LEMBAR PEMGESAHAN
Mengesahkan
i
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kamiucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Besar
dai TugasBesar Studio Permukiman Kota ini dengan baik. Tidak lupa kami
mengucapkan rasa Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Faizan
Dalilla S.T,. S.Si selaku Pengasuh dari Tugas Besar Studio Permukiman Kota,
kepada Kakak Wulan Fentinha, Kakak Ghalda, Serta Abang Santoso selaku
Asisten Pengasuh yang telah banyak memberikan ilmunya dan membimbing kami
selama mengerjakan Tugas Besar ini. Dan terkhusus ucapan terimakasih kepada
seluruh Angkatan 19 yang telah berkontribusi dengan baik dalam pengerjaan
Tugas Besar ini hingga laporan ini terselesaikan dengan baik, yang telah
bersukarela meluangkan waktu libur dan istirahat demi menyelesaikan Tugas
Besar Studio Permukiman Kota di Kecamatan Sail, Kelurahan Sukamaju, Kota
Pekanbaru.
Kami sangat berharap Tugas Besar Studio Permukiman Kota ini dapat
berguna dalam rangka menambahdan memperluas wawasan pengetahuan kami
mengenai sarana, potensi dan masalah, serta inovasi-inovasi apa yang ada
didalamnya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam laporan Tugas
Besar Studio Permukiman Kota ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritikan dan saran serta usulan
yang membangun demi perbaikan tugas yang telah kami buat dimasa yang kan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya kritikan yang
membangun.
Semoga Tugas Besar Studio Permukiman Kota ini dapat dipahami oleh
setiap orang yang membacanya dan dapat berguna sebagai bahan pembelajaran ke
depannya. Sebelum dan sesudahnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila terdapat kekhilafan dalam setiap penyusunan kalimatnya.
Pekanbaru, .....2021
Penulis
ii
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
DAFTAR ISI
iii
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
DAFTAR TABEL
1
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
DAFTAR GAMBAR
2
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena peningkatan jumlah penduduk terus terjadi di sebagian besar
negara di dunia ini. Pertumbuhan Penduduk ialah suatu perubahan populasi
sewaktu-waktu, dan bisa dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu
dalam sebuah populasi memakai “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan
pertumbuhan penduduk selalu mengarah pada manusia, dan sering dipakai secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan dipakai untuk
merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Peningkatan jumlah penduduk
memiliki konsekuensi terhadap perkembangan ekonomi yang menuntut kebutuhan
lahan untuk permukiman, industri, infrastruktur dan jasa.
Dengan meningkat pertumbuhan penduduk, maka meningkat pula
kebutuhan akan tempat tinggal. Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia setelah kebutuhan sandang dan pangan. Setiap individu berusaha
memenuhi kebutuhan rumah sesuai keinginan dan kemampuannya, bagi manusia
pada umumnya rumah ialah suatu tempat tinggal yang memiliki banyak manfaat
dalam meningkatkan kehidupan manusia menjadi baik dan layak. Selain itu
kepemilikian atas suatu rumah juga menjadi suatu indikator keberhasilan
seseorang dan menjadi aset untuk pengembangan usaha serta peningkatan nilai
ekonomi pemiliknya.
Kebutuhan akan rumah tentu saja membutuhkan lahan. Jumlah penduduk
yang terus bertambah membuat permintaan akan lahan untuk perumahan terus
meningkat. Namun, lahan merupakan suatu kawasan yang terbatas, terkhususnya
di Perkotaan. Menurut Kuswartojo (2005) pertumbuhan penduduk perkotaan di
Indonesia memang lebih tinggi dari pada penduduk perdesaan. Proses urbanisasi
di perkotaan makin memperparah tingginya desakan kebutuhan permukiman di
perkotaan.
Urbanisasi yang membuat semakin padatnya ruang diperkotaan membuat
persaingan penggunaan lahan semakin tinggi (Sulistiyani, 2002). Yang mana kita
ketahui,sesuai prinsip ekonomi, semakin terbatasnya ketersediaan lahan di
3
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
Perkotaan, maka semakin tingginya harga lahan. Fenomena ini tentu saja
memperkuat persaingan diantara penduduk untuk mendapatkan lahan sebagai
tempat tinggal. Maka tidaklah heran jika yang dilakukan pertama kali oleh
seseorang jika ia punya uang adalah membeli rumah, tentu saja yang sesuai
dengan kemampuan beli. Keterbatasan daya beli masyarakat yang tergolong
berpenghasilan rendah lebih memilih memenuhi kebutuhan akan rumah secara
swadaya dan tak jarang mereka membangunnya di tanah yang ilegal dan dekat
dengan pusat kota dan tempat mereka bekerja, belum lagi munculnya arus
urbanisasi yang semakin tinggi karena ketimpangan laju pertumbuhan di kota dan
di desa membuat beberapa masalah pembangunan daerah di Kota. Tentu saja hal
ini yang menjadi salah satu faktor penyebab pusat kota menjadi kumuh dan
menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hal ini ditunjukan
dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk
yang tinggi, kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat
serta minimnya fasilitas pendidikan, kesehatan dan sarana prasarana sosial
budaya. Berbagai permasalahan seperti ini dapat di minimalisir dengan
perencanaan yang baik dan matang mengenai perumahan di kawasan perkotaan
yang berpedoman pada peraturan-peraturan yang berlaku sehingga hasil dari
perencanaan tersebut dapat sesuai dan tidak melanggar aturan yang telah
ditetapkan.
Dari penjelasan di atas, Kota Pekanbaru adalah salah satu yang mengalami
fenomena tersebut. Sebagai Ibukota Provinsi Riau dengan pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi, telah memiliki berbagai fasilitas penting diantaranya fasilitas
perdagangan, perkantoran, pendidikan, permukiman penduduk, dan fasilitas
lainnya. Keadaan ini mendorong penduduk sekitar untuk bermigrasi ke kota ini,
sehingga menambah jumlah penduduk secara keseluruhan. Pertambahan
penduduk yang terus meningkat akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan
akan rumah/ tempat tinggal.
Kelurahan Sukamaju merupakan salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Sail, Pekanbaru Kota. Peningkatan pertumbuhan penduduk dan
kurangnya lahan yang tersedia di Wilayah Kelurahan Sukamaju di perkirakan
4
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
5
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
6
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
7
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
8
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
9
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi Eksisting Perumahan
2.1.1 Pengertian Perumahan
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, pengertian dari Perumahan dan
Kawasan Permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan,
penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah. Pendanaan dan
sistem pembiayaan, serta peran masyarakat. Sedangakan, perumahan adalah
kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai
hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman).
Menurut SNI 03-1733-2004 yang dimaksud dengan perumahan adalah
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.
Secara fisik perumahan merupakan sebuah lingkungan yang terdiri atas
kumpulan unit-unit rumah tinggal dimana dimungkinkan terjadinya interaksi
social diantara penghuninya, serta dilengkapi dengan prasaran sosial, ekonomi,
budaya, dan pelayanan yang merupakan subsistem dari kota secara keseluruhan.
Lingkungan ini biasanya mempunyai aturan-aturan, kebiasaan-kebiasan serta
sistem nilai yang berlaku bagi warga sekitarnya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
perumahan merupakan kumpulan rumah yang berada di suatu kawasan
permukiman baik yang berada di daerah perkotaan maupun perdesaan yang
dilengkapi dengan sarana, prasarana, dan utilitas umum yang dapat menunjang
kehidupan bagi penduduknya yang menempati wilayah tersebut.
10
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
11
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
12
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
13
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
14
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
2.1.2.4.2 Penggolongan
Acuan dalam penggolongan sarana hunian ini berdasarkan beberapa
ketentuan / peraturan yang telah berlaku, berdasarkan tipe wujud fusuk
arsitektural dibedakan menjadi :
1. Hunian tidak bertingkat adalah bangunan rumah yang bagian huniannya
berada langsung di atas permukaan tanah, berupa rumah tunggal, rumah
kopel, dan rumah deret. Bangunan rumah dapat bertingkat dengan
kepemilikan dan dihuni pihak yang sama.
2. Hunian bertingkat adalah rumah susun maupun apartemen. Bangunan
rumah bertingkat dengan kepemilikan dan dihuni pihak yang berbeda dan
terdapat ruang fasilitas bersama.
2.1.2.4.3 Persyaratan Lokasi
Menurut SNI 03-1733-2004 persyaratan dasar lokasi adalah syarat yang
digunakan dalam membangun perumahan sehingga lokasi yang dipilih sesuai
dengan fungsi guna lahannya. Lokasi lingkungan perumahan harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
1. Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukkan lahan yang
diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau
dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Setempat.
2. Lokasi perencanann perumahan harus berada pada lahan yang jelas status
kepemilikannya, dan memenuhi persyaratan administrative, teknis, dan
ekologis,
3. Keterpaduan antara tatanan dan alam disekelilingnya, dengan
mempertimbangkan jenis, masa tumbuh dan usia yang dicapai, serta
pengaruhnya terhadap lingkungan, bagi tumbuhan yang ada dan mungkin
tumbuh di kawasan yang dimaksud.
2.1.2.4.4 Persyaratan Fisik
Menurut SNI 03-1733-2004 ketentuan fisik perumahan berisikan letak
pembangunan atau dasar dalam pembangunan di ruang lingkup fisik bangunan.
Ketentuan dasar fisik lingkungan perumahan harus memenuhi faktor-faktor
berikut ini :
15
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
16
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
17
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
18
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
19
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
20
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga serta menunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri.
2.1.3.4.3 Rumah Sewa
Seseorang atau suatu badan hukum mempunyai hak sewa atas tanah,
apabila ia berhak mempergunakan tanah-milik orang lain untuk keperluan
bangunan, dengan membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sebagai sewa.
Perjanjian sewa tanah yang dimaksudkan dalam pasal ini tidak boleh disertai
syarat-syarat yang mengandung unsur-unsur pemerasan Menurut Undang-undang
no 5 tahun 1960 pasal 44.
2.1.4 Pihak Pengembang Perumahan
Pihak pembangunan merupkan suatu kelompok atau individu yang
menjadi perencana atau pemilik suatu bangunan. Tujuan dari pihak pembangunan
ini ialah untuk mencapai suatu keinginan konsumen atau keinginan individu
dalam pembuatan suatu bangunan. Adapaun pihak-pihak yang berkontribusi
dalam mewujudkan tujuan pembangunan yang berbeda-beda tersebut ialah
sebagai berikut
2.1.4.1 Pemerintah
Pemerintahan memiliki rumah yang disebut rumah milik negara dimana
yang dibangun dapat digunakan oleh pengawai negara yag teah memiliki jabatan
tinggi dan mendapatkan fasiitas berupa rumah hunian. Peran pemerintah dalam
pembangunan perumahan ialah :
1. Pemerintah daerah wajib memberikan kemudahan perizinan bagi badan
hukum yang mengajukan rencana pemabangunan perumahan untuk
MBR
2. Pemerintah daerah berwenang mencabut izin pembangunan perumahan
terhadap badan hkum yang tidak memenuhi kewajibannya
3. Pemerintah pusat dan atau/ pemerintah daerah dapat memberikan
insentif keoada badan hkum untuk mendorong pemabnguanan
perumahan dengan hunian berimbang
21
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
2.1.4.2 Developer
Perusahaan atau kelompok orang yang membangun suatu perumahan dai
berbagai jenis baik rumah besar, sedang dan kecil dengan skal besar disuatu area
atau tanah.biasanya bangunan yang dibuat memiliki tipe seragam dan perumahan
tersebut dilengkapi dengan fasilitas saran maupun prasarana yang lengkap karena
sudah direncanakan dengan matang.
2.1.4.3 Swadaya
Rumah yang dimiliki individu/personal/maupun keluarga merupakan
rumah yang dibangun atas keinginan individu tersebut demi memiliki tempat
tinggal bersama dengan anggota keluarga. Rumah ini biasanya dibangun
menggunakan biaya dan lahan milik pribadi, akan tetapi pembangunannya masih
butuh bantuan orang lain baik sesama tetangga bila bertempat di pedesaan
maupun developer bila diperkotaan.
2.1.5 Pola Perumahan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang, pola ruang sendiri merpakan distribusi peruntukan
ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung
dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Berdasarkan UU tersebt, Pola
permukiman dapatdibagi menjadi tiga menurut cirinya yaitu :
2.1.5.1 Pola Linier
Pola permukiman linier atau lebih sering disebut pola
memanjang,yangbiasanya memiliki ciri berupa deretan memanjang. Pola tersebut
terbentuk dikarenakan adanya pola garis lurus yang mengikuti jalan, rel kereta api,
pantai dan sungai.pola semacam ini dapat dijumpai didaerah daratan, terutama
daratan rendah.
2.1.5.1.1 Mengikuti Jalan
Pola linier mengikuti jalan ini adalah suatu pola permukimna yang mana
polanya mengikuti jalan disebelah kanan maupun kiri.
22
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
23
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
24
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
25
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
KDB =
2.2.1.2 KLB (Koefisien Lantai Bangunan)
Undang-Undang No.28 Tahun 2002 Pasal 12 Ayat 1, yang dimaksud
dengan koefisien lantai bangunan (KLB) adalah koefisien perbandingan antara
luas keseluruhan lantai bangunan gedung dan luas persil/ kaveling/blok
26
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
KLB = 𝑢 𝑡
2.2.2 Jarak Bebas Bangunan
Jarak bebas bangunan merupakan jarak yang digunakan sebagai batasan
suatu bangunan dimana terdapat lahan yang aman untuk bangunan dan lahan
berbahaya bagi suatu bangunan. Tujuan adanya jarak bebas bangunan ini untuk
melindungi masyarakat dari kecelakaan suatu bangunan yang mungkin terjadi.
27
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
28
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
29
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
30
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi
dengan baik.
Rumah terdiri dari ruangan, halaman dan area sekelilingnya. Perumahan
terdiri dari rumah-rumah atau kelompok rumah baik kelompok rumah dalam satu
bangunan seperti rumah susun atau kondominium kelompok kebijakan rumah
dalam satu kawasan atau wilayah tertentu dimana lokasi kualitas sarana dan
prasarana Kesehatan lingkungan merupakan salah satu faktor penentu dalam
terwujudnya kesehatan masyarakat di perumahan tersebut.
Kesehatan merupakan salah satu aspek yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan kehidupan dan penghidupan manusia. Manusia yang sehat akan mampu
menjalankan kegiatan kehidupannya lebih produktif, sehingga dapat melakukan
kegiatan yang lebih baik dan lebih kreatif.
Kesehatan meliputi kesehatan secara fisik (jasmani) dan kesehatan secara
psikis (rohani). Keduanya tidak dapat dipisahkan dan akan selalu saling
mempengaruhi, dalam arti di dalam jasmani yang sehat terdapat rohani yang
sehat, demikian sebaliknya dengan rohani yang sehat akan terwujud jasmani yang
sehat.
Kesehatan fisik rumah sangat erat hubungannya dengan kondisi fisik
rumah agar penghuni merasa aman, nyaman dan mudah dalam menjalankan
kegiatannya. Rasa aman diwujudkan dengan struktur rumah yang kokoh, atap
tidak bocor, dinding tidak lembab, lantai tidak licin dan lembab. Rasa nyaman
diwujudkan dengan kecukupan pencahayaan, pengaliran udara ruang yang mampu
memenuhi kebutuhan oksigen, dan kelembaban di dalam ruang yang sesuai
dengan suhu tubuh bagi penghuninya, serta kebutuhan ruang gerak yang cukup.
Kesehatan fisik rumah erat pula hubungannya dengan :
1. Ketersediaan air bersih/air minum yang memenuhi syarat kebutuhan dan
kualitas air bersih/minum;
2. Ketersediaan sistem pengolahan air limbah yang tidak mencemari sumber
air bersih;
3. Ketersediaan sistem pembuangan sampah (mulai dari pewadahan &
pemilahan, pembuangan dan pengomposan);
31
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
32
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
1. Luas minimum per orang dewasa dan anak yang dihitung atas dasar
kebutuhan udara segar maksimum 24 m3/jiwa dewasa dan 12 m3/jiwa
anak.
2. Jumlah orang sesuai siklus pertumbuhan keluarga.
3. Ditambah ruang pelayanan di dalam rumah 50% dari total luas
kebutuhan ruang.
Kebutuhan luas rumah sesuai siklus pertumbuhan jumlah anggota keluarga
hingga 4 jiwa adalah :
Tabel 2.2Pilihan Luas Ruang Rumah (Sesuai Siklus)
Komposisi Ayah 2 2 Pelayanan (m2) Luas Rumah Pembulata
Ibu (m ) Anak (m )
Keluarga (m2) (50% Tot) (m2) n (m2)
Kel. Muda 1 9 9 - 9 27 27
Kel. Muda 2 (1
9 9 9 13,50 40,50 42
Anak)
Kel. Dewasa (2
9 9 2 (9) 18 54 54
Anak)
Sumber: litbang.pu.go.id
33
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
34
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
𝑅𝑡𝑝
Pn = Po ( I + C)
Keterangan :
Rtp = Jumlah rumah akibat pertambahan penduduk
Pn = Jumlah penduduk pada tahun tertentu
Po = Jumlah penduduk pada tahun hitungan
C = Indeks/ratio pertambahan penduduk per tahun
I =Angka rata-rata jumlah anggota keluarga/penghuni yang
diharapkan
35
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
b. Restorasi Rumah
Kondisi bangunan yang mengalami penurunan akan sampai pada
kondisi butuh untuk diperlukan, rumus yang digunakan untuk
menghitung kekuranga rumah karena faktor restorasi, yaitu :
⁄
Rtd =
Keterangan :
Rtd= Jumlah rumah membutuhkan perbaikan
Vm= Umur rumah tinggal rata-rata
Po= Jumlah penduduk pada tahun hitungan
Io = Angka rata-rata jumlah anggota keluarga atau penghuni
sebenarnya pada tahun hitungan
c. Migrasi
Pada wilayah perkotaan, peningkatan jumlah penduduk karena migrasi
sangat sigifikan, yang pada akhirnya perlu ditunjang dengan
pemenuhan hunian sebagai fasilitas akomodasi.
Nm = Pu ( Uc – Tc )
Keterangan :
RNm: Nm
Nm= Jumlah migrasi
Pu= Jumlah penduduk kota/daerah tertentu
Tc= Indeks/ratio pertambahan penduduk (total kelahiran) dalam
jangka waktu 1 tahun
Uc= Alamindeks/ratio pertambahan yang diharapkan untuk daerah
tertentu
Rnm= Kebutuhan rumah karena faktor migrasi
d. Faktor Bencana Alam
Bencana alam merupakan kejadian alam yang tidak dapat diharapkan.
Seringkali kejadian ini tidak dapat atau sulit sekali diprediksi.
Memperhitungkan kebutuhan rumah karena bencana alam tidak
digunakan rumus karena fakto ini bersifat unpredictable. Biasanya
pendekatan ini dilakukan melalui analisis statistic kerusakan atau
36
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
jumlah rumah yang musnah akibat bencana alam secara time series.
Menganalisis dampat bencana alam terhadap hunian yang terjadi pada
beberapa waktu, kemudian dapat diambil perkiraan kebutuhan rumah,
kebutuhan tambahan karena faktor bencana alam ini.
