Anda di halaman 1dari 19

HUKUM ADAT

PROGRAM SARJANA ILMU HUKUM


UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
KARAWANG
2016-2017

By : Muhamad Abas, SH. MH. P: 085318977135


E: abbas2107022@gmail.com
1
Istilah dalam perundang-undangan Hindia Belanda
q Dalam A.B. (Algemene Bepalingen van Wetgeving = Ketentuan-
ketentuan Umum Perundang-undangan) pasal 11 dipakai istilah :
Godsdientige Wetten, Volkinstelingen En Gebruiken (Peraturan-
peraturan Keagamaan, Lembaga-lembaga Rakyat dan Kebiasaan-
kebiasaan).

q Dalam R.R. (Regerings Reglemen) 1854 pasal 75 ayat 3 :


Godsdientige Wetten, Instellingen En Gebruiken (Peraturan-
peraturan Keagamaan, Lembaga-lembaga dan Kebiasaan).

q Dalam I.S. (Indische Staatregeling = Peraturan Hukum Negara


Belanda semacam Undang-undang Dasar Bagi Hindia Belanda)
pasal 128 ayat 4 : Instellingen des Volks (Lembaga-lembaga dari
Rakyat).
2
Lanjutan………………..

q Dalam I.S. pasal 131 ayat 2 sub b : Met Hunne Godsdiensten en


Gewoonten Samenhengende Rechts Regelen (Aturan-aturan
Hukum yang berhubungan dengan Agama-agama dan Kebiasaan-
kebiasaan mereka).

q Dalam R.R. 1854 pasal 78 ayat 2 : Godsdientige Wetten En Oude


Herkomsten (Peraturan-peraturan Keagamaan dan Naluri-naluri).

q S. 1929 No. 221 jo No. 487 : Adat Recht (Hukum Adat).

3
Pengertian Tentang Hukum Adat

• Istilah “Hukum Adat” secara akademis pertama kali merupakan


istilah asing, hasil terjemahan dari istilah “Adatrecht”

• Dikenalkan pertama kali oleh Prof.Dr.Christiaan Snouck


Hurgronje dalam bukunya yang berjudul “De Atjehers”

• D i k e m b a n g k a n l e b i h l a n j u t o l e h P r o f . M r. C o r n e l i s v a n
Vollenhoven dalam tulisan-tulisannya antara lain “Het Adatrecht
van Ned Ned-Indie (1901-1933)”, “Een Adatwetboekje voor
heel Indie (1910)”, “De Ontdekking van het Adatrecht (1928)”.

4
Pengertian Masyarakat Daerah

• Minangkabau

– Adat yang sebenarnya adat

– Adat istiadat

– Adat nan diadatkan

– Adat nan teradat

• Bugis

– Ade’ Puro Ouro

– Ade’ Assituruseng

– Ade’ Maraja ri Arunggo

– Ade’ Abiasang ri Wanue

– Ade’ Taro Anang


5
Di dalam berbagai daerah di Indonesia
menyebut kata adat:
• Gayo  adat
• Jateng dan Jatim  ngadat
• Minangkabau  Lembaga/adat lembaga
• Minahasa dan maluku  Adat Kebiasaan
• Batak Karo  basa/bicara

6
Pengertian Sarjana Barat

v Menurut Van Vollenhoven:


“Hukum adat adalah aturan-aturan perilaku yang
berlaku bagi orang-orang pribumi dan timur asing,
yang di satu pihak mempunyai sanksi (maka
dikatakan hukum ) dan di lain pihak tidak dikodifikasi
(maka dikatakan adat).

v Menurut Mr.B.Ter Haar Bzn


“Hukum adat adalah aturan adat /kebiasaan yang mendapat sifat
hukum melalui keputusan-keputusan atau penetapan-
penetapan petugas hukum seperti Kepala Adat, Hakim, dll baik di
dalam maupun di luar persengketaan”.
7
v Menurut Holleman, sependapat dengan van Vollenhoven
Hukum itu tidak tergantung pada keputusan:
“Bahwa norma-norma hukum adalah norma-norma hidup yang
disertai dengan sanksi dan yang jika perlu dapat dipaksakan oleh
masyarakat atau badan-badan yang bersangkutan agar ditaati
dan dihormati oleh para warga masyarakat. Tidak merupakan
masalah apakah terhadap norma-norma itu telah pernah ada atau
tidak adanya keputusan petugas hukum”.

v Menurut Logemann, cenderung pada pendapat van Vollenhoven


Hukum adat tidak mutlak sebagai hokum keputusan:
“Norma-norma yang hidup itu adalah norma-norma kehidupan
bersama, yang merupakan aturan-aturan perilaku yang harus
diikuti oleh semua warga dalam pergaulan hidup bersama”. 8
v Menurut Adamson Hoebel, tentang sanksi sosial
Sanksi yang positif dan negatif:
“Tidak semua kebiasaan itu bersifat hukum, diantara ciri apakah
kebiasaan (adat) itu bersifat hukum ialah adanya “sanksi sosial”
baik yang bersifat positif (pengukuhan) maupun yang negatif
(ancaman)”.

v Menurut Pospisil, untuk membedakan adat dan hukum adat


Empat ciri hukum:
1. Attribute of authority; ciri otoritas (kekuasaan)
2. A t t r i b u t e o f i n t e n t i o n o f u n i v e r s a l a p p l i c a t i o n ; c i r i
kelanggengan berlaku
3. Attribute of obligation; ciri hak dan kewajiban
4. Attribute of sanction; ciri penguat 9
Pengertian Sarjana Indonesia

v Menurut Kusumadi .P
Hukum adat adalah adat yang telah mendapatkan sifat hukum
melalui penetapan yang dikeluarkan oleh para petugas
hukum baik di dalam maupun di luar sengketa (sama dengan
Ter Haar).
• Sama-sama mendasarkan titik batasan antara adat
dan hukum adat pada keputusan atau penetapan
petugas hukum.
•Kusumadi menyebut adanya penetapan petugas
hukum ini sebagai existential moment dari hukum adat.

10
Perbedaan antara Kusumadi dan Ter Haar:
• Perbedaan yang ada hanyalah bersifat gradatif
Konsep Kusumadi “memperhalus” konsep Ter
Haar
• Menurut Ter Haar, jika tidak ada keputusan, maka
belum bisa dikatakan sebagai hukum
• Menurut Kusumadi, ketiadaan keputusan
/penetapan bukan berarti ketiadaan aturan
hukum. Tetapi baru pada saat ada penetapanlah
aturan tingkah laku adat menjadi tegas berwujud
dalam hukum positif

11
v Menurut Soepomo
1. Hukum non-statutair
• Hukum adat adalah hukum non-statutair yang sebagian
besar adalah hukum kebiasaan dan sebagian kecil hukum
Islam.
• Hukum adat itu pun melingkupi hukum yang berdasarkan
keputusan-kepitusan hakim yang berisi asas-asas hukum
dalam lingkungan, di mana ia memutuskan perkara.
• Hukum adat berurat berakar pada kebudayaan tradisional.

12
Lanjutan……
• Hukum adat adalah suatu hukum yang hidup, karena ia
menjelmakan perasaan hukum yang nyata dari rakyat.
Sesuai dengan fitrahnya sendiri, hukum adat terus
menerus dalam keadaan tumbuh dan berkembang seperti
hidup itu sendiri
2. Hukum Adat tidak tertulis
• Peraturan legislatif yang tidak tertulis, yang hidup dalam
hukum kenegaraan, keputusan-keputusan hakim,
hukum kebiasaan, termasuk aturan pedesaan dan
keagamaan

13
v Menurut Bushar Muhammad
Sependapat dengan Soepomo
Hukum adat adalah hukum tidak tertulis, yang tidak hanya meliputi
hukum yang hidup dan dipertahankan sebagai aturan adat dalam
masyarakat (hukum adat dalam arti sempit / customary law),
melainkan juga kebiasaan dalam lapangan ketatanegaraan
(convention) dan kehakiman atau peradilan

Soepomo dan Bushar Muhammad memberikan pengertian yang sama


bahwa hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis dalam hidup
bermasyarakat maupun dalam lapangan ketatanegaraan

14
v Menurut Djojodigoeno
• Hukum adat berpangkal tolak dari konsepsi hukum yang
umum.
• Hukum itu rangkaian ugeran (norma) yang mengatur
perhubungan kemasyarakatan .
• Hukum itu adalah rangkaian ugeran yang mengatur
hubungan pamrih (kepentingan).
• Hukum adat adalah hukum yang tidak bersumber pada
peraturan.
v Menurut Dr.Sukanto
• Hukum adat adalah kompleks adat-adat yang
kebanyakan tidak dikitabkan/dikodifisir, bersifat paksaan
dan memiliki sanksi, sehingga mempunyai akibat
hukum 15
v Menurut Dr.Hazairin

• Hukum adat adalah endapan kesusilaan dalam


masyarakat, yakni hukum yang berasal dari dan
memiliki kesesuaian langsung dengan kesusilaan
masyarakat.
• Hukum adat lebih menguatkan pemeliharaan kaidah-
kaidah kesusilaan melalui ancaman hukum /penguatan
hukum.

• Bertumpu pada pendirian ada persesuaian antara hukum


dan kesusilaan.
• Dalam sistem hukum yang sempurna tidak ada tempat
bagi sesuatu yang tidak selaras dengan kesusilaan. 16
v Menurut Soediman
• Perbedaan hukum adat dan hukum tidak tertulis;
hukum adat adalah suatu jenis hukum tidak tertulis
yang tertentu yang mempunyai dasar pemikiran yang
khas, yang prinsipil berbeda dari hukum tertulis lainnya.
• Hukum nasional harus berlandaskan hukum adat; yaitu
berlandaskan asas-asas pemikiran hukum adat.
• Pancasila sebagai dasar pokok hukum nasional;
hokum itu seolah-olah dengan ketentuan-ketentuannya
bangkit dari dalam dan karena pergaulan hidup yang
anggota-anggotanya berjiwa kekeluargaan.

17
vMenurut Hasil Seminar Hukum Adat:
(oleh BPHN, Yogya, 1975)

”Hukum Adat diartikan Hukum Indonesia Asli


yang tidak tertulis dalam bentuk peraturan
Perundang-undangan RI yang disana-sini
mengandung unsur agama”.

18
Terima kasih

Bersambung di pertemuan 4

19

Anda mungkin juga menyukai