Anda di halaman 1dari 15

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP OBJEK WISATA PANTAI

GUMUMAE DI KECAMATAN BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR


VISITORS 'PERCEPTIONS OF THE GUMUMAE BEACH TOURIST ATTRACTION IN
BULA DISTRICT, EAST SERAM REGENCY

Marhamah S. N. Keliobas1), Yosevita Th. Latupapua2), C. K. Pattinasarany3)


Jurusan Kehutanan, Fakulttas Pertanian, Universitas Pattimura
Penulis korespondensi email: marhamah.keliobas@gmail.com
Diterima : 13 Januari 2019 Disetujui : 12 Februari 2019

Abstrak
Persepsi pengunjung terhadap objek wisata Pantai Gumumae Kecamatan Bula Kabupaten
Seram Bagian Timur adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
persepsi pengunjung terhadap objek wisata Pantai Gumumae yang ada pada Kecamatan Bula
Kabupaten Seram Bagian Timur. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive,
penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2018, dalam penelitian ini metode
pengumpulan data yang digunakan berupa observasi langsung dilapangan, pembagian
kuisioner/wawancara, dokumentasi, dan study pustaka. Analisa data penelitian menggunakan
metode analisis deskriptif kualitatif untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan informasi-
informasi yang didapatkan dari observasi dilapangan. Dari hasil penelitian dapat diketahui
bahwa persepsi pengunjung terkait daya tarik dari objek wisata Pantai Gumumae memberikan
penilaian menarik dengan persentase 80%. Persepsi pengunjung terhadap fasilitas/amenitas
dengan persentase baik 46,67%, pelayanan makan mininum cukup baik dengan persentase
56,67%, keamanan/keselamatan pantai kurang terjamin 48,33, kebersihan pantai kurang baik
51,67%, penambahan fasilitas perlu dilakukan 100%, kepuasan dalam melakukan kunjungan
50%, dan persepsi pengunjung terhadap aksesibilitas pada objek wisata Pantai Gumumae dinilai
baik 86,67% serta moda angkutan umum pada objek lancar 48,33%.

Kata kunci: Persepsi, engunjung, pantai gumumae

Abstract
Visitors 'perceptions of the Gumumae Beach tourist attraction in Bula District, East Seram
Regency were research aimed to know visitors' perceptions of Gumumae Beach attractions in
Bula District, East Seram District. The selection of research locations was conducted
purposively in November-December 2018, in this study the data collection method used was in
the form of direct observation in the field, distribution of questionnaires / interviews,
documentation, and literature study. Analysis of research data using qualitative descriptive
analysis methods to answer research objectives based on information obtained from field
observations. From the results of the study, it can be seen that visitors' perceptions of attraction
from Gumumae Beach attractions give an assessment that the beach scenery is an interesting
with a percentage of 80%. Visitors’ perception of the facility/amenity the attractions provide an
assessment officer friendliness associated with a good percentage of 46.67%, mininum meal
service is quite good 56.67%, security / safety is not guaranteed 48.33 coast, beach cleanliness
less good 51.67%, additional facilities need to be done 100%, satisfaction in making visits is
50% satisfied , and visitors' perceptions of accessibility on Gumumae Beach attractions are
valued at 86.67% and smooth object public transportation modes 48.33%.

Keywords: perception, visitors’, Gumumae Beach

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25
ISSN ONLINE: 2621-8798 Page 25
PENDAHULUAN pelayanan fasilitas wisata yang disediakan
Perkembangan pada dunia pariwisata penyedia layanan wisata dan yang diterima
dewasa ini mempunyai kontribusi yang oleh wisatawan. (Koranti, et al 2017)
cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi Persepsi merupakan bagaimana
di suatu negara pada era globalisasi kini, individu mengerti dan menilai lingkungan
termasuk Indonesia. Keterlibatan pariwisata sekitarnya (Sarwono, 1992 dalam Pauwah,
dalam pertumbuhan ekonomi tersebut dapat 2013), setiap individu dapat menafsirkan
diukur dari penerimaan devisa, terciptanya sesuatu objek secara berbeda tergantung
lapangan pekerjaan, dan pengembangan dari sudut pandang pribadi masing-masing
usaha serta infrastruktur. Adanya potensi individu. Hal ini dapat berimplikasi pada
wisata pada suatu daerah dapat menjadi bervariasinya persepsi seseorang terhadap
peluang yang besar bagi pengembangan suatu objek yang sama (Kurniawan,
pariwisata serta perekonomian pada daerah 2013).Sehingga persepsi dari satu individu
itu sendiri, sehingga perlu adanya perhatian dapat digunakan oleh penyedia layanan
khusus dalam peningkatan mutu pelayanan, wisata untuk melihat keinginan, tanggapan
pelestarian lingkungan wisata serta dan penilaian pengguna terhadap suatu
penyediaan sarana dan prasarana demi objek yang akan direncanakan, dan dengan
kemajuan pariwisata itu sendiri. Selain melihat persepsi pengunjung dapat
untuk berekreasi, dewasa ini kegiatan memberikan masukan dan menjadi bentuk
berwisata lebih mengarah pada jenis wisata partisipasi dalam proses perencanaan.
yang natural atau kembali ke alam (back to Persepsi pengunjung terhadap keberadaan
nature), hal ini dikarenakan suasana objek sebenarnya mencerminkan pendapat,
lingkungan wisata yang berbeda dengan keinginan, harapan, dan tanggapan
rutinitas wisatawan pada umumnya serta pengujung terhadap objek wisata tersebut.
kepedulian masyarakat terhadap konservasi (Latupapua, 2011)
dan pelestarian alam yang lebih meningkat Maluku merupakan provinsi dengan
(Koranti, et al 2017). julukan seribu pulau yang terkenal dengan
Seiring dengan pertumbuhan wisata baharinya yang indah dan
pembangunan saat ini, maka semakin tinggi mengagumkan. Pada umumnya setiap
pula keinginan wisatawan terhadap tempat pulau-pulau yang ada memiliki keadaan
wisata dengan beragam fasilitas dan geografis yang berbeda, dengan keunikan
kegiatan serta aktifitas menarik lainnya. serta kealamian pantai yang berbeda dengan
Persepsi wisatawanmenjadi patokan dalam pantai lainnya, sehingga berpeluang untuk
memperhitungkan penilaian atau tanggapan dijadikan sebagai destinasi wisata yang
serta keinginan juga kebutuhan akan

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 26
ISSN ONLINE: 2621-8798
dapat sangat menguntungkan bagi daerah menganalisis persepsi pengunjung terhadap
tersebut. objek daya tarik pantai Gumumae
Objek wisata Pantai Gumumae Kecamatan Bula agar dapat dikembangkan
merupakan salah satu objek wisata pantai sebagai objek potensial dalam menunjang
yang ada di Maluku khususnya di kota kepuasan pengunjung.
Bula, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram
Bagian Timur (SBT). Objek wisata Pantai METODE PENELITIAN
Gumumae ini dikelola oleh Dinas Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Timur objek wisata Pantai Gumumae, Kecamatan
sejak tahun 2005. Terletak pada ibukota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur,
kabupaten dan dekat dengan pusat Kota Provinsi Maluku. Pemilihan lokasi
Bula, peluang ini menjadikan objek wisata penelitian dilakukan dengan sengaja
Pantai Gumumae menjadi destinasi andalan (pusposive) dengan berdasarkan pada
masyarakat kota Bula dan sekitarnya. Selain pertimbangan bahwa objek wisata Pantai
berdasarkan letaknya yang strategis dan Gumumae merupakan objek wisata andalan
mudah dijangkau, karakteristik daya tarik di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
objek wisata Pantai Gumumae juga Pengambilan data di lapangan dilaksanakan
dicirikan dengan tipe pantai berpasir coklat pada bulan November – Desember 2018.
yang landai dan didominasi oleh vegetasi
pesisir berupa kasuari pantai dan mangrove.
Pantai ini juga merupakan lokasi yang
cocok untuk menikmati fenomena sunset
and sunrice dengan desiran ombak yang
menderu. Objek wisata Pantai Gumumae
memiliki beberapa kegiatan rekreasi yang
dapat dilakukan pengunjung di antaranya Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

adalah berfoto, berkemah, menikmati Alat yang digunakan dalam


keindahan alam, berenang, bersantai, penelitian ini berupa: Kuisioner, Kamera,
makan-makan, dan olah raga pantai. Alat tulis menulis, Peta lokasi
Keindahan dan kealamian pantai Objek utama dalam penelitian ini
Gumumae, perlu juga didukung dengan adalah pengunjung objek wisata Pantai
adanya kesiapan amenitas dan aksesibilitas Gumumae di Kecamatan Bula Kabupaten
yang dapat mempengaruhi lama kunjungan Seram Bagian Timur (SBT).
dan peningkatan jumlah kunjungan. Untuk Jenis dan sumber data yang
itu tujuan dari penelitian ini adalah digunakan dalam penelitian ini adalah :

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 27
ISSN ONLINE: 2621-8798
1. Data Primer, diperoleh secara langsung N = ukuran populasi
di lapangan melalui proses wawancara, e = nilai kritis (batas ketelitian 0,1 sampai
kuisioner, observasi dan dokumentasi. 0,2)
2. Data Sekunder meliputi hasil – hasil Mengacu pada data jumlah kunjungan
penelitian, jurnal, serta laporan/data dari wisatawan Pantai Gumumae pada tahun
instansi terkait yang relevan dengan 2017 (Dinas Pariwisata Kabupaten
tujuan penelitian. Seram Bagian Timur, 2018) yaitu
berjumlah 7.075 orang atau dengan
Metode pengumumpulan data yang
asumsi rata-rata 147 orang setiap
digunakan dalam penelitian ini adalah :
minggu. Penjumlahan untuk
1. Observasi : pengamatan secara langsung
mendapatkan jumlah responden dengan
dilapangan terhadap; 1.) Aktifitas
menggunakan ukuran populasi 147
pengelola objek wisata dan wisatawan
orang tiap minggu dan nilai kritis 0,1.
pada objek wisata, 2.) Kondisi fisik
Sehingga jumlah responden yang
objek wisata yang berkaitan dengan
didapat berdasarkan rumus diatas yaitu
atraksi, aksesibilitas, dan amenitas yang
berjumlah 59,5 dan dibulatkan menjadi
ada pada objek wisata.
60 orang agar memperoleh hasil yang
2. Kuisioner/wawancara
lebih akurat.
Kuisioner merupakan teknik
3. Dokumentasi
pengumpulan data yang efisien.
Merupakan teknik pengumpulan data
Kuisioner merupakan
dengan mendokumentasikan sumber di
pernyataan/pertanyaan yang diberikan
lapangan yang bersangkutan dengan
kepada responden secara langsung untuk
penelitian.
dijawab. Pemilihan sampel
4. Studi Pustaka sebagai referensi
menggunakan metode accidental
penunjang penelitian, referensi ini
sampling, yaitu tiap pengunjung yang
berupa buku pustaka, hasil penelitian
secara kebetulan bertemu dengan
serupa, maupun jurnal, untuk
peneliti akan dijadikan sebagai sampel.
mengumpulkan data yang relevan
Untuk mengetahui jumlah responden
dengan penilitian ini.
digunakan rumus sebagai berikut
Dalam penelitian ini metode analisis
(Sevilla, 2006 dalam Latupapua, 2007) :
data yang digunakan berupa metode
deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
n
menjawab tujuan penelitian berdasarkan
Di mana : informasi-informasi yang didapatkan dari
n = jumlah responden observasi di lapangan (Koranti, at al 2017).

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 28
ISSN ONLINE: 2621-8798
Pengambilan data responden di lapangan (Terminalia catappa), kayu waru (Hibiscus
dilakukan melalui pengisian kuisioner oleh Tiliaceus), mengkudu (Morinda Citrifolia),
responden, dan kemudian data-data yang dan kelapa (Cocos Nucifera), serta fauna
telah terkumpul tersebut diinterpretasikan berupa elang pantai (Haliastur Indus),
dalam bentuk bahasa tulisan dengan burung gereja (Passer Montanus) , walet
mengembangkan berbagai pemikiran dan (Apodidae spp), perkici (Trichoglosus spp),
gagasan serta pedoman pada teori dan ular (Phyton spp), belut laut (Muraena
literatur yang tersedia untuk Helena), ikan (Paraphyletic), kepiting
menggambarkan kenyataan di lapangan. (Scylla spp), kerang (Bivalvia spp), siput
Dengan demikian analisis deskriptif (Gastropoda spp), dan kupu-kupu
kulititatif diharapkan dapat memberikan (Lepidoptera spp). serta ciri lain dari Pantai
gambaran tentangkarakteristik persepsi Gumumae yaitu memiliki tipe pantai yang
pengunjung terhadap objek wisata Pantai landai dan panjang dengan pasir yang
Gumumae di Kecamatan Bula Kabupaten berwarna coklat dan luas arel Pantai
Seram Bagian Timur (SBT). Gumumae ± 50 hektar dengan panjang
pantai 3,2 km dan lebar pantai 129 m.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pantai Gumumae juga memiliki pesona
yang indah terutama pada sore hari dengan
Pantai Gumumae
air laut yang tenang yang memantulkan
Berdasarkan data hasil penilitian cahaya matahari terbenam berwarna kuning
dan observasi langsung di lapangan, dapat kemerahan. Objek wisata ini biasanya
dikemukakan bahwa objek wisata Pantai digunakan sebagai tempat bermain,
Gumumae memiliki pesona daya tarik alam bersantai, refresing keluarga, dan juga
yang masih alami. Dari segi ekologis dipergunakan dalam aktivitas olahraga
pantai, semua vegetasi yang tumbuh rapih antara lain berenang, voli pantai, bola kaki,
pada objek wisata Pantai Gumumae tumbuh dan lain-lain.
secara alami dan bukan buatan, sehingga
hal tersebut menambah ciri khas dan Keadaan lingkungan sekitar objek

menjad daya tarik Pantai Gumumae. Pantai wisata Pantai Gumumae masih terlihat asri

Gumumae merupakan pantai yang memiliki dan terkesan dijaga pemeliharaan

panorama indah dengan berbagai jenis flora lingkungannya, hal ini terlihat pada saat

dan fauna sekitar pantai diantaranya flora observasi langsung ke lokasi Pantai

berupa kasuari pantai (Casuarina Gumumae. Tidak terlihat adanya kegiatan

Equisetifolia), mangrove (Rhizophora spp penebangan atau pengambilan pasir pantai

& Sonneratia spp), kayu marsegu oleh masyarakat dalam upaya untuk

(Anthocephalus Cadamba), ketapang memenuhi kebutuhan kayu bakar atau

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 29
ISSN ONLINE: 2621-8798
bahan bangunan. Pantai terlihat rapih waktu ± 10 menit dari pusat kota Bula
dengan pohon-pohon yang ada menambah hingga mencapai gerbang pantai,
suasana sejuk dan indah serta nyaman. selanjutnya pengunjung akan menyusuri
Gambaran objek wisata Pantai Gumumae jalan beraspal sejauh 1,4 kilometer dari
dapat dilihat pada gambar 2 berikut. gerbang pantai kearah timur laut.

Untuk memasuki lokasi Pantai


Gumumae pengunjung terlebih dahulu
membayar harga tanda masuk (HTM) Rp.
2.000 perorang, Rp 10.000 untuk kendaraan
roda empat dan Rp 5.000 untuk kendaraan
roda dua serta sudah termasuk didalamnya
biaya parkir. Didalam lokasi Pantai
Gumumae telah disediakan fasilitas wisata
berupa gazebo-gazebo atau tempat santai
Gambar 2 Panorama Pasir Pantai
untuk pengunjung, tempat parkir, kios
Gumumae makan, jalan setapak, papan informasi,
tempat penyewaan ban pelampung, dan
juga WC umum.

Gambar 3 Lansekap Pantai Gumumae

Pantai Gumumae terletak di desa


Sesar Kecamatan Bula Kabupaten Seram Gambar 4 Gerbang Masuk Utama
Bagian Timur (SBT) dan merupakan lokasi
wisata yang cukup terkenal di Kabupaten
Seram Bagian Timur. Pantai yang terletak
sekitar 6 kilometer dari pusat kota Bula
tersebut sering menjadi pilihan utama
masyarakat kota Bula dan sekitarnya. Akses
menuju ke objek dapat ditempuh dalam
Gambar 5 Loket Masuk

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 30
ISSN ONLINE: 2621-8798
Profil Wisatawan diketahui bahwa jumlah pengunjung pada
objek wisata Pantai Gumumae di dominasi
Berdasarkan hasil observasi dan
oleh kelompok usia 16-26 tahun (65%)
kuisioner, dapat disebutkan bahwa profil
diikuti dengan usia 27-38 (28,33%) dan
wisatawan yang berkunjung ke objek wisata
usia >39 (6,67%). Hal ini dikarenakan pada
Pantai Gumumae bisa dilihat dari struktur
usia ini orang lebih enerjik dan bersemangat
wisatawan dan karakteristik dari kunjungan
serta senang melakukan perjalanan untuk
wisata. Untuk mengetahui gambaran
mencari pengalaman baru ke tempat-tempat
struktur wisatawan dan karakteristik bisa di
yang menarik. Hal ini juga serupa dengan
dekati dengan indikator-indikator seperti
penelitian yang dilakukan oleh Koranti, et
jenis kelamin, asal tempat, umur,
al (2017) yang menyatakan bahwa pada
pendidikan, jenis pekerjaan, motivasi dan
umumnya kelompok dengan usia 16-26
jenis aktivitas. Berikut ini diuraikan
tahun adalah merupakan usia dimana orang
mengenai indikator-indikator tersebut yang
lebih berenergi, sehingga diperkirakan pada
diperoleh dari hasil pembagian kuisioner
usia ini orang lebih suka melakukan
kepada 60 responden di objek wisata Pantai
perjalanan untuk mencari pengalaman baru
Gumumae. Dapat dilihat pada tabel 1
dan mendatangi tempat yang lebih menarik.
berikut.
Karena objek wisata Pantai Gumumae ini
Tabel 1 Profil Pengunjung Objek Wisata lebih didominasi oleh kelompok usia muda
Pantai Gumumae maka perlu diperhatikan fasilitas-fasilitas
No. Kriteria Frekuensi Persentase
(Jumlah
Responden)
penunjang yang digemari dan dapat
1 Umur
 <16 - 0%
memacu adrenalin seperti penempatan
 16-26 39 65%
flying fox, banana both, ski air, spot foto
 27-38 17 28,33%
 39> 4 6,67%
yang menarik, rumah pohon, jembatan
2 Jenis kelamin
 Laki-laki 33 55% jaring gantung, dan atraksi-atraksi buatan
 Perempuan 27 45%
3 Asal/tempat tinggal lainnya yang dapat menarik minat
 Lokal 57 95%
 Nusantara 3 5% pengunjung kalangan ini.
4 Pendidikan terakhir
 SD 1 1,67% Jumlah pengunjung objek wisata
 SMP 2 3,33%
 SMA Sederajat 33 55% Pantai Gumumae dilihat berdasarkan jenis
 S1 20 33,33%
 D3 4 6,67% kelamin menujukan laki-laki dan
5 Pekerjaan
 Mahasiswa/Pelajar 25 41,67% perempuan relatif lebih merata, laki-laki
 PNS 14 23,33%
 TNI/POLRI 8 13,33% (55%) danperempuan (45%). Meskipun di
 Wirausaha 13 21,67%
Sumber Data Primer, 2019 dominasioleh laki-laki namun tidak begitu
signifikan perbedaanya, sehingga tidak
Berdasarkan hasil penelitian yang
dapat dikatakan bahwa objek wisata Pantai
disajikan pada Tabel.1 diatas dapat

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 31
ISSN ONLINE: 2621-8798
Gumumae merupakan objek wisata yang Pengunjung pada objek wisata Pantai
lebih banyak diminati oleh wisatawan Gumumae berdasarkan tingkat pendidikan
dengan jenis kelamin laki-laki. Seperti terakhir relatif didominasi oleh SMA dan
dinyatakan Keliwar dan Nurcahyo (2015) sederajat (55%) dan disusul dengan S1
bahwa antara laki-laki dan perempuan (33,33%). Hal ini perlu diperhatikan sebab
sama-sama memiliki motivasi yang sama tingkat pendidikan dapat berpengaruh
untuk melakukan kegiatan wisata. Hal ini terhadap jenis aktifitas wisata yang akan
juga menunjukkan bahwa objek wisata dilakukan serta permintaan terhadap
Pantai Gumumae merupakan obyek wisata kualitas pelayanan dan fasilitas yang
yang dapat dinikmati oleh laki-laki maupun ditawarkan sehingga perlu perhatian lebih
perempuan, sehingga dalam lanjut. Hal ini sejalan dengan penelitian
pengembangannya perlu diperhatikan juga yang dilakukan oleh Dwiputra (2013) yang
hal-hal yang dapat dilakukan oleh jenis menegaskan bahwa tingkat pendidikan
kelamin laki-laki maupun perempuan. dapatmenjadi salah satu faktor
Pengunjung objek wisata Pantai pertimbangan terhadap permintaan, dimana
Gumumae di dominasi oleh pengunjung tingkat pendidikanakan mempengaruhi
lokal (95%). Hal ini dikarenakan pada aktivitas kegiatan, pelayanan, dan
aksesibilitas untuk mencapai objek wisata kualitas fasilitas di objek wisata.
yang mudah untuk ditempuh. Sejalan Penambahan fasilitas penunjang wisata
dengan Keliwar dan Nurcahyo (2015), yang yang dapat berguna untuk menambah
menyimpulkan bahwa jarak tempuh (akses) informasi sebagai sarana edukasi bagi
menjadi salah satu faktor yang turut pengunjung objek wisata juga perlu
menentukan kunjungan pengunjung ke dipertimbangkan, seperti pengenalan flora
suatu objek wisata. Dilihat dari hasil dan penempatan fauna pada objek sebagai
keragaman pengunjung objek wisata Pantai media pembelajaran.
Gumumae berdasarkan asal/tempat tinggal Pengunjung objek wisata Pantai
yang didominasi oleh pengunjung lokal Gumumae berdasarkan jenis pekerjaannya
maka perlu adanya promosi lebih dari pihak didominasi oleh mahasiswa/pelajar
pengelola serta penambahan fasilitas dan (41,67%). Fakta ini berkorelasi dengan
atraksi wisata yang dapat menarik bukan hasil sebelumnya yang menyatakan bahwa
hanya pengunjung lokal namun juga objek wisata Pantai Gumumae didominasi
pengunjung nusantara ataupun oleh pengunjung dengan usia 16-26 tahun
mancanegara seperti penambahan atraksi yang dimana pada usia ini orang akan lebih
budaya atau penjualan makanan khas senang melakukan perjalanan untuk
daerah. mencari pengalaman baru dan lebih

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 32
ISSN ONLINE: 2621-8798
berenerjik, selain itu mereka juga  Berenang 10 16,67%
 Bermain pasir 15 25%
cenderung lebih suka bersama teman-  Makan-makan 6 10%
7 Bentuk kunjungan
temannya, tidak terkecuali dalam  Rombongan 30 50%
 Keluarga 24 40%
mengunjungi objek wisata. serupa dengan  Berdua 5 8,33%
 Sendiri 1 1,67%
Dwiputra (2013) yang mengatakan bahwa 8 Jumlah anggota dalam
kunjungan 3 5%
mayoritas wisatawan yang berkunjung  3-5 42 70%
 5-10 15 25%
keobjek wisata adalah yang suka mencari  10-20
Sumber : Data Primer, 2019
pengalaman baru yaitu pelajar dan
mahasiswa, kelompok ini juga banyak Berdasakan data hasil penelitian yang
berdatangan bersama teman disajikan pada tabel .2 di atas dapat
pelajar/mahasiswa lainya. Dengan demikian diketahui bahwa tujuan sebagian besar
disebutkan kembali bahwa pihak pengelola wisatawan berkunjung ke objek wisata
wisata perlu memperhatikan kegiatan- Pantai Gumumae adalah untuk berlibur
kegiatan yang dapat dinikmati dan menarik (58,33%). Hal ini dilakukan pengunjung
bagi anak muda lebih khususnya untuk sekedar refresing dan bersantai untuk
pelajar/mahasiswa. melepaskan penat setelah bekerja pada hari-
hari biasa. Sesuai dengan penelitian yang
Kondisi Kunjungan Ke Objek Wisata
dilakukan Saragih (2015), yang menyatakan
Pantai Gumumae.
bahwa pengunjung melakukan kunjungan
Tabel 2 Kondisi Kunjungan Ke Objek
Wisata Pantai Gumumae dengan tujuan untuk melepaskan kelelahan
N Kajian Frekuensi Persentas
o (Jumlah e
diantaranya seperti bersantai, refresing
Responde
n) demi untuk menikmati liburan dan
1 Tujuan berkunjung
 Berlibur 35 96,67% melepaskan penat serta memanfaatkan
 Berenang 2 3,33%
2 Berapa kali kunjungan
waktu luangnya. Kebanyakan pengunjung
 Pertama kali 9 15%
 2-3 7 11,67%
juga sudah lebih dari 10 kali berkunjung
 4-10 4 6,67%
pada objek wisata Pantai Gumumae
 >10 31 51,67%
 Tak terhitung 9 15%
(51,67%). Hal ini menunjukkan bahwa
3 Kapan melakukan
kunjungan 23 38,33% objek wisata Pantai Gumumae memiliki
 Hari libur 20 33,33%
 Waktu luang 17 28,33%
daya tarik yang baik dan pelayanan yang
 Hari minggu
4 Mengetahui objek dari diberikan oleh pengelola sudah memenuhi
 Masyarakat 22 36,67%
 Teman 21 35% standar kriteria bagi pengunjung serta akses
 Sosial media 8 13,33%
 Kerabat 9 15% dan moda transportasi menuju objek yang
5 Lama kunjungan
 1-3 jam 36 60% mudah menyebabkan kunjungan dapat
 3-5 jam 19 31,67%
 Sepuasnya 5 8,33% dilakukan secara berulang. Seperti yang
6 Aktifitas saat berkunjung
 Bersantai 17 28,33% dikemukakan Keliwar dan Nurcahyo
 Berfoto 12 20%

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 33
ISSN ONLINE: 2621-8798
(2015), bahwa pengunjung yang melakukan berhubungan dengan tujuan dan motivasi
kunjungan secara berulang-ulang wisatawan untuk berkunjung.
menunjukan bahwa objek wisata tersebut Hasil penelitian juga menunjukkan
memang memiliki daya tarik yang dapat bahwa aktifitas wisata yang paling
menarik pengunjung untuk datang berulang disenangi oleh pengunjung untuk dilakukan
kali. kebanyakan adalah bersantai (28,33%) dan
Hasil penelitian menunjukkan berfoto (20%). Hal ini dikarenakan suasana
sebagian besar pengunjung melakukan Pantai Gumumae yang alami dan tenang
kunjungan pada hari libur (38,33%). Hal ini membawa kenyamanan kepada pengunjung,
menunjukan bahwa Pantai Gumumae selain itu juga aktifitas yang dilakukan pada
sebagai objek wisata andalan pilihan saat melakukan kunjungan antara lain
pengunjung yang cocok dijadikan tempat berenang, bermain pasir, makan-makan,
untuk menghabiskan waktu libur. menikmati pemandangan, dan olahraga.
Pengunjung objek wisata Pantai Gumumae Pendapat yang sama juga dikemukakan
kebanyakan mengetahui objek wisata dari dalam hasil penelitian Samehe (2015),
informasi masyarakat sekitar (36,67%) dan bahwa aktifitas yang disenangi pengunjung
dari teman (35%). Informasi dari untuk dilakukan antara lain berjalan-jalan,
masyarakat sekitar dan teman diperoleh dari berenang, berjemur, bermain pasir, dan
mulut ke mulut ketika mereka saling makan-makan.
berkomunikasi. Koranti, et al (2017), juga Pengunjung objek wisata Pantai
menyatakan bahwa keberadaan sebuah Gumumae juga lebih senang melakukan
objek wisata dapat diperoleh wisatawan kunjungan dalam bentuk rombongan (50%)
dari berbagai sumber informasi. dan bersama keluarga (40%). Dan
Lama kunjungan pada objek wisata kebanyakan jumlah anggota dalam
Pantai Gumumae didominasi 1-3 jam melakukan kunjungan wisata berjumlah 5-
(60%). Lamanya waktu kunjungan 10 orang (70%). Kondisi ini dapat
berkaitan dengan terpenuhinya tujuan diartikan bahwa Pantai Gumumae
berwisata, tingkat kenyamanan pengunjung dianggap sebagai objek wisata yang cukup
saat berada pada objek wisata dan menarik sehingga wisatawan mempunyai
banyaknya aktifitas wisata serta fasilitas keinginan untuk berkunjung menikmati
wisata yang ditawarkan objek. Hal ini panorama pantai bersama rekan atau
serupa dengan penelitian yang dilakukan keluarga sambil menghilangkan penat dari
oleh Koranti, et al (2017) yang menyatakan rutinitas. Hal ini juga didukung oleh
bahwa lamanya waktu kunjungan Dwiputra (2013), dalam hasil penelitiannya
yang mengungkapkan bahwa kebanyakan

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 34
ISSN ONLINE: 2621-8798
pengunjung objek wisata melakukan penggerak yang menarik pengunjung untuk
kunjungan bersama rekan/teman dan dapat berkunjung dan menikmatinya.
keluarga. Serupa dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rare, et al (2017), menyatakan bahwa,
Persepsi Pengunjung Terkait Daya Tarik
daya tarik yang terdapat pada objek wisata
Objek Wisata Pantai Gumumae
yang sangat berpotensi dapat menarik
Berdasarkan persepsi pengunjung
pengunjung untuk datang berkunjung pada
dapat diketahui tentang kondisi daya tarik
objek wisata. Latupapua (2007), juga
objek wisata Pantai Gumumae. Penilaian
menyatakan bahwa panorama alam yang
pengunjung ini terkait dengan apa saja yang
masih alami karena lingkungan yang
menarik dari objek wisata Pantai Gumumae
tercipta sekitar objek benar-benar terasa
dapat dilihat pada Tabel 3. berikut ini.
sejuk, tidak berpolusi, sehingga membawa
Tabel. 3 Persepsi Pengunjung Terkait Daya
Tarik Objek Wisata Pantai Gumumae perasaan nyaman dan damai jika bisa
No Daya tarik objek Frekuensi (Jumlah Persentase
Rosponden) berada pada objek tersebut. Ismayanti
1 Yang menarik dari
objek (2010), juga menjelaskan bahwa daya tarik
 Pemandangan 52 86,66%
pantai wisata terutama pemandangan pantai
 Tulisan 6 10%
gumumae beach Dikemukakan dalam hasil penelitian
 Gazebo 2 3,33%
Sumber : Data Primer, 2019
Latupapua (2011), bahwa nilai potensi
pemandangan pantai yang indah sangat
Dapat dilihat berdasarkan hasil
mentukan minat wisatawan sehingga
analisa yang disajikan pada tabel 3 diatas
menambah kenyamanan wisatawan untuk
menunjukan bahwa yang paling menarik
datang berkunjung dan menikmatinya.
bagi pengunjung untuk melakukan
Persepsi Pengunjung Terhadap Fasilitas
kunjungan ke objek wisata Pantai /Amenitas Pada Objek Wisata Pantai
Gumumae
Gumumae ini adalah karena pemandangan
pantainya (86,66%), hal ini dikarenakan Berdasarkan data hasil wawancara,
suasana alam terbuka dengan vegetasi didapatkan gambaran wisata Pantai
kasuari pantai yang berjajar sepanjang Gumumae kedepan. Persepsi pengunjung
pantai menciptakan lingkungan yang sejuk terhadap objek wisata Pantai Gumumae
dan tidak berpolusi serta kondisi pantainya dapat di lihat pada Tabel 4.
yang tidak terlalu dalam dan tenang juga
Tabel 4 Persepsi Pengunjung Terhadap
cenderung dangkal dan laut lepasnya yang Fasilitas/Amenitas Pada Objek Wisata
membebaskan pengunjung untuk melihat Pantai Gumumae
Frekuensi
tanpa ada penghalang serta pemandangan No Tanggapan Pengunjung (Jumlah Persentase
Responden)
pantai saat sore hari menambah
kenyamanan pengunjung, hal ini menjadi

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 35
ISSN ONLINE: 2621-8798
Keramahan petugas tempat makan atau tempat jualan pada
 Baik 28 46,67%
1
 Cukup baik 23 38,33% objek wisata masih kurang jumlahnya serta
 Kurang baik 9 15%
Pelayanan makan beragamnya pilihan menu pada lokasi objek
minum
14 23,33%
2  Baik wisata juga terbilang kurang bervariasi, hal
34 56,67%
 Cukup baik
12 20%
 Kurang baik ini tentunya mempengaruhi minat beli dari
Keamanan/Keselamatan
 Terjamin 22 36,67% pengunjung.. Sejalan dengan penelitian
3
 Kurang terjamin 29 48,33%
 Tidak terjamin 9 15% yang dilakukan oleh Kurniawan (2013)
Kebersihan objek
 Sangat baik 9 15% yang mengemukakan bahwa penilaian pada
4
 Kurang baik 31 51,67%
 Sangat kotor 20 33,33% pelayanan makan dan minum terletak pada
Perlu penambahan
fasilitas
aspek bagaimana tata letaknya, kebersihan,
60 100%
7  Perlu
- - dan jumlah jenis yang disediakan bagi
 Kurang perlu
- -
 Tidak perlu pengunjung.
Kepuasan dalam
melakukan kunjungan Berdasarkan hasil perhitungan terkait
30 50%
8  Sudah
28 46,67%
 Belum dengan tingkat keamanan/keselamatan
2 3,33%
 Kurang puas
Sumber: Data Primer, 2019 pantai, (48,33%) menjawab kurang terjamin

Berdasarkan pada hasil analisis pada dan terjamin (36,67%). Hal ini dikarenakan

Tabel 4 dapat dijelaskan bahwa persepsi tidak adanya pengawas pantai yang di

pengunjung terhadap keramahan petugas sediakan oleh pengelola objek, sehingga hal

didominasi dengan jawaban baik (46,67%). ini cukup menghawatirkan sebagian

Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar pengunjung, maka perlu adanya perhatian

pengunjung merasa nyaman dan puas khusus terkait dengan keamanan serta

dengan pelayanan petugas selama keselamatan pantai. Pendapat serupa

menikmati objek wisata Pantai Gumumae, dikemukakan dalam hasil penelitian

namun masih ada pengunjung yang merasa Kurniawan (2013), bahwa perlu adanya

keramahan petugas kurang baik, sehingga peningkatan dalam upaya memperketat

perlu menjadi perhatian pihak pengelola keamanan objek wisata sehingga

agar keramahan petugas lebih ditingkatkan. pengunjung lebih merasa aman dan

Pelayanan terkait Food and nyaman. Namun kondisi pantai yang

beverage mendapat penilaian baik sebesar dangkal dan tidak terlalu dalam serta ombak

(56,67%). Hal ini ditunjang dengan pantai yang tidak terlalu besar membuat

tersedianya tempat makan yang strategis sebagian pengunjung masih tetap

pada lokasi wisata Pantai Gumumae yang beraktifitas dalam berwisata secara aman

berada dekat dengan gerbang masuk serta dan tidak terlalu khawatir terhadap

kebersihan tempatnya yang terjaga, namun keselamatan diri dan anak-anak saat berada

tidak sedikit pengunjung yang merasa dalam pantai .

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 36
ISSN ONLINE: 2621-8798
Persepsi terkait Kebersihan pantai Tabel.5 Persepsi Pengunjung Terhadap
Aksesibilitas Pada Objek
sebagian besar pengunjung memberikan
Wisata Pantai Gumumae
jawaban kurang baik (51,67%), sangat No Tanggapan Pengunjung Frekuensi Persentase
(Jumlah
kotor (33,33%). Hal ini dikarenakan hanya Responden)
1 Aksesibilitas
pada bagain-bagian tertentu dan saat-saat  Baik 52 86,67%
 Kurang baik 7 11,67%
tertentu saja keadaan pantai menjadi bersih,  Tidak baik 1 1,67%
2 Moda angkutan umum
sedangkan pada hari-hari biasa kebanyakan  Lancar 29 48,33%
 Cuckup 24 40%
banyak sampah berserakan pada jalan-jalan lancar 7 11,67%
 Tidak lancar
setapak juga pada gazebo-gazebo dan
Sumber: Data Primer, 2019
sekitarnya. Dalam peluang datangnya
kunjungan ke suatu destinasi wisata, juga Berdasarkan data hasil analisis
dipengaruhi oleh kondisi kebersihan pantai yang disajikan dalam tabel 5 menunjukkan
(Latupapua, 2011) bahwa persepsi terkait aksesibilitas baik
Harapan pengunjung terkait hal (86,67%). Hal ini disebabkan karena lokasi
tersebut perlu diperhatikan oleh pengelola objek wisata Pantai Gumumae yang berada
objek karena berkaitan dengan kenyamanan pada kota Bula dan akses jalan menuju
pengunjung objek wisata yang baik dan memadai yang
Berdasarkan perlu tidaknya ditunjang dengan jalan hotmix, yang
penambahan fasilitas pada objek wisata, ditunjang dengan moda transportasi yang
seluruh responden menjawab perlu (100%) beragam, sehingga untuk mencapai lokasi
penambahan fasilitas lebih diprioritasnya objek wisata pengunjung hanya
pada hal-hal terkait perlu adanya musholah membutuhkan waktu ±10 menit dari pusat
dan sarana bermainan anak, perbaikan kota Bula dengan menggunakan kendaraan
tracking mangrove, penambahan lampu roda dua maupun kendaraan roda empat. n
jalan, gazebo, spot foto, rumah makan, Botha (2015), dalam hasil penelitiannya
taman olah raga, air bersih, tempat sampah, mengemukakan bahwa penilaian
serta wahana bermain air. pengunjung terkait akses menuju objek
baik, menunjukan bahwa akses jalan tidak
Persepsi Pengunjung Terhadap menimbulkan kesulitan bagi para pengguna
Aksesibilitas Pada Objek Wisata Pantai
Gumumae jalan. Terkait moda angkutan menuju objek
wisata Pantai Gumumae (48,33%)
menjawab lancar. Hal ini dikarenakan
lancarnya angkutan umum yang melintasi
objek wisata dari pukul 6.00 WIT sampai
pukul 23.00 WIT, dengan harga yang cukup

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 37
ISSN ONLINE: 2621-8798
terjangkau yaitu berkisar antara Rp 2.000 – DAFTAR PUSTAKA
Rp 5.000 .
Alwi, et al. 2013. Persepsi Pengunjung
Terhadap Ketersediaan Sarana
KESIMPULAN DAN SARAN Penunjang Ruang Publik Kota Maea,
Baubau, Sulawesi Tenggara Jurnal
Kesimpulan Wilayah Dan Kota Maritim Vol.1
No.1. Universitas Hasanudin [diakses
Berdasarkan uraian pada hasil dan tanggal 23 Februari 2019]
pembahasan maka kesimpulan yang
Baskara, Gusta Gerry. 2010. Analisis
diberikan adalah Persepsi pengunjung Kepuasan Pengunjung Kampoeng
terkait dengan objek daya tarik pantai Wisata Cinangneng Dan
Implikasinya Terhadap Bauran
Gumumae, amenitas dan aksesibilitas Pemasaran. Bogor [ID] :IPB [diakses
adalah baik. pada 03 Maret 2018]

Botha, et al. 2015. Persepsi Pengunjung


Saran Terhadap Pengelolaan Kawasan
Wisata Bukit Kasih Kanonang.
1. Diperlukan peningkatan pengelolaan Manado[ID] : Universitas Sam
dan pengembangan sarana prasarana Ratulangi [diakses pada 08
November 2018]
objek wisata dalam menunjang
kepuasan wisatawan Terkait dengan De Fretes, Vety Vera 2015. Studi Potensi
Daya Tarik Objek Wisata Alam
kebersihan dan keamanan pada objek Teluk Sawai Kabupaten Maluku
wisata, perlu adanya penambahan Tengah. Ambon[ID] Skripsi
Universitas Pattimura.
petugas kebersihan dan keamanan,
penambahan dan pemeliharaan tempat Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian
Timur, 2017. Data Jumlah
sampah dan toilet demi kenyamanan Kunjungan Wisatawan Mancanegara
pengunjung, Dan Wisatawan Nusantara Tahun
2017.
2. Peningkatan promosi melalui media
masa dan media elektronik secara Dwiputra, Roby. 2013. Preferensi
Wisatawan Terhadap Sarana Wisata
berkala dalam menunjang peningkatan di Kawasan Wisata Alam Erupsi
jumlah kunjungan wisatwan baik Merapi Jurnal Perencanaan Wilayah
dan Kota, Vol. 24 No. 1. Jakarta[ID].
nasional maupun internasional. Badan Perencanaan dan
3. Perlu adanya kerjasama dengan dinas Pembangunan Nasional [internet]
[diakses tanggal 12 September 2018]
terkait dalam menunjang kesiapan
produk pendukung dan peningkatan Ervinawati, et al. 2012. Penilaian Daya
Tarik Objek Wisata Pantai Putri
kapasitas pengelolaan Serayi Kecamatan Jawai Selatan
Kabupaten Samba. Pontianak[ID].
Universitas Tanjungpura [diakses
tanggal 19 September 2018]

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 38
ISSN ONLINE: 2621-8798
Febrianti, et al. 2016 Persepsi Dan Pauwah, et al. 2013. Persepsi Dan
Preferensi Masyarakat Pesisir Preferensi Pengunjung Terhadap
Terhadap Pembangunan Reklamasi Kawasan Wisata Pantai Malalayang.
Di Kawasan Pantai Salemo Kota Sabua Vol. 5, No.1 : Manado[ID].
Palopo, Sulawesi Selatan. UNSRAT [diakses tanggal 19 Januari
Manado[ID]. UNSRAT [diakses 2018].
tanggal 26 Februari 2018]
Rare, et al. 2017. Identifikasi Potensi
Ismayanti, 2010. Pengantar pariwisata. Obyek Wisata Pantai Tanjung Kayu
Jakarta[ID]. Grasindo. Angin Di Desa Liku Kecamatan
Samaturu Kabupaten Kolaka Jurnal
Jainuri, et al. 2014. Penilaian Daya Tarik Pendidikan Geografi Vol.1 No.1
dan Pengembangan Objek Wisata [diakses tanggal 20 September 2018].
Pantai Tanjung Belandang Di
Kabupaten Ketapang. Pontianak[ID]. Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang
Universitas Tanjung Pontianak Republik IndonesiaNomor 10.Tahun
[diakses pada tanggal 28 Maret 2018] 2009TentangKepariwisataan.Lembar
an Negara RI tahun 2009, No. 11.
Keliwar Said dan Nurcahyo Anton. 2015. Sekretariatan Negara. Jakarta
Motivasi Dan PersepsiPengunjung [diakses tanggal 23 Februari 2018].
Terhadap Obyek Wisata Desa
Budaya Pampang Di Samarinda. Samehe V. J. Dan Kindangen P. 2015.
Samarinda[ID] : Politeknik Negeri Persepsi Isatawan Mancanegara Dan
Samarinda [diakses pada tanggal 08 Kunjungan Wisata Di Kota Manado
November 2018]. Sebagai Destinasi Ekowisata.
Manado[ID] : Universitas Sam
Koranti, et al. 2017 Analisis Preferensi Ratulangi [diakses pada 25 Februari
Wisatawan Terhadap SaranaDi 2018].
Wisata Taman Wisata Kopeng.
Jakarta[ID]: Universitas Gunadarma. Saragih, et al. 2015. Karakteristik Dan
[diakses tanggal 28 Agustus 2018]. Motivasi Wisatawan Ekowisata Di
Bali (Studi Kasus Di Jaringan
Kurniawan, Sandy. 2013 Analisis Persepsi Ekowisata Desa). Bali[ID] : UNUD
Dan Preferensi Pengunjung Serta [diakses pada tanggal 24 Februari
Tingkat Kesejahteraan Pedagang Di 2018].
Lokasi Taman Margasatwa Ragunan
Jakarta. Bogor[ID]: IPB. [internet] Sastrayuda, Gumelar S. 2010. Strategi
[diakses tanggal 23 Febriari 2018]. Pengembangan Dan Pengelolaan
Resort And Leisur. [diakses tanggal
Lase, Monaria. 2014. Keanekaragaan 19 September 2018]
Makroalga Di Sekitar Pantai Desa
Fodo Kota Gunungsitoli. Medan
[ID]. Universitas Sumatera Utara
[diakses taggal 15 September 2018].

Latupapua, Y Th., 2011 Persepsi


Masyarakat Terhadap Potensi Objek
Daya Tarik Wisata Pantai Di
Kecamatan Kei Kecil Kabupaten
Mauluku Tenggara. Jurnal
Agroforestri Vol. VI No.2 : Ambon
[ID]. Universitas Pattimura [diakses
tanggal 20 September 2018]

DOI: 10.30598/jhppk.2019.3.1.25 39
ISSN ONLINE: 2621-8798

Anda mungkin juga menyukai