Anda di halaman 1dari 28

IDENTIFIKASI BENTU

BENTUK KOTA
Morfologi kota
2023
KELOMPOK 1B
Anggota Kelompok :

Nayla Qonitah Shabirah F 231 22 016

Ifti Syafitri F 231 22 019

Muhamad Ibnu Hajar F 231 22 121

Moh Riswandha Imawan F 231 22 123

Muhammad Fadhil Wahid F 231 22 125

Moh Rifki F 231 21 027


PEMBAHASAN
A. Bentuk Kompak
1. Bujur Sangkar
2. Kipas
3. Pita
4. Gurita
5. Tidak Berpola
6. Bulat
7. Persegi Panjang

B. Bentuk Tidak Kompak


1. Terpecah
2. Berantai
3. Terbelah
4. Stellar
A. Bentuk
kompak
Bentuk kompak adalah salah satu dari beberapa bentuk atau
konsep yang digunakan untuk menggambarkan struktur fisik suatu
kota
1. Bentuk Bujur Sangkar
Bentuk kota yang sering disebut dengan istilah kota berbentuk “Bujur
Sangkar” ini mengacu pada bentuk geometris yang menciptakan tata
letak kota yang simetris dan beraturan, dengan sudut-sudut yang
membentuk sudut-sudut kanan dan sisi-sisi yang sejajar.
Kota Herat, Afghanistan.

Salah satu contoh bentuk kota bujur sangkar


berada di kota Herat, Afghanistan. Kota ini
memiliki jaringan jalan yang relative teratur
dengan jalan-jalan membentuk pola bujur
sangkar yang menciptakan kesan tata letak
kota yang terstruktur
2. Bentuk Kipas

Bentuknya sebagian lingkaran, arah keluar kota memiliki


perkembangan yang relative seimbang. Bentuk kipas ini
disebabkan oleh adanya hambatan-hambatan yang menghambat
pertumbuhan kota pada arah-arah tersebut, penghambat ini dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu alami dan artifisal.
Kota Chandigardh, India.

Tata letak dalam kota yang berbentuk


kipas memungkinkan zonasi fungsional
yang jelas yang dibagi menjadi beberapa
sektor seperti sektor perumahan, sektor
komersial, sektor industri, dan sektor
administrasi. Jalan-jalan utama menjari
pusat administrasi dan pusat kota, yang
mempermudah akses ke berbagai sektor.
3. Bentuk Pita

Sebenarnya bentuk ini juga mirip “regtangular city” namun


karena dimensi memanjangnya jauh lebih besar dari pada dimensi
melebar maka bentuk ini menempati klasifikasi tersendiri dan
menggambarkan bentuk pita. Dalam hal ini jelas terlihat adanya
peranan jalur memanjang (jalur transportasi) yang sangat dominan
dalam mempengaruhi perkembangan areal kekotaannya, serta
terhambatnya peluasan areal ke samping.
Kotak Cusco, Peru.

Memiliki tata letak yang unik


memanjang dan berada di antara dua
gunung, Terbentuknya kota Cuscuo
diakibatkan karena sejarahnya. Pada masa
pra-kolonial Cusco merupakan pusat
kekaisaran Inka, yang ddimana dahulu
memandang pegunungan sebagai tempat
suci, Selain itu, karena letaknya diantara
dua gunung menjadi sebuah keuntungan
bagi kota Cusco dalam pertahanan.
4. Bentuk Gurita/Bintang

Merupakan bentuk kota yang jalur


transportasinya mirip dengan ribbon city, namun
pada bentukan ini, jalur transportasi tidak hanya
satu arah, tetapi memiliki berbagai arah, oleh
karena itu ia disebut bentukan gurita/bintang.
Kotak Manaus, Brazil.

Kota Manaus, Brasil, memiliki pusat


kota yang bercabang layaknya bentuk
gurita, alas an terbentuk kota ini yaitu
karena sejumlah faktor yang
mempengaruhinya seperti geografi yang
unik, dengan lokasinya di tepi sungai
Amazon yang luas dan berliku-liku.
Jaringan sungai yang mengelilingi kota
berperan penting dalam membentuk tata
letak ini serta memberikan akses ke
sumber daya alam yang kaya di hutan
hujan Amazon
5. Bentuk Tidak Berpola
(Unpatterned Cities)

Kota ini merupakan terbentuk pada daerah


khusus, yaitu daerah dimana faktor pendorong
pertumbuhan kota tersebut sangat kuat dan tidak
terkait kondisi fisik wilayah, hal ini menyebabkan
adanya kota yang berkembang secara acak tanpa
mengikuti constraints yang diberikan oleh wilayah
dimana ia berkembang.
Kotak Venesia, Italia.
Bentuk peta kota Venesia yang tidak berpola atau tidak
mengikuti tata letak kota-kota modern umumnya
disebabkan oleh sejarah panjang dan kondisi geografis
yang unik. Ada beberapa alasan mengapa Venesia
memiliki tata letak yang berbeda. Venesia terletak di
sekitar 118 pulau kecil di Laguna Venesia di pantai utara
Laut Adriatik. Ini membuat kota ini terpisah-pisah oleh air,
dan transportasi tradisionalnya adalah perahu. Struktur
pulau-pulau ini mempengaruhi tata letak kota yang
organik dan tidak berpola seperti kota-kota di daratan.
6. Bentuk Bulat
Sebuah kota atau permukiman yang berbentuk bulat
merupakan bentuk kota yang dianggap ideal, karena
jarak dari pusat kota ke ujung-ujung terluar kota hampir
sama. Selain itu, perkembangan pembangunan keluar
area kota terjadi dengan cepat. Kota-kota seperti ini
kerap ditemukan pada masa lalu yang mana
pertumbuhan kota sangat dikontrol oleh keberadaan
posisi pertahanan dan kebijakan raja/tuan tanah yang
berkuasa
Kotak Lucca, Italia.

Kota Lucca yang terletak di Toscana, Italia,


memiliki bentuk yang hampir sempurna bulat dan
dikelilingi oleh tembok kota yang masih utuh.
Sejarah pembentukan pemukiman ini sangat kaya
yang menjadi pusat perdagangan dan seni sekitar
abad ke-3 M, setelah itu pada abad ke-2 SM kota
ini memperkuat pertahanannya dengan
membangun tembok.
7. Bentuk Persegi
panjang
Bentuk kota ini pertumbuhannya memanjang
daripada melebar, hal ini dimungkinkan karena
adanya hambatan fisik maupun terhadap
perkembangan areal kota pada salah satu sisinya.
Ia umumnya memiliki kemiripan dengan pola
ribbon, hanya saja terdapat constraint
pembangunan yang membuatnya berbentuk seperti
persegi panjang.
Kota Perth, Australia.
Bentuk kota Perth, Australia, yang berbentuk
persegi panjang sebagian besar disebabkan oleh
faktor geografis dan sejarah perkembangannya.
Alasan terbentuknya kota Perth yaitu,
dikarenakan terletak di sepanjang pantai barat
Australia dan terletak di sekitar Sungai Swan.
Kota ini dibangun di dataran datar yang luas yang
memanjang dari pantai ke pedalaman. Kedua,
kondisi geografis ini memungkinkan kota untuk
berkembang dengan cara yang lebih memanjang
daripada mendalam.
B. Bentuk Tidak
kompak
Bentuk-bentuk areal kekotaan yang tidak kompak pada
pokoknya merupakan satu daerah kekotaan yang
mempunyai areal kekotaan terpisah-pisah oleh
kenampakan bukankekotaan. Pemisahnya dapat berupa
kenampakan topografis maupun kenampakan agraris.
1. Bentuk Terpecah
(Fragmented Cities)
Pada bentuk kota ini, perluasan areal kota tidak
langsung menyatu dengan induk nya (city center),
melainkan tersebar dan membentuk exclave
tersendiri. Umumnya exclave tersebut merupakan
daerah pemukiman yang awalnya bersifat desa,
tetapi berkembang dan mengalami urbanisasi
sehingga menjadi bersifat perkotaan
Kota Berlin,Jerman.
Perkembangan terbentuknya perkotaan Berlin
dipengaruhi oleh sejarah yang panjang, mulai
dari asal usul abad pertengahan hingga
pertumbuhannya sebagai ibu kota Prusia dan
kemudian Jerman. Bentuk perkotaan kota ini
mencerminkan periode sejarah dan gaya
arsitektur yang berbeda. Dampak Perang Dunia
II yang mengakibatkan sebagian besar Berlin
rusak berat.
2. Bentuk Berantai
(Chained Cities)
Kota ini merupakan bentuk kota yang terpecah
tetapi hanya terjadi di sepanjang rute tertentu. Kota
ini berbentuk seperti mata rantai yang
dibentangkan dan direkatkan oleh suatu
penghubung. Umumnya penghubung ini
merupakan jalur transportasi, oleh karena itu,
faktor pengontrol utama kota berantai ini adalah
jalur transportasi dan juga faktor fisik area
tersebut.
Kota Dubai, Uni
Emirat Arab
Terbentuknya pemukiman di kota Dubai yang
berantai mengakibatkan pusat kota yang ada menjadi
lebih dari satu, alasannya tidak jauh dari factor
sejarah, perkembangan konomi, dan perencanaan
kota yang berubah seiring waktu. Sejak abad ke-19,
pada masa lalu pemukiman-pemukiman mulai
tumbuh disepanjang pantai dan sungai seperti Khor
Dubai (Dubai Creek), yang memfasilitasi
perdagangan. Pada abad ke-20, mulailah terjadi
perkembangan ekonomi dan perdagangan mendorong
terbentuknya pemukiman-pemukiman baru disekitar
dubai.
3. Bentuk Terbelah
(Split Cities)
Bentuk kota seperti ini merupakan bentuk
kompak namun terbelah oleh perairan yang cukup
lebar. Kota tersebut terdiri dari dua bagian terpisah
yang dihubungkan oleh jembatan-jembatan
ataupun terowongan.
Kota Budapest,
Hungaria

Kota Budapest yang merupakan Ibukota


Hungaria, adalah kota yang terbelah oleh sungai
Danube (Duna dalam bahasa Hungaria). Kota
ini terkenal sebagai kota yang "terbelah" karena
sungai Danube memisahkan Budapest menjadi
dua bagian utama, yaitu Buda dan Pest. Setiap
sisi memiliki karakteristik dan sejarahnya
sendiri..
4. Bentuk Stellar (Stellar
Cities)
Kondisi morfologi kota seperti ini biasanya terdapat
pada kota-kota besar yang dikelilingi oleh kota-kota
satelit. Dalam hal ini terjadi gejala penggabungan antara
kota besar utama dengan kota-kota satelit di sekitarnya,
sehingga kenampakan morfologi kotanya mirip “telapak
katak pohon”, dimana pada ujung-ujung jarinya terdapat
bulatan-bulatan. Majunya sarana transportasi dan
telekomunikasi, mempunyai peranan yang besar dalam
pembentukan kenampakan ini. Proses konurbasi yang
terus-menerus akan menciptakan bentuk megapolitan.
Kota Palmanova,
Italia

Kota Palmanova, Italia, memiliki bentuk stellar


unik dan simetris yang didasarkan pada pertimbangan
pertahanan, simbolisme, dan perencanaan kota pada
masanya. Ini menciptakan pola tata letak yang terdiri
dari tujuh jalan utama yang berjalan keluar dari
pusatnya seperti poin-poin pada sebuah bintang.
Didesain pada tahun 1593 oleh arsitek Vincenzo
Scamozzi, kota ini mencerminkan konsep simbolis
Yerusalem Surgawi dan menjadi salah satu contoh
pertama perencanaan kota yang sangat geometris
pada masa Renaisans.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai