Anda di halaman 1dari 37

Dasar-dasar Manajemen Pendidikan

Pertemuan 3

FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Oleh : Dr. Siti Rochanah, M.M


TUJUAN

1. Untuk mengetahui fungsi perencanaan (planning)


dalam manajemen
2. Untuk mengetahui fungsi pengorganisasian
(organizing) dalam manajemen
3. Untuk mengetahui fungsi pengarahan (directing)
dalam manajemen
4. Untuk mengetahui fungsi koordinasi (coordinating)
dalam manajemen
Fungsi Manajemen Pendidikan

Menurut George R. Terry, fungsi manajemen


ada empat yaitu:
1. Fungsi perencanaan (planning)
2. Fungsi pengorganisasian (organizing)
3. Fungsi pelaksanaan (actuating)
4. Fungsi pengendalian (controlling)
PERENCANAAN
(PLANNING)
 Fungsi perencanaan (Andang, 2014: 25) adalah sebagai pedoman pelaksanaan dan
pengendalian, menentukan strategi pelaksanaan kegiatan, menentukan tujuan atau
kerangka tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.
 Dalam perencanaan yang perlu diperhatikan adalah menetapkan tentang apa yang
harus dikerjakan, kapan, dan bagaimana melakukannya, membatasi sasaran dan
menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektifitas maksimum
melalui proses penentuan target, mengembangkan alternatif-alternatif rencana,
mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan.

PENGERTIAN PERENCANAAN
Definisi Perencanaan (MP 108)

Imron Fauzi
(2012)
Burhanudin
(2005 Perencanaan adalah membuat
Perencanaan merupakan suatu suatu target yang akan dicapai atau
kegiatan yang sistematis mengenai diraih di masa depan
apa yang akan dicapai, kegiatan
yang harus dilakukan, langkah
Ngalim
langkah, metode, pelaksanaan
Purwanto (2001)
(tenaga) yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan kegiatan- Perencanaan adalah aktivitas memikirkan
kegiatan pencapaian tujuan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan
yang tertuju pada tercapainya maksud-
maksud dan tujuan pendidikan
Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah suatu aktivitas atau kegiatan untuk memutuskan


tujuan apa yang akan di penuhi dalam jangka waktu yang telah di
tentukan dan strategi apa yang akan dilakukan agar tujuan tersebut
tercapai.
MENURUT ASMENDRI (2012: 15) LANGKAH-
LANGKAH MEMBUAT SUATU
PERENCANAAN YAITU:

Menentukan Meneliti Mengumpulka Menentukan Merumuskan


Tujuan Masalah n Data Tahapan Masalah
KRITERIA & SYARAT PERENCANAAN YANG BAIK
(MP 108)

Perencanaan harus didasarkan pada tujuan yang jelas.

Terdapat perimbangan antara bermacam-macam bidang yang akan


digarap dalam perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing.

Memiliki fleksibilitas atau mudah disesuaikan dengan kebutuhan


serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu.

Bersifat sederhana, realistis, dan praktis.

Diusahakan agar tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan

Terinci, memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan


rangkaian tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
(Asmendri, Diusahakan adanya penghematan biaya, tenaga, waktu dan kemungkinan
2012) penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia dengan sewaktu-waktu.
SYARAT PERENCANAAN

Sarwoto (1978:70)

Tujuan jelas

Simple

Analisis

Fleksibel

Asmendri (2012: 15)

Tujuan jelas

Sederhana, realistis

Terinci

Fleksibel
Strategic Planning

Jenis Perencanaan Tactical Planning

Operational
Planning
1. PERENCANAAN MENURUT BESARNYA (MP 108)

Perencanaan •Perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan


ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan
itu pada tingkat nasional. Perencanaan makro biasanya ditangani
Makro oleh pemerintah pusat.

Perencanaan •Perencanaan yang ruanng lingkupnya mencakup wilayah


pendidikan tertentu. Misalnya seperti kebijakan yang diprakarsai
oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Meso Kebudayaan Di daerah tertentu.

Perencanaan •Perencanaan pada tingkat institusional dan merupakan penjabaran


dari perencanaan tingkat meso. Artinya, perencanaan mikro tidak

Mikro boleh bertentangan dengan perencanaan Meso dan Makro.


2. PERENCANAAN MENURUT TINGKATANNYA (MP 108)

 Perencanaan Strategik
 Merupakan perencanaan jangka panjang atau disebut juga konsepsi hari
depan yang terdiri dari proses penentuan sasaran utama, kebijaksanaan
yang mengatur pengadaan dan pendayagunaan sumber-sumber serta
strategi yang mengatur sumber pengadaan dan pendayagunaan sumber
untuk pencapaian tujuan.
 Perencanaan Koordinatif (managerial)
 Merupakan perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya
pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan itu dapat dicapai secara
efektif dan efisien
 Perencanaan Operasional
 Merupakan perencanaan yang memusatkan perhatian pada apa yang akan
dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana
strategi
3. PERENCANAAN MENURUT WAKTUNYA
(MP 108)

 Perencanaan Jangka Pendek


 Merupakan perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat untuk
dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun
 Perencanaan Jangka Menengah
 Perencanaan yang terdiri dari penjabaran dari rencana jangka panjang,
tetapi sudah lebih bersifat operasional dan mencakup kurun waktu di
atas 5-10 tahun
 Perencanaan Jangka Panjang
 Merupakan Perencanaan yang disusun sebagai usaha mencapai sebuah
visi meliputi cangkupan waktu di atas 10 tahun sampai dengan 25
tahun dan tercakup didalamnya perencanaan jangka pendek dan jangka
menengah
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a. Mengidentifikasi masalah
b. Mengidentifikasi kriteria keputusan
c. Memberi nilai prioritas pada kriteria
d. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah
e. Menganalisa alternatif pemecahan masalah
f. Memilih alternatif yang sesuai
g. Mengimplementasi alternative
h. Mengevaluasi efektifitas keputusan
PENGORGANISASIAN
(ORGANIZING)
 Hasibuan (1996) mendefinisikan pengorganisasian sebagai suatu
proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan bermacam-
macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan
alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara
relative didelegasikan kepada setiap individu yang akan
PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
DEFINISI PENGORGANISASIAN (MP 108)

Hasibuan (2003)  sebagai suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan


bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-
orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relative didelegasikan kepada setiap individu yang akan
melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

Sarwoto (1978)  keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,


alat-alat tugas, tanggung jawab atau wewenang sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah proses untuk menghimpun dan mengatur


seluruh sumber daya yang diperlukan (manusia, perlengkapan, dll)
sehingga seluruh kegiatan yang di rencanakan dapat dilaksanakan
dengan berhasil dan tanpa hambatan.
SARWOTO (1978: 78) MENYEBUTKAN PROSES
ORGANIZING MELIPUTI BEBERAPA KEGIATAN YAITU
SEBAGAI BERIKUT:

Perumusan Penetapan Perincian Pengelompok


tujuan tugas pokok kegiatan kan

Departemensa Pelimpahan
si otoritas
Stafiing Faciliting
PRINSIP PENGORGANISASIAN (MP 108)
Menurut Sobry Sutikno, setidaknya ada 12 prinsip organisasi, yaitu:

1. Pengorganisasian mempunyai tujuan 7. Prinsip Koordinasi, adanya


yang jelas kerjasama dan keterikatan antar
2. Adanya pembagian kerja dan departemen/ bidang
penugasan kerja 8. Pimpinan yang mampu
menggerakkan dan mengarahkan
3. Asas kesatuan komando, / perintah para anggotanya
dari satu orang atasan saja
9. Prinsip kelayakan
4. Keseimbangan antara tugas, 10. Prinsip mengenal kode etik
tanggung jawab, dan kekuasaan organisasi
5. Asas Komunikasi, membuat alur 11. Adanya pertanggungjawaban terus
komunikasi menerus terhadap hasil kerja yang
diperoleh
6. Prinsip Kontinuitas, artinya segala
12. Fleksibel dan seimbang.
pekerjaan tidak boleh berhenti
ASPEK DASAR ORGANISASI
• Spesialisasi pekerjaan • Sentralisasi dan desentralisasi
Spesialisasi pekerjaan juga dikenal sebagai konsep division Sentralisasi adalah suatu derajat pengambilan
of labour. keputusan yang mana pengambilan keputusan
• Departementasi berada di tingkat atas organisasi. Sementara itu,
desentralisasi adalah derajat pengambilan
Departementasi adalah pengelompokkan pekerjaan-
pekerjaan sejenis kedalam bidang kerja tertentu yang keputusan dimana pengambilan keputusan tidak
memiliki kompetensi pada pekerjaan tersebut. semata berada di tingkat atas organisasi. Disini
terjadi pendelegasian wewenang dalam mengambil
• Rantai perintah keputusan dan kebijakan pada manajer atau tingkat
Rantai perintah adalah garis wewenang yang membujur dari dibawahnya.
tingkat atas organisasi hingga tingkat bawah organisasi.
• Formalisasi
• Rentang kendali
Formalilsasi mengacu pada seberapa terstandarkah
Rentang kendali adalah seberapa banyak jumlah pekerja pekerjaan organisasi yang dikerjakan, serta sejauh
atau bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif dan mana perilaku karyawan diatur oleh aturan dan
efisien oleh seorang manajer.
prosedur dari organisasi tersebut.
Tradisional Kontemporer
 Simple structure  Team structure
BENTUK DESAIN ORGANISASI
 Functional structure Matrix project structure
 Divisional structure  Boundaryless structure
 Learning structure
PENGARAHAN
(DIRECTING)
PENGERTIAN PENGARAHAN

Menurut Terry (2006:18) directing merupakan pengarahan yang


diberikan kepada bawahan sehingga mereka menjadi pegawai
yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran
yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Sedangkan menurut Koontz dan O’Donnell (1972) pengarahan


adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan
oleh adanya peraturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat
dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan
perusahaan yang nyata.
FUNGSI PENGARAHAN (MP 108)

Suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk memberikan penjelasan,


petunjuk serta bimbingan kepada orang-orang yang menjadi bawahannya
sebelum dan selama melaksanakan tugas.
Pengertian Pengarahan (Tim Review)

Pengarahan adalah mengintegrasikan usaha-usaha anggota


kelompok dengan atasanya dengan sedemikian rupa, dalam bentuk
instruksi-intruksi dan perintah-perintah, untuk memenuhi tujuan-
tujuan individual dan kelompok.
Fungsi Pervasif Kegiatan Kreatif

Kegiatan terus menerus Fungsi eksekutif

Faktor Manusia Fungsi Delegasi

KARAKTERISTIK PENGARAHAN
CARA PENGARAHAN

Orientasi Delegasi wewenang Komunikasi


KOORDINASI
(COORDINATING)
Menurut Ndraha (2003) koordinasi berasal dari kata coordination, co dan
ordinare yang berarti to regulate. Dari pendekatan empirik yang dikaitkan
dengan estimologi, koordinasi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan
oleh berbagai pihak yang sederajat (equal in rank or order, of the same
rank or order, not sub ordinate) untuk saling memberi informasi dan
mengatur (menyepakati) hal tertentu. Koordinasi (Griffin, 2011) adalah
suatu proses menghubungkan kegiatan-kegiatan dari bermacam-macam
bagian organisasi.
PENGERTIAN KOORDINASI
DEFINISI KOORDINASI (MP 108)

 G.R. Terry (1999)  Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan
teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan
mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang
seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
 Menurut Chung & Megginson (1981)  Koordinasi didefinisikan
sebagai proses motivasi, memimpin, dan mengkomunikasikan
bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
 Sutisna (1989)  Koordinasi adalah proses mempersatukan
sumbangan-sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber
lain ke arah tercapainya maksud-maksud yang telah ditetapkan.
LITTERER (DALAM THE ANALYSIS OF
ORGANIZATIONS, 1965) ADA 3 MEKANISME
KOORDINASI, YAITU:

Hie
rar
ki
Ad
min
istr
atif
Suk
arel
a
JENIS KOORDINASI

Koord. Koord.
Vertikal Fungsional
•Ex: koordinasi •Koord. Fungsional horizontal
•Koord. Fungsional diagonal
kepala sekolah •Koord. Fungsional territorial
dengan pengawas •Koord. institusional
FUNGSI PELAKSANAAN & FUNGSI
PENGENDALIAN
Fungsi Pelaksanaan (actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha. Pelaksanaan adalah proses penggerakan orang-
orang untuk melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud efisiensi
proses dan efektivitas hasil kerja.

Fungsi Pengendalian (controlling) adalah Proses yang dilakukan untuk


memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan
dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang pendidikan yang
dihadapi. Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses pemberian balikan dan
tindak lanjut pembandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan tindakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan.
CARA-CARA MELAKUKAN KOORDINASI (MP 108)

1) Mengadakan pertemuan informal diantara para pejabat.


2) Mengadakan pertemuan formal diantara para pejabat (rapat).
3) Membuat edaran berantai kepada para pejabat yang diperlukan.
4) Membuat peyebaran kartu kepada para pejabat yang diperlukan.
5) Mengangkat koordinator.
6) Membuat buku pedoman lembaga, buku pedoman tata kerja, dan buku pedoman kumpulan
peraturan.
7) Berhubungan melalui alat perhubungan telepon.
8) Membuat tanda-tanda.
9) Membuat simbol.
10) Membuat kode, dan
11) Bernyanyi bersama.

Anda mungkin juga menyukai