Anda di halaman 1dari 58

Rencana Struktur Ruang

Kabupaten Brebes
Rencana struktur pemanfaatan ruang wilayah diwujudkan melalui karakteristik Wilayah,
Intensitas Kegiatan, Penduduk dan Sistem Prasarana dan Utilitas.
Rencana struktur pemanfaatan ruang wilayah meliputi kegiatan-kegiatan yang memiliki skala
pelayanan lokal hingga regional.

3.1. RENCANA SISTEM PUSAT PELAYANAN


Pengembangan sistem pusat pelayanan di kabupaten Brebes dipengaruhi hal-hal sebagai
berikut :

a. Kota kota di sepanjang jalur pantai utara meliputi ibukota-ibukota kecamatan di Brebes,
Wanasari, Tanjung, Bulakamba, dan Losari memerlukan rencana yang terpadu sehingga
dapat mengoptimalkan potensi yang ada.

b. Struktur kota-kota berbentuk linier dengan mengikuti jalur perhubungan sebagai berikut :
1. Jalur yang membentang dari timur ke barat (atau sebaliknya)
a. Jaringan utama jalur regional Pantai utara;
b. Jalur Jatibarang-Ketanggungan-Kersana-Ciledug;
c. Jalur Bumiayu – Bantarkawung – Salem.
2. Jalur yang membentang dari Utara ke Selatan (atau sebaliknya)
a. Jalur Tengah Utama : Tanjung – Ketanggungan – Larangan – Taonjong –
Bumiayu – Paguyangan;
b. Jalur Brebes – Jatibatang – Songgom;
c. Jalur Brebes – Larangan;
d. Jalur Tanjung – Kersana – Banjarharjo – Salem.
c. Peranan ibukota kecamatan sebagai pusat pemerintahan kecamatan dan pusat
pelayanan dalam pembangunan.

3 .1 .1 . Rencana Penetapan Satuan Wilayah Pembangunan (SWP)

Rencana penetapan SWP dilakukan atas pertimbangan untuk mendorong pertumbuhan


wilayah kabupaten berdasarkan karakteristik kawasan, pengurangan ketimpangan
perkembangan wilayah bagian Utara-Tengah-Selatan, dan pengembangan sistem struktur
kegiatan.

III - 1
Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan Satuan Wilayah Pembangunan (SWP)
direncanakan sebagai berikut :

a. Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) Utara terdiri dari Kec. Brebes, Kec. Wanasari,
Kec. Bulakamba, Kec. Tanjung, dan Kec. Losari. Kecamatan-Kecamatan yang masuk
dalam SWP Utara pada dasarnya merupakan wilayah kecamatan yang mendapatkan
pengaruh langsung dari Jalan Arteri Primer Pantura, pusat dari SWP Utara adalah
Perkotaan Brebes. Berdasarkan karakter perkembangannya kawasan SWP Utara dibagi
menjadi 2 (dua) Sub Satuan Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu :
1. SSWP) Utara-Timur : meliputi wilayah Kec. Brebes, Kec. Wanasari, Kec. Bulakamba.
Pengembangan kawasan ini diarahkan pada usaha keterpaduan antar fungsi
(terutama pemerintahan, perdagangan-jasa, permukiman industri, permukiman
perkotaan, pertanian, dan pelestarian kawasan pesisir) dalam kawasan perkotaan.
Pusat pelayanan SSWP Utara-Timur adalah di Perkotaan Brebes.
2. SSWP Utara-Barat : meliputi wilayah Kec Tanjung dan Kec. Losari. Arahan kegiatan
SSWP ini adalah kegiatan perdagangan-jasa, transportasi, pengelolaan-konservasi
kawasan pesisir dan pertanian. Pusat pelayanan SSWP Utara-Barat adalah di
Perkotaan Tanjung.

b. Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) Tengah terdiri atas Kec. Jatibarang, Kec.
Songgom, Kec. Larangan, Kec. Ketanggungan, Kec. Kersana, dan Kec. Banjarharjo.
Kecamatan-Kecamatan yang masuk dalam SWP Tengah pada dasarnya merupakan
wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes bagian tengah, pusat dari SWP
Tengah adalah Perkotaan Ketanggungan. Berdasarkan karakter perkembangannya
kawasan SWP Tengah dibagi menjadi 2 (dua) Sub Satuan Wilayah Pembangunan
(SSWP), yaitu:
1. SSWP Tengah-Timur : meliputi wilayah Kec. Jatibarang, Kec. Songgom, Kec.
Larangan. Arahan kegiatan SSWP Tengah-Timur adalah kegiatan pertanian lahan
basah, agrobisnis, industri kecil, hutan produksi. Pusat pelayanan SSWP Tengah-
Timur adalah di Perkotaan Jatibarang.
2. SSWP Tengah-Barat : meliputi wilayah Kec. Ketanggungan, Kec. Kersana, Kec.
Banjarharjo. Arahan kegiatan SSWP Tengah-Barat adalah kegiatan perdagangan-
jasa, transportasi, industri kecil, pertanian lahan basah, hutan produksi, konsevasi
sumberdaya air. Pusat pelayanan SSWP Tengah-Barat adalah di Perkotaan
Ketanggungan.

c. Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) Selatan terdiri atas Kec. Tonjong, Kec. Bumiayu,
Kec. Sirampog, Kec. Paguyangan, Kec. Bantarkawung, dan Kec. Salem. Kecamatan-
Kecamatan yang masuk dalam SWP Selatan pada dasarnya merupakan wilayah
kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes bagian selatan, pusat dari SWP Selatan
adalah Perkotaan Bumiayu. Berdasarkan karakter perkembangannya kawasan SWP
Selatan dibagi menjadi 2 (dua) Satuan Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu :

III - 2
1. SSWP Selatan-Timur : meliputi wilayah Kec. Tonjong, Kec. Bumiayu, Kec. Sirampog,
Kec. Paguyangan. Arahan kegiatan SSWP Selatan-Timur adalah kegiatan
perdagangan-jasa, transportasi, konservasi alam, konservasi sumber daya air,
pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perkebunan, agribisnis, hutan rakyat,
industri (termasuk agro industri), dan konservasi alam. Pusat pelayanan SSWP
Selatan-Timur adalah di Perkotaan Bumiayu.
2. SSWP Selatan-Barat : meliputi wilayah Kec. Bantarkawung, dan Kec. Salem. Arahan
kegiatan SSWP Selatan-Barat adalah kegiatan pertanian lahan kering, agro industri,
konservasi alam, konsevasi sumberdaya air. Pusat pelayanan SSWP Selatan-Barat
adalah di Perkotaan Salem.

3 .1 .2 . Rencana Sistem Pusat Perkotaan

Guna menciptakan perkembangan wilayah Kabupaten Brebes yang efektif dan efisien, maka
perlu direncanakan penetapan hirarki kawasan perkotaan. Hirarki kawasan perkotaan
merupakan strata perkotaan dalam sistem perwilayahan yang lebih luas yang menyangkut
tingkatan fungsi dan peran kawasan perkotaan dalam melayani wilayah sekitarnya. Hirarki
kawasan perkotaan terbentuk karena tingkat kelengkapan, tingkat pelayanan serta tingkat
akomodasi sarana dan prasarana wilayah dalam kawasan perkotaan tersebut.
Berdasarkan kondisi tersebut maka arahan pengembangan hirarki kawasan perkotaan,
dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini :
a. memilih kawasan perkotaan dan meningkatkan peran dan fungsi kotanya, yang
berpotensi berkembang cepat, yang didukung oleh sarana dan prasarana wilayah
regional yang berupa sistem jaringan jalan dengan kandungan bahan alam yang
potensial, untuk menyejajarkan dan meningkatkan kelas hirarki kota yang masih
rendah;
b. memfungsikan pola hirarki kawasan perkotaan sebagai salah satu alternatif pola
pengembangan wilayah yang tepat, dengan pedoman efektif dan efisien.
Selanjutnya rencana struktur pusat pelayanan di kabupaten Brebes direncanakan sebagai
berikut :
1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) meliputi kawasan perkotaan Brebes, kawasan perkotaan
Ketanggungan, kawasan perkotaan Bumiayu. PKL berfungsi sebagai pusat pelayanan
umum, pusat perdagangan dan jasa maupun koleksi dan distribusi hasil-hasil bumi
dari kecamatan-kecamatan yang menjadi wilayah pengaruhnya. Untuk mendukung
fungsi tersebut maka fasilitas yang harus ada adalah, fasilitas pelayanan umum serta
perdagangan dan jasa skala kecamatan dan ditunjang oleh sarana dan prasarana
transportasi yang memadai. Kota PKL direncanakan memiliki skala pelayanan satu
Satuan Wilayah Pembangunan (SWP)1. Jenis fasilitas dan prasarana yang dilokasikan
di kawasan perkotaan ini dirancang untuk memiliki pelayanan Kabupaten.

1
Skala pelayanan Sub Wilayah Pembangunan (SWP) adalah mampu menjadi pusat pelayanan bagi sebagian
wilayah kabupaten. Skenario penetapan PKL, PPK, dan PPL adalah untuk menciptakan pusat pelayanan di

III - 3
2. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), meliputi Ibukota Kecamatan (IKK) Tanjung, IKK
Jatibarang, IKK Wanasari, IKK Bulakamba, IKK Losari, IKK Banjarharjo, IKK Larangan,
IKK Songgom, IKK Tonjong, IKK Sirampog, IKK Paguyangan, IKK Bantarkawung, dan
IKK Salem. PPK berfungsi sebagai pusat pelayanan umum, perdagangan dan jasa,
serta pemerintahan bagi desa-desa yang berada di wilayah administrasinya. Untuk
mendukung fungsi tersebut maka fasilitas yang harus ada adalah, fasilitas pelayanan
umum serta perdagangan dan jasa skala kecamatan. Kota PPK ini direncanakan
memiliki skala pelayanan Kecamatan (dalam konteks ini PPK diarahkan juga memiliki
skala pelayanan Sub Satuan Wilayah Pembangunan (SSWP). Jenis fasilitas dan
prasarana yang dilokasikan di kawasan perkotaan ini dirancang untuk memiliki
pelayanan satu kecamatan atau lebih.
3. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), adalah Desa dengan dengan pusat permukiman
yang berfungsi untuk melayani kegiatan antar desa. Pusat-pusat permukiman tersebut
berada di Desa Bentar Kec. Salem, Desa Kalilangkap Kec. Bumiayu, Desa Dawuhan
Kec. Sirampog, Desa Sindangwangi Kec. Bantarkawung, Desa Pamulihan Kec.
Larangan, Desa Cikeusal Kidul Kec. Ketanggungan, Desa Bandungsari dan Desa
Cikakak Kec. Banjarharjo, Desa Bojongsari Kec. Losari, Desa Sitanggal Kec.
Larangan, Desa Banjaratma Kec. Bulakamba, dan Desa Sawojajar Kec. Wanasari.
PPL berfungsi sebagai pusat pelayanan umum serta perdagangan dan jasa. Fasilitas
yang harus ada diantaranya adalah fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan
maupun perdagangan dan jasa skala kecamatan. Jenis fasilitas dan prasarana yang
dilokasikan di kawasan pusat pelayanan lingkungan ini dirancang untuk memiliki skala
pelayanan beberapa desa atau satu wilayah kecamatan.

3 .1 .3 . Rencana Sistem Perdesaan


Pengembangan sistem permukiman perdesaan di Kabupaten Brebes diarahkan pada usaha
pemerataan pembangunan dan pengembangan wilayah sebagai upaya untuk mencegah
kesenjangan. Hal ini terutama karena hambatan-hambatan strategis yang meliputi kondisi
geografis yang mempengaruhi pola distribusi dengan tingkat kesulitan aksesibilitas yang
cukup tinggi, yang ditunjukkan adanya hambatan-hambatan fisik kawasan dan sistem
jaringan yang belum memadai dalam membuka potensi-potensi pembangunan bagi wilayah
terbelakang. Untuk itu arahan selanjutnya adalah merencanakan pengembangan wilayah
pedesaan dengan pemilihan desa-desa berpotensi untuk menjadi desa pusat pertumbuhan.
Desa-desa tersebut menjadi pusat pelayanan lingkungan (PPL) dan sebagai Kawasan
Terpilih Pusat Pengembangan Desa ( KTP2D ) dengan daerah desa-desa sekitar yang
menjadi hinterlandnya .
Selanjutnya rencana pengembangan sistem permukiman pedesaan dapat ditentukan
sebagai berikut :
a. menentukan desa-desa pusat pertumbuhan dalam satuan unit permukiman yang terdiri
dari beberapa desa yang memiliki keterikatan fisik (aksesibilitas);

wilayah Kabupaten Brebes, sehingga tercipta ppertumbuhan wilayah yang seimbang antara wilayah bagian utara,
tengah, dan selatan.

III - 4
b. potensi-potensi desa-desa tersebut dapat diidentifikasikan dalam rangka mendukung
perkembangan ekonomi pertanian wilayah perdesaan, yang meliputi potensi
agrowisata, agroindustri dan agrobisnis.
Secara lengkap rencana KTP2D dengan DPP di Kabupaten Brebes dapat dilihat pada
Tabel 3.1.

Tabel 3.1.
Wilayah Pengembangan Pedesaan
KTP2D Desa Pusat Wilayah Pengaruh Kecamatan Fungsi Pengembangan
Pertumbuhan Utama
I Bentar Tembograja Salem  Pertanian tanaman
Pabuaran Salem pangan lahan kering
 Perdagangan
Bentarsari Salem
 Perhubungan dengan
Ciputih Salem Salem
Ganggawang Salem  Industri kecil
Gandowang Salem
Pasirpanjang Salem
II Kalilangkap Kalinusu Bumiayu  Pertanian tanaman
Cinanas Bantarkawung pangan lahan kering
 Perdagangan
Telaga Bantarkawung
 Perhubungan dengan
Cibentang Bantarkawung Bumiayu
Banjarsari Bantarkwung
III Dawuhan Sridadi Sirampog  Hutan negara
Kaligiri Sirampog  Pertanian tahunan lahan
kering
Wanareja Sirampog
 Perkebunan
Cipetung Paguyangan  Hutan lindung
Pandansari Paguyangan
Igirklanceng Sirampog
Batursari Sirampog
IV Sindangwangi Kadumanis Salem  Hutan Negara
Jemasih Ketanggunngan  Pertanian Lahan Kering
Kebandungan Bantarkawung
Pengarasan Bantarkawung
V Pamulihan Kamal Larangan  Hutan Negara
Wlahar Larangan  Pertanian pangan lahan
kering
 Pertanian tahunan lahan
kering
VI Cikeusal Kidul Sindangjaya Ketanggungan  Pertambangan
Cikeusal Lor Ketanggungan  Pertanian lahan basah
Ciseureuh Ketanggungan  Hutan Negara
 Pertanian tahunan lahan
Pamedaran Ketanggungan
kering
Sindanngjaya Ketanggungan
VII Bandungsari Penanggapan Banjarharjo  Hutan negara
Cipajang Banjarharjo  Pertanian lahan kering
Kertasari Banjarharjo  Pertanian lahan basah

III - 5
KTP2D Desa Pusat Wilayah Pengaruh Kecamatan Fungsi Pengembangan
Pertumbuhan Utama
Blandongan Banjarharjo  Perhubungan dengan
kabupaten Kuningan
Sindangheula Banjarharjo
VIII Cikakak Cibendung Banjarharjo  Pertanian lahan kering
Karangmojo Banjarharjo  Pertanian lahan basah
Dukuhjenuk Banjarharjo  Perkebunan
 Jalur Alternatif
Sukareja Banjarharjo
 Perdagangan
Pende Banjarharjo
Kubangrejo Banjarharjo
Tiwulandu Banjarharjo
IX Bojongsari Randegan Losari  Pertanian lahan kering
Karangsambung Losari  Pertanian lahan basah
Karangjunti Losari  Perkebunan
 Jalur Alternatif
Jatisawit Losari
Babakan Losari
Dukuhsalam Losari
Kalibuntu Losari
Rungkang Losari
Negla Losari
X Sitanggal Siandong Larangan  Pertanian Lahan basah
Tegalgandu Wanasari  Pertanian lahan kering
Siwungkuk Wanasari  Perhubungan
 Perdagangan
Slatri Larangan
Rengaspenndawa Larangan
Tegalglagah Bulakamba
Jagolempeni Wanasari
Jubanng Bulakamba
XI Banjaratma Siwuluh Bulakamba  Pertanian Lahan basah
Petunjungan Bulakamba  Pertanian lahan kering
Tanjungsari Wanasari  Perhubungan

Sigentong Wanasari
Dukuhringin Wanasari
Glonggong Wanasari
Sisalam Wanasari
XII Sawojajar Kertobesuki Wanasari  Pertanian Lahan basah
Dumeling Wanasari  Pertanian lahan kering
Kaliwlingi Brebes  Tambak
 Sentra industri hasil laut
Sumber : Tim Penyusun

III - 6
3.1. Peta Rencana Struktur Ruang

III - 7
3.2. Peta Rencana Pembagian Wilayah Kabupaten

III - 8
3.2. RENCANA PERTUMBUHAN DAN DISTRIBUSI PENDUDUK
Rencana pertumbuhan penduduk Kabupaten Brebes ditetapkan sebesar 0,36%. Hal tersebut
mengikuti skenario perkembangan penduduk dan perkembangan Kabupaten Brebes secara
umum.
Tabel 3.2.
Rencana Pertumbuhan Penduduk
No Kecamatan Rencana Pertumbuhan
Penduduk
1 Salem 0,48%
2 Bantarkawung 0,04%
3 Bumiayu 0,76%
4 Paguyangan 0,04%
5 Sirampog 0,31%
6 Tonjong 0,20%
7 Larangan 0,50%
8 Ketanggungan 0,15%
9 Banjarharjo 0,15%
10 Losari 0,43%
11 Tanjung 0,42%
12 Kersana 0,67%
13 Bulakamba 0,36%
14 Wanasari 0,66%
15 Jatibarang 0,56%
16 Songgom 0,04%
17 Brebes 0,37%
Rata-Rata 0,36%
Sumber : Hasil Perhitungan

Berdasarkan rencana pertumbuhan penduduk yang ditetapkan diatas, maka jumlah


penduduk Kabupaten Brebes pada akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2030 diproyeksikan
sebesar 1.873.801 jiwa. Untuk lebih jelasnya, rencana proyeksi penduduk Kabupaten
Brebes dari tahun 2010 – 2030 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3.
Rencana Pertambahan Penduduk
SWP SSWP Kecamatan Tahun
2015 2020 2025 2030
SWP I SSWP I.1 Brebes 159.151 162.117 165.138 168.216
Wanasari 141.154 145.857 150.717 155.738
Bulakamba 161.314 164.218 167.175 170.186
Jumlah 461.618 472.192 483.030 494.140
SSWP I.2 Tanjung 94.479 96.503 98.570 100.681
Losari 126.608 129.330 132.111 134.952
Jumlah 221.087 225.833 230.681 235.633
Jumlah SWP I 682.705 698.025 713.711 729.773
SWP II SSWP II.1 Songgom 73.527 73.674 73.821 73.969

III - 9
SWP SSWP Kecamatan Tahun
2015 2020 2025 2030
Jatibarang 82.926 85.274 87.689 90.172
Larangan 142.014 145.611 149.298 153.079
Jumlah 298.467 304.559 310.808 317.220
SSWP II.2 Ketanggungan 132.171 133.150 134.136 135.129
Kersana 61.904 64.010 66.189 68.441
Banjarharjo 116.894 117.761 118.635 119.515
Jumlah 310.969 314.921 318.959 323.085
Jumlah SWP II 609.436 619.480 629.767 640.305
SWP III SSWP III.1 Sirampog 62.015 62.974 63.947 64.936
Tonjong 69.536 70.235 70.940 71.652
Bumiayu 106.977 111.100 115.382 119.829
Paguyangan 92.168 92.367 92.566 92.766
Jumlah 330.695 336.674 342.835 349.183
SSWP III.2 Salem 57.713 59.105 60.531 61.991
Bantarkawung 91.933 92.138 92.344 92.550
Jumlah 149.646 151.243 152.875 154.541
Jumlah SWP III 480.342 487.918 495.710 503.724
JUMLAH TOTAL 1.772.482 1.805.423 1.839.188 1.873.801
Sumber : Hsil Perhitungan

III - 10
3.3. RENCANA SISTEM PRASARANA
3 .3 .1 . Sistem Jaringan Transportasi
3.3.1.1. Sistem Jaringan Transporta si Darat
Sistem jaringan transportasi di kabupaten Brebes memiliki 2 (dua) sistem jaringan
transportasi darat, yaitu jaringan jalan dan kereta api.
A. Jaringan Jalan
Sistem jaringan jalan yang direncanakan mengikuti pola linier jaringan yang telah ada,
yang dapat diuraikan sebagai berikut :
a. secara fisik jaringan jalan yang ada telah tercipta dengan cukup baik untuk
mengakomodasikan perkembangan wilayah secara umum, sehingga jika dilihat
secara fungsional telah dapat difungsikan;
b. secara kualitas jaringan jalan yang ada perlu peningkatan kualitas fisik jalan dan
kualitas fungsi jalan;
c. dibedakan dalam hal penguasaan dan fungsi jalan tersebut.
Rencana jaringan jalan di Kabupaten Brebes dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Jalan Arteri Primer yaitu :
a. Ruas Jalan Losari – Brebes;
b. Ruas Jalan Lingkar Kawasan Perkotaan Brebes dan Kawasan Perkotaan
Bumiayu;
c. Ruas Jalan Pejagan– Ketanggungan – Bumiayu – Paguyangan;
d. Jalan Bebas Hambatan Kanci – Pejagan, Pejagan – Pemalang, dan Pejagan –
Cilacap.
2. Jalan Kolektor Primer yaitu : Ruas jalan yang menghubungkan Jatibarang –
Ketanggungan – Kersana – Ciledug.
3. Jalan Lokal Primer meliputi ruas jalan yang menghubungkan ruas-ruas jalan berikut :
a. Ruas jalan yang menghubungkan Tanjung – Kersana – Banjarharjo – Salem.
b. Ruas jalan yang menghubungkan Brebes – Jatibarang – Songgom.
c. Ruas jalan Losari – Cikakak.
d. Ruas jalan Cibendung – Banjarharjo.
e. Ruas jalan Larangan – Bumiayu (melalui Bantarkawung).
f. Ruas jalan Salem – Bantarkawung – Bumiayu melalui Jalan Desa Kadomanis
dan Sindangwangi Kecamatan Bantarkawung.
g. Ruas jalan lokal primer lainnya yang menjadi kewenangan kabupaten.
Untuk meningkatkan kinerja sistem transportasi jalan raya, maka rencana
pengembangan sarana lalu lintas (terminal) ditetapkan sebagai berikut :
a. Terminal tipe B direncanakan di Kawasan Perkotaan Brebes, Kawasan Perkotaan
Bumiayu, Kecamatan Ketanggungan, dan Kecamatan Tanjung. Pengembangan
terminal tipe B direncanakan untuk melayani angkutan umum antar kota dalam
propinsi dan angkutan umum perdesaan. Namun karena sifat karakter pergerakan
yang kompleks terminal ini juga dapat melayanai pergerakan angkutan umum antar
kota antar propinsi.

III - 11
b. Terminal Tipe C direncanakan di Kecamatan Jatibarang, Kecamatan Banjarharjo,
Kecamatan Larangan, Kecamatan Brebes, Kecamatan Losari, Kecamatan Salem,
dan Kecamatan Tonjong. Terminal ini direncanakan untuk melayani angkutan umum
perdesaan. Namun karena sifat karakter pergerakan yang kompleks terminal ini
juga dapat melayanai pergerakan angkutan umum antar kota dalam propinsi dan
angkutan perbatasan.
c. Terminal Asal-Tujuan (sub terminal); terminal ini berfungsi untuk melayani
pergerakan yang menuju pusat-pusat desa. Sub terminal direncakan di Kecamatan
Bulakamba, Kecamatan Kersana, Kecamatan Bantarkawung, Kecamatan
Paguyangan, Kecamatan Sirampog dan Kecamatan Songgom.
d. Terminal barang direncanakan di Perkotaan Bumiayu dan Perkotaan Brebes.
Terminal ini berfungsi melayani kegiatan bongkar dan/atau muat barang, serta
perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi.
Selanjutnya untuk rencana pemenuhan kebutuhan moda angkutan adalah untuk
mengantisipasi kebutuhan angkutan manusia dan barang. Untuk ini dapat dilakukan
dengan pendekatan pada pengusaha-pengusaha angkutan bus, angkutan kota,
angkutan pedesaan dan angkutan barang. Sehingga pemenuhan kebutuhan pada masa
yang akan datang tidak ada kesulitan. Selanjutnya untuk pemenuhan kebutuhan moda
angkutan ini juga dapat dilakukan dengan pengendalian, pengelolaan, dan pengawasan
pada angkutan barang dan jasa seperti melakukan penertiban lokasi-lokasi yang tidak
direncanakan sebagai terminal namun berfungsi sebagaimana layaknya terminal,
sehingga tidak ada pelanggaran-pelanggaran kapasitas, jenis pengangkutan dan juga
pelanggaran lainnya.
Rencana peningkatan rute trayek angkutan dibutuhkan untuk lebih meningkatkan
pelayanan serta dalam rangka mendorong Kabupaten Brebes supaya lebih
berkembang. Rencana peningkatan rute trayek ini meliputi :
a. Jalur Tanjung ke arah Bumiayu melewati Ketanggungan, Larangan, Songgom,
Prupuk, dan Tonjong. Pengadaan trayek tersebut untuk melayani masyarakat di
sekitar Ketanggungan, Larangan dan Songgom yang akan bepergian ke arah
Selatan.
b. Jalur Ketanggungan – Bantarkawung melewati jalur tengah yang masih
membutuhkan peningkatan kualitas jaringan jalan sehingga diharapkan setelah
jalan tersebut sudah baik trayek tersebut dapat segera dijalankan.
c. Jalur Brebes ke Bumiayu lewat Jatibarang, Songgom, dan Tonjong.
Salah satu permasalahan moda angkutan umum manusia di Kabupaten Brebes yang
perlu mendapatkan perhatian adalah terdapatnya jenis angkutan umum terbuka yang
beroperasi di daerah Salem, Banjarharjo dan Bantarkawung. Ditinjau dari segi
keselamatan maka jenis angkutan tersebut sangat berbahaya sehingga tidak layak
dioperasikan untuk untuk angkutan manusia. Rencana penanganan masalah tersebut
harus dilakukan dengan melibatkan masyarakat pemakai angkutan karena penggunaan
jenis angkutan ini sudah menjadi satu kebiasaan setempat yang butuh waktu untuk
mengubahnya.

III - 12
B. Jaringan Kereta Api
Jalur yang melintasi Kabupaten Brebes adalah Jalur Rel Kereta Api Utara Jawa dan jalur
Tengah Jawa, yaitu jalur Semarang – Jakarta dan Jalur Kroya – Purwokerto – Prupuk –
Cirebon. Jalur Semarang – Jakarta melintasi Stasiun Brebes, Stasiun Bulakamba, dan
Stasiun Tanjung, sementara Jalur Kroya – Purwokerto – Prupuk – Cirebon melintasi
Stasiun Patuguran, Stasiun Kretek, Stasiun Talok, Stasiun Linggapura, Stasiun
Songgom, Stasiun Larangan, Stasiun Ketanggungan, dan Stasiun Ketanggungan Barat.
Jalur kereta api ini merupakan salah satu potensi yang harus dioptimalkan sebagai salah
satu faktor untuk meningkatkan aksesibilitas terutama untuk wilayah yang memiliki
stasiun Kereta api.
Rencana pengembangan prasarana perkeretaapian di Kabupaten Brebes meliputi:
1. Rencana peningkatan jaringan kereta api utama meyelaraskan rencana jaringan
kereta api nasional dengan mengembangkan rel ganda meliputi jalur Semarang –
Pekalongan – Tegal – Cirebon dan jalur Kroya – Purwokerto – Prupuk - Cirebon;
2. Rencana pengembangan prasarana penunjang Satsiun Kereta Api di Kabupaten
Brebes meliputi pengembangan perlintasan sebidang jalur kereta api dan jalan
serta peningkatan Stasiun Brebes, Stasiun Bulakamba, Stasiun Tanjung, Stasiun
Ketanggungan Barat, Stasiun Ketanggungan, Stasiun Larangan, Stasiun Songgom,
Stasiun Linggapura, Stasiun Talok, Stasiun Kretek dan Stasiun Patuguran;
3. Rencana pengembangan stasiun Kereta Api Perkotaan Brebes direncanakan
terpadu dengan terminal tipe B Kawasan Perkotaan Brebes.

3.3.1.2. Sistem Jaringan Transporta si Laut


Pengembangan prasarana transportasi laut dilakukan melalui :
1. Pengembangan pelabuhan pengumpan sebagai pendukung kegiatan industri,
perdagangan dan jasa berlokasi di pantai Kecamatan Brebes;
2. Pengembangan pelabuhan ikan di kembangkan di Kecamatan Bulakamba; dan
3. Fasilitas penambatan perahu direncanakan di kawasan pesisir Kabupaten Brebes
meliputi Kecamatan Losari, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Bulakamba, Kecamatan
Wanasari, dan Kecamatan Brebes dengan mempertimbangkan potensi masing-masing
kawasan.

III - 13
3.3. Peta Rencana Sistem Transportasi

III - 14
3 .3 .2 . Sistem Jaringan Energi
Rencana pengembangan energi di kabupaten Brebes meliputi rencana pengembangan
sistem jaringan listrik dan pengembangan jaringan pipa gas.

A. PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN LISTRIK


Pengembangan sistem jaringan listrik lebih diorientasikan pada pengembangan jaringan
yang masih belum merata keseluruh wilayah kabupaten Brebes. Dengan rencana
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di wilayah/kawasan
peruntukan ekspolrasi, eksploitasi panas bumi dan mempunyai potensi tinggi panas bumi,
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di wilayah yang belum terlayani listrik
dan yang mempunyai potensi sumber daya air melimpah sepanjang tahun terutama di
wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, serta pengembangan pembangkit listrik tenaga
alternatif sesuai dengan perkembangan teknologi.
Pemerataan pengembangan jaringan ini meliputi sistem jaringan yang belum menjangkau
pada seluruh wilayah maupun pembagian daya listrik yang harus dipenuhi. Jaringan listrik
yang belum dapat terlayani terutama di kawasan perdesaan di kecamatan Salem dan
Sirampog. Sedangkan peningkatan dan penyebaran daya listrik terutama untuk kawasan
perdesaan, kawasan perkotaan dan kawasan industri baik kecil maupun menengah.
Peningkatan daya energi listrik pada daerah-daerah pusat pertumbuhan dan daerah
pengembangan dilakukan berupa pembangunan dan penambahan gardu-gardu listrik
pembangkit di Kawasan Perkotaan Brebes, Kawasan Perkotaan Bumiayu, Kecamatan
Ketanggunan, Kecamatan Bulakamba.
Rencana pengembangan sistem jaringan listrik di Kabupaten Brebes dilakukan melalui
penatapan sistem jaringan :
a. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan klasifikasi tegangan 500 KV
melalui wilayah Kecamatan Jatibarang, Larangan, Ketanggungan, Kersana, dan
Banjarharjo;
b. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan klasifikasi tegangan antara 35 KV-245
KV melalui wilayah Kecamatan Wanasari, Bulakamba, Tanjung, dan Losari;
c. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dengan klasifikasi tegangan kurang dari
35 KV melalui wilayah Kecamatan Paguyangan, Bumiayu, Tonjong, Larangan,
Ketanggungan, dan Tanjung; dan
d. Saluran Tegangan Rendah melayani seluruh wilayah di Kabupaten Brebes;
e. Khusus untuk pengembangan jaringan SUTET dan SUTT diperlukan areal konservasi
pada sekitar jaringan yaitu sekitar 20 meter pada setiap sisi tiang listrik dan jaringan
kabel untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan bagi masyarakat dan
pengamanan untuk radius pengembangan ke depan (peningkatan tegangan), melalui
regulasi yang mengatur pembatasan pengembangan kegiatan budidaya dibawah dan
sekitar jaringan.
Rencana pengembangan jaringan diatas dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN)
melalui koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Brebes.

III - 15
Kebutuhan listrik di Kabupaten Brebes dihitung berdasarkan standar kebutuhan sebagai
berikut :
- Pelanggan terbanyak adalah Rumah Tangga dimana jumlah sambungan listrik
dihitung berdasarkan jumlah KK (kepala keluarga) dengan asumsi 1 KK terdiri dari 5
orang.
- Jumlah kebutuhan rata-rata per rumah tangga sebesar 900 VA.
- Kebutuhan listrik untuk fasilitas penerangan jalan, fasilitas umum, perdagangan dan
jasa sebesar 10% dari kebutuhan rumah tangga.
- Kebutuhan listrik terbesar adalah untuk industri yaitu kurang lebih sebesar 60% dari
total kebutuhan rumah tangga.
Berdasarkan jumlah penduduk kabupaten Brebes, maka proyeksi untuk kebutuhan listrik
pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4.
Rencana Kebutuhan Listrik Di Kabupaten Brebes Tahun 2020
A. Rencana Kebutuhan Listrik SWP I
Kebutuhan Listrik Tahun 2020 (VA)
Jumlah
No Kecamatan Industri/ Umum
KK Domestik
Komersial(60%) (10%)
1 Brebes 32.423 29.181.060 17.508.636 2.918.106
2 Wanasari 29.171 26.254.260 15.752.556 2.625.426
3 Bulakamba 32.844 29.559.240 17.735.544 2.955.924
4 Tanjung 19.301 17.370.540 10.422.324 1.737.054
5 Losari 25.866 23.279.400 13.967.640 2.327.940
Jumlah 125.644.500 75.386.700 12.564.450

B. Rencana Kebutuhan Listrik SWP II


Kebutuhan Listrik Tahun 2020 (VA)
Jumlah
No Kecamatan Industri/ Umum
KK Domestik
Komersial(60%) (10%)
1 Jatibarang 17.055 15.349.352 9.209.611 1.534.935
2 Songgom 14.735 13.261.269 7.956.761 1.326.127
3 Larangan 29.122 26.209.913 15.725.948 2.620.991
4 Ketanggungan 26.630 23.966.912 14.380.147 2.396.691
5 Kersana 12.802 11.521.882 6.913.129 1.152.188
6 Banjarharjo 23.552 21.197.050 12.718.230 2.119.705
Jumlah 111.506.378 66.903.829 11.150.638

C. Rencana Kebutuhan Listrik SWP III


Kebutuhan Listrik Tahun 2020 (VA)
Jumlah
No Kecamatan Industri/ Umum
KK Domestik
Komersial(60%) (10%)
1 Sirampog 12.595 11.335.265 6.801.159 1.133.527
2 Tonjong 14.047 12.642.212 7.585.327 1.264.221
3 Bumiayu 22.220 19.997.929 11.998.758 1.999.793
4 Paguyangan 18.473 16.626.001 9.975.600 1.662.600
5 Bantarkawung 18.428 16.584.895 9.950.937 1.658.489
6 Salem 11.821 10.638.929 6.383.357 1.063.893
Jumlah 87.825.230 52.695.138 8.782.523
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 16
Sedangkan proyeksi kebutuhan listrik di Kabupaten Brebes pada akhir tahun perencanaan
yaitu tahun 2030, dapat dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 3.5.
Rencana Kebutuhan Listrik Di Kabupaten Brebes Tahun 2030
A. Rencana Kebutuhan Listrik SWP I
Kebutuhan Listik Tahun 2030
Jumlah
No Kecamatan Industri/ Umum
KK Domestik
Komersia (60%) (10%)
1 Brebes 33.643 30.278.880 18.167.328 3.027.888
2 Wanasari 31.148 28.032.840 16.819.704 2.803.284
3 Bulakamba 34.037 30.633.480 18.380.088 3.063.348
4 Tanjung 20.136 18.122.580 10.873.548 1.812.258
5 Losari 26.990 24.291.360 14.574.816 2.429.136
131.359.140 78.815.484 13.135.914

B. Rencana Kebutuhan Listrik SWP II


Tahun 2030
Jumlah
No Kecamatan Industri/ Umum
KK Domestik
Komersial(60%) (10%)
1 Jatibarang 18.034 16.230.903 9.738.542 973.854
2 Songgom 14.794 13.314.410 7.988.646 798.865
3 Larangan 30.616 27.554.214 16.532.529 1.653.253
4 Ketanggungan 27.026 24.323.276 14.593.966 1.459.397
5 Kersana 13.688 12.319.335 7.391.601 739.160
6 Banjarharjo 23.903 21.512.698 12.907.619 1.290.762
Jumlah 115.254.836 69.152.901 6.915.290

C. Rencana Kebutuhan Listrik SWP III


tahun 2030
Jumlah
No Kecamatan industri/
KK domestik umum(10%)
komersial(60%)
1 Sirampog 12.987 11.688.487 7.013.092 1.168.849
2 Tonjong 14.330 12.897.436 7.738.462 1.289.744
3 Bumiayu 23.966 21.569.153 12.941.492 2.156.915
4 Paguyangan 18.553 16.697.841 10.018.705 1.669.784
5 Bantarkawung 18.510 16.658.952 9.995.371 1.665.895
6 Salem 12.398 11.158.368 6.695.021 1.115.837
Jumlah 90.670.238 54.402.143 9.067.024
Sumber : Hasil Perhitungan

B. PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA GAS

Rencana pengembangan jaringan pipa gas merupakan kewenangan dan rencana


Pemerintah Pusat yang melewati wilayah kabupaten Brebes. Jaringan pipa gas yang
direncanakan melewati Kecamatan Losari, Kecamatan Banjarharjo, Kecamatan
Ketanggungan, Kecamatan Larangan, dan Kecamatan Songgom.

III - 17
3 .3 .3 . Sistem Jaringan Telekomunikasi
A. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Telepon
Rencana sistem jaringan telekomunikasi di Kabupaten Brebes ditujukan untuk menyediakan
arus informasi sebagai penunjang kegiatan sosial, ekonomi dengan mendukung peruntukan
ruang di kawasan budidaya dan penyebaran pusat-pusat permukiman. Untuk
pengembangan jaringan telekomunikasi diarahkan pada pusat-pusat kegiatan seperti
pemerintahan, perdagangan dan jasa, pariwisata, industri dan permukiman.
Pengembangan prasarana telekomunikasi dilakukan melalui meliputi sistem kabel, dan
sistem seluler.
a. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Kabel
Kebutuhan akan alat komunikasi pada saat sekarang akan sangat menunjang segala
aktivitas, sehingga untuk menunjang aktivitas tersebut, maka diperlukan penambahan
jaringan telepon. Hal tersebut, karena di wilayah kabupaten Brebes pelayanan jaringan
telepon belum sampai ke pelosok desa.
Penambahan saluran kabel ditujukan untuk kawasan-kawasan permukiman baru,
perkantoran dan komersial sedangkan telepon umum ditempatkan pada pusat-pusat
permukiman baru dan tempat konsentrasi masyarakat umum seperti kantor, pusat
komersial, taman dll.
Kawasan yang menjadi prioritas penambahan jaringan baru adalah kawasan-kawasan
permukiman penduduk dan kegiatan komersial dengan jaringan yang ditata mengikuti
jaringan jalan yang ada.
Sampai dengan akhir tahun 2030 diharapkan seluruh pusat desa di Kabupaten Brebes
sudah mendapatkan pelayanan telepon kabel.
Kriteria lokasi sentral telepon mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
1) Lokasi sentral harus di tengah-tengah dari daerah yang mempunyai kepadatan
permintaan yang tinggi dan merata dalam suatu daerah pelayanan sentral;
2) Lokasi sentral terletak pada suatu jalan besar (utama) yang jauh dari saluran listrik
tegangan tingi dan sungai besar.
Penentuan rumah kabel hampir sama dengan sentral telepon jika dikaitkan dengan
permintaan distribusi. Adapun persyaratan dari rumah kabel adalah sebagai berikut :
1) Kabel primer sebagai kabel penghubung dari sentral ke darah pelayanan rumah
kabel yang bersangkutan harus sependek mungkin;
2) Jumlah panjang kabel sekunder untuk menjangkau semua permintaan dalam daerah
pelayanan rumah kabel tersebut relatif pendek;
3) Tidak ada tumpang tindih antara rumah kabel primer dengan sekunder;
4) Letak rumah kabel harus aman dari gangguan seperti jauh dari persimpangan untuk
menghindari terlanggar oleh kendaraan yang belok dan tidak ditempatkan pada
lokasi yang membahayakan pejalan kaki.

III - 18
Untuk jaringan telepon, instalasi rumah kabel, ‘distribution point’, kabel primer dan kabel
sekunder akan ditempatkan pada jalan-jalan utama. Pengembangan jaringan telepon
diutamakan pada permukiman kapling menengah sampai kapling besar.
Setiap satu sambungan telepon sampai tahun perencanaan diperkirakan akan melayani
5 jiwa penduduk pendukung dan setiap satu telepon umum akan melayani 100 jiwa
penduduk pendukung. Angka perkiraan ini akan menjadi dasar perhitungan dalam
menentukan kebutuhan jaringan telepon berdasarkan jumlah penduduk dan proyeksi
jumlah penduduk sampai tahun perencanaan.
b. Rencana Pengembangan Sistem Seluler
Pengembangan sistem seluler dilakukan untuk memberikan peningkatan telekomunikasi
kepada masyarakat. Pengembangan sistem telekomunikasi seluler dilakukan di
kawasan perkotaan dan perdesaan seluruh wilayah Kabupaten Brebes. Sampai dengan
tahun 2030 seluruh wilayah Kabupaten Brebes direncanakan sudah mendapatkan
jangkauan pelayanan telepon seluler.
Seiring dengan peningkatan peranan swasta dalam penyediaan sistem telekomunikasi
seluler, maka pemerintah daerah dapat mengatur penempatan menara tower antena
dalam mewujudkan pemerataan pelayanan telekomunikasi. Terkait dengan
pengembangan sistem seluler, penempatan dan pengaturan tower menara
telekomunikasi dilakukan sebagai berikut :
1. Penetapan lokasi menara telekomunikasi ditentukan bedasarkan pelayanan optimal
kepada masyarakat;
2. Pembangunan menara telekomunikasi harus mempertimbangkan ketentuan yang
terkait dengan :
a. Pengaturan ketinggian menara telekomunikasi;
b. Jarak antar menara telekomunikasi;
c. Jarak menara telekomunikasi dengan bangunan terdekat;
d. Jenis konstruksi yang digunakan mempertimbangkan kondisi fisik alam dan
karakter kawasan (tata guna tanah).
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan ruang, maka menara harus
digunakan secara bersama dengan tetap memperhatikan kesinambungan
pertumbuhan industri telekomunikasi.

B. Rencana Kebutuhan Sambungan Telepon


Sedangkan untuk penentuan kebutuhan sambungan telepon, standar yang digunakan
adalah 1 satuan sambungan telepon (SST) untuk 100 penduduk dan kebutuhan sambungan
telepon umum adalah 1 satuan sambungan telepon umum untuk 500 penduduk.
Selengkapnya mengenai rencana kebutuhan prasarana telekomunikasi/telepon yang
diproyeksikan untuk Kabupaten Brebes yang terbagi dalam SWP dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

III - 19
Tabel 3.6.
Rencana Kebutuhan Telepon Di Kabupaten Brebes Tahun 2020 - 2030
A. Rencana Kebutuhan Telepon SWP I
Standar Tahun 2020 Tahun 2030
No Kecamatan Jenis Fasilitas Kebutuhan Kebutuhan
Unit/ Jml Jml
Sambungan Sambungan
Jiwa Pnddk Pnddk
Telepon Telepon
1 Brebes SST 100 162.117 1.621 168.216 1.682
Telp Umum 500 162.117 324 168.216 336
2 Wanasari SST 100 145.857 1.459 155.738 1.557
Telp Umum 500 145.857 292 155.738 311
3 Bulakamba SST 100 164.218 1.642 170.186 1.702
Telp Umum 500 164.218 328 170.186 340
4 Tanjung SST 100 96.503 965 100.681 1.007
Telp Umum 500 96.503 193 100.681 201
5 Losari SST 100 129.330 1.293 134.952 1.350
Telp Umum 500 129.330 259 134.952 270
Sumber : Hasil Perhitungan

B. Rencana Kebutuhan Telepon SWP II


Standar Tahun 2020 Tahun 2030
No Kecamatan Jenis Fasilitas Kebutuhan Kebutuhan
Unit/ Jml Jml
Sambungan Sambungan
Jiwa Pnddk Pnddk
Telepon Telepon
1 Jatibarang SST 100 85.274 853 90.172 902
Telp Umum 500 85.274 171 90.172 180
2 Songgom SST 100 73.674 737 73.969 740
Telp Umum 500 73.674 147 73.969 148
3 Larangan SST 100 145.611 1456 153.079 1531
Telp Umum 500 145.611 291 153.079 306
4 Ketanggungan SST 100 133.150 1331 135.129 1351
Telp Umum 500 133.150 266 135.129 270
5 Kersana SST 100 64.010 640 68.441 684
Telp Umum 500 64.010 128 68.441 137
6 Banjarharjo SST 100 117.761 1178 119.515 1195
Telp Umum 500 117.761 236 119.515 239
Sumber : Hasil Perhitungan

C. Rencana Kebutuhan Telepon SWP III


Standar Tahun 2020 Tahun 2030
Jenis Kebutuhan
No Kecamatan Jml
Fasilitas Jiwa Sambungan Jml Pnddk Unit
Pnddk
Telepon

1 Sirampog SST 100 62.974 630 64.936 649


Telp Umum 500 62.974 126 64.936 130

2 Tonjong SST 100 70.235 702 71.652 717


Telp Umum 500 70.235 140 71.652 143

3 Bumiayu SST 100 111.100 1111 119.829 1198


Telp Umum 500 111.100 222 119.829 240

4 Paguyangan SST 50 92.367 1847 92.766 1855


Telp Umum 500 92.367 185 92.766 186

III - 20
Standar Tahun 2020 Tahun 2030
Jenis Kebutuhan
No Kecamatan Jml
Fasilitas Jiwa Sambungan Jml Pnddk Unit
Pnddk
Telepon

5 Bantarkawung SST 100 92.138 921 92.550 925


Telp Umum 500 92.138 184 92.550 185

6 Salem SST 100 59.105 591 61.991 620


Telp Umum 500 59.105 118 61.991 124
Sumber : Hasil Perhitungan

3 .3 .4 . Sistem Jaringan Prasarana Sumberdaya air


Sesuai dengan letak geografis, iklim di Kabupaten Brebes merupakan iklim daerah tropis.
Dalam satu tahunnya ada dua (2) musim yaitu musim kemarau dan antara bulan April –
September dan musim penghujan antara bulan Oktober – Maret. Pada tahun 2005
temperatur udara rata-rata 21,70o C, sehingga Kabupaten Brebes secara umum dikatakan
bersuhu udara panas. Sedangkan rata-rata hari hujan per bulan pada tahun 2005 adalah
12,9 hari dengan jumlah curah hujan 1595,0 mm.
Berdasarkan data curah hujan Kabupaten Brebes 2005 di atas, Kabupaten Brebes
merupakan kawasan dengan curah hujan yang tinggi. Dengan curah hujan tinggi itu,
menjadikan Kabupaten Brebes kaya akan sumber daya air yang sekalikgus menjadi
ancaman, berupa banjir longsor dan bencana lainnya apabila Daerah Aliran Sungai (DAS
hulu) tidak memiliki daya resap/tampung air yang tinggi. DAS pada Kabupaten Brebes dibagi
menjadi 3 bagian yaiitu :

a. DAS Kabuyutan, meliputi subdas :


1. Kabuyatan Hulu
2. Kabuyatan Hilir
3. Babakan
4. Kluwut
5. Pakijangan
6. Tanjung
b. DAS Pemali, meliputi subdas :
1. Cigunung
2. Pemali
3. Keruh
4. Glagah
5. Kumisik
c. DAS Gangsa, meliputi subdas :
1. Gangsa
Sungai-sungai yang ada dipermukaan ini dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi dan air
bersih. Untuk cadangan penyediaan air di masa yang akan datang Kabupaten Brebes
memiliki cadangan air sebagai berikut :

III - 21
Tabel 3.7.
Neraca Sumber Daya Air Kabupaten Brebes

Jenis & Klasifikasi Cadangan Pemanfaatan Saldo


n Sumberdaya Air (M3) (M3) (M3)
n
1. Curah Hujan 4.091.461.710 2.118.146.096 1.973.315.614
Curah hujan efektif 3.166.781.588

2. Air Permukaan 2.317.906.066 1.600.051.878 717.854.188


Sungai 2.065.784.283
Waduk 150.181.663
Mataair 101.940.120

3. Air Tanah Bebas 30.609.701 20.338.098 10.271.603

Jumlah 6.439.977.477 3.738.536.072 2.701.441.405

Sumber : Hasil Studi Neraca Sumber daya Aalam kabupaten Brebes , tahun 2008

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) serta Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) sebagai ujung tombak bagi pelaksanaan pemenuhan kebutuhan air bersih baik
untuk rumah tangga, industri, pelayanan umum dan tanah pertanian tanaman pangan di
Kabupaten Brebes harus segera melakukan langkah-langkah pembenahan terutama dalam
hal :
a. Pengembangan prasarana sumber daya air untuk memenuhi berbagai kepentingan
pertanian dan bukan pertanian;
b. Pengembangan prasarana sumber daya air untuk air bersih dengan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber air permukaan dan sumber air tanah baik yang berada di
Kabupaten Brebes dan di kabupaten lainnya.
c. Pengembangan prasarana air irigasi dengan membangun dan memelihara bendung,
waduk dan embung di wilayah Kabupaten Brebes yang mempunyai potensi sumber
daya air melimpah;
d. Penetapan zona pengelolaan sumber daya air sesuai dengan keberadaan wilayah
sungai dan pada zona kawasan lindung tidak diizinkan pemanfaatan sumber daya
untuk fungsi budidaya dan pertambangan;
e. Areal lahan irigasi teknis tetap dipertahankan agar tidak berubah fungsi dan / atau
peruntukan lain, apabila terpaksa harus berubah fungsi maka wajib disediakan areal
lahan baru dengan luasan yang sama serta dilengkapi prasarana irigasi teknis.

A. Rencana Jaringan Irigasi


1) Arahan rencana pengembangan sistem jaringan irigasi dilakukan melalui upaya
pengoptimalan saluran irigasi untuk meningkatkan produktifitas pertanian
(khususnya mempertahankan lahan berkelanjutan) tersebar pada sekitar 6 DI
(Daerah Irigasi) di Wilayah Kabupaten Brebes dengan luas sekitar 39.790 Ha yang
menjadi kewenangan pengelolaan Pemerintah Pusat, 7 DI seluas 1.762 Ha di
Wilayah Kabupaten Brebes yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, dan

III - 22
399 DI seluas 26.635 Ha di Wilayah Kabupaten Brebes yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten.
2) Rencana sistem pengairan untuk irigasi dapat dilakukan dengan metode sumber
lokal dan sumber non lokal. Untuk sumber lokal adalah menggunakan potensi
sumber air lokal untuk pengairan dengan pengelolaan irigasi pedesaan (PID) dan
pengelolaan irigasi kota (PIK), sedangkan sumber irigasi non lokal menggunakan
sumber air yang disebarkan dengan sistem jaringan irigasi terpadu berupa jaringan
primer dan dari bendung sungai dan waduk.
3) Peningkatan kualitas dari bendungan-bendungan yang sudah ada sehingga dapat
berfungsi dengan lebih baik.
4) Pemberdayaan masyarakat yang terus sehingga pada akhirnya program
pengelolaan irigasi oleh masyarakat tercapai sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang diinginkan, yaitu dengan meneruskan program Petani Pengguna Penggarap
Air (P3A) yang telah terlaksana dan siap mandiri.
5) Pengembangan sarana penampung air yang berupa waduk/ embung (waduk
lapangan) .

B. Rencana Jaringan Air Bersih


Penyediaan dan pengelolaan air bersih di Kabupaten Brebes akan direncanakan dengan
menggunakan 2 (dua) sistem, yaitu sistem jaringan perpipaan yang dikelola oleh PDAM dan
sistem non perpipaan yang dikelola secara mandiri oleh penduduk.
a. Sistem Jaringan Perpipaan
Sistem jaringan perpipaan di Kabupaten Brebes ini pelayanan dan pengelolaannya
dilakukan oleh PDAM. Distribusi air bersih dilakukan dengan menggunakan sistem
jaringan pipa transmisi dan sistem jaringan pipa distribusi dimana sistem jaringan
transmisi ini berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber mata air ke instalasi
pengolagan/ penampungan yang selanjutnya dialirkan oleh pipa distribusi langsung ke
pelanggan, direncanakan pada tahun 2030 penduduk yang terlayani mencapai lebih
kurang 80%. Rencana pengembangan jaringan primer yaitu melewati Kecamatan
Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung, dan Losari serta jaringan yang melewati
Kecamatan Jatibarang dan Ketanggungan dengan prioritas pengembangan pada
kawasan cepat berkembang yaitu: Kawasan Perkotaan Brebes, Ketanggungan,
Bumiayu, dan Tanjung. Serta pengembangan jaringan baru pada masing-masing
ibukota kecamatan dengan prioritas pada pengembangan sambungan rumah (SR).
Sistem operasi yang digunakan adalah sistem gravitasi (pengaliran) dan sistem pompa.
Sistem gravitasi ini adalah sistem yang mengalirkan air sesuai dengan topografi dan
kemiringan tanah. Sedangkan sistem pompa merupakan pengaliran air dari sumber air
dengan bantuan alat (pompa).
b. Sistem Jaringan Non Perpipaan
Pelayanan air bersih dengan sistem non perpipaan adalah sistem pemenuhan
kebutuhan air yang diperoleh langsung dari sumbernya, tanpa melalui jaringan
penyaluran/pipa. Sumber air bersih non perpipaan berasal dari air tanah dan air

III - 23
permukaan yang dimanfaatkan dengan pembuatan sumur gali dan sumur pompa tangan
yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Brebes.
Rencana sistem jaringan air bersih diarahkan dengan mempertimbangkan prioritas
berikut :
1. wilayah dengan kebutuhan air cukup tinggi dan sumber daya air terbatas;
2. wilayah dengan kriteria perkotaan yang cukup kompleks;
3. wilayah dengan kandungan air tidak memenuhi syarat kesehatan.
Rencana kebutuhan air bersih di Kabupaten Brebes dengan tingkat kebocoran 20%
pada tahun 2020 dan 2030 di masing-masing SWP dapat dilihat pada Tabel 3.8.

III - 24
Tabel 3.8.
Rencana Kebutuhan Air Bersih Di Kabupaten Brebes Tahun 2020 dan 2030

A. Rencana Kebutuhan Air Bersih SWP I


No kecamatan jml pnddk Kebutuhan Air Bersih 2020 jml pnddk Kebutuhan Air Bersih 2030
2020 Domestik Industri & Hidran Kehilangan Jumlah tahun 2030 Domestik Industri & Hidran Kehilangan Jumlah
Komersial Umum Komersial Umum
1 Brebes 162.117 11.672.424 3.501.727 1.167.242 3.268.279 19.609.672 168.216 12.111.552 3.633.466 1.211.155 3.391.235 20.347.407
2 Wanasari 145.857 10.501.704 3.150.511 1.050.170 2.940.477 17.642.863 155.738 11.213.136 3.363.941 1.121.314 3.139.678 18.838.068
3 Bulakamba 164.218 11.823.696 3.547.109 1.182.370 3.310.635 19.863.809 170.186 12.253.392 3.676.018 1.225.339 3.430.950 20.585.699
4 Tanjung 96.503 6.948.216 2.084.465 694.822 1.945.500 11.673.003 100.681 7.249.032 2.174.710 724.903 2.029.729 12.178.374
5 Losari 129.330 9.311.760 2.793.528 931.176 2.607.293 15.643.757 134.952 9.716.544 2.914.963 971.654 2.720.632 16.323.794
Jumlah 50.257.800 15.077.340 5.025.780 14.072.184 84.433.104 52.543.656 15.763.097 5.254.366 14.712.224 88.273.342

B. Rencana Kebutuhan Air Bersih SWP II


No kecamatan jml pnddk Kebutuhan Air Bersih 2020 jml pnddk Kebutuhan Air Bersih 2030
2020 Domestik Industri & Hidran Kehilangan Jumlah tahun 2030 Domestik Industri & Hidran Kehilangan Jumlah
Komersial Umum Komersial Umum
1 Jatibarang 85.274 6.139.741 1.841.922 613.974 1.719.127 10.314.764 90.172 6.492.361 1.947.708 649.236 1.817.861 10.907.167
2 Songgom 73.674 5.304.508 1.591.352 530.451 1.485.262 8.911.573 73.969 5.325.764 1.597.729 532.576 1.491.214 8.947.283
3 Larangan 145.611 10.483.965 3.145.190 1.048.397 2.935.510 17.613.062 153.079 11.021.686 3.306.506 1.102.169 3.086.072 18.516.432
4 Ketanggungan 133.150 9.586.765 2.876.029 958.676 2.684.294 16.105.765 135.129 9.729.310 2.918.793 972.931 2.724.207 16.345.241
5 Kersana 64.010 4.608.753 1.382.626 460.875 1.290.451 7.742.705 68.441 4.927.734 1.478.320 492.773 1.379.766 8.278.593
6 Banjarharjo 117.761 8.478.820 2.543.646 847.882 2.374.070 14.244.418 119.515 8.605.079 2.581.524 860.508 2.409.422 14.456.533
Jumlah 44.602.551 13.380.765 4.460.255 12.488.714 74.932.286 46.101.934 13.830.580 4.610.193 12.908.542 77.451.250

C. Rencana Kebutuhan Air Bersih SWP III


No kecamatan jml pnddk Kebutuhan Air Bersih 2020 jml pnddk Kebutuhan Air Bersih 2030
2020 Domestik Industri & Hidran Kehilangan Jumlah tahun 2030 Domestik Industri & Hidran Kehilangan Jumlah
Komersial Umum Komersial Umum
1 Sirampog 62.974 4.534.106 1.360.232 453.411 1.269.550 7.617.298 64.936 4.675.395 1.402.618 467.539 1.309.111 7.854.663
2 Tonjong 70.235 5.056.885 1.517.065 505.688 1.415.928 8.495.566 71.652 5.158.974 1.547.692 515.897 1.444.513 8.667.077
3 Bumiayu 111.100 7.999.172 2.399.752 799.917 2.239.768 13.438.609 119.829 8.627.661 2.588.298 862.766 2.415.745 14.494.471
4 Paguyangan 92.367 6.650.400 1.995.120 665.040 1.862.112 11.172.673 92.766 6.679.137 2.003.741 667.914 1.870.158 11.220.949
5 Bantarkawung 92.138 6.633.958 1.990.187 663.396 1.857.508 11.145.049 92.550 6.663.581 1.999.074 666.358 1.865.803 11.194.816
6 Salem 59.105 4.255.572 1.276.671 425.557 1.191.560 7.149.360 61.991 4.463.347 1.339.004 446.335 1.249.737 7.498.423
Jumlah 35.130.092 10.539.028 3.513.009 9.836.426 59.018.555 36.268.095 10.880.429 3.626.810 10.155.067 60.930.400
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 25
3.4. Peta Rencana Prasarana Energi

III - 26
3.5. Peta rencana Jaringan Telekomunikasi

III - 27
3.6. Peta Sumber daya Air

III - 28
3.7. Peta Rencana Jaringan Air Bersih

III - 29
3.3.5. Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan
3.3.5.1 Sistem Persa mpahan
Prediksi volume sampah didasarkan kepada pelayanan penduduk yang dikaitkan dengan
volume timbulan sampah domestik ataupun non domestik. Perhitungan tumbulan sampah
domestik disasarkan pada asumsi-asumsi berikut:
a. Volume timbulan sampah pada tahun 2011 : 3 liter/orang/hari
b. Volume timbulan sampah pada tahun 2016 : 4 liter/orang/hari
c. Persentase pelayanan sampah domestik : 80% jumlah penduduk
d. Volume timbulan sampah non domestic : 25% volume timbulan
sampah domestik

Perkiraan volume timbulan sampah pada tahun perencanaan dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9.
Proyeksi Timbulan Sampah Sampai Dengan Tahun 2030

Sampah Total
Sampah
Pelayanan non Volume
No Tahun Domestik
% 3 Domestik Sampah
(m /hari) 3 3
(m /hari) (m /hari)

1 2008 80 3.606,81 901,70 4.508,51


2 2012 80 4.227,39 1.056,85 5.284,24
3 2020 80 5.007,52 1.251,88 6.259,40
4 2022 80 5.999,67 1.499,92 7.499,59
5 2028 80 7.276,08 1.819,02 9.095,10
6 2030 80 7.435,43 1875,52 9310,95
Sumber: Hasil Rencana

Permasalahan penanganan sampah, seperti telah disinggung sebelumnya disebabkan


karena ketidakseimbangan antara jumlah sampah yang ditimbulkan dengan pelayanan
penanganan yang dapat diberikan. Pelayanan pemerintah daerah belum dapat menangani
sampah seluruhnya. Keterbatasan sarana menyebabkan hanya sebagian sampah yang
terangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. Oleh karena itu pelaksanaan
pengelolaan sampah harus melibatkan masyarakat karena sebagai penghasil utama
sampah, masyarakat juga harus merasakan dampak negatif jika sampah tidak tertangani.
Pengelolaan sampah seharusnya dilaksanakan secara bertingkat, dimulai dari tahap
pengurangan timbulan sampah (pelaksanaan konsep reduce, reuse, recovery and recycle),
hingga pengolahan dan penimbunan di TPA. Keberhasilan tahapan awal akan
mempengaruhi tahapan selanjutnya. Hasil akhir yang diharapkan adalah berkurangnya
jumlah sampah secara signifikan. Berkaitan dengan itu, perlu diupayakan peningkatan
kesadaran masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pengelolan sampah. Dimulai dari
upaya untuk mengurangi timbulan, memanfatkan kembali barang, memilih produk isi ulang,
membuang sampah pada tempatnya hingga pemisahan antara sampah kering (anorganik)
dengan sampah basah (organik). Termasuk di dalamnya upaya untuk menekan
pemanfaatan plastik sebagai sarana pembungkus atau kemasan barang.

III - 30
Pemerintah daerah Kabupaten Brebes harus bekerjasama dengan masyarakat untuk
bersama-sama mengelola sampah sedini mungkin dari sumbernya, terutama di daerah-
daerah yang tidak termasuk dalam wilayah pelayanan pengelolaan sampah oleh pemerintah.
Pada saat ini pengolaan sampah masih terkonsentrasi di kawasan perkotaan, sehingga
proses pengelolaan sampah di pedesaaan harus didorong untuk dapat dilaksanakan secara
mandiri oleh masyarakat dan diusahakan dapat memberi manfaat. Dengan karakteristik
sampah yang didominasi oleh sampah organik, maka pengomposan merupakan sarana
alternatif yang dapat dikembangkan. Pengomposan dapat dilaksanakan di TPS-TPS,
terutama di daerah-daerah yang dapat memanfaatkan hasil pengomposan tersebut,
misalanya untuk pertanian.
Komitmen pemerintah dareah untuk melaksanakan pengelolaan sampah seoptimal mungkin
diwujudkan melalui pembangunan TPA Regional Rawabaju di Kecamatan Songgom, TPA
Kaliwlingi di Kecamatan Brebes, TPA Kubangwungu di Kecamatan Ketanggungan, dan TPA
Kalijurang di Kecamatan Tonjong yang direncanakan dengan menggunakan system
controlled landfill. Dan sebagai upaya untuk meminimalkan dampak TPA tersebut,
dilaksanakan upaya pemantauan kualitas lindi dan kualitas udara ambient secara berkala
sesuai dengan ketentuan pada dokumen pengelolaan lingkungan.

Sistem Penanganan Limbah


Rencana sistem prasarana air limbah di Kabupaten Brebes dilakukan dengan:
1. Pembangunan instalasi pengolahan limbah yang mampu mengolah limbah rata-rata
600 l/det. Instalasi yang dilengkapi dengan peralatan dan bahan yang memadai untuk
mengelola limbah bahan beracun dan berbahaya, rencana pengelolaan limbah ini
ditujukan pada Kawasan Perkotaan Brebes, Bumiayu, dan Ketanggungan serta
kawasan perkotaan lainnya;
2. Pembangunan instalasi pengolahan limbah pada kawasan industri, lokasi peruntukan
industri yang telah berkembang dan lokasi kegiatan industri besar, industri menengah,
industri kecil, industri rumah tangga;
3. Pengembangan dan peningkatan IPLT;
4. Pengembangan sistem pengolahan dan pengangkutan limbah tinja dari WC umum
terminal, pasar, lokasi Sanimas dan rumah tangga perkotaan;
5. Pengembangan sistem pengolahan limbah kotoran hewan dan limbah rumah tangga
perdesaan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.

3.3.5.3 Rencana Drainase


Rencana pengembangan sistem jaringan drainase di suatu kawasan perencanaan bertujuan
untuk menciptakan lingkungan yang bebas banjir dan genangan air, baik yang diakibatkan
oleh meluapnya air permukaan (run off), maupun yang diakibatkan kondisi permukaan
geografisnya yang relatif datar.
Dalam perencanaan pengembangan sistem jaringan drainase pada suatu kawasan
perencanaan, tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat kondisi dan potensi internal

III - 31
kawasan tersebut secara tersendiri (mikro saja), tetapi harus dilihat juga kondisi dan potensi
dalam konteks yang lebih luas (makro).
Demikian halnya dalam perencanaan sistem jaringan drainase pada wilayah perencanaan di
Kabupaten Brebes tidak dapat hanya meninjau kondisi di kawasan tersebut, namun harus
memperhitungkan pola drainase secara regional. Namun dalam penyusunan RTRW Brebes
ini wilayah yang di kaji hanya meliputi Kabupaten Brebes saja. Untuk perencanaan lebih
jauh dan detail mengenai rencana pengembangan sistem drainase harus dilakukan studi
lanjutan yang bersifat lebih teknis.
Secara garis besar pola aliran drainase eksisting di Kabupaten Brebes mengalir dari selatan
menuju ke arah utara. Sedangkan untuk selanjutnya buangan air tersebut mengalir ke kali
atau sungai yang merupakan badan air penerima dengan fungsinya sebagai saluran
drainase primer. Perencanaan pengembangan sistem drainase ini didasarkan pada
pertimbangan :
a. Memanfaatkan sistem drainase yang telah ada (eksisting) secara maksimal, baik
sungai, anak sungai maupun saluran lainnya;
b. Saluran yang direncanakan diusahakan mengikuti kemiringan tanah yang ada sehingga
air hujan dapat dialirkan secara gravitasi;
c. Saluran primer diusahakan mengikuti pengeringan alami, sedangkan untuk saluran
sekunder akan mengikuti saluran alam dan saluran buatan; dan saluran tersier akan
mengikuti pola jaringan jalan;
d. Mengalirkan air hujan secepatnya melalui jaringan drainase ke badan air penerima
terdekat sehingga waktu pengaliran lebih pendek dan mengurangi kemungkinan
terjadinya genangan dalam waktu yang panjang;
e. Menghindari pembongkaran saluran yang telah ada dan pembebasan lahan yang
berlebihan;
f. Mudah dalam pelaksanaan, investasi kecil dan operasi – pemeliharaan yang
sederhana.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan sistem drainase di kawasan
Kabupaten Brebes adalah :
1. Perlu adanya koordinasi dengan wilayah sekitar kawasan rencana untuk pembuatan
sistem drainase yang terpadu untuk menghindari timbulnya genangan air atau banjir di
daerah hilir;
2. Menetapkan garis sempadan yang jelas untuk setiap sungai dan waduk/dam;
3. Penertiban dan pengendalian sungai agar tidak dijadikan tempat pembuangan sampah
oleh penduduk, sehingga tidak terjadi pendangkalan dan penyempitan sungai;
4. Pembuatan jaringan drainase baru di setiap jaringan jalan, di samping tetap
mempertahankan sungai-sungai yang ada sebagai saluran primer dan sekunder;
5. Penghijauan untuk mengurangi run off air dan dan erosi tanah.
Arahan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan untuk pengembangan dan
pengelolaan saluran drainase di Wilayah Kabupaten Brebes meliputi :
1) Menata Daerah Aliran Sungai Kabuyutan, Pemali, dan Gangsa;

III - 32
2) Mengoptimalkan dan memadukan fungsi saluran besar, sedang dan kecil dan
mengembangkan lokasi penampungan air sebagai kolam penampung atau pengendali
banjir lokal yang dilengkapi dengan sistem pompanisasi di kawasan perkotaan yang
rawan banjir;
3) Penanganan sistem mikro melalui pembangunan tanggul penahan banjir dan saluran
baru, perbaikan inlet saluran air hujan dari jalan ke saluran, perbaikan dan normalisasi
saluran dari endapan lumpur dan sampah, memperlebar dimensi saluran;
4) Penanganan sistem makro melalui perbaikan dan normalisasi badan air dari endapan
lumpur dan sampah, pembangunan kolam penampungan sementara (tandon air),
pemanfaatan daerah genangan sebagai retention pond;
5) Melakukan pemeliharaan dan pembangunan saluran-saluran primer, sekunder dan
tersier;
6) Kawasan yang elevasinya kurang dari 1 (satu) meter di atas permukaan laut dilengkapi
dengan pembangunan kolam tandon, pintu-pintu air dan sistem pompanisasi;
7) Pembangunan saluran drainase pada kawasan-kawasan terbangun yang belum
terlayani.
Sedangkan dalam prioritas penanganan masalah banjir, maka perlu dikembangakan sistem
penanganan banjir di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung, Ketanggungan
dan Losari.

3.3.6. Sistem Jalur Evakuasi Bencana


Rencana sistem jal ur evakuasi bencana merupakan upaya mi tigasi bencana terhadap
bencana alam yang terjadi ataupun yang akan terjadi, dilakukan dengan pengembangan
fasilitas darurat. Pengembangan fasilitas darurat dilakukan dengan membuat jari ngan jalur
darurat dan fasilitas emergensi publi k. Pengembangan jalur darurat dan fasilitas emergensi
publik di Kabupaten Brebes merupakan upaya antisipasi terhadap kawasan rawan bencana
yang ada di Kabupaten Brebes.
Jaringan jalur darurat berfungsi dan dapat di gunakan sebagai kegiatan pelarian dari bencana
dalam waktu pendek dan jal ur pertolongan pertama dan evakuasi korban bencana.
Pengembangan jal ur darurat di kembangkan mel ewati Desa Igirklanceng – Desa Dawuhan –
Desa Batursari – Desa Kaligiri – Desa Benda dan Desa Wanareja - Desa Pandansari –
Desa Paguyangan merupakan jal ur darurat untuk menganti si pasi bahaya letusan Gunung
Slamet dan pengembangan jalur darurat lainnya berdasarkan tempat serta jeni s
kebencanaan.
Fasilitas emergensi publi k digunakan untuk penyelamatan yang di butuhkan masyarakat
dal am aktivitas pengumpulan dan pertol ongan mel iputi bangunan penyelamat, ruang
terbuka, dan j alan penyelamatan. Penyediaan ruang terbuka sebagai bagi an dari fasilitas
emergensi publi k direncanakan di Kecamatan Paguyangan, Sirampog, Tonjong, dan
Bumiayu sebagai tempat aktivitas pengumpulan pengungsi bencana letusan Gunung Slamet
serta di kecamatan l ainnya yang menjadi daerah rawan bencana.

III - 33
3.8. Peta Rencana Sistem Persampahan

III - 34
3.4. RENCANA SISTEM SARANA
Sistem sarana wilayah yang direncanakan dalam RTRW Kabupaten Brebes tahun
perencanaan 2010 – 2030 antara lain sarana pendidikan, kesehatan, ekonomi, peribadatan,
pemakaman, dan pelayanan umum.

Tabel 3.10.
Rencana Hirarki Fasilitas
No Jenis Fasilitas Skala Pelayanan/ Arahan Lokasi
Kelurahan/ Kecamatan SSWP SWP
Desa
1 Pendidikan Taman Kanak- SLTP SLTA Akademi
Kanak
Sekolah Dasar Universitas
2
2 Peribadatan Mushola Masjid (termasuk dalam Masjid Besar
Kecamatan masjid
kecamatan)
Masjid desa Gereja (termasuk dalam Gereja
gereja skala
kecamatan)
Pura Pura
Vihara Vihara
3 Kesehatan BKIA Puskesmas Puskesmas Rumah Sakit
Rawat Inap
Praktek Dokter Apotik
4 Ekonomi Warung Pasar Pasar Pasar wilayah
Pertokoan Supermarket
5 Fasilitas Pelayanan Pos Hansip & Pos Polisi Pos PMK
Umum Balai
Pertemuan
Parkir Umum & Kantor Pos
MCK Pembantu
6 Makam Makam
Sumber : Tim Penyusun
Hasil Olahan Bahan Sosialisasi UU Nomor 26 Tahun 2007 - Dirjen Penataan Ruang – Dept PU

2
Pembangunan fasilitas peribadatan non Islam skala pelayanan Kecamatan, SSWP, dan SWP harus
mempertimbangkan jumlah pemeluknya.

III - 35
3.4.1. Rencana Kebutuhan Fasilitas Pendidikan
A. Taman Kanak-kanak
Jumlah TK/RA yang dibutuhkan kabupaten Brebes untuk tahun 2020 dalam memenuhi
kebutuhan penduduk di masing-masing SWP adalah sebagai berikut : SWP I sebanyak
698 unit, SWP 2 sebanyak 619 unit dan SWP 3 sebanyak 488 unit. untuk akhir tahun
perencanaan / tahun 2030, sarana pendidikan TK/RA yang dibutuhkan untuk SWP I
sebanyak 730, SWP II sebanyak 640 dan SWP III sebanyak 504.
B. Sekolah Dasar
Jumlah SD yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kabupaten Brebes
pertengahan tahun perencanaan / tahun 2020 di masing-masing SWP adalah sebanyak
436 unit untuk SWP I adalah 387 unit untuk SWP II dan 305 unit untuk SWP 3.
sedangkan untuk akhir tahun perencanaan / tahun 2030, sarana pendidikan SD yang
dibutuhkan untuk SWP I sebanyak 456 unit, SWP 2 sebanyak 400 unit dan SWP III
sebanyak 315Unit.
D. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Jumlah SLTP yang dibutuhkan kabupaten Brebes untuk tahun 2020 dalam memenuhi
kebutuhan penduduk di masing-masing SWP adalah SWP II sebanyak 145, SWP II
sebanyak 129 dan SWP 3 sebanyak 102. untuk akhir tahun perencanaan / tahun 2030,
sarana pendidikan SLTP yang dibutuhkan untuk SWP 1 sebanyak 152, SWP II sebanyak
133 dan SWP III sebanyak 105.
E. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
Jumlah SLTA yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kabupaten
Brebes tahun 2020 di masing-masing SWP adalah sebanyak : 113 untuk SWP I, 100
untuk SWP 2 dan 79 untuk SWP III. sedangkan untuk akhir tahun perencanaan / tahun
2030, sarana pendidikan SLTA yang dibutuhkan untuk SWP I sebanyak 118, SWP II
sebanyak 103 dan SWP III sebanyak 81.
Selengkapnya mengenai rencana kebutuhan fasilitas pendidikan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

III - 36
Tabel 3.11.
Rencana Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Di Kabupaten Brebes Tahun 2020 dan Tahun 2030

A. Kebutuhan Fasilitas Pendidikan SWP I


No kecamatan jenis standar luas tahun 2010 tahun 2020 tahun 2030
fasilitas Jiwa m² jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas
1 Brebes TK 1.000 1.200 156.817 157 188180 162.117 162 194.540 168.216 168 201.859
SD 1.600 3.600 156.817 98 352838 162.117 101 364.763 168.216 105 378.486
SMP 4.800 6.000 156.817 33 196021 162.117 34 202.646 168.216 35 210.270
SMA 6.200 6.000 156.817 25 151758 162.117 26 156.887 168.216 27 162.790
2 Wanasari TK 1.000 1.200 137.501 138 165001 145.857 146 175.028 155.738 156 186.886
SD 1.600 3.600 137.501 86 309377 145.857 91 328.178 155.738 97 350.411
SMP 4.800 6.000 137.501 29 171876 145.857 30 182.321 155.738 32 194.673
SMA 6.200 6.000 137.501 22 133065 145.857 24 141.152 155.738 25 150.714
3 Bulakamba TK 1.000 1.200 159.027 159 190832 164.218 164 197.062 170.186 170 204.223
SD 1.600 3.600 159.027 99 357811 164.218 103 369.491 170.186 106 382.919
SMP 4.800 6.000 159.027 33 198784 164.218 34 205.273 170.186 35 212.733
SMA 6.200 6.000 159.027 26 153897 164.218 26 158.921 170.186 27 164.696
4 Tanjung TK 1.000 1.200 92.891 93 111469 96.503 97 115.804 100.681 101 120.817
SD 1.600 3.600 92.891 58 209005 96.503 60 217.132 100.681 63 226.532
SMP 4.800 6.000 92.891 19 116114 96.503 20 120.629 100.681 21 125.851
SMA 6.200 6.000 92.891 15 89895 96.503 16 93.390 100.681 16 97.433
5 Losari TK 1.000 1.200 124.472 124 149366 129.330 129 155.196 134.952 135 161.942
SD 1.600 3.600 124.472 78 280062 129.330 81 290.993 134.952 84 303.642
SMP 4.800 6.000 124.472 26 155590 129.330 27 161.663 134.952 28 168.690
SMA 6.200 6.000 124.472 20 120457 129.330 21 125.158 134952 22 130.599
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 37
B. Kebutuhan Fasilitas Pendidikan SWP II
No kecamatan jenis standar luas tahun 2010 tahun 2020 tahun 2030
fasilitas Jiwa m² jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas
1 Jatibarang TK 1.000 1.200 81.094 81 97.313 85.274 85 102.329 90.172 90 108.206
SD 1.600 3.600 81.094 51 182.462 85.274 53 191.867 90.172 56 202.886
SMP 4.800 6.000 81.094 17 101.368 85.274 18 106.593 90.172 19 112.715
SMA 6.200 6.000 81.094 13 78.478 85.274 14 82.523 90.172 15 87.263
2 Songgom TK 1.000 1.200 73.409 73 88.091 73.674 74 88.408 73.969 74 88.763
SD 1.600 3.600 73.409 46 165.170 73.674 46 165.766 73.969 46 166.430
SMP 4.800 6.000 73.409 15 91.761 73.674 15 92.092 73.969 15 92.461
SMA 6.200 6.000 73.409 12 71.041 73.674 12 71.297 73.969 12 71.583
3 Larangan TK 1.000 1.200 139.201 139 167.041 145.611 146 174.733 153.079 153 183.695
SD 1.600 3.600 139.201 87 313.203 145.611 91 327.624 153.079 96 344.428
SMP 4.800 6.000 139.201 29 174.001 145.611 30 182.013 153.079 32 191.349
SMA 6.200 6.000 139.201 22 134.711 145.611 23 140.914 153.079 25 148.141
4 Ketanggungan TK 1.000 1.200 131.393 131 157.671 133.150 133 159.779 135.129 135 162.155
SD 1.600 3.600 131.393 82 295.633 133.150 83 299.586 135.129 84 304.041
SMP 4.800 6.000 131.393 27 164.241 133.150 28 166.437 135.129 28 168.912
SMA 6.200 6.000 131.393 21 127.154 133.150 21 128.854 135.129 22 130.770
5 Kersana TK 1.000 1.200 60.269 60 72.323 64.010 64 76.813 68.441 68 82.129
SD 1.600 3.600 60.269 38 135.605 64.010 40 144.024 68.441 43 153.992
SMP 4.800 6.000 60.269 13 75.336 64.010 13 80.013 68.441 14 85.551
SMA 6.200 6.000 60.269 10 58.325 64.010 10 61.946 68.441 11 66.233
6 Banjarharjo TK 1.000 1.200 116.205 116 139.446 117.761 118 141.314 119.515 120 143.418
SD 1.600 3.600 116.205 73 261.462 117.761 74 264.963 119.515 75 268.909
SMP 4.800 6.000 116.205 24 145.256 117.761 25 147.202 119.515 25 149.394
SMA 6.200 6.000 116.205 19 112.457 117.761 19 113.963 119.515 19 115.660
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 38
C. Kebutuhan Fasilitas Pendidikan SWP III
No kecamatan jenis standar luas tahun 2010 tahun 2020 tahun 2030
fasilitas Jiwa m² jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas
1 Sirampog TK 1.000 1.200 61.258 61 73.510 62.974 63 75.568 64.936 65 77.923
SD 1.600 3.600 61.258 38 137.831 62.974 39 141.691 64.936 41 146.106
SMP 4.800 6.000 61.258 13 76.573 62.974 13 78.717 64.936 14 81.170
SMA 6.200 6.000 61.258 10 59.282 62.974 10 60.942 64.936 10 62.841
2 Tonjong TK 1.000 1.200 68.982 69 82.779 70.235 70 84.281 71.652 72 85.983
SD 1.600 3.600 68.982 43 155.210 70.235 44 158.028 71.652 45 161.218
SMP 4.800 6.000 68.982 14 86.228 70.235 15 87.793 71.652 15 89.566
SMA 6.200 6.000 68.982 11 66.757 70.235 11 67.969 71.652 12 69.341
3 Bumiayu TK 1.000 1.200 103.789 104 124.546 111.100 111 133.320 119.829 120 143.794
SD 1.600 3.600 103.789 65 233.524 111.100 69 249.974 119.829 75 269.614
SMP 4.800 6.000 103.789 22 129.736 111.100 23 138.875 119.829 25 149.786
SMA 6.200 6.000 103.789 17 100.440 111.100 18 107.516 119.829 19 115.963
4 Paguyangan TK 1.000 1.200 92.009 92 110.411 92.367 92 110.840 92.766 93 111.319
SD 1.600 3.600 92.009 58 207.020 92.367 58 207.825 92.766 58 208.723
SMP 4.800 6.000 92.009 19 115.011 92.367 19 115.458 92.766 19 115.957
SMA 6.200 6.000 92.009 15 89.041 92.367 15 89.387 92.766 15 89.773
5 Bantarkawung TK 1.000 1.200 91.770 92 110.123 92.138 92 110.566 92.550 93 111.060
SD 1.600 3.600 91.770 57 206.482 92.138 58 207.311 92.550 58 208.237
SMP 4.800 6.000 91.770 19 114.712 92.138 19 115.173 92.550 19 115.687
SMA 6.200 6.000 91.770 15 88.809 92.138 15 89.166 92.550 15 89.564
6 Salem TK 1.000 1.200 56.623 57 67.948 59.105 59 70926 61.991 62 74.389
SD 1.600 3.600 56.623 35 127.402 59.105 37 132987 61.991 39 139.480
SMP 4.800 6.000 56.623 12 70.779 59.105 12 73881 61.991 13 77.489
SMA 6.200 6.000 56.623 9 54.796 59.105 10 57199 61.991 10 59.991
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 39
3.4.2. Rencana Kebutuhan Fasilitas Peribadatan
A. Masjid
Apabila melihat jumlah penduduk di tahun 2020, maka rencana penyediaan jumlah
Masjid di Kabupaten Brebes di masing – masing SWP adalah : 23 buah untuk SWP I,
21 buah untuk SWP II dan 16 untuk SWP III. sedangkan untuk akhir tahun perencanaan
tahun 2030, fasilitas peribadatan Masjid di SWP 1 dibutuhkan sebanyak 24 buah, SWP
II dibutuhkan sebanyak 21 buah/ relatif tetap dan SWP II dibutuhkan sebanyak 17 buah.
B. Musholla
Jumlah Musholla yang dibutuhkan di pertengahan tahun perencanaan / tahun 2020
dalam memenuhi kebutuhan penduduk di masing-masing SWP adalah : SWP I
sebanyak 279, SWP II sebanyak 248 dan SWP III sebanyak 195. untuk tahun 2030,
Musholla yang dibutuhkan untuk SWP I sebanyak 292, SWP II sebanyak 256 dan SWP
III sebanyak 201.
C. Gereja
Kebutuhan gereja di Kabupaten Brebes pada tahun 2020 untuk SWP 1 diperkirakan
butuh sebanyak 6 buah, SWP II sebanyak 5 buah dan SWP III sebanyak 4 buah.
Jumlah gereja tersebut kebutuhannya masih tetap pada rencana penyediaannya di
tahun 2030.
D. Wihara
Jumlah wihara menurut rencana pelayanan fasilitas peribadatan di masing – masing
SWP hanya membutuhkan 1 buah wihara, dan jumlah tersebut masih dapat melayani
penduduk Kabupaten Brebes di setiap SWP pada akhir tahun perencanaan / tahun
2030.
E. Pura
Jumlah Pura menurut rencana pelayanan fasilitas peribadatan di masing – masing SWP
tidak berbeda dengan kebutuhan wihara, di setiap SWP hanya membutuhkan 1 buah
Pura, dan jumlah tersebut masih dapat melayani penduduk hingga akhir tahun
perencanaan / tahun 2030

III - 40
Tabel 3.12.
Rencana Kebutuhan Fasilitas Peribadatan Di Kabupaten Brebes Tahun 2020 dan Tahun 2030

Kebutuhan Fasilitas Peribadatan SWP I


No kecamatan jenis standar luas tahun 2010 tahun 2020 tahun 2030
fasilitas Jiwa m² jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas
1 Brebes Masjid 30.000 1.750 156817 5 9148 162117 5 9457 168216 6 9813
Musholla 2.500 300 156817 63 18818 162117 65 19454 168216 67 20186
Gereja 120.000 1.600 156817 1 2091 162117 1 2162 168216 1 2243
Wihara 1.000.000 1.600 156817 0 251 162117 0 259 168216 0 269
Pura 1.000.000 1.600 156817 0 251 162117 0 259 168216 0 269
2 Wanasari Masjid 30.000 1.750 137.501 5 8021 145857 5 8508 155738 5 9085
Musholla 2.500 300 137.501 55 16500 145857 58 17503 155738 62 18689
Gereja 120.000 1.600 137.501 1 1833 145857 1 1945 155738 1 2077
Wihara 1.000.000 1.600 137.501 0 220 145857 0 233 155738 0 249
Pura 1.000.000 1.600 137.501 0 220 145857 0 233 155738 0 249
3 Bulakamba Masjid 30.000 1.750 159.027 5 9277 164218 5 9579 170186 6 9928
Musholla 2.500 300 159.027 64 19083 164218 66 19706 170186 68 20422
Gereja 120.000 1.600 159.027 1 2120 164218 1 2190 170186 1 2269
Wihara 1.000.000 1.600 159.027 0 254 164218 0 263 170186 0 272
Pura 1.000.000 1.600 159.027 0 254 164218 0 263 170186 0 272
4 Tanjung Masjid 30.000 1.750 92.891 3 5419 96503 3 5629 100681 3 5873
Musholla 2.500 300 92.891 37 11147 96503 39 11580 100681 40 12082
Gereja 120.000 1.600 92.891 1 1239 96503 1 1287 100681 1 1342
Wihara 1.000.000 1.600 92.891 0 149 96503 0 154 100681 0 161
Pura 1.000.000 1.600 92.891 0 149 96503 0 154 100681 0 161
5 Losari Masjid 30.000 1.750 124.472 4 7261 129330 4 7544 134952 4 7872
Musholla 2.500 300 124.472 50 14937 129330 52 15520 134952 54 16194
Gereja 120.000 1.600 124.472 1 1660 129330 1 1724 134952 1 1799
Wihara 1.000.000 1.600 124.472 0 199 129330 0 207 134952 0 216
Pura 1.000.000 1.600 124.472 0 199 129330 0 207 134952 0 216

III - 41
Kebutuhan Fasilitas Peribadatan SWP II
No kecamatan jenis standar luas tahun 2010 tahun 2020 tahun 2030
fasilitas Jiwa m² jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas
1 Jatibarang Masjid 30.000 1.750 81.094 3 4730 85.274 3 4974 90.172 3 5260
Musholla 2.500 300 81.094 32 9731 85.274 34 10233 90.172 36 10821
Gereja 120.000 1.600 81.094 1 1081 85.274 1 1137 90.172 1 1202
Wihara 1.000.000 1.600 81.094 0 130 85.274 0 136 90.172 0 144
Pura 1.000.000 1.600 81.094 0 130 85.274 0 136 90.172 0 144
2 Songgom Masjid 30.000 1.750 73.409 2 4282 73.674 2 4298 73.969 2 4315
Musholla 2.500 300 73.409 29 8809 73.674 29 8841 73.969 30 8876
Gereja 120.000 1.600 73.409 1 979 73.674 1 982 73.969 1 986
Wihara 1.000.000 1.600 73.409 0 117 73.674 0 118 73.969 0 118
Pura 1.000.000 1.600 73.409 0 117 73.674 0 118 73.969 0 118
3 Larangan Masjid 30.000 1.750 139.201 5 8120 145.611 5 8494 153.079 5 8930
Musholla 2.500 300 139.201 56 16704 145.611 58 17473 153.079 61 18369
Gereja 120.000 1.600 139.201 1 1856 145.611 1 1941 153.079 1 2041
Wihara 1.000.000 1.600 139.201 0 223 145.611 0 233 153.079 0 245
Pura 1.000.000 1.600 139.201 0 223 145.611 0 233 153.079 0 245
4 Ketanggungan Masjid 30.000 1.750 131.393 4 7665 133.150 4 7767 135.129 5 7883
Musholla 2.500 300 131.393 53 15767 133.150 53 15978 135.129 54 16216
Gereja 120.000 1.600 131.393 1 1752 133.150 1 1775 135.129 1 1802
Wihara 1.000.000 1.600 131.393 0 210 133.150 0 213 135.129 0 216
Pura 1.000.000 1.600 131.393 0 210 133.150 0 213 135.129 0 216
5 Kersana Masjid 30.000 1.750 60.269 2 3516 64.010 2 3734 68.441 2 3992
Musholla 2.500 300 60.269 24 7232 64.010 26 7681 68.441 27 8213
Gereja 120.000 1.600 60.269 1 804 64.010 1 853 68.441 1 913
Wihara 1.000.000 1.600 60.269 0 96 64.010 0 102 68.441 0 110
Pura 1.000.000 1.600 60.269 0 96 64.010 0 102 68.441 0 110
6 Banjarharjo Masjid 30.000 1.750 116.205 4 6779 117.761 4 6869 119.515 4 6972
Musholla 2.500 300 116.205 46 13945 117.761 47 14131 119.515 48 14342
Gereja 120.000 1.600 116.205 1 1549 117.761 1 1570 119.515 1 1594
Wihara 1.000.000 1.600 116.205 0 186 117.761 0 188 119.515 0 191
Pura 1.000.000 1.600 116.205 0 186 117.761 0 188 119.515 0 191

III - 42
Kebutuhan Fasilitas Peribadatan SWP III
No kecamatan jenis standar luas tahun 2010 tahun 2020 tahun 2030
fasilitas Jiwa m² jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas
1 Sirampog Masjid 30.000 1.750 61.258 2 3573 62.974 2 3673 64.936 2 3788
Musholla 2.500 300 61.258 25 7351 62.974 25 7557 64.936 26 7792
Gereja 120.000 1.600 61.258 1 817 62.974 1 840 64.936 1 866
Wihara 1.000.000 1.600 61.258 0 98 62.974 0 101 64.936 0 104
Pura 1.000.000 1.600 61.258 0 98 62.974 0 101 64.936 0 104
2 Tonjong Masjid 30.000 1.750 68.982 2 4024 70.235 2 4097 71.652 2 4180
Musholla 2.500 300 68.982 28 8278 70.235 28 8428 71.652 29 8598
Gereja 120.000 1.600 68.982 1 920 70.235 1 936 71.652 1 955
Wihara 1.000.000 1.600 68.982 0 110 70.235 0 112 71.652 0 115
Pura 1.000.000 1.600 68.982 0 110 70.235 0 112 71.652 0 115
3 Bumiayu Masjid 30.000 1.750 103.789 3 6054 111.100 4 6481 119.829 4 6990
Musholla 2.500 300 103.789 42 12455 111.100 44 13332 119.829 48 14379
Gereja 120.000 1.600 103.789 1 1384 111.100 1 1481 119.829 1 1598
Wihara 1.000.000 1.600 103.789 0 166 111.100 0 178 119.829 0 192
Pura 1.000.000 1.600 103.789 0 166 111.100 0 178 119.829 0 192
4 Paguyangan Masjid 30.000 1.750 92.009 3 5367 92.367 3 5388 92.766 3 5411
Musholla 2.500 300 92.009 37 11041 92.367 37 11084 92.766 37 11132
Gereja 120.000 1.600 92.009 1 1227 92.367 1 1232 92.766 1 1237
Wihara 1.000.000 1.600 92.009 0 147 92.367 0 148 92.766 0 148
Pura 1.000.000 1.600 92.009 0 147 92.367 0 148 92.766 0 148
5 Bantarkawung Masjid 30.000 1.750 91.770 3 5353 92.138 3 5375 92.550 3 5399
Musholla 2.500 300 91.770 37 11012 92.138 37 11057 92.550 37 11106
Gereja 120.000 1.600 91.770 1 1224 92.138 1 1229 92.550 1 1234
Wihara 1.000.000 1.600 91.770 0 147 92.138 0 147 92.550 0 148
Pura 1.000.000 1.600 91.770 0 147 92.138 0 147 92.550 0 148
6 Salem Masjid 30.000 1.750 56.623 2 3303 59.105 2 3448 61.991 2 3616
Musholla 2.500 300 56.623 23 6795 59.105 24 7093 61.991 25 7439
Gereja 120.000 1.600 56.623 0 755 59.105 0 788 61.991 1 827
Wihara 1.000.000 1.600 56.623 0 91 59.105 0 95 61.991 0 99
Pura 1.000.000 1.600 56.623 0 91 59.105 0 95 61.991 0 99
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 43
3.4.3. Rencana Kebutuhan Fasilitas Kesehatan
Rencana kebutuhan fasilitas kesehatan di wilayah Kabupaten Brebes meliputi :
A. Balai Pengobatan (BP)
Rencana kebutuhan balai pengobatan di SWP I, SWP II dan SWP III pada tahun 2020
masing – masing sebanyak 223 unit, 206unit dan 163 unit, dan pada akhir tahun
perencanaan yaitu tahun 2030 kebutuhan balai pengobatan untuk SWP I menjadi 244
unit, SWP II menjadi 214unit dan SWP III menjadi 169 unit . Apabila melihat data
tersebut, di setiap SWP mengalami peningkatan kebutuhan untuk sarana balai
pengobatan pada dari awal perencanaan hingga akhir tahun perencanaan.
B. Praktek Dokter
Jumlah praktek dokter tahun 2020 untuk SWP I diperkirakan dibutuhkan sebanyak 139,
SWP 2 diperkirakan dibutuhkan sebanyak 125 dan SWP 3 diperkirakan dibutuhkan
sebanyak sebanyak 97 sedangkan untuk akhir tahun perencanaan, yaitu tahun 2030,
Jumlah praktek dokter untuk SWP 1 diperkirakan dibutuhkan sebanyak 146, SWP 2
diperkirakan dibutuhkan sebanyak 129 dan SWP 3 diperkirakan dibutuhkan sebanyak
sebanyak 101. dari sini terlihat, bahwa jumlah praktek dokter selalu meningkat seiring
dengan peningkatan jumlah penduduk.
C. BKIA
Jumlah BKIA yang diperlukan Kabupaten Brebes untuk dapat melayani penduduk pada
tahun 2020 untuk SWP I dibutuhkan 70 unit, SWP II dibutuhkan 62 unit dan SWP 3
dibutuhkan 48 unit,sedangkan untuk akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2030 Jumlah
BKIA yang diperlukan untuk SWP I dibutuhkan 73 unit, SWP II dibutuhkan 64 unit dan
SWP III dibutuhkan 49 unit.
D. Apotek
Jumlah apotek yang di butuhkan pada pertangahan tahun perencanaan yaitu tahun 2020
untuk SWP I dibutuhkan 70 unit, SWP II dibutuhkan 62 unit dan SWP III dibutuhkan 48
unit. Untuk akhir tahun perencanaan tahun 2030 Jumlah apotek yang di butuhkan SWP I
dibutuhkan 73 unit, SWP II dibutuhkan 64 unit dan SWP III dibutuhkan 49 unit.
E. Puskesmas
Puskesmas yang dibutuhkan untuk melayani penduduk kabupaten Brebes pada
pertengahan tahun perencanaan yaitu tahun 2020 masing-masing sebanyak : SWP I
dibutuhkan 22 unit, SWP II dibutuhkan 20 unit dan SWP III dibutuhkan 16 unit. Untuk
akhir tahun perencanaan /tahun 2030, Jumlah puskesmas yang di butuhkan SWP I
dibutuhkan 24 unit, SWP II dibutuhkan 21 unit dan SWP III dibutuhkan 16 unit atau
cenderung tetap.
F. Rumah Sakit
Jumlah rumah sakit yang diperlukan untuk melayani penduduk kabupaten Brebes pada
pertengahan tahun perencanaan yaitu tahun 2020 masing-masing sebanyak : SWP I
dibutuhkan 6 unit, SWP II dibutuhkan 5 unit dan SWP III dibutuhkan 4 unit. Untuk akhir

