Anda di halaman 1dari 4

DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN

Bidang Peningkatan PSU

NOTULEN

Agenda Rapat : Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan Review


Perencanaan Pengembangan Kampung Sunda
Kec. Ibun

Hari, Tanggal : Jumat, 31 Maret 2023

Waktu Sidang/ Rapat : 09.00 - selesai

Pimpinan Rapat : Cecep Maulana, ST.,MT.

Peserta Rapat : 1. Kepala Bidang Peningkatan PSU


2. Perwakilan Balai Besar KSDA Jawa Barat
3. Perwakilan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa
Barat dan Banten
4. Perwakilan Kantor Pertanahan ATR/BPN
Kabupaten Bandung
5. Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung
6. Perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan,
Penelitian, dan Pengembangan Daerah
7. Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
8. Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup
9. Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang Kabupaten Bandung
10. Perwakilan Kecamatan Ibun
11. Kepala Desa Laksana - Kecamatan Ibun
12. PT. Paduraksa Konsultan

Pendahuluan
Tahapan dari perencanaan sudah dilaksanakan oleh DISBUDPAR
diantaranya yaitu pembuatan Masterplan dan DED Kampung Sunda yang telah
dilaksanakan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, anggaran bantuan keuangan
untuk melaksanakan Pembangunan Kampung Sunda diberikan kepada
DISPERKIMTAN. Maka dari itu, DISPERKIMTAN perlu mengawal dokumen-dokumen
terkait pembangunan pekerjaan
Dalam timeline rencana Pekerjaan Kampung Sunda, pada bulan Maret
sampai April dilakukan Review Perencanaan Kampung Sunda, pada bulan April
dilakukan Kajian Lingkungan Kampung Sunda, pada bulan Mei masuk ke dalam tahap
pelelangan, dan bulan pada bulan Juni masuk ke dalam tahap pelaksanaan. Terkait
historis lahan yang sesuai dengan luasan Masterplan Kampung Sunda yang telah
dibebaskan oleh DISPERKIMTAN sebesar 1,6 Ha dan ada beberapa lahan perlu
untuk dipastikan kembali kepemilikan lahannya. Terkait dengan PUTR yang akan
membuat Situ Pangkalan dimana lokasinya sama dengan lokasi Pembangunan
Kampung Sunda, maka perlu didiskusikan kembali.
Hasil Diskusi
1. Perwakilan Konsultan
Pada tahap review desain yaitu penyesuaian kembali terhadap relevansi desain
dan harga material. Lahan 1,6 Ha harus menjadi objek yang mempunyai daya
tarik tersendiri. Konsep Wisata Kampung Sunda yaitu membuat miniature
kehidupan perkampungan Sunda dimana orang akan bisa melihat berbagai
aktivitas perkampungan, contohnya bertani dan menjual souvenir khas daerah.
Secara morfologi kawasan Kampung Sunda merepresentasikan Kawasan
Bandung dalam lingkup kecil. Pihak Konsultan dan DISBUDPAR menyepakati
deliniasi pembangunan tahun pertama yaitu 1,6 Ha untuk lebih ditekankan
aktifitas ekonomi di daerah tersebut.
2. Perwakilan BAPPELITBANGDA
Konsep review tidak boleh merubah item pekerjaan yang sudah tertera di
proposal pengajuan dikarenakan jika ada perubahan akan menunda pencairan
anggaran.
3. Perwakilan BBKSDA.
 Pentingnya status kepastian lahan sebelum memulai pembangunan. Jika
terdapat kesalahpahaman kepemilikan lahan tetapi sudah dalam tahap
pelaksanaan, pembangunan akan merugikan banyak pihak temasuk
menimbulkan kerusakan alam.
 Pada saat pelaksanaan tata batas, wajib diikuti semua pihak diantaranya
pihak pemangku kawasan, pelaksana, BPKH, dan BPN yang kemudian akan
dituangkan di berita acara status kepemilikan lahan dan diputuskan oleh
BPKH. Jika ada perubahan dari deliniasi yang sudah disepakati semua pihak
itu kemungkinan besar akan merubah perencanaan.
 Jika Kampung Sunda menggunakan pengambilan sumber air di dalam
kawasan hutan lindung, maka perlu melakukan izin memanfaatan air.
 Untuk mempersingkat waktu, dibutuhkan hasil overlay dari peta wilayah kerja
konsultan, Perum Perhutani, Desa Laksana dan BBKSDA sehingga dapat
diketahui status kepemilihan lahan yang belum jelas.
5. Perwakilan Perum Perhutani
Status lahan harus jelas terlebih dahulu, dan apabila masuk ke dalam lahan
perhutani, maka perlu melaksanakan prosedur sesuai aturan yang berlaku dari
PERMEN LHK No 7 Tahun 2021 tentang penggunaan kawasan dimana terdapat
mekanisme kerjasama pemanfaatan penggunaan kawasan.
4.Perwakilan BPN
Pentingnya dokumen keamanan aset untuk mengawal pelaksanaan pekerjaan.
Pengukuran sangat penting untuk mendapatkan batasan kepemilikan lahan.
5.Perwakilan PUTR
Terkait Situ Pangkalan, historisnya PUPR akan membuat embung dan sudah
mengajukan bantuan dana ke pemerintah pusat tetapi sampai saat ini belum ada
tanggapan.
6.Perwakilan Perekonomian dan Pembangunan SETDA
Pembangunan Kp. Sunda sudah masuk ke dalam paket strategis tahun 2023,
maka perlu persiapan matang terkait pekerjaan tersebut. Perencanaan Situ
Pangkalan dari PUTR perlu disinergikan dengan Perencanaan Kampung Sunda,
karena harus sama-sama mendukung pelaksanaan pekerjaan masing-masing.
7.Perwakilan SDA SETDA
Potensi Sumber Daya Alam di sekitar Kawasan Kampung Sunda bisa jadi
penguat dalam pelaksanaan pekerjaan Kampung Sunda, maka dari itu perlu
diperhatikan ekosistem-ekosistem yang ada di sekitar lingkungan Kampung
Sunda.
8.Perwakilan DLH
Kampung sunda termasuk tempat wisata bukan kawasan permukiman yang
ditinggali penduduk, maka dari itu perlu diperhatikan terkait pengelolaan sampah
dan ciri khas kebudayaan sundaan. Terkait konservasi, perlu penanaman
tanaman endemik yang bisa tumbuh di daerah tersebut sebagai edukasi kepada
pengunjung.
9. Kepala Desa Laksana Kecamatan Ibun
Untuk jalan yang akan dibangun yang pertama yaitu melewati Kolam Renang,
tetapi jalan tersebut kurang baik untuk dilalui, lebih baik melewati jalan lain yaitu
jalan kawasan permukiman warga dikarenakan status kepemilikan lahan sudah
jelas dan dapat meminimalisir permasalahan kepemilikan lahan.
10. Pak Memet
Tanah masyarakat yang ada di lingkungan Kampung Sunda adalah tanah yang
diberi oleh Gubernur ke Kepala Desa untuk dijadikan permukiman warga. Pada
jaman dahulu tidak ada SHM atau akta jual beli antara A dan B, kecuali di zaman
Pak Marsudi ada arsip persuratan. Pada momen ini perlu ada kesinergian dari
Perum Perhutani dan BBKSDA ke BPKH Wilayah XI agar dapat kejelasan.
Sebaiknya minggu depan sudah bisa pelaksanaan peninjauan lokasi, mungkin
bisa diberikan akomodasi dari kabupaten bandung.
11. Perwakilan DISBUDPAR
Kronologi Kampung Sunda, karena hanya sebagian yang dibangun dari 13 ha.
Untuk mewujudkan miniature kampung sunda sebetulnya tercakup dalam
masterplan yang 13 ha. lalu dibuat DED yang 1,62 ha karena kendala di
kepemilikan lahan. Masukan kepada konsultan, mungkin ada item lain yang ikonik
yang bisa dimasukan ke 1,62 ha dari DED yang tidak mengubah apa yang
dicantumkan di proposal.

Saran dan Tindak Lanjut


1. Item pekerjaan dalam RAB harus disesuaikan dengan item pekerjaan yang ada
di proposal pengajuan sebelumnya.
2. Tambahkan item ikonik yang bisa dimasukan ke 1,62 ha dari DED tetapi tidak
mengubah item yang dicantumkan di RAB proposal.
3. Dokumen Peta Wilayah Kerja konsultan, BBKSDA, Desa Laksana dan Perum
Perhutani perlu dikumpulkan untuk segera dibuatkan hasil overlay.
4. Perencanaan Situ Pangkalan dari PUTR perlu disinergikan dengan
Perencanaan Kampung sunda, karena harus sama-sama mendukung
pelaksanaan pekerjaan masing-masing.
5. Perlu diperhatikan ekosistem-ekosistem yang ada di sekitar lingkungan
Kampung Sunda.
6. Terkait akses jalan perlu diperhatikan terkait anggaran dan konektivitas rencana
yang akan dibangun dengan fasilitas yang sudah ada di kawasan tersebut.

PIMPINAN RAPAT
SEKRETARIS DINAS PERUMAHAN,
KAWASAN PERMUKIMAN, DAN
PERTANAHAN

CECEP MULYANA, ST., MT.


Pembina Tingkat I
NIP. 1963111998031006

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai