Revisi Perpres Koordinasi Lintas Sektor (Rapat TGL 1 April 2021)
Revisi Perpres Koordinasi Lintas Sektor (Rapat TGL 1 April 2021)
Perpres Koordinasi
Lintas Sektor Pelayanan
Kepemudaan
Drs. Wisler Manalu, MM
Asisten Deputi Kemitraan dan
Penghargaan Pemuda
Jakarta, 1 April 2021
Dasar Hukum
Prioritas Nasional (PN) Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas (PN1)
Arah Kebijakan dan Pelaksanaan strategi penciptaan peluang usaha dan start-up
Strategi dilaksanakan melalui:
1. Inkubasi usaha;
2. Penguatan kapasitas layanan usaha;
3. Pengembangan sentra industri kecil dan menengah (IKM);
4.Pelatihan kewirausahaan (ProP 4) bagi
wirausaha pemula termasuk bagi generasi muda, perempuan, termasuk
korban kekerasandan tindak pidana perdagangan orang, santri, dan
penyandang disabilitas; dan
5. Penyediaan insentif fiskal
6
ARAH KEBIJAKAN
RPJMN 2020-2024 BIDANG PEMUDA
Prioritas Nasional (PN) Pembangunan Manusia Berkualias dan Berdaya Saing (PN3)
7
ARAH KEBIJAKAN
RPJMN 2020-2024 BIDANG PEMUDA
Prioritas Nasional (PN) Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan (PN4)
Program Prioritas (PP) Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila (PP1)
8
ARAH KEBIJAKAN
RPJMN 2020-2024 BIDANG PEMUDA
Prioritas Nasional (PN) Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik (PN7)
9
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
PERPRES KOORDINASI LINTAS SEKTOR PELAYANAN KEPEMUDAAN
Latar Belakang
kepemudaan mempunyai peran yang Tujuan Pasal 2
Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan
1 yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun
Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas,
aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda
2
Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan adalah koordinasi penyelenggaraan
3 pelayanan Kepemudaan yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga sesuai dengan kewenangannya
Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik
Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri 4
Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
5 pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom
Tim Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan adalah tim yang dibentuk untuk memimpin, memantau,
dan mengevaluasi pelaksanaan Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan 6
Ketentuan Umum Pasal 1
Tim Koordinasi Provinsi Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan adalah tim yang dibentuk untuk memimpin, memantau, dan
mengevaluasi pelaksanaan Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan di tingkat daerah provinsi
7
Tim Koordinasi Kabupaten/Kota Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan adalah tim yang dibentuk untuk memimpin, memantau,
dan mengevaluasi pelaksanaan Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan di tingkat daerah
8
kabupaten/kota
Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kepemudaan yang selanjutnya disebut RAN Pelayanan Kepemudaan adalah rencana aksi tingkat
9 nasional berisi program serta kegiatan di bidang Kepemudaan guna mewujudkan sumber daya Pemuda yang maju, berkualitas, dan
berdaya saing
Rencana Aksi Daerah Pelayanan Kepemudaan yang selanjutnya disebut RAD Pelayanan Kepemudaan adalah rencana aksi tingkat
provinsi dan/atau kabupaten/kota berisi program serta kegiatan di bidang Kepemudaan guna mewujudkan sumber daya Pemuda 10
yang maju, berkualitas, dan berdaya saing
1. Pada Perpres 66/2017, struktur Tim Koordinasi dibagi atas 2 susunan besar
yakni Pengarah dan Pelaksana. Pengarah terdiri atas Pembina, Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris merangkap anggota, dan anggota.
2. Untuk memotong jalur birokrasi yang panjang tersebut maka pada Perpres
revisi, susunan keanggotaannya disederhanakan menjadi : Pembina, Ketua,
Wakil Ketua, Ketua Harian, dan Anggota.
3. Posisi Menpora pada Perpres 66/2017 sebagai Sekretaris merangkap anggota,
sedangkan pada Perpres revisi sebagai Ketua Harian merangkap anggota.
4. Pada Perpres 66/2017 jumlah anggota Tim Koordinasi sebanyak 13 Menteri,
sementara Perpres revisi melibatkan 21 Menteri dan 6 Kepala Badan (Lembaga)
terkait.
5. Menteri yang disebutkan dalam Perpres revisi adalah Menteri yang membidangi
urusan tertentu yang menunjuk pada nomenklatur institusional (kementerian
dan lembaga), bukan pada individual Menteri.
Susunan Keanggotaan Pembina
Presiden
Pasal 10
Ketua
Wakil Presiden
Anggota : Terdapat 21
Kementerian dan 6 Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian
PASAL-PASAL PERUBAHAN
Pasal 11: Tugas TKN
1. Pada Perpres revisi langsung diuraikan tugas
TKN, yakni melakukan koordinasi pelaksanaan
lintas sektor, pemantauan, evaluasi, pelaporan,
koordinasi kebijakan, melakukan sinergi,
harmonisasi dan integrasi program pelayanan
kepemudaan
2. Terkait tugas pengarah dan pelaksana dihapus
karena dinilai terlalu birokratis dan tidak
efisien serta efektif dalam implementasinya.
PASAL-PASAL PERUBAHAN
Pasal 12 tentang Kelompok Kerja (Pokja)
Pasal 12
1. Pokja perlu dibentuk untuk membantu (1) Untuk membantu pelaksanaan tugas Tim Koordinasi
pelaksanaan tugas TKN.
Nasional Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan
2. Tidak disebutkan berapa banyak Pokja
yang dibentuk, tentunya disesuaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dapat dibentuk
dengan kebutuhan pelaksanaan koordinasi. kelompok kerja.
3. Pokja terdiri dari unsur Pemerintah, (2) Kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
organisasi kepemudaan, akademisi,
merupakan perwakilan dari unsur Pemerintah organisasi
praktisi, dan kalangan dunia usaha.
4. Keanggotaan, tugas dan tata kerja Pokja kepemudaan, akademisi bidang kepemudaan, praktisi
ditetapkan oleh Menteri (Menpora) bidang Kepemudaan, dan dunia usaha.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai keanggotaan, tugas, dan
tata kerja kelompok kerja ditetapkan oleh Menteri.
Tugas
Pasal 13
(1) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11, Tim Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan
dibantu sekretariat yang secara ex-officio dilaksanakan oleh unit kerja yang
membidangi kemitraan Kepemudaan di lingkungan kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kepemudaan.
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas memberikan
dukungan teknis dan administrasi kepada Tim Koordinasi Nasional
Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan.
(3) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan
dengan keputusan ketua harian.
PASAL-PASAL PERUBAHAN
Pasal 22
Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme pemantauan dan
evaluasi diatur lebih lanjut oleh Ketua Harian.
Pemantauan dan Evaluasi
Pasal 20 Pasal 21
Menteri selaku ketua harian Tim Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan tingkat daerah
Pelayanan Kepemudaan melakukan provinsi dan daerah kabupaten/kota
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh gubernur, bupati dan/atau
RAN Pelayanan Kepemudaan. wali kota sesuai dengan kewenangannya
Pasal 22
Mekanisme pemantauan dan evaluasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
dan Pasal 21 ditetapkan dengan Keputusan
Menteri selaku ketua harian Tim Koordinasi
Nasional Penyelenggaraan Pelayanan
Kepemudaan
Indikator
Meningkatnya gerakan pemuda dalam aspek ideologi, politik, hukum,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan dalam
01
Keberhasilan Strategis
memahami dan menyikapi perubahan lingkungan strategis, baik
domestik maupun global serta mencegah dan menangani risiko