III - 44
tahun perencanaan /tahun 2030, Jumlah rumah sakit yang di butuhkan untuk masing-
masing SWP masih cenderung tetap.
Untuk lebih jelasnya mengenai rencana kebutuhan fasilitas kesehatan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

III - 45
Tabel 3.13.
Rencana Kebutuhan Sarana Kesehatan di Kabupaten Brebes Tahun 2020 dan Tahun 2030
A. Rencana Kebutuhan Sarana Kesehatan SWP I
No kecamatan jenis standar luas tahun 2010 tahun 2020 tahun 2030
fasilitas Jiwa m² jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas
1 Brebes BP 3.000 300 156817 52 15600 162117 54 16200 168216 56 16800
P. Dokter 5.000 300 156817 31 9300 162117 32 9600 168216 34 10200
BKIA 10.000 1.600 156817 16 25600 162117 16 25600 168216 17 27200
Apotek 10.000 400 156817 16 6400 162117 16 6400 168216 17 6800
Puskesmas 30.000 1.200 156817 5 6000 162117 5 6000 168216 6 7200
2 Wanasari BP 3.000 300 137.501 46 13800 145857 49 14700 155738 52 15600
P. Dokter 5.000 300 137.501 28 8400 145857 29 8700 155738 31 9300
BKIA 10.000 1.600 137.501 14 22400 145857 15 24000 155738 16 25600
Apotek 10.000 400 137.501 14 5600 145857 15 6000 155738 16 6400
Puskesmas 30.000 1.200 137.501 5 6000 145857 5 6000 155738 5 6000
3 Bulakamba BP 3.000 300 159.027 53 15900 164218 55 16500 170186 57 17100
P. Dokter 5.000 300 159.027 32 9600 164218 33 9900 170186 34 10200
BKIA 10.000 1.600 159.027 16 25600 164218 16 25600 170186 17 27200
Apotek 10.000 400 159.027 16 6400 164218 16 6400 170186 17 6800
Puskesmas 30.000 1.200 159.027 5 6000 164218 5 6000 170186 6 7200
4 Tanjung BP 3.000 300 92.891 31 9300 96503 32 9600 100681 34 10200
P. Dokter 5.000 300 92.891 19 5700 96503 19 5700 100681 20 6000
BKIA 10.000 1.600 92.891 9 14400 96503 10 16000 100681 10 16000
Apotek 10.000 400 92.891 9 3600 96503 10 4000 100681 10 4000
Puskesmas 30.000 1.200 92.891 3 3600 96503 3 3600 100681 3 3600
5 Losari BP 3.000 300 124.472 41 12300 129330 43 12900 134952 45 13500
P. Dokter 5.000 300 124.472 25 7500 129330 26 7800 134952 27 8100
BKIA 10.000 1.600 124.472 12 19200 129330 13 20800 134952 13 20800
Apotek 10.000 400 124.472 12 4800 129330 13 5200 134952 13 5200
Puskesmas 30.000 1.200 124.472 4 4800 129330 4 4800 134952 4 4800

III - 46
B. Rencana Kebutuhan Sarana Kesehatan SWP II
No kecamatan jenis standar luas tahun 2010 tahun 2020 tahun 2030
fasilitas Jiwa m² jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas
1 Jatibarang BP 3.000 300 81.094 27 8100 85.274 28 8400 90.172 30 9000
P. Dokter 5.000 300 81.094 16 4800 85.274 17 5100 90.172 18 5400
BKIA 10.000 1.600 81.094 8 12800 85.274 9 14400 90.172 9 14400
Apotek 10.000 400 81.094 8 3200 85.274 9 3600 90.172 9 3600
Puskesmas 30.000 1.200 81.094 3 3600 85.274 3 3600 90.172 3 3600
2 Songgom BP 3.000 300 73.409 24 7200 73.674 25 7500 73.969 25 7500
P. Dokter 5.000 300 73.409 15 4500 73.674 15 4500 73.969 15 4500
BKIA 10.000 1.600 73.409 7 11200 73.674 7 11200 73.969 7 11200
Apotek 10.000 400 73.409 7 2800 73.674 7 2800 73.969 7 2800
Puskesmas 30.000 1.200 73.409 2 2400 73.674 2 2400 73.969 2 2400
3 Larangan BP 3.000 300 139.201 46 13800 145.611 49 14700 153.079 51 15300
P. Dokter 5.000 300 139.201 28 8400 145.611 29 8700 153.079 31 9300
BKIA 10.000 1.600 139.201 14 22400 145.611 15 24000 153.079 15 24000
Apotek 10.000 400 139.201 14 5600 145.611 15 6000 153.079 15 6000
Puskesmas 30.000 1.200 139.201 5 6000 145.611 5 6000 153.079 5 6000
4 Ketanggungan BP 3.000 300 131.393 44 13200 133.150 44 13200 135.129 45 13500
P. Dokter 5.000 300 131.393 26 7800 133.150 27 8100 135.129 27 8100
BKIA 10.000 1.600 131.393 13 20800 133.150 13 20800 135.129 14 22400
Apotek 10.000 400 131.393 13 5200 133.150 13 5200 135.129 14 5600
Puskesmas 30.000 1.200 131.393 4 4800 133.150 4 4800 135.129 5 6000
5 Kersana BP 3.000 300 60.269 20 6000 64.010 21 6300 68.441 23 6900
P. Dokter 5.000 300 60.269 12 3600 64.010 13 3900 68.441 14 4200
BKIA 10.000 1.600 60.269 6 9600 64.010 6 9600 68.441 7 11200
Apotek 10.000 400 60.269 6 2400 64.010 6 2400 68.441 7 2800
Puskesmas 30.000 1.200 60.269 2 2400 64.010 2 2400 68.441 2 2400
6 Banjarharjo BP 3.000 300 116.205 39 11700 117.761 39 11700 119.515 40 12000
P. Dokter 5.000 300 116.205 23 6900 117.761 24 7200 119.515 24 7200
BKIA 10.000 1.600 116.205 12 19200 117.761 12 19200 119.515 12 19200
Apotek 10.000 400 116.205 12 4800 117.761 12 4800 119.515 12 4800
Puskesmas 30.000 1.200 116.205 4 4800 117.761 4 4800 119.515 4 4800

III - 47
C. Rencana Kebutuhan Sarana Kesehatan SWP III
No kecamatan jenis standar luas tahun 2010 tahun 2020 tahun 2030
fasilitas Jiwa m² jml pnddk unit luas jml pnddk unit Luas jml pnddk unit luas
1 Sirampog BP 3.000 300 61.258 20 6000 62.974 21 6300 64.936 22 6600
P. Dokter 5.000 300 61.258 12 3600 62.974 13 3900 64.936 13 3900
BKIA 10.000 1.600 61.258 6 9600 62.974 6 9600 64.936 6 9600
Apotek 10.000 400 61.258 6 2400 62.974 6 2400 64.936 6 2400
Puskesmas 30.000 1.200 61.258 2 2400 62.974 2 2400 64.936 2 2400
2 Tonjong BP 3.000 300 68.982 23 6900 70.235 23 6900 71.652 24 7200
P. Dokter 5.000 300 68.982 14 4200 70.235 14 4200 71.652 14 4200
BKIA 10.000 1.600 68.982 7 11200 70.235 7 11200 71.652 7 11200
Apotek 10.000 400 68.982 7 2800 70.235 7 2800 71.652 7 2800
Puskesmas 30.000 1.200 68.982 2 2400 70.235 2 2400 71.652 2 2400
3 Bumiayu BP 3.000 300 103.789 35 10500 111.100 37 11100 119.829 40 12000
P. Dokter 5.000 300 103.789 21 6300 111.100 22 6600 119.829 24 7200
BKIA 10.000 1.600 103.789 10 16000 111.100 11 17600 119.829 12 19200
Apotek 10.000 400 103.789 10 4000 111.100 11 4400 119.829 12 4800
Puskesmas 30.000 1.200 103.789 3 3600 111.100 4 4800 119.829 4 4800
4 Paguyangan BP 3.000 300 92.009 31 9300 92.367 31 9300 92.766 31 9300
P. Dokter 5.000 300 92.009 18 5400 92.367 18 5400 92.766 19 5700
BKIA 10.000 1.600 92.009 9 14400 92.367 9 14400 92.766 9 14400
Apotek 10.000 400 92.009 9 3600 92.367 9 3600 92.766 9 3600
Puskesmas 30.000 1.200 92.009 3 3600 92.367 3 3600 92.766 3 3600
5 Bantarkawung BP 3.000 300 91.770 31 9300 92.138 31 9300 92.550 31 9300
P. Dokter 5.000 300 91.770 18 5400 92.138 18 5400 92.550 19 5700
BKIA 10.000 1.600 91.770 9 14400 92.138 9 14400 92.550 9 14400
Apotek 10.000 400 91.770 9 3600 92.138 9 3600 92.550 9 3600
Puskesmas 30.000 1.200 91.770 3 3600 92.138 3 3600 92.550 3 3600
6 Salem BP 3.000 300 56.623 19 5700 59.105 20 6000 61.991 21 6300
P. Dokter 5.000 300 56.623 11 3300 59.105 12 3600 61.991 12 3600
BKIA 10.000 1.600 56.623 6 9600 59.105 6 9600 61.991 6 9600
Apotek 10.000 400 56.623 6 2400 59.105 6 2400 61.991 6 2400
Puskesmas 30.000 1.200 56.623 2 2400 59.105 2 2400 61.991 2 2400
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 48
3 .4 .4 . Rencana Kebutuhan Fasiltas Perekonomian
Sarana perekonomian yang diproyeksikan di Kabupaten Brebes hanya sebatas warung/kios,
pertokoan dan pasar. Berdasarkan proyeksi yang dilakukan, penyediaan sarana
perekonomian di setiap SWP mengalami jumlah yang selalu meningkat. Kebutuhan sarana
perekonomian di Kabupaten Brebes sejak awal perencanaan (tahun 2010) hingga akhir
tahun perencanaan (tahun 2030) untuk masing – masing SWP dapat dijelaskan di dalam
tabel dibawah ini :

III - 49
Tabel 3.14.
Rencana Kebutuhan Fasilitas Perekonomian di Kabupaten Brebes Tahun 2020 dan Tahun 2030

A. Rencana Kebutuhan Fasilitas Perekonomian SWP I


Jenis Standar Luas Tahun 2010 Tahun 2020 Tahun 2030
No Kecamatan
Fasilitas Jiwa M² Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas
Warung/
1 Brebes kios 250 100 156817 627 62727 162117 648 64847 168216 673 67286
Pertokoan 2.500 1.200 156817 63 75272 162117 65 77816 168216 67 80744
Pasar 30.000 10.500 156817 5 54886 162117 5 56741 168216 6 58876
Warung/
2 Wanasari kios 250 100 137.501 550 55000 145857 583 58343 155738 623 62295
Pertokoan 2.500 1.200 137.501 55 66000 145857 58 70011 155738 62 74754
Pasar 30.000 10.500 137.501 5 48125 145857 5 51050 155738 5 54508
Warung/
3 Bulakamba kios 250 100 159.027 636 63611 164218 657 65687 170186 681 68074
Pertokoan 2.500 1.200 159.027 64 76333 164218 66 78825 170186 68 81689
Pasar 30.000 10.500 159.027 5 55659 164218 5 57476 170186 6 59565
Warung/
4 Tanjung kios 250 100 92.891 372 37156 96503 386 38601 100681 403 40272
Pertokoan 2.500 1.200 92.891 37 44588 96503 39 46321 100681 40 48327
Pasar 30.000 10.500 92.891 3 32512 96503 3 33776 100681 3 35238
Warung/
5 Losari kios 250 100 124.472 498 49789 129330 517 51732 134952 540 53981
Pertokoan 2.500 1.200 124.472 50 59747 129330 52 62078 134952 54 64777
Pasar 30.000 10.500 124.472 4 43565 129330 4 45266 134952 4 47233
JUMLAH 2973 3095 3235
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 50
B. Rencana Kebutuhan Fasilitas Perekonomian SWP II
standar luas tahun 2010 tahun 2020 tahun 2030
No kecamatan jenis fasilitas
Jiwa m² jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas jml pnddk unit luas
Warung/
1 Jatibarang kios 250 100 81.094 324 32.438 85.274 341 34.110 90.172 361 36.069
Pertokoan 2.500 1.200 81.094 32 38.925 85.274 34 40.932 90.172 36 43.282
Pasar 30.000 10.500 81.094 3 28.383 85.274 3 29.846 90.172 3 31.560
Warung/
2 Songgom kios 250 100 73.409 294 29.364 73.674 295 29.469 73.969 296 29.588
Pertokoan 2.500 1.200 73.409 29 35.236 73.674 29 35.363 73.969 30 35.505
Pasar 30.000 10.500 73.409 2 25.693 73.674 2 25.786 73.969 2 25.889
Warung/
3 Larangan kios 250 100 139.201 557 55.680 145.611 582 58.244 153.079 612 61.232
Pertokoan 2.500 1.200 139.201 56 66.817 145.611 58 69.893 153.079 61 73.478
Pasar 30.000 10.500 139.201 5 48.720 145.611 5 50.964 153.079 5 53.578
Warung/
4 Ketanggungan kios 250 100 131.393 526 52.557 133.150 533 53.260 135.129 541 54.052
Pertokoan 2.500 1.200 131.393 53 63.068 133.150 53 63.912 135.129 54 64.862
Pasar 30.000 10.500 131.393 4 45.987 133.150 4 46.602 135.129 5 47.295
Warung/
5 Kersana kios 250 100 60.269 241 24.108 64.010 256 25.604 68.441 274 27.376
Pertokoan 2.500 1.200 60.269 24 28.929 64.010 26 30.725 68.441 27 32.852
Pasar 30.000 10.500 60.269 2 21.094 64.010 2 22.404 68.441 2 23.954
Warung/
6 Banjarharjo kios 250 100 116.205 465 46.482 117.761 471 47.105 119.515 478 47.806
Pertokoan 2.500 1.200 116.205 46 55.778 117.761 47 56.525 119.515 48 57.367
Pasar 30.000 10.500 116.205 4 40.672 117.761 4 41.216 119.515 4 41.830
JJUMLAH 2.667 2.746 2.839
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 51
C. Rencana Kebutuhan Fasilitas Perekonomian SWP III
Standar Luas Tahun 2010 Tahun 2020 Tahun 2030
Jenis
No Kecamatan Jml Jml
Fasilitas Jiwa M² Jml Pnddk Unit Luas Unit Luas Unit Luas
Pnddk Pnddk
Warung/
1 Sirampog kios 250 100 61.258 245 24.503 62.974 252 25.189 64.936 260 25.974
Pertokoan 2.500 1.200 61.258 25 29.404 62.974 25 30.227 64.936 26 31.169
Pasar 30.000 10.500 61.258 2 21.440 62.974 2 22.041 64.936 2 22.728
Warung/
kios 250 100 68.982 276 27.593 70.235 281 28.094 71.652 287 28.661
2 Tonjong
Pertokoan 2.500 1.200 68.982 28 33.112 70.235 28 33.713 71.652 29 34.393
Pasar 30.000 10.500 68.982 2 24.144 70.235 2 24.582 71.652 2 25.078
Warung/
kios 250 100 103.789 415 41.515 111.100 444 44.440 119.829 479 47.931
3 Bumiayu
Pertokoan 2.500 1.200 103.789 42 49.818 111.100 44 53.328 119.829 48 57.518
Pasar 30.000 10.500 103.789 3 36.326 111.100 4 38.885 119.829 4 41.940
Warung/
kios 250 100 92.009 368 36.804 92.367 369 36.947 92.766 371 37.106
4 Paguyangan
Pertokoan 2.500 1.200 92.009 37 44.164 92.367 37 44.336 92.766 37 44.528
Pasar 30.000 10.500 92.009 3 32.203 92.367 3 32.328 92.766 3 32.468
Warung/
kios 250 100 91.770 367 36.708 92.138 369 36.855 92.550 370 37.020
5 Bantarkawung
Pertokoan 2.500 1.200 91.770 37 44.049 92.138 37 44.226 92.550 37 44.424
Pasar 30.000 10.500 91.770 3 32.119 92.138 3 32.248 92.550 3 32.392
Warung/
kios 250 100 56.623 226 22.649 59.105 236 23.642 61.991 248 24.796
6 Salem Pertokoan 2.500 1.200 56.623 23 27.179 59.105 24 28.370 61.991 25 29.756

Pasar 30.000 10.500 56.623 2 19.818 59.105 2 20.687 61.991 2 21.697


JUMLAH 2.103 2.163 2.233
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 52
3 .4 .5 . Rencana Kebutuhan Fasilitas Pelayanan Umum
Kabupaten Brebes untuk masing – masing SWP Pada tahun 2020 diperkirakan SWP I butuh
Pos Hansip / B. Pertemuan 349 unit, Parkir Umum/MCK 349, Pos Polisi 22 unit, Kantor Pos
Pembantu 22 unit, Pos PMK 22 unit. SWP II butuh Pos Hansip / B. Pertemuan 310 unit,
Parkir Umum/MCK 310, Pos Polisi 21 unit, Kantor Pos Pembantu 21 unit, Pos PMK 21 unit.
SWP III butuh Pos Hansip / B. Pertemuan 244 unit, Parkir Umum/MCK 16, Pos Polisi 16 unit,
Kantor Pos Pembantu 16 unit, Pos PMK 16 unit.
Sedangkan kebutuhan pada tahun 2030 diperkirakan SWP I butuh Pos Hansip / B.
Pertemuan 365 unit, Parkir Umum/MCK 365, Pos Polisi 24 unit, Kantor Pos Pembantu 24
unit, Pos PMK 24 unit. SWP 2 butuh Pos Hansip / B. Pertemuan 320 unit, Parkir Umum/MCK
320, Pos Polisi 21 unit, Kantor Pos Pembantu 21 unit, Pos PMK 21 unit. SWP 3 butuh Pos
Hansip / B. Pertemuan 252 unit, Parkir Umum/MCK 252, Pos Polisi 17 unit, Kantor Pos
Pembantu 17 unit, Pos PMK 17 unit.
Untuk lebih jelasnya mengenai rencana kebutuhan Fasilitas Pelayanan Umum dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

III - 53
Tabel 3.15.
Rencana Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum di Kabupaten Brebes Tahun 2020 dan Tahun 2030
A. Rencana Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum SWP I
No Kecamatan Jenis Fasilitas Standar Luas Tahun 2010 Tahun 2020 Tahun 2030
Jiwa M² Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas
1 Brebes Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 156817 78 23523 162117 81 24318 168216 84 25232
Parkir Umum/MCK 2.000 300 156817 78 23523 162117 81 24318 168216 84 25232
Pos Polisi 30.000 200 156817 5 1045 162117 5 1081 168216 6 1121
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 156817 5 523 162117 5 540 168216 6 561
Pos PMK 30.000 200 156817 5 1045 162117 5 1081 168216 6 1121
Parkir Umum 30.000 1.000 156817 5 5227 162117 5 5404 168216 6 5607
2 Wanasari Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 137.501 69 20625 145857 73 21879 155738 78 23361
Parkir Umum/MCK 2.000 300 137.501 69 20625 145857 73 21879 155738 78 23361
Pos Polisi 30.000 200 137.501 5 917 145857 5 972 155738 5 1038
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 137.501 5 458 145857 5 486 155738 5 519
Pos PMK 30.000 200 137.501 5 917 145857 5 972 155738 5 1038
Parkir Umum 30.000 1.000 137.501 5 4583 145857 5 4862 155738 5 5191
3 Bulakamba Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 159.027 80 23854 164218 82 24633 170186 85 25528
Parkir Umum/MCK 2.000 300 159.027 80 23854 164218 82 24633 170186 85 25528
Pos Polisi 30.000 200 159.027 5 1060 164218 5 1095 170186 6 1135
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 159.027 5 530 164218 5 547 170186 6 567
Pos PMK 30.000 200 159.027 5 1060 164218 5 1095 170186 6 1135
Parkir Umum 30.000 1.000 159.027 5 5301 164218 5 5474 170186 6 5673
4 Tanjung Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 92.891 46 13934 96503 48 14475 100681 50 15102
Parkir Umum/MCK 2.000 300 92.891 46 13934 96503 48 14475 100681 50 15102
Pos Polisi 30.000 200 92.891 3 619 96503 3 643 100681 3 671
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 92.891 3 310 96503 3 322 100681 3 336
Pos PMK 30.000 200 92.891 3 619 96503 3 643 100681 3 671
Parkir Umum 30.000 1.000 92.891 3 3096 96503 3 3217 100681 3 3356
5 Losari Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 124.472 62 18671 129330 65 19400 134952 67 20243
Parkir Umum/MCK 2.000 300 124.472 62 18671 129330 65 19400 134952 67 20243
Pos Polisi 30.000 200 124.472 4 830 129330 4 862 134952 4 900
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 124.472 4 415 129330 4 431 134952 4 450
Pos PMK 30.000 200 124.472 4 830 129330 4 862 134952 4 900
Parkir Umum 30.000 1.000 124.472 4 4149 129330 4 4311 134952 4 4498
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 54
B. Rencana Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum SWP II
No Kecamatan Jenis Fasilitas Standar Luas Tahun 2010 Tahun 2020 Tahun 2030
Jiwa M² Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas
1 Jatibarang Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 81.094 41 12164 85.274 43 12791 90.172 45 13526
Parkir Umum/MCK 2.000 300 81.094 41 12164 85.274 43 12791 90.172 45 13526
Pos Polisi 30.000 200 81.094 3 541 85.274 3 568 90.172 3 601
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 81.094 3 270 85.274 3 284 90.172 3 301
Pos PMK 30.000 200 81.094 3 541 85.274 3 568 90.172 3 601
Parkir Umum 30.000 1.000 81.094 3 2703 85.274 3 2842 90.172 3 3006
2 Songgom Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 73.409 37 11011 73.674 37 11051 73.969 37 11095
Parkir Umum/MCK 2.000 300 73.409 37 11011 73.674 37 11051 73.969 37 11095
Pos Polisi 30.000 200 73.409 2 489 73.674 2 491 73.969 2 493
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 73.409 2 245 73.674 2 246 73.969 2 247
Pos PMK 30.000 200 73.409 2 489 73.674 2 491 73.969 2 493
Parkir Umum 30.000 1.000 73.409 2 2447 73.674 2 2456 73.969 2 2466
3 Larangan Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 139.201 70 20880 145.611 73 21842 153.079 77 22962
Parkir Umum/MCK 2.000 300 139.201 70 20880 145.611 73 21842 153.079 77 22962
Pos Polisi 30.000 200 139.201 5 928 145.611 5 971 153.079 5 1021
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 139.201 5 464 145.611 5 485 153.079 5 510
Pos PMK 30.000 200 139.201 5 928 145.611 5 971 153.079 5 1021
Parkir Umum 30.000 1.000 139.201 5 4640 145.611 5 4854 153.079 5 5103
4 Ketanggungan Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 131.393 66 19709 133.150 67 19972 135.129 68 20269
Parkir Umum/MCK 2.000 300 131.393 66 19709 133.150 67 19972 135.129 68 20269
Pos Polisi 30.000 200 131.393 4 876 133.150 4 888 135.129 5 901
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 131.393 4 438 133.150 4 444 135.129 5 450
Pos PMK 30.000 200 131.393 4 876 133.150 4 888 135.129 5 901
Parkir Umum 30.000 1.000 131.393 4 4380 133.150 4 4438 135.129 5 4504
5 Kersana Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 60.269 30 9040 64.010 32 9602 68.441 34 10266
Parkir Umum/MCK 2.000 300 60.269 30 9040 64.010 32 9602 68.441 34 10266
Pos Polisi 30.000 200 60.269 2 402 64.010 2 427 68.441 2 456
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 60.269 2 201 64.010 2 213 68.441 2 228
Pos PMK 30.000 200 60.269 2 402 64.010 2 427 68.441 2 456
Parkir Umum 30.000 1.000 60.269 2 2009 64.010 2 2134 68.441 2 2281
6 Banjarharjo Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 116.205 58 17431 117.761 59 17664 119.515 60 17927
Parkir Umum/MCK 2.000 300 116.205 58 17431 117.761 59 17664 119.515 60 17927
Pos Polisi 30.000 200 116.205 4 775 117.761 4 785 119.515 4 797
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 116.205 4 387 117.761 4 393 119.515 4 398
Pos PMK 30.000 200 116.205 4 775 117.761 4 785 119.515 4 797
Parkir Umum 30.000 1.000 116.205 4 3874 117.761 4 3925 119.515 4 3984
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 55
C. Rencana Kebutuhan Sarana Pelayanan Umum SWP III
No Kecamatan Jenis Fasilitas Standar Luas Tahun 2010 Tahun 2020 Tahun 2030
Jiwa M² Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas
1 Sirampog Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 61.258 31 9189 62.974 31 9446 64.936 32 9740
Parkir Umum/MCK 2.000 300 61.258 31 9189 62.974 31 9446 64.936 32 9740
Pos Polisi 30.000 200 61.258 2 408 62.974 2 420 64.936 2 433
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 61.258 2 204 62.974 2 210 64.936 2 216
Pos PMK 30.000 200 61.258 2 408 62.974 2 420 64.936 2 433
Parkir Umum 30.000 1.000 61.258 2 2042 62.974 2 2099 64.936 2 2165
2 Tonjong Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 68.982 34 10347 70.235 35 10535 71.652 36 10748
Parkir Umum/MCK 2.000 300 68.982 34 10347 70.235 35 10535 71.652 36 10748
Pos Polisi 30.000 200 68.982 2 460 70.235 2 468 71.652 2 478
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 68.982 2 230 70.235 2 234 71.652 2 239
Pos PMK 30.000 200 68.982 2 460 70.235 2 468 71.652 2 478
Parkir Umum 30.000 1.000 68.982 2 2299 70.235 2 2341 71.652 2 2388
3 Bumiayu Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 103.789 52 15568 111.100 56 16665 119.829 60 17974
Parkir Umum/MCK 2.000 300 103.789 52 15568 111.100 56 16665 119.829 60 17974
Pos Polisi 30.000 200 103.789 3 692 111.100 4 741 119.829 4 799
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 103.789 3 346 111.100 4 370 119.829 4 399
Pos PMK 30.000 200 103.789 3 692 111.100 4 741 119.829 4 799
Parkir Umum 30.000 1.000 103.789 3 3460 111.100 4 3703 119.829 4 3994
4 Paguyangan Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 92.009 46 13801 92.367 46 13855 92.766 46 13915
Parkir Umum/MCK 2.000 300 92.009 46 13801 92.367 46 13855 92.766 46 13915
Pos Polisi 30.000 200 92.009 3 613 92.367 3 616 92.766 3 618
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 92.009 3 307 92.367 3 308 92.766 3 309
Pos PMK 30.000 200 92.009 3 613 92.367 3 616 92.766 3 618
Parkir Umum 30.000 1.000 92.009 3 3067 92.367 3 3079 92.766 3 3092
5 Bantarkawung Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 91.770 46 13765 92.138 46 13821 92.550 46 13882
Parkir Umum/MCK 2.000 300 91.770 46 13765 92.138 46 13821 92.550 46 13882
Pos Polisi 30.000 200 91.770 3 612 92.138 3 614 92.550 3 617
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 91.770 3 306 92.138 3 307 92.550 3 308
Pos PMK 30.000 200 91.770 3 612 92.138 3 614 92.550 3 617
Parkir Umum 30.000 1.000 91.770 3 3059 92.138 3 3071 92.550 3 3085
6 Salem Pos Hansip/B. Pertemuan 2.000 300 56.623 28 8493 59.105 30 8866 61.991 31 9299
Parkir Umum/MCK 2.000 300 56.623 28 8493 59.105 30 8866 61.991 31 9299
Pos Polisi 30.000 200 56.623 2 377 59.105 2 394 61.991 2 413
Kantor Pos Pembantu 30.000 100 56.623 2 189 59.105 2 197 61.991 2 207
Pos PMK 30.000 200 56.623 2 377 59.105 2 394 61.991 2 413
Parkir Umum 30.000 1.000 56.623 2 1887 59.105 2 1970 61.991 2 2066
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 56
3 .4 .6 . Rencana Kebutuhan Fasilitas Pemakaman
Kebutuhan lokasi pemakaman di Kabupaten Brebes jika dilihat berdasarkan jumlah
penduduk di setiap SWP, maka dapat diproyeksikan kebutuhannya pada tahun 2020 di SWP
1 dibutuhkan 175 buah, SWP II dibutuhkan 155 buah dan SWP III dibutuhkan 122 buah.
sedangkan kebutuhan untuk tahun 2030 buah di SWP 1 dibutuhkan 182 buah, SWP 2
dibutuhkan 160 buah dan SWP III dibutuhkan 126 buah.
Untuk lebih jelasnya mengenai luasan dan detailnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

III - 57
Tabel 3.16.
Rencana Kebutuhan Sarana Pemakaman di Kabupaten Brebes Tahun 2020 dan Tahun 2030

A. Rencana Kebutuhan Sarana Pemakaman SWP I


No Kecamatan Jenis Fasilitas Standar Luas Tahun 2010 Tahun 2020 Tahun 2030
Jiwa M² Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas
1 Brebes Makam 4.000 10.000 156.817 39 392.043 162.117 41 405.293 168.216 42 420.540
2 Wanasari Makam 4.000 10.000 137.501 34 343.753 145.857 36 364.643 155.738 39 389.345
3 Bulakamba Makam 4.000 10.000 159.027 40 397.568 164.218 41 410.545 170.186 43 425.465
4 Tanjung Makam 4.000 10.000 92.891 23 232.228 96.503 24 241.258 100.681 25 251.703
5 Losari Makam 4.000 10.000 124.472 31 311.180 129.330 32 323.325 134.952 34 337.380
168 175 182
Sumber : Hasil Perhitungan

B. Rencana Kebutuhan Sarana Pemakaman SWP II


No Kecamatan Jenis Fasilitas Standar Luas Tahun 2010 Tahun 2020 Tahun 2030
Jiwa M² Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas
1 Jatibarang Makam 4.000 10.000 81.094 20 202.736 85.274 21 213.185 90.172 23 225.429
2 Songgom Makam 4.000 10.000 73.409 18 183.523 73.674 18 184.184 73.969 18 184.922
3 Larangan Makam 4.000 10.000 139.201 35 348.003 145.611 36 364.027 153.079 38 382.697
4 Ketanggungan Makam 4.000 10.000 131.393 33 328.481 133.150 33 332.874 135.129 34 337.823
5 Kersana Makam 4.000 10.000 60.269 15 150.672 64.010 16 160.026 68.441 17 171.102
6 Banjarharjo Makam 4.000 10.000 116.205 29 290.513 117.761 29 294.403 119.515 30 298.787
150 155 160
Sumber : Hasil Perhitungan

C. Rencana Kebutuhan Sarana Pemakaman SWP III


No Kecamatan Jenis Fasilitas Standar Luas Tahun 2010 Tahun 2020 Tahun 2030
Jiwa M² Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas Jml Pnddk Unit Luas
1 Sirampog Makam 4.000 10.000 61.258 15 153.146 62.974 16 157.434 64.936 16 162.340
2 Tonjong Makam 4.000 10.000 68.982 17 172.456 70.235 18 175.586 71.652 18 179.131
3 Bumiayu Makam 4.000 10.000 103.789 26 259.471 111.100 28 277.749 119.829 30 299.572
4 Paguyangan Makam 4.000 10.000 92.009 23 230.022 92.367 23 230.917 92.766 23 231.914
5 Bantarkawung Makam 4.000 10.000 91.770 23 229.424 92.138 23 230.346 92.550 23 231.374
6 Salem Makam 4.000 10.000 56.623 14 141.558 59.105 15 147.763 61.991 15 154.977
119 122 126
Sumber : Hasil Perhitungan

III - 58

Anda mungkin juga menyukai