BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
pada posisi yang rendah, sehingga apa yang disebut sebagai kota
jauh juga tidak dapat dilepaskan dari peran dan fungsi pelabuhan
pelabuhan. 5
akan tetap bisa beraktivitas secara efektif dan efisien. Hal ini
8Carl W. Condit, The Port of New York A History of the Rail and
Terminal System from The Grand Central Electrification to The
Present (Chicago and London: The University of Chicago Press,
1981).
pengguna pelabuhan.
sepenuhnya terpenuhi.
abad itu.
invasi Jepang.
16
sendiri.
C. Tujuan Penelitian
Hindia Belanda.
perdagangan interregional.
secara tata ruang menjadi lebih besar, maka penelitian ini juga
perdagangan internasional.
D. Tinjauan Pustaka
kota Surabaya.
aktivitas pelabuhannya.
strategis dari Brunai yang pada abad XVII dan XVIII karena
sendiri.
dagang.
“melupakan” pelabuhannya.
dan Singapura.
kota Surabaya yang tinggi juga disebabkan oleh adanya daya tarik
31Jamie
A. Mackie, “Regional Demographic History as a clue to
socio economic change: Residency Surabaya 1890-1990 as a case
study”, paper dalam The First Conference on Indonesia Modern
Economic History. Jakarta, 1-4 October 1991.
pelabuhan internasional.
massa.
Surabaya.
buruh dermaga.
pelabuhan Surabaya.
hanya berjumlah 250 orang. Hal ini antara lain disebabkan oleh
bekerja di pelabuhan.
42Murphey, loc.cit.
pelabuhan dikembangkan.
E. Kerangka Konseptual
pedalaman.
sebuah pelabuhan.
kepulauan Indonesia-Malaya.48
internasional.
dilayari oleh perahu dagang sampai abad XIX. Kedua sungai ini
kait dan didukung oleh jaringan transportasi, baik jalan kereta api
mulanya delta ini merupakan kolam pasir dan lumpur. Pada masa
lampau sungai Kediri berakhir di laut dekat ibukota kerajaan
Majapahit. Ketika delta ini menjulang di atas air, sungai ini
memanjang sampai Surabaya dan Porong. Delta ini sendiri
dipotong oleh berbagai sungai kecil yang airnya sebagian berasal
dari cabang utama dan sebagian dari sawah. Itulah sebabnya delta
ini menjadi subur dan sekarang mencakup distrik Surabaya yang
kaya. Baca selengkapnya: “De Staad der Soerabajasche
havenwerken”, dalam Indisch bouwkundig tijdschrift, VI, 1913, jlm.
876.
penurunan.
F. Metode Penelitian
Maatschappij, Inventaris van het archief van Ir. Wouter Cool (1877-
dan tidak ada “jalan masuk” untuk mencari dan menemukan arsip
pembangunan pelabuhan.
sumber.
kesimpulan.
G. Sistematika Pembahasan
kerangka konseptual.
disajikan pada Bab III sampai Bab VII. Sebagai latar belakang
setelah Batavia. Posisi ini telah berlangsung sejak abad XIX yang
internasional.
orang saja.
interregional yang dijabarkan dalam Bab VII. Bab ini terdiri atas