2.2.7 Backlog
Pengertian backlog menurut Muh. Damyati dalam Mengatasi Backlog
Perumahan Bagi Masyarakat Perkotaan lebih dimaknakan kekurangan rumah,
tidak wajib ada prasarana dan sarana lingkungan tetapi dilengkapi prasarana dan
sarana
𝑝𝑜
𝑜
𝑟𝑜
Keterangan :
Kro = kekurangan rumah
Io = jumlah penghuni rata-rata pada tahun hitungan
I = angka rata-rata jumlah anggota keluarga/ penghuni yang diharapkan
Po = jumlah penduduk pada tahun hitungan
Ro = jumlah rumah pada tahun hitungan
2.2.8 Kelayakan Hunian
Indikator penilaian dan standar minimal rumah layak huni yang
dikeluarkan oleh BPS dan Kemenpera berbeda, walaupun ada beberapa indikator
penilaian yang sama. Indikator yang ditentukan oleh BPS hampir sama dengan
yang telah ditentukan oleh MDGs. Tempat hunian yang tidak memenuhi standar
minimal rumah layak huni, digolongkan pada rumah tidak layak huni, dan perlu
diprogramkan untuk adanya perbaikan. Secara garis besar penilaian kelayakan
tempat hunian dilakukan terhadap fisik bangunan, sarana dan prasarana rumah.
Adanya standar minimal rumah layak sangat penting dan mempengaruhi sekali
untuk mendapatkan angka backlog rumah di suatu lokasi. MDGs telah
mengeluarkan indikator komposit kelayakan hunian, digunakan sebagai acuan
untuk menilai kualitas satu bangunan rumah termasuk pada kategori layak huni,
rawan layak huni dan tidak layak huni.
37
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
38
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
39
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
untuk ditata dengan baik hingga beberapa tahun ke depan. Dalam rangka realisasi
tersebut, maka diperlukan langkah-langkah kongkrit sebagai berikut :
1. Pemberlakuan KDB rata-rata 60 % pada setiap bangunan baru yang akan
dibangun.
2. Demikian pula halnya dengan densitas bangunan per satuan lahan (Ha),
disesuaikan secara proporsional terhadap KDB dan alokasi ruang untuk
prasarana lingkungan (jaringan jalan, drainase, dan pedestrian).
3. Pekarangan yang ada, diarahkan pemanfaatannya bagi penanaman vegetasi
baik berupa tanaman produktif maupun tanaman hias.
4. Kawasan permukiman tidak memiliki akses langsung ke jalan arteri dan
kolektor, tetapi secara hirarkis dihubungkan oleh jalan-jalan lingkungan.
5. Kawasan permukiman lama diarahkan dengan intensifikasi penggunaan
lahan, menggunakan teknik dan instrumen yang sesuai.
6. Kawasan permukiman di kawasan baru (kawasan pengembangan)
diarahkan dengan ekstensifikasi menggunakan teknik dan instrumen seperti
guided land development dan insentif pengadaan akses serta infrastruktur.
Dan juga distribusi pengaturan kepadatan kawasan perumahan dimana
Kelurahan Sukamaju yang terletak di Kecamatan Sail termasuk kedalam
Kecamatan dengan kawasan kepadatan penduduk tinggi, dan biasanya untuk
pengembangan kawasan permukiman kepdatan tinggi pada pusat kota diarahkan
untuk pengembangan secara vertikal.
Perencanaan kawasan perumahanmemiliki komponen pengadaan,
perbaikan, dan peningkatan kualitas lingkungan.
1. Pengadaan perumahan menerapkan konsep hunian berimbang
perumahan ukuran besar, sedang, kecil yaitu 1 : 2:3. sedangkan
pengadaannya dilakukan oleh swasta, pemerintah, dan masyarakat.
Sektor privat didorong agar secara berimbang mengembangkan seluruh
segmen perumahan ukuran besar, sedang, maupun kecil.
2. Pengadaan perumahan untuk masyarakat ber-penghasilan rendah
(MBR) di pusat kota perlu diprogramkan dengan berbagai instrumen
40
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
41
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
3 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Studi
Lokasi studi berada di kota pekanbaru, tepatnya di wilayah Kelurahan
Sukamaju Kecamatan Sail dengan luas 3.26 km² . Yang terdiri dari 5 RW dan 20
RT yang menjadi bahan dalam studi kasus kali ini sebagai data penelitian.
3.2 Waktu
Ruang lingkup kajian waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
laporan Studio Permukiman Kota Tahun 2021 ialah selama semester genap tahun
akademik 2020/2021 yang dimulai pada bulan Februari 2021 sampai dengan Juni
2021.
3.3 Pendekatan Studi
Pada penelitian ini digunakan dua macam pendekatan studi yakni
pendekatan teoritis dan pendekatan praktis
3.3.1 Pendekatan Teoritis
Pendekatan teoritis dilakukan dengan cara melaksanakan studi literatur
(desk study) terhadap faktor-faktor yang sangat kuat relevansinya dengan kegiatan
pekerjaan ini, yang dalam hal ini berupa:
1. Kajian kebijakan-kebijakan pembangunan wilayah, khususnya dalam
kaitannya dengan pengembangan kawasan perencanaan.
2. Melakukan kajian terhadap studi-studi terkait, baik yang menyangkut
penataan ruang wilayah (RTRW Kabupaten dan Perda yang terkait dengan
kawasan perencanan), maupun dengan studi-studi sektoral yang pernah
dilaksanakan yang terdapat di wilayah perencanaan.
3. Review atau kajian terhadap Norma, Standar, Pedoman, Manual (NSPM)
umum perencanaan tata ruang wilayah perencanaan.
Dalam penelitian ini, pendekatan teoritis yang digunakan seperti panduan
kebijakan dari RP2KPKP, RTRW Kota Pekanbaru, RPJMD Pekanbaru, RDRTK,
RPJP Kota Pekanbaru.
42
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
43
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
44
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
45
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
46
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian mengenai pola tata ruang
adalah non probability sampling, dengan prosedur purposive sampling (sampling
bertujuan).
Non probability sampling, yaitu pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Tidak semua masyarakat yang bertempat tinggal di
Kelurahan Sukamaju dijadikan responden. Purposive sampling digunakan karena
peneliti mempunyai kriteria tertentu dalam memilih individu-individu yang
diteliti. Peneliti memandang bahwa individu-individu tertentu saja yang dapat
mewakili (representive), karena menurut pendapat peneliti merekalah yang
mengerti tentang populasinya (Sigit 1999). Para ketua RT dan RW yang dianggap
merupakan responden yang representatif, karena memiliki kriteria tertentu sebagai
pemimpin yang mempunyai pengaruh dan pengetahuan tentang wilayah dan
keterkaitan dengan pola tata ruang tempat tersebut.
Pada penelitian ini, sampel diambil sesuai dengan karakteristik yang
dibutuhkan dan dianalisis untuk memperluas informasi yang telah ditemukan
sebelumnya. Dengan semakin banyaknya informasi yang masuk maka sampel
dapat dipilih sesuai dengan fokus penelitian atau dipertajam sesuai dengan
maksud penelitian.
Pada penelitian ini digunakan sampel bangunan atau elemen fisik. Kriteria
yang akan diambil sebagai sampel pada wilayah studi sebagai berikut : kontruksi
bangunan, tipe rumah, dan elemen-elemen fisik lainnya yang terdapat dalam
wilayah studi yaitu Kelurahan Sukamaju. Pengamatan dilakukan terhadap ruang
publik, bangunan dan elemen fisik.
Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang bermukim di
Kelurahan Sukamaju, yang berstatus sebagai penduduk di Kelurahan Sukamaju.
Pengambilan data dan wawancara pada masyarakat, ketua RT,RW, dan Kelurahan
di Kelurahan Sukamaju serta pemerintah atau instansi terkait, dengan
menggunakan prosedur purposive sampling. Data yang diperoleh akan digunakan
dalam penentuan arahan aspek non fisik.
47
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
48
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
Pada studi kasus, akan dilakukan pengolahan data yang bersumber dari
hasil observasi, wawancara, dan kuisioner dari penduduk yang tingga di
Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail, Pekanbaru.
3.7.1.2 Analisis Deskriptif Kuantitatif
Ali Muhson (2006) analisis kuantitatif adalah teknik analisis data
terhadap data yang dapat dikuantitatifkan (diangkakan), bahkan dapat pula
dianalisis secara kualitatif. Data-data yang berupa angka sebagai alat menganalisis
dan dilakukan dalam kajian penelitian, terutama mengenai apa yang sudah di
teliti. Data yang termasuk dalam data kuantitatif antara lain adalah data
kependudukan. Analisi yang dilakukan pada tahap ini yaitu:
3.7.1.2.1 Analisis Proyeksi Penduduk
Pada studi kasus, akan dilakukan proyeksi penduduk di Kelurahan
Sukamaju, Kecamatan Sail, Pekanbaru 20 tahun yang akan datang. Proyeksi
penduduk dikerjakan dengan metode matematik, yaitu dengan metode Geometrik
yaitu mengasumsikan bahwa jumlah penduduk akan tumbuh secara geometrik
menggunakan dasar perhitungan bunga berbunga (bunga majemuk), dalam hal ini
angka pertumbuhan penduduk dianggap sama untuk setiap tahun. Dalam
melakukan proyeksi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk tetap sehingga angka pertumbuhan sama untuk setiap tahun.
3.7.1.2.2 Analisis Intensitas Bangunan
Intensitas bangunan terdiri dari KLB, KDB, dan KDH. Koefisien Lantai
Bangunan (KLB) merupakan perbandingan antara luas total bangunan dengan luas
lahan. Luas bangunan yang dihitung KLB adalah seluruh luas bangunan yang ada,
mulai dari lantai dasar hingga lantai atas. KLB biasanya dinyatakan dalam angka.
Semakin padat suatu daerah, maka angka KLB semain tinggi. Koefisien Dasar
Bangunan (KDB) hanya memperhitungkan luas bangunan yang tertutup atap.
Jalan serta halaman dengan pengerasan yang ridak beratap tidak termasuk dalam
aturan ini. Tujuan dari KDB adalah untuk menyediakan ruang terbuka hijau yang
cukup untuk resapan air. KDB biasanya dinyatakan dalam % (Persentase). KDH (
Koefisien Daerah Hijau ) yaitu angka persentase perbandingan antara luas seluruh
ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dan luas tanah dikuasai.
49
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
50
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
lapangan mengenai sarana dan prasarana dengan kondisi yang terdapat pada studi
literatur.
Pada studi kasus, akan dilakukan perbandingan kondisi perumahan yang
ada di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail, Pekanbaru dengan beberapa literatur
jurnal, penelitian terdahulu dan SNI maupun kebijakan lainnya yang terkait.
3.7.3 Analisis Preskriptif
Menurut Purwandaka (2009) analsis preskriptif merupakan penelitian
untuk mendapatkan saran-saran dalam mengatasi masalah tertentu. Soerjono
Soekanto mengatakan bahwa analisis preskriptif adalah suatu analisis yang
ditujukan untuk mendapatkan saran-saran untuk memecahkan masalah-masalah
tertentu.
Dalam analisis ini di proyeksikan bagaimana pengembangan yang akan
dilakukan terkait sektor perumahan untuk 20 tahun kedepan.
3.8 Tahapan Penelitian
Dalam melakukan penelitian mengenai perumahan ini dilakukan dalam hal
beberapa tahap, yaitu:
3.8.1 Tahapan Pra Lapangan
Pada tahap pra-lapangan merupakan tahap penjajakan lapangan. Ada enam
langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu :
1. Menyusun rancangan penelitian Pada tahap ini, peneliti membuat usulan
penelitian atau proposal yang sebelumnya didiskusikan dengan dosen
pembimbing dan mahasiswa. Pembuatan proposal ini berlangsung sekitar
satu bulan melalui diskusi yang terus-menerus dengan dosen pembimbing
dan mahasiswa.
2. Memilih lapangan penelitian Peneliti memilih Kelurahan Sukamaju
Kecamatan Sail karena kelurahan ini merupakan kesepakatan bersama,
untuk meneliti bagaimana kondisi perumahan di Kelurahan Sukamaju
Kecamatan Sail tersebut.
3. Menjajaki dan Menilai Lapangan Tahap ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran umum tentang kondisi eksisting di Kelurahan Sukamaju
Kecamatan Sail ini. Agar peneliti lebih siap terjun ke lapangan serta untuk
51
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
52
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
53
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
1
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
Metode
No Sasaran Variabel Sub Variabel Data yang Sumber Data Pengambilan Metode Analisis Output
dibutuhkan Data
Tipe Rumah Pondasi Rumah Pengambilan Data Konstruksi
Berdasarkan Dinding Diperoleh Dengan Rumah
Konstruksi: Rumah Metode Observasi
Permanen Lantai Rumah di Lapangan
Semi Atap Rumah dengan melihat
Permanen bentuk konstruksi
Non rumah
Permanen
Tipe Rumah Data Primer Survei Analisis
Berdasarkan (Wawancara) dan sekunder ke Deskriptif
Status Data Sekunder (Data Kelurahan Kualitatif:
Kepemilikan: Dari Instansi Wawancara Status
Pribadi Kelurahan) dengan pemilik Kepemilikan
Negara rumah
Sewa
Pihak Data primer Data diperoleh
Pembanguna (wawancara) dan melalui metode
n: data sekunder (data wawancara
Pemerinta dari instansi)
h
Depelope
r
Individu
2
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
Metode
No Sasaran Variabel Sub Variabel Data yang Sumber Data Pengambilan Metode Analisis Output
dibutuhkan Data
Pola Data Primer dengan Data diperoleh Analisis
Perumahan: mengamati dan dengan metode Deskriptif
Linier pengambilan gambar survey dan melihat Kualitatif:
Terpusat pola persebaran melalui arcgis Pola
Tersebar bangunan Perumahan
Grid
2 Unruk Potensi Kondisi Hasil Survei Data diperoleh Data diperoleh Analisis Diketauinya /
mengetahui permasalahan kependudukan: Kependudukan di melalui survey melalui survey dan Kuantitatif terindentifikasi
potensi, dan Kepadatan Kelurahan Sukamju dan observasi observasi Analisis potensi,
permasalahan kebutuhan penduduk proyeksi permasalahan
dan kebutuhan perumahan Pertumbuhan penduduk dan kebutuhan
perumahan di penduduk Analisis perumahan di
Kelurahan Persebaran proyeksi Kelurahan
Sukamaju penduduk kebutuhan Sukamaju
Tingkat hunian rumah
penduduk Analisis
Data KK Intensitas
penduduk Bangunan
Analisis
Evaluatif,
hasil
perhitungan
:
3
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
Metode
No Sasaran Variabel Sub Variabel Data yang Sumber Data Pengambilan Metode Analisis Output
dibutuhkan Data
Kepadat
an
pendudu
k
pertumb
uhan
pendudu
k
Persebar
an
pendudu
k
Tingat
hunian
Intensitas Luas Dasar Survey primer Analisis
Bangunan: Bangunan dengan melihat Deskriptif
Koefisien Luas Lantai keadaan di Kuantitatif
Dasar Bangunan lapangan :
Bangunan Luas Persil Perhitungan di Koefisien
Koefisien Tanah Lapangan Dasar
Lantai Luas Ruang Bangunan
Bangunan Terbuka di Koefisien
Koefisien Luar Lantai
Dasar Bangunan Bangunan
Hijau Luas Tapak Koefisien
Bangunan Dasar Hijau
4
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
Metode
No Sasaran Variabel Sub Variabel Data yang Sumber Data Pengambilan Metode Analisis Output
dibutuhkan Data
Jarak Bebas Jarak Survey primer Analisis
Bangunan Sempadan dengan melihat Deskriptif
Muka keadaan di Kuantitatif
Bangunan lapangan :
Jarak Perhitungan di Garis
Sempadan Lapangan Sempadan
Belakang Bangunan
Jarak Garis
Sempadan Sempadan
Samping Sungai
Bangunan
Jarak
Sempadan
Sungai
Kelayakan Data Primer dengan Pengambilan Data Analisis
Hunian Cara Pengamatan di Diperoleh Dengan Deskriptif
Berdasarkan: Lapangan Metode Observasi di Kualitatif:
Pencahaya Lapangan dengan Kelayakan
an melihat langsung Hunian
Penghawa keadaan di lapangan
an
(ventilasi)
Kenstruksi
5
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
Metode
No Sasaran Variabel Sub Variabel Data yang Sumber Data Pengambilan Metode Analisis Output
dibutuhkan Data
Permasalahan Letak goegrafis Data diperoleh Analisis
kebutuhan lokasi melalui metode Deskriptif:
rumah: perencanaan survey dan observasi letak/lokasi
Letak/ lokasi terhadap rumah dan
rumah kawasan lain jumlah
Kekurangan Pola kekurangan
rumah penyebaran rumah
(Backlog) perumahan
Data jumlah
penghuni rata-
rata
Data jumlah
penduduk
Data jumlah
rumah
Kondisi tata Peta Hasil survei Data diperoleh Analisis
guna lahan: penggunaan lapangan di melalui metode Deskriptif :
Penggunaan lahan untuk Kelurahan survey dan observasi Luas dan
lahan untuk perumahan Sukamaju, proporsi
perumahan beberapa tahun survei penggunaan
Luas terakhir literatur lahan untuk
penggunaan Data luas dan Buku perumahan
lahan untuk proporsi Fakta RDTR
perumahan penggunaan Kecamatan
Proporsi lahan Sail
penggunaan
lahan perumahan
6
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
Metode
No Sasaran Variabel Sub Variabel Data yang Sumber Data Pengambilan Metode Analisis Output
dibutuhkan Data
3 Merumuskan Proyeksi Proyeksi Hasil proyeksi Fakta analisis dan Data diperoleh Analisis Rencana dan
rencana dan persebaran persebaran penduduk, laporan hasil melalui metode Preskriptif: arahan
arahan penduduk penduduk kebutuhan rumah survei survey dan observasi Merencanaka pengembanga
pengembang dan Kebutuhan dan penggunaan kependudukan n dan perumahan di
an perumahan kebutuhan rumah untuk lahan di Kelurahan memberikan Kelurahan
di Kelurahan rumah 20 tahun ke Sukamaju arahan Sukamaju
Sukamaju depan pengembanga
Kondisi tata n perumahan
guna lahan di Kelurahan
Kelurahan Sukamaju
Sukamaju
Hasil Diskusi, 2021
7
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
8
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
1
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
1
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
1
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
4 DAFTAR PUSTAKA
Jurnal :
Mokolensang, G. J., Waani, J. O., & Sela, R. (2015). Perubahan Rumah Tipe 21
di Perumahan Simpony Indah Watutumou II dan Perumahan Pemda
Kalawat Minahasa Utara. Sabua: Jurnal Lingkungan Binaan dan
Arsitektur, 7(1), 413-422.
Syahreza, R. E., Hamdi, N., & Nori, Y. (2020). POLA PERKEMBANGAN
PERUMAHAN DI KECAMATAN KOTO TANGAH (Doctoral
dissertation, Universitas Bung Hatta).
Rachman, H. F. (2010). Kajian Pola Spasial Pertumbuhan Kawasan Perumahan
dan Permukiman di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS DIPONEGORO).
Keman, S. (2005). Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Unair, 2(1), 3947
Hutapea, Handayani, and Suwandono Djoko. “Perencanaan Pembangunan
Perumahan Baru Dan Strategi Pengadaan Tanah Bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah Di Kecamatan Banyumanik.” Jurnal Ruang 2,
no. 4 (2014): 371–80.
Aziz Nurhakim, Muhammad. “Pemenuhan Atas Sarana Dan Utilitas Pada
Perumahan Subsidi Mutiara Puri Harmoni Rajeg Tangerang Menurut
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan
Permukiman.” Jurnal Hukum, n.d., 1–24.
Bawah, K. E., Ogan, D. I., & Indah, P. (2012). Analisis Kebutuhan Perumahan
Untuk Masyarakat Menengah. PILAR Jurnal Teknik Sipil, 7(2), 57–65.
Peraturan:
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukian
SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
1
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
STUDIO PERMUKIMAN KOTA 2021
KECAMATAN SAIL
KELURAHAN SUKAMAJU
1
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU