Anda di halaman 1dari 20

HUKUM ADAT

Pengertian Adat dan


Hukum Adat
MONICA BELINDA OKSAVINA, S.H., M.Kn
“Bhinneka
Tunggal Ika”
Apa kaitannya dengan Adat?
Mengenal Adat

Adat adalah merupakan


Adat istiadat yang hidup serta
pencerminan daripada
berhubungan dengan tradisi
kepribadian suatu bangsa.
rakyat inilah yang merupakan
sumber mengagumkan bagi
Setiap adat istiadat mempunyai
Hukum Adat kita.
kebiasaan maupun ciri sendiri-
sendiri satu dengan yang lain.
Adat Istiadat

Ialah adat sebagai aturan Adat mengandung arti Aturan kebiasaan ini pada
(kaidah) yang ditentukan kaidah-kaidah aturan umumnya tidak mudah
oleh nenek moyang kebiasaan yang berlaku berubah.
(leluhur). tradisional sejak zaman
poyang asal sampai ke anak
cucu di masa sekarang.
ADAT NAN DIADATKAN
Ialah adat sebagai aturan (kaidah) yang ditetapkan atas dasar “Bulat Mufakat” para
penghulu, tua-tua adat, cerdik pandai, dalam majelis kerapatan adat atas adat “halur”
dan “patut”.

Adat buatan yang dirancang dan disusun oleh nenek moyang orang Minangkabau,
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Aturan ini disampaikan dalam pepatah dan petitih, mamangan, pantun dan ungkapan
bahasa yang berkias ilmiah.

Ketentuan ini dapat berubah menurut keadaan tempat dan waktu.


ADAT NAN TERADAT
Ialah kebiasaan bertingkah laku yang dipakai karena tiru-meniru di antara anggota
masyarakat.

Ketentuan yang disusun di nagari untuk melaksanakan “adat nan sabana adat” dan
“adat nan diadatkan” sesuai dengan keadaan dan kebutuhan nagarinya.

Karena perilaku kebiasaan itu sudah terbiasa dipakai, maka dirasakan tidak baik
ditinggalkan.

Misalnya, di kalangan orang Minangkabau sudah teradat apabila ada kaum kerabat
yang meninggal atau untuk menyambut tamu agung, mereka berdatangan dengan
berpakaian warna hitam.
Adat dan Hukum Adat
Pada umumnya di kalangan masyarakat daerah yang tidak mempelajari hukum adat
sebagai ilmu pengetahuan, dalam pembicaraan sehari-hari ataupun juga di dalam
kerapatan-kerapatan adat, orang tidak membedakan antara “adat” dan “hukum adat”.

Antara istilah “adat” dan “hukum adat” diartikan sama saja.

Mereka menganggap bahwa “adat” dan “hukum adat” adalah sama, baik adat tanpa
sanksi maupun adat yang memiliki sanksi.
“Tidak semua Adat
merupakan Hukum ?”
Van Vollenhoven :

Ada perbedaan antara adat istiadat biasa dengan hukum adat.


Adat baru dapat dikatakan sebagai hukum adat apabila adat tersebut memiliki sanksi
dan mempunyai sifat hukum maka hal ini baru dapat dikatakan hukum adat.
Sanksinya adalah berupa sanksi dari masyarakat hukum yang bersangkutan .

Ter Haar :

Untuk melihat apakah suatu adat istiadat itu sudah merupakan hukum adat, maka
kita wajib melihat sikap penguasaan masyarakat hukum yang bersangkutan terhadap
si pelanggar aturan adat istiadat yang bersangkutan, apabila si Penguasa terhadap si
pelanggar menjatuhkan putusan hukuman, maka adat istiadat itu sudah merupakan
hukum adat.
Pengertian Hukum Adat
Prof. Dr. C. Van Vollenhoven
 Van Vollenhoven sebagai orang pertama yang telah menjadikan
hukum adat sebagai ilmu pengetahuan, sehingga hukum adat
menjadi sejajar dengan hukum dan ilmu hukum yang lainnya. (Het
Adatrech Van Nederlands Indie)

 Hukum adat adalah aturan-aturan perilaku yang berlaku bagi


orang-orang pribumi dan orang-orang timur asing, yang di satu
pihak mempunyai sanksi (maka dikatakan hukum) dan dilain
pihak tidak dikodifikasi (maka dikatakan adat)

 Hukum adat harus dipertahankan jika kenyataannya masih hidup


UNTUK MENGERTI TENTANG HUKUM
ADAT (Van Vollenhoven)
Bahwa dalam hal ini orang tidak harus menggunakan sesuatu teori,
tetapi harus meneliti, kenyataan.

Apabila hakim menemukan, bahwa ada peraturan-peraturan adat,


tindakan-tindakan (tingkah-laku) yang oleh masyarakat dianggap
patut dan mengikat para penduduk, serta ada perasaan umum yang
menyatakan bahwa peraturan-peraturan itu harus dipertahankan
oleh para kepala adat dan petugas hukum lainnya, maka peraturan-
peraturan adat itu terang bersifat hukum.
Pengertian Hukum Adat
Prof. Dr. B. TER HAAR BZN
 Hukum Adat adalah keseluruhan aturan yang menjelma dari
keputusan-keputusan para fungsionaris hukum (dalam arti luas)
yang mempunyai kewibawaan serta mempunyai pengaruh dan
yang dalam pelaksanaannya berlakunya serta merta dan ditaati
dengan sepenuh hati.
UNTUK MENGERTI TENTANG HUKUM
ADAT (Ter Haar)
• Hukum adat ialah adat yang diputuskan oleh petugas-petugas
hukum adat serta adanya penetapan dari petugas hukum.

• Berbeda dengan pendapat Van Vollenhoven di mana hukum adat


itu adalah adat yang seharusnya berlaku di dalam masyarakat.
AHLI-AHLI YANG SEPENDAPAT DENGAN
VAN VOLLENHOVEN

Prof. Holleman Prof. Logemann Prof. Soepomo

Norma-norma hukum adalah


Norma-norma yang hidup Peraturan mengenai
norma-norma yang hidup
itu adalah norma-norma tingkah laku manusia pada
yang disertai dengan sanksi-
kehidupan bersama, yang suatu waktu mendapat
sanksi dan jika perlu dapat
merupakan aturan-aturan sifat hukum, pada suatu
dipaksakan oleh masyarakat
perilaku yang harus diikuti ketika petugas hukum akan
atau badan-adan yang
oleh semua warga dalam menindak untuk mencegah
bersangkutan supaya dituruti
pergaulan hidup bersama. pelanggaran terjadi.
dan dihormati oleh para
Hukum tidak mutlak
warganya.
sebagai hukum keputusan
Hukum tidak bergantung ada
keputusan
Hukum Adat adalah Hukum Non Statutair

• Hukum Adat pada umumnya belum atau tidak tertulis.


• Sebagian besar hukum adat adalah hukum kebiasaan dan
sebagian kecil hukum Islam.
• Hukum adat berurat atau berakar dari hukum tradisional.
• Hukum adat adalah suatu hukum yang hidup, karena ia
menjelmakan perasaan hukum yang nyata dari rakyat.
Hukum Adat Tidak Statis
Menurut Prof. Dr. Soepomo, SH
• Hukum adat dalam keadaan terus menerus dalam keadaan
tumbuh dan berkembang seperti hidup itu sendiri.

Menurut Van Vollenhoven


• Hukum adat pada waktu telah lampau agak berbeda isinya;
hukum adat menunjukkan perkembangan.
• Hukum adat berkembang dan maju terus, keputusan-keputusan
adat menimbulkan hukum adat
Dua Unsur Hukum Adat
1. Unsur Kenyataan
Bahwa adat itu dalam keadaan yang sama selalu diindahkan oleh
rakyat.

2. Unsur Psikologis
Bahwa terdapat adanya keyakinan pada rakyat, bahwa adat
dimaksud mempunyai kekuatan hukum.
*unsur inilah yang menimbulkan adanya kewajiban hukum.
Sumber Hukum Adat
Indonesia
Menurut Prof. M.M Djojodigoeno, SH.

Sumber Hukum Adat Indonesia adalah


Ugeran-Ugeran (norma-norma kehidupan
sehari-hari) yang langsung timbul dari
pernyataan kebudayaan orang Indonesia
asli.
Istilah Hukum Adat

Prof. Dr. Christian Snouck Pror. Mr. Cornelius Van Zaman Kolonial
Hurgronje Vollen Hoven
Mulai Tahun 1929
Buku “De Atjehers” (orang- Buku “ Het adatrech Van memakai istilah “Hukum
orang Aceh) terbit pada Nederland Indie” sejak Adat” (“Adatrech”) dengan
tahun 1893-1894. tahun 1901-1933 resmi didalam Peraturan
Perundang-Undangan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai