Anda di halaman 1dari 20

Program KB

Kata Pengantar

Program Keluarga Berencana di Indonesia telah terbukti sangat memberikan


kontribusi terhadap pengendalian penduduk melalui kelahiran. Demikian pula
halnya di Kota Bandung. berdasarkan data hasil Sensus Penduduk Tahun 2010,
dapat mengendalikan LPP nya sekitar 1,15 % dengan tingkat TFR 1,77. Angka
tersebut lebih kecil dari LPP dan TFR tingkat Provinsi Jawa Barat maupun Nasional.
Namun demikian, semenjak reformasi digulirkan, ada kekhawatiran Program
KB keberadaannya kurang mendapat perhatian yang signifikan, baik dari
dukungan dana, sarana dan tenaga serta regulasinya, sehingga akan berdampak
terhadap mempercepat laju pertumbuhan penduduk alami. Padahal saat ini,
perhatian kita harus mulai diarahkan kepada peningkatan kesejahteraan keluarga.
Berkenaan dengan hal tersebut, untuk mengantisipasi, kami menyampaikan
data perkembangan pencapaian Program KB Tahun 2012, dengan harapan dapat
bermanfaat untuk bahan evalusai, kajian dan kebijakan keputusan pimpinan yang
berkaitan dengan Program Keluarga Berencana.
Mudah-mudahan dengan terbitnya Program KB dalam angka, akan banyak
manfaat yang dapa diambil, baik dari sisi kebijakn maupun pelaksanaan Program
Keluarga Berencana Kota Bandung.
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah
urusan wajib berdasarkan Peraturan Peremerintah Nomor 38
Tahun 2007, yang memiliki 108 Urusan, 15 Program dan 76
Kegiatan yang harus dilaksanakan sebagaimana diatur
peraturan menteri dalam negeri no. 13 / 2006 yang telah
dirubah Permendagri No. 59 / 2007. dan Perwal Walikota
No. 542/2008 yang telah dirubah dengan Perwal 004/2011

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam


aplikasi operasionalnya berada dalam satu Badan
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 41/2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
Induk Organisasi Pemberdayaan Perempuan berada dibawah
Kementerian Negera Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana dipadukan dalam satu wadah
lembaga teknis daerah Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana
DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam
Rumah Tangga;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1994 tentang
Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1994 tentang Pengelolaan
Perkembangan Kependudukan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tanggal 9 Juli 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tanggal 23 Juli 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah;
8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007 tanggal, 4
Desember 2007 tentang Tentang Susunan Organisasi Lembaga
Teknis Daerah.
Pembinaan Pegawai Mandiri
1. Apel Bersama setiap hari selasa minggu
pertama yang dilanjutkan dengan Rapat
Program dan arisan bertempat di rumah
PLKB/PKB yang menang arisan.
2.Olah Raga ( Senam /Volly /fotsal/ Batminton)
bersama setiap hari jumat, yang dilanjutkan
dengan informasi program;
3. Outbond dan rekreasi bersama ke tempat-
tempat bersejarah.
4. Pembentukan Koperasi khusus PKB
RENSTRA BKKBN 2010-2014

VISI
“SELURUH KELUARGA IKUT KB” menjadi
PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG 2015

MISI
“MEWUJUDKAN KELUARGA
KECIL BAHAGIA SEJAHTERA”

menjadi
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN
BERWAWASAN KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA
7
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan BPPKB

Sesuai Perda Nomor 12 Tahun 2007, tugas pokok Badan Pemberdayaan


Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung adalah
Tugas Pokok ”Pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana”

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan dan


keluarga berencana
2. Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan
keluarga berencana yang meliputi pemberdayaan perempuan,
Fungsi pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta
ketahanan dan pemberdayaan keluarga
3. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi badan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya

Melaksanakan pengelolaan Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak juga Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Kewenangan di Kota Bandung sesuai Permendagri No.13 Tahun 2006 yang
mencakup 14 Program dan 51 Kegiatan
Visi

Mewujudkan Keluarga Sejahtera, Kesetaraan dan Keadilan Gender dan


Perlindungan Anak

Dasar Penetapan Visi :


1. Masih tingginya jumlah keluarga dengan kategori Pra-Sejahtera dan
Sejahtera-I
2. Masih tingginya kesenjangan gender di berbagai bidang kehidupan
3. Masih rendahnya kesejahteraan dan perlindungan anak
4. Belum maksimalnya partisipasi masyarakat dalam mengkatkan kualitas hidup
dan kesejahteraan perempuan serta perlindungan anak
Misi

1. Mengendalikan TFR melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam


program KB
2. Mengembangkan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kategori Pra-Sejahtera dan
Sejahtera-1 melalui program ekonomi produktif
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperkuat kelembagaan
pengarusutamaan gender
5. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan
6. Meningkatkan perlindungan dan ketrampilan bagi perempuan dan anak
7. Menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Layak Anak (KLA)
Program Pemberdayaan Perempuan

Program Kegiatan
 Perumusan kebijakan peningkatan peran
dan posisi perempuan dibidang politik
dan jabatan publik
 Fasilitasi pengembangan Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan, yang
telah menangani kasus sebanyak Sasaran
34 kasus
 Mengambangkan materi dan pelaksanaan
KIE tentang kesetaraan dan keadilan Meningkatnya kualitas hidup
gender
 Mengembangkan sistem informasi gender perempuan dan anak
dan anak
 Pemberdayaan lembaga berbasis gender
 Peningkatan kapasitas dan jaringan
kelembagaan pemberdayaan perempuan Meningkatnya peran dan posisi
dan anak perempuan dalam kehidupan
 Pelatihan (TOT) bagi SDM pelayanan dan
pendampingan korban KDRT bermasyarakat
 Sosialisasi dan advokasi kebijakan
perlindungan tenaga kerja perempuan
 Membina organisasi perempuan
 Penyuluhan bagi Ibu Rumah Tangga
dalam membangun keluarga sejahtera
 Pameran hasil karya perempuan di
bidang pembangunan
Sasaran Program Keluarga Berencana

 Peningkatan jumlah peserta KB Baru dan KB Aktif


 PUS secara sadar dan sukarela mengikuti program KB,
sehingga diharapkan setiap keluarga mampu
merencanakan keluarga melalui pembatasan jumlah
PUS anak yang ideal
SASARAN

Program Reproduksi Remaja melalui


pembentukan PIK-KRR  langkah promosi dan
advokasi Kesehatan Reproduksi Remaja
Remaja

Pengembangan kualitas penduduk  program


ekonomi produktif melalui kemitraan dengan
Pra-KS UPPKS
dan KS-1
Optimalisasi Dukungan PASI
( Politis,Anggaran,SDM, Interalasi SKPD)

Dukungan
Politis

Interelasi
Anggaran SKPD

SDM
Kegiatan Lintas SKPD

Interelasi
Swasta
SKPD

1. Menyamakan persepsi terhadap suatu


Program & Kegiatan permasalahan dan usulan solusi pemecahannya
LSM BPPKB 2. Meningkatkan sinergitas dalam penyelesaian suatu
masalah
3. Penguatan komitmen

1. Rapat Koordinasi
Pemerintah 2. Penyusunan Usulan Peraturan
3. Pelatihan, dll
PERLINDUNGAN ANAK

Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi


anak dan hak-haknya agar dapat hidup,
tumbuh dan berkembang dan berprestasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
(UU 23 pasal 1 ayat 2)
Pengertian/Definisi KB :
1. Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.

2. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan


jumlah,struktur,pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran,
kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk
setempat.

3. Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga


adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh
dimensi penduduk.

4. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang


berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang
dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.
5. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan
nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan,
produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan,
sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan
menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya,
berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.

6. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari


suami- istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya,
atau ibu dan anaknya.

7. Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga


berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.

8. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak,


jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi
untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
9. Pengaturan kehamilan adalah upaya untuk membantu pasangan suami istri untuk
melahirkan pada usia yang ideal, memiliki jumlah anak, dan mengatur jarak kelahiran anak
yang ideal dengan menggunakan cara, alat, dan obat kontrasepsi.

10.Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan


perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri,
memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan,
bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

11. Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang


memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan
fisik-materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan
keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan
kebahagiaan lahir dan batin.

12. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan terencana di segala


bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan
kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan
serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi
kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang
kehidupan bangsa.
Dam
pa k
21 Indikator Tahapan KELUARGA SEJAHTERA
21. Aktif sebagai pengurus Orgnisasi kemasyarakatan
20. Memberikan sumbangan materil secara teratur KS III Plus
19. Memperoleh informasi dari surat kabar, radio, TV, majalah
18. Mengikuti kegiatan masyarakat KS III
17. Makan bersama paling kurang sekali seminggu untuk berkomunikasi
16. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang maupun
barang *]
15. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama
14. PUS dengan anak 2 atau lebih menggunakan alat kontrasepsi KS II
13. Seluruh anggota keluarga umur 10-60 th bisa baca tulisan latin
12. Ada anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan
11. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat
10. Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap penghuni rumah *)
9. Memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun *)
8. Paling kurang sekali seminggu makan daging/ ikan/ telur *)
7. Melaksanakan Ibadah agama dan kepercayaan masing-masing
6. Semua anak umur 7-15 th dalam keluarga bersekolah *)
KS I
5. PUS ingin ber KB ke sarana pelayanan kontrasepsi
4. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan *)
3. Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik* ]
2. Memiliki pakaian yang berbeda *)
1. Makan dua kali sehari atau lebih *)

Belum dapat memenuhi satu atau lebih


dari 6 indikator KS I KELUARGA PRASEJAHTERA

Anda mungkin juga menyukai