Dosen Pengampu
Prof. Dr. Ir. Nyoman Budiartha RM, MSc,
Oleh:
Kadek Ryo Aryawan (1905511137)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang sejarah perkembangan pelabuhan- pelabuhan serta
peranannya dalam perkembangan masyarakat (Ekonomi, Sosial dan Budaya)
a. Pelabuhan dunia
Dari penemuan-penemuan Archaeologists (hasil survei, penggalian-penggalian
dan berdasarkan pada dokumen-dokumen tua), dapat diketahui bahwa sejarah dari
perkembangan pelabuhan pada hakekatnya sudah dimulai pada waktu Kekaisaran
Romawi sekitar tahun 3500 SM. Bangunan-bangunan pelabuhan tersebut banyak
dijumpai di lautan Tengah, lautan Merah dan teluk Persia. Dengan adanya pertualangan
pelaut-pelaut yang gagah berani seperti Colombus, Drake, REleigh, Cook, Mangellan
dan lain-lain yang memelopori pelayaran dengan menggunakan kapal-kapal besar
dengan crew yang besar mengarungi lautan yang luas dari benua ke benua. Awalnya
pelayaran hanya dilakukan dalam jarak dekat yang biasanya hanya sepanjang sungai atau
pantai serta dengan kapal-kapal kecil dengan muatan sedikit, perlahan mulai berganti
dengan kapal-kapal yang besar dengan crew yang banyak dan sudah mulai mengangkut
penumpang dan barang dari benua ke benua, hal ini menyebabkan munculnya
Pelabuhan-pelabuhan modern Dari hasil ekspedisi tersebut, melahirkan pertumbuhan
lalu lintas, perkembangan pembangunan seperti fasilitas-fasilitas Pelabuhan seperti
dermaga. Tetapi pada saat itu, banyak bangunan-bangunan Pelabuhan yang hancur dan
lenyap dikarenakan beberapa factor seperti jatuhnya kekaisaran Romawi, bencana alam
(gempa bumi, banjir, dan sebagainya, serta kurangnya perawatan.
Mulai abad ke XVIII perhatian dalam pekerjaan-pekerjaan pelabuhan muncul
kembali berkenaan dengan keinginan dari bangsa-bangsa di dunia untuk menjelajah
lautan serta pencarian jalur perdagangan dan pencarian tanah-tanah dan daerah baru
dalam memperluas kekuasaannya. Perluasan koloni oleh kerajaan Inggris, Spanyol,
Portugis, Belanda dan lainnya mempunyai andil dalam perkembangan Pelabuhan.
Setelah ditemukannya mesin uap, kapal tidak lagi digerakkan oleh layer tapi sudah
digerakkan oleh mesin uap. Dari saat itulah konstruksi Pelabuhan berkembang pesat,
Jumlah kapal-kapal dan kebutuhan akan fasilitas Pelabuhan meningkat.
Perkembangan Pelabuhan semakin meningkat setelah adanya Pelabuhan bebas
(free port, baunded ware houses) yang merupakan indikasi bahwa Pelabuhan merupakan
suatu unit dalam system ekonomi daerah yang dilayani oleh Pelabuhan tersebut.
Peningkatan perkembangan perdagangan dunia yang cepat mengakibatkan banyak
prasarana yang harus disesuaikan untuk memberikan pelayanan Pelabuhan yang lebih
baik yang berakibat pada biaya dan investasi yang besar.
Peranan pelabuhan dunia sangat penting dan sangat strategis, dalam menunjang
pertumbuhan perekonomian dan perdagangan, sosial dan budaya Kota dan Provinsi
secara khusus, serta Negara secara umum. Pelabuhan sebagai salah satu sistem
transportasi laut internasional yang pantas dan layak dijadikan hubport dari suatu negara.
Suatu Negara membutuhkan pelabuhan yang bagus untuk memajukan dirinya . Semua
kegiatan yang dilakukan di pelabuhan memiliki peranan kunci untuk berbagai bidang di
suatu Negara seperti pertahanan, perekonomian, dan perikanan. Berbagai jenis
pelabuhan dan prasarananya dikembangkan untuk memaksimalkan fungsi pelabuhan itu
sendiri.
b. Pelabuhan Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua per tiga wilayahnya adalah
perairan dan terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan jalur
perdagangan internasional berbasis transportasi laut. Sehingga peran pelabuhan sebagai
pintu perdagangan Ekonomi Internasional sangatlah vital bagi kegiatan ekonomi
Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan pelabuhan menjadi kunci utama pemerintah
untuk menggerakkan aktivitas ekonomi dan mengundang masuk investasi. Berikut
rentang perjalanan Perusahaan Pelabuhan Indonesia 2.
Selesainya pembangunan Terminal Peti Kemas 1 pada tahun 1980 dan Terminal
Peti Kemas 2 pada tahun 1982 menjadi bukti pesatnya perkembangan dan
pembangunan yang dilakukan oleh Perum Pelindo 2 untuk menjadikan Pelabuhan
Tanjung Priok sebagai ikon dan tolak ukur infrastruktur dan fasilitas serta, kegiatan
kepelabuhanan di Indonesia. Hal ini terwujud dengan menjadi benchmark (acuan)
dan best practices (praktik terbaik) di Asia untuk kegiatan pengelolaan dan
pembangunan pelabuhan. Tercatat hingga saat ini, terdapat beberapa negara yang
pernah menjadikan Pelindo 2 cabang Tanjung Priok sebagai benchmarking
pembangunan pelabuhan di negara mereka, dari Malaysia, Thailand dan Republik
Rakyat Tiongkok serta Korea Selatan hingga Uni Emirat Arab.
Namun, relevansi Pelindo 2 sebagai perusahaan logistik yang bergerak di bidang
pengelolaan dan pengembangan Pelabuhan dengan praktik terbaik di Asia tidak
bertahan lama. Meningkatnya jumlah peredaran kapal berukuran besar, pada tahun
1990an membuat banyak perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut dari Luar Negeri
untuk menutup rute pengangkutan kargo menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini tak
lepas dari langkah direksi Perum saat itu yang hanya berfokus untuk meningkatkan
keuntungan tanpa diikuti dengan perputaran uang yang signifikan bagi perusahaan,
seperti pembangunan terminal baru yang tentunya akan meningkatkan keuntungan
perusahaan seiring dengan makin membesarnya kapasitas tampung arus lalu lintas
kargo. Lebih jauh lagi, para perusahaan EMKL membuka kartu dan menyatakan bahwa
tingkat pengembalian keuntungan dari rute menuju Pelabuhan Tanjung Priok kecil,
karena Kapal yang melayani rute kesulitan untuk bersandar, berlabuh dan melakukan
bongkar muat karena ukurannya yang besar, sehingga perusahaan yang melayani rute
ke Pelabuhan Tanjung Priok terpaksa melayani rute tersebut menggunakan kapal kecil
yang tertinggal zaman. Hal ini tentunya membuka mata para anggota direksi, dimana
secara jelas, singkat dan eksplisit bahwa Pelabuhan Tanjung Priok tidaklah sesuai,
bahkan sejajar dengan pelabuhan yang ada kawasan sekitarnya. Pernyataan itu menjadi
pukulan telak bagi Perum Pelindo 2 saat itu, karena dulunya Pelindo 2 lah yang justru
menjadikan iklim usaha EMKL menjadi usaha yang menguntungkan, karena Pelabuhan
Tanjung Priok menjadi acuan standar bagi Pelabuhan di Asia untuk berkembang lebih
berkualitas dan perkembangan ini diikuti oleh perusahaan pengelola dan pengembang
pelabuhan yang menjadi pemicu perubahan arah permainan usaha EMKL kelas global,
malahan yang ironis adalah Pelabuhan yang pernah menjadi acuan di Asia tersebut
malah menjadi kawasan yang kumuh, semrawut dan penuh kegiatan pungutan liar.
Belum lagi pengelolaannya, akrab dengan kelambanan, fasilitas kuno dan tata
kelolanya sangat tertinggal zaman.
2010–2020
Pada tanggal 30 Juni 2020, perusahaan ini resmi menyerahkan mayoritas saham
PT. Rumah Sakit Pelabuhan, yang mengelola Rumah Sakit Pelabuhan
di Jakarta, Cirebon, dan Palembang, ke PT. Pertamina Bina Medika, sebagai bagian
dari upaya pemerintah untuk menyatukan kepemilikan semua rumah sakit yang dimiliki
oleh BUMN.
c. Pelabuhan Bali
Sejarah perkembangan kawasan Pelabuhan Buleleng dibedakan kedalam tiga
tahap, yakni: jaman kerajaan, jaman kolonial, dan jaman kemerdekaan. Pada tahun 1846
pemerintah Hindia Belanda menguasai daerah Bali dan menjadikan beberapa kota di
Bali sebagai pusat pemerintahan di Pulau Bali. Sebagai kota pusat pemerintahan maka
dibangunlah berbagai fasilitas kota termasuk diantaranya adalah pelabuhan. Selain
membuat pelabuhan utama pemerintah Hindia Belanda juga membuat jalan utama baru
menuju pelabuhan. Keberadaan dari jalan ini telah mempengaruhi tata ruang tradisional
kota yaitu dengan mengubah aksis kota yang berpusat pada catus patha (pempatan
agung) menjadi ke kantor pemerintah Hindia Belanda. Keberadaan dari aksis kota yag
baru ini memudahkan pemerintah Hinda Belanda dari Kantor pemerintahannya untuk
dapat memantau (meneropong) aktifitas di pelabuhan.
Pelabuhan-pelabuhan di Bali pada masa Pemerintahan Hindia Belanda merupakan
pintu gerbang utama Pulau Bali. Berbagai fasilitas pelabuhan seperti: dermaga,
gudang, terminal, kantor pabean dan jembatan yang menyeberangi sungai-sungai yang
dibangun. Pesatnya pertumbuhan kawasan pelabuhan membuat perkampungan nelayan
bugis bergeser dari kawasan ini, kawasan pelabuhan diutamakan sebagai kawasan
pegudangan untuk distribusi barang. Aktifitas yang ramai pada pelabuhan-pelabuhan
memberi pengaruh pada kawasan disekitar pelabuhan yang mulai menjadi kawasan
perdagangan. Deretan pertokoan mulai bermunculan di kawasan ini, sebagai sarana jual-
beli barang distribusi pelabuhan. Pertokoan ini sebagian besar dimiliki oleh kaum dari
etnis Cina, yang memang terkenal sebagai bangsa pedagang.
Pertumbuhan Industri
Modernisasi Pelabuhan
a. Pelabuhan Dunia
Pelabuhan dunia dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagaimana telah disebutkan
diatas. Dimana pelabuhan-pelabuhan di dunia terus berkembang dari waktu ke waktu
sehingga perdagangan internasional dapat berkembang pesat dengan pesat.
b. Pelabuhan Indonesia
Sama seperti Pelabuhan dunia Pelabuhan di Indonesia dipengaruhi juga oleh
faktor-faktor seperti perdagangan, pertumbuhan industri, pertumbuhan industri minyak,
perkembangan pelabuhan-pelabuhan khusus, modernisasi pelabuhan, perkembangan
armada dunia, kemajuan dalam perancangan konstruksi pelabuhan tetapi saat ini
pelabuhan Indonesia masih memerlukan pembaharuan agar dapat memberikan
pelayanan yang maksimal. Indonesia yang berada pada jalur perdagangan dunia dimana
dengan meningkatnya perdagangan internasional pelabuhan di Indonesia menjadi salah
satu jalur yang sering dilewati. Keberadaan kapal-kapal dengan ukuran yang besar ini
semakin mendesak pelabuhan untuk meningkatkan pelayanan dan armada kapal.
c. Pelabuhan Bali
Daerah Bali merupakan daerah yang terkenal dngan pariwisata sehingga perlu
adanya pelabuhan khususnya bidang pariwisata agara manca negara agar para
wisatawan yang singgah di Bali dapat menikmati keindahan Bali dan tentunya
mendapatkan tambahan devisa daerah tersebut mneghidupkan ekonomi rakyat Bali itu
sendiri.
3. Dalam buku PELABUHAN Perencanaan dan Perancangan Konstruksi Bangunan Laut dan
Pantai (RakaMandi,2015) dijelaskan tahap-tahap perencanaan Pelabuhan. Coba anda ambil
contoh minimal 2 kasus yang dilakukan di
a. Pelabuhan negara lain di dunia
1) Pelabuhan Sydney
Lokasi pelabuhan ini pada pantai selatan Australia, Pelabuhan ini
melayani New South Wales dan daerah sekitarnya dan hinter land meliputi hampIr
309.000 meter persegi . Pelabuhan Sydney dapat dilihat pada gambar. Pelabuhan
ini merupakan pangkalan utama bagi kapal-kapal angkatan laut Inggris dan
Amerika semasa perang dunia ke 2 dan masih berlanjut sampai saat ini Disamping
itu pelabuhan ini selalu dikunjungi kapal-kapal besar yang salah satunya yang
terkenal adalah kapal pesiar queen Mary dan Queen Elizabeth Pelabuhan ini
dilengkapi pula dengan fasilitas-fasilitas seperti dermaga dan fasilitas-fasilitas
lainnya.
Pelabuhan ini berlokasi pada pertemuan sungai Elbe, kira-kira 76 mil dari
laut utara. Tata letak pelabuhan ini diperlihatkan pada gambar. Seperti diperlihatkan
pada gambar, karakteristik pelabuhan ini tidak menggunakan dermaga tipe fi er.
Basin pelabuhan digunakan alur sungai utama yang sudah ada sedangkan untuk
kapal-kapal yang besar demi untuk keamanannya biasanya menggunakan basin
terbuka dengan dibantu oleh dolphin agar bongkar muat barang-barang dapat
berjalan dengan aman dan lancar anatar satu kapal dengan kapal yang lainnya.
Pelabuhan ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas peralatan yang digunakan untuk
bongkar muat semua komoditi yang dipasarkan didunia dan juga untuk semua tipe
barang.
b. Pelabuhan Indonesia
1) Pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sudah mencapai kejenuhan. Pelindo
III membangun terminal teluk lamong untuk meningkatkan daya saing pelabuhan.
Terminal ini dibangun sebagai perluasan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
sekaligus sebagai antisipasi over capacity di pelabuhan terbesar kedua di Indonesia
itu. Terminal Teluk Lamong, disebut-sebut sebagai pelabuhan paling canggih di
Indonesia. Pembangunan tahap pertama dari Terminal Teluk Lamong memiliki
luas sekitar 40 hektar. Pembangunan ini dimulai sejak tahun 2010 lalu dan
dinyatakan selesai pada tahun 2014. Terminal ini akan digunakan untuk melayani
petikemas domestik, petikemas internasional, dan curah kering dengan standar
pangan. Kapasitas terminal tahap pertama ini mencapai 500.000 TEUs petikemas
domestik dan 1 juta TEUs petikemas internasional.
Sementara itu, untuk curah kering akan siap tahun 2016 dengan kapasitas
5 juta ton. Terminal ini terbilang paling canggih di Indonesia dan pertama
menggunakan sistem operasi otomatis dan ramah lingkungan. Hampir sebagian
besar alat-alatnya digerakkan dengan tenaga listrik dan tenaga gas. Hanya beberapa
alat yang masih menggunakan bahan bakar minyak, itupun bahan bakar dengan
standar EURO 4. Bahkan, terdapat alat yang di atasnya tidak ada operatornya. Alat
tersebut dioperasikan dari ruang kontrol oleh operator-operator perempuan.
Terminal Teluk Lamong mampu mengefi siensikan waktu dwelling time pada post
clearance dengan pengurangan satu hari prosesnya.
2) Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
Jumlah kunjungan kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok terus
meningkat dan tahun ke tahun. Namun kondisi ini tidak dibarengi dengan
penyediaan fasilitas pelabuhan yang memadai, sehingga pelayanan kepada kapal
barang maupun kapal penumpang dirasakan rendah. Hal ini terlihat dari pola
pelayanan campuran antara kapal penumpang dan kapal barang yang disebabkan
tambatan khusus kapal penumpang yang tersedia hanya 1 berth dengan panjang
150 meter. Ada beberapa alternatif pemecahannya yaitu dengan pembangunan
dermaga bare, pengembangan dermaga lama, mengefisienkan sistem bongkar muat
dan melakukan pengalokasian unit tambatan.
c. Pelabuhan Bali
1) Pelabuhan Telukan Bawang
Di utara pulau Bali tepatnya di daerah Teluk Bawang kecamatan Gerokgak,
kabupaten Buleleng terdapat pelabuhan umum yang disebut dengan pelabuhan
Telukan Bawang. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan alam karena dibangun
didaerah pantai suatu teluk yang terlindung terhadap arus dan
gelombang.Pelabuhan ini digunakan untuk menerima pengiriman barang-barang
dari pulau-pulau di Indonesia khususnya dari pulau Jawa seperti : semen, kayu dan
sebagainya dan digunakan untuk mengirim barang-barang berupa hasil pertanian
dan peternakan. Tata letak pelabuhan Telukan Bawang dapat diperlihatkan seperti
gambar.
2) Pelabuhan Benoa
Pelabuhan Benoa merupakan peninggalan Belanda yang dulunya
dikembangkan sebagai pelabuhan bongkar muat barang-barang baik untuk tujuan-
tujuan dalam negeri maupun untuk pelabuhan eksport-impor, namunsekarang
pelabuhan benoa hanya sebagi pelabuhan pengumpulan atau feeder port. Tata letak
pelabuhan Benoa dapat dilihat pada gambar.
4. Jelaskan dan beri minimal 2 contoh Aspek-aspek dalam Perencanaan dan Perancangan
daerah Perairan Pelabuhan di
a. Pelabuhan negara lain di Dunia
Aspek lingkungan dan keselamatan yang memainkan peran dalam perencanaan
lay-out. Masalah utama dalam perluasan atau pengerukan untuk meningkatkan
kedalaman perairan pelabuhan dan saluran yang ada menghasilkan material hasil
pengerukan/galian. Peraturan lingkungan ini pada negara peraturan lingkungan,
saat pengembangan pelabuhan mempengaruhi sistem ekologi yang ada. Misal, di
Pelabuhan Los Angeles harus menyediakan lahan yang dialokasikan untuk
habitat air menggantikan daerah yang dilakukan pengerukan.
Aspek pertimbangan keamanan yang diperlukan persyaratan tambahan dalam
beberapa kasus, contohnya impor LNG di dermaga Zeebrugge yang memiliki
cekungan sendiri, terisolasi dari daerah pelabuhan lainnya.
b. Pelabuhan Indonesia
Aspek desain yang sebagian besar berpusat pada kapal dimana jumlah dan
ukuran kapa akan menentukan seberapa besar ukuran pelabuhan serta seberapa
besar pengembangan pelabuhan. Sebagai contohnya ialah pelabuhan Tanjung
Priok yang ukuran pelabuhannya besar dikarenakan kegiatan pada pelabuhan
tersebut sangatlah sibuk sehingga memiliki fasilitas lengkap.
Aspek Teknis Pelabuhan seperti pada Pelabuhan Nasional Kabupaten Maluku
Tenggara, hasil pemodelan bathimetri memiliki nilai sedang Berdasarkan standar
minimal kedalaman pelabuhan laut dengan Hierarki Pelabuhahan Pengumpan
Lokal yaitu -4 LWS atau kedalaman 4 meter.
c. Pelabuhan Bali
Aspek penentuan lokasi yang meliputi penentuan karakteristik kapal rencana,
analisis kebutuhan lahan dan penentuan tipe dermaga yang akan digunakan.
Contohnya pada pelabuhan Amed dimana, arak kedalaman minimum berkaitan
dengan biaya pembangunan, semakin pendek jarak ini maka biaya pembangunan
akan semakin kecil. Semakin pendek jarak yang diperlukan untuk mencapai
kedalaman yang diperlukan diberikan nilai yang besar. Pada kondisi perairan di
Amed dengan jarak 35-150 m kedalaman minimum sudah didapatkan.
Aspek sosial yang mana dianggap terpenuhi jika masyarakat di lokasi
bersangkutan mendukung adanya pembangunan pelabuhan di daerah tersebut.
Seperti aspek teknis, aspeksosial juga memiliki kontribusi sama pentingnya dalam
pertimbangan pembangunan suatupelabuhan.