Anda di halaman 1dari 13

BENTUK DAN STRUKTUR KOTA

MUHAMMAD RIZALDY PUTRA


F231 17 114
Sub Pokok Pembahasan

 Proses Terbentuknya Kota


 Pengertian dan Jenis/Macam Bentuk Kota
 Pengertian dan Jenis/Macam Struktur Kota
 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Bentuk Dan Struktur Kota
Proses Terbentuknya Kota

 Terbentuk karena suatu daerah/dataran luas memiliki potensi yang sama, terdapat keluarga yang
ditempatkan merata, memiliki jarak yang sama, dan memiliki kebutuhan sosial dan ekonomi. Kebutuhan
sosial meliputi: tolong menolong, bertukar pikiran, berteman, keamanan, dan pekerjaan yang tidak dapat
dikerjakan sendiri. Dan kebutuhan ekonomi, meliputi; bakat dan keahlian yang beda sehingga memiliki
spesialisasi dalam menghasilkan sesuatu produk tertentu berbeda-beda dalam masing-masing keluarga,
yang akan menimbulkan perdagangan (menimbulkan kegiatan jual beli), terkonsentrasi pada suatu lokasi
yang menolong kegiatan produsen dan konsumen. Dalam wilayah yang luas akan terbagi-bagi menjadi
beberapa tempat yang terkonsentrasi yang memiliki wilayah pengaruh (daerah belakannya).
 Terbentuk karena manusia melakukan perjalanan dari tempat ke tempat yang lain cenderung mengikuti alur
lalu lintas yang lazim digunakan. Lambat laun alur itu menyediakan kemudahan bagi pelaku lalu lintas
seperti; penginapan, tempat istirahat dan komsumsi, dan lain-lain. Karena tujuan perjalanan berbeda-beda
maka alur jalan akan menjadi cabang (persimpangan), persimpangan ini sering tumbuh menjadi tempat
konsentrasi pemukiman.Persimpangan yang memungkinkan untuk berkembang menjadi pusat konsentrasi
adalah yang lalu lintasnya cukup besar (terutama barang) dan tempat itu digunakan sebagai transit. Pelaku
lintas perlu untuk beristirahat, menginap, misalnya karena mereka harus pidah dari satu jenis angkutan ke
angkutan lainnya. Itulah sebab menggapa kota-kota di Indonesia berada dekat pantai karena hubungan
antara pulau memerlukan adanya transit di tepi pantai.
Pengertian dan Jenis/Macam Bentuk Kota
 Bentuk Kota merupakan gambaran/ pola dari kawasan terbangun yang menunjukkan kegiatan- kegiatan
melalui penggunaan lahan yang nantinya menunjukkan pola pembinaan suatu rencana.
 Beberapa Bentuk Kota :
1. Linier
2. Grid
3. Branch/Cabang
4. Ring
5. The Square Cities (Bentuk Bujur Sangkar)
6. Octopus/Star Shaped Cities (Bentuk Gurita/Bintang)
7. The Rectangular Cities (Bentuk Empat Persegi Panjang)
8. Satelite and Neighbourhood Plans (Bentuk Satelit dan Pusat-Pusat Baru)
 Bentuk Linier adalah Kota
dimana berbentuk garis dan
biasanya terbentuk dari akibat
hasil dari topografi alami yang
membatasi perkembangan
kota/hasil pola transportasi
Contoh : Kota Madrid di
Spanyol

 Bentuk Grid adalah Kota yang


memiliki dua koridor utama untuk
menuju pusat kota
Contoh : Kota Surakarta
 Branch/Cabang
Bentuk ini merupakan perkembangan dari
bentuk linier. Diman terdapat banyak cabang
dari jalur utama menuju pusat kota dan juga
merupakan jalur utama dari pusat tersebut

 Ring
Terdiri dari beberapa pusat kota yang
melingkari pusatnya sehingga terbentuknya
ruang terbuka hijau di pusat tersebut dan
membuat pusat kota disekitarnya juga
berkembang maju
 The Square Cities (Bentuk Bujur Sangkar)
Kota berbentuk bujur sangkar menunjukkan adanya
kesempatan perluasan kota ke segala arah yang “relatif”
seimbang dan kendala fisikal “relatif” tidak begitu
berarti. Hanya saja, ada jalur transportasi pada sisi-sisi
memungkinkan terjadinya percepatan pertumbuhan areal
kota pada arah jalur yang bersangkutan (Nelson, 1908).

 Octopus/Star Shaped Cities (Bentuk


Gurita/Bintang)
Dasar dari bentuk spider web dengan linear radial
biasanya mendefinisikan beberapa tipe dari ruangan
terbuka. Contoh : Washington D.C. Peranan jalur
transportasi pada bentuk ini juga sangat dominan
sebagaimana dalam “ribbon-shaped city”. Hanya saja,
pada bentuk gurita jalur transportasi tidak hanya satu
arah saja, tetapi beberapa arah ke luar kota. Hal ini
hanya dimungkinkan apabila daerah “hinter land” dan
pinggirannya tidak memberikan halangan-halangan fisik
yang berarti terhadap perkembangan areal kekotaannya.
 he Rectangular Cities (Bentuk Empat Persegi Panjang)
Melihat bentuknya orang dapat melihat bahwa dimensi memajang
sedikit lebih besar daripada dimensi melebar. Hal ini dimungkinkan
timbul karena adanya hambatan-hambatan fisikal terhadap
perkembangan areal kota pada salah satu sisi-sisinya, (Nelson,
1958).

 Satelite and Neighbourhood Plans (Bentuk Satelit dan


Pusat-Pusat Baru)
Pengembangan kota-kota satelit ini dapat berfungsi sebagai
penyerap mengalirnya arus urbanit yang sangat besar ke kota utama
dengan jalan meningkatkan fungsi-fungsi yang ada di kota-kota
satelit sehingga memperluas “working opportunities” nya. Contoh :
Kota Stockholm, London, Copenhagen, Jabotabek, Gerbang
Kertasusila, Bandungraya. Dalam hal ini terlihat bahwa “concentric
development” mendominasi perkembangan areal kekotaannya pada
“main urban center” maupun pada kota-kota satelitnya.
Pengertian dan Jenis/Macam Struktur Kota

Struktur Kota merupakan gambaran dari distribusi tata guna lahan dan sistem jaringan. Penjabaran
struktur kota membentuk pola kota yang menginformasikan antara lain kesesuaian lahan,
kependudukan, guna lahan, sistem transportasi, dan sebagainya, dimana kesemuanya saling
berkaitan satu sama lain. Pola kota yang merupakan ilustrasi dari struktur ruang kota secara tak
langsung dapat menunjukkan arah perkembangan kota yang pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh
tata guna lahan.
Jenis/Macam Struktur Kota
1 ) Teori Konsentris (Concentric Theory) 2) Teori Sektoral (Sector Theory)
Teori tentang struktur ruang kota yang pertama adalah teori Teori tentang struktur ruang kota yang kedua adalah teori sektoral yakni
konsentris yakni teori yang dikemukakan oleh Ernest W. teori yang dikemukakan oleh Hommer Hoyt dari hasil penelitiannya
Burgess, seorang sosiolog asal Amerika Serikat yang meneliti yang dilakukannya pada tahun 1930-an di kota Chicago. Hommer Hoyt
kota Chicago pada tahun 1920. Ia berpendapat bahwa kota berpendapat bahwa unit-unit kegiatan di perkotaan tidak menganut teori
Chicago telah mengalami perkembangan dan pemekaran wilayah konsentris melainkan membentuk unit-unit yang lebih bebas. Ia
seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah penduduk. menambahkan bahwa daerah dengan harga tanah yang mahal pada
Perkembangan itu semakin meluas menjauhi titik pusat hingga umumnya terletak di luar kota sedangkan harga tanah yang lebih murah
mencapai daerah pinggiran. Zona yang terbentuk akibat biasanya merupakan jalur-jalur yang bentuknya memanjang dari pusat
pemekaran wilayah ini mirip sebuah gelang yang melingkar. kota (pusat kegiatan) menuju daerah perbatasan. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
3) Teori Inti Ganda (Multiple Nucleus Theory) 4) Teori Konsektoral (Tipe Eropa)
Teori tentang struktur ruang kota yang ketiga
Teori tentang struktur ruang kota yang keempat adalah teori
adalah teori inti ganda yakni teori yang
konsektoral (tipe Eropa) yakni teori yang dikemukakan oleh
dikemukakan oleh dua orang ahli geografi yang
Peter Mann di Inggris pada tahun 1965. Peter Mann mencoba
bernama Harris dan Ullman pada tahun 1945.
untuk menggabungkan teori konsentris dan sektoral, akan tetapi
Mereka berdua berpendapat bahwa teori konsentris
disini teori konsentris lebih ditonjolkan.
dan sektoral memang terdapat di perkotaan namun
apabila dilihat lebih dalam lagi, maka akan didapati
kenyataan yang lebih kompleks.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Bentuk Dan
Struktur Kota
 Pola Jaringan Jalan
 Daya Dukung Lahan
 Sebaran Sumbar Daya Alam
 Hubungan Fungsional Antar Kegiatan
 Kebijaksanaan Pemerintah
Wassalam…

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai