Anda di halaman 1dari 38

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN MOJOKERTO

MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN


AGROPOLITAN PACET KABUPATEN MOJOKERTO

LAPORAN AKHIR
LATAR BELAKANG

Undang Undang Kebijakan sudah Potensi yang dimiliki


Implementasi kebijakan Kawasan Agropolitan
Penataan Ruang No. tidak relevan dengan
tidak berjalan maksimal Pacet (pertanian,
26 Tahun 2007 kondisi eksisting peternakan, pariwisata)

MASTERPLAN AGROPOLITAN PACET KABUPATEN


MOJOKERTO 2003-2008

MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN


AGROPOLITAN PACET KABUPATEN MOJOKERTO
LATAR BELAKANG
Kawasan Perkotaan Pusat Kegiatan Lokal
Promosi (PKLp) : Perkotaan Pacet memiliki
fungsi pengembangan yakni ; sebagai pusat
produksi pertanian, pusat pelayanan
RTRW KAB. MOJOKERTO agropolitan, pusat pelayanan keagamaan, serta
TAHUN 2012-2032 pusat pelayanan pariwisata

RPJP RPJMD KAB.


KAB.MOJOKERTO MOJOKERTO
KAB.MOJOKERTO

Struktur perekonomian diperkuat dengan Tumbuh dan berkembangnya


mendudukkan sektor industri, jasa, pariwisata,
koperasi, usaha mikro, usaha kecil dan menengah usaha agrobisnis, agroindustri
sebagai motor penggerak roda perekonomian dan pariwisata serta keterlibatan
Kabupaten Mojokerto yang didukung oleh
pengembangan sektor pertanian dalam arti luas
UMKM secara aktif;
Sasaran 1
keterpaduan
MAKSUD, TUJUAN & SASARAN program dalam
pengembangan
agropolitan
yang bersifat
lintas sektor Sasaran 2
dan lintas
wilayah Terjadinya
kemitraan
antar wilayah
dan antar

Maksud Tujuan pihak

Mengidentifikasi potensi
Menyusun pedoman dan dan permasalahan dari
dasar bagi pemerintah segi fisik alam, SDM,
dalam mengembangkan kelembagaan, sarana
kawasan agropolitan dan prasarana dalam
Pacet Kabupaten pengembangan kawasan
agropolitan
Mojokerto
Sasaran 3
community
based planning
yang
Sasaran 4 mengedepanka
n keunggulan
pola dan
struktur ruang lokal.
yang
mendukung
perwujudan
agropolitan
DASAR HUKUM

UNDANG UNDANG
Pedoman Umum
PP NO15 PENATAAN RUANG
Pengembangan
TAHUN 2010 NO. 26 TAHUN 2007 Kawasan
PENYELENGGA Agropolitan dan
RAAN Minapolitan
PENATAAN Provinsi Jawa
RUANG Timur
MASTERPLAN PENGEMBANGAN
KAWASAN AGROPOLITAN PACET Dan
KABUPATEN MOJOKERTO peraturan-
PERMEN NO 37 peraturan
TAHUN 2016 lainnya dari
PEDOMAN KSP skala nasional
KSK
-regional
Ruang Lingkup Wilayah
Kegiatan Persiapan.
Langkah Kegiatan Survei, wawancara dan Pengumpulan Data
Kegiatan Pengolahan Data Dan Analisa
Pembahasan laporan
Pengumpulan data kawasan perencanaan terkait kawasan agropolitan meliputi :
• kebijakan dan rencana pembangunan
• kondisi fisik kawasan
• Kondisi kependudukan dan sosial budaya
• Kondisi perekonomian
• kondisi prasarana dan sarana kawasan
Melakukan pengolahan dan analisis data meliputi :
• Analisa Kependudukan
• Analisa Potensi Pertanian Hortikultura (per desa)
• Analisa Lingkungan
• Analisa Subsistem Agribisnis Hulu
• Analisa Subsistem Usaha Tani
• Analisa Subsistem Agribisnis Hilir


Analisa Subsistem Usaha Penunjang
Analisa Subsistem Pemasaran
Ruang Lingkup Kegiatan & Materi
• Analisa Kebutuhan Sarana-Prasarana Pertanian
• Analisa Lahan
ANALISIS
KEBIJAKAN

ANALISIS DAYA
MASTERPLAN DUKUNG
Mengidentifikasi
KAWASAN potensi dan
permasalahan dari
AGROPOLITAN PACET segi fisik alam, SDM,
RENCANA DAN kelembagaan, sarana
INDIKASI PROGRAM dan prasarana dalam
pengembangan
kawasan agropolitan

ANALISIS
KELEMBAGAAN

ANALISIS SDM

PENDEKATAN DAN METODE


Kawasan Agropolitan Pacet
Lokasi awal Agopolitan di Kabupaten Mojokerto
adalah di Kecamatan Dawarblandong, namun
karena dinilai kurang sesuai dengan konsep
agropolitan maka dipindah ke Kecamatan Pacet
yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Mojokerto Nomor : 188.45/451/HK/416-
012/2003 tentang Penetapan lokasi program
pengembangan kawasan agropolitan di Kecamatan
Pacet ;

Kawasan Agropolitan dari 20 desa yang ada dengan


luas wilayah Kecamatan Pacet 45.404 km2, terpilih
7 desa sebagai kawasan agropolitan di Kecamatan
Pacet

Saat ini dibangun MKP (Mojo Kembangsore Park)


Tahun 2005 dan 2006 Departemen Pekerjaan
yang akan digunakan untuk pasar agribisnis, pusat
Umum membangun Sub Terminal Agribisnis (STA) di
oleh-oleh khas Mojokerto, food court, rest area, dan
Desa Petak Kecamatan Pacet
permainan anak-anak
Kondisi topografi wilayah Kecamatan Pacet
cenderung curam dengan kemiringan lahan
bergelombang, curam hingga sangat curam
dengan luasan wilayah masing-masing 2.808
Ha, 2.444 Ha dan 5.779 Ha.

Menurut klimatologi wilayah sebagai daerah


pegunungan memiliki suhu udara yang sejuk
dengan kisaran temperature udara 23 c sampai
27 c.

Sumber pengairan wilayah kecamatan pacet


yaitu Sungai Gembolo, Sungai Made, Sungai
Kromong I , Sungai Pikatan dan Sungai
Kromong II.

KONDISI FISIK DASAR


KEPENDUDUKAN
• Mayoritas mata pencaharian penduduk
merupakan petani
• Potensi pengembangan kawasan cukup
besar dengan melakukan pemberdayaan
masyarakat dan kelembagaan yang ada.
Pekarangan

Tegal

Sawah

Luas Lahan
Alih guna lahan sering terjadi terutama di
wialyah Desa Pacet

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 yang


mengatur tentang perlindungan lahan pertanian
pangan berkelanjutan. “Menjamin tersedianya
lahan pertanian pangan secara berkelanjutan”

Perlu adanya langkah melalui pemberian


intensif kepada pemilik lahan pertanian untuk
mencegah terjadinya alih fungsi lahan

TATA GUNA LAHAN


Perhitungan Komoditas unggulan
Produksi
Komoditas pertanian LQ
kecamatan kabupaten
1. Tanaman Pangan Padi (Ton) 36296.08 343883.80 2,64
Jagung (Ton) 4253.52 141808.30 0,07
kacang tanah (Ton) 134.22 1475.46 0,23
ubi kayu (Ton) 1,454.91 15,474.52 0,24
ubi jalar (Ton) 55,901.11 87,580.52 1,60
2. Tanaman holtikultura bawang merah (Ton) 4.965 4.965 2,50
bawang putih (Ton) 120 120 2,50
bawang daun (Ton) 1.418 1.527 2,32
Kubis (Ton) 452 452 2,50
Sawi (Ton) 334 382 2,19
Wortel (Ton) 96 96 2,50
Cabe besar (Ton) 29 98 0,74
Cabe rawit (Ton) 296.00 1114.00 0,66
Jamur (Ton) 2.256 2.263 2,49
Tomat( Ton) 440 557 1,98
buah-buahan Alpukat (Kuintal) 1801 8.753 0,51
Belimbing (Kuintal) 193 5.667 0,09
Rambutan (Kuintal) 2.194 18.718 0,29
Jambu biji (Kuintal) 326 2.880 0,28
Manga (Kuintal) 6877.00 246047.00 0,07
Nangka (Kuintal) 1.354 17.366 0,20
Papaya (Kuintal) 335 8.265 0,10
Pisang (Kuintal) 40.471 289.192 0,35
Salak (Kuintal) 55 12.140 0,01
Sawo (Kuintal) 167 3021 0,14
Sirsak (Kuintal) 270 3439 0,20
Sukun (Kuintal) 186.00 4239.90 0,11
Melinjo (Kuintal) 92 123 1,87
Petai (Kuintal) 1.230 5977 0,51
Anggur (Kuintal) 23 88 0,65
3. perkebunan Kopi (Ton) 1.48 6.38 0,58
Cengkeh (Ton) 0.95 2.34 1,02
Tebu (Ton) 35.00 70.686,55 0,00
4. peternakan Daging (Kg) 503.00 16051.00 0,08
Telur (Kg) 242.32 10647.60 0,06
Susu (Kg) 3150000.00 4245000.00 1,86

KOMODITAS UNGGULAN
5. perikanan (kg) Ikan sungai (Kg) 2.58 904.70 0,00
Ikan kolam (Kg) 26.32 412979.00 0,00
Ikan karamba (Kg) 47.69 44273.64 0,00
KOMODITAS KAWASAN
NO DESA KOMODITAS UNGGULAN TERNAK
1. Cepokolimo Bawang Putih, Bawang Merah , Cengkeh Sapi, kambing
2. Padusan Bawang Merah , Asparagus, Bunga Kambing , Sapi.
lebah madu
3. Claket Ubi, Padi, Jahe , Cengkeh, bunga Sapi, lebah madu,
kambing
4. Pacet Aneka Bunga, Bawang Putih, Bawang Prei, Tomat.,Bawang Lebah Madu,
Merah ,Ubi, Jagung , Padi, Cengkeh, Padi kambing
5. Petak Bawang Putih , Bawang Merah , Ubi, Padi Sapi, kambing
6. Kemiri Ubi, Bawang Putih , Bawang Merah, Bawang Prei Sapi, lebah madu,
kambing
7. Sajen Bawang Putih , Ubi, Bawang Merah., Bunga Sapi, kambing,
kelinci
NO DESA KOMODITAS YANG BERKEMBANG
1. Cepokolimo susu segar
2. Padusan kubis,kakao, bawang putih, dibidang ternaknya yaitu : kelinci dan ayam potong
3. Claket tomat, krisan, jamur dan bawang putih
4. Pacet alpukat,cabe rawit
5. Petak Bawang Putih , Bawang Merah , Ubi, Padi
6. Kemiri bawang daun (sentir)
7. Sajen bawang daun (sentir)
Jenis dan kelas jalan kawasan
agropolitan Kecamatan Pacet

Jalan usaha tani di Kecamatan


sepanjang 9,2 Km dengan
kondisi sudah di aspal dan
jalan usaha tani yang di cor
sepanjang 2,7 Km

• Implementasi
pembangunan
infrastruktur khususnya
sistem jaringan jalan
(Sajen, Petak, Padusan)
dibiayai melalui APBN
(khusus jalan utama)
• Untuk jalan lokal dan jalan
usaha tani dibiayai oleh
APBDes

JARINGAN JALAN
• Sumber pengairan wilayah Kecamatan Pacet
yaitu Sungai Gembolo, Sungai Made, Sungai
Kromong I, Sungai Pikatan dan Sungai
Kromong II.
• Mayoritas lahan persawahan merupakan
sawah irigasi teknis

IRIGASI
• Pemasaran hasil pertanian, selain melalui
tengkulak mayoritas di pasar pacet dan
pandaarum
• Akses ke pasar merupakan faktor penting
yang harus dipertimbangkan.
• Hal ini berkaitan dengan biaya transportasi

PASAR
Sarana Produksi Hasil Pertanian
Ketersediaan sarana industri di Kecamatan Pacet terdapat Pedal Traser,
Huller, Power Traser, Paddy Mower, Hand Sprayer, Misblower,
Transplanter, Cultivator, Combine Harvester dan Rotary.

Sarana Pendukung
Ketersediaan sarana pendukung pengelolaan agropolitan sangat
penting peranannya dalam pengembangan kawasan. Sarana pendukung
kawasan berupa hand traktor, saluran perpipaan dan bak penampungan
air

Fasilitas Umum dan Sosial


• Fasilitas umum dan sosial yang dimaksud adalah fasilitas seperti kantor
kecamatan dan kantor desa.
• Dalam melakukan transaksi jual beli hasil pertanian dan peternakan,
masyarakat pacet sering melakukan di pasar-pasar tratdisional yang ada di
sekitar pacet.
Potensi Wisata Kawasan Pacet:
• Pemandian air panas, Water park Ubalan, Rafting Pacet,
Lokasi Camping, Wisata Pacet Mini Park, Wisata Joglo
Park, Persewaan Villa Keluarga, Jasa Pemandu Outbound
Pacet, Taman Kelinci, Petik Strawberry, Desa adat Sendi
dan Bumi Perkemahan
• Terdapat fasilitas penginapan di sekitar Pacet
• Adanya peluang untuk mengembangkan Potensi
Agrowisata di Kawasan Agropolitan Pacet

POTENSI WISATA
• Secara umum objek wisata kawasan terbagi
menjadi dua bagian, natural attraction dan
artificial attraction
• Adanya pariwisata dapat mendukung
agropolitan kawasan (pemasok bahan
makanan, oleh-oleh)
• Adanya peluang untuk mengembangkan
Potensi Agrowisata di Kawasan Agropolitan
Pacet
• Hubungan atau keterkaitan antara kawasan
agropolitan dengan wilayah lainnya yaitu kec.
Gondang, Kota Batu, Kec. Trawas dan Kab.
Pasuruan

LINKAGE SISTEM
Sistem agribisnis merupakan suatu konsep yang
dapat diartikan sebagai semua aktivitas utuh dan
komprehensif mulai dari hulu sampai hilir serta
saling terkait satu sama lain

SUBSISTEM AGRO
KETERKAITAN KOMODITAS UNGGULAN

Bawang putih
Ubi jalar

• Keterkaitan antar desa di Kecamatan Pacet masih


tergolong lemah pada kategori keterkaitan komoditas
tanaman pangan (padi dan ubi jalar). Pada keterkaitan ini, faktor
yang mempengaruhi belum terjadinya ketekaitan adalah
faktor jarak dari desa penghasil ke desa tempat mengolah
hasil pertanian
• Pada keterkaitan tanaman hortikultura telah terjalin keterkaitan
internal antara desa penghasil dan desa pengolah. Hal ini
ditunjang karena kedekatan antar keduanya yang termasuk
kedalam kawasan agropolitan Pacet.
• Keterkaitan komoditas keluar wilayah, condong tertuju pada 5
kota yang cukup berdekatan dengan Kecamatan Pacet yakni
Bawang merah Kota Mojokerto, Sidoarjo, Jombang, Batu dan Surabaya.
Balai Penyuluhan PEMERINTAH
Pertanian

