Pada kawasan ini terdapat 102 petak dengan luas sekitar 24 ha yang
merupakan areal hutan tanaman, sedangkan sekitar 11,90 ha merupakan daerah
penyangga yang berbatasan dengan pemukiman penduduk. Pada area ini
dilakukan kegiatan konservasi eksitu dan penelitian budidaya jenis tumbuhan obat
sebanyak 60 petak. Selain itu terdapat 10 ha yang digunakan oleh CIFOR (Center
for International Forestry Research) sebagai kantor dan fasilitas. Areal seluas
4,25 ha yang berada di tepi Danau Situ Gede merupakan areal yang dimanfaatkan
oleh masyarakat sebagai wisata alam, dan seluas 3 ha digunakan sebagai pusat
22
Dramaga sebanyak 29 jenis terdiri dari 21 suku, dua jenis diantaranya merupakan
burung endemik Pulau Jawa yakni Spizaetus bartelsi dan Stachyris grammiceps
(Solihati 2007 dalam Takandjandji 2009).
objek penelitian diberi pakan sebanyak dua kali sehari yakni pada pagi hari pukul
07.30 dan terkadang pukul 08.30 serta sore hari pada pukul 14.30 dan terkadang
pada pukul 15.30.