Anda di halaman 1dari 18

BA RENCANA STRUKTUR

B RUANG WILAYAH
3 KABUPATEN TAMBRAUW

R
encana struktur ruang mencakup rencana pengembangan sistem perkotaan dan rencana
pengembangan infrastruktur wilayah. Rencana struktur ruang atau rencana sistem kegiatan
pembangunan adalah rencana yang menggambarkan keterkaitan fungsional dan besaran/skala
kegiatan antara kawasan-kawasan dalam kawasan budidaya, terutama kawasan budidaya yang
dominan dan dapat membangkitkan pergerakan dengan intensitas yang relatif tinggi. Rencana struktur tata
ruang ini dirumuskan berdasarkan konsepsi, kebijakan dan strategi pengembangan tata ruang. Struktur ruang
wilayah akan diarahkan pada pertumbuhan Kabupaten Tambrauw yang merata di seluruh wilayah melalui
peningkatan hubungan antar wilayah. Pusat-pusat pertumbuhan merupakan generator pertumbuhan kawasan.
Hubungan intra regional ini dibangun dengan memadukan infrastruktur transportasi moda laut, darat, dan udara.

3.1 Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan


Dalam menetapkan hirarki pusat pelayanan di Kabupaten Tambrauw selain memperhatikan hasil-hasil
analisis sistem kota-kota saat ini dengan menggunakan analisis indeks sentralitas terbobot (weighted centrality
indexes), juga melihat fungsi dan peran kota terhadap kawasan di sekitarnya. Selain berdasarkan hasil analisis
tersebut penetapan hirarki pusat pelayanan di Kabupaten Tambrauw juga mengacu kepada Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 56 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Kabupaten Tambrauw Di Provinsi Papua Barat. Dalam undang-undang tersebut ditentukan
ibukota Kabupaten Tambrauw adalah Fef (ibukota Distrik Fef) sebagai pusat pemerintahan Kabupaten
Tambrauw.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka rencana pengembangan sistem pusat-pusat permukiman di
wilayah Kabupaten Tambrauw adalah sebagai berikut:
1. Kota dengan fungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), yaitu Kota Fef (Distrik Fef) dan Kota
Sausapor (Distrik Sausapor).
Sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), peran dan fungsi Kota Fef tersebut diarahkan sebagai:
- Pusat administrasi pemerintahan Kabupaten.
- Pusat perdagangan, jasa, dan pemasaran skala Wilayah.
- Pusat pelayanan sosial ekonomi skala Wilayah.
- Pusat pelayanan transportasi Regional (Transportasi Udara).
- Pariwisata.
- Pusat pengolahan pertanian.
Sedangkan peran dan fungsi Kota Sausapor diarahkan sebagai :
- Pusat perdagangan, jasa, dan pemasaran skala Wilayah.
- Pusat pelayanan sosial ekonomi skala Wilayah.
- Pusat pelayanan transportasi Regional (Transportasi Laut).
- Pariwisata
- Pusat pengolahan pertanian dan perikanan.
2. Kota dengan fungsi sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yaitu ibu kota Distrik yang melayani
kegiatan skala Distrik atau beberapa desa. Kota sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yaitu Ibukota
Distrik diluar kota PKL. Peran dan fungsi PPK diarahkan sebagai :
- Pusat administrasi pemerintahan Distrik.
- Pusat perdagangan, jasa, dan pemasaran skala Distrik.
- Pusat pelayanan sosial ekonomi skala Distrik.
- Pusat pelayanan transportasi skala Distrik.
3. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yaitu pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan
antar Kampong/desa. Peran dan fungsi PPL diarahkan sebagai :

- Pusat perdagangan, jasa dan pemasaran skala Kampung.


- Pusat pelayanan sosial ekonomi skala Kampung.
- Pusat kegiatan pertanian.
Lebih jelasnya mengenai rencana pengembangan sistem pusat-pusat pemukiman di wilayah Kabupaten
Tambrauw dapat dilihat pada berikut ini.

Tabel 33. Rencana Pengembangan Sistem Pusat-Pusat Permukiman di Kabupaten Tambrauw

Fungsi Arahan
No Pusat/ Distrik Fungsi Kota
Kota RTRWP

A PKLp 1 Kota Fef Distrik Fef  Pusat Pemerintahan


Kabupaten
 Pusat perdagangan, jasa,
dan pemasaran skala
kabupaten.
 Pusat pelayanan sosial
ekonomi skala beberapa
Distrik
 Pusat pelayanan
transportasi regional
(Transportasi Udara).
 Pusat pengolahan.

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 100


Kabupaten Tambrauw
Fungsi Arahan
No Pusat/ Distrik Fungsi Kota
Kota RTRWP

2 Kota Distrik  Pusat perdagangan, jasa,


Saosapor Sausapor dan pemasaran skala
kabupaten.
 Pusat pelayanan sosial
ekonomi skala beberapa
Distrik
 Pusat pelayanan
transportasi regional
(Transportasi Laut).
 Pusat pengolahan
Pertanian dan Perikanan.

B PPK 1 Metnayam Distrik Yembun  Pusat administrasi


2 Syujak Distrik Syujak pemerintahan Distrik.
3 Siakwa Distrik Miyah  Pusat perdagangan, jasa,
4 Waibem Distrik Abun dan pemasaran skala
5 Kwor Distrik Kwor Distrik.
6 Mega Distrik Moraid  Pusat pelayanan sosial
7 Anjai Distrik Kebar ekonomi skala Distrik.
8 Saukorem Distrik Ambarbaken  Pusat pelayanan
9 Senopi Distrik Senopi transportasi skala Distrik.
10 Arfu Distrik Mubrani
11 Bikar Distrik Bikar
12 Bamus Bama Distrik Bamus Bama
13 Ases Distrik Ases
14 Tabamsere Distrik Wilhem Roumbouts
15 Kwesefo Distrik Kwesefo
16 Tinggouw Distrik Tinggouw
17 Arupi Distrik Mpur
18 Distrik Miyah Selatan
19 Distrik Ireres
20 Distrik Tobouw
21 Distrik Mawabuan
22 Distrik Kebar Timur
23 Ajami Distrik Kebar Selatan
24 Distrik Manekar
25 Distrik Ambarbaken Barat
26 Distrik Kasi
27 Distrik Selemkai

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 101


Kabupaten Tambrauw
Fungsi Arahan
No Pusat/ Distrik Fungsi Kota
Kota RTRWP

C PPL 1 Werur Distrik Bikar  Pusat perdagangan, jasa,


2 Saubeba Distrik Abun dan pemasara skala
3 Warmandi Distrik Abun kampung/ beberapa
4 Waibem Distrik Abun kampung.
5 Syuauw Distrik Kwesefo  Pusat pelayanan sosial
6 Syumbab DistrikTobouw ekonomi skala
7 Soon Distrik Tinggouw kampung/beberapa
8 Sumbekas Distrik Yembun kampung.
9 Ayamane Distrik Miyah Selatan  Pusat Kegiatan pertanian
10 Miri Distrik Ireres atau perikanan.
11 Atai Distrik Manekar  Pariwisata.
12 Anjai Distrik Kebar
13 Tabamsere Wilhem Roumbouts
(Sumber: Hasil Rencana, 2014)

3.2 Rencana Sistem Jaringan Transportasi


Pengembangan sistem transportasi di Kabupaten Tambrauw bertujuan untuk mendukung terwujudnya
struktur ruang yang kompak dan berfungsi sebagai penghubung antara pusat-pusat permukiman dan kawasan
yang mempunyai fungsi primer, sekunder hingga ke kawasan permukiman. Rencana pengembangan sistem
transportasi di wilayah Kabupaten Tambrauw terdiri dari rencana pengembangan transportasi darat, laut dan
udara.

