B RUANG WILAYAH
3 KABUPATEN TAMBRAUW
R
encana struktur ruang mencakup rencana pengembangan sistem perkotaan dan rencana
pengembangan infrastruktur wilayah. Rencana struktur ruang atau rencana sistem kegiatan
pembangunan adalah rencana yang menggambarkan keterkaitan fungsional dan besaran/skala
kegiatan antara kawasan-kawasan dalam kawasan budidaya, terutama kawasan budidaya yang
dominan dan dapat membangkitkan pergerakan dengan intensitas yang relatif tinggi. Rencana struktur tata
ruang ini dirumuskan berdasarkan konsepsi, kebijakan dan strategi pengembangan tata ruang. Struktur ruang
wilayah akan diarahkan pada pertumbuhan Kabupaten Tambrauw yang merata di seluruh wilayah melalui
peningkatan hubungan antar wilayah. Pusat-pusat pertumbuhan merupakan generator pertumbuhan kawasan.
Hubungan intra regional ini dibangun dengan memadukan infrastruktur transportasi moda laut, darat, dan udara.
Fungsi Arahan
No Pusat/ Distrik Fungsi Kota
Kota RTRWP
a. Terminal Tipe A, melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar provinsi dan atau angkutan
lintas batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
b. Terminal Tipe B, melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan
angkutan perdesaan.
c. Terminal Tipe C, melayani angkutan pedesaan.
a. Mengembangkan Terminal tipe B di Fef untuk melayani kendaraan umum angkutan antar kota dalam
provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
b. Memantapkan Terminal di Distrik Miyah sebagai Terminal Tipe C untuk melayani kendaraan umum
angkutan antar kota dan angkutan pedesaan.
c. Mengembangkan Terminal tipe C di setiap ibukota distrik untuk melayani kendaraan umum angkutan
antar kota dan angkutan pedesaan.
d. Memantapkan Terminal Barang di Distrik Fef.
Menurut standar Ditjen Perhubungan Darat mengenai standar luas terminal, luas Tipe B kebutuhan lahan seluas
34.510 m2, dan Tipe C kebutuhan lahan seluas 10.926 m2. Arahan pengembangan dan peningkatan pelayanan
fasilitas terminal untuk masing-masing tipe terminal adalah sebagai berikut :
Dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, rencana jaringan jalur kereta
api antar kota yang terkait dengan Kabupaten Tambrauw adalah rencana jaringan yang menghubungkan Sorong
- Manokwari, yang melintasi wilayah Kabupaten Tambrauw di bagian utara (Mega - Sausapor - Kwoor - Waiben).
Tata Kepelabuhan Nasional sesuai dengan PP No. 69/2001 tentang kepelabuhan dilakukan dengan
memperhatikan :
Alur pelayaran dari pelabuhan-pelaburan tersebut adalah untuk melayani angkutan barang dan penumpang
dengan rute Kabupaten Tambrauw - Sorong (PKN) dan Tambrauw - Manokwari (PKW).
1. Meningkatkan ketersediaan energi/listrik untuk mendukung kegiatan permukiman dan sistem aktivitas
pada sentra-sentra produksi melalui kebijakan pengembangan prasarana listrik/energy,
2. Mengembangkan sumber-sumber energi baru guna mengantisipasi sulitnya pemenuhan energi listrik
(krisis listrik) di masa depan akibat kenaikan bahan bakar minyak,
3. Memberikan peluang dengan menyediakan perangkat insentif yang dapat menarik investor/swasta
untuk membangun sumber energi baru dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan,
4. Memberikan peluang dan insentif kepada swadaya masyarakat untuk membangun pembangkit-
pembangkit listrik skala kecil misalnya dengan pemanfaatan sumber tenaga air, sumber tenaga matahari,
ombak dan sebagainya.
Langkah-langkah yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Tambrauw guna memenuhi kebutuhan
listrik adalah sebagai berikut:
Disamping itu terdapat rencana pengembangan jaringan transmisi listrik 150 KV yang melintas di Kota Sorong,
Kabupaten Sorong, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Maokwari, serta Kabupaten Fakfak.
Adapun rencana pengembangan prasarana pemukiman dan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten
Tambrauw adalah:
a. Pembangunan TPA
- Untuk wilayah utara (wilayah pelayanan meliputi Distri Abun dan Dist rik Kwoor) alternatif lokasi TPA di
Distrik Abun,
- Untuk wilayah tengah ( wilayah pelayanan meliputi Distrik Sausapor dan Distrik Yembun) alternatif lokasi
TPA di Distrik Yembun,
- Untuk wilayah selatan (wilayah pelayanan meliputi Distrik Fef, Distrik Syujak dan Distrik Miyah) alternatif
lokasi TPA di Distrik Miyah.
b. Pengembangan jaringan limbah
- Sistem Tangki septik komunal untuk Kawasan Perkotaan Fef dan Sausapor,
- Sistem saluran limbah, interceptor, serta pipa utama di Kawasan Perkotaan Fef dan Sausapor,
- Pengembangan prasarana dan pengelolaan air limbah skala rumah tangga di setiap distrik,
- Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk kegiatan industri, rumah sakit, hotel, perkantoran dan
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 111
Kabupaten Tambrauw
komersial.
c. Pengembangan system jaringan air bersih
- Pengembangan prasarana pengolahan air bersih,
- Pengembangan dan pembangunan sistem jaringan air baku untuk air minum melalui
pengembangan jaringan perpipaan dan pemanfaatan potensi sumber mata air guna memenuhi
kebutuhan.
a. Menempatkan sarana pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan
taman bacaan di setiap Distrik (PKL, PPK, dan PPL),
b. Menempatkan sarana pendidikan setingkat SMU di setiap PKL dan PPK yang dianggap perlu
dikembangkan sarana pendidikan setingkat SMU dengan pertimbangan jarak terhadap PKL yang terdekat.
Dasar penyediaan ini juga akan mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau
kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat terkait dengan bentukan grup bangunan/blok yang
nantinya terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan penyediaan fasilitas ini akan
mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi
untuk melayani pada area tertentu.
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 112
Kabupaten Tambrauw
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penyediaan pelayanan kesehatan di Kabupaten
Tambrauw antara lain terlayaninya kebutuhan kesehatan masyarakat baik dari sisi jumlah maupun
persebarannya, terutama berorientasi pada penyesuaian dengan pola konsentrasi pemukiman penduduk.
Pemenuhan kebutuhan sarana kesehatan tersebut perlu juga didukung oleh penyediaan akses yang baik
berdasarkan jangkauan pelayanan sarana kesehatan yang bersangkutan.
a. Menempatkan sarana kesehatan posyandu, balai pengobatan warga, BKIA/klinik bersalin, puskesmas
pembantu dan balai pengobatan, apotik/rumah obat di setiap desa/kelurahan (PPK dan PPL),
b. Menempatkan sarana kesehatan puskesmas di setiap Distrik (PKL, dan PPK),
c. Menempatkan sarana kesehatan rumah sakit di Distrik Fef (PKL) dan Distrik Sausapor.
Dasar penyediaan ini juga akan mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau
kelompok lingkungan yang ada. Hal ini dapat terkait dengan bentukan grup bangunan/blok yang nantinya lahir
sesuai konteks lingkungannya. Penempatan penyediaan fasilitas ini akan mempertimbangkan jangkauan radius
area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi untuk melayani area tertentu.
Penduduk Kabupaten Tambrauw mayoritas beragama Kristen, saat ini sarana peribadatan gereja telah
tersebar hampir di seluruh kampung yang ada di Kabupaten Tambrauw.
Berdasarkan jumlah sarana peribadatan saat ini, jumlah sarana yang ada masih mencukupi untuk
melayani penduduk sampai akhir tahun proyeksi (2031).
Dasar penyediaan sarana ini juga mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau
kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat terkait dengan bentukan grup bangunan/blok yang
nantinya terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan penyediaan sarana
mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi
untuk melayani pada area tertentu
Arahan pengembangan sarana pemerintahan dan pelayanan umum di Kabupaten Tambrauw adalah :
a. Menempatkan sarana pos Kamtib, telepon umum, bis surat, bak sampah kecil, parkir umum di setiap
desa/kelurahan (PPL),
b. Menempatkan sarana agen pelayanan pos, loket pembayaran air bersih dan listrik, kantor polisi, pos
pemadam kebakaran di setiap PPK,
c. Menempatkan sarana kantor pos pembantu dan stasiun telepon otomat di Pusat Pemerintahan atau ibukota
kabupaten (PKL).
a. Menempatkan sarana balai warga/balai pertemuan dan balai serbaguna/balai karang taruna di setiap
desa/kelurahan,
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 114
Kabupaten Tambrauw
b. Menempatkan sarana gedung serbaguna di PPK, dan PKL,
c. Menempatkan sarana gedung bioskop di Pusat Kegiatan Lokal (PKL).