PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
Kelompok 2
Anggota :
Naufal Faqih
Firta Suci
Dhio
Ismail
“Koordinasi adalah proses pemaduan tujuan dan kegiatan
unit-unit yang terpisah (departemen atau bidang-bidang
fungsional) dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan secara efesien.”
—Stoner (1986)
Koordinasi Dalam Manajemen
Perencanaan
Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan
sekelompok manusia
Koordinasi adalah suatu usaha kerja sama antar badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas
tertentu sedemikian rupa, sehingga terdapat saling mengisi, saling membantu, dan
saling melengkapi.
Atau dengan kata lain, koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan berbagai unit
organisasi guna mencapai unitunit organisasi.
Koordinasi juga dapat diartikan sebagai bagian dari perencanaan, karena ia memberi tahu apa yang
harus dimasukkan dalam rencana yang baik dan bagaimana cara melaksanakannya. Perencanaan
memfasilitasi koordinasi dengan mengintegrasikan berbagai rencana melalui diskusi timbal balik,
pertukaran gagasan.
PRINSIP DAN TIPE KOORDINASI
PRINSIP TIPE
0 PRINSIP EFESIENSI KOORDINASI VERTIKAL
1 01
Upaya penyatuan atau pemaduan oleh seorang
pemimpin terhadap kegiatan berbagai unit
02
organisasi yang ada di bawah kekuasaannya guna
PRINSIP ARAH & TUJUAN mendukung tercapainya tujuan organisasi
04
PRINSIP KETEPATAN
PENGGUNAAN ALAT
02 pemimpin terhadap kegiatan berbagai unit
organisasi yang berada pada tingkat organisasi
(posisi/jabatan) yang setingkat atau sejajar
KOORDINASI
Berdasarkan PP Nomor 6 Th.1988 Koordinasi Instansi Vertikal di daerah pasal 1 :
1. Koordinasi Fungsional
Antara 2 atau lebih instansi yang mempunyao program yang berkaitan
2. Koordinasi Instantional
Terhadap bebrapa instansi yg menangani satu urusan tertentu yang bersangkutan
3. Koordinasi Teritorial
Terhadap 2 atau lebih wilayah dengan program tertentu
Proses Perencanaan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6
1. Kualitas SDM perencana : kualitas sumber daya manusia yg lemah atau tidak sesuai dengan Keahlian
dalam hal perncanaan pembangunan bisa memperngaruhi kualitas perencanaan pembangunan yg
dihasilkan.
2. Dana Anggaran yang terbatas dalam suatu pelaksanaan suatu program dan kegiatan
3. Dari segi waktu, kurangsiapan musbang tingkat desa sehingga keterlambatan ke tigkat kecamatan dan
begitu seterusnya
Faktor Eksternal
Kurang konsitensnya dalam melakukan koordinasi perencanaan
Strategi
• Bapeda sebagai perencana pembangunan harus bertidak tegas dalam menerapkan
kebijakan seperti atas keterlambatan dalam setiap proses perencanaan.