Dosen Pengampu:
Ir. H. Firdaus Agus, MP
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.2 Permasalahan................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA....................................................................................................4
BAB III.........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Indonesia Nomor 40 tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Kawasan Industri.
b. Waktu efektif Master Plan perencanaan awal pengembangan kawasan Industri
dari tahun 2013-2017.
1.3 Tujuan
Tujuan dari review masterplan Kawasan Industri Tenayan Raya Kota
Pekanbaru adalah:
1. Mengevaluasi pembangunan masterplan KIT dengan kesesuaian tata ruang
Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau
2. Mengevaluasi perencanaan zoning, meliputi lahan produktif (komersial) dan
lahan tidak produktif (sarana dan prasarana) kawasan industri
3. Mengevaluasi kondisi sarana dan prasarana (infrastruktur) industri terhadap
kebutuhan kluster industry
4. Mewujudkan kawasan industri yang sesuai dengan perencanaan dan eksisting
dalam menarik investor di bidang industri
2
6. Analisa kebutuhan kawasan industri (potensi, permasalahan dan prospek
pengembangan kawasan industri)
7. Analisa kelayakan finansial.
1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah
Kota Pekanbaru terletak dan Ibu Kota Provinsi Riau yang memiliki luas ±
632,26 Km², dan memiliki koordinat 101°14' - 101°34' Bujur Timur dan 0°25' - 0°45'
Lintang Utara. Kota Pekanbaru terdiri dari 12 Kecamatan dan 58 Kelurahan/ Desa
yang memiliki ketinggian dari permukaan laut berkisar 5-50 meter dengan
karakteristik morfologi permukaan wilayah bagian utara landai dan bergelombang
dengan ketinggian antara 5-11 meter. Lokasi kegiatan review masterplan Kawasan
Industri Tenayan Raya berada di Kecamatan Tenayan Raya Kelurahan Sail yang
berbatasan langsung dengan aliran sungai Siak . Kecamatan Tenayan Raya memiliki
luas 171,27 Km2. Luas kawasan industri Tenayan Raya tahap I yang akan
direncanakan adalah 306 Ha dengan luas PLTU sebesar 40 Ha dan Kawasan industri
sebesar 266 Ha.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
b. Persaingan dengan daerah lainna
c. Lokasi strategis terhadap sistem ekonomi makro
d. Stabilitas keamanan
Berkembangnya suatu Kawasan Industri tidak terlepas dari pemilihan lokasi
kawasan industri yang akan dikembangkan, karena sangat dipengaruhi oleh
beberapafaktor/variabel di wilayah lokasi kawasan. Selain itu dengan
dikembangkannya suatu Kawasan Industri juga akan memberikan dampak terhadap
beberapa fungsi di sekitar lokasi kawasan. Oleh sebab itu, beberapa kriteria menjadi
pertimbangan di dalam pemilihan lokasi Kawasan Industri, antara lain:
a. Jarak ke pusat kota
b. Jarak Terhadap permukiman
c. Jaringan jalan yang melayani
d. Jaringan Fasilitas dan Prasarana
e. Topografi
f. Kondisi Lahan
g. Ketersediaan Lahan
h. Orientasi Lokasi
i. Pola Tata Guna Lahan
j. Multiflier effect
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
kekurangan tim ahli. Tim ahli yang bekerja pada kegiatan ini tidak sesuai dengan
KAK.
3.3. Teknik Evaluasi yang Digunakan
Dalam pembuatan laporan review masterpaln KIT Kota Pekanbaru
menggunakan teknik evaluasi perencanaan (Metode LFA) untuk melakukan evaluasi
terhadap masterplan KIT sebelumnya.
Tahapan analisis yang dilakukan:
1. Kajian teori kebijakan
Merupakan kajian terhadap dukungan dan kelayakan kebijakan dan arahan yang
pernah ada dan berpengaruh atau terkait secara langsung dengan Kawasan Industri
Tenayan. Termasuk kebijakan yang ditelaah antara lain:
a. Kebijakaan penataan ruang, seperti RTRWN, RTRW Pulau, RTRW
Provinsi, RTRW Kota, RDTR Kecamatan.
b. Kajian kebijakan industri seperti RIPIN, RPIP, RPIK Pekanbaru.
c. Kebijakan perwilayahan Provinsi dan Regional.
d. Kebijakan daerah, seperti RPJM, RPJP, dan lain sebagainya.
7
a. Ekonomi wilayah yang diorientasikan dengan pertumbuhan dan ketersediaan
sumber daya manusia, bahan baku dan energi.
b. Fisik dan spasial wilayah.
c. Sosial dan kependudukan wilayah.
d. Sarana dan prasarana (insfratruktur) wilayah.
e. Kelembagaan lingkup wilayah.
3. Kajian Faktor Internal
Kajian faktor internal akan difokuskan pada analisis terhadap kondisi dukungan
infrastruktur bagi sektor industri di Provinsi Riau serta analisis terhadap kondisi
lokasi pengembangan Kawasan Industri Tenayan meliputi:
a. Analisis posisi dan lokasi.
b. Kesesuaian fisik dasar.
c. Dukungan ketenagakerjaan (sosial masyarakat).
3.4. Waktu Evaluasi Dilakukan
Evaluasi dilakukan setelah program dilaksanakan. Dikarenakan Jadwal
pelaksanaan proses kegiatan Review Masterplan KIT terjadi keterlambatan dalam
pelaksanaan pembuatan laporan, hal ini dikarenakan kekurangan tim ahli. Tim ahli
yang bekerja pada kegiatan ini tidak sesuai dengan KAK (Kerangka Acuan Kerja).
8
b. Jarak Terhadap Permukiman
Pertimbangan jarak terhadap permukiman bagi pemilihan lokasi kawasan
industri, pada prinsipnya memiliki dua tujuan pokok, yaitu:
- Berdampak positif dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dan
aspek pemasaran produk.
- Berdampak negatif karena kegiatan industri menghasilkan polutan dan limbah
yang dapat membahayakan bagi kesehatan masyarakat
c. Jarak Transportasi Darat
Jalan arteri yang menghubungkan lokasi KawasanIndustri Tenayan Raya saat
ini sudah dilalui oleh jalan lintas timur sumatera yang nantinya akan terhubung
dengan jaringan jalan teluk lembu ujung (teleju) yang belumterbentuk, dan ini
merupakan satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Selain jaringantansportasi jalan
raya, jaringan perairan (sungai) juga menjadi alternatif yang lebih baikdalam
mendukung kegiatan kawasan industri Tenayan Raya.
d. Jaringan Energi dan Kelistrikan
Untuk mendukung kegiatan ekonomi di Kota Pekanbaru maka pemerintah Kota
Pekanbaru telah membangun PLTU di Kawasan Industri Tenayan Raya dengan
kapasitas 2x100 MW, hal ini diharapkan menjadi menjadi supply energi kawasan
industri Tenayan Raya
e. Jaringan Telekomunikasi
Terkait dengan jaringan telekomonikasi dalam Perda Kota Kota Pekanbaru
Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Penatan dan Pengendalian Penyelenggraan
Telekomunikasi yang direncanakan pengembangan jaringan prasarana
telekomunikasi untuk melayani dan menjangkau seluruh wilayah Kota Pekanbaru
danpengembangan jaringan serat optik serta jaringan kabel telepon.
f. Pelabuhan Sungai/ Outer
Keberadaan pelabuhan/outlet menjadi syarat mutlak untuk pengembangan
kawasan industri. Dalam RPJMN berkaitan dengan pengembangan fasilitas
pelabuhan di Kota Pekanbaruadalah pembangunan fasilitas pelabuhan kawasan
9
industri Tenayan Raya. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan sungai siak yang
nantinya sebagai alternatif transportasi pada kawasan industri Tenayan Raya
10