Anda di halaman 1dari 3

RESUME

MATA KULIAH HUKUM ADAT

“HUKUM ADAT”

DISUSUN OLEH :

CLARA STEVIANI MOSI

D101 17 286

DOSEN :

HJ. DARWATI PAKKI, S.H., M.H.

PROGRAM STUDI S-1

ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
1. Pengertian Hukum Adat Secara Umum

Hukum adat atau hukum kebiasaan adalah serangkaian aturan yang mengikat pada suatu
masyarakat. Hukum adat bersumber dari kebiasaan yang tidak tertulis yang tumbuh dan
berkembang pada suatu masyarakat tertentu yang kemudian diterima menjadi hukum
secara turun temurun.

2. Pengertian Hukum Adat Menurut Para Ahli


1) Prof. Mr. B. Terhaar Bzn:
“Hukum adat adalah keseluruhan peraturan yang menjelma dalam keputusan-
keputusan dari kepala-kepala adat dan berlaku secara spontan dalam masyarakat.
Terhaar terkenal dengan teori “Keputusan” artinya bahwa untuk melihat apakah
sesuatu adat-istiadat itu sudah merupakan hukum adat, maka perlu melihat dari sikap
penguasa masyarakat hukum terhadap sipelanggar peraturan adat-istiadat. Apabila
penguasa menjatuhkan putusan hukuman terhadap sipelanggar maka adat-istiadat itu
sudah merupakan hukum adat.”

2) Prof. Mr. Cornelis van Vollen Hoven:


Profesor luar negeri ini menyampaikan teorinya, bahwa: “Hukum adat adalah
keseluruhan aturan tingkah laku masyarakat yang berlaku dan mempunyai sanksi dan
belum dikodifikasikan.”

3. Tujuan Mempelajari Hukum Adat

Hilman Hadikusuma menegaskan tentang manfaat mempelajari Hukum Adat, salah satu
manfaat yaitu: akan memudahkan untuk memahami mempelajari budaya Hukum
Indonesia, kita tidak menolak budaya hukum asing sepanjang tidak bertentangan dengan
budaya hukum Indonesia.

Begitu pula dengan mempelajari Hukum Adat maka akan diketahui Hukum Adat yang
mana dengan manfaat yang ternyata tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, dan
Hukum Adat yang mana yang mendekati atau yang dapat diperlakukan sebagai Hukum
Nasional.
4. Istilah Hukum Adat
Istilah "hukum adat" adalah terjemahan dari istilah dalam bahasa Belanda 'adatrecht'.
Orang pertama yang menggunakan istilah 'adatrecht' adalah Snouck Hurgronje, beliau
seorang ahli sastra ketimuran berkebangsaan Belanda. Istilah tersebut, yang kemudian
dikutip dan dipakai selanjutnya oleh Van Vollenhoven sebagai istilah teknis – yuridis
(Bushar Muhammad, Asas-Asas Hukum Adat, 1991, hal.9).

Istilah adatrecht, selanjutnya dalam berbagai literatur pada saat itu, digunakan yang
diartikan sebagai Hukum Adat. Kata istilah "adat" itu sendiri berasal dari pengertian
bahasa Arab yang berarti "kebiasaan". Pengertian kebiasaan pada umumnya daerah di
Indonesia dimaknai sebagai pengertian sesuatu/perilaku yang dilakukan berulang yang
diikuti oleh lainnya, sehingga secara turun temurun melakukan hal yang sama yang pada
akhirnya mengikat dan ditaati.

5. Terbentuknya Adat
1) Cara (Usage)
Suatu bentuk perbuatan yang dilakukan orang didalam mengadakan perhubungan
pamrihnya
2) Kebiasaan (Folkways)
Cara yang dilakukan orang dalam mengadakan perhubungan pamrihnya terjadi secara
terulang-ulang
3) Tata Kelakuan (Mores)
Menata kelakuan orang dengan suatu pola tertentu, artinya menghendaki agar para
warga masyarakat melakukan Conformoty ( Penyesuaian diri) dengan tata kelakuan
4) Adat (Customs)
Tata Kelakuan yang telah melembaga atau telah sampai pada proses Institusionalisasi
(Mengadat-adat)

6. Contoh Hukum Adat


Di Aceh Contoh Hukum Adat yang berlaku adalah hukum berjenjang sesuai dengan
kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat, baik itu kalangan bawah hingga orang
berpangkat. Dimulai dengan teguran, lalu naik pada harus meminta maaf pada masyarakat
banyak, hingga akhirnya ada hukum denda dan hingga hukuman pada fisik pelaku
kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai