Nim : 41205425116077
Mata Kuliah: Daerah Aliran Sungai (Das)
1. Pengertian Das
a. Daerah Aliran Sungai Yang Selanjutnya Disebut Das Adalah Suatu Wilayah Daratan Yang
Merupakan Satu Kesatuan Dengan Sungai Dan Anak-Anak Sungainya, Yang Berfungsi
Menampung, Menyimpan Dan Mengalirkan Air Yang Berasal Dari Curah Hujan Ke Danau
Atau Ke Laut Secara Alami, Yang Batas Di Darat Merupakan Pemisah Topografis Dan Batas
Di Laut Sampai Dengan Daerah Perairan Yang Masih Terpengaruh Aktivitas Daratan (Pp No
37 Tahun 2012).
b. Menurut Asdak (2002), Ekosistem Das Biasanya Dibagi Menjadi Daerah Hulu, Tengah, Dan
Hilir. Secara Biogeofisik, Daerah Hulu Merupakan Daerah Konservasi, Mempunyai
Kerapatan Drainase Lebih Tinggi, Dengan Kemiringan Lereng Lebih Besar Dari 15%, Bukan
Daerah Banjir, Pengaturan Pemakaian Air Ditentukan Oleh Pola Drainase, Dan Jenis
Vegetasi Umumnya Tegakan Hutan. Sementara Daerah Hilir Das Merupakan Daerah
Pemanfaatan Dengan Kemiringan Lereng Kecil (Kurang Dari 8%), Pada Beberapa Tempat
Merupakan Daerah Banjir, Pengaturan Pemakaian Air Ditentukan Oleh Bangunan Irigasi,
Dan Jenis Vegetasi Didominasi Oleh Tanaman Pertanian Kecuali Daerah Estuaria Yang
Didominsi Hutan Gambut/Bakau.
c. Pengelolaan Das Merupakan Suatu Bentuk Pengembangan Wilayah Yang Menempatkan Das
Sebagai Unit Pengembangannya. Ada Tiga Aspek Utama Yang Selalu Menjadi Perhatian
Dalam Pengelolaan Das Yaitu Jumlah Air (Water Yield), Waktu Penyediaan (Water Regime)
Dan Sedimen.
2. Karakteristik Das
Bentuk Das Mempengaruhi Waktu Konsentrasi Air Hujan Yang Mengalir Menuju Outlet.
Semakin Bulat Bentuk Das Berarti Semakin Singkat Waktu Konsentrasi Yang Diperlukan,
Sehingga Semakin Tinggi Fluktuasi Banjir Yang Terjadi. Sebaliknya Semakin Lonjong Bentuk
Das, Waktu Konsentrasi Yang Diperlukan Semakin Lama Sehingga Fluktuasi Banjir Semakin
Rendah. Bentuk Das Secara Kuantitatif Dapat Diperkirakan Dengan Menggunakan Nilai Nisbah
Memanjang (‘Elongation Ratio’/Re) Dan Kebulatan (‘Circularity Ratio’/Rc.)
Para Ahli Hidrologi Membedakan Daerah Aliran Sungai Berdasarkan Pola Alirannya. Pola
Aliran Tersebut Dipengaruhi Oleh Geomorfologi, Topografi, Dan Bentuk Wilayah. Menurut
Sosrodarsono Dan Takeda (1982), Bentuk Das / Coraknya Terdiri Dari :
a. Dendritik
Nama : Riswan Lubis
Nim : 41205425116077
Mata Kuliah: Daerah Aliran Sungai (Das)
Ini Terjadi Pada Daerah Berbatuan Sejenis Dengan Penyebrangan Yang Luas.
Misalnya Satuan Luas, Besarnya Akan Berkurang Dengan Bertambahnya Luas Das. Ini
Berkaitan Dengan Waktu Yang Diperlukan Oleh Air Untuk Mengalir Dari Titik Terjauh
Sampai Dengan Waktu Yang Diperlukan Oleh Air Untuk Mengalir Dari Titik Terjauh
Sampai Ke Titik Kontrol (Waktu Konsentrasi), Dan Juga Penyebaran Atau Intensitas
Hujansuatu Daerah Ditutupi Oleh Endapan Sedimen Yang Meliputi Daerah Yang Luas
Dan Yang Umumnya Endapan Itu Terletak Pada Suatu Bidang Horizontal.
b. Radial
Biasanya Pola Radial Dijumpai Pada Lereng Gunung Api Daerah Topografi Berbentuk
Kubah.
c. Rektangular
Terdapat Di Daerah Yang Batuannya Mengalami Retakan-Retakan, Misalnya Batuan
Jenis Limestone Dapat Dijumpai Pada Daerah Dengan Lapisan Sedimen Keras Yang
Diselingi Oleh Sedimen Lunak Yang Mengalami Lipatan.
Pola Sungai Akan Menentukan Bentuk Dari Suatu Das. Bentuk Suatu Das Mempunyai
Arti Penting Dalam Hubungannya Dengan Aliran Sungai, Yaitu Berpengaruh Terhadap
Kecepatan Terpusatnya Aliran. Secara Fisik Setelah Batas Das Ditentukan Garis Batanya,
Maka Bentuk Dasnya Dapat Diketahui. Pada Umumnya Dapat Dibedakan Menjadi Empat
Bentuk Yaitu:
Sumber: Http://Impact23.Wordpress.Com/2010/05/09/Pola-Aliran-Sungai/
3. Siklus Air
Air merupakan sumber daya penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.
Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan, telah meningkatkan kebutuhan air.
Di lain pihak, ketersediaan air dirasakan semakin terbatas, di beberapa tempat bahkan sudah
dapat dikategorikan berada dalam kondisi kritis. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti
pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang mengabaikan kelestarian lingkungan
dan berubahnya fungsi daerah tangkapan air.
Kesuburan tanah sangat berpengaruh besar dan sangat penting perananannya bagi dunia
pertanian, banyak faktor yang dapat menunjang tanah agar menjadi subur salah satunya
adalah siklus hidrologi atau siklus air. Siklus hidrologi berasal dari 2 kata yaitu siklus yang
berarti suatu proses atau kejadian-kejadian yang secara garis besar terus berulang, sedangkan
hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji terhadap distribusi air di bumi dan terhadap
pergerakan air yang terjadi di bumi dan atmosfernya.
Nama : Riswan Lubis
Nim : 41205425116077
Mata Kuliah: Daerah Aliran Sungai (Das)
. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi
yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan
relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi di laut.
4. Ekosistem Das
Ekosistem Das Merupakan Tingkat Organisasi Yang Lebih Tinggi Dari Komunitas, Atau
Merupakan Kesatuan Dari Suatu Komunitas Dengan Lingkungannya Dimana Terjadi Antar
Hubungan. Di Sini Tidak Tidak Hanya Mencakup Serangkaian Spesies Tumbuhan Dan Hewan
Saja, Tetapi Juga Segala Macam Bentuk Materi Yang Melakukan Siklus Dalam System Itu
Serta Energi Yang Diperlukan Untuk Hidupnya Semua Komunitas Tergantung Kepada
Lingkungan Abiotik Pada Das Tersebut. Organisme Produsen Memerlukan Energi, Cahaya,
Oksigen, Air Dan Garam-Garam Yang Semuanya Diambil Dari Lingkungan Abiotik. Energi Dan
Materi Dari Konsumen Tingkat Pertama Diteruskan Ke Konsumen Tingkat Kedua Dan
Seterusnya Ke Konsumen – Konsumen Lainnya Melalui Jaring-Jaring Makanan.
Meskipun Komponen-Komponen Biologis Dari Suatu Kolam Atau Padang Rumput Nampak
Berada Pada System Yang Tertutup, Namun Pada Kedua Ekosistem Itu Sebenarnya Merupakn
System Yang Terbuka Yang Merupakan Bagian Dari System Aliran Sungai Yang Lebih
Besar. Fungsi Dan Stabilitas Kolam Dan Padangrumput Ini Sepanjang Tahun, Sangat Ditentukan
Oleh Aliran Air, Materi Dan Organisme Yang Masuk Dari Bagian-Bagian Lain Dari Das.
Bukan Hanya Erosi Dan Kehilangan Unsure Hara Dari Hutan Yang Terganggu Atau Tanah
Pertanian Yang Rusak Yang Dapat Memurnikan Mutu Ekosistem – Ekosistem Ini, Tetapi Aliran
Keluar Yang Mengandung Bahan Organic Yang Menyebabkan Eutrofikasi (Perkayaan) Dan
Pengaruh – Pengaruh Lainnya Di Bagianhilir. Kerana Itu Daerah Aliran Sungai (Das) Sebagaui
Nama : Riswan Lubis
Nim : 41205425116077
Mata Kuliah: Daerah Aliran Sungai (Das)
Suatu Keseluruhan, Harus Dipertimbangkan Dalam Pengelolaan, Bukan Hanya Tubuh
Perairannya Sajaatau Areal Yang Bervegetasi Saja. Untuk Suatu System Pengelolaan Yang
Baiksetiap Meter Persegi Air, Diperlukan Paling Sedikit 20 Kali Luas Das. Namun
Demikian Perbandingan Yang Paling Tepat Sangat Tergantung Pada Curah Hujan, Struktur
Geologi Dari Batua Di Bawah Tanah, Dan Bentuk Topografi.
Pengertian Das Dapat Membantu Memecahkan Masalah-Masalah Konflik Yangdapat Terjadi
Di Dalam Das, Misalnya Penyebab Dan Pemecahan Masalah Pencemaran Air Tidak Dapat Dicari
Hanya Dengan Memperhatikan Airnya Saja.Pada Umumnya Pengelolaan Das Yang Tidak
Baik Akan Merusak Sumberdaya Air Di Dalam Das. Jadi Keseluruhan Das Sungai Harus
Dijadikan Sebagai Satu Unit Pengelolaan.
5. Teknik Pengelolaan Das
Indikator Pengelolaan Das Yang Baik Yaitu:
a) Produksi Yang Berkelanjutan;
b) Kerusakan Lahan Dan Air Minimum;
c) Distribusi Hasil Air Yang Berkualitas Dan Berkuantitas Baik;
d) Teknologi Yang Dipakai Dapat Diterima;
e) Mensejahterakan Seluruh Masyarakat Yang Terkait.
Model-Model Simulasi Hidrologi, Digunakan Untuk Mendapatkan Perubahan Tersebut
Berdasarkan Teknologi Konservasi Tanah Berupa :
a) Cara Agronomi;
b) Vegetatif;
c) Mekanis;
d) Manajemen.
Prinsip Umum Pengelolaan Das Diidentifikasikan Oleh Black (1970), Yaitu :
a) Ekologi Alami Das Merupakan Suatu Sistim Dan Keseimbangan Yang Dinamis;
b) Mempunyai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Run-Off;
c) Distribusi Air Tidak Merata Dalam Siklus Hidrologi, Sehubungan Dengan Praktek
Pengelolaan Das.
8. Penilaian Das