SWASTA

GAPOKTAN
AKADEMISI

KELEMBAGAAN
POTENSI DAN PERMASALAHAN

ASPEK POTENSI PERMASALAHAN


Kebijakan Wilayah RPJP Kab. Mojokerto  Pembangunan ekonomi kabupaten  Kebijakan masterplan agropolitan sudah
RPJMD Kab. Mojokerto diarahkan untuk mengoptimalkan potensi tidak sesuai dengan kondisi eksisting saat
RTRW Kab. Mojokerto Tahun 2012-2032 kabupaten utamanya pertanian. ini
Masterplan Agropoloitan Pacet Tahun 2003-2008  Pengembangan pembangunan ekonomi  Terdapat kebijakan wilayah terbaru
kabupaten melalui pertanian, industri, (RTRW Kab. Mojokerto) sehingga
perdagangan, dan pariwisata. masterplan agropolitan pacet perlu
 Kawasan agropolitan diarahkan di dilakukan penyesuaian dengan kebijakan
Kecamatan Pacet pada 7 desa yaitu terbaru khususnya pada tata guna lahan
Pacet, Sajen, Kemiri, Cepokolimo, Claket,  Beberapa program pada masterplan 60%
Padusan Dan Petak belum terlaksana
 Fungsi wilayah Kecamatan Pacet yaitu
Pusat Kegiatan Lokas Promosi (PKLp)
 Pengembangan Stuktur Tata Ruang Kota
Kawasan Perdesaan melalui
Pengembangan Kawasan Perdesaan
Berbasis Pertanian dan Pengembangan
Hasil Produk Pertanian

Fisik Wilayah Topografi  Kondisi wilayah Kecamatan Pacet secara  Ancaman alih fungsi lahan pertanian
Klimatologi umum adalah daerah pegunungan menjadi lahan permukiman
Hidrologi dengan potensi pertanian tanaman  Perubahan kondisi alam ikut andil
Tata Guna Lahan holtikultura dan perkebunan di bagian memerosotkan produktivitas hasil
selatan dan tanaman pangan di bagian pertanian dan perkebunan
utara
ASPEK POTENSI PERMASALAHAN
Sumber Daya Manusia Kemampuan SDM  Sebagian besar penduduknya bekerja  Pengetahuan pelaku usaha tani dan petani
Pengetahuan SDM pada sektor pertanian. terkait pengembangan pertanian masih
kurang
 rendahnya kemampuan SDM dalam
pengolahan lahan

Perekonomian • Sektor pertanian, perkebunan dan peternakan  harga komoditas terkadang sangat rendah
juga menjadi sektor penopang perekonomian sehingga merugikan petani
masyarakat pacet  pemasaran melalui tengkulak
• Adanya potensi pariwisata  pembiayaan operasional dari petani sendiri

Infrastruktur Sistem Jaringan Jalan  Lokasi strategis berada dekat dengan kota
Batu, Kab. Jombang dan Kab. Pasuruan
 Kondisi infrastruktur jalan cukup baik

Sumber daya air  Banyak potensi sumber daya air

STA  Terdapat Stasiun Terminal Agribisnis  Belum dioperasikan sejak dibangun karena
 Perencanaan pembangunan MKP (Mojo tidak ada biaya operasinal
Kembangsore Park) yang akan digunakan
untuk pasar agribisnis, pusat oleh-oleh
khas Mojokerto, food court, rest area, dan
permainan anak-anak
ASPEK POTENSI PERMASALAHAN
Kondisi Pertanian Komoditi  Komoditas unggulan untuk kawasan Pacet yaitu ubi jalar  Pemilihan bibit kurang selektif
bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang,  Mayoritas masih menggunaknan pupuk kimia
kubis, sawi, wortel, jamur, tomat dan susu  Pengendalian hama masih kurang

kelembagaan  Terdapat lembaga gapoktan dan BPPD  Kurang adanya kerjasama antara pemerintah,
swasta dan para pelaku usaha tani
 Kurang adanya penyuluhan terkait pengembangan
pertanian
VISI DAN MISI PENGEMBANGAN KAWASAN ANGROPOLITAN PACET
“Mewujudkan Kawasan Agropolitan Pacet yang berkelanjutan berwawasan agribisnis
untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat”

• Meningkatkan nilai produksi dan daya saing produk hasil


pertanian dan peternakan secara berkelanjutan melalui
kegiatan pertanian, industri, perdagangan dan jasa
• Menyusun struktur ruang kawasan agropolitan yang
menunjang kegiatan pertanian, peternakan, industri dan
pariwisata di kawasan Agropolitan Pacet
• Mendorong kemandirian sosial dan ekonomi melalui
pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
melalui konsumsi hasil produksi lokal
• Meningkatkan sarana prasarana penunjang pertanian
Konsep Umum Pengembangan Kawasan
Agropolitan
RENCANA FUNGSI DAN ZONASI
PEMANFAATAN RUANG
SEKTOR
TIPOLOGI PERSYARATAN SENTRA KOMODITAS
NO USAHA
KAWASAN AGROKLIMAT PRODUKSI UNGGULAN
PERTANIAN
1 Tanaman Dataran rendah Harus sesuai Pacet Padi, jagung,
pangan dan dataran dengan jenis Celaket, ubi jalar
tinggi, dengan komoditi yang Padusan,
tekstur lahan dikembangkan Kemiri, Sajen
yang datar, seperti ketinggian Cepokolimo,
memiliki sarana lahan, jenis tanah, Petak
pengairan tekstur lahan,
(irigasi) yang iklim, dan tingkat
memadai. keasaman tanah.
2 Perkebunan Dataran rendah, Harus sesuai Pacet Cengkeh
dengan tekstur dengan jenis Celaket, Kopi
lahan yang komoditi yang Padusan,
gembur dikembangkan Sajen
seperti ketinggian Cepokolimo,
lahan, jenis tanah, Petak
tekstur lahan,
iklim, dan tingkat
keasaman tanah.
3 Peternakan Dekat kawasan Lokasi tidak boleh Pacet Kambing
pertanian dan berada di Celaket, Sapi, domba,
perkebunan, permukiman dan Padusan, ayam
dengan sistem memperhatikan Kemiri, Sajen
sanitasi yang aspek adaptasi Cepokolimo,
memadai. lingkungan. Petak
4 Buah-Buahan Dataran rendah Harus sesuai Pacet pisang
dan dataran dengan kondisi Celaket,
tinggi, dengan fisik lingkungan Padusan,
tekstur lahan Kemiri, Sajen
yang datar, Cepokolimo,
memiliki sarana Petak
pengairan
(irigasi) yang
memadai.
5 Sayur-sayuran Dataran rendah Harus sesuai Pacet Bawang
dengan tekstur dengan jenis Celaket, merah,
lahan yang komoditi yang Padusan, bawang putih,
datar, memiliki dikembangkan Kemiri, Sajen bawang daun,
sarana pengairan seperti ketinggian Cepokolimo, Cabai rawit
(irigasi) yang lahan, jenis tanah, Petak
memadai. tekstur lahan,
iklim, dan tingkat
keasaman tanah.
RENCANA SUBSISTEM KAWASAN
AGROPOLITAN
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
Guna mendukung fungsi kawasan sebagai kawasan agropolitan dan wisata maka
perlu adanya pengembangan infrastruktur berupa:
• Pembangunan pasar agro
• Peningkatan sistem jaringan jalan untuk mendukung sistem pendistribusian
komoditas
• Peningkatan sistem jaringan jalan usaha tani
• Peningkatan sistem jaringan irigasi
• Peningkatan sistem jaringan telekomunikasi
• Peningkatan sistem jaringan drainase dan sanitasi
• Peningkatan sistem informasi
Penyuluh KUD

LSM

Kelompok tani

Akademisi

Swasta

Pemerintah

PERAN SERTA KELEMBAGAAN


MATRIK INDIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN
TERIMA KASIH
MOHON SARAN DAN KRITIK

Anda mungkin juga menyukai