Disusun Oleh :
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tuhas pembuatan Makalah yang berjudul
Konsep Pengembangan Wilayah Pesisir.
Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah “
Pengembangan Wilayah Pesisir”. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat menjadikan
sarana pembelajaran serta dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan.
Disamping itu penulis juga menyadari akan segala kekurangan dan
ketidaksempurnaan, baik dari segi maupun dari cara penyajiannya. Oleh karena itu penulis
dengan senang hati menerima kritik dan saran demi perbaiki makalah ini di masa yang akan
mendatang.
Penyusun berharap mudah-mudahan makalh ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan para pembaca pada umumnya.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pantai adalah daerah perbatasan antara daratan dan lautan secara langsung.
Oleh karena itu, pantai seakan membentuk suatu garis nyata sehingga dikenal dengan
istilah garis pantai. Garis khayal inilah yang kemudian menjadi penanda batasan
antara daratan dan lautan. Sedangkan, Pesisir merupakan kawasan dimana terjadinya
peristiwa pasang surut air laut. Secara lebih spesifik, pesisir adalah daerah yang jika
laut sedang pasang, maka akan terendam air. Sebaliknya, jika air laut surut, maka
daerah ini tidak terendam air.
Transisi antara daratan dan lautan di wilayah pesisir telah membentuk
ekosistem yang beragam dan sangat produktif serta memberikan nilai ekonomi yang
luar biasa terhadap manusia. Konsekuensi dari tekanan terhadap pesisir ini adalah
masalah pengelolaan yang berasal dari konflik pemanfaatan yang timbul akibat
berbagai kepentingan yang ada di wilayah pesisir.
Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara darat dan laut yang
bagian lautnya masih dipengaruhi oleh aktivitas daratan, seperti sedimentasi dan
aliran air tawar, dan bagian daratannya masih dipengaruhi oleh aktivitas lautan seperti
pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin.
Wilayah pesisir pantai memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat.
Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai
gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna
bahan buangan hasil kegiatan manusia. Besarnya sumber alam yang terkandung di
dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda
merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan
manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di masa
mendatang.
Undang-Undang (UU) No. 27 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan
UU No.1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulaupulau Kecil
mendefinisikan wilayah pesisir sebagai daerah peralihan antara ekosistem darat dan
laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Dalam konteks ini, ruang
lingkup pengaturan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil meliputi daerah peralihan
antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut, ke
arah darat mencakup wilayah administrasi kecamatan dan ke arah laut sejauh 12 (dua
belas) mil menurut batas yurisdiksi suatu negara.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
A. PENGERTIAN
Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara darat dan laut yang
bagian lautnya masih dipengaruhi oleh aktivitas daratan, seperti sedimentasi dan
aliran air tawar, dan bagian daratannya masih dipengaruhi oleh aktivitas lautan seperti
pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin.
Kawasan pesisir pada dasarnya merupakan batasan (Interface) antara kawasan
laut dan darat yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya baik
secara bio-geofisik maupun social-ekonomi yang menyediakan barang dan jasa
(Goods and services) bagi komunitas pesisir dan pemanfaat lainnya (Beneficiaries).
Dengan demikian kawasan pesisir dapat diartikan sebagai kawasan peralihan
ekosistem darat dan laut yang saling mempengeruhi dimana kearah 12 mil dari garis
pantai untuk provinsi dan sepertiga dari wilayah laut untuk kabupaten kota dan ke
arah darat batas administrasi kabupaten/kota dengan karakteristik kearah darat dapat
meliputi wilayah daratan baik kering mapun terendam air yang masih mendapat
pengaruh sifat-sifat laut. Sementara ke arah laut perairan pesisir mencakup wilayah
terluar dari wilayah paparan benua yang masih dipengaruhi oleh proses-proses
alamiah yang terjadi berasal dari darat.
Pengembangan wilayah pada kawasan pesisir sebagaimana pengembangan
wilayah pada kawasan lainnya, mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan melalui perencanaan
pengembangan dalam suatu proses yang didalamnya terdapat berbagai pendekatan
yang harus diperhatikan.
B. MANFAAT
1. Sarana Pariwisata
Manfaat lainnya dari daerah pesisir dan pantai adalah sebagai kawasan
pariwisata sekaligus sarana untuk liburan dan pariwisata. Saat ini sudah banyak
kawasan pantai di seluruh Indonesia yang dibuka sebagai destinasi wisata.
Pantai merupakan destinasi wisata yang seakan tidak pernah sepi, terutama
saat libur panjang. Banyak orang memilih berlibur ke pantai untuk bermain pasir dan
menikmati kesegaran air laut. Selain itu, pemandangan yang menakjubkan juga
menjadi alasan mengapa banyak yang suka wisata ke pantai.
Wisata pantai semakin naik daun karena tidak hanya dikunjungi oleh warga
lokal, melainkan juga turis dari mancanegara. Hal ini mendatangkan manfaat lain
dimana kawasan wisata pesisir dan pantai bisa dijadikan sebagai sarana untuk
menambah penghasilan warga sekitar.
2. Pertambakan Garam
Wilayah pesisir dan pantai yang luas ternyata juga bermanfaat untuk membuka
pertambakan garam dapur. Apalagi di daerah yang kualitas air lautnya bagus,
produksi garam di wilayah pesisir banyak menjadi mata pencaharian bagi penduduk
di sekitarnya. Biasanya, pertambakan garam ini dibuat di pesisir yang wilayahnya luas
dengan memanfaatkan pasang surut air laut. Tambak garam di kawasan tertentu
menjadi salah satu usaha utama bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir.
3. Penghasil Kopra
Selain dijadikan sebagai tambak garam, daerah tepi pesisir pantai juga bisa
ditanami pohon kelapa berjajar. Daerah ini mampu menghasilkan kopra dengan
kualitas bagus yang nantinya bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Kelapa mudanya juga bisa dijual kepada pengunjung yang sedang menikmati
suasana pantai di tengah teriknya matahari. Daerah pesisir merupakan salah satu
penghasil kopra dengan kualitas terbaik yang peminatnya pun tinggi.
Tentunya sudah tidak asing lagi jika masyarakat sekitar pantai memanfaatkan
kondisi wilayahnya untuk menjadi nelayan sebagai mata pencaharian. Masyarakat
memanfaatkan kondisi pasang surut air laut untuk berlayar dan menangkap ikan.
Ada banyak jenis nelayan di pantai, mulai dari pemilik kapal besar hingga
perahu kecil. Di kawasan lautan yang masih terjaga, maka hasil perikanannya akan
melimpah. Hasil berlayar nelayan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat dari
berbagai wilayah, tidak hanya penduduk lokal saja.
Wilayah pesisir juga bisa dijadikan sebagai area konservasi, terutama bakau
yang memiliki banyak manfaat untuk wilayah daratan maupun lautan. Konservasi
bakau ini bisa digunakan untuk mencegah terjadinya abrasi, yaitu kondisi dimana
wilayah daratan semakin terkikis oleh air laut.
Selain itu, hutan bakau juga menjadi salah satu solusi untuk membantu
menjaga air yang mengalir di daerah pesisir tetap jernih. Ekosistem hutan bakau yang
sehat juga menjadi salah satu rantai makanan sebagai produsen untuk hewan laut.
6. Pelabuhan Laut
7. Pemukiman Penduduk
Satu lagi manfaat pesisir pantai, yaitu dijadikan sebagai pemukiman penduduk
dengan penetapan batasan tertentu dari tepi laut. Selanjutnya, penduduk ini akan
menjadikan wilayah pesisir dan pantai sebagai sumber mata pencahariannya.
C. PENGEMBANGAN
Mangrove adalah tumbuhan yang hidup di jangkauan daerah pasang surut air
laut. Hutan Mangrove adalah kelompok tumbuhan yang hidup di garis pantai tropis
hingga subtropis. Reaksi tanah anaerob pada tanah ini merupakan hal yang istimewa
pada pinggir pantai. Sebagai area antara air laut dan air pegunungan. Akar hutan
Mangrove dapat bertahan di beberapa jenis air, seperti air laut dan air payau.
2. Pelabuhan
Pelabuhan sendiri ada yang disebut dengan pelabuhan umum dan khusus.
Pengertian pelabuhan umum adalah pelabuhan yang kegiatan pelayanannya ditujukan
bagi masyarakat umum. Sementara pelabuhan khusus adalah jenis pelabuhan yang
dibangun dengan tujuan tertentu.
3. Tempat Wisata
A. KESIMPULAN
Pantai merupakan destinasi wisata yang seakan tidak pernah sepi, terutama
saat libur panjang. Banyak orang memilih berlibur ke pantai untuk bermain pasir dan
menikmati kesegaran air laut. Selain itu, pemandangan yang menakjubkan juga
menjadi alasan mengapa banyak yang suka wisata ke pantai. Manfaat lainnya dari
daerah pesisir dan pantai adalah sebagai kawasan pariwisata sekaligus sarana untuk
liburan dan pariwisata.
Lokasi Pengembangan Wilayah Pesisir Pantai ini diambil di Daerah Jl. Ujang
Dewa, Kel. Nunukan Selatan, Kec. Nunukan Selatan, Kab. Nunukan,
Kalimantan Utara.
Pembuatan Jeti sepanjang 60 meter kearah laut.
Wilayah pembangunan tempat wisata di daerah laut sepanjang 150 meter
dengan lebar 100 meter.
Fasilitas yang terdapat di dalam wisata tersebut adalah : Stan foto, Bangku,
Gazebo, Stan makanan, serta Wc Umum.
DAFTAR PUSTAKA
https://toplintas.com/pengertian-wisata-secara-umum/
https://www.kompasiana.com/tyasnaufalhilmy7596/623d9788bb4486064d007772/potensi-
pengembangan-dan-pengelolaan-wilayah-pesisir
https://adoc.pub/makalah-pengelolaan-wilayah-pesisir-secara-berkelanjutan-pas.html
https://mangrovedata.or.id/apakah-mangrove/