Anda di halaman 1dari 15

ASPEK FISIK

Faktor yang mudah dilihat, yang mempengaruhi pertumbuhan dan


keunikan bentuk kota adalah lansekap alamiah. Lansekap alamiah
yang mempengaruhi bentuk dan perkembangan kota, antara lain
adalah laut, sungai dan gunung.

1. KOTA SUNGAI

Permukiman tepi sungai atau kota sungai terdapat di tepi sungai


yang menjadi jalur utama, atau terletak pada pertemuan dua atau
beberapa sungai.
Secara geografis sungai membelah beberapa bagian kota.

§ Pada awalnya bagian kota yang dipisahkan oleh sungai


dihubungkan oleh transportasi dengan menggunakan perahu.
Dalam hal ini sungai dimanfaatkan juga sebagai jalur sirkulasi
(sebagaimana pada pertumbuhan awal kota).

§ Pada perkembangan selanjutnya dibangun jaringan jalan di


sepanjang kiri kanan sungai, serta jembatan-jembatan yang
menghubungkan bagian kota yang dipisahkan sungai.

§ Pada tahap pertumbuhan berikutnya, ketika kota sudah


mencapai maturity, maka sungai tidak hanya digunakan untuk
transportasi, tetapi dikembangkan untuk kegiatan rekreasi dan
wisata (Seoul, Rheine, Venesia).

Contoh kota sungai antara lain adalah: Boston (USA), Sloten


(Negeri Belanda), Budapest, Kuala Kapuas, Banjarmasin.

1
TIPE KOTA YANG DIPENGARUHI OLEH ASPEK FISIK

1. Kota sungai 4. Kota pelabuhan


2. Kota pertahanan 5. Kota punggung bukit
3. Kota puncak bukit 6. Kota lereng bukit

2
CONTOH KOTA SUNGAI

Kota Sloten, Negeri Belanda


Kota yang dikelilingi sungai dan dibelah oleh kanal.

3
2. KOTA PELABUHAN ALAM

Kota pelabuhan alam dibentuk oleh cekungan yang mengarah ke


laut. Pada pantai berbukit, cekungan kontur membentuk teras
bertingkat semacam tribun teater yang menghadap ke laut.

Kota pelabuhan yang dibentuk oleh alam mempunyai beberapa


potensi; antara lain keindahan alam, kepentingan pertahanan dan
keamanan.

§ Pada awalnya pola jaringan jalan mengikuti karakter kontur,


yaitu membentuk jari-jari mengikuti lengkung cekungan. Jalur
utama menghubungkan bagian atas dan bawah kota.

§ Tahap berikutnya dibangun jalan-jalan pembagi berbentuk


radial dengan titik pusat menuju ke arah laut.

§ Perkembangan pelabuhan tumbuh mengikuti perkembangan


kota.

Kota pelabuhan alam memiliki karakter yang unik:

§ Kota Rio de Janeiro, di satu sisi dilingkupi (enclosure) oleh


bukit; dan di sisi lain dibatasi oleh teluk.
§ Kota Helikarnassos yang terkenal pada jaman Hellinistic
mempunyai bentuk seperti teater.
§ Kota Valparaiso di Chili bentuknya seperti anting modern.
§ Di bagian Selatan Pulau Jawa terdapat kota pelabuhan alam
Cilacap yang lokasinya terlindung Pulau Nusa Kambangan.

4
CONTOH KOTA PELABUHAN ALAM

VENESIA :
Kota air dan kota pelabuhan; wilayah daratan dan kota air dihubungkan
dengan jembatan.

5
3. KOTA PERTAHANAN ALAM

Dalam sejarah perkembangan kota juga dijumpai kota yang


mempunyai pertahanan alam yang dibentuk oleh lingkungan dan
tapak (kontur tanah, posisi terhadap bukit, sungai dan laut).

Kota dibangun dengan memanfaatkan sifat kontur.

§ Tembok kota dibangun sebagai benteng yang mengelilingi


kota.

§ Bagian strategis pada puncak kontur dimanfaatkan untuk


konsentrasi pasukan.

§ Bagian pada lembah kontur dimanfaatkan sebagai jalur keluar


masuk kota (koridor) yang mudah dikontrol, dan memudahkan
penyerangan terhadap penyerbu dengan menempatkan
pasukan di kedua sisi tebing.

§ Pertumbuhan kota selanjutnya terjadi di dalam dan pada


tembok benteng; dimana pada bagian strategis kota (sudut-
sudut benteng kota dan bagian kota yang strategis, dilengkapi
dengan persenjataan sesuai jamannya).

Dalam sejarah kota, kota yang memiliki karakter seperti ini adalah
Idalion (Cyprus) dan Troy.

6
CONTOH KOTA PERTAHANAN

Minas Tirith :
Kota pertahanan dengan memanfaatkan lereng bukit; dalam khayalan J.R.R.
Tolkien (dalam LOR)

7
CONTOH KOTA PERTAHANAN

Sisi lain Minas Tirith

8
4. KOTA PUNGGUNG BUKIT

Kota-kota bukit di Italia merupakan contoh pas yang


menunjukkan kesesuaian antara buatan manusia dan alam.

Bentuk kota mengadopsi karakter konfigurasi bentuk dan


ketinggian lereng.

§ Pertumbuhan kota diawali dengan membangun jaringan jalan


dan bangunan-bangunan pada bagian bukit yang potensial
dikembangkan.

§ Jaringan jalan utama ditempatkan sejajar dengan atau


mengikuti bentuk lereng yang tidak beraturan.

§ Selanjutnya, kota akan tumbuh linier dimana bangunan-


bangunan kastil atau gereja akan disesuaikan bentuk
arsitekturnya, atau ditempatkan sedemikian rupa di sepanjang
sisi punggung bukit.

§ Pada tahap maturity terbentuk ruang-ruang luar kota yang


kelak menjadi pusat kegiatan kota. Di Kota Seina, Italia, ruang
luar kota mengikuti Campo (Piazza del Campo) berbentuk
kerang yang merupakan salah satu dari ruang luar kota
terindah di dunia.

9
CONTOH KOTA PUNGGUNG BUKIT : SEINA - ITALIA

SEINA, ITALIA
Bentuk seperti kerang di pusat kota adalah Piazza del Campo

10
5. KOTA PUNCAK BUKIT

Kota puncak bukit dibangun dengan memanfaatkan keuntungan


bentuk lansekap bukit, terutama bagian puncak dan daerah
sekelilingnya.

Kota puncak bukit bentuknya melingkar seperti kubah.

§ Pertumbuhan kota diawali dengan penempatan bangunan


utama pada bagian puncak bukit.
§ Kemudian dikembangkan pola jaringan jalan berbentuk
lingkaran konsentris mulai dari puncak sampai ke bawah.
§ Perkembangan kota selanjutnya mengikuti pola konsentris
yang melebar ke arah kaki bukit.

Hal ini berbeda dengan kota-kota di daerah dataran yang bisa


tumbuh dan berkembang dengan berbagai bentuk dan pola.

Contoh kota puncak bukit adalah Perugia (Italia).

6. KOTA LERENG BUKIT

Berbeda dengan kota perbukitan yang lain; yaitu kota di


punggung bukit dan puncak bukit; kota di lereng bukit lokasinya
berada di sepanjang lereng membentuk teras-teras bertingkat.

Orientasi kota menghadap ke arah lembah yang pada umumnya


mempunyai pemandangan alam yang indah.

Contoh kota lereng bukit adalah Kota Asisi dan Gubio. Di


Indonesia, kota semacam ini terdapat di tempat-tempat wisata
yang terletak di lereng gunung, seperti Tretes Raya yang terletak
di lereng Gunung Welirang.

11
CONTOH KOTA PUNCAK BUKIT

MACHU PICCHU : Kota peninggalan Bangsa Inca di Peru

12
SISI LAIN MACHU PICCHU

Intihuatana :
Salah satu indikator bahwa Machu Picchu adalah kota peribadatan.

13
KARAKTERISTIK TOPOGRAFI

Tipe-tipe kota yang disebutkan di muka adalah tipe yang universal.


Dengan mencermati pertumbuhan kota di masa lalu, wawasan baru
perlu diperluas untuk memahami bentuk kota iregular dengan cara:

§ Lebih memahami karakter spesifik topografi dibandingkan


sifat-sifat umum bukit, lembah dan sungai.

§ Lebih memfokuskan pada land division pra urban yang


berkaitan dengan topografi dan kultur, seperti pola pemilikan
tanah, kebiasaan aktivitas bertani, serta pengelolaan tanah
publik (antara lain padang rumput dan tanah penggembalaan).

Wawasan tersebut dimaksudkan untuk memahami lebih lanjut


keunikan atau keanehan topografi.

§ Sebagai contoh adalah Kota Boston yan memiliki karakteristik:


- Memiliki Semenanjung Shawmut dengan teluk kecilnya
di bagian Timur, dan Neck yang sempit di bagian
Selatan.
- Urban fabric tidak dibentuk berdasarkan naluri.
- Bentuk-bentuk lansekap sangat diperhatikan dan diolah
dengan baik.
- Tiga punggung bukit yang muncul di sepanjang pusat
semenanjung berpengaruh langsung terhadap bentuk
awal Boston.

§ Kota Venesia dan Machu Picchu direncanakan dengan cara


yang unik. Keduanya direncanakan sebagai kota sesuai
dengan lokasi mereka berada; Venesia menyatu dengan
laguna; sedangkan Machu Picchu dibangun membentuk teras
bertingkat di lereng pegunungan.

§ Kota Sloten, Nieuwport dan Schoonhoven dibangun pada jalur


yang melintasi alur sungai, dengan menempatkan landmark
seperti town hall pada pertemuan utama.

14
Kota tepi sungai dan lereng bukit di Cochem Jerman

15

Anda mungkin juga menyukai