Ialah adat sebagai aturan Adat mengandung arti Aturan kebiasaan ini pada
(kaidah) yang ditentukan kaidah-kaidah aturan umumnya tidak mudah
oleh nenek moyang kebiasaan yang berlaku berubah.
(leluhur). tradisional sejak zaman
poyang asal sampai ke anak
cucu di masa sekarang.
ADAT NAN DIADATKAN
Ialah adat sebagai aturan (kaidah) yang ditetapkan atas dasar “Bulat Mufakat” para
penghulu, tua-tua adat, cerdik pandai, dalam majelis kerapatan adat atas adat “halur”
dan “patut”.
Adat buatan yang dirancang dan disusun oleh nenek moyang orang Minangkabau,
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Aturan ini disampaikan dalam pepatah dan petitih, mamangan, pantun dan ungkapan
bahasa yang berkias ilmiah.
Ketentuan yang disusun di nagari untuk melaksanakan “adat nan sabana adat” dan
“adat nan diadatkan” sesuai dengan keadaan dan kebutuhan nagarinya.
Karena perilaku kebiasaan itu sudah terbiasa dipakai, maka dirasakan tidak baik
ditinggalkan.
Misalnya, di kalangan orang Minangkabau sudah teradat apabila ada kaum kerabat
yang meninggal atau untuk menyambut tamu agung, mereka berdatangan dengan
berpakaian warna hitam.
Adat dan Hukum Adat
Pada umumnya di kalangan masyarakat daerah yang tidak mempelajari hukum adat
sebagai ilmu pengetahuan, dalam pembicaraan sehari-hari ataupun juga di dalam
kerapatan-kerapatan adat, orang tidak membedakan antara “adat” dan “hukum adat”.
Mereka menganggap bahwa “adat” dan “hukum adat” adalah sama, baik adat tanpa
sanksi maupun adat yang memiliki sanksi.
“Tidak semua Adat
merupakan Hukum ?”
Van Vollenhoven :
Ter Haar :
Untuk melihat apakah suatu adat istiadat itu sudah merupakan hukum adat, maka
kita wajib melihat sikap penguasaan masyarakat hukum yang bersangkutan terhadap
si pelanggar aturan adat istiadat yang bersangkutan, apabila si Penguasa terhadap si
pelanggar menjatuhkan putusan hukuman, maka adat istiadat itu sudah merupakan
hukum adat.
Pengertian Hukum Adat
Prof. Dr. C. Van Vollenhoven
Van Vollenhoven sebagai orang pertama yang telah menjadikan
hukum adat sebagai ilmu pengetahuan, sehingga hukum adat
menjadi sejajar dengan hukum dan ilmu hukum yang lainnya. (Het
Adatrech Van Nederlands Indie)
2. Unsur Psikologis
Bahwa terdapat adanya keyakinan pada rakyat, bahwa adat
dimaksud mempunyai kekuatan hukum.
*unsur inilah yang menimbulkan adanya kewajiban hukum.
Sumber Hukum Adat
Indonesia
Menurut Prof. M.M Djojodigoeno, SH.
Prof. Dr. Christian Snouck Pror. Mr. Cornelius Van Zaman Kolonial
Hurgronje Vollen Hoven
Mulai Tahun 1929
Buku “De Atjehers” (orang- Buku “ Het adatrech Van memakai istilah “Hukum
orang Aceh) terbit pada Nederland Indie” sejak Adat” (“Adatrech”) dengan
tahun 1893-1894. tahun 1901-1933 resmi didalam Peraturan
Perundang-Undangan
TERIMAKASIH