Anda di halaman 1dari 54

PENGGERAKAN PELAKSANAAN

KEGIATAN PELAYANAN PERKESMAS

pramudia4@gmail.com
Jika dituangkan air kopi, cangkir mana yang akan
duluan terisi penuh?
TUJUAN PEMBELAJARAN
Hasil Belajar :
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu melakukan
penggerakan pelaksanaan
kegiatan pelayanan Perkesmas
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu :

Melakukan koordinasi lintas program


1 dan lintas sektor terkait kegiatan
pelayanan Perkesmas

Melakukukan penggerakan
2 peran serta masyarakat dalam
mendukung pelayanan
Perkesmas
MATERI POKOK DAN SUB MATERI
POKOK

Koordinasi Lintas Program dan Lintas Penggerakan Peran Serta Masyarakat


1 Sektor Terkait Kegiatan Pelayanan 2 dalam Mendukung Pelayanan
Perkesmas Perkesmas
a. Dasar-Dasar Koordinasi a. Pengertian Peran Serta Masyarakat
b. Sasaran Peran Serta Masyarakat
b. Koordinasi lintas program dalam lokakarya
c. Peran Serta Masyarakat dalam mendukung
mini bulanan Puskesmas Pelayanan Perkesmas
c. Koordinasi lintas sektor dalam lokakarya d. Penggerakan peran serta masyarakat melalui
strategi pemberdayaan masyarakat
mini tribulanan Puskesmas e. Tahapan penggerakan masyarakat
MATA PELATIHAN INI FOCUS PADA PENGGERAKKAN DAN
PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN PERKESMAS
SEBAGAI BAGIAN DARI RENCANA TAHUNAN PUSKESMAS
Koordinasi Lintas Program dan Lintas
1 Sektor Terkait Kegiatan Pelayanan
Perkesmas

pramudia4@gmail.com pramudia4@gmail.com
a Pengertian Koordinasi
Dasar-Dasar
Koordinasi b Tujuan dan Manfaat Koordinasi

c Ruang Lingkup Koordinasi

d Jenis-jenis Koordinasi

Hal-hal yang harus diperhatikan


e dalam membangun koordinasi
yang baik
Pengertian Koordinasi
Secara etimologis, Coordination adl Menurut KBBI adl perihal mengatur suatu
a kegiatan menertibkan, mengatur atau
menciptakan seluruh hal berjalan dengan
b organisasi atau kegiatan sehingga peraturan
dan tindakan yang akan dilaksanakan tidak
lancar secara bersama-sama. saling bertentangan atau simpang siur

Menurut T. Ndraha adl proses penyepakatan


Menurut George R Terry adl suatu upaya
bersama secara mengikat berbagai kegiatan
yang sinkron dan teratur demi
c menyediakan jumlah serta waktu yang
d
atau unsur yang berbeda-beda sedemikian
rupa sehingga disisi yang satu semua
tepat, dan juga mengarahkan
kegiatan atau unsur itu terarah pada
pelaksanaan untuk bisa melahirkan suatu
pencapaian suatu tujuan yang telah
tindakan yang selaras dan harmonis pada
ditetapkan dan di sisi lain keberhasilan yang
tujuan yang sebelumnya sudah
satu tidak merusak keberhasilan yang lain
ditentukan

koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk memastikan


setiap unit dan kelompok yang berbeda bisa bekerjasama
secara terintegrasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan Koordinasi
Menurut Ndraha (2011),

Menciptakan dan memelihara efektivitas organisasi setinggi mungkin


1
melalui sinkronisasi, penyerasian, kebersamaan, dan kesinambungan,
antar berbagai kegiatan dependen suatu organisasi

Mencegah konflik dan menciptakan efisiensi setinggi-tingginya setiap


2 kegiatan inter-dependen yang berbeda-beda melalui kesepakatan-
kesepakatan yang mengikat semua pihak yang bersangkutan

Menciptakan dan memelihara iklim dan sikap saling responsif


3 antisipatif dikalangan unit kerja interdependen dan independen yang
berbeda-beda, agar keberhasilan unit kerja yang satu tidak dirusak
oleh unit kerja yang lain, melalui jaringan informasi dan komunikasi
efektif
Manfaat Koordinasi
Menurut Handoko (2003),

Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan terlepas satu sama lain,


1 antara satuan-satuan organisasi atau antara pejabat yang ada dalam
organisasi.

Menghindari suatu pendapat atau perasaan bahwa satuan organisasi


2 atau pejabat merupakan yang paling penting

Menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan antara bagian


3
dalam organisasi

Menghindari terjadinya kekosongan pekerjaan terhadap suatu


4
aktivitas dalam organisasi

Menimbulkan kesadaran diantara para pegawai untuk saling


5
membantu
Ruang Lingkup Koordinasi… George R Terry (1958)

• tidak memiliki keterkaitan atau tidak berhubungan langsung dengan


manajemen organisasi. Namun, kemampuan suatu individu dalam
Koordinasi dalam Individu mengatur ataupun menyelesaikan tanggung jawab yang diserahkan pihak
organisasi akan mampu memberikan dampak yang baik dalam
pencapaian organisasi dan tujuan pribadinya.

Koordinasi Antara • Koordinasi yang terjalin antar individu adalah salah satu kunci
keberhasilan utama dalam suatu kelompok”. Disertai pengalokasian tugas
Individu dalam Suatu serta komunikasi yang terjalin baik mampu membuat kelompok tersebut
kelompok mencapai tujuan organisasi
Ruang Lingkup Koordinasi…George R Terry (1958)

Koordinasi Antara • Setiap organisasi atau organisasi tentu mempunyai divisi yang
bertanggung jawab pada bidang tertentu. Bentuk koordinasi yang
Kelompok dalam Suatu terjalin antar divisi tersebut harus terlaksana dengan baik dan
Organisasi selaras agar berbagai proses kegiatan dan tujuannya bisa tercapai

• Hubungan yang baik dengan pihak luar sangat diperlukan oleh


Koordinasi Antara organisasi demi mencapai tujuan yang sebelumnya sudah
ditetapkan. Berbagai kegiatan koordinasi yang dilakukan dengan
Organisasi pihak luar tentunya harus bisa disesuaikan dengan lingkungan
eksternal itu sendiri
• adalah tindakan-tindakan atau kegiatan-

Koordinas kegiatan penyatuan, pengarahan yang


dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan-
kegiatan, unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja
i Vertikal yang ada di bawah wewenang dan tanggung
Jenis- Jenis jawabnya.

Koordinasi
• Interdiciplinary, yaitu suatu koordinasi dalam rangka
Koordinas mengarahkan, menyatukan tindakan-tindakan, mewujudkan,
menciptakan disiplin antar unit yang satu dengan unit yang lain

i
secara intern maupun secara esktern pada unit-unit yang sama
tugasnya
• Inter-related, yaitu koordinasi antar badan (instansi). Unit-unit
Horizontal yang fungsinya berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain
saling bergantung atau mempunyai kaitan baik secara intern
maupun ekstern yang levelnya setaraf
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun
koordinasi yang baik antara lain:
Membangun
Perencanaan Penegasan dan
Komunikasi
yang matang motivasi
informal

Pentingnya
Minta
menyamakan
feedback
persepsi

Pemahaman Sikap terbuka


materi dan saling
pembicaraan menghargai
a Persiapan Koordinasi
Koordinasi Lintas
Program b Koordinasi Langsung

c Koordinasi melalui Lokakarya


Mini Bulanan Puskesmas
PERSIAPAN KOORDINASI

Setelah menerima laporan dari


pelaksana Perkesmas, penanggung
jawab darbin Perkesmas melaporkan
data sasaran keluarga yang
memerlukan tindak lanjut kepada
koordinator Perkesmas
Melakukan analisis data sasaran keluarga yang
memerlukan intervensi

Melakukan analisis kemungkinan perlu dilakukan


asuhan keperawatan pada kelompok/masyarakat

Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan pelayanan


Perkesmas dalam hal asuhan keperawatan keluarga dan
kelompok / masyarakat

PERSIAPAN KOORDINASI
KOORDINASI LANGSUNG

Merupakan jenis koordinasi horizontal yang dilakukan secara


langsung oleh satu pihak pada pihak lain yang terkait, oleh
Koordinator Perkesmas kepada penanggung jawab program
dan pihak lainnya untuk menentukan intervensi-intervensi
dalam upaya menyelesaikan masalah yang ada.
KOORDINASI LINTAS PROGRAM
MELALUI LOKMIN BULANAN

Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan bertujuan untuk menilai sampai


seberapa jauh pencapaian dan hambatan-hambatan yang dijumpai oleh
para pelaksana program/kegiatan pada bulan atau periode yang lalu
sekaligus pemantauan terhadap pelaksanaan rencana kegiatan Puskesmas
yang akan datang; sehingga dapat dibuat perencanaan ulang yang lebih
baik dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
Koordinasi Lintas Program melalui Lokmin Bulanan

Laporan kinerja Puskesmas tahun lalu

Untuk melakukan koordinasi Bahan penyusunan RUK tahun yang akan datang dan
pada Lokmin Bulanan Pertama, Rencana Lima Tahunan
hal-hal yang harus disiapkan
oleh Koordinator Perkesmas dan
Penanggungjawab UKM dan Usulan kegiatan untuk perbaikan/peningkatan kinerja
Perkesmas meliputi: Puskesmas

RPK bulanan Perkesmas


Koordinasi Lintas Program melalui Lokmin Bulanan

Laporan hasil kinerja

Pada kegiatan Lokmin Analisis masalah dan rancangan tindak lanjut


Bulanan Rutin, pemecahan masalahnya
Koordinator Perkesmas
dan Penanggungjawab
UKM dan Perkesmas Bahan untuk pembahasan usulan kesehatan dari seluruh
harus mempersiapkan desa/kelurahan dan usulan kegiatan Puskesmas

RPK bulanan Perkesmas


a Koordinasi melalui Lokmin
Koordinasi Lintas Tribulanan

Sektor b Koordinasi dengan Lintas sektor


terkait
Koordinasi Lintas Sektor
Puskesmas menggerakkan dan
bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah
Click icon to add picture kerjanya melalui upaya koordinasi dan
kerjasama lintas sektor
 Untuk memelihara kerjasama lintas
sektor perlu dilakukan upaya
penggalangan dan pemantauan
pelaksanaan kerjasama melalui suatu
forum lokakarya mini yang
diselenggarakan setiap tribulan yang
disebut Lokakarya Mini (Lokmin)
Tribulanan.
Dalam rangka penyelenggaraan upaya-upaya Kesehatan,
Puskesmas melakukan KOORDINASI dengan kecamatan
melalui:
• Melalui pertemuan berkala, lokakarya mini tribulanan, dan

Kecamatan pertemuan lain yang diselenggarakan di tingkat kecamatan.


• Koordinasi mencakup perencanaan, penggerakan
pelaksanaan, dan pengawasan pengendalian

Masyarakat • Dukungan aktif masyarakat diwujudkan melalui


pembentukan UKBM (Posyandu, Posbindu, Pusling dll)

Lintas Sektor • mendapat dukungan dari sector terkait, juga akan


memberikan dampak positif terhadap upaya yang
Lain dilaksanakan sector lain dan masyarakat.
Penggerakan Peran Serta
2 Masyarakat dalam Mendukung
Pelayanan Perkesmas

pramudia4@gmail.com
PERAN SERTA MASYARAKAT

Peran serta masyarakat secara lebih luas adalah


Peran serta atau partisipasi masyarakat
proses dimana individu, keluarga dan lembaga
adalah keikutsertaan masyarakat dalam
masyarakat termasuk swasta mengambil
suatu kegiatan yang berasal dari, oleh dan
tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga
untuk masyarakat, mulai dari perencanaan,
dan masyarakat; Mengembangkan kemampuan
pelaksanaan, pemantauan dan
untuk menyehatkan diri, keluarga dan
kesinambungannya, serta menempatkan
masyarakat; Menjadi pelaku perintis kesehatan
masyarakat sebagai subyek pelaksana
dan pemimpin yang menggerakan kegiatan
kegiatan (Peraturan Menteri Kesehatan
masyarakat di bidang kesehatan berdasarkan
No.84 Tahun 2015)
atas kemandirian dan kebersamaan
SASARAN

Keluarga
2 3 Tokoh Masyarakat

Kelompok Masyarakat
Individu 1 4 (termasuk Ormas)

5
Masyarakat Umum
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM
MENDUKUNG PELAKSANAAN KEGIATAN
PERKESMAS

Peran serta masyarakat bertujuan untuk


meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam menggerakan upaya kesehatan.

1 2 3 4 5 6 7

UKBM Deteksi Dini Rujukan ke Dukungan Dukungan Advokasi Mengurangi


Fasyankes Motivasi Sosial Stigma
Ekonomi
Posyandu (Lembaga Kemasyarakatan Desa/LKD),
Posbindu, Pos TB Desa, Poskestren, dll
Penggerakan Peran Strategi Kegiatan
Pemberdayaan
Serta Masyarakat
a Kemitraan
Melalui Strategi
Pemberdayaan b Advokasi
Masyarakat
c Pemberdayaan Masyarakat

pramudia4@gmail.c
om
PENGGERAKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
MELALUI STRATEGI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

Upaya yang dilakukan untuk


menggerakkan keikutsertaan individu,
keluarga dan masyarakat umum ikut
bertanggungjawab atas kesehatan
individu, keluarganya dan masyarakat Menciptakan Memperkuat Memberdayakan
suasana atau iklim potensi atau daya masyarakat
lingkungan sekitarnya dari ancaman yang yang dimiliki oleh
penyakit melalui pendekatan preventif memungkinkan masyarakat
potensi
dan promotif tanpa mengabaikan masyarakat untuk
aspek kuratif dan rehabilitatif serta berkembang
menempatkan masyarakat sebagai
subyek pelaksana kegiatan
STRATEGI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi

Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan masyarakat

Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat

Penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku kepentingan

Peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, lembaga kemasyarakatan,


organisasi kemasyarakatan, dan swasta

Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal

Pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat


yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat
pramudia4@gmail.com
MENJALIN KEMITRAAN DENGAN
KELOMPOK/MASYARAKAT DAERAH BINAAN
MAUPUN LINTAS SEKTOR TERKAIT DALAM
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

Pembangunan
Kemitraan adalah Adanya peluang

04
kesehatan sumber daya
kerjasama antara dua pihak
atau lebih untuk mencapai
merupakan
tanggung jawab
01 dari mitra
potensial
bersama
tujuan bersama, dimana ALASAN Peningkatan
masing-masing pihak PENTING kepedulian
memiliki hak dan tanggung Kesehatan KEMITRAAN terhadap
lingkungan dan
jawab sesuai dengan merupakan modal
masyarakat
02 03
kesepakatan. dasar bagi
dalam bidang

03
keberhasilan
kesehatan,
pembangunan
khususnya yang
sektor lain
bersifat
promotif dan
preventif
TUJUAN & PRINSIP DASAR
Tujuan Umum Prinsip Dasar Kemitraan
Meningkatkan status kesehatan

01 Kesetaraan
masyarakat dan daya tanggap pemangku
kepentingan terhadap lingkungan dan
masyarakat

Tujuan Khusus

02
1. Memperoleh dukungan sumber daya dalam
meningkatkan upaya Perkesmas dari setiap mitra Keterbukaan
potensial
2. Terbangunnya mekanisme kerja yang lebih efektif
dan efisien dalam penyelenggaraan upaya upaya
Perkesmas
3. Mempercepat dan memperluas jangkauan
wilayah garapan, dan
4. Meningkatnya kualitas upaya Perkesmas untuk
03 Saling Menguntungkan
mencapai tujuan yang ditetapkan
SASARAN, METODE, dan MEDIA

Sasaran Metode
 Komunikasi individu: komunikasi
Tingkat Kecamatan Tingkat Kelurahan interpersonal
 Orientasi/ workshop
 Lintas Sektor Tk.  Lintas sektor yang ada di  Nota Kesepahaman/Perjanjian
Kecamatan
 Organisasi Profesi (IBI,
wilayah Desa/Kelurahan
 TP.PKK
Kerjasama
IDI, PPNI)  Kader Kesehatan (Kader  Diskusi dan demonstrasi
 Organisasi Posyandu, Kader Desa
Kemasyarakatan (PP. Siaga Aktif, dan lain-lain)  Tinjauan lapangan
‘Aisyiyah, dan lain-lain)  SBH
 TP.PKK
 Saka Bakti Husada
 Tokoh Masyarakat
 Tokoh Agama Media
(SBH)  Swasta
 Tokoh Masyarakat  Booklet/ buku saku
 
 Swasta
 Bahan presentasi
 Film/ video instruksional
 dll
LANGKAH-LANGKAH
KEMITRAAN
Menentukan gagasan Pemantauan dan Penilaian
01 08
kemitraan Kegiatan Kemitraan

Identifikasi calon mitra


02 01 07 Melaksanakan kerjasama
potensial 02
08

03
07
Merumuskan tujuan dan 03 06 Merumuskan rencana kerja
peran mitra 04 06 kemitraan
05

Membangun kesepakatan
Menyiapkan diri 04 05
kerjasama kemitraan
ADVOKASI KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
TERKAIT DALAM PERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN
KESEHATAN
Mengetahui atau menyadari
Advokasi kesehatan Suatu adanya masalah
rangkaian komunikasi strategis yang
dirancang secara sistimatis dan
dilaksanakan dalam kurun waktu 01
Memutuskan Tertarik untuk ikut
tertentu baik oleh individu maupun tindak lanjut mengatasi masalah
kelompok agar pembuat keputusan kesepakatan 05 02
Stake
membuat suatu kebijakan publik holder
yang menguntungkan masyarakat.
Sepakat untuk 04 03 Peduli terhadap
memecahkan pemecahan masalah
masalah dengan dengan
memilih salah satu mempertimbangkan
alternatif pemecahan berbagai alternatif
masalah pemecahan masalah
TUJUAN & BAHAN ADVOKASI

Tujuan Advokasi Bahan Advokasi


Sesuai minat Memuat
Tujuan utama advokasi dan rumusan
perhatian masalah &
adalah untuk mendorong sasaran
01 alternatif
advokasi 02 pemecahan
dikeluarkannya kebijakan- masalah
kebijakan publik oleh Memuat peran
evidence-
si sasaran dalam
pejabat publik sehingga pemecahan 03 04 based

dapat mendukung dan masalah

menguntungkan Dikemas secara Sesuai dengan


waktu yang
kesehatan. menarik dan
jelas
05 06 tersedia
SASARAN, METODE, dan MEDIA
Metode
 Audiensi
 Lobi
 Dialog
Sasaran  Negosiasi
Sasaran advokasi kesehatan  Paparan (presentasi)
merupakan sasaran tersier, yaitu:
Camat, Kepala Desa/ Lurah, Ketua Media
TP.PKK Kecamatan, Ketua TP.PKK  Fact-sheet (lembar fakta)
Desa/Kelurahan, Ketua RW, Ketua RT,  Film
 Bahan presentasi
Pimpinan Organisasi, Donatur.
 Testimoni
 dll
LANGKAH-LANGKAH
ADVOKASI
Penyiapan data tentang masalah kesehatan
prioritas, penyebab serta upaya mengatasi Pembentukan Tim Advokasi Kesehatan di
masalah kesehatan 01 02 tingkat Desa/Kelurahan

Melakukan kajian tentang kebijakan Pertemuan persiapan pelaksanaan


yang ada 03 04 advokasi kesehatan

Pelaksanaan advokasi kesehatan Pemantauan kesepakatan sasaran advokasi


sesuai dengan rencana 05 06 kesehatan agar dapat diimplementasikan

sosialisasi hasil advokasi kesehatan & terus penilaian dukungan yang diberikan oleh sasaran
mengawal kesepakatan sasaran advokasi 07 08 advokasi dalam mengatasi penyebab masalah
kesehatan prioritas
Menyampaikan laporan tentang pengaruh Tindak Lanjut
dukungan terhadap upaya pemecahan 09 10
masalah kesehatan kepada sasaran advokasi
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pemberdayaan
Masyarakat
Proses untuk meningkatkan Peran petugas kesehatan dalam
pengetahuan, kesadaran dan melaksanakan pemberdayaan
kemampuan individu, keluarga masyarakat adalah memfasilitasi
serta masyarakat untuk berperan upaya pemecahan masalah
aktif dalam upaya kesehatan
yang dilaksanakan dengan cara
kesehatan yang dilakukan
fasilitasi proses pemecahan masyarakat secara mandiri (non
masalah melalui pendekatan instruktif).
edukatif dan partisipatif serta
memperhatikan kebutuhan
potensi dan sosial budaya
setempat.
TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, serta kemampuan individu, keluarga dan kelompok
masyarakat dalam rangka membangun kepedulian dan peran serta aktif di berbagai upaya
kesehatan.

Tujuan Khusus
1. Masyarakat mampu menemu kenali penyebab masalah kesehatan (perilaku dan non perilaku) yang
harus di intervensi
2. Masyarakat mau melakukan upaya mengatasi penyebab masalah kesehatan dengan menggunakan
potensi sumber daya yang dimilikinya.
3. Meningkatnya potensi sumber daya masyarakat untuk mendukung Indeks Keluarga Sehat (IKS) di
tingkat Desa/Kelurahan.
4. Adanya kejelasan tentang dukungan peran serta mitra potensial dalam melakukan pemberdayaan
masyarakat.
5. Adanya kejelasan tentang peran penentu kebijakan/pengambil keputusan dalam memberikan
dukungan kebijakan dan sumber daya untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.
SASARAN, METODE, dan MEDIA
Metode
Sasaran
Sasaran pemberdayaan  Metode Komunikasi Interpersonal dan
masyarakat adalah sasaran Konseling, digunakan pada saat
primer: individu, keluarga, pemberdayaan individu
kelompok (Peer Group), dan  Diskusi dan demonstrasi, ceramah tanya
masyarakat. jawab, pembentukan peer–group
Media education, digunakan pada saat
pemberdayaan kelompok.
Disesuaikan dengan metode  Pendekatan edukatif dan partisipatif,
yang digunakan: lembar balik,
digunakan pada saat pemberdayaan
bahan presentasi, selebaran,
Kelompok Masyarakat termasuk organisasi
film/video
kemasyarakatan.
PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan
Individu Keluarga Kelompok Masyarakat

