KOTA
2. Terbentuk karena manusia melakukan perjalanan dari tempat ke tempat yang lain
cenderung mengikuti alur lalu lintas yang lazim digunakan. Lambat laun alur itu
menyediakan kemudahan bagi pelaku lalu lintas seperti; penginapan, tempat istirahat dan
komsumsi, dan lain-lain. Karena tujuan perjalanan berbeda-beda maka alur jalan akan
menjadi cabang (persimpangan), persimpangan ini sering tumbuh menjadi tempat
konsentrasi pemukiman.Persimpangan yang memungkinkan untuk berkembang menjadi
pusat konsentrasi adalah yang lalu lintasnya cukup besar (terutama barang) dan tempat itu
digunakan sebagai transit. Pelaku lintas perlu untuk beristirahat, menginap, misalnya karena
mereka harus pidah dari satu jenis angkutan ke angkutan lainnya. Itulah sebab menggapa
kota-kota di Indonesia berada dekat pantai karena hubungan antara pulau memerlukan
adanya transit di tepi pantai.
3. Terbentuk karena dipusatkan sebagai tempat kerajaan yang lambat laun karena hilang
masa kerajaan menjadi tempat konsentrasi (kota)
4. Terbentuk karena hal khusus yang menarik orang untuk datang misalnya ditemukan
barang tambang, daerah menarik untuk pariwisata, dibukanya proyek besar.
Merujuk pada pendapat yang dikemukakan Sujarto (1989) tiga faktor utama
yang mempengaruhi perkembangan kota yakni sebagai berikut:
2. Faktor kegiatan manusia, yakni faktor yang berkaitan dengan kegiatan kerja,
kegiatan sosial, kegiatan ekonomi, serta kegiatan kerjasama yang dijalin baik
yang berlangsung regional maupun lebih luas lagi.
3. Faktor pola pergerakan, yakni faktor merupakan efek dari perkembangan yang
terjadi yang diakibatkan oleh faktor manusia dan faktor kegiatan manusia dan
disertai dengan perkembangan antara komponen-komponen kegiatan yang
membentuk pola positif menuju lebih baik.