Anda di halaman 1dari 60

MUATAN TEKNIS SUBSTANSI LEMBAGA (MTSL)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


PELATIHAN DASAR CALON PNS 2019
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DIT. PB
Nama : GURATNO HARTONO, Ir., MBC.
Pangkat/Gol. : Pembina Utama Madya/IVd
NIP : 19550815 198203 1004
Jabatan : Widyaiswara Ahli Utama, Kementerian PUPR
Pendidikan : S-1, Teknik Arsitektur, ITB
S-2, Building Construction, UF, USA
Pengalaman Kerja : 2015 – skg Widyaiswara Ahli Utama, Kemen PUPR
2014 – 2015 Deputi Bidang Perumahan Swadaya, Kemen Pera
2014 – 2014 Kepala Pusat Kajian Strategis, Kemen PU
2010 – 2014 Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan, Kemen PU
2007 – 2010 Direktur Pengembangan Permukiman, Kemen PU

0816 874388, guratno@yahoo.co.id


OUTLINE

1. VISI, MISI, TUGAS / FUNGSI DAN KEBIJAKAN


2. NILAI DASAR, KODE ETIK & KODE PERILAKU
3. NILAI-NILAI DASAR ASN (ANEKA)

4
URUTAN AGENDA/MATERI LATSAR
NO MATERI HARI KE LOKASI AGENDA

Muatan Teknis Substansi Lembaga I 4 KOTA (Jkt, Bdg, Visi, Misi, Tusi, Strategi, program, kegiatan, Output,
1 2
(MTSL-1) Sby, Yogya) outcome, impact di bidang2 PUPR

Agenda I (Sikap Perilaku) & Agenda


2 3 - 18 idem
II (ANEKA)
3 MTSL -2 19 idem Penerapan Agenda I & II (Sikap Perilaku & ANEKA)
4 Studi Lapangan I 20 idem Implementasi Sikap Peraku dan ANEKA
5 Agenda III (Mnjmn ASN, WOG, PP) 21 - 24 idem
6 Studi Lapangan II 25 idem Implementasi Agenda III
7 Penyiapan Ranc. aktualisasi 26 idem
8 Evaluasi Akademik 27 idem Ujian teori Agenda I & II (SP & ANEKA) 20 %
9 Seminar Rancangan Evaluasi 30 idem Seminar judul Aktualisasi 20 %
proses pelaksanaan rancangan/pembuatan Aktualisasi
10 Habituasi/Aktualisasi 31 - 110 BDG & JAKARTA (dlm hal ini di Balitbang 42 HK & 23 HK di unor masing-
masing)
11 Seminar hasil Aktualisasi 111 - 113 JAKARTA Seminar Hasil Aktualisasi 30 %
nilai lainnya: Sikap & Perilaku (10 %); Kompetensi Teknis Bidang (20 %, dari Latsartek)
Visi , Misi, Tugas, dan Fungsi

8/26/2019
VISI KEMENTERIAN PUPR

"Tugas kita semua dan utama adalah menjalankan visi dan misi Presiden. Tidak ada lagi yang namanya visi dan misi
menteri. Karena yang ada hanya program operasional menteri. Sekali lagi yang ada program operasional menteri“
(Jokowi, 2014)
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 :

TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN


BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

VISI KEMENTERIAN PUPR MENDUKUNG


VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 :
“TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL DALAM MENDUKUNG
INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”
7
MISI KEMENTERIAN PUPR

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber


daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan
kedaulatan energy, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung
konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan
sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup
global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan
rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka
mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip
‘infrastruktur untuk semua;

8
MISI KEMENTERIAN PUPR

4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan


rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang
berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di
kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam
kerangka NKRI;
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan
pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk
mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu,
pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan
yang ketat.

9
TUGAS DAN FUNGSI

TUGAS :

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara

10
TUGAS DAN FUNGSI

FUNGSI :
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengelolaan sumber daya air, penyelenggaraan jalan, penyediaan
perumahan dan pengembangan kawasan permukiman,
pembiayaan perumahan, penataan bangunan gedung, sistem
penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase
lingkungan serta persampahan, dan pembinaan jasa konstruksi;
b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi
tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
11
TUGAS DAN FUNGSI

d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di daerah;
f. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan
pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
g. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat;
h. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat; dan
i. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
12
SASARAN OUTPUT INFRASTRUKTUR
PUPR 2015-2019

DUKUNGAN SEKTOR JALAN


• terhadap pembangunan 24 Pelabuhan baru
• terhadap pelabuhan penyeberangan di 60 1.000 km 2.650 km DUKUNGAN
lokasi SEKTOR PERUMAHAN
Konstruksi jalan Pembangunan
• terhadap restrukturisasi jaringan jalan perkotaan
bebas hambatan jalan nasional
• terhadap pembangunan jalan lingkar perkotaan
di Metropolitan dan kota besar Kekurangan tempat tinggal
• terhadap 15 kawasan industri prioritas 47.017 km Pembangunan (backlog) berdasarkan
• terhadap kawasan pariwisata pada 25 KSPN Jalan Strategis
mendukung perspektif menghuni dari 7,6
prioritas Pemeliharaan
• terhadap pembangunan 15 Bandara baru jalan nasional pariwisata juta berkurang menjadi 5 juta
• terhadap intermoda dengan jalur KA (sesuai RPJMN 2015-2019)

pembangunan DUKUNGAN
1 juta Ha
65 waduk Irigasi Baru SEKTOR CIPTA KARYA
KONDISI TARGET
INDIKATOR AKHIR AKHIR
DUKUNGAN 67,52 m3/detik
3 juta Ha THN 2014 THN 2019
SEKTOR Air Baku Rehabilitasi Kawasan
SUMBER [intake, jaringan, Irigasi permukiman kumuh 38.431 Ha 0 ha
embung] perkotaan
DAYA AIR
Pengendalian Banjir Akses Air Minum
70 % 100 %
[normalisasi sungai, Pengamanan Layak
kanal banjir, bangunan abrasi pantai
pengendali banjir, dll] Akses Sanitasi
500 Km 62 % 100 %
3 ribu Km Layak
13
IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PUPR
NO UNIT ORGANISASI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK
1. Sekretariat Jenderal informasi publik, manajemen aset, implemtasi pengadaan
2. Inspektorat Jenderal pengawasan pengadaan, konsultasi pengawasan
3. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air jaringan irigasi, pengendalian banjir, penyediaan air baku
4. Direktorat Jenderal Bina Marga penyediaan jaringan jalan nasional, jalan tol, pembinaan jalan daerah
5. Direktorat Jenderal Cipta Karya fasilitasi prasarana dasar permukiman (penataan kawasan, bangunan Gedung, air
minum, sanitasi, persampahan, dan drainase lingkungan,)
6. Direktorat Jenderal Penyediaan fasilitasi penyediaan perumahan (rumah swadaya, rumah khusus, rumah negara,
Perumahan rumah umum dan rumah komersial)
7. Direktorat Jenderal Pembiayaan fasilitasi bantuan dan kemudahan pembiayaan infrastruktur PU dan perumahan
Infrastruktur PUPR
8. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi pelatihan tenaga konstruksi

9. Balitbang pengembangan teknologi infrastruktur PUPR


10 BPIW perncanaan dan koordinasi pengembangan kawasan dan wilayah
11. BPSDM pembinaan kompetensiPNS dan fasilitasi peningkatan kompetensi SDM daerah
12. BPJT fasilitasi investasi jalan tol
13 BPSPAM fasilitasi penyediaan air minum
13. BLU Pusat Pemgelolaan Dana Pembiayaan memberikan fasilitas luikiditas pembiayaan perumahan melalui KPR FLPP bagi MBR.
Perumahan ( BLU PPDPP )
14. Bapertarum : kemudahan akses pemilikan rumah bagi bagi PNS
VISI CIPTA KARYA
“TERWUJUDNYA PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN
YANG LAYAK HUNI, PRODUKTIF DAN BERKELANJUTAN MELALUI
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR YANG HANDAL DALAM
PENGEMBANGAN PERMUKIMAN, PENGEMBANGAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM, PENGEMBANGAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAN PENATAAN BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN.”
Direktorat Jenderal Bina Marga mampu menyediakan jaringan jalan yang yang andal, terpadu &
berkelanjutan serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial demi
tercapainya Indonesia yang Aman, Adil dan Demokratis serta Lebih Sejahtera melalui pengaturan,
pembinaan, pembangunan, pengusahaan dan pengawasan yang meliputi wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
MISI CIPTA KARYA
1. Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur)
permukiman di perkotaan dan perdesaan dalam rangka
mengembangkan permukiman yang layak huni, berkeadilan sosial,
sejahtera, berbudaya, produktif, aman, tenteram, dan berkelanjutan
untuk memperkuat pengembangan wilayah.
2. Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas
pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam
penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman, termasuk
pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya.
3. Melaksanakan pembinaan penataan kawasan perkotaan dan
perdesaan serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara
yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan.
MISI CIPTA KARYA
4. Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan
kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau
kecil terluar dan daerah tertinggal, serta air minum dan sanitasi bagi
masyarakat miskin dan rawan air.
5. Memperbaiki kerusakan infrastruktur permukiman dan
penanggulangan darurat akibat bencana alam dan kerusuhan sosial.
6. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan
SDM yang profesional, serta pengembangan NSPM, dengan
menerapkan prinsip good governance.
TUGAS DAN FUNGSI CIPTA KARYA

Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas


menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang pengembangan kawasan permukiman,
pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem
penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan
air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
TUGAS DAN FUNGSI CIPTA KARYA
Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi:
1. perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman,
pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air
minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase
lingkungan serta persampahan;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman,
pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air
minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase
lingkungan serta persampahan sesuai dengan perundang-undangan;
3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan,
pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem
pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;
TUGAS DAN FUNGSI CIPTA KARYA
Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi:
4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan
kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan
sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air
limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;
5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kawasan
permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem
penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan
drainase lingkungan serta persampahan;
6. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan
7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
STRUKTUR ORGANISASI DITJEN. CIPTA KARYA
Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Ditjen CK didukung oleh struktur organisasi berikut:

direktorat tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan dan strategi, keterpaduan
Dit. Keterpaduan perencanaan dan kemitraan, pembiayaan, pelaksanaan,
Infrastruktur Permukiman pengelolaan data dan sistem informasi serta pemantauan dan
evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan

Memberikan pelayanan teknis dan melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,


pembinaan teknis, pengawasan teknis, pengendalian dan
administratif kepada semua unsur organisasi Dit. Pengembangan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan kawasan
di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kawasan Permukiman permukiman perkotaan, perdesaan, serta Kawasan
permukiman khusus.
Sekretariat Direktorat
Jenderal melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
Dit. Bina Penataan penyusunan perencanaan teknis, penyelenggaraan penataan
Direktur Jenderal bangunan dan lingkungan, gedung, pengelolaan rumah negara,
Bangunan penataan bangunan dan lingkungan khusus, serta penyusunan
standardisasi dan penguatan kelembagaan

melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,


Dit. Pengembangan Penyehatan penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan
serta fasilitasi di bidang sistem pengelolaan air limbah, sistem
Lingkungan Permukiman pengelolaan persampahan, drainase lingkungan, dan
penyehatan lingkungan permukiman terkait.

melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan,


Dit. Pengembangan Sistem penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan
Penyediaan Air Minum serta fasilitasi di bidang pengembangan sistem penyediaan air
minum.
21
VISI PENYEDIAAN PERUMAHAN
“TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL DALAM MENDUKUNG
INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONG ROYONG.”
Direktorat Jenderal Bina Marga mampu menyediakan jaringan jalan yang yang andal, terpadu &
berkelanjutan serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial demi
tercapainya Indonesia yang Aman, Adil dan Demokratis serta Lebih Sejahtera melalui pengaturan,
pembinaan, pembangunan, pengusahaan dan pengawasan yang meliputi wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
MISI PENYEDIAAN PERUMAHAN
1. Meningkatkan iklim yang kondusif dalam kebijakan penyediaan
perumahan
2. Mempercepat penyediaan dan pembangunan perumahan rakyat yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai untuk
mendukung layanan infrastruktur dasar dan hunian yang layak dalam
rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan
prinsip â??infrastruktur untuk semua
3. Mempercepat penyediaan perumahan dan pembangunan infrastruktur
perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung pemanfaatan
teknologi dan industri konstruksi yang berkualitas untuk pembangunan
perumahan dalam rangka keseimbangan pembangunan antardaerah,
terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan Negara, dan daerah
pasca bencana/konflik dan kawasan maritim/nelayan dalam kerangka NKRI.
MISI PENYEDIAAN PERUMAHAN
4. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya perumahan secara optimal
5. Meningkatkan koordinasi dan kelembagaan pelaksanaan kebijakan
pembangunan perumahan melalui peningkatan peran pemerintah daerah
dan pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan perumahan.
TUGAS DAN FUNGSI PENYEDIAAN PERUMAHAN

Direktorat Jenderal Penyediaan Peumahan mempunyai


tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang penyediaan perumahan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
TUGAS DAN FUNGSI PENYEDIAAN PERUMAHAN
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyediaan
perumahan.
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitas penyediaan rumah umum,
rumah khusus, dan rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan
rendah.
3. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan
penyediaan perumahan.
4. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penyelenggaraan perumahan.
5. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan
penyediaan perumahan.
TUGAS DAN FUNGSI PENYEDIAAN PERUMAHAN
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyelenggarakan fungsi:
6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan
penyediaan perumahan.
7. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahaan.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
STRUKTUR ORGANISASI DITJEN. PENYEDIAAN PERUMAHAN
Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Ditjen PP didukung oleh struktur organisasi berikut:

direktorat tugas
melaksanakan koordinasi dan penyusunan keterpaduan
perencanaan, penyusunan rencana pengembangan lingkungan
Dit. Perencanaan hunian, pelaksanaan kemitraan dan pembinaan kelembagaan,
pengelolaan data dan informasi serta pemantauan dan evaluasi di
Penyediaan Perumahan bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan di


Memberikan pelayanan teknis dan
bidang pembinaan penyelenggaraan rumah tapak khusus,
administratif kepada semua unsur organisasi
perencanaan teknik, penyusunan standar dan pedoman,
di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan Dit. Rumah Khusus pengelolaan, pemantauan dan evaluasi penyediaan rumah tapak
khusus, serta penyediaan rumah tapak khusus dan rumah tapak
negara
Sekretariat
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan
Direktorat Jenderal kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan rumah
susun, perencanaan teknik, penyusunan standar dan pedoman,
Direktur Jenderal Dit. Rumah Susun pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyediaan, penghunian
dan pengelolaan serta pemantauan dan evaluasi penyediaan rumah
susun.

melaksanakan penyusunan rencana teknik dan penyusunan


standardisasi, fasilitasi pendataan dan verifikasi, fasilitasi
Dit. Rumah Swadaya pemberdayaan dan kemitraan, pelaksanaan bantuan stimulan serta
pemantauan dan evaluasi di bidang penyelenggaraan bantuan
rumah swadaya.

melaksanakan perencanaan teknik dan evaluasi, penyusunan


Dit. Rumah Umum dan standar dan pedoman, bantuan rumah umum, fasilitasi
Komersial pelaksanaan hunian berimbang dan fasilitasi penyediaan tanah bagi
perumahan.
28
readiness
critera

tahapan proyek
persiapan pembangunan pemanfaatan
 Organisasi  Serah Terima Kelola
 Kesiapan DED  DIPA  Serah Terima Asset
 Kesiapan lahan  Review Design  Pemanfaatan Asset
 Komitmen Bup/Wal  Pelaksanaan Pembangunan  Pemeliharaan dan
 Sharing kegiatan/  Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Perawatan
biaya  Testing & Commissioning
 Rencana Pembiayaan/  Dokumen pembangunan
RKAKL  Dokumen Serah Terima Kelola/Asset
FS ENG RD PROC CONSTRUCTION OPERATIONAL

Survey Design Construction Operation &


Investigation Maintenance
Land Acquisition
CORE BUSINESS DITJEN. CIPTA

PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

PENGATURAN PEMBINAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN

• Perumusan kebijakan • Penyusunan dan • Tertib Pengaturan • Fasilitasi pengaturan


dan strategi Sosialisasi Pedoman dan Pembinaan
• Tertib Pembinaan
dan standar teknis
• Penyusunan • Pemrograman dan
• Tertib Pembangunan
Perencanaan Umum • Pelayanan Penganggaran
• Tertib Pemanfaatan/
• Penyusunan Peraturan • Pemberdayaan SDM • Perencanaan Teknis
Pengoperassian
Perundang -undangan
• Penelitian dan • Pelaksanaan
Pengembangan (Tusi Konstruksi
Balitbang)
• Pengoperasian
di lingkungan pusat (Direktorat)
• Pemeliharaan
di lingkungan
SATUAN KERJA/SNVT
CORE BUSINESS DITJEN. PENYEDIAAN PERUMAHAN

PENYELENGGARAAN PERNYRDIAAN PERUMAHAN

PENGATURAN PEMBINAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN

• Perumusan kebijakan • Penyusunan Pedoman • Tertib Pengaturan • Fasilitasi pengaturan


perencanaan dan standar teknis dan Pembinaan
• Tertib Pembinaan
• Penyusunan • Pelayanan • Pemrograman dan
• Tertib Pembangunan
Perencanaan Umum Penganggaran
• Pemberdayaan SDM
• Tertib pemanfaatan/
• Penyusunan Peraturan • Perencanaan Teknis
• Penelitian dan pengoperasian
Perundang -undangan
Pengembangan (Tusi • Pelaksanaan
Balitbang) Konstruksi
• Pengoperasian
di lingkungan pusat (Direktorat)
• Pemeliharaan
di lingkungan
SATUAN 31KERJA/SNVT
TANTANGAN PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN

1. Perubahan Iklim dan pencemaran lingkungan yang menimbulkan dampak


berkurangnya air baku
2. Mutu/kualitas infrastruktur permukiman yang kurang baik dan kurangnya
pengawasan saat pengerjaan proyek dapat mendukung percepatan kerusakan
infrastruktur permukiman.
3. Perencanaan yang kurang tepat dan belum terpadu baik antar sektor
maupun antara pusat dan daerah
4. Faktor lingkungan dan perilaku masyarakat yang belum memahami secara
benar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan seperti perilaku
masyarakat yang masih Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat, membuang
sampah sembarangan, membuang limbah.
5. Masih besarnya backlog perumahan
6. Kebutuhan biaya yang sangat besar dibanding ketersediaan
32
Realita.......

8/26/2019
MENGAPA INI BAIK ?
Bangunan Penunjang|Desain

Desain dan Kerapihan Pengerjaan Desain dan Konteks Desain dan Konteks

Desain cukup baik dan Desain toilet umum yang Desain gardu pandang yang
pekerjaannya dilakukan kontekstual dengan baik dan ikonik dengan
dengan rapi. lingkungan terbuat dari warna yang kontras
bahan alami namun tetap memberikan aksen kepada
terlihat rapi dan bersih. lingkungan sekitar.
MENGAPA INI KURANG BAIK ?
Bangunan Penunjang|Desain

Desain dan Pemilihan Material Desain dan Pemilihan Material Pemilihan Material Desain dan Pemilihan Material

Penggunaan material Desain toilet umum Bentuk atap pada Desain yang kurang
beton expose pada terlalu kaku dan bangunan serbaguna baik dan pemilihan
toilet umum kurang pemilihan material ini sudah cukup baik material yang kurang
tahan terhadap air dan warna yang namun pemilihan sesuai dengan konteks
dan terasa suram cepat kotor dan material asbes tidak taman.
kusam. menambah tampilan
visual dan bahan yang
kurang baik
digunakan untuk
kegiatan manusia.
.
Nilai Dasar Organisasi, Kode
Etik, dan Kode Perilaku

8/26/2019
PERAN ASN SESUAI UU No 5 Tahun 2014

Pelayanan Publik
Memberikan Pelayanan Publik secara profesional dan berkualitas

Pelaksana Kebijakan
Melakasanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian seusai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Perekat/Pemersatu Bangsa
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
NILAI-NILAI DASAR UU NO.5/2014 (ps 4)
Nilai dasar meliputi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a meliputi:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintah yang sah
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
7. Memlihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
NILAI-NILAI DASAR UU NO.5/2014 (ps 4)
Nilai dasar meliputi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a meliputi:
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
13. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.
ETIKA
PUBLIK
KOMIT
NASION
MEN
ALISME MUTU

AKUNTA ANTI
ANEKA
BILITAS KORUPSI
AKUNTABILITAS
1. nilai-nilai dasar akuntabilitas
2. konflik kepentingan dalam
masyarakat
3. netralitas ASN
4. keadilan dalam pelayanan publik
5. sikap serta prilaku konsisten
NASIONALISME

Pembentukan nilai pancasila dan


menumbuhkan nasionalisme ASN :
• sebagai pelaksana kebijakan publik
• sebagai pelayan publik
• sebagai perekat dan pemersatu bangsa
1. Pembentukan nilai-nilai dasar dan etika publik
2. Bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya
3. Penerapan kode etik PNS
KOMITMEN MUTU
1. Pembentukan nilai dasar inovatif dan
komitmen mutu
2. efektifitas, efisiensi, inovasi dan
kualitas penyelenggaraan pemerintah
3. konsekuensi dari perubahan
ANTI KORUPSI

1. Pembentukan nilai dasar anti korupsi


2. Penyadaran anti korupsi
3. Menjauhi prilaku korupsi
4. Membangun sistem integritas
5. Proses nilai-nilai dasar anti korupsi
PEMERSATU
ASN dan Pelayanan BANGSA

Publik
Pelaya
nan WoG
Publik

Manaje PELAKSANA
PELAYANAN
KEBIJAKAN
PUBLIK men
PUBLIK
ASN

PERLUNYA PERUBAHAN PARADIGMA SDM APARATUR BPSDM

DILAYANI MENJADI MELAYANI

EASY
MEMBERIKAN PELAYANAN BIROKRASI YANG CEPAT,
MUDAH DAN MURAH

ASN YANG BERINTEGRITAS, PROFESIONAL


DAN VISIONER

INOVATIF DAN BERJIWA SENI

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI PUPR
(PANCA PANDEGHA)

8/26/2019
Peraturan Menteri PUPR
Nomor 07 PRT//2017/M/2017
tentang

Kode Etik dan Kode Perilaku


Pegawai Kementerian PUPR
TUGAS

1. Buat foto pengamatan infrastruktur permukiman /


perumahan atau yang terkait disekitar yang ditemui
2. Sebutkan masalah dan persoalannya
3. Kaitkan dengan tupoksi Kementerian PUPR yang mana
4. Sebutkan keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA
5. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi / memperbaiki
Terima kasih
8/26/2019

Anda mungkin juga menyukai