Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Nama Mata Kuliah : Morfologi Kota

Angkatan : 2019

Nama Sub Materi : Pendekatan Morfologi Kota

Nama Peserta : Mohammad Adrian

Stambuk : F231 19 024

A. Pokok pikiran

Morfologi Kota

Morfologi terdiri dari dua suku kata, yaitu morf yang berarti bentuk dan logos yang berarti ilmu.
Sedangkan kota, menurut Gallion dan Eisner (1992) mendefinisikan kota sebagai suatu
laboratorium tempat pencarian kebebasan dilaksanakan percobaan uji bentukan-bentukan fisik.
Bentukan fisik kota terjalin dalam aturan yang mengemukakan lambang-lambang pola-pola
ekonomi, sosial, politik, dan spiritual serta peradaban masyarakat.

Secara sederhana morfologi kota berarti ilmu yang mempelajari produk bentuk-bentuk fisik kota
secara logis.

Dapat diartikan secara luas bahwa morfologi kota adalah ilmu terapan yang mempelajari tentang
sejarah terbentuknya pola ruang suatu kota dan mempelajari tentang perkembangan suatu kota
mulai awal terbentuknya kota tersebut hingga munculnya daerah-daerah hasil ekspansi kota
tersebut. Bentuk morfologi suatu kawasan tercermin pada pola tata ruang, bentuk arsitektur
bangunan, dan elemen-elemen fisik kota lainnya pada keseluruhan konteks perkembangan kota.
Pada tahap selanjutnya, terjadilah aktivitas sosial, ekonomi, budaya dalam masyarakatnya
sehingga membawa implikasi perubahan pada karakter dan bentuk morfologi kawasan pusat
kota.

Pendekatan Morfologi kota adalah suatu kajian ekspresi bentuk keruangan kota. Tidak hanya
mencakup aspek fisik tetapi juga aspek-aspek non-fisik (sejarah, kebudayaan, sosial, dan
ekonomi) penduduk yang dapat mempengaruhi perubahan bentuk ruang kota. Pendekatan
Morfologi kota dapat dilakukan melalui Tissue Analysis. Dalam Tissue Analysis ini termuat
beberapa informasi terkait dengan hal-hal yang mendasari terbentuknya suatu kawasan yang
meliputi pola guna lahan, persebaran fasilitas, jaringan jalan, dan permukiman dimana informasi-
informasi ini nantinya sangat berguna dalam membantu menganalisis morfologi suatu kawasan.
Terdapat 3 langkah dalam Tissue Analysis ini :

 Proses, dalam konteks ini dijelaskan bahwa munculnya suatu kota tidak terjadi secara
langsung, namun membutuhkan suatu proses yang memiliki kurun waktu tertentu.
Terdapat suatu perkembangan sejarah yang melatarbelakanginya hingga dapat muncul
seperti saat ini.
 Produk, dalam hal ini kota yang ada ada tidak terjadi secara abstrak, namun merupakan
hasil dari produk desain massa dan ruang yang berwujud 3 dimensi.
 Behavior, dalam konteks ini keberadaan suatu ruang dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat yang menghuninya. Bentuk kota yang ada merupakan hasil perpaduan
budaya, aktivitas sosial dan ekonomi masyarakatnya sehingga menciptakan ruang.
Perubahan ruang kota juga dapat terjadi yaitu karena dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi yang akan berdampak pula bagi perubahan kehidupan dan perilaku penghuni
kota.

Tiga unsur morfologi kota yaitu unsur-unsur penggunaan lahan, pola-pola jalan dan tipe-tipe
bangunan.

 Pola jalan sebagai inikator morfologi kota

Pola jalan di kota merupakan salah satu unsur dari morfologi kota. Pola jalan sangat
mempengaruhi pola keruangan kota, ada 3 tiga tipe sistem pola jalan yang dikenal, yaitu: pola
jalan yang tidak teratur irregular system, pola jalan radial konsentris radial concentric system dan
pola jalan bersudut siku atau grid rectangular of grid system.

Pola Jalan yang Tidak Teratur

Pada sistem ini terlihat adanya ketidakteraturan sistem jalan baik ditinjau dari segi lebar maupun
arah jalannya, begitu juga dengan perletakan rumah satu dengan yang lainnya tidak
menunjukkan keteraturan. Pada umumnya kota-kota pada awal pertumbuhannya selalu ditandai
dengan sistem ini.

Pola Jalan Radial Konsentris

Pada sistem ini terdapat beberapa sifat khusus antara lain bagian pusatnya merupakan pusat
kegiatan dan sekaligus tempat pertahanan terakhir pada suatu kekuasaan, daerah pusat ini berupa
pasar, kompleks perbentengan, kastil, komplek ibadah dan lain lain serta secara keseluruhan
membentuk jaringan sarang laba-laba, mempunyai keteraturan geometris serta jalan besar
menjari dari titik pusat dan membentuk asterik shaped patten.
Pola Jalan Bersudut Siku atau Grid

Sistem ini merupakan bentuk paling cocok untuk pembagian lahan dan untuk daerah luar kota
masih banyak disediakan lahan kosong, pengembangan kotanya akan nampak teratur dengan
mengikuti pola yang sudah terbentuk.

 Pengaruh Perkembangan Trasportasi terhadap Morfologi Kota

1. Morfologi kota pada masa dominasi Pejalan Kaki Pada saat kota masih kecil dan
merupakan kelompok tempat tinggal penduduk yang belum banyak. Mereka bertempat
tinggal di kiri dan kanan jalan, bentuk relatif bulat atau mendekati buju sangkar. Jarak
jangkau komunikasi dan transportasi masih kecil.
2. Morfologi kota pada masa dominasi Kereta Binatang Selain berjalan kaki, penggunaan
binatang dan kereta yang ditarik binatang mulai memperlancar frekwensi komunikasi dan
transportasi. Jarak jangkauan komunikasi bertambah. Kenampakan morfologi kota tidak
lagi membulat atau buju sangkar tetapi seperti salib
3. Morfologi kota pada masa dominasi kereta listrik kecil Pemakaian kereta bermesin mulai
banyak serta jauh jangkauannya Kenampakan morfologi kota tetap seperti salib namun
jalur-jalur rel tidak hanya searah tetapi hampir di sepanjang jalan utama juga di lengkapi
jalur jalur khusus
4. Morfologi kota pada masa dominasi kereta api antar kota Kenampakan morfologi kota
ditandai dengan perluasan permukiman secara lateral yang terjadi pada daerah-daetrah
sepanjang jalan yang sudah terbangun.
5. Morfologi kota pada masa dominasi mobil antar kota Kenampakan morfologi kota
ditandai dengan munculnya built up areas. Munculnya pusat kota baru disekitar kota
utama, pada masa ini morfologi tidak kompak lagi tetapi terserak.
6. Morfologi kota pada masa dominasi jalan bebas hambatan Kenampakan morfologi kota
ditandai dengan munculnya banyak kawasan-kawasan baru. Proses desentralisasi
permukiman dan fungsi perkotaan berjalan terus.
7. Morfologi kota pada masa perkembangan jalan lingkar Makin jauhnya perkembangan
linear dan makin banykanya pertumbuhan pusat kota baru dan pentingnya jalan-jalan
melingkar

Anda mungkin juga menyukai