3.2.1 Rencana Pengembangan Transportasi Darat


A. Rencana dan Penetapan Fungsi Jaringan Jalan
Undang-Undang No. 38 tahun 2004 Tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006
Tentang Jalan, mengatur mengenai fungsi dan peranan jaringan jalan. Dalam undang-undang tersebut,
berdasarkan fungsinya jalan dibagi menjadi sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder.
Sedangkan dalam peranannya sistem jaringan jalan dapat dikelompokkan arteri, kolektor dan lokal. Dalam
rencana pengembangan fungsi jalan di wilayah Kabupaten Tambrauw akan mengacu kepada undang-undang
dan Peraturan Pemerintah tersebut.
Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan
jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa
distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:
a. Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal
sampai ke pusat kegiatan lingkungan;
b. Menghubungkan antar pusat kegiatan nasional.

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 102


Kabupaten Tambrauw
Gambar 90. Peta Rencana Sistem Pusat - Pusat Permukiman Kabupaten Tambrauw

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 103


Kabupaten Tambrauw
Fungsi jalan pada sistem jaringan primer dibedakan atas arteri primer, kolektor primer, lokal primer dan
lingkungan primer dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan nasional atau antara
pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah.
b. Jalan kolektor primer menghubungkan secara berdaya guna antara pusat kegiatan nasional dengan
pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan wilayah, atau antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat
kegiatan lokal.
c. Jalan lokal primer menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat
kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan
lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan
lingkungan.
d. Jalan lingkungan primer menghubungkan antar pusat kegiatan di dalam kawasan perdesaan dan jalan
di dalam lingkungan kawasan perdesaan.
Adapun pengembangan sistem jaringan jalan di wilayah Kabupaten Tambrauw adalah sebagai berikut :
1. Jalan Arteri Primer
Rencana pengembangan jaringan jalan arteri primer adalah:
- Ruas jalan Siakwa – Ayae – Aifat Utara (Maybrat)
- Ruas jalan Saubeba - Wau
2. Jalan Kolektor Primer
Rencana pengembangan jaringan jalan kolektor primer terdiri dari:
- Ruas jalan Senopi – Syujak – Syurwos - Kwoor
- Ruas jalan Senopi – Waibem
- Ruas jalan Syurwos – Bikar
- Ruas jalan Siwis – Yembun – Bamuswaiman
- Ruas jalan Yembun – Sumbekas – Bamuswaiman
- Ruas jalan Yembun – Indoymare
- Ruas jalan Fef – Ases
- Ruas jalan Fef – Suswa
- Ruas jalan Ayae – Ruvewes – Ayamane
- Ruas jalan Ayae – Tabamsera
- Ruas jalan Inam – Jandurau – Ajami (Bandara Nekori)
- Ruas jalan Jandurau – Akrim
- Ruas jalan Pubuan yang terkoneksi dengan ruas jalan nasional
- Ruas jalan Warmandi terkoneksi dengan rencana ruas jalan nasional Saubeba – Wau

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 104


Kabupaten Tambrauw
B. Rencana Pengembangan Terminal
Terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan
penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum. Tipe terminal yang akan diterapkan sesuai dengan tipologi terminal yang
diatur oleh Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 tahun 1995, dengan batasan adalah sebagai berikut:

a. Terminal Tipe A, melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar provinsi dan atau angkutan
lintas batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
b. Terminal Tipe B, melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan
angkutan perdesaan.
c. Terminal Tipe C, melayani angkutan pedesaan.

Rencana pengembangan terminal di wilayah Kabupaten Tambrauw sebagai berikut :

a. Mengembangkan Terminal tipe B di Fef untuk melayani kendaraan umum angkutan antar kota dalam
provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
b. Memantapkan Terminal di Distrik Miyah sebagai Terminal Tipe C untuk melayani kendaraan umum
angkutan antar kota dan angkutan pedesaan.
c. Mengembangkan Terminal tipe C di setiap ibukota distrik untuk melayani kendaraan umum angkutan
antar kota dan angkutan pedesaan.
d. Memantapkan Terminal Barang di Distrik Fef.

Menurut standar Ditjen Perhubungan Darat mengenai standar luas terminal, luas Tipe B kebutuhan lahan seluas
34.510 m2, dan Tipe C kebutuhan lahan seluas 10.926 m2. Arahan pengembangan dan peningkatan pelayanan
fasilitas terminal untuk masing-masing tipe terminal adalah sebagai berikut :

a. Fasilitas Terminal Tipe B meliputi :


- Jalur pemberangkatan dan kedatangan.
- Tempat parkir.
- Kantor terminal.
- Tempat tunggu.
- Menara pengawas.
- Loket penjualan karcis.
- Rambu-rambu dan papan-papan informasi.
- Peralatan parkir pengantar atau taksi.
b. Fasilitas Terminal Tipe C meliputi :
- Jalur pemberangkatan dan kedatangan.
- Kantor terminal.

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 105


Kabupaten Tambrauw
- Tempat tunggu.
- Loket penjualan karcis.
- Rambu-rambu dan papan-papan informasi.

C. Rencana Pengembangan Jaringan Rel Kereta Api

Dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, rencana jaringan jalur kereta
api antar kota yang terkait dengan Kabupaten Tambrauw adalah rencana jaringan yang menghubungkan Sorong
- Manokwari, yang melintasi wilayah Kabupaten Tambrauw di bagian utara (Mega - Sausapor - Kwoor - Waiben).

3.2.2 Rencana Pengembangan Transportasi Laut

Tata Kepelabuhan Nasional sesuai dengan PP No. 69/2001 tentang kepelabuhan dilakukan dengan
memperhatikan :

A. Tata ruang wilayah,


B. Sistem transportasi nasional,
C. Pertumbuhan ekonomi,
D. Pola/jalur pelayan angkutan laut nasional dan internasional,
E. Kelestarian lingkungan,
F. Keselamatan pelayaran,
G. Standarisasi nasional, kriteria dan norma.

Pengembangan pelabuhan di Kabupaten Tambrauw bertujuan untuk dapat menjamin kelancaran


angkutan barang, penumpang, pariwisata dan pendaratan ikan. Arahan pengembangan pelabuhan di Kabupaten
Tambrauw adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan pelabuhan Weiben di Distrik Abun sebagai pelabuhan ekspor,
b. Pengembangan pelabuhan Sausapor di Distrik Sausapor,
c. Pengembangan pelabuhah Kwor di Distrik Kwor.

Alur pelayaran dari pelabuhan-pelaburan tersebut adalah untuk melayani angkutan barang dan penumpang
dengan rute Kabupaten Tambrauw - Sorong (PKN) dan Tambrauw - Manokwari (PKW).

3.2.3 Rencana Pengembangan Transportasi Udara


Rencana pengembangan bandar udara di Kabupaten Tambrauw yaitu pengembangan bandar udara
perintis yang berfungsi sebagai Bandar Udara Pengumpan. Pengembangan bandar udara ini merupakan
pengembangan bandara perintis yang telah ada, yaitu di Distrik Fef serta pembangunan bandara Werur di Distrik
Bikar.

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 106


Kabupaten Tambrauw
Gambar 91. Peta Rencana Pengembangan Transportasi Darat Kabupaten Tambrauw

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 107


Kabupaten Tambrauw
Gambar 92. Peta Rencana Pengembangan Transportasi Laut Kabupaten Tambrauw

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 108


Kabupaten Tambrauw
Gambar 93. Peta Rencana Pengembangan Transportasi Udara Kabupaten Tambrauw

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 109


Kabupaten Tambrauw
3.3 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan
Pengembangan sistem prasarana energi diarahkan untuk :

1. Meningkatkan ketersediaan energi/listrik untuk mendukung kegiatan permukiman dan sistem aktivitas
pada sentra-sentra produksi melalui kebijakan pengembangan prasarana listrik/energy,
2. Mengembangkan sumber-sumber energi baru guna mengantisipasi sulitnya pemenuhan energi listrik
(krisis listrik) di masa depan akibat kenaikan bahan bakar minyak,
3. Memberikan peluang dengan menyediakan perangkat insentif yang dapat menarik investor/swasta
untuk membangun sumber energi baru dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan,
4. Memberikan peluang dan insentif kepada swadaya masyarakat untuk membangun pembangkit-
pembangkit listrik skala kecil misalnya dengan pemanfaatan sumber tenaga air, sumber tenaga matahari,
ombak dan sebagainya.

Langkah-langkah yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Tambrauw guna memenuhi kebutuhan
listrik adalah sebagai berikut:

a. Rencana pengembangan Kelistrikan Tahap I ( 2011-2019 )


dilakukan dengan:
 Pembangunan dan perluasan jaringan distribusi primer/sekunder di seluruh Kabupaten Tambrauw,
 Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh).
b. Rencana pengembangan sistem kelistrikan tahap II (2020-
2031) dilakukan dengan:
 Penambahan kapasitas,

 Penyempumaan Gardu Induk (penambahan trafo).

Disamping itu terdapat rencana pengembangan jaringan transmisi listrik 150 KV yang melintas di Kota Sorong,
Kabupaten Sorong, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Maokwari, serta Kabupaten Fakfak.

3.4 Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Telekomunikasi


Pengembangan infrastruktur telekomunikasi ditujukan untuk membuka akses wilayah-wilayah yang belum
terjangkau dan terlayani oleh jaringan telekomunikasi. Arahan pengembangan sistem prasarana telekomunikasi
di Kabupaten Tambrauw adalah sebagai berikut :
1. Mempertahankan dan memelihara jaringan telekomunikasi melalui integrasi sistem komunikasi
dengan sistem permukiman,
2. Mengembangkan jaringan komunikasi sampai ke desa-desa terutama Desa Pusat Pertumbuhan (DPP)
dalam rangka meningkatkan keterkaitan kota-desa.

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 110


Kabupaten Tambrauw
Sedangkan rencana pengembangan sistem telekomunikasi di Kabupaten Tambrauw adalah
pengembangan jaringan nirkabel (telekomunikasi seluler) seperti telepon seluler dan telepon satelit diseluruh
Kabupaten Tambrauw.

3.5 Pengembangan Sistem Prasarana Permukiman dan Pengelolaan


Lingkungan
Rencana pengembangan permukiman adalah penyediaan sarana prasarana yang dapat memenuhi
kebutuhan sesuai dengan standar minimum pelayanan yang ada. Adapun arahan pengembangan sistem
prasarana pengelolaan lingkungan di Provinsi Barat dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Meningkatkan prasarana pengelolaan lingkungan untuk mendukung kegiatan permukiman dan
sistem aktivitas pada sentra-sentra produksi melalui kebijakan pengembangan prasarana lingkungan.
2. Mengembangkan prasarana lingkungan dengan cara :
a. Pengembangan TPA ,
b. Pengelolaan limbah rumah tangga dengan sistem terpadu,
c. Pengelolaan limbah industri dan pertambangan dengan memperhatikan kualitas lingkungan,
d. Pengembangan system drainase konvensional dan ekodrainase dengan pertimbangan kondisi
tanah dan topografi.
3. Pengembangan pengawasan terhadap pengelolaan limbah industri.
4. Penegakan hukum yang tegas bagi pengelolaan limbah industri dan pertambangan yang tidak
sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

Adapun rencana pengembangan prasarana pemukiman dan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten
Tambrauw adalah:

a. Pembangunan TPA

- Untuk wilayah utara (wilayah pelayanan meliputi Distri Abun dan Dist rik Kwoor) alternatif lokasi TPA di
Distrik Abun,
- Untuk wilayah tengah ( wilayah pelayanan meliputi Distrik Sausapor dan Distrik Yembun) alternatif lokasi
TPA di Distrik Yembun,
- Untuk wilayah selatan (wilayah pelayanan meliputi Distrik Fef, Distrik Syujak dan Distrik Miyah) alternatif
lokasi TPA di Distrik Miyah.
b. Pengembangan jaringan limbah
- Sistem Tangki septik komunal untuk Kawasan Perkotaan Fef dan Sausapor,
- Sistem saluran limbah, interceptor, serta pipa utama di Kawasan Perkotaan Fef dan Sausapor,
- Pengembangan prasarana dan pengelolaan air limbah skala rumah tangga di setiap distrik,
- Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk kegiatan industri, rumah sakit, hotel, perkantoran dan
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 111
Kabupaten Tambrauw
komersial.
c. Pengembangan system jaringan air bersih
- Pengembangan prasarana pengolahan air bersih,
- Pengembangan dan pembangunan sistem jaringan air baku untuk air minum melalui
pengembangan jaringan perpipaan dan pemanfaatan potensi sumber mata air guna memenuhi
kebutuhan.

3.7 Rencana Pengembangan Sarana Wilayah

3.7.1 Rencana Pengembangan Sarana Pendidikan


Dasar penyediaan sarana pendidikan semata-mata bukan didasarkan pada jumlah penduduk yang akan
dilayani oleh sarana tersebut. Dasar penyediaan sarana pendidikan ini juga mempertimbangkan pendekatan
desain keruangan unit-unit atau kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat terkait dengan bentukan
grup bangunan/blok yang nantinya terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan
penyediaan fasilitas ini akan mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar
sarana yang harus dipenuhi untuk melayani pada area tertentu. Perencanaan sarana pendidikan harus
didasarkan pada tujuan pendidikan yang akan dicapai, dimana sarana pendidikan dan pembelajaran ini akan
menyediakan ruang belajar harus memungkinkan siswa untuk dapat mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, serta sikap secara optimal.

Arahan pengembangan sarana pendidikan di Kabupaten Tambrauw meliputi :

a. Menempatkan sarana pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan
taman bacaan di setiap Distrik (PKL, PPK, dan PPL),
b. Menempatkan sarana pendidikan setingkat SMU di setiap PKL dan PPK yang dianggap perlu
dikembangkan sarana pendidikan setingkat SMU dengan pertimbangan jarak terhadap PKL yang terdekat.

3.7.2 Rencana Pengembangan Sarana Kesehatan


Sarana kesehatan berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang
sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk. Dasar penyediaan sarana ini adalah didasarkan jumlah penduduk yang dilayani oleh
sarana tersebut.

Dasar penyediaan ini juga akan mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau
kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat terkait dengan bentukan grup bangunan/blok yang
nantinya terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan penyediaan fasilitas ini akan
mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi
untuk melayani pada area tertentu.
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 112
Kabupaten Tambrauw
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penyediaan pelayanan kesehatan di Kabupaten
Tambrauw antara lain terlayaninya kebutuhan kesehatan masyarakat baik dari sisi jumlah maupun
persebarannya, terutama berorientasi pada penyesuaian dengan pola konsentrasi pemukiman penduduk.
Pemenuhan kebutuhan sarana kesehatan tersebut perlu juga didukung oleh penyediaan akses yang baik
berdasarkan jangkauan pelayanan sarana kesehatan yang bersangkutan.

Arahan pengembangan sarana kesehatan di Kabupaten Tambrauw adalah :

a. Menempatkan sarana kesehatan posyandu, balai pengobatan warga, BKIA/klinik bersalin, puskesmas
pembantu dan balai pengobatan, apotik/rumah obat di setiap desa/kelurahan (PPK dan PPL),
b. Menempatkan sarana kesehatan puskesmas di setiap Distrik (PKL, dan PPK),
c. Menempatkan sarana kesehatan rumah sakit di Distrik Fef (PKL) dan Distrik Sausapor.

3.7.3 Rencana Pengembangan Sarana Peribadatan


Sarana peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani yang perlu
disediakan selain sesuai peraturan yang ditetapkan, juga sesuai dengan keputusan masyarakat yang
bersangkutan. Oleh karena berbagai macam agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat penghuni
yang bersangkutan, maka kepastian tentang jenis dan jumlah fasilitas peribadatan yang akan dibangun baru
dapat dipastikan setelah lingkungan perumahan dihuni selama beberapa waktu. Pendekatan perencanaan yang
diatur adalah dengan memperkirakan populasi dan jenis agama serta kepercayaan dan kemudian
merencanakan alokasi tanah dan lokasi bangunan peribadatan sesuai dengan tuntutan planologis dan religius.

Dasar penyediaan ini juga akan mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau
kelompok lingkungan yang ada. Hal ini dapat terkait dengan bentukan grup bangunan/blok yang nantinya lahir
sesuai konteks lingkungannya. Penempatan penyediaan fasilitas ini akan mempertimbangkan jangkauan radius
area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi untuk melayani area tertentu.

Penduduk Kabupaten Tambrauw mayoritas beragama Kristen, saat ini sarana peribadatan gereja telah
tersebar hampir di seluruh kampung yang ada di Kabupaten Tambrauw.

Berdasarkan jumlah sarana peribadatan saat ini, jumlah sarana yang ada masih mencukupi untuk
melayani penduduk sampai akhir tahun proyeksi (2031).

3.7.4 Rencana Pengembangan Sarana Perdagangan dan Niaga


Sarana perdagangan dan niaga ini tidak selalu berdiri sendiri dan terpisah dengan bangunan sarana yang
lain. Dasar penyediaan selain berdasarkan jumlah penduduk yang akan dilayaninya, juga mempertimbangkan
pendekatan desain keruangan unit-unit atau kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat terkait
dengan bentukan grup bangunan/blok yang nantinya terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan
penempatan penyediaan fasilitas ini akan mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 113


Kabupaten Tambrauw
kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi untuk melayani pada area tertentu.

Arahan pengembangan sarana perdagangan dan niaga di Kabupaten Tambrauw adalah :

a. Menempatkan sarana toko/warung di setiap PPL,


b. Menempatkan sarana pertokoan di setiap PPK,
c. Menempatkan sarana pusat pertokoan dan pasar lingkungan di setiap PPK dan PKL,
d. Menempatkan sarana pusat perbelanjaan dan niaga di PKL.

3.7.5 Rencana Pengembangan Sarana Pemerintahan dan Pelayanan


Umum
Dasar penyediaan sarana pemerintahan dan pelayanan umum untuk melayani setiap unit administrasi
pemerintahan baik yang informal (RT dan RW) maupun yang formal (kampung dan distrik) dan bukan didasarkan
semata-mata pada jumlah penduduk yang dilayani oleh sarana tersebut.

Dasar penyediaan sarana ini juga mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau
kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat terkait dengan bentukan grup bangunan/blok yang
nantinya terbentuk sesuai konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan penyediaan sarana
mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi
untuk melayani pada area tertentu

Arahan pengembangan sarana pemerintahan dan pelayanan umum di Kabupaten Tambrauw adalah :

a. Menempatkan sarana pos Kamtib, telepon umum, bis surat, bak sampah kecil, parkir umum di setiap
desa/kelurahan (PPL),
b. Menempatkan sarana agen pelayanan pos, loket pembayaran air bersih dan listrik, kantor polisi, pos
pemadam kebakaran di setiap PPK,
c. Menempatkan sarana kantor pos pembantu dan stasiun telepon otomat di Pusat Pemerintahan atau ibukota
kabupaten (PKL).

3.7.5 Rencana Pengembangan Sarana Kebudayaan dan Rekreasi


Sarana kebudayaan dan rekreasi merupakan bangunan yang dipergunakan untuk mewadahi berbagai
kegiatan kebudayaan dan atau rekreasi, seperti gedung pertemuan, gedung serba guna, bioskop, gedung
kesenian, dan lain-lain. Bangunan dapat sekaligus berfungsi sebagai bangunan sarana pemerintahan dan
pelayanan umum, sehingga penggunaan dan pengelolaan bangunan ini dapat berintegrasi menurut
kepentingannya.

Arahan pengembangan sarana kebudayaan dan rekreasi di Kabupaten Tambrauw adalah:

a. Menempatkan sarana balai warga/balai pertemuan dan balai serbaguna/balai karang taruna di setiap
desa/kelurahan,
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 114
Kabupaten Tambrauw
b. Menempatkan sarana gedung serbaguna di PPK, dan PKL,
c. Menempatkan sarana gedung bioskop di Pusat Kegiatan Lokal (PKL).

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 115


Kabupaten Tambrauw
Gambar 94. Peta Struktur Ruang Kabupaten Tambrauw

Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah 116


Kabupaten Tambrauw

Anda mungkin juga menyukai