Anda di halaman 1dari 9

POKOK-POKOK

HUKUM ADAT

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


ADAT
Pengertian Hukum Adat:

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Adat Adalah Aturan (Perbuatan Dsb) Yg Lazim
Diturut Atau Dilakukan Sejak Dahulu Kala; Cara (Kelakuan Dsb) Yg Sudah Menjadi Kebias
aan; Wujud Gagasan Kebudayaan Yg Terdiri Atas Nilai-nilai Budaya, Norma, Hukum, Dan
Aturan Yg Satu Dng Lainnya Berkaitan Menjadi Suatu Sistem.
 Adat adalah kebiasaan masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat yang lambat lau
n menjadikan adat itu sebagai adat yang seharusnya berlaku bagi semua anggota masya
rakat, dengan dilengkapi sanksi, sehingga menjadi hukum adat
HUKUM ADAT
Istilah hokum adat merupakan terjemahan dari bhs Belanda “Adat Recht” pertamakali diperkenalkan oleh Prof. Dr. Cristian
Snouck Hurgronje. Istilah ini dipopulerkan sebagai ilmu pengetahuan oleh Prof. Dr. Cornellis Van Vollenhoven

 Menurut Ter Haar yang terkenal dengan teorinya Beslissingenleer (teori keputusan) men
gungkapkan bahwa hukum adat mencakup seluruh peraturan-peraturan yang menjelma
didalam keputusan-keputusan para pejabat hukum yang mempunyai kewibawaan dan p
engaruh, serta didalam pelaksanaannya berlaku secara serta merta dan dipatuhi dengan
sepenuh hati oleh mereka yang diatur oleh keputusan tersebut. keputusan tersebut dap
at berupa sebuah persengketaan, akan tetapi juga diambil berdasarkan kerukunan dan
musyawarah. dalam tulisannya ter haar juga menyatakan bahwa hukum adat dapat timb
ul dari keputusan warga masyarakat.
 Menurut Soejono Soekanto, Hukum Adat Hakikatnya Merupakan Hukum Kebiasaan,

Namun Kebiasaan Yang Mempunyai Akibat Hukum (Das Sein Das Sollen).
HUKUM ADAT
 Menurut Prof. Mr. Cornelis van Vollenhoven, hukum adat aturan-atauran perilaku yang b
erlaku bagi orang Pribumi dan orang Timur Asing yang disatu pihak mempunyai sanksi
(maka dikatakan sebagai hokum) dan dilain pihak tdk dikodifikasikan (maka dikatakan a
dat).
 SNOUCK HURGRONJE: Hukum adat adalah adat yang memiliki sanksi (reaksi). Sedangka
n adat yang tdk memiliki sanksi adalah kebiasaan normative, yaitu kebiasaan yang berw
ujud tingkah laku dalam masyarakat.
 Roelof Van Dijk: Hukum adat adalah istilah untuk menunjukkan hokum yang tidak dikodi
fikasikan dikalangan orang Indonesia ali dan kalangan Orang Timur Asing (Cina, Arab, In
dia< Pakistan, Jepang dsb).
MANFAAT MEMPELAJARI HUKUM ADAT
Menurut Prof. Hilman Hadikusuma:
 Kita dapat mengetahui Serta memahami budaya hokum Indonesia.
 Kita dapat mengetahui hokum adat yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
 Kita dapat mengetahui hokum adat mana yang mendekati keseragaman yang dapat diperlukan s
ebagai hokum nasional.
CORAK /SIFAT HUKUM ADAT MENURUT PROF BUSHAR MUHAMMAD:
1. TRADISIONAL
2. KEAGAMAAN
3. KEBERSAMAAN
4. KONTAN:suatu perbuatan nyata/tindakan hokum sudah selesai dengan per
buatan konkrit/berbuat/mengucapkan yang diharuskan adat.
5. KONKRIT/VISUAL:
6. TERBUKA DAN SEDERHANA
7. DAPAT BERUBAH DAN MENYESUAIKAN
8. TIDAK DIKODIFIKASI
9. MUSYAWARAH DAN MUFAKAT
SIFAT UMUM HUKUM ADAT MENURUT F.D.HOLEMAN DAN VAN VOLLE
N HOVEN
1. Sifat religio magis
2. Sifat komun/kemasyarakatan
3. Sifat kontant/tunai
Sistem hokum adat
a. Mendekati system hokum inggris, yaitu adanya juru damai. Hal ini mirip peradilan desa.
b. Tidak membedakan hokum public dan privat
c. Tidak membedakan hak kebendaan dan hak perorangan.
d. Tdk membedakan pelanggaran pidana dan perdata
SUBYEK HUKUM DALAM HUKUM ADAT, YAITU:
 MANUSIA/ORANG; orang yang cakap hokum atau cakap melakukan perbuatan hokum.
 Syarat cakap hokum menurut Soepomo: kuat gawe(mampu bekerja sendiri), cakap mengurus hart
a benda dan keperluan sendiri.
 Cakap melakukan pergaulan dan cakap bertanggungjawab sendiri.

 BADAN HUKUM; kesatuan /wilayah yang memiliki tata peraturan sendiri,memeliki pengurus,harta kekay
aan sendiri, wilayah sendiri. Seperti DESA, BANJAR (BALI), MAPALUS (MINAHASA), JULA-JULA (MINANG
KABAU).
Faktor yang mempengaruhi perkembangan hokum
adat
1. Faktor magis/animism
2. Faktor agama
3. Fator kekuasaan yang lebih tinggi daripada persekutuan hokum adat.
4. Hubungan dengan orang-orang atau kekuasaan asing/orang-orang barat.
DALAM HUKUM ADAT INDONESIA, terdapat persekutuan-persekutuan yang susunan masyar
akatnya berdasarkan 3 (tiga) macam garis keturunan, yaitu
1. Garis keturunan Bapak (Patrilineal)
2. Garis keturunan Ibu (Matrilineal)
3. Garis keturunan Ibu-bapak (Parental).
SISTEM PERKAWINAN ADA 3:
1. SISTEM PERKAWINAN ENDOGAMIE; system yang membolehkan perkawinan h
anya dari suku /clan.
2. SISTEM EKSOGAMIE; perkawinan yang membolehkan perkawinan dengan oran
g di luar clan/sukunya.
3. SISTEM ELEUTHEROGAMIE;system ini tidak mengenal larangan maupun keharu
san seperti perkawinan endogami dan eksogami. Larangan dalam system ini k
arena nasab /turunan dekat dan Musyaharah (Periparan)

Anda mungkin juga menyukai