Metode : Komunikasi Metode : Komunikasi individu


Metode Metode :
individu (formal maupun (formal dan informal),
Komunikasi Interpersonal konsultasi, konseling,
informal), presentasi dan presentasi dan diskusi,
dan Konseling (KIPK) pemberian nasehat,
diskusi, komunikasi survey/kerja lapangan, dan
Media: lembar balik, bimbingan, dialog,
melalui media sosial, dll lain-lain. Media : Bahan
leaflet, media Prokesga, demonstrasi, dan lain-lain
Media : bahan presentasi, presentasi, leaflet,
dan lain-lain. Media : lembar balik,
leaflet, selebaran/flyer, selebaran/flyer, booklet,
leaflet, selebaran, dan
booklet, dll poster, flim/video, dan lain-
poster.
lain.
TAHAPAN PENGGERAKAN
MASYARAKAT
Penggerakan peran serta masyarakat dalam mendukung Perkesmas,
merupakan tahap implementasi dari kegiatan perencanaan sebelumnya
Tujuan
1. Meningkatkan peran Koordinator Perkesmas/petugas puskesmas / pembina PIS-PK wilayah Desa/
Kelurahan dalam melakukan Penggerakan peran serta masyarakat dalam mendukung Perkesmas untuk
meningkatkan IKS di wilayah kerja puskesmas, mengacu pada RUK yang telah dibuat.
2. Meningkatkan peran serta dan dukungan lintas sektor serta mitra potensial dalam melakukan kegiatan
Perkesmas untuk mendukung peningkatan IKS di wilayah kerja puskesmas.
3. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam mendukung terwujudnya keluarga sehat.
4. Meningkatnya dukungan sumberdaya serta kebijakan dari pengambil keputusan untuk kegiatan
Perkesmas dalam mendukung peningkatan IKS di wilayah kerja puskesmas.
5. Meningkatnya kemauan serta kemampuan individu, keluarga serta masyarakat di wilayah kerja
puskesmas dalam menerapkan PHBS untuk meningkatkan IKS dan cakupan program puskesmas.
6. Mendukung peningkatan jumlah keluarga sehat yang berdampak pada terwujudnya Desa/Kelurahan
Sehat dan Kecamatan Sehat.
PETUGAS PELAKSANA

1) Penanggung jawab adalah Pimpinan Puskesmas. 4) Di Tingkat Kecamatan, petugas yang terlibat dalam
2) Koordinator adalah : pelaksanaan kegiatan Penggerakan Peran Serta
a) Koordinator Perkesmas Masyarakat dalam mendukung kegiatan Perkesmas,
b) Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas adalah:
c) Petugas Pembina Wlayah PIS-PK Desa/Kelurahan. a) Koordinator Perkesmas
3) Di tingkat Desa / Kelurahan, petugas yang terlibat dalam b) Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas
pelaksanaan kegiatan Penggerakan Peran Serta c) Petugas pengelola lintas program di puskesmas.
Masyarakat dalam mendukung kegiatan Perkesmas adalah: d) Petugas pemberi layanan kesehatan di
a) Koordinator Perkesmas puskesmas, Poliklinik, Rawat Jalan, Rawat Inap,
b) Petugas kesehatan puskesmas yang menjadi Pembina Laboratorium, Apotik/Kamar Obat, dan lain-lain
Wilayah PIS-PK Desa/Kelurahan. e) Lintas Sektor
c) Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas. (1) BPM dan DPM
d) Petugas Kesehatan yang ada di UKBM (2) Organisasi Profesi
e) BPM dan DPM (3) Organisasi Kemasyarakatan, TP.PKK, Tokoh
f) Organisasi Profesi Masyarakat, Kader Kesehatan, SBH, dan lain-
g) Organisasi Kemasyarakatan, TP. PKK, Tokoh lain
Masyarakat, Kader Kesehatan, Saka Bakti Husada (4) Swasta/Dunia Usaha.
(SBH), dan lain-lain
LANGKAH-LANGKAH PENGGERAKAN
DAN PELAKSANAAN
Persiapan
Persiapan dilakukan secara terintegrasi melalui forum
komunikasi internal dan ekternal yang ada di puskesmas, yaitu
pertemuan rutin lintas program, lokakarya mini rutin/bulanan,
pertemuan lintas sektor, pertemuan Tim Manajemen
Puskesmas, pertemuan Tim Mutu Puskesmas, pertemuan Pokja
Posyandu, Desa Siaga Aktif, dan lain-lain.

Petugas Puskesmas yang menjadi Koordinator Perkesmas, wajib


menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) yang mengacu pada
RUK yang telah dibuat, namun dalam perjalanannya dapat
disesuaikan dengan situasi atau kondisi serta ketersediaan
sumberdaya termasuk dana/anggaran yang tersedia.
Format RPK
PENINGKATAN KAPASITAS &
OPERASIONAL KEGIATAN
Operasional Kegiatan
 Penyiapan data dan informasi terkait
Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam
Peningkatan Kapasitas mendukung kegiatan Perkesmas sesuai
dengan RPK.
Bentuk  Melaksanakan pendekatan serta koordinasi
 Meningkatkan pemahaman tentang ruang kegiatan: dengan berbagai pihak terkait dalam
lingkup materi Penggerakan Pelaksanaan Orientasi, pelaksanaan kegiatan Penggerakan Peran
Kegiatan Pelayanan Perkesmas. workshop, Serta Masyarakat dalam mendukung
 Menyamakan pemahaman tentang pelatihan, kegiatan Perkesmas.
penerapan Penggerakan Peran Serta studi banding,  Melaksanakan kegiatan Penggerakan Peran
Masyarakat dalam mendukung kegiatan pertemuan Serta Masyarakat dalam mendukung
Perkesmas yang akan dilaksanakan di koordinasi, kegiatan Perkesmas sesuai dengan RPK.
Desa/Kelurahan dalam meningkatkan IKS konsultasi, dll  Membuat dokumentasi pelaksanaan
(terutama indikator KS yang bermasalah). kegiatan Penggerakan Peran Serta
 Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan Masyarakat dalam mendukung kegiatan
yang akan dilakukan sesuai RPK. Perkesmas.
KESIMPULAN
Penggerakan Peran Serta Masyarakat memiliki peran penting dalam mendukung
PERKESMAS
Koordinasi adalah hal yang perlu untuk mengintegrasikan berbagai
kegiatan dari setiap unit kerja dalam usaha pencapaian tujuan dari
suatu organisasi. Perencanaan kegiatan pelayanan Perkesmas yang
telah disusun perlu dikoordinasikan baik kepada lintas program
maupun lintas sektor terkait.

Penggerakan peran serta masyarakat dalam


mendukung penyelenggaraan kegiatan Perkesmas
dilakukan melalui kegiatan kemitraan dengan
kelompok/masyarakat daerah binaan maupun lintas
sektor terkait; melaksanakan advokasi kepada
pemangku kepentingan terkait perkesmas untuk
meningkatkan kesehatan; dan melakukan
pemberdayaan masyarakat.
REFERENSI
Handayaningrat, Soewarno. (2002). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.
Jakarta: Haji Masagung.
Handoko, T.Hani. (2003). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kementerian Kesehatan. (2011). Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator Pemberdayaan
Masyarakat di Bidang Kesehatan. Jakarta: Kemenkes
Kementerian Kesehatan. (2019). Panduan Menggalang Kemitraan di Bidang Kesehatan,
Jakarta: Kemenkes
Kementerian Kesehatan. (2019). Pedoman Intervensi Promosi Kesehatan dalam Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) bagi petugas puskesmas. Jakarta: Kemenkes
Totok Mardikanto, Totok. (2010). Konsep-konsep Pemberdayaan masyarakat. Surakarta:
UN Press
Ndraha, Talizuduhu. (2011). Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta: Rineka Cipta.
ّ ‫الح‬
‫ق بال نظام يغلبه الباطل بالنظام‬
“Kebenaran yang tidak terorganisir
(maka) kebatilan yang terorganisir akan
mengalahkannya” 
Musthafa Shabri Afandi (w. 1373 H/1954 M) )
Ulama Turki

“Masyarakat yang sehat merupakan aset


terbesar yang bisa dimiliki suatu negara”
Winston Churchill
Negarawan dan Peraih Nobel sastra (1953) dari Inggris 1874-1965
Thank You

Anda mungkin juga menyukai