Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility

Volume 4 Nomor 1 Juni 2023 : hal 1 -9


E-ISSN : 2685-7170 P-ISSN : 2685-8789
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah DOI 10.36417/jpp.v4i1.444

POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN


PARIWISATA DI PANTAI KALUKU

(POTENTIAL AND STRATEGIES FOR TOURISM DEVELOPMENT


ON THE COAST OF KALUKU)
Kadek Andre Wijaya1, Edy Semara Putra2, Komang Triawati3
1
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah,
2
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah,
3
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah.

email: kadekandrewijaya86@gmail.com

ABSTRAK
Strategi pengembangan objek wisata Pantai Kaluku sebagai bentuk dukungan dan upaya
memajukan potensi wisata. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah potensi
dan strategi pengembangan pariwisata di Pantai Kaluku? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
potensi dan strategi pengembangan pariwisata di Pantai Kaluku. Teori yang digunakan yaitu teori
potensi objek wisata, analisis SWOT dan teori strategi pengembangan pariwisata. Dari penelitian
yang telah dilakukan menunjukan hasil yaitu : 1. Potensi obyek wisata Pantai Kaluku, terdapat
potensi yang ada di Pantai Kaluku yaitu: a. Atraksi dan objek wisata yaitu kegiatan tahunan dari
bulan Agustus, karapan sapi dan volly pasir; b. Aksebilitas obyek wisata Pantai Kaluku yaitu
kondisi jalan menuju Pantai Kaluku masih kurang baik; c. Obyek wisata Pantai Kaluku memiliki
sarana dan prasarana yang memadai, 2. Strategi pengembangan obyek wisata Pantai Kaluku dari
hasil analisis SWOT menghasilkan empat strategi alternative, yaitu: a. Dalam pengembangan
pariwisata perlu adanya kerjasama. b. Mempromosikan Pantai Kaluku melalui media sosial. c.
Perlu adanya sarana dan prasarana yang mendukung.

Kata kunci : Potensi, Strategi, Pariwisata

ABSTRACT
The strategy of developing Kaluku Beach tourism objects as a form of support and efforts to
advance tourism potential. The formulation of the problem in this research is how is the potential and
strategy of tourism development in Kaluku Beach? The purpose of this research is to determine the
potential and strategy of tourism development in Kaluku Beach. The theory used is the theory of
potential tourism objects, SWOT analysis and the theory of tourism development strategies. From the
research that has been carried out, the results show that: 1. The potential of Kaluku Beach tourism
objects, there are potentials that exist on Kaluku Beach, namely: a. Attractions and attractions,
namely annual activities from August, bull race and sand volleyball; b. The accessibility of Kaluku
Beach tourism objects, namely the condition of the road to Kaluku Beach is still not good; c. Kaluku
Beach tourism objects have adequate facilities and infrastructure, 2. Kaluku Beach tourism
development strategies from the results of the SWOT analysis produce four alternative strategies,
namely: a. In tourism development there needs to be cooperation. b. Promoting Kaluku Beach through
social media. c. There is a need for supporting facilities and infrastructure.

