NPM : 200513811
Hukum Adat Kelas G
Tugas 1
2. Apakah semua kebiasaan dalam masyarakat dapat disebut sebagai adat? Jelaskan disertai
contoh konkritnya!
Jawab : Tidak semua kebiasaan dapat disebut Adat, karena sebuah kebiasaan hanyalah
layaknya rutinitas yang tidak memiliki nilai budaya, norma, dll. Adat merupakan gagasan
kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum
adat yang mengatur tingkah laku manusia antara satu sama lain yang lazim dilakukan di suatu
kelompok masyarakat. Contohnya seseorang yang memiliki kebiasaan meminum kopi tanpa
gula, jika kebiasaan tersebut dijadikan adat sangat mustahil karena tidak mengandung nilai
budaya sama sekali dan juga kebiasaan tersebut tidak bisa dilakukan semua orang. Kebiasaan
yang bisa disebut Adat hanya kebiasaan yang mengandung nilai budaya dan kebudayaan, dan
bisanya jika kebiasaan tersebut diikuti akan menimbulkan efek positif bagi sipelaku.
Jelaskan tentang isi Ajaran Beslissingenleer (Ajaran Keputusan) dari Ter Haar sebagai ahli
Hukum Adat dalam memberikan pengertian tentang Hukum Adat!
Jawab : Menurut Ter Haar yang terkenal dengan teorinya Beslissingenleer (teori keputusan)
mengungkapkan bahwa hukum adat mencakup seluruh peraturan-peraturan yang menjelma
didalam keputusan-keputusan para pejabat hukum yang mempunyai kewibawaan dan
pengaruh, serta didalam pelaksanaannya berlaku secara serta merta dan dipatuhi dengan
sepenuh hati oleh mereka yang diatur oleh keputusan tersebut. Keputusan tersebut dapat
berupa sebuah persengketaan, akan tetapi juga diambil berdasarkan kerukunan dan
musyawarah. Dalam tulisannya Ter Haar juga menyatakan bahwa hukum adat dapat timbul
dari keputusan warga masyarakat.
3. Menurut pendapat Koentjaraningrat, Hukum Adat adalah adat yang mempunyai ciri-ciri
sebagai hukum (Attributes of Law). Jelaskan ciri-ciri hukum tersebut!
Jawaban :
1. Attributes of authority yaitu putusan melalui suatu mekanisme yang diberi kuasa dan
pengaruh di dalam masyarakat.
2. Attributes of intensionn of universal application yaitu putusan dari pihak yang berkuasa
itu dimaksudkan sebagai putusan yang mempunyai jangka waktu panjang dan harus
dianggap berlaku terhadap peristiwa serupa akan datang.
3. Attribute of obligation yaitu putusan penguasa harus mengandung rumusan hak dan
kewajiban
4. Attribute of sanction yaitu putusan harus dikuatkan dengan sanksi.