Anda di halaman 1dari 57

IMPLEMENTASI PROGRAM/KEGIATAN

PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN DAN


KEOLAHRAGAAN DI MALUKU
Disajikan dalam Forum OPD Pemuda dan Olahraga Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kab/Kota se
Maluku TA 2022

Disampaikan oleh :

Yayat Suyatna, S.Pd., M.Pd.


Kepala Bagian Evaluasi dan Penilaian Kinerja
Biro Perencanaan dan Organisasi
Kementerian Pemuda dan Olahraga

Ambon, 23 Februari 2022


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)
2020-2024

Visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

MISI ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN


1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia JANGKA MENENGAH NASIONAL
2 Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, 1 Pembangunan SDM (RPJMN) TAHUN 2020-2024
dan Berdaya Saing TELAH DITETAPKAN PRESIDEN
3 pembangunan yang Merata dan MELALUI PERATURAN PRESIDEN
NO 18 TAHUN 2020
2 Pembangunan
Berkeadilan

4 Mencapai Lingkungan Hidup yang Infrastruktur


Berkelanjutan
UNTUK MEWUJUDKAN SASARAN
5 Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa Penyederhanaan JANGKA MENENGAH, RPJMN
3
Regulasi 2020-2024 MEMUAT PROYEK
6 Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya DENGAN DAYA UNGKIT TINGGI
7 Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan
Memberikan Rasa Aman pada Seluruh 4 Penyederhanaan
Warga Birokrasi
8 Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, 41 PROYEK PRIORITAS
Efektif, dan Terpercaya
STRATEGIS (MAJOR
9 Sinergi Pemerintah Daerah dalam
5 Transformasi Ekonomi
Kerangka Negara Kesatuan
PROJECT)

2
3
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENINGKATAN KUALITAS PEMUDA

4
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING (PENINGKATAN
PRESTASI OLAHRAGA)

5
SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN BIDANG
KEPEMUDAAN TAHUN 2022

Nomenklatur Indikator Target 2022

PP : Peningkatan kualitas anak,


perempuan dan pemuda 1. Indeks Pembangunan Pemuda 55,61

2. Persentase pemuda (16-30 tahun) yang bekerja dengan status berusaha


sendiri dan dibantu buruh (tetap dan tidak tetap) dalam jenis jabatan white 0,55
collar 9%)

KP : Kualitas Pemuda Persentase pemuda (16-30 tahun) yang mengikuti kegiatan sosial 81,97
kemasyarakatan dalam 3 bulan terakhir
ProP 1 : Penguatan kapasitas
kelembagaan dan koordinasi
lintas sektor layanan 1. Persentase provinsi yang melakukan penyusunan RAD kepemudaan (%) 50
kepemudaan
2. Persentase tim koordinasi lintas sektor layanan kepemudaan di tingkat
pusat dan provinsi yang terbentuk 50
ProP 2 : Pencegahan perilaku Angka kesakitan pemuda 7,24
beresiko
Prop 3 : Partisipasi Aktif Sosial Persentase Pemuda (16-30 tahun) yang mengikuti kegiatan organisasi dalam
dan Politik Pemuda 3 bulan terakhir 6,69

6
SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN BIDANG
KEOLAHRAGAAN TAHUN 2022
Nomenklatur Indikator Target 2022
PP : Produktivitas dan Daya Saing 1. Peringkat pada asian Games 12 besar
2. Peringkat pada asian paragames 8 besar
KP : Prestasi Olahraga 01 - Jumlah perolehan medali emas Asian Games 8 medali emas
02 - Jumlah perolehan medali emas Asian Para Games 20 medali emas
Prop1 : penguatan dan Penataan 01 - Kebijakan yang disusun dan dimanfaatkan dalam rangka penguatan Sport Big Data dan Sport Science 1 NSPK
Regulasi Keolahragaan
02 - Kebijakan yang disusun dan dimanfaatkan terkait sinergi olahraga pendidikan dan olahraga prestasi serta standardisasi sekolah khusus keolahragaan dan 1 NSPK
sentra keolahragaan usia muda
03 - Kebijakan yang disusun dan dimanfaatkan dalam rangka pembangunan pusat pelatihan atlet Olimpiade dan elatihan nasional di daerah berbasis cabang 1 NSPK
olahraga Olimpiade
Prop2 : Pengembangan Budaya Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang berolahraga dalam seminggu terakhir 36,39
Olahraga
Prop3 : Penataan Sistem 01 - Persentase olahragawan andalan nasional pada cabang olahraga Olimpik yang merupakan alumni PPLP 10%
Pembinaan Olahraga
02 - Persentase olahragawan andalan nasional pada cabang olahraga Olimpik yang merupakan alumni Sekolah Khusus/Keberbakatan Olahraga (SKO) 10%
03 - Persentase olahragawan andalan nasional pada cabang olahraga Olimpik yang merupakan alumni PPLM 5%
04 - Persentase olahragawan andalan nasional pada cabang olahragawan Paralimpik yang merupakan alumni Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas Indonesia 20%
(SKODI)
05 - Persentase Sekolah Khusus/Keberbakatan Olahraga yang telah terstandardisasi dan fokus membina cabang olahraga prioritas sesuai desain manajemen 25%
talenta nasional bidang olahraga
06 - Persentase PPLP yang telah terstandardisasi dan fokus membina cabang olahraga prioritas sesuai desain manajemen talenta nasional bidang olahraga 10%
07 - Persentase olahragawan muda cabang olahraga Olimpik pada olahragawan andalan nasional 30%
08 - Persentase olahragawan muda cabang olahraga Paralimpik pada olahragawan andalan nasional 15%
09 - Jumlah pusat pelatihan nasional yang terbentuk di daerah sesuai Desain Besar Olahraga 10 Provinsi
Prop4 : Penataan Kelembagaan Organisasi keolahragaan berbasis Olimpik yang memenuhi standar minimal keolahragaan 22 lembaga
Olahraga
Prop5: Peningkatan Ketersediaan 1. Tenaga keolahragaan olimpik/paralimpik yang bersertifikat internasional 150 orang
Tenaga Keolahragaan
2. Tenaga keolahragaan olimpik/paralimpik yang terbina dan berkembang 1170 orang
Prop6: Peningkatan Sarana dan 1. Prasarana olahraga berbasis cabang olahraga olimpiade dan paralimpiade ramah difabel yang dibangun, direhabilitasi dan/atau dorenovasi 5 unit
Prasarana Olahraga
2. Fasilitasi sarana olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi 250 lembaga
7
Prop7 : Pengembangan Dunia Kebijakan yang disusun dalam rangka pengembangan peran dunia usaha dalam pendampingan dan pembiayaan keolahragaan 1 dokumen
Usaha
ISU BIDANG
KEPEMUDAAN

PEMUDA MAJU
8 OLAHRAGA JAYA www.kemenpora.go.id @kemenpora @KEMENPORA_RI Kemenpora
9
10
HUBUNGAN INDIKATOR PRIORITAS NASIONAL (IPP)
DENGAN IKU KEMENPORA (IPP)

ARAH SASARAN STRATEGIS DAN IKU KEMENPORA


AGENDA PEMBANGUNAN INDIKATOR
KEBIJAKAN BIDANG PEMUDA

INDIKATOR
Memperkuat Ketahanan Ekonomi SASARAN TARGE TARGE TARGE TARGET
NO KINERJA PJ
untuk Pertumbuhan yang Berkualitas STRATEGIS T 2021 T 2022 T 2023 2024
UTAMA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mengembangan Wilayah untuk Meningkatnya peran Indeks Deputi1
Mengurangi Kesenjangan 1 aktif pemuda dalam Pembangunan 54,59 55,61 56,64 57,67 dan
pembangunan Pemuda Deputi 2
Meningkatkan kualitas Indeks
Meningkatkan SDM yang Berkualitas Persentase
dan Berdaya Saing
anak, perempuan, dan Pembangunan
Pemuda (IPP) Peningkatan
pemuda Kapasitas
Kelembagaan 70% 75% 85% 100% Deputi 1
Revolusi Mental dan Pembangunan Penyelenggaraan
Kebudayaan Target IPP dalam Pelayanan
Tahun RPJMN 2020 - Terwujudnya Kepemudaan
2024 kapasitas
kelembagaan dan
Memperkuat Infrastruktur untuk koordinasi strategis
Mendukung Pengembangan Ekonomi 2020 55,33 Persentase Tim
lintas pemangku Koordinasi Lintas
dan Pelayanan Dasar 2021 56,50 2 kepentingan dalam Sektor Layanan
menyelenggarakan Kepemudaan di 25% 35% 55% 85% Deputi 2
pelayanan Tingkat Pusat dan
Membangun Lingkungan Hidup, 2022 56,50 kepemudaan yang Provinsi yang
Meningkatkan Ketahanan Bencana, berkualitas dan Terbentuk
2023 58,17 terintegrasi
dan Perubahan Iklim
2024 57,67
Memperkuat Stabilitas Persentase Provinsi
yang Melakukan
Polhukhankam dan Transformasi 25% 40% 70% 100% Deputi 2
Penyusunan RAD
Pelayanan Publik Kepemudaan

11
CAPAIAN IPP TAHUN 2015-2020 70.00
55.00
2019

45.00 46.67 46.67

2016
63.33
57.50
D1 D2 D3 D4 D5
46.67 46.67
40.00

D1 D2 D3 D4 D5
51.50
51.00
50.83 52.67
2018
66.67
57.50
46.67 46.67
2020
49.33
40.00
70.00
55.00
46.67 43.33
48.67
40.00

D1 D2 D3 D4 D5
2015 2017
6 3 .33 63.33
55.00
5 5 .00
4 6 .67 46.67 46.67
D1 D2 D3 D4 D5
4 3 .33
3 5 .00 35.00

D1 Pendidikan Pemuda
D2 Kesehatan Dan Kesejahteraan Pemuda
D3 Lapangan Dan Kesempatan Kerja Pemuda
D1 D2 D3 D4 D5 D1 D2 D3 D4 D5 D4 Partisipasi Dan Kepemimpinan Pemuda
D5 Gender Dan Diskriminasi Pemuda

2015 2016 2017 2018 2019 2020


12
HASIL IPP PER DOMAIN DAN INDIKATOR
TAHUN 2020 CAPAIAN
DOMAIN INDIKATOR SUMBER DATA
2020
Rata-rata Lama Sekolah BPS, Statistik Pemuda
10,78
Indonesia, 2020
APK Sekolah Menengah BPS, Statistik Pendidikan
Pendidikan 88,32
Lapangan dan Indonesia, 2020

Kesempatan Kerja 3 Pendidikan 1


APK Perhuruan Tinggi
30,85
BPS, Statistik Pendidikan
Indonesia, 2020
(40,00) (70,00) Angka Kesakitan Pemuda
8,58
BPS, Statistik Pemuda
Indonesia, 2020
Persentase Korban Kejahatan BPS, Statistik Pemuda
1,14
Kesehatan dan Indonesia, 2020
Kesejahteraan Persentase Pemuda yang Merokok BPS, Statistik Pemuda
Gender dan 25,70
Indonesia, 2020
Diskriminasi 5 Persentase Remaja Perempuan
18,22
Susenas KOR BPS, 2020
(43,33) yang sedang Hamil
IPP Persentase pemuda wirausaha BPS, Statistik Pemuda
0,44
Tahun 2020 Lapangan dan kerah putih Indonesia, 2020
Kesempatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka BPS, Statistik Pemuda
15,23
51,00 Persentase Pemuda yang
Indonesia, 2020
Susenas BPS, Data 2018
Mengikuti Kegiatan Sosial 81,36
Kesehatan dan Kemasyarakatan
Kesejahteraan Partisipasi dan Persentase Pemuda yang Aktif Susenas BPS, Data 2018
2 Kepemimpinan dalam Organisasi
6,36
(55,00) Persentase Pemuda yang Susenas BPS, Data 2018
Partisipasi dan Memberikan Saran/Pendapat 6,72

Kepemimpinan 4 dalam Rapat


Angka perkawinan usia anak 10,35 Susenas KOR BPS, 2020
Sumber : Exercise hasil olah data Kemenpora, 2021
(46,67) Persentase pemuda perempuan Susenas KOR BPS, 2020
Gender dan berusia 16–24 tahun yang sedang
Diskriminasi 39,37
menempuh pendidikan tingkat
SMA ke atas
Persentase pemuda perempuan BPS, Statistik Pemuda
22,31
yang bekerja di sektor formal Indonesia, 2020
13
HASIL PROYEKSI IPP 2021-2024
55.83
54.67
54.00
53.33
52.67
51.50
50.83 51.00

49.33
48.67

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

PROYEKSI INDIKATOR PROYEKSI


TAHUN
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 D1 D2 D3 D4 D5 IPP
2021 10,90 88,57 31,71 8,13 1,31 25,76 17,24 0,49 13,46 81,01 6,64 7,57 10,18 39,73 24,67 70,00 55,00 45,00 50,00 46,67 53,33
2022 11,06 89,16 32,13 8,07 1,32 25,69 17,19 0,51 13,33 80,88 6,75 7,85 9,89 39,94 24,81 70,00 55,00 45,00 50,00 50,00 54,00
2023 11,23 89,75 32,49 8,02 1,34 25,64 17,14 0,53 13,21 80,80 6,81 8,13 9,60 40,12 24,94 70,00 55,00 45,00 50,00 53,33 54,67
2024 11,39 90,34 32,82 7,98 1,35 25,59 17,10 0,55 13,12 80,75 6,85 8,42 9,31 40,29 25,05 73,33 57,50 45,00 50,00 53,33 55,83
*X8, X9, X15 dengan penimbang SUPAS 2015
D1 Pendidikan Pemuda
X1 Rata-rata Lama Sekolah
D2 Kesehatan Dan Kesejahteraan Pemuda
X2 APK Sekolah Menengah
X3 APK Perhuruan Tinggi D3 Lapangan Dan Kesempatan Kerja Pemuda
X4 Angka Kesakitan Pemuda D4 Partisipasi Dan Kepemimpinan Pemuda
X5 Persentase Korban Kejahatan D5 Gender Dan Diskriminasi Pemuda
X6 Persentase Pemuda yang Merokok
X7 Persentase Remaja Perempuan yang sedang Hamil
X8 Persentase pemuda wirausaha kerah putih
X9 Tingkat Pengangguran Terbuka
X10 Persentase Pemuda yang Mengikuti Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
X11 Persentase Pemuda yang Aktif dalam Organisasi
X12 Persentase Pemuda yang Memberikan Saran/Pendapat dalam Rapat
X13 Angka perkawinan usia anak
X14 Persentase pemuda perempuan berusia 16–24 tahun yang sedang menempuh pendidikan tingkat SMA ke atas
14 X15 Persentase pemuda perempuan yang bekerja di sektor formal
PEMETAAN PROVINSI YANG TERKAIT DENGAN INDIKATOR IPP
PADA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA
NO PROVINSI KETERANGAN

Provinsi dengan Angka Kesakitan Pemuda (X4) dan Remaja sedang Hamil (X7) di atas rata-rata nasional dan pemuda yang mengikuti kegiatan sosmas (X10) di
1 Bali
bawah rata-rata nasional
2 Banten Provinsi dengan TPT Pemuda (X9) tertinggi di tahun 2020 dan 3 terbawah pada indikator Pemudi yang bersekolah SM ke atas (X15)
3 Bengkulu Provinsi dengan persentase Pemuda merokok (X6) tertinggi ke-2 di tahun 2020
4 DI Yogyakarta Provinsi dengan persentase Pemuda Korban kejahatan (X5) tertinggi di tahun 2020
5 DKI Jakarta Provinsi dengan TPT Pemuda (X9) tertinggi ke-3 di tahun 2020
6 Jawa Barat Provinsi dengan Persentase Pemuda Merokok (X6) tertinggi ke-3 di tahun 2020 dan TPT tertinggi ke-2 di tahun 2020
7 Jawa Tengah Provinsi dengan Angka Kesakitan (X4) tertinggi ke-3 di tahun 2020
Provinsi dengan Angka perkawinan anak (X13) di atas rata-rata nasional dan Persentase pemuda perempuan sedang bersekolah SMA ke atas (X14) di bawah
8 Jawa Timur
rata-rata nasional
Provinsi dengan Persentase Pemuda korban kejahatan (X5), remaja perempuan yang sedang hamil (X7), angka perkawinan usia anak (X13) di atas rata-rata
9 Kalimantan Timur
nasional serta pemuda yang berpartisipasi dalam kegiatan sosmas yang berada di bawah rata-rata nasional
Provinsi dengan Persentase Pemuda kejahatan (X5) dan TPT (X9) di atas rata-rata nasional dan pemuda yang mengikuti kegiatan sosmas (X10) di bawah rata-
10 Kepulauan Riau
rata nasional
11 Lampung Provinsi dengan Persentase Pemuda Merokok (X6) tertinggi ke-1
12 Nusa Tenggara Barat Provinsi dengan angka kesakitan (X4) tertinggi ke-1 dan Persentase Pemuda korban kejahatan tertinggi ke-3
13 Papua Barat Provinsi dengan Persentase pemuda umur 16 – 30 tahun yang mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan (X10) terendah ke-1
14 Riau Provinsi dengan persentase remaja perempuan sedang hamil (X7) tertinggi ke-2
15 Sulawesi Barat Provinsi dengan Persentase remaja perempuan sedang hamil (X7) tertinggi ke-1 dan Perkawinan usia anak (X13) tertinggi ke-3
16 Sumatera Barat Provinsi dengan Persentase pemuda umur 16 – 30 tahun yang mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan (X10) terendah ke-2
17 Sumatera Selatan Provinsi dengan Persentase remaja perempuan sedang hamil (X7) tertinggi ke-3
Provinsi dengan persentase korban kejahatan (X5) dan remaja sedang hamil (X7) di atas rata-rata nasional serta persentase pemuda yang mengikuti kegiatan
18 Sumatera Utara
sosmas (X10) di bawah rata-rata nasional

15
PEMETAAN PROVINSI YANG TERKAIT DENGAN INDIKATOR IPP DAN KOORDINASI LINTAS SEKTOR
PADA DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA
NO PROVINSI KETERANGAN
1 Aceh Pemuda yang berorganisasi (X11) dan Pemudi yang bekerja di sektor formal di bawah rata-rata nasional (X15)
2 Gorontalo Provinsi dengan Rata-rata lama sekolah (X1), APK SM (X2) dan Pemuda White Collar (X8) di bawah rata-rata nasional
3 Jambi Provinsi dengan Persentase Pemuda White Collar (X8) Terendah ke-2 di tahun 2020
4 Kalimantan Barat Provinsi dengan rata-rata lama sekolah (X1) dan Pemuda yang mengikuti kegiatan organisasi (X11) terendah ke-3
5 Kalimantan Selatan Provinsi dengan APK SM (X2) terendah ke-2 di tahun 2020
Provinsi dengan rata-rata lama sekolah (X1), APK SM (X2), APK PT (X3), Pemuda White Collar (X8), Pemuda yang berorganisasi (X11), Pemuda yang
6 Kalimantan Tengah
memberikan saran dalam rapat (X12) dan Persentase pemuda yang bekerja di sektor formal (X15) di bawah rata-rata nasional
Provinsi dengan APK PT (X3) terendah ke-4, serta memiliki persentase Pemuda white collar (X8), pemuda yang mengikuti organisasi (X11), pemuda yang
7 Kalimantan Utara
memberikan saran dalam rapat (X12) dan Pemudi yang bekerja di sektor formal (X15) di bawah rata-rata nasional
8 Kepulauan Bangka Belitung Provinsi dengan APK PT (X3) terendah ke-1 dan terendah ke-2 pada indikator Pemuda yang memberikan saran dalam rapat (X12)
Provinsi dengan persentase pemuda yang memberikan saran dalam rapat (X12) terendah ke-1 dan persentase pemudi yang bekerja di sektor formal (X15) terendah
9 Maluku
ke-3
10 Maluku Utara Provinsi dengan persentase pemudi yang bekerja di sektor formal (X15) terendah ke-2
11 Nusa Tenggara Timur Provinsi dengan Rata-rata lama sekolah (X1) terendah ke-2 dan Persentase pemudi yang bekerja di sektor formal (X15) terendah ke-4
Provinsi dengan rata-rata lama sekolah (X1) dan APK SM (X2) terendah ke-1 dan terendah ke-2 pada indikator APK PT (X3) serta terendah ke-1 pada indikator
12 Papua
pesrsentase pemuda yang bekerja di sektor formal (X15)
Provinsi dengan pemuda white collar (X8) terendah ke-5, terendah ke-4 pada indikator persentase pemuda yang mengikuti organisasi (X11) dan terendah ke-5
13 Sulawesi Selatan
pada indikator pemuda yang memberikan saran pada rapat (X12)
Provinsi dengan rata-rata lama sekolah (X1), Pemuda White Collar (X8), Pemuda yang berorganisasi (X11), Pemuda yang memberikan saran dalam rapat (X12)
14 Sulawesi Tengah
dan Persentase pemuda yang bekerja di sektor formal (X15) di bawah rata-rata nasional
Provinsi dengan Persentase pemuda berumur 16-30 tahun yang mengikuti kegiatan organisasi (X11) terendah ke-1 dan Persentase Pemuda white collar (X8)
15 Sulawesi Tenggara
terendah ke-3
16 Sulawesi Utara Provinsi dengan Persentase pemuda berusaha white collar (X8) terendah ke-1
17 K/L PUSAT Koordinasi Lintas K/L

16
DATA INDIKATOR IPP PER PROVINSI TAHUN 2020
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15
PERSENTASE
PERSENTASE
PERSENTASE Persentase PEMUDA
Persentase PEMUDA
PERSENTASE PERSENTASE REMAJA PEMUDA Pemuda yang Persentase PEREMPUAN
NO PROVINSI RATA-RATA APK ANGKA Pemuda yang ANGKA PEREMPUAN
PEMUDA PEMUDA PEREMPUAN WIRAUSAHA Mengikuti Pemuda yang YANG
LAMA SEKOLAH APK PT KESAKITAN TPT PEMUDA Memberikan PERKAWINA YANG
KORBAN YANG YANG KERAH Kegiatan Sosial Aktif dalam MENEMPUH
SEKOLAH MENENGAH PEMUDA Saran/Pendapat N USIA ANAK BEKERJA DI
KEJAHATAN MEROKOK SEDANG PUTIH Kemasyarakata Organisasi PENDIDIKAN
dalam Rapat SEKTOR
HAMIL n MENENGAH
FORMAL
DAN TINGGI
1 Aceh 11,59 94,37 44,58 7,41 0,72 23,39 8,48 0,29 14,17 87,55 4,37 8,44 5,43 48,34 14,46
2 Sumatera Utara 11,26 93,13 31,14 6,59 1,24 22,36 19,11 0,43 13,93 76,00 6,64 5,12 5,95 44,18 19,82
3 Sumatera Barat 11,23 91,20 43,09 8,46 1,47 26,44 5,23 0,42 14,85 67,92 4,68 9,81 5,03 53,38 19,01
4 Riau 10,99 89,76 35,07 6,13 1,07 23,20 37,02 0,35 12,76 79,41 6,44 6,39 9,19 42,66 20,39
5 Jambi 10,86 86,34 31,42 5,21 0,67 24,63 27,07 0,13 12,82 85,73 6,62 6,99 14,03 38,53 18,42
6 Sumatera Selatan 10,54 85,22 26,41 7,55 1,78 27,47 33,84 0,44 12,98 83,76 6,08 5,93 13,44 35,56 19,5
7 Bengkulu 10,87 92,70 38,39 8,23 1,54 29,54 27,30 0,32 9,86 78,65 7,79 9,90 10,68 47,34 19,17
8 Lampung 10,46 89,26 23,08 8,98 1,48 30,67 7,78 0,27 10,28 85,17 5,79 4,84 10,24 36,39 16,67
Kepulauan Bangka
9 10,36 87,66 14,73 6,79 0,55 26,51 19,08 0,28 10,69 76,40 4,57 2,62 18,76 33,19 23,65
Belitung
10 Kepulauan Riau 11,50 90,98 26,68 3,90 1,57 22,39 9,61 0,45 16,39 74,99 4,58 8,99 7,31 43,84 35,65
11 DKI Jakarta 12,04 84,22 40,34 8,01 1,69 22,07 24,52 0,20 20,08 73,50 4,86 5,32 1,45 37,93 33,95
12 Jawa Barat 10,69 85,03 25,75 9,49 1,30 29,13 14,50 0,64 21,55 80,06 4,75 5,72 11,96 34,65 23,23
13 Jawa Tengah 10,51 89,99 22,62 10,29 0,94 26,36 13,99 0,48 14,83 90,22 9,79 10,48 10,05 37,19 26,24
14 DI Yogyakarta 12,37 92,24 74,69 8,83 2,25 21,05 0,00 1,12 9,54 87,99 15,75 19,22 1,83 59,16 31,69
15 Jawa Timur 10,81 90,70 29,52 8,43 0,87 25,30 17,21 0,50 13,48 86,32 6,53 6,79 10,67 39,29 22,36
16 Banten 10,69 83,49 33,07 10,00 0,85 28,16 14,83 0,29 22,06 74,08 2,92 4,00 6,23 33,76 26,93
17 Bali 11,40 93,18 36,46 8,61 0,56 18,56 31,31 1,14 11,05 78,79 17,68 6,99 8,79 44,37 32,75
18 Nusa Tenggara Barat 10,98 92,70 31,28 14,14 1,86 28,59 21,96 0,31 8,6 92,85 11,21 11,07 16,61 40,60 15,5
19 Nusa Tenggara Timur 9,76 87,47 31,28 11,77 0,71 24,67 27,77 0,25 8,82 83,18 5,22 7,55 9,22 43,40 14,37
20 Kalimantan Barat 9,90 84,87 25,36 6,91 0,64 23,45 18,68 0,20 13,13 75,05 3,08 4,79 17,14 37,42 18,83
21 Kalimantan Tengah 10,56 86,28 25,70 6,33 0,69 24,07 15,79 0,27 10,94 75,38 4,33 4,72 16,35 35,12 18,95
22 Kalimantan Selatan 10,36 82,71 27,35 8,16 0,86 20,86 17,43 0,24 10,06 76,31 5,02 3,61 16,24 37,78 21,38
23 Kalimantan Timur 11,28 93,69 39,16 4,07 1,67 20,39 25,55 0,70 13,94 70,55 4,87 5,12 11,79 45,88 24,48
24 Kalimantan Utara 11,06 99,89 22,71 6,51 1,55 20,40 6,58 0,33 9,59 68,33 4,63 5,59 12,70 39,56 21,96
25 Sulawesi Utara 11,12 88,74 34,61 6,45 0,73 24,06 22,40 0,10 17,46 85,84 10,42 6,45 14,01 40,00 18,62
26 Sulawesi Tengah 10,37 90,21 39,32 7,91 1,24 26,82 6,58 0,21 8,51 79,34 6,19 4,60 14,89 44,34 18,77
27 Sulawesi Selatan 10,77 86,33 42,69 8,45 0,96 23,14 24,94 0,20 14,55 78,45 3,98 3,70 11,25 45,49 17,58
28 Sulawesi Tenggara 11,18 87,40 47,40 9,00 1,13 21,64 20,55 0,14 9,17 69,07 2,15 4,60 16,09 46,58 17,77
29 Gorontalo 9,90 83,82 37,74 9,07 0,89 25,95 16,33 0,16 9,9 78,09 5,76 6,46 14,73 44,35 20,16
30 Sulawesi Barat 10,14 84,51 29,44 9,66 0,71 25,00 38,63 0,34 6,87 76,96 7,41 3,53 17,12 37,85 15,76
31 Maluku 11,44 93,46 48,62 4,42 1,87 20,88 25,30 0,21 14,19 77,15 9,53 2,53 6,84 51,25 13,9
32 Maluku Utara 11,15 90,71 43,97 4,89 1,16 24,65 10,29 0,54 11,21 83,02 7,78 7,66 15,29 44,90 13,86
33 Papua Barat 10,78 94,00 35,30 4,60 1,56 21,33 20,74 0,39 13,8 66,95 6,18 5,85 12,91 44,37 16,25
34 Papua 7,90 79,08 21,87 4,93 1,28 24,55 5,31 0,26 7,87 79,55 6,83 9,24 13,78 28,92 6,32
35 Indonesia 10,78 88,32 30,85 8,58 1,14 25,70 18,22 0,44 15,23 81,36 6,36 6,72 10,35 39,37 22,31
17
DATA PEMUDA INDONESIA DAN PROVINSI MALUKU

Jumlah pemuda 64,92 juta jiwa


(23,90 persen penduduk
Indonesia adalah PEMUDA)

TOTAL
PEMUDA PROVINSI
MALUKU
458,93 RB

234,62 RB 224,31 RB

18
PERKEMBANGAN NILAI IPP PROVINSI MALUKU
TAHUN 2019 DAN 2020
Provinsi Maluku
100.00

76.67 76.67

55.00 52.00
50.00 50.00 50.00 50.00
50.00 43.33 43.33
35.00
30.00

0.00
Pendidikan Kesehatan dan Kesejahteraan Lapangan dan Kesempatan Kerja Partisipasi dan Kepemimpinan Gender dan Diskriminasi IPP

2019 2020

1. Pada tahun 2020 tercatat bahwa jumlah pemuda di Provinsi Maluku hampir 470 ribu pemuda (Statistik Pemuda, 2020). Provinsi Maluku
mencatat kenaikan capaian IPP sebesar dua poin dari 50,00 (2019) menjadi 52,00 (2020).

2. Kenaikan capaian tersebut didorong oleh peningkatan cukup signifikan dalam capaian domain kesehatan dan kesejahteraan serta domain
lapangan dan kesempatan kerja. Sedangkan tiga domain lain, yaitu domain pendidikan, domain partisipasi dan kepemimpinan, serta domain
gender dan diskriminasi mengalami stagnasi.

3. Dibandingkan dengan capaian di tingkat nasional, IPP Provinsi Maluku mencatat kinerja baik pada domain pendidikan serta domain gender
dan diskriminasi. Dua domain lainnya, yaitu lapangan dan kesempatan kerja serta domain partisipasi dan kepemimpinan memiliki capaian di
bawah rata-rata nasional. Adapun domain kesehatan dan kesejahteraan setara dengan rata-rata nasional.
19
PERBANDINGAN NILAI IPP PROVINSI MALUKU DAN NASIONAL
TAHUN 2020

1. Dari sebanyak 15 indikator IPP, diperoleh gambaran bahwa


Indonesia Maluku Indonesia Maluku
indikator yang membentuk domain pendidikan di Provinsi Maluku
menjadi indikator paling solid, karena ketiganya memiliki capaian
X1
X15
10
X2 sangat baik.
Pendidikan X14 X3
100 2. Tantangan yang dihadapi Provinsi Maluku dalam peningkatan IPP
5
Gender dan Diskriminasi 50 Kesehatan dan Kesejahteraan
X13 X4 adalah domain lapangan dan kesempatan kerja yang kinerja
0
capaiannya masih sangat rendah.
0
X12 X5
3. Masih terdapat ketimpangan antar indikator dalam satu domain.
X11 X6 Sebagai contoh, pada domain kesehatan di tahun 2020, dua
Partisipasi dan Kepemimpinan Lapangan dan Kesempatan Kerja
X10 X7
indikator ada di atas rata-rata nasional (angka kesakitan pemuda
X9 X8 dan pemuda merokok), namun pada saat bersamaan dua lainnya
berada jauh di bawah rata-rata nasional (pemuda korban kejahatan
Keterangan: X1 (rata-rata lama sekolah), X2 (APK sekolah menengah), X3 (APK perguruan tinggi), X4 (angka kesakitan pemuda), dan persentase remaja hamil).
X5 (persentase pemuda korban kejahatan), X6 (persentase pemuda yang merokok), X7 (persentase remaja hamil), X8 (persentase
pemuda wirausaha kerah putih), X9 (TPT pemuda), X10 (persentase pemuda yang mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan), X11
(persentase pemuda yang aktif dalam organisasi), X12 (persentase pemuda yang memberikan saran/pendapat dalam rapat), X13
4. Dengan demikian, fokus ke depan bagi pemerintah Provinsi
(angka perkawinan usia anak), X14 (persentase pemuda perempuan yang sedang menempuh pendidikan tingkat SMA ke atas), X15
(persentase pemuda perempuan yang bekerja di sektor formal).
Maluku adalah membentuk domain yang solid, dengan
meningkatkan capaian indikator yang masih berada di bawah rata-
rata nasional untuk mengurangi timpangnya capaian indikator
dalam satu domain.

20
Dinamika perubahan nilai IPP
tiap Provinsi 2015-2020
Perubahan Nilai Jumlah Persentase
2015 -2016 2016- 2017 2017- 2018 2018- 2019 2019- 2020 Nama Provinsi
Indeks Provinsi Provinsi (%)
Selalu Naik Naik Naik Naik Naik Naik 0 - 0
Naik Naik Naik Naik Turun 1 Jawa Tengah 2,94%
Empat kali naik Naik Naik Naik Turun Naik 4 Aceh, Jambi, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur 11,76% 20,59%
Naik Turun Naik Naik Naik 2 Sulawesi Tengah, Gorontalo 5,88%
Naik Naik Naik Turun Turun 2 DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat 5,88%
Naik Naik Turun Naik Turun 3 Banten, Bali, Sulawesi Tenggara 8,82%
Naik Naik Stagnan Naik Turun 1 DIY 2,94%
Naik Turun Naik Naik Turun 5 Kalimantan Timur, Bengkulu, Sulawesi Selatan, 14,71%
Tiga kali naik Sumatra Selatan, Jawa Barat 61,76%
Naik Turun Turun Naik Naik 2 Maluku Utara, Papua 5,88%
Naik Turun Naik Turun Naik 6 Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra 17,65%
Barat, Maluku, Lampung, Kalimantan Selatan
Turun Naik Naik Turun Naik 2 Sumatra Utara, Kalimantan Tengah 5,88%
Naik Naik Turun Stagnan Turun 1 Kalimantan Barat 2,94%
Naik Turun Naik Stagnan Turun 1 Sulawesi Barat 2,94%
Naik Turun Turun Naik Turun 1 Riau 2,94% 14,70%
Dua kali naik Naik Turun Turun Turun Naik 1 Papua Barat 2,94%
Turun Naik Turun Naik Turun 1 Kepulauan Riau 2,94%
Satu kali naik Naik Turun Turun Turun Stagnan 1 Sulawesi Utara 2,94% 2,94%
Selalu Turun Turun Turun Turun Turun Turun 0 - 0

21
TANTANGAN PADA SETIAP DOMAIN IPP PROVINSI MALUKU

Pada domain lapangan dan kesempatan


pada indikator Domain Pendidikan kerja Pemuda, Provinsi Maluku perlu
provinsi Maluku memiliki capaian memperhatikan kedua indikator baik pada
yang cukup baik, namun demikian TPT pemuda yang lebih tinggi
pencapaian ini agar tetap dibandingkan rata-rata nasional maupun
dipertahankan dan terus ditingkatkan indikator Wirausaha Kerah Putih pada
pemuda yang berada di bawah rata-rata
nasional
pada domain kesehatan di tahun 2020,
terdapat dua indikator berada jauh
lebih tinggi dibandingkan rata-rata
nasional yaitu pemuda korban
kejahatan dan persentase remaja hamil

Hal ini didorong pula oleh adanya


pandemic covid-19 yang berdampak pada
ekonomi masyarakat secara nasional

22
TANTANGAN PADA SETIAP DOMAIN IPP PROVINSI MALUKU

Terdapat ketimpangan pula pada


domain gender dan diskriminasi,
dimana Indikator perempuan yang
menempuh pendidikan tingkat SMA
jauh di atas rata-rata nasional (51,25
Pada domain partisipasi dan kepemimpinan
persen), sedangkan indikator pemuda
pemuda, provinsi Maluku memiliki
perempuan bekerja di sektor formal
tantangan pada indikator Persentase
berada jauh di bawah rata-rata nasional
Pemuda yang Memberikan Saran/Pendapat
(13,9 persen).
dalam Rapat yang memiliki capaian
terendah dibandingkan dengan seluruh
provinsi lainnya

23
REKOMENDASI

Dispora agar Menyusun


kajian/telaahan peningkatan IPP Selalu melakukan konsultasi dan
Provinsi Maluku untuk 4-5 tahun koordinasi secara berkala untuk
yang akan datang IPP Provinsi Maluku yang lebih
baik

Mengusulkan kepada Bapak


Gubernur agar membuat “Gerakan Disusun rencana program strategi
Bersama untuk IPP Provinsi Maluku untuk “IPP Provinsi Maluku yang
lebih baik” melalui surat edaran / lebih baik”
instruksi gubernur

Dibentuk tim koordinasi IPP


Agar fokus kepada inditator IPP Provinsi Maluku dengan SK
yang masih rendah Gubernur yang melibatkan
OPD/Lembaga/Swasta/Pemuda

24
REKOMENDASI PROGRAM/KEGIATAN DALAM MENDUKUNG IPP

DOMAIN PENDIDIKAN
• Melakukan gerakan pemuda peduli pendidikan
• Melakukan pilot projek pembinaan daerah pendidikan pemuda
• Koordinasi lintas KL terkait pengembangan pendidikan pemuda
• Pengembangan ketrampilan dan kreativitas pemuda
• Pembinaan karakter ideologi Pancasila dan kebangsaan bagi pemuda
• Penanaman nilai-nilai toleransi di kalangan pemuda

DOMAIN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN


• Gerakan pemuda peduli kesehatan
• Gerakan masyarakat sehat (Germas) di kalangan pemuda
• Sosialisasi kesehatan reproduksi pada pemuda
• Gerakan pemuda tanpa rokok
• Kader pemuda anti narkoba
• Melakukan pilot projek pembinaan daerah pemuda sehat

25 • Pembentukan Crisis Center Pemuda


REKOMENDASI PROGRAM/KEGIATAN DALAM MENDUKUNG IPP
DOMAIN LAPANGAN DAN KESEMPATAN KERJA
• Pengembangan wirausaha muda
• Pelatihan manajemen pemuda bisnis
• Pelatihan kreativitas pemuda
• Gerakan wirausaha muda Indonesia
• Pilot projek daerah wirausaha muda
• Pengembangan promosi wirausaha muda tingkat nasional dan
internasional

DOMAIN PARTISIPASI DAN KEPEMIMPINAN


• Gerakan pemuda berorganisasi
• Pembinaan organisasi kepemudaan
• Pengembangan komunitas pemuda
• Pilot projek daerah organisasi pemuda
• Pengembangan partisipasi pemuda pada tingkat internasional

DOMAIN GENDER DAN DISKRIMINASI


• Gerakan peduli pemuda perempuan
• Pilot projek daerah peduli pemuda perempuan
• Pembentukan komunitas pemuda perempuan Indonesia
• Gerakan anti kawin muda
26 • Pengembangan kompetensi perempuan muda
ISU BIDANG
KEOLAHRAGAAN

PEMUDA MAJU
27 OLAHRAGA JAYA www.kemenpora.go.id @kemenpora @KEMENPORA_RI Kemenpora
PENDAHULUAN

“Mewujudkan Indonesia Bugar, Berkarakter Unggul,


VISI dan Berprestasi Dunia”

1. meningkatkan budaya olahraga masyarakat;

TUJUAN 2. meningkatkan kapasitas, sinergitas dan produktivitas olahraga prestasi


nasional; dan
3. memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga.

1. Olahraga Rekreasi
RUANG LINGKUP 2.
3.
Olahraga Pendidikan
Olahraga Prestasi
4. Industri Olahraga
28
PEMUDA MAJU
29 OLAHRAGA JAYA www.kemenpora.go.id @kemenpora @KEMENPORA_RI Kemenpora
PEMUDA MAJU
30 OLAHRAGA JAYA www.kemenpora.go.id @kemenpora @KEMENPORA_RI Kemenpora
PEMUDA MAJU
31 OLAHRAGA JAYA www.kemenpora.go.id @kemenpora @KEMENPORA_RI Kemenpora
PEMUDA MAJU
32 OLAHRAGA JAYA www.kemenpora.go.id @kemenpora @KEMENPORA_RI Kemenpora
33
34
35
RENCANA AKSI LINGKUP OLAHRAGA PRESTASI TAHUN 2022-2024
2022 2023 2024
Rank 12 Rank 8 Perbaikan Peringkat RANK 30
Asian Games 2022 Asian Para Games 2022 SEA Games 2023 Olympic Games 2024
Rank 3 Rank 1 Rank 1 Rank 40
SEA Games 2022 ASEAN Para Games 2022 ASEAN Para Games 2023 Paralympic GAmes 2024
KEY PERFORMANCE INDICATOR

250 Atlet Elit Nasional 250 Atlet Elit Nasional 250 Atlet Elit Nasional
250 Atlet Elit Junior 500 Atlet Elit Junior 750 Atlet Elit Junior
1.750 Atlet Talenta 2.850 Atlet Talenta Muda 3.950 Atlet Talenta Muda
17.500
Muda Atlet Kelas Olahraga*
27.500 Atlet Kelas Olahraga* 37.500 Atlet Kelas Olahraga*
150.000 Siswa Identifikasi Bakat* 200.00 0 Siswa Identifikasi Bakat* 250.00 0 Siswa Identifikasi Bakat*
 1 Indonesia Elite Athlete Training Center (Atlet Elit Nasional/Mahasiswa dan Senior)
 1 Cibubur Youth Sports Center , DKI Jakarta (Atlet Elit Junior/usia SMA)
 10 Sentra Latihan Nasional (Atlet Talenta Muda/usia SMP) di Sumut, Sumsel, DKI, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Kaltim, Sulsel, Papua
 1 Indonesia Para Athlete Training Center (Solo)
SASARAN
 Kontrak Pelatih Asing Level Dunia
 Training Camp Luar Negeri Jangka Panjang Atlet Elit Junior Potensial Medali (U-18)
 Sentra Latihan Nasional bekerjasama dan berlokasi di 10 Perguruan Tinggi Olahraga
QUICK WIN

Rp. 1.431.271.350.000 Rp. 2.195.491.450.000 Rp. 2.714.836.555.000


KEBUTUHAN ANGGARAN

*Identifikasi Bakat & Pembinaan Atlet di Kelas Olahraga oleh Kemendikbudristek


36
RENCANA AKSI LINGKUP OLAHRAGA REKREASI TAHUN 2022-2024

2022 2023 2024


36% 38% 40%
Partisipasi aktif masyarakat berolahraga Partisipasi aktif masyarakat berolahraga Partisipasi aktif masyarakat berolahraga
26% 28% 30%
Tingkat kebugaran masyarakat Indonesia Tingkat kebugaran masyarakat Tingkat kebugaran masyarakat
kategori baik dan baik sekali Indonesia kategori baik dan baik sekali Indonesia kategori baik dan baik sekali
KEY PERFORMANCE INDICATOR
Festival olahraga rekreasi berkualitas: Festival olahraga rekreasi berkualitas:
Festival olahraga rekreasi berkualitas:
7,5% Kab/Kota; 10 Provinsi; 1 10% Kab/Kota; 15 Provinsi; 1 Nasional;
5% Kab/Kota; 5 Provinsi; 1 Nasional; 1
Internasional. Nasional; 1 Internasional. 1 Internasional.
45 Sertifikasi Tenaga keolahragaan 70 Sertifikasi Tenaga keolahragaan 100 Sertifikasi Tenaga keolahragaan

1 Pengembangan Olahraga 1 Olahraga Tradisional 2 Olahraga Tradisional


Tradisional
4% Fasilitas prasarana & sarana 5% Fasilitas prasarana & sarana
3% Fasilitas prasarana & sarana berstandar nasional dan internasional berstandar nasional dan internasional
berstandar nasional dan internasional
SASARAN

 Sinkronisasi & Kerjasama


Terlaksananya antar K/L terkait
 Tersusunnya Kebijakan pelaksanaan DBON lingkup OR Rekreasi
QUICK WIN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan CSR
KEBUTUHAN ANGGARAN
37
RENCANA AKSI LINGKUP OLAHRAGA PENDIDIKAN TAHUN 2022-2024

2022 2023 2024


36% 38% 40%
Partisipasi aktif peserta didik Partisipasi aktif peserta didik Partisipasi aktif peserta didik
5% 7,5% 10%
Tingkat kebugaran jasmani peserta Tingkat kebugaran jasmani peserta Tingkat kebugaran jasmani peserta
didik kategori baik dan baik sekali didik kategori baik dan baik sekali didik kategori baik dan baik sekali
KEY PERFORMANCE
INDICATOR
Festival olahraga rekreasi & kompetisi: Festival olahraga rekreasi & kompetisi: Festival olahraga rekreasi & kompetisi:
10% PAUD/RA/Ula; 10% SMP, SMA, 20% PAUD/RA/Ula; 15% SMP, SMA, 30% PAUD/RA/Ula; 20% SMP, SMA,
MTs/MA; 5% Mahasiswa. MTs/MA; 7,5% Mahasiswa. MTs/MA; 10% Mahasiswa.

61,5% Tenaga keolahragaan berkualitas 63% Tenaga keolahragaan berkualitas 65% Tenaga keolahragaan berkualitas
150.000 Siswa teridentifikasi bakat 200.000 siswa teridentifikasi bakat 250.000 siswa teridentifikasi bakat
20.000 Siswa berbakat 30.000 siswa berbakat 37.500 siswa berbakat
7% Fasilitas berstandar nasional 8% Fasilitas berstandar nasional 10% Fasilitas berstandar nasional
dan internasional dan internasional dan internasional
SASARAN

 TerlaksananyaSinkronisasi & Kerjasama antar K/L terkait


 Tersusunnya Kebijakan pelaksanaan DBON lingkup OR Pendidikan
QUICK WIN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,


38 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan CSR
KEBUTUHAN ANGGARAN
RENCANA AKSI LINGKUP INDUSTRI OLAHRAGA & WISATA OLAHRAGA TAHUN 2022-2024
2022 2023 2024
Dukungan usaha: Dukungan usaha: Dukungan usaha:
14 Cabor Olympic Games 14 Cabor Olympic Games 14 Cabor Olympic Games
5 Cabor Paralympic Games 5 Cabor Paralympic Games 5 Cabor Paralympic Games
3 Cabor digemari masyarakat 3 Cabor digemari masyarakat 3 Cabor digemari masyarakat
Destinasi Wisata Olahraga: Destinasi Wisata Olahraga: Destinasi Wisata Olahraga:
5 Destinasi wisata olahraga 5 Destinasi wisata olahraga 5 Destinasi wisata olahraga
prioritas prioritas prioritas
4 Destinasi wisata olahraga 4 Destinasi wisata olahraga 4Destinasi wisata olahraga
prioritas prioritas prioritas
1,50% ketersediaan SDM Industri 2% ketersediaan SDM Industri Olahraga 2,5% ketersediaan SDM Industri Olahraga
KEY PERFORMANCE INDICATOR
Olahraga 2 Produk Inovatif cabang olahraga 3 Produk Inovatif cabang olahraga
2 Produk Inovatif cabang olahraga 2 Produk sertifikat nasional dan 2 Produk sertifikat nasional dan
2 Produk sertifikat nasional dan Internasional 4 Event wisata olahraga Internasional 5 Event wisata olahraga
Internasional 3 Event wisata olahraga tingkat Internasional 6 Event wisata tingkat Internasional 7 Event wisata
tingkat Internasional 5 Event wisata olahraga tingkat Nasional olahraga tingkat Nasional

SASARAN olahraga tingkat Nasional 1 Sentra Industri Olahraga Nasional 1 Sentra Industri Olahraga Nasional
1 Sentra Industri Olahraga Nasional
 Memberikan kemudahan perijinan usaha dan investasi serta akses pemodalan
 Pelatihan SDM Industri Olahraga dalam dan luar negeri
QUICK WIN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan CSR
KEBUTUHAN ANGGARAN
39
10 SENTRA LATIHAN
NASIONAL

10 Sentra Latihan Nasional dibawah Kemenpora bekerjasama


dengan Perguruan Tinggi bidang Olahraga di daerah karena
memiliki ketersediaan SDM keolahragaan dan fasilitas pendukung.

14 Cabang Olahraga Olimpiade Unggulan dan 5 Cabang


Olahraga Disabilitas Unggulan (jumlah disesuaikan dengan
ketersediaan fasilitas prasarana dan SDM Keolahragaan)

Dukungan fasilitas
laboratorium sports science

Bersinergi dengan SKO/PPLP


disekitar sentra latihan
40
10
KEBUTUHAN DUKUNGAN DBON: BEASISWA PENDIDIKAN
ATLET TALENTA MUDA, ATLET ELIT JUNIOR DAN ATLET
ELIT NASIONAL
ATLET TALENTA MUDA ATLET ELIT JUNIOR NASIONAL ATLET ELIT NASIONAL
• Kriteria: Atlet Talenta Muda • Kriteria: Peraih Medali Youth • Kriteria: Peraih Medali
Nasional yang ada dibina di Olympic Games, Asian Youth Olimpiade dan Emas Asian
Sentra Olahraga Kemenpora Games dan World Youth & Games.
• Jenjang Pendidikan: SMP dan Junior Championship resmi • Jenjang Pendidikan: Sarjana
SMA dalam negeri Federasi Internasional dan Pascasarjana (S2 & S3)
• Mekanisme: diberikan • Jenjang Pendidikan: Sekolah dalam dan luar negeri.
langsung bagi atlet talenta Menengah dan Sarjana (S1) • Mekanisme: diberikan
muda yang memenuhi kriteria dalam dan luar negeri langsung sebagai penghargaan
• Masa Berlaku: saat berstatus • Mekanisme: diberikan bagi atlet berprestasi yang
sebagai atlet talenta muda langsung sebagai penghargaan memenuhi kriteria
nasional bagi atlet berprestasi yang • Masa Berlaku: dapat
memenuhi kriteria dimanfaatkan saat berstatus
• Masa Berlaku: saat berstatus sebagai atlet elit
sebagai atlet elit junior nasional/sudah pensiun
nasional sebagai atlet elit nasional
41
PEMUDA MAJU
42 OLAHRAGA JAYA www.kemenpora.go.id @kemenpora @KEMENPORA_RI Kemenpora
BENCHMARKING

PEMUDA MAJU
43 OLAHRAGA JAYA www.kemenpora.go.id @kemenpora @KEMENPORA_RI Kemenpora
TUGAS KEMENTERIAN/LEMBAGA/DAERAH PADA RENCANA AKSI DBON
(HASIL RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN RTM TIM KOORDINASI PUSAT DBON)
KEMENTERIAN TUGAS
No. LEMBAGA DALAM RENCANA AKSI 2022 2023 2024 K/L/OPD PENDUKUNG

15 Pemprov Menyelenggarakan Kejuaraan event cabang - - - • Kemendikbudristek


olahraga unggulan olimpiade tingkat Provinsi • Kemenag
a. Usia remaja 4 10 14 • Kemendagri
Cabor Cabor Cabor • Kemen BUMN
b. Usia junior 4 10 14
Cabor Cabor Cabor
c. Usia Senior 4 10 14
Cabor Cabor Cabor
Pengembangan bakat atlet talenta muda di provinsi 2.500 5.000 7.500 • Kemenpora
melalui SKO (Sekolah Keberbakatan Olahraga) Atlet Atlet Atlet • Kemendikbudristek
• Kemendagri
Pembangunan/Renovasi prasarana olahraga untuk • Kemen PUPR
multi event 1 2 3 • Kemen BUMN
• Kemenpora
Partisipasi aktif siswa jenjang SMA dan SMK • Kemendikbud
Sederajat Se-Indonesia 35% 37% 40% • Kemenpora
• Kemendagri

44
TUGAS KEMENTERIAN/LEMBAGA/DAERAH PADA RENCANA AKSI DBON
(HASIL RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN RTM TIM KOORDINASI PUSAT DBON)
KEMENTERIAN TUGAS
No. LEMBAGA DALAM RENCANA AKSI 2022 2023 2024 K/L/OPD PENDUKUNG

Pengembangan bakat atlet talenta muda di • Kemenpora


kabupaten/kota melalui pembinaan PPLP (Pusat 5.000 10.000 15.000
16 Pemkab/Kota Atlet Atlet Atlet • Kemendikbudristek
Pembinaan dan Latihan Pelajar) • Kemendagri
Penyediaan sarana dan prasaarana olahraga • Kemenpora
rekreasi publik yang memadai 2% 3% 5%
• Kemendagri
Menyelenggarakan Kejuaraan event cabang • Kemendikbudristek
olahraga unggulan olimpiade tingkat - - - • Kemenag
Kabupaten/Kota • Kemendagri
a. Usia remaja 4 10 14 • Kemen BUMN
Cabor Cabor Cabor • Pemprov
b. Usia junior 4 10 14
Cabor Cabor Cabor
c. Usia Senior 4 10 14
Cabor Cabor Cabor
Penyediaan sarana dan prasaarana olahraga • Kemen PPN/Bappenas
pembinaan talenta muda daerah PPLP 7% 8% 10% • Kemenpora
Kabupaten/Kota • Kemenkeu
Partisipasi aktif siswa jenjang SD dan SMP Sederajat • Kemendikbud
Se-Indonesia 35% 37% 40% • Kemenpora
• Kemendagri
45
PENDING ISSUES IMPLEMENTASI DBON
BERDASARKAN HASIL SOSIALISASI DBON DI 12
PROVINSI (1)
Belum tersedianya Kurikulum khusus atlet di Pusat Pendidikan
1 dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) dan (Sekolah Khusus
Olahraga) SKO serta kurangnya jam pelajaran pendidikan
jasmani di sekolah

2 Belum optimalnya koordinasi K/L dalam penyelenggaraan


pembinaan atlet dan kompetisi olahraga pelajar

Dari 10 Provinsi sentra latihan nasional ada 3 provinsi


3 (NTB, Sumsel & Kaltim) yang belum memiliki Fakultas
Keolahragaan (masih sebagai program studi)

4 Minimnya pengembangan laboratorium keolahragaan di


46
perguruan tinggi
PENDING ISSUES IMPLEMENTASI DBON
BERDASARKAN HASIL SOSIALISASI DBON DI 12
PROVINSI (2)
Minimnya dukungan anggaran pembinaan atlet di pusat
5 dan daerah serta dukungan anggaran pelayanan
kesehatan atlet dan tenaga keolahragaan

6 Minimnya ketersediaan prasarana dan sarana olahraga


berstandar internasional dan nasional

Dana Corporate Social Responsibility (CSR) hanya


7 mendukung pembiayaan untuk kompetisi, belum
mendukung pembiayaan pembinaan atlet

Belum adanya insentif Dana Alokasi Khusus (DAK)


47
8 keolahragaan untuk pelaksanaan DBON di daerah dan
penghargaan bagi daerah yang mencapai target
KEBUTUHAN DUKUNGAN KEBIJAKAN & REGULASI DBON

5
1
Dukungan alokasi APBD provinsi dan
Road map/peta jalan DBON
kabupaten/kota untuk pelaksanaan DBON

2 6
Pembentukan tim pakar, tim pengawas Pedoman pembentukan Tim Koordinasi
pendampingan dan sekretariat DBON DBON Provinsi dan Kabupaten/Kota

7
3
Keputusan Bersama MENPORA,
Satuan Biaya Masukan Lainnya (SBML) MENDIKBUDRISTEK dan MENAG tentang
implementasi DBON pembinaan atlet untuk mendukung DBON

4 8
48
Kurikulum khusus atlet Dukungan pelayanan kesehatan atlet dan
tenaga keolahragaan di seluruh rumah sakit
LAMPIRAN 1
STRUKTUR TIM KOORDINASI PROVINSI DAN KAB/KOTA

49
STRUKTUR TIM DBON
Ketua PROVINSI
Gubernur
Wakil Ketua
Ketua Pelaksana
Sekda Provinsi
Kepala Dinas Urusan Olahraga

Anggota
Kepala Dinas
Kepala BPKAD Urusan Kesehatan
Kepala BAPEDA
Ka BPBUMD
Kepala Dinas Kepala Dinas Kepala
Urusan Pendidikan Urusan Perindag Biro Hukum
Kepala Dinas
Kepala Dinas Kepala Dinas Kepala Dinas Urusan Pariwisata
Kepala Sekretariat Urusan Agama Urusan Sosial Urusan Pekerjaan Umum
Sekretaris/ Kabid Dinas
Urusan Olahraga

Induk Organisasi Cabang Pengawas & Pendamping Olahraga Prestasi


Olahraga Provinsi • Komite Olahraga Nasional Indonesia
& Provinsi
50
Komite Paralimpiade • Akademisi
Indonesia Provinsi • Induk Organisasi Cabang Olahraga Provinsi
STRUKTURTIM DBON
Ketua
Bupati/Walikot
KAB/KOTA
a
Wakil Ketua
Sekda Kab/Kota Ketua Pelaksana
Kepala Dinas Urusan Olahraga
Anggota
Kepala Dinas
Kepala BPKAD Urusan Kesehatan
Kepala BAPEDA
Ka BPBUMD
Kepala Dinas Kepala Dinas Kepala
Urusan Pendidikan Urusan Perindag Biro Hukum
Kepala Dinas
Kepala Dinas Kepala Dinas Kepala Dinas Urusan Pariwisata
Urusan Agama Urusan Sosial Urusan Pekerjaan Umum
Kepala Sekretariat
Kabid Urusan Olahraga

Induk Organisasi Cabang Pengawas & Pendamping Olahraga Prestasi


Olahraga Kab/Kota • Komite Olahraga Nasional Indonesia
& Kab/Kota
Komite Paralimpiade • Akademisi
51
Indonesia Kab/Kota • Induk Organisasi Cabang Olahraga Kab/Kota
STRUKTUR SEKRETARIAT TIM KOORDINASI PUSAT

52
PEMBINAAN DAN PEMBANGUNAN
KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN DI DAERAH
Dalam rangka meningkatkan pembinaan dan pembangunan kepemudaan dan olahraga daerah, pemerintah daerah menyediakan
alokasi anggaran dalam APBD yang dijabarkan dalam bentuk program kegiayan sesuai ketentuan perundangan-undangan untuk

Peningkatan prestasi olahraga tingkat


Mendukung pencapaian target nasional/internasional termasuk pembinaan
Indeks Pembangunan Pemuda olahraga sepakbola di daerah guna
menindaklanjuti Inpres Nomor 3 Tahun 2019
(IPP)
tentang Percepatan Pembangunan
Persepakbolaan Nasional.

Meningkatkan pembudayaan
olahraga yang akan berdampak Pembinaan dan pengembangan olahraga
pada peningkatan Indeks melalui pemberian hibah kepada
Pembangunan Olahraga (IPO) badan/Lembaga di dibidang keolahragaan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan

53
PEMBINAAN DAN PEMBANGUNAN
KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN DI DAERAH

• Adapun untuk pendanaan organisasi cabang olahraga profesional tidak


dianggarkan dalam APBD karena menjadi tanggung jawab induk organisasi
profesional yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga
profesional dilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga dan/atau
organisasi olahraga profesional. Selanjutnya, cabang olahraga profesional
adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam
bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga.

• Selain itu berdasarkan koordinasi dengan Kemenko PMK dan Kemenpora


scr daring hr ini menyepakati agar masukan utk Permendari ttg Pedoman
Penyusunan APBD 2022 juga memuat kegiatan pendukung implementasi
Inpres 3/2019 ttg Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.

54
55
56
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai