Anda di halaman 1dari 42

PELAKSANAAN PROGRAM BANGGA KENCANA

DI PROVINSI LAMPUNG

Disampaikan Oleh :
Hermina, SH, MH.
Koordinator Bidang KS-PK

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL


PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022
Tujuan
BKKBN
Program
BKKBN Mewujudkan Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera.

Keluarga Kecil – Alat Kontrasepsi


BANGGA KENCANA : Bahagia – Terpenuhinya
Pembangunan Keluarga kebutuhan Batin Rasa Cinta Kasih
Kependudukan dan Sayang antar Keluarga
Keluarga Berencana Sejahtera – Terpenuhinya
kebutuhan Lahir
Keluarga Berkualitas
UU No. 52 Tahun 2009

Bab I: Ketentuan Umum


Pasal 1 (11)

Ketahanan dan kesejahteraan keluarga


adalah kondisi keluarga yang memiliki
keuletan dan ketangguhan serta
mengandung kemampuan fisik-materil
guna hidup mandiri dan mengembangkan
diri dan keluarganya untuk hidup
harmonis dalam meningkatkan
kesejahteraan kebahagiaan lahir dan
batin.
KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
UU No. 52 TAHUN 2009
Bab VII : Pembangunan Keluarga
Pasal 47 (1-2)

(1)Pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan pembangunan melalui


pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
(2)Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk mendukung
keluarga agar melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.

Pasal 48 ayat 1
bahwa pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui :
•Peningkatan kualitas anak dengan pemberian akses informasi, pendidikan, penyuluhan dan
pelayanan perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak melalui BKB
•Peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling dan
pelayanan tentang kehidupan berkeluarga melalui BKR dan PIK-R.
•Peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna bagi keluarga dan
masyarakat dengan pemberian kesempatan untuk berperan dalam kehidupan keluarga
melalui BKL.
Untuk membangun karakter bangsa mewujudkan Indonesia Sejahtera, dapat kita wujudkan dengan 4 (empat) konsep besar :

(Interacting) (Sharing and caring)


(Empowering)
(Reuniting)
Berinteraksi dengan Saling peduli dan
Memberdayakan
Keluarga sebagai tempat keluarganya setelah berbagi dengan keluarga
lingkungan di sekitar
berkumpul sibuk dengan segala yang lain serta
keluarga
aktivitas masyarakat sekitar kita
6 CARA MEMBANGUN KELUARGA IDEAL

1. Rencanakan Usia Idel Menikah “2125”


2. Bina Hubungan Dengan Pasangan Keluarga Lain Dan
Kelompok Sosial
3. Rencanakan Jumlah Anak Menyusi Bayi Ekslusif 6 Bulan
Dan Terus Menyusi Anak Sampai Dengan 2 Tahun
4. Berhenti Melahirkan Di Usia 35 Tahun Agar Dapat
Merawat Dengan Optimal
5. Atur Jarak Kelahiran 3 – 5 Tahun Dengan Alat
Kontrasepsi
6. Rawat Dan Asuh Anak Usia Balita Agar Optimal
PROGRAM KETAHANAN DAN
PEMBERDAYAAN KELUARGA

Meningkatkan kesejahteraan dan membina ketahanan


keluarga dengan memperhatikan kelompok usia penduduk
berdasarkan siklus hidup yaitu dari janin hingga lanjut usia,
melalui berbagai program, yakni BKB, BKR, BKL, PIK R
dan UPPKA
BINA KELUARGA BALITA (BKB)

Wadah kegiatan yang :


a. Beranggotakan keluarga yang memiliki Balita
b. Betujuan meningkatkan pengetahuan Orang Tua Hebat, sikap dan perilaku orang tua/ keluarga
dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang Balita
c. Dalam rangka memantapkan, pembinaan ber-KB bagi PUS dan anggota kelompok

 Peningkatan Kualitas SDM ditentukan oleh kualitas anak sejak janin dalam kandungan sampai usia
6 tahun.
 Implementasi PERPRES Nomor 60/2013 tentang PAUD HI : Kesehatan/Posyandu, Pengasuhan/
Bina Keluarga Balita (BKB), Pendidikan Anak Usia Dini/ PAUD
BINA KELUARGA BALITA (BKB)

13 Materi Penyuluhan dalam BKB :

1) Perencanaan Hidup Berkeluarga dan Harapan Orangtua Terhadap Masa Depan Anak
2) Memahami Konsep Diri yang Positif dan Konsep Pengasuhan
3) Peran Orangtua dan Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan
4) Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini
5) Pemenuhan Gizi Anak Usia Dini
6) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
7) Stimulasi Gerakan Kasar dan Gerakan Halus
8) Komunikasi Aktif, Komunikasi Pasif dan Kecerdasan
9) Menolong Diri Sendiri dan Tingkah Laku Sosial
10)Pengenalan Kesehatan Reproduksi Pada Anak Usia Dini
11)Perlindungan dan Partisipasi Anak
12)Menjaga Anak Dari Pengaruh Media
13)Pembentukan Karakter Anak Sejak Dini
BINA KELUARGA LANSIA (BKL)

Wadah kegiatan yang :


a. Beranggotakan keluarga yang memiliki lansia dan lansia itu sendiri
b. Bertujuan untuk mewujudkan Lansia Tangguh melalui 7 Dimensi Lansia Tangguh
c. Dalam rangka memantapkan, pembinaan ber-KB bagi PUS dan anggota kelompok (BKR)

7 Dimensi Lansia Tangguh :


1) Dimensi Spiritual
2) Dimensi Intelektual
3) Dimensi Fisik
4) Dimensi Emosional
5) Dimensi Sosial Kemasyarakatan
6) Dimensi Profesional Vokasional
7) Dimensi Lingkungan
PELAYANAN PUBLIK : PPKS
PPKS adalah Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera :
a. Merupakan wadah kegiatan terpadu berbasis institusi
b. Dibangun dan dikembangkan untuk melayani keluarga Indonesia
c. Kegiatan berupa pemberian KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi), konseling dan rujukan dalam
permasalahan keluarga.

8 Pelayanan PPKS :
1. Pelayanan Informasi mengenai Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana)
2. Konseling Keluarga Balita Dan Anak
3. Konseling Keluarga Remaja Dan Remaja
4. Konseling Pra-nikah
5. Konseling KB Dan Kesehatan Reproduksi
6. Konseling Keluarga Lansia Dan Lansia
7. Pembinaan Usaha Ekonomi Produktif Dan Kelomp UPPKA
8. Konseling Keluarga Harmonis
BINA KELUARGA REMAJA (BKR)
dan
PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK-R)

Program Generasi Berencana (GenRe) melalui 2 pendekatan, yaitu Bina Keluarga Remaja
(BKR) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).

Wadah kegiatan yang :


a. Beranggotakan keluarga yang memiliki remaja (BKR)
b. Beranggotakan remaja (PIK-R)
c. Bertujuan untuk mewujudkan Generasi Berencana (GenRe) melalui Penyiapan Kehidupan
Berkeluarga Bagi Remaja
d. Dalam rangka memantapkan, pembinaan ber-KB bagi PUS dan anggota kelompok (BKR)
BINA KELUARGA REMAJA (BKR)
dan
PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK-R)
LIMA MASA TRANSISI KEHIDUPAN REMAJA
1. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat
2. Mekanjutkan Pendidikan
3. Berkarir
4. Menikah
5. Menjadi bagian dari masyarakat

TRIAD KRR
6. Tidak Menikah Muda (Usia ideal 21 th bagi perempuan, 25 th bagi laki-laki)
7. Tidak Melakukan Seks Bebas
8. Tidak Mengkonsumsi Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) lainnya

Program GenRe untuk mewujudkan remaja yang mampu melalui 5 masa transisi remaja
dengan baik, dan terhindar dari 3 resiko permasalahan remaja.
Mandat Perpres No. 72/2021 ttg
01
Percepatan Penurunan Stunting

14
BKKBN
Sebagai
KETUA PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

14% 
melalui
pendekatan
keluarga

PERATURAN PRESIDEN Nomor 72 tahun 2021


tentang Percepatan Penurunan Stunting
Stunting (dibaca Stunting bukan penyakit, tapi
kondisi
“stanting”) adalah sebuah
kondisi gagal Gagal pertumbuhan (lingkar
kepala, tinggi dan berat badan)
pertumbuhan dan dan perkembangan (pengua-
perkembangan pada saan kata, kemampuan
Apa itu Balita akibat kurangnya merangkak, berjalan, dst)
asupan gizi dalam waktu
stunting? lama, infeksi berulang,
Kurang asupan gizi, infeksi
berulang, dan stimulasi
dan stimulasi psikososial

psikososial yang tidak 1000 Hari Pertama Kehidupan


memadai terutama pada meliputi (270 hari selama
1.000 Hari Pertama kehamilan dan 730 hari pertama
setelah bayi dilahirkan)
Kehidupan.
DAMPAK STUNTING

Stunting adalah gangguan


pertumbuhan
dan perkembangan anak akibat kekurangan
gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK)

Pe kem bangan O ak A nak S n ing Pe kem bangan O ak A nak Seha

Laki-Laki: Perempuan:
110 cm 109,4 cm
100,7 cm 99,9 cm
96,1 cm 95,2 cm

Gangguan pertumbuhan (berat


lahir rendah, kecil, pendek,
kurus)
Hambatan perkembangan
kognitif dan motorik
Gangguan metabolik pada saat
dewasa: risiko penyakit tidak
menular (diabetes, obesitas,
*WHO: anak-anak memiliki potensi pertumbuhan yang sama sampai
usia 5 tahun, terlepas di mana mereka dilahirkan
stroke, penyakit jantung)
Sumber:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in
Economic Productivity with Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group
• www.GlobalNutritionSeries.org

BERENCANA ITU KEREN


PENYEBAB STUNTING
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Terbatasnya layanan Kurangnya


Praktek kesehatan termasuk layanan
akses ke
Kurangnya akses
pengasuhan ANC-Ante Natal Care, Post ke air bersih dan
makanan sanitasi
yang tidak baik Natal dan pembelajaran dini
yang berkualitas begizi**

Kurang pengetahuan
tentang kesehatan dan 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak
gizi sebelum dan pada terdaftar di PAUD* 1 dari 5 rumah tangga
masa kehamilan 1 dari 3 ibu hamil anemia masih BAB diruang
2 dari 3 ibu hamil belum terbuka
mengkonsumsi suplemen zat besi
60% dari anak usia 0-6 yang memadai
bulan tidak mendapatkan
ASI ekslusif Menurunnya tingkat kehadiran
anak di Posyandu (dari 79% di 2007 1 dari 3 rumah tangga
menjadi 64% di 2013) belum memiliki akses ke
2 dari 3 anak usia 0-24 Makanan bergizi mahal
air minum bersih
bulan tidak menerima Tidak mendapat akses yang
MP-ASI memadai ke layanan imunisasi

BERENCANA ITU KEREN


Permasalahan Stunting Indonesia

Saat ini sekitar


Indonesia merupakan salah satu negara dengan
triple burden permasalahan gizi. 8 Juta anak Indonesia.
Status Gizi Balita, 2013-2018 mengalami pertumbuhan tidak maksimal
37,2
30,8

12,1 10,2 11,9


8,0

Stunting Wasting Overweight


2013 2018

Obesitas Penduduk Usia 18+ tahun

2013 2018
1 DARI 3
14,8% 21,8% anak Indonesia mengalami stunting

Sumber: Riskesdas, 2013 dan 2018


STRUKTUR TIM PENGARAH
PERCEPATAN TPPS KAB/KOTA
Kepala Desa/Lurah
PENURUNAN
STUNTING
PELAKSANA
TINGKAT Ketua: Ketua TP PKK
DESA/KELURAH Wakil: Sekretaris
Desa/Lurah Sekretaris:
AN PPKBD

KOORDINATOR LAPANGAN KOORDINATOR LAPANGAN


TIM PENDAMPING KELUARGA PENGELOLAAN DATA
Koord: Bidan/Penyuluh Koord : KPM/Kader Sub
KB/PLKB/Ketua Pokja IV TP. PKK PPKBD/Koord. Posyandu

TIM PENDAMPING KELUARGA TIM PENDAMPING KELUARGA TIM PENDAMPING KELUARGA


(BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB) (BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB) (BIDAN, KADER TP PKK, KADER KB)
TUGAS TIM PENDAMPING
KELUARGA TIM PENDAMPING KELUARGA
Akan ada Permenkes BIDAN, KADER PKK dan KADER KB
TUGAS/KEG. PENDAMPINGAN
• Mendeteksi dini faktor resiko stunting (spesifik & sensitif);
• Pendampingan dan Surveilans:
a. penyuluhan;
b. fasilitasi pelayan rujukan; dan
c. penerimaan bantuan sosial

KEGIATAN DAN SASARAN PENDAMPINGAN KELUARGA

Catin Ibu Hamil Pasca Persalinan Anak 0-5 Th


(Anak 0-2 Th Prioritas)
identifikasi faktor risiko stunting dan melakukan pelayanan KIE pelayanan
kesehatan dan pelayanan lainnya untuk pencegahan risiko stunting
PEMBANGUNAN KELUARGA
MELALUI PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA
PEMBANGUNAN KELUARGA

Upaya pembangunan keluarga melalui pembinaan


ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Dilaksanakan agar mendukung keluarga untuk dapat melaksanakan


8 fungsi keluarga secara optimal (Keagamaan, Cintakasih, budaya,
perlindungan, reproduksi, pendidikan, lingkugan, dan ekonomi)

Bidang ekonomi :
Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi dan
sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga

TENTRAM, MANDIRI, BAHAGIA


KELUARGA BERKUALITAS UU No.52/2009
Mengapa Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Penting?

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga merupakan kegiatan


pembinaan ketahanan untuk memperkuat fungsi ekonomi
keluarga demi meningkatkan kesejahteraan keluarga,
mendukung penghapusan kemiskinan dan
memperkuat/memantapkan pelaksanaan
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Program
Berencana (Bangga Kencana) (PERBAN BKKBN NO : 17 Tahun 2020 Tentang
Pengelolaan Kelompok Usaha Peningkatan pendapatan Keluarga Akseptor Pasal 1 butir 4)
8 FUNGSI KELUARGA

Fungsi
Fungsi Sosial
Agama Budaya
Fungsi (7 Kristal)
(12 Kristal)
Lingkungan
Cinta
(2 Kristal)
dan
Kasih
Fungsi
Sayang
Ekonomi (8 Kristal)
(5 Kristal)
Fungsi
Perlindungan
Fungsi Fungsi
Sosialisasi & Reproduksi (5 Kristal)
49 KRISTAL/
Pendidikan NILAI DASAR
(3 Kristal)
(7 Kristal)
FUNGSI EKONOMI KELUARGA

 Sangat penting karena berkaitan dengan pemenuhan :


 kebutuhan dasar ;
 kebutuhan sosial ;
 kebutuhan spiritual

 menentukan sejahtera atau tidaknya sebuah keluarga.

Kemandirian ekonomi keluarga dapat dilihat dari


pengeluaran dan pemasukan keluarga.
PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA (PEK)

Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dilaksanakan melalui kelompok Usaha


Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Wadah kegiatan yang :


a. Beranggotakan akseptor dan keluarga akseptor KB Lestari
b. Bertujuan untuk meningkatkan perekonomian keluarga akseptor KB Lestari, melalui
8 Langkah Meningkatkan Penghasilan Keluarga
c. Dalam rangka memantapkan, pembinaan ber-KB bagi PUS dan anggota kelompok
PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA (PEK)

8 Langkah Meningkatkan Penghasilan Keluarga :


1) Membentuk Kelompok
2) Mengenali Peluang Pasar
3) Menentukan Jenis Usaha
4) Menggalang Modal Usaha
5) Menyelenggarakan Proses Produksi
6) Melakukan Aktivitas Pemasaran
7) Mengelola Administrasi Keuangan Kelompok
8) Menjalin Kemitraan Untuk Membina & Mendampingi kelompok

Pemanfaatan potensi Kampung KB dan Integrasi pemberdayaan ekonomi keluarga di kampung KB


disinergikan dengan sektor pertanian, koperasi, perdagangan, perikanan, dan peternakan.
L ATA R B E L A K A N G

DAMPAK COVID-19 MENINGKATNYA LESUNYA MENINGKATNYA


PENGANGGURAN PEREKONOMIAN KEMISKINAN DAN
KASUS
STUNTING
“Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga sebagai proses
pembelajaran usaha yang dilaksanakan melalui wadah
Kelompok UPPKA”

“Kelompok Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (Kelompok UPPKA) adalah


usaha ekonomi produktif yang beranggotakan sekumpulan anggota Keluarga Akseptor
yang saling berinteraksi dalam rangka meningkatkan fungsi ekonomi Keluarga
Akseptor dan mewujudkan kemandirian ekonomi keluarga”
Kegiatan UsahaPeningkatan Pendapatan Ekonomi Keluarga
Akseptor (UPPKA) ditujukan untuk :
 pemberdayaan keluarga Akseptor KB dalam memperkuat
fungsi ekonomi keluarga dan,
 memantapkan penerimaan masyarakat terhadap program KB, sehingga
menjadi Akseptor KB Lestari.
KEBIJAKAN PENINGKATAN
PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA
Lokasi:
Kampung KB

Partisipasi Lintas Sustainable/ Sasaran:


Sektor Berkelanjutan Keluarga Akseptor KB
Lestari MKJP dan
keluarga akseptor
Fokus: Mandiri MKJP serta
•Sasaran Spesifik
anggota keluarganya
•Lokasi Spesifik

Koordinator Lapangan:
Pokja Kampung KB
Pemberdayaan
Masyarakat

BERENCANA ITU KEREN


TUJUAN DIBENTUKNYA
KELOMPOK UPPKA

Menumbuhkan Memahami
Menumbuhkan
jiwa berwirausaha pentingnya
cinta dan
dengan mengajak berfikir inovatif,
memakai
keluarga untuk kreatif, adaptif
produk lokal
memiliki produk dalam
usaha menjalankan
usaha

1 2 3
KEGIATAN KELOMPOK UPPKA

Ciptakan produk yang Sumber modal (menggalang


memiliki peluang pasar modal, perlu bimbingan)
(pelajari produk yang
berpeluang)

Berkelompok dan berjejaring


membentuk jaringan pasar

Pembinaan dan pendampingan oleh Penyuluh KB/PLKB, dan/atau bersama mitra kerja
(Pemerintah, Swasta, Lembaga Keuangan, LSM, Perguruan Tinggi, dan Komunitas)
KEGIATAN USAHA DAN HASIL PRODUKSI
KELOMPOK UPPKA LAINNYA
PERAN UPPKA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN DAN
PECEGAHAN STUNTING
PERAN UPPKA DALAM PERCEPATAN
PENURUNAN DAN PECEGAHAN STUNTING
Dalam kaitannya dengan
Percepatan Penurunan dan
Pecegahan stunting kelompok
UPPKA didorong untuk dapat
Sejalan dengan tujuan berkontribusi positif selain untuk
dibentuknya kelompok UPPKA , dapat meningkatkan kualitas diri
dimasa sulit seperti sekarang dan keluarga namun juga
ini kelompok UPPKA memiliki lingkungan sekitar dengan
peranan yang penting untuk melakukan berbagai kegiatan yang
mengajak keluarga aktif sifatnya sosial dan komersial;
melakukan kegiatan usaha
Berpikir inovatif, kreatif, adaptif dalam
ekonomi produktif dan memiliki
menjalankan usaha dengan memanfaatkan
produknya sendiri yang
potensi lokal dengan melakukan
berpeluang untuk
pengembangan inovasi produk pangan
meningkatkan pendapatan
lokal, yang tersedia disekitar dan banyak
keluarga;
untuk diolah sebagai menu/komoditi yang
bergizi yang bermanfaat untuk kesehatan
namun memiliki nilai jual.
DASHAT dapat menjadi pembelajaran bagi Kelompok UPPKA
dalam mengolah menu sehat dengan memanfaatkan sumber
pangan lokal untuk bisnis dan sosial.
Contoh Menu Sehat

Sayur Bening Bayam Udang Goreng Mentega


Bahan-bahan yang dibutuhkan: Bahan-bahan yang dibutuhkan:
2 ikat bayam 400 gram udang ukuran besar
1 tongkol jagung manis 3 sdm margarin
1 buah wortel 3 siung bawang putih, cincang
1 buah tomat merah, potong-potong halus
7 siung bawang merah, iris tipis 1 buah bawang Bombay, potong besar-besar
1 lembar daun salam 1 sdm kecap manis
700 ml air 1 sdm kecap asin
½ sdt gula pasir, 1 sdm minyak wijen
garam secukupnya Cara membuat:
o Kupas kulit udang, sisakan ekornya. Sayat bagian punggungnya, lalu cuci bersih
Cara membuat o Lelehkan margarin, kemudian tumis bawang putih dan bawang bombay hingga
o Petik daun
harum
bayam dan
o Masukkan udang dan daun bawang hingga udang berubah warna. Tambahkan
batang
mudanya, kecap manis, minyak wijen dan kecap asin. Aduk masak hingga udang matang dan
sisihkan. Iris bumbu meresap. Angkat.
bulir jagung,
o Sajikan selagi hangat.
sisihkan.
o Didihkan air Bersama bawang merah dan daun salam. Masukkan daun bayam dan
jagung. Aduk rata.
o Tambahkan tomat, garam dan gula pasir. Aduk dan masak sampai mendidih.
Angkat.
o Sajikan selagi hangat.
SALAM BKKBN
BERENCANA ITU KEREN

 SALAM BKB
ORANG TUA HEBAT, BALITA CERDAS, KELUARGA BAHAGIA

SALAM BKB EMAS


ORANG TUA HEBAT, BADUTA SEHAT, CERDAS, BERKARAKTER, KELUARGA
CERIA …
 
SALAM GENRE
SALAM GENRE , SALAM ..
REMAJA GENRE, SEHAT CERDAS CERIA ..
GENRE INDONESIA, SAATNYA YANG MUDA YANG BERENCANA
 
TEPUK LANSIA
SEHAT, AKTIF, PRODUKTIF, MANDIRI
YES ... YES … YES …

SALAM LANSIA TANGGUH


SEHAT, MANDIRI, SEJAHTERA…
 
SALAM UPPKA
EKONOMI KUAT, KELUARGA SEJAHTERA
KEMISKINAN TUNTAS, TAS .. TAS .. TAS ..
Hidup Berencana Itu Keren

Anda mungkin juga menyukai