Anda di halaman 1dari 52

PENYELARASAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

DAERAH KOTA PAGAR ALAM DENGAN RENCANA


PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL
(2015-2019)

Drs. I Nyoman Sunata,M.Pd


Korwil 3 PN –AP2I Nasional

Banyuasin, 7-8 November 2018


REPUBLIK
INDONESIA
“OUTLINE PAPARAN”

 PENDAHULUAN
 KEBIJAKAN & PENDEKATAN BARU DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 TATACARA PENYELARASAN
 KORELASI TARGET PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH,
BAGI PROVINSI YANG MENYUSUSUN TARGET (2018-2022)
 TEKNIS BAGIAN RPJMN DIPEDOMANI DALAM RPJMD
 SINKRONISASI RPJMD DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN.
 PENUTUP
22
REPUBLIK
INDONESIA
PENDAHULUAN
1. Dalam SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
sebagaimana diatur dalam UU nomor 25 tahun 2004, PENYUSUNAN
RPJMD merupakan SATU KESATUAN YANG UTUH DAN TIDAK
TERPISAHKAN dari manajemen pembangunan nasional.
2. PENYUSUNAN RPJMD KOTA PAGAR ALAM 2013-2018 DAN
RANANGAN TEKNOKRATIK 2018-2023 harus memperhatikan &
mempertimbangkan RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
KOTA terutama menyangkut penetapan pola dan struktur tata
ruang, serta penetapan kawasan strategis sebagai acuan dalam
penetapan lokasi program dan kegiatan pembangunan.

33
REPUBLIK
INDONESIA
PENDAHULUAN

3. PENYELARASAN RPJMD KOTA (2013-2018) DAN RANWAL


2018-2023 memperhatikan dan berpedoman pada TUJUAN,
SASARAN & PRIORITAS PEMBANGUNAN YANG TERCANTUM
DALAM RPJMN 2015-2019 untuk mewujudkan SINKRONISASI
& SINERGI dalam mendorong peningkatan kinerja pembangunan
(pusat & daerah).
4. PENYELARASAN RPJMD KOTA (2013-2018) DAN RANWAL
2018-2023 juga memperhatikan komitmen nasional dalam
mewujukan TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)
atau Sustainbale Development Goals (SDGs) dan Mitigasi
Perubahan Iklim.

44
REPUBLIK
INDONESIA

DASAR HUKUM

•Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala
Bappenan Nomor 050/4936/SJ dan 0430/M.PPN/12/2016 tanggal 23 Desember 2016 mewajibkan daerah
menyelaraskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten/Kota dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) .agar dapat tetap berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku serta tanggap
terhadap perubahan lingkungan strategis yang senantiasa berubah.
•Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 61/2911/SJ 2016 Tentang Tindaklanjut Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 Tetang Perangkat Daerah, maka Provinsi, Kabupaten dan Kota Wajib menyesuaikan
dokumen perencanaannya.
•Di sisi lain, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dicabuf dan diganti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah
5
5
ALUR SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN
REPUBLIK
INDONESIA DAERAH
SPASIAL ASPASIAL

20 Tahun 5 Tahun 1 Tahun

RTRWN Dijabarkan

PUSAT
Pedoman Pedoman
RPJPN RPJMN RKP RAPBN

Pedoman Diacu
RTR Pulau

DMempedomani
Mempedomani

Diserasikan
Diacu dan
RTR KSN Pedoman
RENSTRA K/L RENJA
K/L

Pedoman Pedoman RAPBD


RPJPD RPJMD Dijabarkan RKPD
RTRW PROV PROV PROV PROV
PROVINSI Pedoman Diacu

Mempedomani
Mempedomani

Diserasikan
RTR KSP

Diacu dan
Pedoman RENJA
RENSTRA PD
PROV PD PROV

Pedoman Dijabarkan Pedoman RAPBD


RPJPD RPJMD RKPD
RTRW

DAERAH
K/K K/K K/K K/K
KAB/KOTA
Pedoman Diacu

RTR KSK
RENSTRA PD Pedoman RENJA
RDTR K/K PD K/K

TATA RUANG SEBAGAI ACUAN DALAM PERENCANAAN  HARUS


DIIMPLEMENTASIKAN
6
REPUBLIK
INDONESIA
PENDAHULUAN

5. Rancangan RPJMD KOTA DIKONSULTASIKAN BERSAMA


DENGAN Kementerian PPN/Bappenas, & Kementerian Dalam
Negeri melalui BAPPEDA Provinsi dengan tujuan: MENILAI DAN
MENJAMIN TERCIPTANYA keselarasan antara RPJMD
PROVINSI/KABUPATEN dengan RPJMN Tahun 2015-2019;

RPJMN 2015-2019 RPJMN 2020-2024

RPJMD KOTA PAGAR ALAM 2013-2018 DAN RANWAL 2018-2023


77
REPUBLIK
KEBIJAKAN & PENDEKATAN PERENCANAAN
INDONESIA

 Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak


berdasarkan money follow function, tetapi money
follow program.
 Pendekatan perencanaan “Tematik-Holistik,
Integratif & Spasial” (THIS)
 Pendekatan penentuan Prioritas Nasional /Daerah,
Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas Nasional/Daerah
melalui pelaksanaan multilateral meeting, bilateral
meeting atau forum PD.

88
MONEY FOLLOW PROGRAM SERTA HOLISTIK-TEMATIK,
REPUBLIK
INDONESIA
INTEGRATIF DAN SPASIAL
CONTOH KASUS : PEMBANGUNAN PROYEK
URAIAN MONEY FOLLOW FUNCTION MONEY FOLLOW PROGRAM
BENDUNGAN JATI GEDE
Perencanaan Dimulai dari identifikasi Dimulai dari penentuan  Rencana awal pembangunan (2008) melibatkan 6 K/L
Alokasi kebutuhan unit/K/L: program prioritas untuk sesuai dengan berdasarkan tusi dan input yang diberikan
Pelaksanaan tusi diturunkan pada unit/K/L (pendekatan tusi K/L) .
Dukungan pada prioritas yang terkait  Pembangunan mengalami keterlambatan akibat setiap
K/L diluar Kem PU PERA tidak melaksanakan kegiatannya.
 Pada tahun 2015 dilakukan perubahan rencana, Kemen
Realokasi Kaku karena sekat organisasi Lebih mudah dilakukan
Anggaran dengan sasarannya masing- karena di arahkan untuk PU & PERA diberikan kewenangan tidak hanya
masing pencapaian sasaran program pembangunan infrastruktur waduk namun juga
resettlement (pendekatan program)
 Proyek diresmikan tahun 2015
Pelaksanaan  Penanggung jawab ada di  Kebijakan kebih mudah
Anggaran masing-masing unit diintegrasikan karena
 Berpotensi tidak terintegrasi kontrol pada program IMPLEMETASI MONEY FOLLOW PROGRAM DI PAGU
satu sama lainnya prioritas INDIKATIF 2017
(kebijakan, spasial maupun  Dapat ditunjuk • Terjadi realokasi antar K/L untuk mengamankan
urutan pembangunan) penanggung jawab prioritas dan pemenuhan amanat perundangan
kegiatan yang bersifat • Dari keseluruahan 87 K/L, 20 K/L mengalami
lintas unit kenaikan belanja Non Operasionalnya, sedangkan
59 K/L mengalami penurunan di banding APBN
2016

9
PENDEKATAN TEMATIK, HOLISTIK, TERINTEGRASI DAN SPASIAL
REPUBLIK
INDONESIA
Contoh Pendanaan Terintegrasi Kedaulatan Pangan (1/2)

LEVEL 1 PRIORITAS NASIONAL KEDAULATAN PANGAN LEVEL 2 PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN


PRODUKSI PADI DAN PANGAN LAIN

1 2

Kelancaran Distribusi
Peningkatan Produksi Pangan dan Akses
Padi dan Pangan Lain Pangan Masyarakat

Prioritas
Nasional
Pembangunan
Program
Prioritas Kedaulatan
Pangan
Kegiatan
Prioritas
4 3

Penangangan Gangguan Peningkatan Kualitas


terhadap Produksi Konsumsi Pangan dan
Pangan Gizi Masyarakat

10
10
PENDEKATAN TEMATIK, HOLISTIK, TERINTEGRASI DAN SPASIAL
REPUBLIK
INDONESIA
Contoh Pendanaan Terintegrasi Kedaulatan Pangan (2/2)
Belanja K/L
Belanja KL • Pembangunan jaringan Irigasi primer dan sekunder (Kem PUPR)
• Pencetakan Sawah Baru • Pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi tersier (Dana Tugas
• Penyediaan data lahan bebas sengketa dan terlantar
Pembantuan Kementan ?)
• Penyediaan kanal drainase dan saluran primer
Pemerintah Daerah:
APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Desa
• Pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi tersier (DAK “Pola
Inpres”)
• Pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha
tani/irigasi desa (Dana Desa)
• Pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi/rawa kewenangan
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota (APBD)

Belanja KL
• Bantuan Alat dan Mesin

Belanja KL
Belanja KL
• Pemanfaatan lahan marjinal (lahan gambut)
• Pengembangan Desa Mandiri Benih
• Penyediaan data lahan
Belanja Non K/L
• Susbidi Pupuk dan Benih
• BUMN 11
11
REPUBLIK
INDONESIA

TATA CARA PENYELARASAN RPJMD


PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
DENGAN RPJMN 2015-2019

12
REPUBLIK
INDONESIA
ISU-ISU STRATEGIS JANGKA MENENGAH 2015-2019

 Pendidikan dan Kesehatan


 Penanggulangan Kemiskinan dan Implementasi BPJS
 Ketahanan Pangan
 Ketahanan Energi
 Pengembangan Infrastruktur/Konektivitas
 Inovasi Teknologi
 Pemberantasan Korupsi

13
REPUBLIK
VISI MISI PEMBANGUNAN 2015 – 2019
INDONESIA

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah:

"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian


Berlandaskan Gotong-royong"
 
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian
ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 14 14
REPUBLIK
9 AGENDA PRIORITAS 2015-2019 – NAWA CITA
INDONESIA

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa
aman pada seluruh WN
2. Membangun tata kelola Pemerintahan yg bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dg memperkuat daerah-daerah dan desa dlm
kerangka Negara Kesatuan
4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial 15
15
REPUBLIK
INDONESIA
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar.
Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi,
menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan;
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem

3 DIMENSI PEMBANGUNAN
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN
UNGGULAN
Pendidikan Kedaulatan Pangan Antarkelompok Pendapatan
Kesehatan Kedaulatan Energi &
Ketenagalistrikan Antarwilayah: (1) Desa, (2)
Perumahan
Kemaritiman dan Kelautan Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4)
Kawasan Timur
Mental / Karakter Pariwisata dan Industri

KONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan
Keamanan dan Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Hukum

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA


16
PENTINGNYA PENYELARASAN PERENCANAAN
REPUBLIK
INDONESIA PEMBANGUNAN

NKRI
PE NJA BA RAN S AS ARA N

P E N C A P A IA N S A S A R A N
RPJM
NASIONAL

RPJMD
PROVINSI

RPJMD
KAB/KOTA

17
REPUBLIK
REPUBLIK
KEBIJAKAN PENYELARASAN PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH
INDONESIA
INDONESIA

KORIDOR MONEY FOLLOW PROGRAM DAN PENDEKATAN HOLISTIK-TEMATIK, INTEGRATIF, SPASIAL


Level Provinsi
1. Prioritas Daerah dan
• Sasaran Prioritas Nasional
• Indikator Sasaran 2. Sasaran Daerah dan
Nasional
3. Kewenangan
• Pusat Level Nasional
Readiness 1. Prioritas Nasional
• Provinsi
4. Pendanaan
criteria 2. Sasaran Nasional
PRIORITAS Kewenangan: • APBD 3. Kewenangan
• Pusat (K/L) • DAK Penugasan • Pusat
NASIONAL • Provinsi • Provinsi
• K/L
• Kab/Kota 4. Pendanaan
• K/L
• DAK
Level Kab/Kota
• BUMN
1. Prioritas Daerah
Pendanaan: • KPBU
2. Sasaran Daerah
• K/L • PINA
3. Kewenangan
• DAK (Penugasan) • Pusat
• PNM • Provinsi
• KPBU • Kab/Kota
4. Pendanaan
• APBD
• APBD
• DAK
• K/L
18
18
PENDEKATAN PENYELARASAN PERENCANAAN NASIONAL & DAERAH
REPUBLIK
INDONESIA

DOMAIN POLITIK (GIVEN) DOMAIN POLITIK (GIVEN)


VISI VISI

MISI
MISI

NAWACITA
PROGRAM KDH

DOMAIN PERENCANAAN DIMENSI PEMBANGUNAN


Kondisi Perlu + Faktor
TUJUAN & SASARAN Pendukung Pertumbuhan
Ekonomi

STRATEGI & STRATEGI & ARAH


MULTILATERAL ARAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN
MULTILATERAL
MEETING/FORUM
MEETING
PERANGKAT DAERAH PROGRAM PRIORITAS PROGRAM PRIORITAS
MONEY
FOLLOW
KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS
PROGRAM

BILATERAL MEETING/ URUSAN PEMERINTAHAN


PENYEDERHANAAN PROGRAM & KEGIATAN
FORUM PERANGKAT NOMENKLATUR serta PROGRAM DAN KEGIATAN Kementerian/Lembaga BILATERAL MEETING
PERANGKAT DAERAH
DAERAH
DOMAIN PELAKSANAAN

Daerah Nasional
19
REPUBLIK
REPUBLIK
STRATEGI PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-2019
INDONESIA
INDONESIA

ISU
STRATEGIS Penyelarasan ini
SASARAN
untuk: Memastikan
INDIKASI
LOKASI
PEMBANGUN
AN DAERAH
Prioritas Nasional
yang dilaksanakan di
STRATEGI
PENYELARASAN suatu daerah
RPJMD DENGAN
RPJMN 2015- mendapatkan
2019
perhatian program
KERANGKA
ARAH
KEBIJAKAN
dan anggaran dari
PENDANAAN
K/L dan dukungan
PROGRAM
PRIORITAS
dari PD secara
PEMBANGUNA
N DAERAH selaras.

20
20
REPUBLIK
STRATEGI PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN 2015-2019
INDONESIA

DOMAIN NASIONAL (RPJMN) DAERAH (RPJMD) STRATEGI PENYELARASAN


Strategi 1:
ISU STRATEGIS NASIONAL ISU STRATEGIS DAERAH Penyelerasan isu Strategis Pembangunan Daerah
dengan Kebijakan Pembangunan Nasional

Strategi 2:
VISI VISI
Penyelarasan Misi/Sub Misi, Tujuan. Sarana,Indikator
DOMAIN POLITIK MISI MISI
Pembangunan Daerah dengan Sasaran Pembangunan
NAWACITA TUJUAN DAN SASARAN
Nasional

Domain Perencanaan Strategi Strategi


Strategi 3:
(Money Follow Arah Kebijakan Arah Kebijakan
Penyelerasan Strategi dan Arah Kebijakan
Program & Pendekatan Prioritas Nasional Program Prioritas Daerah
Pembangunan Daerah dengan Strategi Pembangunan
Holistik-Tematik, Program Prioritas Nasional Kegiatan Prioritas
dan Arah Kebijakan Nasional
Integratif, dan Spasial Kegiatan Prioritas Nasional Daerah
Urusan dan Sub Urusan Strategi 4:
Program Perangkat Penyelarasan Program dan Kegiatan Daerah dengan
Program Kementerian/Lembaga
Daerah Program dan Kegiatan Nasional melalui pemetaan
Kegiatan Kementerian/Lembaga
Kegiatan Perangkat Prioritas, Program dan Kegiatan Prioritas berdasarkan
Daerah urusan Pemerintahan
DOMAIN
PELAKSANAAN Strategi 5:
Kerangka Pendanaan
(PENYEDERHANAAN Kerangka Pendanaan Nasional Penyelarasan Kerangka Pendanaan Program dan
Daerah
NOMENKLATUR) Kegiatan yang mendukung Prioritas Nasional

Strategi 6:
Indikasi Lokasi Pembangunan Indikasi Lokasi
Penyelarasan Indikasi Lokasi Pelaksanaan Program
Nasional Pembangunan Daerah
yang mendukung Kegiatan Strategis Nasional

21
REPUBLIK
INDONESIA
STRATEGI PENYELARASAN
SECARA SUBSTANSIONAL PENYELARASAN RPJMD DENGAN
RPJMN 2015-2019 TERBAGI BEBERAPA STRATEGI, YAITU:

1. Penyelarasan ISU STRATEGIS Pembangunan Daerah;

2. Penyelarasan VISI, MISI, TUJUAN, & SASARAN Pembangunan


Daerah;

3. Penyelarasan STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN Pembangunan


Daerah;

22
REPUBLIK
INDONESIA
STRATEGI PENYELARASAN
SECARA SUBSTANSIONAL PENYELARASAN RPJMD DENGAN
RPJMN 2015-2019 TERBAGI BEBERAPA STRATEGI, YAITU;

4. Penyelarasan PROGRAM PRIORITAS Pembangunan Daerah;

5. Penyelarasan KERANGKA PENDANAAN Program


Pembangunan Daerah;

6. Penyelarasan INDIKASI LOKASI PELAKSANAAN Kegiatan


Strategis Nasional di Daerah

23
REPUBLIK
INDONESIA
TUJUAN DAN SASARAN PENYELARASAN

TUJUAN:
• Menjamin KONSISTENSI SINERGITAS SASARAN, dan ARAH
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN yang tertuang dalam RPJMN
menjadi prioritas dalam RPJMD TERKAIT;
• MENINGKATKAN KOORDINASI & KESEPAHAMAN dalam
rangka upaya pencapaian sasaran pembangunan nasional;
• OPTIMALISASI PENGGUNAAN SUMBER DAYA secara efisien,
efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan;

24
REPUBLIK
INDONESIA
TUJUAN DAN SASARAN PENYELARASAN

TUJUAN :
• Penyesuaian alokasi anggaran pembangunan yang
BERORIENTASI PADA HASIL;
• HARMONISASI HUBUNGAN pusat-daerah dan antar daerah;
• OPTIMALISASI POTENSI DAN KEANEKARAGAMAN daerah.

25
REPUBLIK
INDONESIA
TUJUAN DAN SASARAN PENYELARASAN
SASARAN:
• Tersusunnya BUTIR-BUTIR KESEPAKATAN TENTANG ARAH
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN di dalam RPJMD yang selaras
dengan RPJMN 2015-2019 yang dituangkan pada Form
Kesepakatan Penyelarasan;
• Tersusunnya BUTIR-BUTIR DUKUNGAN PEMERINTAH
DAERAH berupa target dan alokasi anggaran berdasarkan
penyelarasan indikator dalam Pencapaian Target Prioritas
Nasional yang dituangkan pada Form Dukungan Penyelarasan.
• Membantu Pemerintah Daerah dalam PENCAPAIAN VISI DAN
MISI KEPALA DAERAH 26
REPUBLIK
Skema Sinkronisasi RPJMD 2018-2021 dg RPJMN
INDONESIA

PROVINSI YANG MENYELENGGARAKAN PILKADA TAHUN 2018 PERLU MENSINKRONKAN DENGAN


DUA PERIODE RPJMN.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019 (Agenda Nawa Cita) Tahun 2020-2024

RKP 2015 RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019 RKP 2020 RKP 2021 RKP 2022 RKP 2023 RKP 2024

DASAR ACUAN SINKRONISASI


Surat Edaran Bersama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Mendagri dan Men.PPN
No.050/4936/SJ Provinsi Tahun 2017-2021 Surat Edaran Bersama
No.0430/M.PPN/12/2016 Penyelarasan RPJMD
Tentang Petunjuk Penyelarasan RKPD RKPD RKPD RKPD RKPD dengan RPJMN 2020-2024
RPJMD dengan RPJMN 2015-2019 2018 2019 20120 2021 2022
DOKUMEN SINKRONISASI
RKP 2017, RKP 2018
Penyusunan RKP 2019

SETIAP SASARAN PEMBANGUNAN YANG TERDAPAT DI DALAM RKP 2018 DIJABARKAN PADA RKPD 2018
SEHINGGA SASARAN NASIONAL DAPAT TERCAPAI
27
27
PENYELARASAN SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN
REPUBLIK
INDONESIA
SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN NASIONAL

SASARAN MAKRO
SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN
SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN KOTA PAGAR ALAM
Sebagai contohNASIONAL TAHUN PROVINSI SUMSEL TAHUN
TAHUN 2013-2018
2013-2018
untuk sasaran 2015-2019 RANWAL 2018-2023
RANWAL 2016-2023
makro
pembangunan
Nasional harus PERTUMBUHA PERTUMBUHA PERTUMBUHA
dijabarkan di N EKONOMI N EKONOMI N EKONOMI
dalam RPJMN
Provinsi/Kab/K
ota, mulai dari
pertumbuhan
KEMISKINAN KEMISKINAN KEMISKINAN
ekonomi,
tingkat
kemiskinan,
dan
pengangguran PENGANGGUR PENGANGGUR PENGANGGU
AN AN RAN

28
28
PENYELARASAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN
REPUBLIK
INDONESIA
SASARAN PRIORITAS NASIONAL

CONTOH PENJABARAN PRIORITAS NASIONAL: PENDIDIKAN

Sasaran Prioritas Nasional Pendidikan Tahun 2018 Sasaran Nasional Sasaran Provinsi Sasaran Kota
SUMSEL Pagar Alam
 Rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 8,7 Tahun ......Tahun ........Tahun
tahun
 Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 95,8% ........% .......%
15 tahun
 Prodi perguruan tinggi minimal berakreditasi B
64,8% ........% ........%
 Persentase SD/MI berakreditasi minimal B 81,6% ........% .......%
 Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B 77,9% ........% .......%
 Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B 82,8% ........% .......%
 Pesentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi 62,2% ........% ........%
minimal B
 Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk 0,95
termiskin dan 20% penduduk terkaya
 Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk 0,59
termiskin dan 20% penduduk terkaya
 Rasio APK PT antara 20% penduduk termiskin dan 0,22
20% penduduk terkaya

PEMERINTAH DAERAH DIHARAPKAN DAPAT MENJABARKAN SASARAN PRIORITAS NASIONAL


KE SASARAN PROVINSI DAN KAB/KOTA
29
29
REPUBLIK
INDONESIA 1. PENYELARASAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH
Provinsi
Upaya penyelarasan No
Isu Strategis
RPJMD Provinsi Dinamika Nasional (RPJMN 2015-2019)
dilakukan dengan (1) (2) (3)
1 Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan 1.3 Pendidikan
menelaah narasi   1. putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah yang didominasi anak usia 16 – 18 1.3.1 Pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun yang
tahun; berkualitas;
Gambaran Umum 2. anak usia sekolah yang bekerja;
Kondisi Daerah, 3. aksesibilitas terhadap sekolah belum merata di beberapa wilayah;
4. ruang kelas untuk siswa SMP dan SMA di beberapa wilayah masih terbatas dan
1.3.5 Peningkatan akses dan kualitas PAUD;
1.3.2 Peningkatan kualitas pembelajaran;
Gambaran Pengelolaan rusak serta ruang lainnya (laboratorium, perpustakaan);
5. kualitas dan relevansi serta tata kelola pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan
1.3.10 Penguatan tata kelola pendidikan.

dan Proyeksi Keuangan dan tuntutan dalam rangka peningkatan daya saing;

Daerah, dan Analisis


Kabupaten/Kota
Isu-isu Srategis yang
Isu Strategis
akan dituangkan dalam No
RPJMD Kab/Kota RPJMD Provinsi RPJMN 2015-2019
(1) (2) (3) (4)
RPJMD untuk kemudian 1
 
Pendidikan Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan 1.3 Pendidikan

diselaraskan dengan 1. Wajib belajar bukan hanya hingga 12


tahun tetapi hingga 15 tahun
1. Putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah
yang didominasi anak usia 16 – 18 tahun;
1.3.1 Pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun yang berkualitas;

Lingkungan Strategis, 2. anak usia sekolah yang bekerja;


Kerangka Ekonomi   2. Tenaga pendidik 90 persen telah
bersertifikasi
3. kualitas dan relevansi serta tata kelola
pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dan
1.3.2
1.3.10
Peningkatan kualitas pembelajaran;
Penguatan tata kelola pendidikan.
Makro, Kebijakan tuntutan dalam rangka peningkatan daya saing;

Pembangunan 3. Mengalokasikan anggaran untuk beasiswa


perguruan tinggi
4. biaya pendidikan menengah dan tinggi mahal 1.3.4
1.3.9
Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan
tinggi;
Peningkatan efisiensi pembiayaan pendidikan;
Nasional, sesuai RPJMN
2015-2019. 30
30
REPUBLIK
INDONESIA

31
2. PENYELARASAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
REPUBLIK
INDONESIA PEMBANGUNAN DAERAH
Upaya penyelarasan Provinsi
RPJMD Provinsi RPJMN
dilakukan dengan No.
(1)
Visi
(2)
Misi
(3)
Tujuan
(4)
Sasaran/Indikator Sasaran/Impact
(5)
Sasaran/Indikator Sasaran/Impact
(6)

menelaah narasi 1
 
Jawa Barat
Maju dan
Sejahtera
Membangun
Masyarakat yang
Berkualitas dan
Membangun sumber daya manusia
Jawa Barat yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi,
1) Meningkatnya aksesibilitas dan
kualitas pendidikan yang unggul,
terjangkau dan merata;
 

misi, tujuan, dan


Untuk Berdaya saing senantiasa berkarya, kompetitif,
Semua dengan tetap mempertahankan a. Angka Melek Huruf Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di
identitasdan ciri khas masyarakat atas 15 tahun

sasaran sebagai
yang santun dan berbudaya
b. Angka Rata-rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas
15 Tahun
c. APK Sekolah Menengah a. Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk
penjabaran visi termiskin dan 20% penduduk terkaya
b. Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20%

pembangunan
penduduk termiskin dan 20% penduduk
terkaya

daerah yang akan Kabupaten/Kota


dituangkan dalam No.
RPJMD Kab/Kota
Sasaran/Indikator
RPJMD Provinsi
Sasaran/Indikator
RPJMN
Sasaran/Indikator
RPJMD untuk
Visi Misi Tujuan
Sasaran/Impact Sasaran/Impact Sasaran/Impact
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

diselaraskan
1 Terwujudnya Kota 4. Meningkatkan 1. Mengoptimalkan 1. Terbukanya kesempatan yang 1) Meningkatnya  
Cirebon Sebagai Kota kualitas sumber daya pemerataan dan luas bagi masyarakat untuk aksesibilitas dan kualitas
yang Religius, Aman, Kota Cirebon dalam perluasan akses mengenyam pendidikan pendidikan yang unggul,
bidang pendidikan, pendidikan bagi terjangkau dan merata;
dengan sasaran
Maju, Aspiratif dan
Hijau (RAMAH) pada kesehatan, ekonomi masyarakat
dan sosial untuk a. Meningkatnya Lama Harapan a. APK Sekolah Menengah a. Rasio APK SMP/MTs antara 20%
Tahun 2018 Sekolah pada usia max 18
kesejahteraan penduduk termiskin dan 20%
yang telah masyarakat tahun penduduk terkaya
b. Rasio APK SMA/SMK/MA antara
20% penduduk termiskin dan
tertuang dalam 20% penduduk terkaya

RPJMN 2015-2019.
32
32
REPUBLIK
INDONESIA

33
3. PENYELARASAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
REPUBLIK
INDONESIA PEMBANGUNAN DAERAH
Upaya Provinsi
penyelarasan No
Sasaran
RPJMD Provinsi
Strategi
RPJMN
Strategi
RPJMD Provinsi
Arah Kebijakan
RPJMN
Arah Kebijakan
dilakukan dengan 1
(1)
 
(2)
Meningkatnya aksesibilitas dan
kualitas pendidikan yang unggul,
1.
(3)
Menyelenggarakan
pendidikan dasar,
a.
(4)
Melaksanakan Wajib
Belajar 12 Tahun dengan
1.
(5)
Pendidikan gratis dasar
dan menengah
(6)
Pemberian dukungan bagi anak dari
keluarga kurang mampu untuk dapat
menelaah narasi terjangkau dan merata
 
menengah dan tinggi
dengan biaya terjangkau
melanjutkan upaya untuk
memenuhi hak seluruh
penduduk mendapatkan
mengikuti Program Indonesia Pintar
pendidikan dasar sembilan tahun
melalui Kartu Indonesia Pintar
strategi dan arah layanan pendidikan dasar
sembilan tahun 1. Peningkatan akses Penanganan akses pendidikan di

kebijakan
berkualitas transportasi sekolah daerah tertinggal secara lintas sektor
daerah terpencil untuk mengatasi berbagai masalah
secara komprehensif seperti sulitnya

pembangunan
jangkauan lokasi dan budaya

daerah yang akan


Kabupaten/Kota
dituangkan dalam RPJMD Kabupaten/Kota RPJMD Prov RPJMN RPJMD Kab/Kota RPJMD Provinsi RPJMN
RPJMD untuk No
(1)
Sasaran
(2)
Strategi
(3)
Strategi
(4)
Strategi
(5)
Arah kebijakan
(6)
Arah Kebijakan
(7)
Arah Kebijakan
(8)
diselaraskan 1
 
Meningkatnya lama
harapan sekolah
Pemberian
kesemoatan kepada
Menyelenggarakan
pendidikan dasar,
Melaksanakan Wajib
Belajar 12 Tahun
Meningkatkan
penyelenggaraan
Pendidikan gratis
dasar dan
Pemberian dukungan
bagi anak dari keluarga

dengan strategi
pada usia max 18 usia sekolah menengah dan dengan melanjutkan pendidikan 12 menengah kurang mampu untuk
tahun mengikuti pendidikan tinggi dengan biaya upaya untuk tahun melalui BOP, dapat mengikuti
sesuai jenjangnya terjangkau memenuhi hak seluruh Penyediaan Buku Program Indonesia
dan arah   penduduk
mendapatkan layanan
pendidikan dasar
Mata Pelajaran dan
LKS serta sarana
prasarana
Pintar pendidikan dasar
sembilan tahun melalui
Kartu Indonesia Pintar
kebijakan yang sembilan tahun
berkualitas
pendidikan dan
beasiswa bagi

telah tertuang siswa berprestasi

dalam RPJMN
2015-2019. 34
34
REPUBLIK
INDONESIA

35
REPUBLIK
INDONESIA
4. PENYELARASAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Provinsi
• Upaya penyelarasan dilakukan RPJM Nasional
Bidang Urusan Prioritas Indikator
dengan menelaah Program Kode
Pemerintahan Pembangunan
Daerah Arah Kebijakan Daerah Kinerja Daerah Prioritas
Kegiatan Prioritas Program Prioritas
dan Kegiatan Perangkat dan Program
Pembangunan Daerah (Y/T) (Outcome) Nasional

Daerah yang akan dituangkan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
dalam RPJMD untuk kemudian 1     Urusan Wajib            

diselaraskan dengan Prioritas 1 01   Pendidikan            


1 01 01 Program wajib belajar Ya Pendidikan gratis dasar 1. Angka melanjutkan Bantuan Afirmasi Penduduk Penyediaan Bantuan Pendidikan
Nasional, Program Prioritas,       pendidikan dasar dan menengah SD/MI ke SMP/MTS Tidak Mampu/Daerah Khusus Pendidikan Yang Efektif  

dan Kegiatan Prioritas 2. SMP terbuka, SD SMP


satu atap
Afirmasi Sarpras Khusus,
Daerah 3T dan PT Luar Jawa
Peningkatan
ketersediaan sarana
Pendidikan
 
dan prasarana yang
berdasarkan pembagian urusan berkualitas
dan sub urusan pemerintahan.
Kabupaten/Kota
• Penjabaran Program dan
Kegiatan Prioritas ke dalam RPJM Nasional
Bidang Urusan
Urusan dan Sub-Urusan Bidang Urusan
Pemerintahan
Prioritas Indikator Pemerintahan
Pembangunan
berdasarkan pembagian urusan Kode dan Program
Pembangunan Daerah
Daerah Arah Kebijakan Daerah Kinerja Daerah dan Program
Pembangunan Daerah
(Outcome)
dan sub urusan sebagaimana RPJMD Kab/Kota (Y/T)
RPJMD Provinsi Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
tertuang dalam UU Nomor 23
Tahun 2014 tentang (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
           
Pemerintahan daerah serta 1
1
 
01
 
 
Urusan Wajib
Pendidikan    
 
         
disesuaikan dengan 1
 
01
 
16
 
Program Wajib
Belajar Pendidikan
Ya Meningkatkan
Penyelenggaraan Pendidikan
APK SD/MI Program wajib belajar Bantuan Afirmasi
pendidikan dasar Penduduk Tidak
Penyediaan Bantuan Pendidikan
Pendidikan Yang  
kewenangannya. Dasar Sembilan
Tahun
12 Tahun melalui BOP,
Penyediaan Buku Mata
Mampu/Daerah
Khusus
Efektif
Pelajaran dan LKS serta
sarana prasarana pendidikan
dan Beasiswa bagi siswa
APM SD/MI Program wajib belajar Bantuan Afirmasi
pendidikan dasar Penduduk Tidak
Penyediaan Bantuan Pendidikan
Pendidikan Yang   36
CONTOH PENJABARAN PRIORITAS NASIONAL KE DALAM URUSAN DAERAH*
REPUBLIK
INDONESIA
(Implementasi UU 23/2014 Pasal 263 (4))

No. Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas Urusan Dalam Sub-Urusan Dalam
Nasional Nasional UU 23/2014 UU 23/2014

1. Revolusi Mental ..... ..... ..... .....

5. Kedaulatan Pangan Peningkatan Produksi Padi Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Urusan Sumber Daya Air
dan Pangan Lainnya Rehabilitasi DAS Hulu, Pemerintahan
Pembangunan Waduk dan Bidang Pekerjaan
Embung/DAM/Parit Umum dan
Penataan Ruang
Penyaluran Subsidi Benih Urusan Sarana Pertanian
dan Pupuk Pemerintahan
Bidang Pertanian
Kelancaran Distribusi Pemantauan dan Urusan Penyelenggaraan
Pangan Dan Akses Pangan Pengendalian Harga Pangan Pemerintahan Ketahanan Pangan
Masyarakat Bidang Pangan

Cadangan Pangan Urusan Penanganan


Pemerintah Pemerintahan Kerawanan Pangan
Bidang Pangan
22. Pertahanan dan dst dst dst dst
Keamanan

* Menjadi bagian dalam Surat Edaran Bersama Tiga Menteri tentang Pedoman Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN 2015-2019 37
37
PEMETAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL KE DALAM
REPUBLIK
INDONESIA
PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006
Prioritas Nasional : Kedaulatan Pangan
Daerah
No Program Prioritas Urusan Sub-Urusan Perangkat
Program Prioritas Kegiatan Prioritas Penanggjawab

Urusan Program Pengembangan, Pembangunan


Pemerintahan embung dan
5 Peningkatan Produksi Padi Bidang Pekerjaan Sumber Daya Pengelolaan dan bangunan Dinas Pekerjaan
dan Pangan Lainnya Air Konservasi Sungai, Danu Umum (Urusan Wajib)
Umum dan penampung air
Penataan Ruang dan Sumber daya lainnya lainnya

Penyediaan Sarana
Urusan Sarana Program Peningkatan Produksi Dinas Pertanian
    Pemerintahan Produksi Pertanian/
Bidang Pertanian Pertanian Perkebunan Pertanian/ (Urusan Pilihan)
Perkebunan

Urusan Penyelenggara Program Peningkatan Penanganan


  Kelancaran Distribusi Pangan Pemerintahan an Ketahanan Ketahanan Pangan Daerah Rawan Dinas Pertanian
dan Akses Pangan Masyarakat (Urusan Pilihan)
Bidang Pangan Pangan (Pertanian/ Perkebunan) Pangan
* Menjadi bagian dalam Surat Edaran Bersama Tiga Menteri tentang Pedoman Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN 2015-2019
38
38
REPUBLIK
INDONESIA

39
CONTOH MATRIKS PENYELARASAN PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
REPUBLIK
INDONESIA
RPJMD DENGAN RPJMN

40
5. PENYELARASAN KERANGKA PENDANAAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
REPUBLIK
INDONESIA

Provinsi
Upaya penyelarasan Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program
Status Program
Indikator Target Provinsi Target Nasional APBD Provinsi
APBN (Dana Prioritas
APBN (DAK)

dilakukan dengan
Kode Prioritas/ Satuan Satuan Nasional/KL)
Pembangunan Daerah Kinerja
RPJMD Provinsi Pendukung 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

menelaah Pendanaan (1)


Urusan Wajib
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31)

Program dan Kegiatan


Perangkat Daerah yang
mendukung prioritas Dst .....

nasional dan akan Kabupaten/Kota


dituangkan dalam Bidang Urusan Status Program APBN (Dana Prioritas
Target Kabupaten/Kota Target Provinsi Target Nasional APBD Kabupaten/Kota APBD Provinsi APBN (DAK)
RPJMD untuk dibiayai Kode
Pemerintahan dan Program
Pembangunan Daerah Prioritas/
Indikator
Kinerja
Satuan Satuan Satuan Nasional/KL)

melalui APBD RPJMD Kab/Kota Pendukung 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41) (42)
Kabupaten/Kota, APBD
Urusan Wajib
Provinsi dan APBN
Program.........

Dst .....

41
41
6. Keselarasan Indikasi Lokasi Pelaksanaan
REPUBLIK
INDONESIA Kegiatan Strategis Nasional Di Daerah
• Upaya penyelasaran
dilakukan berdasarkan Provinsi
penelaahan indikasi lokasi
Pusat Kontribusi Provinsi
pelaksanaan program No Kegiatan Prioritas Kegiatan Pendukung Keterkaitan dalam RTRW Provinsi
Kegiatan Strategis
terhadap RTRW Nama Kegiatan Lokasi Nama Kegiatan Lokasi

Kabupaten/Kota, RTRW (1)


1 Pengembangan
(2) (3)
Pengembangan pelabuhan
(4)
Kota Cirebon
(5)
-
(6)
-
(7)
Perda 22/2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029:
Provinsi, RTRW Pulau, dan Pelabuhan Laut Cirebon
di Kota Cirebon
Cirebon sebagai pintu
gerbang ekspor
• Pasal 14 ayat 6 terkait Pengembangan Struktur Ruang
Pelabuhan Laut Internasional Cirebon
RTRW Nasional, dengan perdagangan Jawa Barat
bagian timur
• Pasal 56 ayat 3 terkait Wilayah Pengembangan Infrastruktur
Perhubungan Ciayumajakuning
tingkat kedalaman rencana
2 Pengembangan Bandar Bandara Pusat Penyebaran Kota Cirebon     Perda 22/2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029:
rinci pemafaatan ruang, Udara Cakrabhuwana
Kab. Cirebon
Tersier Cakrabhuwana • Pasal 56 ayat 3 terkait Wilayah Pengembangan Infrastruktur
Perhubungan Ciayumajakuning
dalam pola jejaring kawasan-
kawasan strategis.
• Pada kelompok penyelasaran Kabupaten/Kota
Provinsi indikasi lokasi Pusat Kontribusi Provinsi Kontribusi Kabupaten/Kota
Keterkaitan dalam RTRW
pelaksanaan program No Kegiatan
Strategis
Kegiatan Prioritas
Nama
Lokasi
Kegiatan Pendukung
Nama
Lokasi
Provinsi
Kegiatan Prioritas
Nama
Lokasi
Kegiatan Pendukung
Nama
Lokasi
Keterkaitan dalam RTRW Kabupaten/Kota
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
berpedoman kepada RTRW (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Pengembangan Pengemban Kota - - Perda 22/2010 tentang - - - - Perda 8/2012 tentang RTRW Kota Cirebon
Kabupaten/Kota dan RTRW Pelabuhan Laut
Cirebon di Kota
gan
pelabuhan
Cirebon RTRW Provinsi Jawa
Barat 2009-2029:
2011-2031:
Pasal 28 ayat 1 terkait rencana

Propinsi. Cirebon Cirebon
sebagai
• Pasal 14 ayat 6 terkait
Pengembangan
struktur ruang, sistem jaringan
transportasi laut, Pelabuhan Utama
• Pada kelompok penyelasaran pintu
gerbang
Struktur Ruang
Pelabuhan Laut •
Cirebon
Pasal 62 ayat 3 terkait penetapan KSK
ekspor Internasional Cirebon Pelabuhan Utama Cirebon
Pusat indikasi lokasi perdaganga
n Jawa
• Pasal 56 ayat 3 terkait
Wilayah
pelaksanaan program Barat
bagian
Pengembangan
Infrastruktur
berpedoman kepada RTRW timur Perhubungan
Ciayumajakuning

Propinsi, RTRW Pulau, dan


RTRW Nasional. 42
42
MEKANISME DAN JADWAL PENYELARASAN
MEKANISME PENYELARASAN DALAM TAHAPAN PENYUSUNAN RPJMD
REPUBLIK
INDONESIA

WAKTU
NO. KEGIATAN Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Bulan Ke-4 Bulan Ke-5 Bulan Ke-6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A PERSIAPAN PENYUSUNAN RPJMD
1. Pembentukan tim, Orientasi, dan Penyusunan agenda kerja RPJMD
2. Pengumpulan data dan Informasi
B PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJMD
Pengajuan kebijakan umum dan program pembangunan jangka menengah
1.
dan indikasi program prioritas disertai kebutuhan pendanaan
2. Pembahasan dan kesepakatan
Tahap 1: Penyelarasan Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi,
Arah Kebijakan, dan Program Prioritas
C PENYIAPAN SURAT EDARAN KDH
D PENYUSUNAN RANCANGAN RPJMD
1. Penyampaian rancangan renstra PD
2. Verifikasi rancangan Renstra PD
Tahap 2: Penyelarasan Kerangka Pendanaan Program, dan Indikasi Lokasi
Pelaksanaan Kegiatan Strategis Nasional di Daerah
E MUSRENBANG RPJMD
1. Penyiapan data dan kegiatan
2. Pelaksanaan musrenbang RPJMD
3. Perumusan hasil musrenbang RPJMD
F PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR RPJMD
1. Perumusan rancangan akhir RPJMD
2. Pembahasan rancangan akhir RPJMD dengan PD dan Kepala daerah
3. Penyampaian rancangan akhir RPJMD untuk persetujuan Kepala daerah
4. Konsultasi rancangan akhir RPJMD
5. Penyempurnaan rancangan akhir RPJMD berdasarkan hasil konsultasi
Tahap 3: Finalisasi Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN (Rakortek)
G PENETAPAN PERDA RPJMD
1. Penyampaian rancangan perda tentang RPJMD kepada DPRD
2. Pembahasan rancangan perda tentang RPJMD bersama DPRD
3. Persetujuan bersama perda tentang RPJMD oleh DPRD dan Kepala daerah
Penyampaian peraturan daerah tentang RPJMD provinsi kepada menteri
H
dan peraturan daerah tentang RPJMD kabupaten/kota kepada Gubernur

43
REPUBLIK
MEKANISME DAN JADWAL PENYELARASAN
INDONESIA

KEDUDUKAN PENYELARASAN DALAM APLIKASI PENDUKUNG PERENCANAAN


PEMBANGUNAN
OTHER BAPPEDA TAPD PD
D/B
D/B Data
Data D/B
D/B Data
Data
Statistik
Statistik Dasar
Dasar Statistik
Statistik Sektor
Sektor
i-Cloud
i-Cloud
INAGEOPORTAL
INAGEOPORTAL D/B
D/B Data
Data
RTRW
RTRW Hasil
KAB/KOTA Hasil Keuangan
Keuangan Daerah
Daerah
KAB/KOTA Evaluasi
Evaluasi
Kinerja
Kinerja

ANALISA ANALISA
GAMBARAN UMUM, CAPAIAN
POTENSI DAN MASALAH
EVALUASI DAN
e-Musrenbang ANALISA MAKRO Prog Pembangunan
(SIMLARAS) EKONOMI DAERAH Urusan
SP. 1 Program Prioritas
RPJMN
RPJMN ISU - ISU Indikator Kinerja
STRATEGIS Indikasi Pendanaan

SP. 2
RPJMD
RPJMD VISI
PROV
PROV MISI
RPJPD
RPJPD 1
TUJUAN 3
SASARAN
VISI e-PLANNING
e-PLANNING 4
VISI MISI
MISI
KDH
KDH (e-SSH)
(e-SSH) e-PLANNING
Strategi Kerangka
Kerangka e-PLANNING
Arah Kebijakan Ekonomi
Ekonomi Makro
Makro (e-RenstraSKPD)
(e-RenstraSKPD) 2
Program Pembangunan
Urusan
Program Prioritas Ranc
Ranc Awal
Awal
Renstra
Renstra SKPD
SKPD
Indikator Kinerja
SP. 3 & 4 Indikasi Pendanaan Forum SKPD :
ANALISA
· Prog Pembangunan
HARGA SATUAN
· Prog, Keg, Indikator Output,
KEGIATAN
DPRD Target, Dana SKPD
DPRD
1 2 Dokumen SP. 5 & 6
Dokumen Rancangan
Rancangan
Awal
Awal RPJMD
RPJMD
Masyarakat Forum
Masyarakat
Konsultasi Publik 3
e-PLANNING
e-PLANNING 4
(e-RPJMD)
(e-RPJMD) 6 5 Dokumen
Dokumen
Rancangan Musrenbang
Rancangan RPJMD
RPJMD
RPJMD Kab/Kota
Dokumen
Dokumen 7
RPJMD
RPJMD Kab/Kota
Kab/Kota Dokumen
Dokumen
Renstra
Renstra SKPD
SKPD
EVALUASI
RPJMD Kab/Kota

44
REPUBLIK
INDONESIA KAIDAH PELAKSANAAN : KERANGKA PELAKSANAAN

1. Gubernur/Bupati/Walikota hasil Pemilihan Kepala Daerah atau


hasil penetapan dan dilantik pada tahun 2017 dan setelahnya,
melaksanakan penyelarasan dalam proses penyusunan RPJMD
Provinsi/Kabupaten/Kota.
2. Gubernur /Bupati/Walikota hasil Pemilihan Kepala Daerah atau
hasil penetapan dan dilantik sebelum tahun 2017
melaksanakan penyelarasan atas dokumen RPJMD Provinsi
yang telah ditetapkan. Hasil penyelarasan tersebut menjadi
bahan masukan untuk proses Revisi RPJMD Provinsi
/Kabupaten/Kota dan/atau sebagai bahan masukan penyusunan
Dokumen RKPD Provinsi/Kabupaten/Kota setiap tahun berjalan.
45
REPUBLIK
INDONESIA
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL (SDGS)

• Tahun 2015 adalah tahun berakhirnya Millenium


Development Goals (MDGs).
• Pemerintah telah mengintegrasikan sasaran pencapaian
MDGs ke dalam RPJPN 2005-2025, RPJMN 2005-2009
dan RPJMN 2020-2014 dan dokumen RKP.
• Sebagian besar target MDGs telah dicapai oleh Indonesia
namun sebagian belum dapat tercapai sehingga perlu
dimasukkan dalam implementasi pelaksanaan pembangunan
tahun 2016-2030.

46
REPUBLIK
INDONESIA
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL (SDGS)

• Hal yang dibutuhkan adalah melakukan mainstreaming


SDGs ke dalam dokumen perencanaan baik di pusat
maupun di daerah, baik dalam perencanaan lima tahunan
maupun tahunan.
• Tantangan yang muncul adalah kebutuhan untuk
meningkatkan kesediaan data MDGs maupun SDGs di
tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi serta menjadikan
prioiritas pembangunan tidak hanya di pusat namun juga di
daerah.

47
REPUBLIK
INDONESIA

MDGs Achievement
Indonesia’s Achievement in 2015:

Out of 8 Goals, 18 Targets and 67


Indicators of MDGs 1. Poverty Maternal Mortality Ratio
2. Malnutrition & Calorie Intake (MMR)

18 Unfinished 1. Forest Cover


2. Carbondioxide (CO2) Emission
3. Improved Drinking Water in Rural Areas
4. Improved Sanitation
5. Urban Slums

49 Achieved
Prevalence of HIV/AIDS 1. Export import ratio to GDP
2. Internet Accessibility
48
4848
REPUBLIK
INDONESIA
From MDGs to SDGs
2016-2030

49
49
REPUBLIK
SDGs Goals, Targets, and Indicators
INDONESIA

SDGs
17 Goals, 169 Targets, 241 Indicators

LAW AND GOVERNANCE


SOCIAL PILLAR ECONOMIC PILLAR ENVIRONMENTAL PILLAR
PILLAR
5 Goals, 47 Targets, 77 5 Goals, 54 Targets, 72 6 Goals, 56 Targets, 69
1 Goal, 12 Targets, 23
Indicators Indicators Indicators
Indicators

Goal 1: No Goal 6: Improved


Goal 7: Affordable
Poverty; Water and
and Clean Energy;
Sanitation; Goal 16: Peace,
Justice &
Goal 8: Decent Goal 11: Institution.
Goal 2: Zero
Work & Economic Sustainable Cities
Hunger;
Growth; and Communities;

Goal 3: Good Goal 9: Industry, Goal 12:


Health & Innovation & Responsible
Wellbeing; Infrastructure; Consumption &
Production

Goal 4: Quality Goal 10: Reduced


Education; Inequalities; Goal 13: Climate
Change Action;

Goal 17:
Goal 5: Gender
Partnerships for Goal 14: Life Below
Equality;
Goals; Water;

Goal 15: Life on


Land; 50
50
REPUBLIK
PENUTUP
INDONESIA

Untuk mendukung prioritas nasional, maka penyusunan program


dan kegiatan dengan SKPD di daerah juga perlu dilakukan
melalui pendekatan:
• Money follow function diubah menjadi Money follow
program serta pendekatan holistik, tematik, terintegrasi, dan
spasial. Dalam arti fokus anggaran hanya pada program-
program yang sudah terbukti manfaatnya.

Untuk mendukung pelaksanaan Money Follow Program dan


Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran telah ditetapkan PP
No. 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
51
REPUBLIK
PENUTUP
INDONESIA

Perencanaan dan penganggaran yang baik, berbasis kinerja,


terukur, tepat sektor dan tepat lokasi serta
SINKRONISASI PERENCANAAN PUSAT-DAERAH
merupakan prasyarat terwujudnya visi, misi, tujuan dan
sasaran RPJMN dan RPJMD;

52

Anda mungkin juga menyukai