Anda di halaman 1dari 3

1.

Kepadatan Jalan atau lalu lintas

Kepadatan jalan atau lalu lintas adalah ukuran atau volume kendaraan yang melewati jalan di daerah
tertentu dengan arus kendaraan yang bervariasi di saat jam-jam tertentu di nyatakan dalam per jam per
kilometer. Masalah transportasi merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh negara-negara
berkembang seperti Indonesia, baik di bidang transportasi perkotaan (urban transportation) maupun
transportasi antar kota (rural transportation). Terciptanya suatu system transportasi yang menjamin
pergerakan manusia, kendaraan atau barang secara lancar, aman, cepat, murah, nyaman dan sesuai
dengan lingkungan sudah merupakan tujuan pembangunan dalam berbagai sektor. Adanya peningkatan
volume lalu lintas akan menyebabkan berubahnya perilaku lalu lintas. Secara teoritis terdapat hubungan
yang mendasar antara volume (flow) dengan kecepatan (speed) serta kepadatan (density). Hubungan
tersebut dipakai sebagai pedoman untuk menentukan nilai matematis dari kapasitas jalan untuk kondisi
ideal, serta dapat dipakai sebagai dasar dalam penerapan manajemen lalu lintas (traffic management)
yang lebih sesuai (Suteja,1999).

2. Kapasitas Jalan

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997) kapasitas adalah arus lalu lintas maksimum yang
dapat dipertahankan pada kondisi tertentu (geometri, distribusi arah, komposisi lalulintas, dan faktor
lingkungan).

Menurut pandangan Sukirman (1994) kapasitas adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat
melewati suatu penampang jalan pada jalur jalan selama 1 jam dengan kondisi serta arus lalu lintas
tertentu.

Menurut Munawar (2006), kapasitas adalah jumlah maksimum kendaraan yang melewati suatu
persimpangan atau ruas jalan selama waktu tertentu pada kondisi jalan dan lalu lintas dengan tingkat
kepadatan yang ditetapkan.

Menurut Oglesby dan Hick (1993), definisi kapasitas ruas jalan dalam suatu sistem jalan raya adalah
jumlah kendaraan maksimum yang memiliki kemungkinan yang cukup untuk melewati ruas jalan
tersebut, baik satu maupun dua arah dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi jalan dan lalu
lintas yang umum. Kapasitas jalan dipengaruhi oleh beberapa kondisi yang ada yaitu :

1. Sifat fisik jalan seperti lebar, jumlah dan tipe persimpangan, alinyemen dan kondisi permukaan.

2. Komposisi lalu lintas atau proporsi berbagai tipe kendaraan dan kemampuan kendaraan.

3. Kondisi lingkungan dan operasi dilihat dari cuaca, tingkat aktivitas pejalan kaki

3. Volume Lalu lintas


Pergerakan lalu lintas timbul karena adanya pertumbuhan kendaraan yang tinggi tidak diimbangi oleh
pertumbuhan prasarana jalan. Manusia perlu bergerak karena kebutuhannya tidak bisa di penuhi di
tempat mereka berada saja. Pergerakan manusia dan barang tersebut jelas membutuhkan sarana dan
prasarana moda transportasi. Tingkat pertumbuhan pergerakan yang sangat tinggi tidak mungkin di
hambat, sementara sarana dan prasarana transportasi yang sangat terbatas yang mengakibatkan
aksesibilitas dan mobilitas menjadi terganggu yang pada akhirnya menimbulkan permasalahan
transportasi, seperti kemacetan lalu lintas (Ali Alhadar 2011).

Dengan bertambahnya jumlah kendaraan dari tahun ketahun dan jumlah jalan yang tidak sesuai lagi
dengan kapasitasnya maka sering menimbulakan bartambahnya volume arus lalu lintas yang berdampak
terhadap kemacetan. Kemacetan dalam berlalu lintas merupakan hal yang tidak asing lagi kita lihat di
kota-kota besar.

Volume Lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang lewat
pada suatu titik ruas jalan atau pada suatu lajur selama interval waktu tertentu. Satuan dari volume
secara sederhana adalah kendaraan. Walaupun dapat dinyatakan dengan cara lain yaitu satuan mobil
penumpang tiap satu satuan waktu (MKJI 2009).

a. Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)

Satuan LHR adalah kendaraan perhari atau smp perhari. Lalu lintas harian rata-rata (LHR) sering
digunakan sebagai dasar untuk perencanaan jalan raya dan pengamatan secara umum dan
kecenderungan pola perjalanan. Volume harian dinyatakan dalam satuan kendaraan perhari atau smp
perhari. LHR didapatkan dengan cara pengamatan volume lalu lintas selama 24 jam pada suatu ruas
jalan tertentu. pengamatan dilakukan dalam beberapa hari kemudian hasilnya dirata-ratakan sehingga
menjadi lalu lintas harian rata-rata.

Apabila pengamatan tersebut dilakukan selama satu tahun penuh (365 hari) maka dapat di peroleh lalu
lintas harian rata-rata (LHRT) dengan menjumlahkan seluruh hasil pengamatan dalam satu tahun dibagi
365 hari.

b. Volume kendaraan

Volume kendaraan adalah banyaknya kendaraan yang lewat pada suatu arus jalan selama satu satuan
waktu jam. Namun demikian pengamatan lalu lintas yang biasanya untuk mengetahui terjadinya volume
jam puncak (VJP) sepanjang jam kerja baik itu pagi, siang maupun sore. Biasanya volume jam puncak
diukur untuk masing- masing arah secara terpisah (Hendarsin Shirley L 2010).

Volume lalu lintas jumlah jumlah kendaraan yang meliputi suatu titik per satuan waktu pada lokasi
tertentu. Untuk mengukur jumlah arus lalu lintas, biasanya dinyatakan dalam kendaraan per hari, smp
per jam dan kendaraan per menit,

Yang mempengaruhi volume lalu lintas, meliputi :

1) Pertumbuhan penduduk, semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk maka akan bertambahnya


juga permintaan moda transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2) Tingganya pertumbuhan kendaraan bermotor, pertumbuhan kendaraan bermotor yang semakin
meningkat dan tidak di imbangi dengan fasilitas ruas jalan yang tidak memadai maka mengakibatkan
tingginya tingkat volume lalu lintas.

3) Aksesibilitas, merupakan suatu ukuran potensial atau kemudahan orang untuk mencapai tujuan
dalam suatu perjalanan.

Untuk menjamin agar jalan dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang di harapkan maka harus
ada upaya-upaya dalam rangka peningkatan-peningkatan jalan itu sendiri. Jalan merukan suatu sarana
transportasi yang sangat penting karena daerah yang satu dapat berhubungan dengan daerah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai