Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAN DAN PENGEMBANGAN LAHAN

“ ANALISIS SISTEM AKTIVITAS,SISTEM PEGEMBANGAN LAHAN


DAN SISTEM LINGKUNGAN DARI PENGGUNAAN LAHAN DI DESA
MPANAU”

Disusun Oleh :

Tiara Dwi Faliani F23122115

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan atas kehadirat Allah SWT. yang mana telah
memberikan berkat rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan ini. Laporan ini disusun sebagai bagian dari mata kuliah perencanaan dan
pengembangan lahan yang saya tempuh. Laporan ini bertujuan untuk
mengembangkan pemahaman kita dalam “ Analisis sistem aktivitas,
pengembangan lahan, dan lingkungan dari sturuktur penggunaan lahan diwilayah
Anda”.

Saya ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang terlibat
dan telah memberikan dorongan dan bimbingan kepada saya dalam proses
pembuatan serta penyususnan laporan ini.

Demikian laporan ini saya buat,apabila terdapat kesalahan dalam penulisan


kata maupun kalimat, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Saya telah berusaha
sebaik mungkin dalam menyajikan informasi yang akurat dan relevan dalam
laporan ini. Namun, saya menyadari bahwa tidak ada karya yang sempurna,
sehingga saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan di masa depan. Terakhir, saya berharap tugas individu ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Semoga tugas ini dapat memenuhi standar yang telah
ditetapkan dan dapat menjadi referensi yang berguna bagi siapa pun yang
membacanya.

Palu,25 September 2023

Tiara Dwi Faliani

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I....................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................. 4
BAB II...................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN...................................................................................................... 5
2.1 Sistem Struktur Penggunaan Lahan................................................................ 5
2.2 Analisis Sistem Struktur penggunaan lahan di Desa Mpanau........................ 7
BAB III.....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan suatu kota adalah hal yang tak bisa dihindari, dipengaruhi oleh
pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang menyebabkan meningkatnya aktivitas
perkotaan. Dalam mengakomodasi aktivitas kota tersebut, dibutuhkan lahan
sebagai salah satu modal dasar untuk berjalannya suatu aktivitas. Maka
penggunaan lahan perlu mendapat perhatian khusus. Persedian lahan yang terbatas
menyebabkan terjadinya kompetisi antar aktivitas untuk memperoleh lahan dan
suatu saat akan terjadi perubahan penggunaan lahan dari suatu aktivitas menjadi
aktivitas lain yang lebih produktif.

Penggunaan lahan merupakan wujud nyata dari pengaruh aktifitas manusia


terhadap sebagian fisik permukaan bumi. Faktor yang menyebabkan perubahan
penggunaan lahan adalah semakin meningkatnya jumlah penduduk, sedangkan
luas lahannya tetap. Pertambahan penduduk dan perkembangan tuntunan hidup
akan menyebabkan kebutuhan ruang sebagai wadah semakin meningkat.

Penggunaan lahan perlu ditata dan direncanakan sesuai dengan fungsi dan
karakteristik lahan sehingga tercipta ruang yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan. Perencanaan penggunaan lahan dikenal dengan nama perencanaan
tata guna lahan yang merupakan salah satu bentuk perwujudan fisik dari
perencanaan tata ruang. Tidak terlepas dari hal di atas, salah satu model
perencanaan penggunaan lahan adalah pengembangan lahan. Pengembangan
lahan adalah peningkatan kemanfaatan, mutu dan penggunaan suatu bidang lahan
untuk kepentingan penempatan suatu kegiatan fungsional sehingga dapat
memenuhi kebutuhan hidup dan kegiatan usaha secara optimal dari segi ekonomi,
sosial, fisik, dan aspek legalnya.

Sistem struktur penggunaan lahan (land use planning) merupakan pendekatan


penting dalam pengelolaan wilayah yang telah menjadi perhatian utama di seluruh
dunia. Penggunaan lahan yang tidak terencana dapat menghasilkan konsekuensi
serius, seperti kerusakan lingkungan, pertumbuhan tidak terkendali, dan konflik
kepentingan. Oleh karena itu, perencanaan yang baik dalam hal penggunaan lahan
sangat diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya lahan dimanfaatkan
secara efisien, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut :
1. Jelaskan komponen utama sistem struktur penggunaan lahan ?

3
2. Bagaimana analisis dari komponen utama sistem struktur penggunaan
lahan di wilayahmu ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini yaitu,Untuk :
1. Mengetahui komponen utama dari sistem struktur penggunaan lahan.
2. Mengetahui analisis dari komponen utama struktur penggunaan lahan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Struktur Penggunaan Lahan


Menurut Chapin (Chappin dan Kaiser,1979:28-31), ada 3 (tiga) sistem
utama yang mempengaruhi struktur penggunaan lahan di perkotaan. Ketiga
sistem tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sistem Aktivitas
Sistem Aktivitas berkaitan dengan cara manusia dan lembaganya
seperti rumah tangga, perusahaan pemerintah dan lembaga lain dalam
mengorganisasikan hubungan mereka sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan dasar dan keterkaitannya satu dengan yang lain dalam waktu
dan ruang. Dalam melakukan interaksi ini, kadang-kadang menggunakan
dimensi hubungan media tetapi sering kali juga berhadapan langsung
dengan didukung oleh sistem transportasi. Jadi dalam konteks ini, sistem
aktivitas mewujudkan adanya kegiatan-kegiatan dan pergerakan antar
tempat. Wadah pergerakan dinyatakan dalam wujud jaringan transportasi
dan wadah kegiatan dinyatakan dalam bentuk penggunaan lahan. Dalam
sistem aktifitas terdapat pelaku kegiatan dan bentuk yang akan dijabarkan
pada tabel di bawah ini.

Tabel.Pelaku kegiatan dan bentuk kegiatan sistem aktivitas

No Pelaku Kegiatan Bentuk Kegiatan


1. Individu dan Rumah Tangga  Kegiatan rumah tangga sehari-
hari (tidur, makan, bekerja,
belanja, kesehatan, dan lain-
lain.
 Kegiatan sosialisasi
(mengunjungi sekolah, kegiatan
peribadatan, berpartisipasi
dalam kegiatan organisasi
tertentu, dan lain-lain).
 Kegiatan yang terkait dengan
interaksi sosial (mengunjungi
saudara, teman, tetangga, dan
lainlain.
 Kegiatan rekreasi dan hiburan
(olah raga, menonton, dan
kegiatan kreatif lainnya)
 Kegiatan istirahat dan relaksasi.
2. Perusahan/Firma  Kegiatan memproduksi barang
 Kegiatan pelayanan
3. Institusi  Kegiatan aktivitas

5
pengembangan manusia
(kegiatan sekolah, ibadah,
rumah-sakit, pemerintahan, dan
sistem pelayanan lainnya).
 Kegiatan pelayanan publik
(kegiatan polisi, pemadam
kebakaran, pembuangan
sampah, dan kegiatan sistem
pelayanan publik lainnya).
 Kegiatan kelompok-kelompok
tertentu (kegiatan organisasi
tenaga kerja, organisasi
pengusaha, dan lain-lain).

Dari uraian diatas terhadap pelaku kegiatan dengan segala bentuk


kegiatannya di atas, tampak akan banyak terjadi interaksi antara masing-
masing kegiatan dalam ruang dan waktu, yang semua itu membutuhkan
jaringan transportasi sebagai wadah pergerakan dan lahan sebagai wadah
aktivitas. Model sistem aktivitas seperti ini merefreksikan
(menggambarkan) penggunaan lahan dari sisi permintaan (demand).

2. Sistem Pengembangan Lahan


Sistem pengembangan lahan berfokus pada proses konversi dan
rekonversi ruang dan penyesuaiannya untuk kebutuhan manusia dalam
menampung kegiatan manusia (mendukung sistem aktivitas). Dalam
kaitannya dengan lahan perkotaan, sistem ini berpengaruh bagi penyediaan
lahan kota dan dalam pengembangannya dipengaruhi oleh kondisi sosial
ekonomi dan penguasaan teknologi dalam mengeliminasi adanya limitasi
lahan yang dimanfaatkan. Dalam pengembangan lahan,pelaku kegiatan
dan sub sistem pengembangannya di jabarkan pada tabel di bawah ini.

Tabel.Pelaku kegiatan dan bentuk kegiatan sistem pengembangan lahan

No. Pelaku Kegiatan Sub Sistem Pengembangan


1. Pemilik Tanah Pemasaran tanah (kegiatan penilaian kegunaan
tanah dan lain-lain).
2. Pengembang Konversi dan rekonversi lahan (pembebasan tanah,
pembangunan dan lain-lain).
3. Konsumen Pembelian/penyewaan lahan (pencarian lokasi untuk
memenuhi kebutuhan aktivitasnya).
4. Lembaga Finansila Pembiayan pembangunan.
perentara
5. Lembaga Publik Penilaian terhadap kesesuaian lahan dan
pembangunan.

3. Sistem Lingkungan

6
Sistem lingkungan sebagai rujukan dalam perencanaan tata guna lahan,
yang terkait dengan lingkungan biotik dan abiotik yang dihasilkan dari proses
alamiah dan terkait pada kehidupan flora dan fauna serta air, udara dan zat
lainnya. Sistem ini menyediakan tempat bagi kelangsungan hidup manusia dan
habitatnya serta sumber daya lain guna mendukung kehidupan manusia.
Sistem lingkungan dalam hal ini berfungsi sebagai sumber daya yang
mendukung kedua sistem sebelumnya.

Tabel.Pelaku kegiatan dan bentuk kegiatan sistem Lingkungan

No Pelaku Kegiatan Sub Sistem Lingkungan


1. Biotik – komunitas tumbuhan dan Proses Ekosistem
hewan
2. Abiotik – air, udara 1. Sistem hidrologi (sistem tata
air)
2. Sistem aerologi (sistem tata
udara) 3. Sistem geologi

2.2 Analisis Sistem Struktur penggunaan lahan di Desa Mpanau

Peta Administrasi Desa Mpanau

Berdasarkan sistem aktivitasnya, Masyarakat desa Mpanau melakukan


kegiatan sehari-hari mereka seperti kegiatan yang mereka lakukan di rumah
contohnya makan, tidur, bekerja, dan lain-lain. Selain itu, Masyarakat desa

7
Mpanau setiap hari sabtu dan minggu melakukan kerja bakti untuk membersihkan
area lingkungan sekitar. Hal ini membuat masyarakat dapat berinteraksi satu sama
lain dengan baik serta dapat menjaga tali silahturahmi. Selain itu, masayarakat
sekitar juga memanfaatkan hari libur mereka untuk melakukan liburan ataupun
relaksasi di rumah. Dilihat dari kegiatan aktivitas pengembangan manusia di desa
Mpanau, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, dan sarana
pemerintahan dapat terpenuhi dengan baik. Sehingga, aktivitas tersebut dapat
membuat masyarakat melakukan interaksi setiap harinya. Sementara itu, kegiatan
pelayanan publik yang ada di desa Mpanau cukup baik. Mobil pengangkut
sampah setiap sore hari melakukan penjemputan sampah di setiap rumah warga.
Tak hanya itu saja, Masyarakat desa Mpanau sering membuat kegiatan setiap hari
libur Nasional untuk memeriahkan desa tersebut.

Berdasarkan sistem pengembangan lahan, Mayoritas penduduk desa Mpanau


melakukan pembangunan rumah mereka di atas tanah milik mereka sendiri. Tak
banyak masyarakat melakukan pembelian tanah di sekitar tersebut. Selain itu,
penyewaan lahan maupun bangunan relatif cukup banyak di kawasan ini.

Berdasarkan sistem lingkungannya, Desa Mpanau memiliki kondisi


lingkungan yang baik. Tumbuhan dan hewannya pun sangat beragam dengan
ekosistem yang baik pula. Untuk kondisi air di Desa Mpanau tergolong sangat
baik karena memiliki air yang bersih dan jernih. Selain itu, udaranya pun masih
bersih dan tergolong bebas dari polusi udara. Apalagi pada saat pagi hari,
susasana disana terasa tenang dan sejuk. Lingkungan seperti ini sangat jarang kita
jumpai di kota – kota besar.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggunaan lahan di perkotaan merupakan hasil dari interaksi kompleks
antara tiga sistem utama, yaitu sistem aktivitas, sistem pengembangan lahan, dan
sistem lingkungan. Sistem aktivitas mencakup berbagai kegiatan sehari-hari
manusia dan lembaga-lembaga yang berperan dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Sistem pengembangan lahan berkaitan dengan konversi dan rekonversi ruang
untuk kepentingan manusia, termasuk perubahan penggunaan lahan. Sistem
lingkungan terkait dengan aspek ekosistem, sumber daya alam, dan lingkungan
fisik yang mendukung kehidupan manusia.

Analisis terhadap sistem struktur penggunaan lahan di Desa Mpanau


menunjukkan bahwa masyarakat desa tersebut memiliki aktivitas sehari-hari yang
beragam dan berinteraksi dengan baik, terdapat sarana pendidikan, kesehatan,
peribadatan, dan pemerintahan yang memadai. Pembangunan lahan mayoritas
dilakukan oleh penduduk di atas tanah milik mereka sendiri, dan penyewaan lahan
dan bangunan juga umum di desa tersebut. Lingkungan di Desa Mpanau terlihat
baik dengan ekosistem yang beragam, air bersih, udara bersih, dan suasana yang
tenang.

Dengan demikian, Desa Mpanau memiliki struktur penggunaan lahan yang


seimbang antara kegiatan manusia, pengembangan lahan, dan konservasi
lingkungan. Hal ini menggambarkan pentingnya perencanaan tata guna lahan
yang berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, produktif,
dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Chapin dan Kaiser. 1979. Urban Land Use Planning. University of Illionis Press.

Ir.sitawati w. Msi. Konsep dasar penggunaan lahan .Universitas terbuka.

10

Anda mungkin juga menyukai