Anda di halaman 1dari 2

Tugas Ekonomi Perkotaan 2

NAMA : SWANTO GUNAWAN SITUMORANG

NIM : 200501116

KELAS : ER-C

MATA KULIAH : EKONOMI PERKOTAAN

1. Jelaskan peran tata ruang dan posisi RTRW dalam perencanaan kota.

Jawaban : Peran tata ruang : Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang yang disusun
secara nasional, regional, dan lokal.Tata ruang erat kaitannya dengan perencanaan, untuk melihat
struktur ruang pada kota. Kegiatan penataan ruang berkaitan juga dengan perencanaan pembangunan
sehingga dokumen yang dihasilkan dari kegiatan penataan ruang dan perencanaan pembangunan sama-
sama ditujukan untuk memprediksi kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang. Selain itu,
rencana tata ruang sebagai hasil dari kegiatan perencanaan tata ruang merupakan bagian dari proses
perencanaan pembangunan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti telah disebutkan
sebelumnya bahwa pemanfaatan ruang merupakan serangkaian program pelaksanaan beserta
pembiayaannya selama jangka waktu perencanaan.

Posisi RTRW dalam perencanaan kota : RTRW adalah Rencana Tata Ruang Wilayah berdasarkan
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nomor 1 Tahun 2018, penataan ruang adalah suatu sistem
proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan
pembangunan wilayahnya. RTRW juga menjadi dasar perumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang
baik di wilayah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. RTRW merupakan landasan keterpaduan, keterkaitan
dan keseimbangan perkembangan antar wilayah. Juga, landasan dalam mencapai keserasian antarsektor
di Daerah. Dalam hal ini, RTRW berperan sebagai solusi konflik pemanfaatan ruang yang harus mampu
mensinergikan berbagai kepentingan dalam ruang yang bersifat terbatas.

2. Bagaimana menurut saudara, mengenai pola ketimpangan pendapatan yg terjadi di perkotaan?

Jawaban : Ketimpangan pendapatan yang terjadi di perkotaan menunjukkan adanya ketimpangan


distribusi pendapatan antar kelompok masyarakat. Bagian pendapatan yang diterima golongan
penduduk berpendapatan tinggi jauh lebih besar. Disamping itu diperkuat pula oleh laju pertumbuhan
ekonomi yang jauh lebih tinggi. Proses ini telah menyebabkan yang kaya menjadi semakin kaya, yang
miskin semakin miskin. Pola pembagian pendapatan yang lebih merata lebih mampu berperan selaku
indikator tingkat kemakmuan penduduk. Sebaliknya pola pembagian pendapatan yang merata tanpa
adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, lebih tepat disebut pemerataan kemiskinan dibandingkan
dengan pemerataan kemakmuran. Dengan demikian, baik faktor pertumbuhan ekonomi yang tinggi
maupun pola pembagian pendapatan yang semakin merata, diperlukan sekali di dalam meningkatkan
kemakmuran masyarakat terutama di perkotaan.
3. Apakah faktor lokasi / spasial turut mempengaruhi ketimpangan di kota? Jelaskan hasil penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan topik tersebut

Jawaban : Ya, faktor lokasi / spasial turut mempengaruhi ketimpangan di kota karena setiap daerah
ataupun kota memiliki sumber daya yang berbeda-beda, sehingga factor tersebut dapat mempengaruhi
ketimpangan di suatu kota

Penelitian sebelumnya :

Judul : Skripsi “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan Wilayah Kabupaten/Kota Di


Provinsi Jambi Tahun 2010-2014”

Penulis : Nurcahya Ning Tyas (UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, FAKULTAS EKONOMI,


YOGYAKARTA)

Tahun : 2017

Menurut penulis salah satu faktor yang mempengaruhi ketimpangan adalah Aglomerasi.
Aglomerasi adalah konsentrasi spasial dari aktifitas ekonomi di kawasan perkotaan karena penghematan
akibat lokasi yang berdekatan (economies of proximity) yang dihubungkan dengan kluster spasial dari
perusahaan, para pekerja, dan konsumen (Montgomery dalam Kuncoro, 2002). produksi digunakan
sebagai salah satu variabel yang digunakan untuk mengetahui kesenjangan wilayah (Jamie Bonet,2007).

Aglomerasi produksi dapat mempengaruhi kesenjangan wilayah secara langsung, yaitu pada
saat terjadinya hambatan mobilitas tenaga kerja antar wilayah, atau saat terjadi surplus tenaga kerja
dalam perekonomian. Ketimpangan Wilayah adalah sesuatu yang umum terjadi di daerah daerah di
Indonesia. Melihat ketimpangan yang terjadi ini, Ketimpangan yang cukup tinggi biasanya ditandai
dengan banyaknya jumlah masyarakat miskin disuatu daerah.

Beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan wilayah diantaranya adalah :

 Perbedaan kandungan sumber daya alam


 Perbedaan kondisi geografis suatu wilayah
 Kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa
 Terkonsentrasinya kegiatan ekonomi, alokasi dana pembangunan antar wilayah.
 Perbedaan pendapatan antar wilayah

Anda mungkin juga menyukai