Anda di halaman 1dari 6

Tugas Telaah Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Ruang Pesisir, Laut, dan PPK

Oleh:

Arisha Nadjmi Aidha Ummah – 202063015

“Konsep Penataan Ruang Berkelanjutan Pada Kawasan Tepian Sungai Musi Kota Palembang”

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pembangunan permukiman yang pesat di kawasan tepian sungai dapat menimbulkan

masalah seperti meningkatnya permukiman padat penduduk di kawasan tepian sungai yang

semakin tidak terkendali di beberapa wilayah perkotaan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan

kebijakan penataan ruang yang berwawasan lingkungan dengan mengacu pada konsep

pembangunan berkelanjutan untuk mensejahterakan masyarakat atau penduduk setempat dan

melindungi ketersedian sumber daya alam dan lingkungannya. Konsep penataan ruang

berkelanjutan pada kawasan tepian Sungai Musi di Kota Palembang adalah dengan

mengembangkan konsep penataan mix-used waterfront/riverside dengan arah pengembangan

kampung industri kreatif sebagai potensi pariwisata dan pemberdayaan masyarakat tepian

sungai, pemenuhan sarana ruang publik sebagai wadah aktivitas sosial dan budaya masyarakat,

dan penataan kawasan tepian sungai sebagai kawasan perlindungan setempat dan kawasan

budidaya yang berkelanjutan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk merumuskan konsep penataan ruang berkelanjutan

yang sesuai dengan kebijakan dan regulasi penataan ruang kota pada kawasan tepian Sungai

Musi di Kota Palembang.

1.3 Kerangka Berpikir


2. Hasil dan Pembahasan

Mengembangkan konsep penataan ruang berkelanjutan pada kawasan tepian Sungai

Musi di Kota Palembang dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik analisis spasial untuk memahami

fenomena sentral di kawasan tersebut. Konsep penataan ruang berkelanjutan yang diusulkan

mencakup pengembangan kawasan sebagai kawasan tepian sungai, ruang perkotaan multi-

fungsi, perlindungan tepian sungai, pengembangan ekonomi lokal, pelestarian permukiman

tradisional, dan promosi pembangunan berkelanjutan. Selain itu, jurnal ini juga membahas

tentang potensi industri kreatif sebagai potensi pariwisata dan pemberdayaan masyarakat,

pemenuhan sarana ruang publik sebagai wadah aktivitas sosial dan budaya masyarakat, dan

penataan kawasan tepian sungai sebagai kawasan perlindungan setempat dan kawasan budidaya

yang berkelanjutan.

Dampak dari permasalahan yang diidentifikasi dalam jurnal ini antara lain adalah

meningkatnya kriminalitas seperti pencurian dan perampasan, akses lokasi permukiman warga

hanya untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua, buruknya kebiasaan masyarakat untuk

memanfaatkan tepian sungai sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat buangan limbah,

minimnya fasilitas untuk menjadi wadah interaksi sosial warga, dan kurangnya minat masyarakat

luar untuk berkunjung ke kawasan tersebut.

Solusi dari permasalahan yang diidentifikasi dalam jurnal ini antara lain adalah

mengembangkan konsep penataan mix-used waterfront/riverside dengan arah pengembangan

kampung industri kreatif sebagai potensi pariwisata dan pemberdayaan masyarakat tepian

sungai, pemenuhan sarana ruang publik sebagai wadah aktivitas sosial dan budaya masyarakat,
dan penataan kawasan tepian sungai sebagai kawasan perlindungan setempat dan kawasan

budidaya yang berkelanjutan. Selain itu, perlu dilakukan penataan kawasan tepian sungai dengan

mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi, serta memperhatikan peraturan dan

kebijakan penataan ruang kota.

Hal penting yang harus diperhatikan dari permasalahan ini antara lain:

1) Konsep penataan ruang berkelanjutan pada kawasan tepian Sungai Musi di Kota

Palembang perlu dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan,

sosial, dan ekonomi.

2) Perlu dilakukan penataan kawasan tepian sungai dengan mempertimbangkan

peraturan dan kebijakan penataan ruang kota.

3) Konsep penataan ruang berkelanjutan yang diusulkan mencakup pengembangan

kawasan sebagai kawasan tepian sungai, ruang perkotaan multi-fungsi, perlindungan

tepian sungai, pengembangan ekonomi lokal, pelestarian permukiman tradisional,

dan promosi pembangunan berkelanjutan.

4) Potensi industri kreatif dapat dijadikan sebagai potensi pariwisata dan pemberdayaan

masyarakat.

5) Pemenuhan sarana ruang publik sebagai wadah aktivitas sosial dan budaya

masyarakat perlu diperhatikan.

6) Penataan kawasan tepian sungai sebagai kawasan perlindungan setempat dan

kawasan budidaya yang berkelanjutan perlu dilakukan.

7) Dalam pengembangan kawasan tepian sungai, perlu memperhatikan aspek fisik dan

non-fisik kawasan tersebut.


3. Rekomendasi

Beberapa rekomendasi yan sesuai dengan permasalahan ini antara lain:

1) Perlu dilakukan penataan kawasan tepian sungai dengan mempertimbangkan aspek

lingkungan, sosial, dan ekonomi. Konsep penataan ruang berkelanjutan yang

diusulkan mencakup pengembangan kawasan sebagai kawasan tepian sungai, ruang

perkotaan multi-fungsi, perlindungan tepian sungai, pengembangan ekonomi lokal,

pelestarian permukiman tradisional, dan promosi pembangunan berkelanjutan.

2) Perlu dikembangkan sarana ruang publik seperti taman bermain, pedestrian, lapangan

untuk meningkatkan interaksi sosial masyarakat.

3) Perlu dilakukan peningkatan keamanan dan kenyamanan kawasan dengan

mengembangkan nilai-nilai religi, etika, moral dan budaya pada masyarakat

setempat.

4) Perlu dilakukan pengembangan kawasan sebagai kawasan industri kreatif sebagai

potensi pariwisata dan pemberdayaan masyarakat.

5) Perlu dilakukan penataan kawasan tepian sungai sebagai kawasan perlindungan

setempat dan kawasan budidaya yang berkelanjutan.

6) Perlu dilakukan peningkatan prasarana utilitas seperti jaringan drainase, jaringan

persampahan dan sanitasi sehingga kualitas lingkungan membaik dan tidak

mencemari kualitas air Sungai Musi.

7) Perlu dilakukan pengembangan sarana pendukung kegiatan ruang publik yang

tersedia di kawasan penelitian seperti kursi-kursi taman, tempat berkumpul, sarana

olahraga, dan sebagainya.


Daftar Pustaka

Agustian, E., & Utomo, A. L. (2023). Konsep Penataan Ruang Berkelanjutan Pada Kawasan

Tepian Sungai Musi Kota Palembang (Kasus: Kelurahan 5 Ulu Dan 7 Ulu, Kecamatan

Seberang Ulu). Jurnal Planologi, 20(1), 29-53.

https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/psa/article/view/29070

Anda mungkin juga menyukai