Terbentuk karena suatu daerah/dataran luas memiliki potensi yang sama, terdapat keluarga yang
ditempatkan merata, memiliki jarak yang sama, dan memiliki kebutuhan sosial dan ekonomi. Kebutuhan
sosial meliputi: tolong menolong, bertukar pikiran, berteman, keamanan, dan pekerjaan yang tidak dapat
dikerjakan sendiri. Dan kebutuhan ekonomi, meliputi; bakat dan keahlian yang beda sehingga memiliki
spesialisasi dalam menghasilkan sesuatu produk tertentu berbeda-beda dalam masing-masing keluarga,
yang akan menimbulkan perdagangan (menimbulkan kegiatan jual beli), terkonsentrasi pada suatu lokasi
yang menolong kegiatan produsen dan konsumen. Dalam wilayah yang luas akan terbagi-bagi menjadi
beberapa tempat yang terkonsentrasi yang memiliki wilayah pengaruh (daerah belakannya).
Terbentuk karena manusia melakukan perjalanan dari tempat ke tempat yang lain cenderung mengikuti alur
lalu lintas yang lazim digunakan. Lambat laun alur itu menyediakan kemudahan bagi pelaku lalu lintas
seperti; penginapan, tempat istirahat dan komsumsi, dan lain-lain. Karena tujuan perjalanan berbeda-beda
maka alur jalan akan menjadi cabang (persimpangan), persimpangan ini sering tumbuh menjadi tempat
konsentrasi pemukiman.Persimpangan yang memungkinkan untuk berkembang menjadi pusat konsentrasi
adalah yang lalu lintasnya cukup besar (terutama barang) dan tempat itu digunakan sebagai transit. Pelaku
lintas perlu untuk beristirahat, menginap, misalnya karena mereka harus pidah dari satu jenis angkutan ke
angkutan lainnya. Itulah sebab menggapa kota-kota di Indonesia berada dekat pantai karena hubungan
antara pulau memerlukan adanya transit di tepi pantai.
Pengertian dan Jenis/Macam Bentuk Kota
Bentuk Kota merupakan gambaran/ pola dari kawasan terbangun yang menunjukkan kegiatan- kegiatan
melalui penggunaan lahan yang nantinya menunjukkan pola pembinaan suatu rencana.
Beberapa Bentuk Kota :
1. Linier
2. Grid
3. Branch/Cabang
4. Ring
5. The Square Cities (Bentuk Bujur Sangkar)
6. Octopus/Star Shaped Cities (Bentuk Gurita/Bintang)
7. The Rectangular Cities (Bentuk Empat Persegi Panjang)
8. Satelite and Neighbourhood Plans (Bentuk Satelit dan Pusat-Pusat Baru)
Bentuk Linier adalah Kota
dimana berbentuk garis dan
biasanya terbentuk dari akibat
hasil dari topografi alami yang
membatasi perkembangan
kota/hasil pola transportasi
Contoh : Kota Madrid di
Spanyol
Ring
Terdiri dari beberapa pusat kota yang
melingkari pusatnya sehingga terbentuknya
ruang terbuka hijau di pusat tersebut dan
membuat pusat kota disekitarnya juga
berkembang maju
The Square Cities (Bentuk Bujur Sangkar)
Kota berbentuk bujur sangkar menunjukkan adanya
kesempatan perluasan kota ke segala arah yang “relatif”
seimbang dan kendala fisikal “relatif” tidak begitu
berarti. Hanya saja, ada jalur transportasi pada sisi-sisi
memungkinkan terjadinya percepatan pertumbuhan areal
kota pada arah jalur yang bersangkutan (Nelson, 1908).
Struktur Kota merupakan gambaran dari distribusi tata guna lahan dan sistem jaringan. Penjabaran
struktur kota membentuk pola kota yang menginformasikan antara lain kesesuaian lahan,
kependudukan, guna lahan, sistem transportasi, dan sebagainya, dimana kesemuanya saling
berkaitan satu sama lain. Pola kota yang merupakan ilustrasi dari struktur ruang kota secara tak
langsung dapat menunjukkan arah perkembangan kota yang pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh
tata guna lahan.
Jenis/Macam Struktur Kota
1 ) Teori Konsentris (Concentric Theory) 2) Teori Sektoral (Sector Theory)
Teori tentang struktur ruang kota yang pertama adalah teori Teori tentang struktur ruang kota yang kedua adalah teori sektoral yakni
konsentris yakni teori yang dikemukakan oleh Ernest W. teori yang dikemukakan oleh Hommer Hoyt dari hasil penelitiannya
Burgess, seorang sosiolog asal Amerika Serikat yang meneliti yang dilakukannya pada tahun 1930-an di kota Chicago. Hommer Hoyt
kota Chicago pada tahun 1920. Ia berpendapat bahwa kota berpendapat bahwa unit-unit kegiatan di perkotaan tidak menganut teori
Chicago telah mengalami perkembangan dan pemekaran wilayah konsentris melainkan membentuk unit-unit yang lebih bebas. Ia
seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah penduduk. menambahkan bahwa daerah dengan harga tanah yang mahal pada
Perkembangan itu semakin meluas menjauhi titik pusat hingga umumnya terletak di luar kota sedangkan harga tanah yang lebih murah
mencapai daerah pinggiran. Zona yang terbentuk akibat biasanya merupakan jalur-jalur yang bentuknya memanjang dari pusat
pemekaran wilayah ini mirip sebuah gelang yang melingkar. kota (pusat kegiatan) menuju daerah perbatasan. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
3) Teori Inti Ganda (Multiple Nucleus Theory) 4) Teori Konsektoral (Tipe Eropa)
Teori tentang struktur ruang kota yang ketiga
Teori tentang struktur ruang kota yang keempat adalah teori
adalah teori inti ganda yakni teori yang
konsektoral (tipe Eropa) yakni teori yang dikemukakan oleh
dikemukakan oleh dua orang ahli geografi yang
Peter Mann di Inggris pada tahun 1965. Peter Mann mencoba
bernama Harris dan Ullman pada tahun 1945.
untuk menggabungkan teori konsentris dan sektoral, akan tetapi
Mereka berdua berpendapat bahwa teori konsentris
disini teori konsentris lebih ditonjolkan.
dan sektoral memang terdapat di perkotaan namun
apabila dilihat lebih dalam lagi, maka akan didapati
kenyataan yang lebih kompleks.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Bentuk Dan
Struktur Kota
Pola Jaringan Jalan
Daya Dukung Lahan
Sebaran Sumbar Daya Alam
Hubungan Fungsional Antar Kegiatan
Kebijaksanaan Pemerintah
Wassalam…
TERIMA KASIH