Anda di halaman 1dari 7

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT

PKBM SAM RATULANGI


2020-2022

Disusun Oleh :
PKBM SAM RATULANGI
Juli 2018

Sekertariat :
Jl. Bahari, No. 100, Kel. Dendengan Dalam, Kec. Paal Dua, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyelenggaraan PKBM sebagai satuan pendidikan Non Formal benyak sekali menghadapi
resiko dan tantangan. Hal tersebut di karenakan daya pikir, pengetahuan masyarakat terus
berubah secara dinamis dan menglobal. Adanya perubahan tersebut PKBM harus mengikuti
segala perkembangan yang terjadi. Bila PKBM statis tentunya akan terjadi hilangnya
kepercayaan dari masyarakat dan sudah hilangnya jati diri sebagai lembaga/satuan pendidikan
yang mengedapankan sosial tinggi dengan berkarya, berbakti dan peduli. Dan PKBM Sam
Ratulangi Memiliki Moto dari HIDUP UNTUK BISA MEMBERIKAN MAKNA BAGI
HIDUP ORANG LAIN.
Sesuai dengan tujuan adanya satuan pendidikan non formal dan slogan yang dimiliki PKBM
maka seharusnya PKBM menjadi central kebutuhan masyarakat dan sangat berbeda dengan
pendidikan formal umumnya. Dengan berbasis pada masyarakat maka selayaknya PKBM
mampu menjadi sumber dari segala sumber pengetahuan bagi masyarakat hal ini jelas tempat
yang menjadi pembelajar seumur hidup (Long life education) adalah PKBM. Di dalam program
kerja PKBM harus mampu melayani usia 0 tahun sampai dengan usia 59 tahun. Banyak
program kerja harus banyak upaya yang dilakukan. Untuk mewujudkan program kerja PKBM
maka PKBM Sam Ratulangi berupaya mewujudkan harapannya sebagai satuan pendidikan non
formal yang dibutuhkan dan mampu melayani dengan prinsip pelayanan prima.
PKBM satuan pendidikan yang berdasarakan pada undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional. Dengan masuknya pada undang-undang tersebut wajib bagi PKBM
memenuhi persyaratan yang menjadi suatu standar nasional pendidikan. Untuk memenuhi
standar nasional pendidikan banyak para penyelenggara PKBM yang belum mampu
memenuhinya karena standar yang dirasakan berat oleh para penyelenggara PKBM adalah
standay pembiayaan dan standar sarana prasarana. Hal tersebut karena belum adanya
pembiayaan untuk pengadaan sarana gedung dan biaya operasional PKBM.
PKBM Sam Ratulangi berupaya agar standar pendidikan nasional terpenuhi yang menjadi target
utama adalah memilikinya standar sarana dan prasarana agar dapat melayani masyarakat dengan
optimal, maka salah satu strategi agar tercapainya tujuan tersebut dibuatlah suatu rencana
strategis (Renstra) dengan menggunakan rentang waktu jangka panjang periode tahun 2018-
2022.
Dengan Visi dan Misi.
Visi : “Menjadi Lembaga Pendidikan Non Formal yang Unggul, Berprestasi dan Berbasis
Literasi demi SDM Hebat di Kota Manado”.
MISI :
1. Terwujudnya tata kelola lembaga pendidikan non formal yang mandiri dan akuntabel.
2. Pengembangan program pendidikan non formal berkelanjutan yang berbasis pada
masyarakat luas dan berorientasi pada keakapan hidup
3. Penyelenggaraan pendidikan non formal yang berkualitas sesuai standar nasional dengan
layanan prima dan terbaru sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Membantu program pemerintah dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal,
terdidik dan terlatih melalui program-program peningkatan kualitas sumber daya manusia.
5. Penyelenggaraan program usaha dan keterampilan tepat guna penyelenggaraan program
usaha dan keterampilan tepat guna yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat
dan daerah.
Renstra ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan dan landasan perencanaan antisipatif dalam
upaya pencapaian visi dan misi PKBM Sam Ratulangi tahun 2022 yang akan datang.

1.2 Pemikiran Strategis


Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan demi kemajuan peradaban dan kesejatraan
umat manusia. Sedangkan dasar penyelenggaraan pendidikan secara khusus dituangkan dalam
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 tentang Pendidikan Non
Formal.
Untuk menghadapi persaingan bangsa dan kemitraan dengan bangsa lain di era globalisasi,
PKBM memerlukan peningkatan daya saing dan daya mitra. Selain ini, PKBM memerlukan
kemampuan pengelolaan akademi untuk mewujudkan Visi dan Misi yang otonom dan memiliki
kebebasan mimbar serta budaya akademik.
Asas penyelenggaraan PKBM sebagai satuan pendidikan non formal sebagai pusat belajar bagi
masyarakat dengan prinsip belajar seumur hidup mencakup kebenaran ilmiah, penalaran,
kejujuran, keadilan, manfaat, kebajikan, tanggung jawab, kebhinekaan, dan keterjangkauan.
Fungsi PKBM terutama mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai pendidikan
Nonformal, PKBM Sam Ratulangi memiliki tujuan.
1. Menghasilkan PKBM Sam Ratulangi yang mandiri, unggul, dan berprestasi baik local dan
nasional.
2. Memberikan program-program dan layanan pendidikan kesetaraan yang berkualitas sesuai
perkembangan zaman.
3. Memiliki sarana prasarana pembelajaran yang lengkap dan mandiri.
4. Menghasilkan lulusan peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, berpengetahuan luas,
kompeten dan mampu bersaing di era global.
5. Memberikan Kontribusi Aktif Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui
Pendidikan Dan Ketrampilan Khususnya di Kota Manado, provinsi dan Indonesia pada
umumnya.

Penyelenggaraan PKBM Sam Ratulangi sebagai pendidikan Nonformal di dasarkan pada


suatu pendekatan antara sistem pendidikan berbasis sumber daya (resource-based) dan
sistem pendidikan berbasis pengguna (stakeholders-based). Sistem pendidikan tersebut
meliputi masukan (input), proses, keluaran (output) dan hasil ikutan (outcomes). Dalam
perjalanannya, penyelenggaran pendidikan di PKBM Sam Ratulangi lebih menekankan pada
pendekatan sumber daya (resource-based approach), dalam arti diawali dengan
menghasilkan lulusan (output) sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
ditawarkan kepada masyarakat. Sesuai dengan perkembangan, penyelenggaraan pendidikan
di PKBM Sam Ratulangi dituntut untuk menggunakan pendekatan berbasis pengguna
(stakeholders) atas kompetensi lulusan. Melalui pendekatan ini, PKBM Sam Ratulangi
terlebih dahulu mengkaji tuntutan pengguna atas kompetensi lulusan yang dijadikan dasar
untuk menghasilkan lulusan (output) agar lulusan mampu memenuhi tuntutan pengguna atas
kompetensi (outcomes).
Mengikuti perubahan paradigm dalam penyelenggaraan pendidikan Nonformal, PKBM
Sam Ratulangi merumuskan Renstra 2018-2022 dengan melakukan proses (1) Analisis
Situasi dan Posisi Strategis, (2) Perumusan Strategi, (3) Implementasi Strategi, dan (4)
Evaluasi dan Pengendalian Kinerja. Berdasarkan analisis situasi, posisi PKBM Sam
Ratulangi 2018-2022 akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Walaupun
mengalami peningkatan PKBM
Sam Ratulangi masih perlu merumuskan strategi alternatif, yaitu menekankan kepada
strategi komparatif (comparative strategy), menghasilkan kompetensi lulusan berdasarkan
keunikan yang tidak diselenggarakan/ditawarkan PKBM Sam Ratulangi pendidikan
Nonformal lain, sehingga memiliki keunikan sumber daya. Selain itu, PKBM Sam Ratulangi
juga menerapkan strategi bersaing (comperative strategy), untuk menghasilkan kompetensi
lulusan yang superior dibandingkan dengan lulusan pesaing melalui keunikan dalam proses
penyelenggaraan. Dalam menyikapi kelemahan internal/sumberdaya, PKBM Sam Ratulangi
juga menerapkan strategi kemitraan (cooperative strategy), menghasilkan kompetensi
lulusan berdasarkan kerja sama dengan pemangku kepentingan (stakeholders) terutama
dengan pengguna untuk meraih keunggulan. Kombinasi strategi tersebut diarahkan untuk
mewujudkan keunggulan posisional (positional advantage) agar memiliki superior
performance untuk mencapai visi, strategi tersebut dijabarkan dalam implementasi strategi
berupa program, anggaran dan prosedur. Hasil implementasi menjadi dasar dalam
melakukan evaluasi dan pengendalian kinerja.
II. SITUASI DAN POSISI STRATEGIS
2.1 SITUASI STRATEGI
Gambaran terkini yang di hadapi PKBM Sam Ratulangi berdasarkan capaian kinerja dari tahun ke
tahun dapat di jelaskan berdasarkan uraian situasi lingkungan eksternal dan internal yang di hadapi
instansi sebagaimana uraian berikut.

2.1.1 Situasi Lingkungan Eksternal


a. Faktor-faktor Peluang
1. Undang-undang dan regulasi lainnya dalam bidang pendidikan.
2. Kebijakan pemerintah dalam pendidikan
3. Kesinambungan minat masyarakat untuk mengikuti studi lanjut,
4. Kondisi demografi,
5. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni global,
6. Potensi calon warga belajar,
7. Situasi persaingan global dalam bidang pendidikan (globalisasai)
8. Daya serap lulusan untuk pengguna
9. Tuntutan pengguna terhadap kompetensi lulusan (outcome) dan output bidang penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat.

b. faktor-faktor ancaman
1. Kebijakan pemerintah tentang anggaran pendidikan.
2. Undang-undang dan regulasi lainnya dalam pengeloloaan keuangan,
3. Komersialisasi pendidikan dalam masyarakat.
4. Daya beli masyarakat untuk membiayai pendidikan
5. Penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh masyarakat
6. Kualitas dan heterogenisitas calon warga belajar.
7. Situasi persaingan global dalam bidang pendidikan.
8. Penyelenggaraan pendidikan nonformal asing di dalam negeri.

2.1.2 Situasi Lingkungan Internal


a. Faktor-faktor Kekuatan
1. Jumlah pendidik (tutor);
2. Jumlah tenaga kependidkan;
3. Potensi dan sistem pembiayaan;
4. Ketersediaan sarana-prasarana;
5. Organisasi penyelenggaraan;
6. Manajemen pengelolaan;
7. Pedoman operasional penyelenggaraan;
8. Komitmen pemanfaatan teknologi informasi komunikasi;
9. Kebersamaan dalam budaya organisasi.
b. Faktor-faktor Kelemahan
1. Standar kompetensi pendidik;
2. Standar kompetensi tenaga kependidikan;
3. Sumber dan alokasi pembiayaan;
4. Pendyaguaan sarana dan prasarana;
5. Profesionalisme penglolaan;
6. Pemanfaatan teknologi.

2.2 POSISI STRATEGIS


Hasil pemetaan kinerja berdasarkan kriteria ukur yang sama dari kondisi tahun yang lalu
dan tahun 2020 telah terjadi perubahan posisi strategis dengan gambaran sebagai berikut:
1. Berdasarkan situasi strategis, posisi strategis PKBM Sam Ratulangi pada mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.
2. Dalam proses pembangunan organisasi, sumber daya manusia dan sarana-prasarana
serta keuangan, PKBM Sam Ratulangi perlu memusatkan perhatian pada penataan
organisasi. Prasarana-sarana, sumber daya manusia, kemudia aspek keuangan. Kondisi
tersebut berdasarkan antisipasi faktor eksternal, dan dilihat dari sisi kekuatannya;
3. Apabila dilihatndari sisi kelemahan internalnya, PKBM perlu memusatkan perhatian pada
sarana-prasarana serta organisasi dibandingkan dengan sumber daya manusia dan pengelolaan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai