Anda di halaman 1dari 4

Name : Putu Radeyaksa Widiantara

NPM : 200513811
Hukum Adat Kelas G
Tugas 1

1. Berikan definisi/batasan tentang: a.Hukum; b. Adat; dan c, Hukum Adat (masing-masing


minimal 3 definisi yang dikemukakan oleh para ahli)!
Jawaban :
A. Menurut E. Utrecht :
“Hukum adalah himpunan petunjuk hidup ( perintah atau larangan ) yang mengatur
tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat
dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah dari masyarakat
itu.”
Menurut Immanuel Kant :
“Hukum adalah keseluruhan syarat berkehendak bebas dari orang untuk dapat
menyesuaikan dari dengan kehendak bebas dari orang lain, dengan mengikuti
peraturan tentang kemerdekaan.”
Menurut Thomas Hobbes :
“Hukum adalah perintah-perintah dari orang yang memiliki kekuasaan untuk
memerintah dan memaksakan perintahnya kepada orang lain.

B. Menurut Koen Cakraningrat Adat ialah suatu bentuk perwujudan dari


kebudayaan, kemudian adat digambarkan sebagai tata kelakuan. Adat merupakan
sebuah norma atau aturan yang tidak tertulis, akan tetapi keberadaannya sangat kuat
dan mengikat sehingga siapa saja yang melanggarnya akan dikenakan sangsi yang
cukup keras.
Menurut Jalaludi Tunsam Yang dalam tulisannya pada tahun 1660 menyatakan
bahwa “adat” berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari “adah”
yang memiliki arti cara atau kebiasaan. Seperti yang telah dijelaskan bahwa adat
merupakan suatu gagasan kebudayaan yang mengandung nilai kebudayaan, norma,
kebiasaan serta hukum yang sudah lazim dilakukan oleh suatu daerah.
Menurut Harjito Notopura “Dewi Wulansari, 2010:4” Hukum adat ialah hukum
tak tertulis, hukum kebiasaan dengan ciri khas yang merupakan pedoman kehidupan
rakyat dalam menyelenggarakan tata keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan
bersifat kekeluargaan.

C. Menurut Prof. Dr. Soepomo, SH dalam bukunya Beberapa Catatan Mengenai


Hukum Adat menyatakan, “Bahwa hukum adat itu sebagai gukum yang tidak tertulis
di dalam peraturan-peraturan legislatif, meliputi peraturan-peraturan hidup yang
meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib, tetapi tetap ditaati dan didukung oleh
masyarakat berdasarkan atas keyakinannya bahwasanya peraturan-peraturan tersebut
memiliki kekuatan hukum.”
Menurut DR. Sukanto, dalam bukunya Meninjau Hukum Adat Indonesia
menyatakan, “Bahwa hukum adat sebagai komples adat-adat yang kebanyakan tidak
dikitabkan, tidak dikodifikasian, dan bersifat paksaan, mempunyai sanksi. Jadi
mempunyai akibat hukum.”
Menurut Prof. MM. Djojodigoeno, SH dalam bukunya Asas-asas Hukum Adat
menyatakan, “Bahwa hukum adat adalah hukum yang tidak bersumber pada peraturan-
peraturan.”

2. Apakah semua kebiasaan dalam masyarakat dapat disebut sebagai adat? Jelaskan disertai
contoh konkritnya!
Jawab : Tidak semua kebiasaan dapat disebut Adat, karena sebuah kebiasaan hanyalah
layaknya rutinitas yang tidak memiliki nilai budaya, norma, dll. Adat merupakan gagasan
kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum
adat yang mengatur tingkah laku manusia antara satu sama lain yang lazim dilakukan di suatu
kelompok masyarakat. Contohnya seseorang yang memiliki kebiasaan meminum kopi tanpa
gula, jika kebiasaan tersebut dijadikan adat sangat mustahil karena tidak mengandung nilai
budaya sama sekali dan juga kebiasaan tersebut tidak bisa dilakukan semua orang. Kebiasaan
yang bisa disebut Adat hanya kebiasaan yang mengandung nilai budaya dan kebudayaan, dan
bisanya jika kebiasaan tersebut diikuti akan menimbulkan efek positif bagi sipelaku.
Jelaskan tentang isi Ajaran Beslissingenleer (Ajaran Keputusan) dari Ter Haar sebagai ahli
Hukum Adat dalam memberikan pengertian tentang Hukum Adat!
Jawab : Menurut Ter Haar yang terkenal dengan teorinya Beslissingenleer (teori keputusan)
mengungkapkan bahwa hukum adat mencakup seluruh peraturan-peraturan yang menjelma
didalam keputusan-keputusan para pejabat hukum yang mempunyai kewibawaan dan
pengaruh, serta didalam pelaksanaannya berlaku secara serta merta dan dipatuhi dengan
sepenuh hati oleh mereka yang diatur oleh keputusan tersebut. Keputusan tersebut dapat
berupa sebuah persengketaan, akan tetapi juga diambil berdasarkan kerukunan dan
musyawarah. Dalam tulisannya Ter Haar juga menyatakan bahwa hukum adat dapat timbul
dari keputusan warga masyarakat.

3. Menurut pendapat Koentjaraningrat, Hukum Adat adalah adat yang mempunyai ciri-ciri
sebagai hukum (Attributes of Law). Jelaskan ciri-ciri hukum tersebut!
Jawaban :
1. Attributes of authority yaitu putusan melalui suatu mekanisme yang diberi kuasa dan
pengaruh di dalam masyarakat.
2. Attributes of intensionn of universal application yaitu putusan dari pihak yang berkuasa
itu dimaksudkan sebagai putusan yang mempunyai jangka waktu panjang dan harus
dianggap berlaku terhadap peristiwa serupa akan datang.
3. Attribute of obligation yaitu putusan penguasa harus mengandung rumusan hak dan
kewajiban
4. Attribute of sanction yaitu putusan harus dikuatkan dengan sanksi.

4. Bagaimanakah proses terbentuknya Hukum Adat? Jelaskan!


Jawab : Proses terbentuknya hukum adat ada beberapa jenis yaitu :
1. Proses terbentuk nya hukum adat dilihat dari aspek sosiologi dan yuridis
☁ Aspek Sosiologi :
 Pada prinsipnya manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan manusia lainnya
karena manusia adalah makhluk sosial dan miliki naluri “ Gregariousness” yaitu naluri
untuk hidup bersama dengan manusia lainnya.
 Karena hidup manusia membutuhkan manusia lainnya maka setiap manusia akan
berinteraksi dengan manusia lainnya, dari interaksi tersebut melahirkan pengalaman .
 Dari pengalaman ini akan dapat didapati sistem nilai yang dapat dianggap sebagai hal
yang baik dan hal yang buruk.
 Dari Sistem nilai ini akan melahirkan suatu pola piker / asumsi yang akan menimbulkan
suatu sikap yaitu kecendrungan untuk berbuat atau tidak berbuat.
 Bila sikap ini telah mengarah kecendrungan untuk berbuat maka akan timbullah prilaku.
 Kumpulan prilaku-prilaku yang terus berulang-ulang dapat dilahirkan / diabstraksikan
menjadi norma yaitu suatu pedoman prilaku untuk bertindak.
☁ Aspek Yuridis
 Dilihat dari tingkat sanksi
 Bentuk konkret dari wujud prilaku adalah cara / usage yang seragam dari sekumpulan
manusia misalnya cara berjual beli, cara bagi waris, cara menikah , dsb. Bila ada
penyimpangan ada sanksi namum lemah.
 Dari cara / usage tersebut akan terciptanya suatu kebiasaan / Folksway, dan sanksi atas
penyimpangannya agak kuat dibanding sanksi cara/usage.
 Kebiasaan / Folksway yang berulang-ulang dalam masyarakat akan lahir standar
kelakuan atau mores dimana sanksi atas penyimpangan sudah menjadi kuat
 Dalam perkembangan standar kelakuan atau mores ini akan melahirkan Custom yang
terdiri dari Adat Istiadat dan Hukum Adat, dan sanksinya pun sudah kuat sekali.

2. Pembentukan Hukum Adat dilihat dari proses secara umum        


Proses Pembentukan Hukum Adat adalah proses bagaiman bisa muncul dan
berkembang sebuah praturan yang di anut oleh sekelompok masyarakat yang kebanyakan
hukum tersebut tidak tertulis namun masyarakat tersebut bisa tunduk dan patuh terhadap
peraturan tersebut. Hukum adat juga lahir dan dipelihara oleh putusan-putusan para warga
masyarakat hukum terutama keputusan kepala rakyat yang membantu pelaksanaan
perbuatan hukum itu atau dalam hal bertentangan keperntingan dan keputusan para hakim
mengadili sengketa sepanjang tidak bertentangan dengan keyakinan hukum rakyat,
senafas, seirama, dengan kesadaran tersebut diterima atau ditoleransi.
Bahan Bacaan

Adat. (2020, November 18). Retrieved from id.wikipedia.org.


AdminAlfa. (2016, Mei http://www.sangkoeno.com/2016/05/pengertian-hukum-adat.html).
Pengertian Hukum Adat. Retrieved from http://www.sangkoeno.com/.
Pengertian Hukum Adat Menurut Para Sarjana dan Istilah-Istilah Hukum Adat. (20019, Mei
15). Retrieved from mimbarhukum.com: https://mimbarhukum.com/pengertian-hukum-
adat-menurut-para-sarjana-dan-istilah-istilah-hukum-adat/#:~:text=Kesimpulan
%20pengertian%20hukum%20adat%20adalah,dan%20dihormati%20oleh%20rakyat
%20karena
SahmiSetiawan. (2021, Februari 10). Pengertian Adat Istiadat dan Contohnya. Retrieved from
www.gurupendidikan.co.id: https://www.gurupendidikan.co.id/adat-istiadat/
Saripedia. (2011, Juni 13). 19 Lingkungan Hukum Adat (Rechtsringen) Di Indonesia. Retrieved
from saripedia.wordpress.com: https://saripedia.wordpress.com/tag/teori-beslissingenleer/
Uwowira. (2016, Oktober 24). Proses Terbentuknya Hukum Adat. Retrieved from
wordpress.com: https://ifeagafaakhi.wordpress.com/2016/10/24/proses-terbentuk-nya-
hukum-adat/

Anda mungkin juga menyukai