Keywords: Potential, Strategy, Tourism

1
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility
Volume 4 Nomor 1 Juni 2023 : hal 1 -9
E-ISSN : 2685-7170 P-ISSN : 2685-8789
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah DOI 10.36417/jpp.v4i1.444
D
1. PENDAHULUAN Limboro, hal ini karena belum ada kerja
Pariwisata merupakan bagian yang sama antara pemerintah desa dengan
tidak terpisahkan dari kehidupan dinas terkait.
manusia terutama dalam kegiatan sosial Pantai Kaluku masih memiliki
dan ekonomi. Berkembangnya sektor banyak sekali kekurangan seperti
pariwisata pada suatu negara akan aksebilitas yaitu jalan menuju Pantai
menarik sektor lain seperti, produk- Kaluku masih kurang baik dan fasilitas
produknya diperlukan untuk menunjang penunjang dan pendukung wisata
industri pariwisata, yakni sektor meliputi toko cendramata yang belum
pertanian, peternakan, perkebunan, tersedia sebagai souvenir dan fasilitas
kerajinan rakyat, peningkatan penunjang seperti Bank yang belum ada
kesempatan kerja, dan lain sebagainya. di sekitar objek wisata Pantai Kaluku.
Menurut Sujali (dalam Amdani Harus ada solusi strategi
2008), menyebutkan bahwa potensi pengembangan Pantai Kaluku agar dapat
wisata sebagai kemampuan dalam suatu berdaya saing untuk menarik minat
wilayah yang mungkin dapat wisatawan. Strategi menjadi sangat
dimanfaatkan untuk pembangunan, penting bagi pengembangan sebuah
seperti alam, manusia serta hasil karya objek wisata dalam mencapai tujuan.
manusia itu sendiri. Kondisi pengembangan yang diterapkan
Pantai Kaluku adalah tempat wisata pada Pantai Kaluku masih belum
yang terletak di Desa Limboro Kecamatan maksimal, maka perlu kiranya ada usaha
Banawa Tengah di wilayah Kabupaten yang nyata dan konkret untuk
Donggala Provinsi Sulawesi Tengah yang mengembangkan kawasan Pantai Kaluku
berjarak sekitar 10 km dari jalan yang melibatkan pemerintah daerah dan
nasional Donggala-Mamuju Sulawesi masyarakat setempat.
Barat. Asal usul Pantai Kaluku sesuai Oleh karena itu, peneliti tertarik
dengan namanya Kaluku dalam bahasa untuk mengkaji strategi pengembangan
Kaili, dalam bahasa Indonesia di daerah objek wisata Pantai Kaluku sebagai
Kota Palu yang dominannya disebut bentuk dukungan dan upaya memajukan
“Kelapa”. potensi wisata yang ada di daerah. Selain
Strategi pengembangan menurut itu, penelitian ini dapat memberikan
Rangkuti (2013:3) sebagaimana mengutip solusi alternatif bagi pemerintah daerah
Chandler, strategi merupakan suatu alat dan pemerintah desa selaku pengelola
untuk mencapai tujuan dalam kaitannya Pantai Kaluku dalam pengembangan
dengan jangka panjang, program tindak objek wisata Pantai Kaluku.
lanjut serta prioritas sumber daya.
Menurut saya strategi pengembangan 2. KAJIAN PUSTAKA
adalah merencanakan antara faktor a. Potensi Pariwisata
kunci keberhasilan agar terjadi sinergi Menurut Sujali (dalam Amdani
dalam mencapai tujuan. 2008) menyebutkan bahwa potensi
Setelah peneliti memasuki objek wisata sebagai kemampuan dalam suatu
wisata Pantai Kaluku peneliti melihat wilayah yang mungkin dapat
akses jalan yang ada pada kawasan dimanfaatkan untuk pembangunan,
wisata tersebut kurang baik karena jalan seperti alam, manusia serta hasil karya
yang ada di pantai ini masih belum di manusia itu sendiri.
aspal dan juga di Pantai Kaluku masih b. Strategi Pengembangan Pariwisata
banyak sampah berserakan dimana- Menurut Pitana (2005:56),
mana karena kurangnya tempat sampah pengembangan pariwisata adalah
yang disediakan oleh pengelola objek kegiatan untuk memajukan suatu
wisata serta belum adanya listrik yang tempat atau daerah yang dianggap perlu
masuk di kawasan pantai tersebut, ditata sedemikian rupa baik dengan cara
dimana masyarakat di pantai tersebut memelihara yang sudah berkembang
hanya menggunakan genset untuk alat atau menciptakan yang baru. Sehingga
penerangan pada malam hari. Pantai pengembangan pariwisata merupakan
Kaluku dikelola oleh pemerintah Desa suatu rangkaian upaya untuk

2
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility
Volume 4 Nomor 1 Juni 2023 : hal 1 -9
E-ISSN : 2685-7170 P-ISSN : 2685-8789
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah DOI 10.36417/jpp.v4i1.444
D
mewujudkan keterpaduan dalam Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun
penggunaan berbagai sumber daya Bisappu di Kabupaten Bantaeng hasil
pariwisata mengintegretasikan segala penelitian ini menunjukan bahwa
bentuk aspek diluar pariwisata yang strategi pengembangan yang dilakukan
berkaitan secara langsung akan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
kelangsungan pengembangan pariwisata. Kabupaten Bantaeng adalah strategi
Menurut Cooper, dkk dalam sebagai rencana.
Sunaryo (2013:159) menjelaskan bahwa Rizki Aristoni Putra (2019), dalam
kerangka pengembangan destinasi skripsinya yang berjudul Analisis
pariwisata paling tidak harus mencakup Strategi Pengembangan Potensi
komponen-komponen utama sebagai Pariwisata di Kecamatan Teluk Pandan
berikut yaitu : Kabupaten Pesawaran, hasil penelitian
1. Objek dan daya tarik (Attractions) yang ini menunjukan bahwa pariwisata di
mencakup: daya tarik yang bias Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten
berbasis utama pada kekayaan alam, Pesawaran sudah berhasil menyuguhkan
budaya, maupun buatan/artificial, daya tarik kepada wisatawan pada aspek
seperti event atau yang sering disebut mudah dicapai dan sudah terlaksana
minat khusus. dengan baik pada bagian informasi dan
2. Aksebilitas (Accessibility) yang telekomunikasi. Hugo Itamar (2016),
mencakup dukungan sistem dalam skripsinya yang berjudul Strategi
transportasi yang meliputi: rute atau Pengembangan Pariwisata di Kabupaten
jalur transportasi, fasilitas terminal, Tana Toraja, hasil penelitian ini
bandara, pelabuhan dan modal menunjukan bahwa alam, budaya,
transportasi yang lain. masyarakat, objek wisata, dan promosi
3. Amenitas (Amenities) yang mencakup pasar wisata menjadi pendukung
fasilitas penunjang dan pendukung pariwisata Tana Toraja.
wisata yang meliputi: akomodasi,
rumah makan, retail, toko 3. METODOLOGI
cinderamata, fasilitas penukaran Jenis penelitian yang digunakan
uang, bis perjalanan, pusat informasi yaitu penelitian kualitatif, penelitian
wisata, dan fasilitas kenyamanan kualitatif adalah suatu pendekatan
lainnya. Fasilitas Pendukung (Ancillary penelitian yang mendeskripsikan
Services) yaitu ketersediaan fasilitas peristiwa atau keadaan suatu tempat
pendukung yang digunakan oleh secara rinci. Penelitian berlokasi di
wisatawan, seperti bank, Pantai Kaluku Desa Limboro, penelitian
telekomunikasi, pos, rumah sakit, dan ini bermaksud untuk mengetahui potensi
sebagainya. dan strategi pengembangan pariwisata di
4. Kelembagaan (Institutions) yaitu terkait pantai kaluku.
dengan keberadaan dan peran masing- Sumber informasi dalam penelitian
masing unsur dalam mendukung ini terdiri dari kepala desa limboro,
terlaksananya kegiatan pariwisata pelaku usaha sekitar obyek wisata pantai
termasuk masyarakat setempat kaluku, masyarakat sekitar obyek wisata
sebagai tuan rumah. pantai kaluku,kepala dusun, dan
Strategi pengembangan Menurut pengelola obyek wisata pantai kaluku.
Rangkuti (2013:3) sebagaimana mengutip Instrument dalam penelitian ini berupa
Chandler strategi merupakan suatu alat pedoman wawancara terdiri dari
untuk mencapai tujuan dalam kaitannya beberapa pertanyaan yang digunakan
dengan jangka panjang, program tindak sebagai acuan dalam melakukan
lanjut serta prioritas sumber daya. wawancara secara mendalam kepada
c. Penelitian Terdahulu informan dan menggunakan kuesioner
Ian Asriandy (2016), dalam yang dibagikan kepada informan. Teknik
skripsinya yang berjudul Strategi analisi data ini mengacu pada teknik
Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun analisi data Emsir adapun tahapan
Bisappu di Kabupaten Bantaeng, fokus menurut Emsir (2011: 129) adalah
kajian ini membahas tentang Strategi sebagai berikut : 1) Data reduction

3
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility
Volume 4 Nomor 1 Juni 2023 : hal 1 -9
E-ISSN : 2685-7170 P-ISSN : 2685-8789
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah DOI 10.36417/jpp.v4i1.444
D
(Reduksi data) data yang diperoleh di bahwa wilayah sekitar kawasan pantai
lapangan jumlahnya cukup banyak, kaluku memiliki potensi antara lain :
untuk itu perlu dicatat secara teliti dan a) Kondisi fisik Pantai Kaluku memiliki
rinci, 2) Data display atau (penyajian pasir yang tebal dan lebar, dan
data) setelah data direduksi, maka barisan pohon kelapa sehingga dapat
langkah selanjutnya adalah menambah keindahan objek wisata
mendisplaykan data. Melalui penyajian Pantai Kaluku.
data tersebut, maka data b) Atraksi dan objek wisata
terorganisasikan, tersusun dalam pola Atraksi yang biasanya dilakukan oleh
hubungan, sehingga akan semakin wisatawan di Pantai Kaluku yaitu
mudah untuk dipahami, 3) penarikan kegiatan tahunan, seperti karapan
dan verifikasi kesimpulan Langkah ketiga sapi dan volly pasir yang dibuat oleh
dari aktivitas analisis data adalah pemerintah desa yang biasa dilakukan
penarikan dan verifikasi. Kesimpulan pada bulan Agustus dan Desember,
awal yang dikemukakan masih bersifat dimana pada bulan Agustus
sementara, dan akan berubah bila tidak dilaksanakan atraksi untuk
ditemukan bukti-bukti yang kuat, yang memperingati hari kemerdekaaan.
mendukung pada tahap pengumpulan Sedangkan pada bulan Desember juga
data berikutnya. biasanya diadakan kegiatan ini
Pemeriksaan terhadap sebagai kegiatan akhir tahun namun
keabsahan data pada dasarnya, selalu karena adanya pandemic Covid 19
digunakan untuk menyanggah balik yang kegiatan ini untuk tahun 2020 tidak
dituduhkan kepada penelitian kualitatif diadakan. Selain itu, Pantai Kaluku
yang mengatakan tidak ilmiah, juga dilengkapi ayunan yang berbentuk
merupakan sebagai unsur yang tidak kotak bahannya terbuat dari kayu dan
terpisahkan dari tubuh pengetahuan ayunan ini terletak di pinggir pantai
penelitian kualitatif (Moleong, 2014:320). yang biasanya digunakan untuk
Dengan demikian terdapat triangulasi berfoto-foto oleh wisatawan. Pada
sumber, triangulasi teknik dan malam minggu banyak wisatawan
triangulasi waktu (Sugiyono, 2014:273). yang berkemah di pinggir Pantai
Dengan demikian terdapat triangulasi Kaluku untuk merasakan keindahan
sumber, triangulasi teknik dan Pantai Kaluku pada malam hari.
triangulasi waktu (Sugiyono, 2014:273). Pengunjung yang datang ke Pantai
Kaluku biasanya melakukan aktifitas
4. HASIL PEMBAHASAN seperti mandi dan berenang bersama
Pantai Kaluku adalah tempat wisata teman, keluarga dan lain-lain. Pantai
yang terletak di Desa Limboro Kecamatan Kaluku memiliki keunikan tersendiri
Banawa Tengah di wilayah Kabupaten yaitu memiliki pasir putih serta
Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. adanya pohon kelapa berjejer rapi
Objek wisata Pantai Kaluku di Desa yang terdapat di sekitar lokasi pantai
Limboro, Kecamatan Banawa, Kabupaten yang menambah keindahan pantai ini.
Donggala, Sulawesi Tengah. Desa Gambar 4. 1 Ornamen Pantai Kaluku
Limboro hanya ditempuh sekitar 10
menit dari Banawa, ibu kota Kabupaten
Donggala. Tiba di Desa Limboro, sebelum
lapangan sepak bola di desa itu,
pengunjung akan melihat tanda
bertuliskan "Pantai Kaluku". Hanya
sekitar lima kilometer dari jalan trans
Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi
Tengah dengan Sulawesi Barat itu,
pengunjung sudah bisa mengakses Sumber: Great photo Indonesia
Pantai Kuluku. Berdasarkan pengamatan
selama penelitian, dapat disimpulkan c) Aksebilitas pantai kaluku
Aksebilitas objek wisata Pantai Kaluku
yaitu kondisi jalan yang yang tersedia

4
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility
Volume 4 Nomor 1 Juni 2023 : hal 1 -9
E-ISSN : 2685-7170 P-ISSN : 2685-8789
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah DOI 10.36417/jpp.v4i1.444
D
untuk menuju Pantai Kaluku masih dari kayu, berjumlah 4 gazebo yang
kurang baik. jalan yang ada terlihat terletak tidak jauh dari tepi pantai
berlubang di berbagai titik serta baru sehingga wisatawan bisa beristirahat
dilakukan pengerasan jalan hanya 5 sambil menikmati panorama pantai
meter dari tempat masuk Pantai yang indah. Untuk harga sewanya,
Kaluku, selebihnya belum diaspal dan gazebo ini biasa disewakan dengan
masih menggunakan jalan tanah. harga Rp 20.000 per 1 gazebo, untuk
Apabila musim hujan, jalan menuju villanya sendiri ada 4 tetapi yang
Pantai Kaluku akan becek dan licin masih bisa digunakan hanya dua, hal
sehingga menggangu kenyamanan itu dikarenakan kondisinya kurang
wisatawan untuk berkunjung ke baik, kondisi atapnya mengalami
tempat wisata Pantai Kaluku. Dengan kebocoran, Villa ini terbuat dari kayu
adanya petunjuk arah yang tersedia di dan untuk harga sewanya biasanya
jalan masuk menuju Pantai Kaluku villa di sini disewakan dengan harga
memudahkan wisatawan untuk 100 ribu per malam, serta toilet
berkunjung ke lokasi tempat wisata. berjumlah 2 unit dengan kondisi
d) Pemilik dan penggunaan lahan bersih dengan ketersediaan air bersih
Pantai Kaluku sebagai objek wisata yang sudah memadai. Letak toilet
dimiliki oleh masyarakat setempat dan berada di lokasi pantai dan toilet
pemerintah desa sebagai pengelola terbuat dari beton dan harga sewanya
tempat wisata di Pantai Kaluku. yaitu 5 ribu.
Manajamen yang dilakukan oleh f) Masyarakat
pemerintah Desa Limboro dalam Matapencaharian penduduk Desa
mengembangkan Pantai Kaluku Limboro adalah sebagian besar pada
adalah dengan menggerakan sektor petani dan Pegawai Negeri Sipil
masyarakat setempat yang ada di (PNS) sedangkan pekerja lainnya yaitu
Pantai Kaluku untuk gotong-royong nelayan, supir, pedagang ikan,
membersihkan lokasi sekitar pantai, honorer, dan pengerajin. Masyarakat
agar wisatawan nantinya merasa setempat yang ada di Pantai Kaluku
nyaman berada di pantai ini. dan juga bergotong-royong membersihkan
membangun sarana dan prasarana di lokasi sekitar pantai agar wisatawan
Pantai Kaluku seperti villa, gazebo dan nantinya merasa nyaman berada di
ayunan. dengan adanya sarana dan pantai ini, dan juga membangun
prasarana yang memadai diharapkan sarana dan prasarana di Pantai
wisatawan merasa puas datang Kaluku seperti villa, gazebo dan
berkunjung ke lokasi tempat wisata ayunan. Dengan adanya sarana dan
Pantai Kaluku untuk menikmati prasarana yang memadai diharapkan
keindahan pantai dengan adanya wisatawan merasa puas datang
sarana dan prasarana yang sudah berkunjung ke lokasi tempat wisata
memadai. Pantai Kaluku, untuk menikmati
e) Sarana dan prasarana pariwisata keindahan pantai dengan adanya
Pantai Kaluku sarana dan prasarana yang sudah
Wisata Pantai Kaluku memiliki sarana mendukung.
dan prasarana yang cukup memadai,
dimana wisata Pantai Kaluku sudah
dilengkapi dengan gazebo yang terbuat

Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Kekuatan, Kelemahan, Peluang , Ancaman.


No Uraian Nilai
1 Faktor Internal
• Kekuatan 1,76

• Kelemahan 1,07
2 Faktor Eksternal
• Peluang 1,68
• Ancaman 0,55

5
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility
Volume 4 Nomor 1 Juni 2023 : hal 1 -9
E-ISSN : 2685-7170 P-ISSN : 2685-8789
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah DOI 10.36417/jpp.v4i1.444
D
Dari uraian diatas tentang analisis nilai sebagai berikut :
SWOT bahwa dalam kerangka strategi Kekuatan – Kelemahan faktor internal :
keseluruhan, strategi direncanakan 1,76 - 0,77 = 0,69
adalah menggunakan kesempatan sebaik Peluang – Ancaman faktor eksternal :
baiknya, mencoba mengantisipasi dan 1,68 - 0,55= 1,13
menanggulangi ancaman, menggunakan Apabila nilai nilai tersebut
kekuatan sebagai modal dasar operasi dimasukkan dalam Matrix Grand Strategy
dan memanfaatkannya semaksimal terlihat posisi pengembangan sektor
mungkin, serta mengusahakan untuk pariwisata di Objek Wisata Pantai Kaluku
mengurangi dan menghilangkan berada di posisi strategi pertumbuhan,
kelemahan yang ada. terlihat dari hasil yaitu memanfaatkan seoptimal mungkin
perthitungan bahwa Objek Wisata Pantai kekuatan dari peluang dimiliki.
Kaluku memiliki kekuatan yang dominan
dibanding kelemahannya dan Peluang
lebih besar daripada ancaman dengan

Gambar 4.1 Matrix Grand Strategy Objek Wisata Pantai Kaluku

Berdasarkan gambar pada diagram indah berupa pasir putih dan dikelilingi
diatas menunjukan bahwa titik potong pohon kelapa, tersedia areal parkir dan
1,13; 0,69 berada pada kuadran I, kantin, sarana dan prasarana
dimana situasi tersebut dapat dilakukan mendukung, dikelola oleh pemerintah
dengan memanfatkan kekuatan dan desa. Strategi yang diterapkan dalam
peluang agar dapat meningkatkan kondisi ini adalah agresif growth oriented
pertumbuhan Objek Wisata Pantai strategy.
Kaluku. Dengan memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki seperti Objek
wisata yang memiliki panorama yang

6
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility
Volume 4 Nomor 1 Juni 2023 : hal 1 -9
E-ISSN : 2685-7170 P-ISSN : 2685-8789
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah DOI 10.36417/jpp.v4i1.444
D
Tabel. 4. 2 Hasil Analisis SWOT

Faktor Internal Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)


S.1. Objek wisata yang memiliki W.1. Kondisi jalan yang
panorama indah berupa pasir rusak.
putih dan di kelilingi pohon W.2. Tidak ada listrik PLN di
kelapa. objek wisata Pantai
S.2. Tersedia areal parkir dan kantin. Kaluku.
S.3. Sarana dan prasarana yang W.3. Belum adanya akses
mendukung. internet yang baik.
S.4. Dikelola oleh Pemerintah Desa. W.4. Kurangnya SDM
Faktor Eksternal S.5. Popularitas Pantai Kaluku. masyarakat.
W.5 Kuragnnya kebersihan
disekitar Pantai Kaluku
Peluang (Opportunity) Strategi S-O Strategi W-O
O.1. Adanya peluang a. Mengajak Dinas Pariwisata a. Pengembangan
kerjasama dengan dalam mengembangkan sarana dan
dinas pariwisata. Pantai Kaluku. prasarana melalui
O.2. Tersedianya (S1 dan O1 ) kerja sama dengan
beragam media Dinas.
untuk promosi
b. Mempromosikan keindahan (W1 dan O1 )
Pantai Kaluku melalui
Pantai Kaluku. b. Pembenahan sarana
media sosial.
O.3.Lokasi dan jarak dan prasarana
(S1 dan O2 )
tempuh yang relatif umum.
dekat dari Kota Palu. c. Adanya sarana dan (W2 dan O4)
O.4 Terbukanya prasarana yang c. Membina masyarakat
lapangan pekerjaan mendukung berupa akan pentingnya
bagi masyarakat perbaikan jalan. pariwisata.
skitar (S3 dan O3 ) (W4 dan S1 )
d. Membuat Pantai Kaluku
yang berkualitas dengan
harga yang relatif murah
sehingga menambah daya
tarik wisatawan untuk
berkunjung ke Pantai
Kaluku.
(S1 dan O3 )
e. Dengan adanya banyak
wisatawan yang
berkunjung dapat
membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat
sekitar Pantai Kaluku.
(S5 dan O4 )
Ancaman (Threat) Strategi S-T Strategi W-T
T.1. Hewan ternak yang a. Penertiban hewan ternak a. Penertiban hewan
berkeliaran. yang masih liar untuk ternak yang masih
T.2. Jalan di lokasi licin menjaga agar lokasi pantai liar agar tidak
pada saat hujan. tetep bersih. merusak jalan dan
T.3. Terdapat objek wisata (S1 dan T1 ) mengotori jalan serta
sejenis yang b. Memperbaiki jalan di lokasi area sekitar objek
berdekatan. pantai untuk mempermudah wisata.
T.4. Kurangnya dalam memarkir (W1 dan T1 )
keamanan kendaraan.
kawasan objek (S2 dan T2 ) b. Membangun jaringan
wisata. c. Melengkapi dan membenahi listrik untuk penerangan
fasilitas sarana dan di objek wisata.
prasarana. (W2 dan T5 )
(S3 dan T3 ) c. Perbaikan jaringan
d. Peningkatan keamanan internet untuk bersaing
dengan melakukan kerja dengan wisata lain.
sama dengan pemerintah (W3 dan T3 )
desa.
(S4 dan T4 )

7
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility
Volume 4 Nomor 1 Juni 2023 : hal 1 -9
E-ISSN : 2685-7170 P-ISSN : 2685-8789
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah DOI 10.36417/jpp.v4i1.444

Dari hasil analisis SWOT Analisis faktor eksternal


menghasilkan empat kemungkinan menunjukan bahwa pariwisata Pantai
strategi alternative, yaitu: a) Strategi SO Kaluku memiliki peluang untuk
yaitu strategi yang mengoptimalkan menjadi destinasi unggulan di
kekuatan untuk memanfaatkan Kabupaten Donggala. Namun
peluang adalah: Dalam pengembangan pariwisata Pantai Kaluku tidak luput
pariwisata perlu adanya kerjasama. dari ancaman yaitu terdapat objek
Strategi ini bertujuan untuk wisata yang berdekatan salah satunya
mendukung kelanjutan pembangunan yaitu wisata Pusat Laut. Wisata Pusat
seperti membangun sarana dan Laut bisa menjadi ancaman karena
prasarana di Pantai Kaluku. Sehingga akses jalan menuju Pusat Laut lebih
pihak pengelola Pantai Kaluku perlu bagus sehingga mudah di jangkau dan
melakukan kerja sama dengan Dinas kurangnya keamanan pada objek
Pariwisata untuk mengembangkan wisata Pantai Kaluku.
objek wisata di Pantai Kaluku. b) Berdasarkan kekuatan,
Strategi WO yaitu strategi yang kelemahan, peluang dan ancaman yang
meminimalkan kelemahan untuk dimiliki oleh objek wisata Pantai
memanfaatkan peluang adalah: Kaluku maka diperoleh strategi yang
Membina masyarakat akan pentingnya dilakukan oleh pemerintah yaitu :
pariwisata. Hal ini diharapkan dapat 1. Adanya kerja sama dengan dinas
meningkatkan sadar wisata masyarakat terkait
Desa Limboro tentang pentingnya Dalam pengembangan pariwisata
pariwisata. c) Strategi ST yaitu strategi perlu adanya kerjasama. Strategi
yang menggunakan kekuatan untuk ini bertujuan untuk mendukung
mengatasi ancaman adalah: kelanjutan pembangunan seperti
Peningkatan keamanan dengan membangun sarana dan
melakukan kerja sama dengan prasarana di Pantai Kaluku.
pemerintah Desa agar wisatawan Sehingga pihak pengelola Pantai
merasa aman pada saat berkunjung ke Kaluku perlu melakukan kerja
Pantai Kaluku. d) Strategi WT yaitu sama dengan Dinas Pariwisata
strategi yang meminimalkan kelemahan untuk mengembangkan objek
dan menghindari ancaman adalah: wisata di Pantai Kaluku.
Perbaikan jaringan internet untuk 2. Meningkatkan promosi objek
bersaing dengan wisata lain. wisata
Mempromosikan keindahan
5. KESIMPULAN Pantai Kaluku melalui media
Berdasarkan hasil penelitian dan sosial. Agar Pantai Kaluku dikenal
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa oleh masyarakat luas (wisatawan)
analisis faktor internal kekuatan perlu dilakukan promosi. Promosi
menunjukan pariwisata Pantai Kaluku tersebut saat ini bisa dilakukan
memiliki potensi yang menarik, pantai melalui beberapa media sosial,
yang memiliki panorama yang indah seperti facebook, instagram,
berupa pasir putih dan dikelilingi website, dan twitter. Promosi di
pohon kelapa. Atraksi dan objek wisata media sosial dilakukan dengan
seperti karapan sapi dan voley pasir cara meng-update informasi
serta sarana dan prasarana yang cukup tentang Pantai Kaluku, dengan
memadai juga tersedia areal parkir dan menampilkan foto-foto dan tulisan
kantin. Sedangkan kelemahan yang keunggulan dan ekosistem
dimiliki, yaitu kondisi jalan yang mengenai tempat wisata tersebut.
berlubang, tidak ada listrik PLN, belum
adanya akses internet yang baik, UCAPAN TERIMA KASIH
kurangnya SDM (sumber daya Dalam penulisan artikel ini tidak
manusia) masyarakat, dan kurangnya terlepas dari keterlibatan berbagai
kebersihan di sekitar Pantai Kaluku. pihak yang telah memberikan bantuan
dan arahan bagi penulis. Ucapan

8
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility
Volume 4 Nomor 1 Juni 2023 : hal 1 -9
E-ISSN : 2685-7170 P-ISSN : 2685-8789
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah DOI 10.36417/jpp.v4i1.444

terima kasih disampaikan kepada ayah


I Nyoman Sumadi dan Ibu Ni Ketut
Suparni. Tidak lupa juga penulis
ucapkan terima kasih kepada segenap
tim redaksi Jurnal PaRAMA.

DAFTAR PUSTAKA
Cooper, Fletcher, Gilberth, Shepherd
and Wanhill 2013.Kepariwisataan
Dan Perjalanan. Jakarta: PT
Rajagravindo
J.Moelong, Lexy. 2014. Metode
Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi.
PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Pitana, I Gede dan Putu G. 2005.
Sosiologipariwisata. CV Andi Offset.
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, 2006. Analisis SWOT teknik
membelah kasus bisnis. Jakarta :
Rangkuti, 2009. Pariwisata Indonesia
Sejarah dan Prospeknya.
Kanisius: Yogyakarta

Rangkuti, 2013. Pengertian Strategi.


Vol. 2. No. 1.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta CV.
Sugiyono 2014. Metode Penelitian
Kombinasi (Mix Methods).
Bandung: Alfabeta
Sujali Amdani. 2008. Analisis potensi
Objek Wisata Alam Pantai di
Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Geografi
UMS.
Sujali, 2008. Judul Pengelolaan Usaha
Jasa Pariwisata Berbasis
Pengembangan Masyarakat pada
Kawasan Ubud Bali. Jurnal
Majalah Geografi Indonesia, vol
22, no 2, September 2008 diakses
pada tanggal 17 agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai