ANALISA PERENCANAAN
Analisa Pengunjung
Untuk mengetahui jumlah pengunjung yang berkunjung ke wisata
pantai Teluk Gurita dan sekaligus menjadi acuan dasar untuk
menganalisa tapak dan bangunan, maka perlu dilakukan analisa.
Analisa tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :
Tabel 4. 2 Rekapitulasi kunjungan wisatawan Domestik &
Mancanegara ke Kab. Belu, Jumlah kunjungan wisatawan di Kab.
Belu ( 2015 - 2018)
= 46.126
= 9.225 orang
Dengan asumsi ;
40 % menginap
60 % sekedar berwisata
N 100 1
X X
365 R r
Keterangan :
= 3 x 9225 = 27.675
27.675 100 1
X X =75,8 ×25 ×0,71=13 , 45=14 kamar
365 4,0 1,4
Pemakai Bangunan:
a. Pengelola
- Melakukan pekerjaan administrasi antara pimpinan, staff dan karyawan.
- Memberikan informasi, promosi wisata dan informasi lainnya terkait
kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara, maupun regional.
- Mengawasi seluruh area kawasan wisata.
- Melakukan pembersihan dan perawatan maupun pemeliharaan terhadap
kawasan wisata pantai dan bangunan.
- Mengawasi jalanya kegiatan lain seperti kegiatan pada area pantai,
swimming, dan mengatur jalannya kunjungan wisatawan pada wisata
pantai.
- Melakukan promosi kepada wisatawan mengenai wisata Pantai Teluk
Gurita .
- Istirahat, makan / minum, Sanitasi dan kegiatan lainnya.
b. Pengunjung / Wisatawan
c. Pedagang
Ketua Pengelola
Sekretaris
Wakil Pengelola
Sub Bagian Umum Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Program dan
Informasi
Seksi ODTW
Kepala Pengelola
& Kasir
Seksi Loundry Seksi Promosi
1. Anak-anak (5-12 Th) Sifat serba ingin tahu sangat menonjol, sehingga
dibutuhkan banyak informasi Menyukai hal-hal yang
bersifat permainan Informal Penuh gerak dalam ruang
skala kecil
3. Dewasa (22- 29 Th) Menyukai kegiatan yang lebih tenang sesuai dengan
pertambahan usia seperti rekreasi air, mengasuh anak,
istirahat sambil menikmati pemandangan, berteduh dll.
2. Pelaku kegiatan
3. Kebutuhan wadah
Pengelolaan
Tabel 4.6 Kebutuhan ruang pegelola
◦ Melakukan
R. rapat/diskusi Service
kegiatan
penunjang : rapat
dan diskusi Semi
private
Pengoperasian
Mesin R. operator mesin
Petugas Pengoperasian
pompa Service
R. operator pompa
Pengoperasian
genset
R. genset
Mengambil dan
menyimpan
peralatan
Mengambil dan
menyimpan bahan Gudang
bakar.
R. bahan bakar
Istrahat Kantin
Makan Restoran
Istrahat Kantin
1 Perabot
Meja kerja 1,20 x 0,80m 0,96m2
Kursi kerja
Lemari arsip 0,50 x 0,45m 0,225m2
Lemari Pajang
1,20 x 0,45m 0,54m2
Rak buku
Kursi tamu 1,20 x 0,50m 0,60m2
Meja restoran ( 1 meja 4 kursi )
0,90 x 0,45m 0,405m2
Meja restoran ( 1 meja 2 kursi )
Meja rapat (untuk maks. 14 0,50 x 0,45m 0,225m2
org)
Tempat tidur ganda 1,20 X 2,30 x 2,30m 5,29m2
2,00m 1,20 x 2,30m 2,76m2
Tempat tidur tunggal
1,95x0,95 6,10 x 3,10m 18,91m2
1,20 X 2,00m 2,40m2
1,95 x 0,95m 1,85m2
Besaran Ruang
Ruang luar
Entrance
Entrance dalam tapak harus menunjukan kejelasan dan kemudahan bagi
pengunjung agar mudah melihatnya. Jenis entrance tapak dapat dibuat
berdimensi sesuai dengan ukuran mobil dan manusia yang melewatinya.
- Entrance tapak berupa pintu gerbang berukuran dua mobil (
lebarnya) yaitu ( 2 mobil ) x 3m = 6m2.
Gambar 4.47 entrance Pintu gerbang
Sumber : Olahan Penulis, 2021
Pedestrian
Penataan jalur pedestrian merupakan upaya awal yang harus dipenuhi
dalam memberdayakan jalur pedestrian secara lebih optimal. Dengan
adanya jalur pedestrian, maka akan turut mendukung pertimbangan orang
memilih untuk berjalan kaki. Hall tersebut juga turut menujang apresiasi
berjalan kaki untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor
dalam melakukan pergerakan, khususnya pada jarak yang sebenarnya dapat
ditempuh dengan berjalan kaki. Dengan demikian perwadahan jalur
pedestrian untuk wisatawan maupun masyarakat secara umum, dapat
digolongkan sebagai bentuk spesifik dari implementasii pengelolaan urban
tourism yang ramah lingkungan.
Pedestrian berupa jalan setapak atau sirkulasi dalam site dengan dimensi
lebar bisa dilalui oleh 3 orang dan bila berpapasan dengan orang berikutnya
yaitu :
- 0,80 m x 3 = 2,4 m.
Plazza
Bentuk bangunan harus dapat menyatu dengan plaza dan juga keadaan
sekitarnya. Karena bangunan memiliki peran penting terhadap kawasan
Wisata pantai, maka bangunan harus dapat memberikan makna terhadap
para pelaku kegiatan.
Plaza sebagai ruang penerima yang terbuka (open space) dengan
memberikan kesan luas dan bebas, dapat difungsikan sebagai tempat duduk
atau bersantai menikmati alam sekitar dengan dimensi atau ukuran sesuai
jumlah orang duduk.
Parkiran
Sistem pola parkiran kendaraan dibagi dalam beberapa kategori yakni:
Parkiran pengunjung dan parkiran pengelola.
Parkiran pengunjung
- Standar luas parkir bus : 3m x 12 m = 36 m2
- Standar luas parkir mobil : 3m x 5m = 15m2
- Standar luas parkir motor : 1.20m x 2m = 2.4 m2
Jumlah Parkiran
Data yang menjadi dasar dalam perhitungan jumlah parkiran pada
kawasan ini yaitu data kunjungan wisata di Kabupaten Belu dari tahun
2015 sampai 2019 ( Bps & Pariwisata Kab. Belu).
Ruang dalam
Kantor pengelola
Lobby
Receptionis (NAD Edisisi 33 Jilid 2 Hal.13 Tahun 2002 )
Kapasitas 1 orang (1 x 1,44) = 1,44 m2
Kebutuhan perabot :
- 1 meja (0,80 x 1,20) = 0,96 m2
- 1 kursi (0,50 x 0,45) = 0,225 m2
- Sirkulasi 20% x 2,625 = 0,525 m2
- Total luas ruangan receptionis (2,625+0,525) = 3,15 m2
Ruang tunggu (NAD Edisisi 33 Jilid 2 Hal.13 Tahun 2002 )
- Kapasitas 6 orang (6 x 1,44) = 8,64 m2
Kebutuhan perabot :
- 6 kursi (6 x 0,50 x 0,45 ) = 1,35 m2
- 2 meja tamu (2 x 0,60) = 0,54 m2
- Sirkulasi 20% x 10,53 = 21,06 m2
- Total luas ruang tunggu (10,53 + 21,06) = 22,113 m2
- Total luas lobby dan ruang tunggu (3,15 + 22,113) =
22,428 m2 = 22 m2
- Total luas lobby = 22 m2
Ruang pimpinan + toilet (NAD Edisi 33 Jilid 2 Hal.15 Tahun 2002 )
Jumlah pemakai 1 orang + 2 orang tamu (3 x 1,44) = 4,32m2
Kebutuhan perabot :
- 1 meja kerja (1,20 x 0,80) = 0,46 m2
- 3 kursi kerja / tamu (3 x 0,50 x 0,45) = 0,675 m2
- 1 meja tamu (0,60 x 1,20) = 0,72 m2
- Sirkulasi 20% x 6,175 = 1,235 m2
- Total luas ruang pimpinan (6,175 + 1,235) = 7,41 m2
- Toilet (1,50 x 2,0) = 3m2
- Total luasan ruang pimpinan + toilet (7,41 + 3) = 10,41 =
10 m2
Ruang Wakil Pengelola (NAD Edisisi 33 Jilid 2 Hal.13 Tahun 2002 )
Jumlah pemakai 1 orang + 2 orang tamu (3 x 1,44) = 4,32 m2
Kebutuhan perabot :
- 1 meja kerja (1,20 x 0,80) = 0,46 m2
- 3 kursi kerja / tamu (3 x 0,50 x 0,45) = 0,675 m2
- 1 meja tamu (0,60 x 1,20) = 0,72 m2
- Sirkulasi 20% x 6,175 = 1,235 m2
- Total luas ruang manager (6,175 + 1,235) = 7,41 = 7 m2
Kebutuhan perabot :
Loundry
- Asumsi jumlah pemakai 2 orang x 1,44 = 2,88 m²
- Pengunjung 2 orang x 1,44 = 2,88 m²
- Jumlah prabot mesin cuci 4 buah 0,6 x 0,8 = 1,92 m²
- 1 buah meja kasir 1 x 0,6 = 0,6 m²
- 1 buah meja strika 1,2 x 0,6 = 0,72 m²
- Luas total = 9 m²
- Asumsi sirkulasi manusia dan prabot 20% dari luas ruangan
:
- 20% x 9 = 1,8 m²
- Total luasan ruang loundry adalah = 9 + 1,8 = 10,8 m² = 10
m²
Toilet (Standar Perabot : NAD Edisisi 33 Jilid 3 Hal.12 )
Jumlah pemakai 1 orang
Asumsi kebutuhan prabot :
- 1 buah bak
- 1 buah kloset duduk
- 1 buah westafel
- Kebutuhan luas lantai ruangan :
- 1 buah bak : (1,2 x 0,8) = 0,96 m²
- 1 buah kloset : (0,4 x 0,6) = 0,24 m²
- 1 buah westafel : (0,4 x 0,4) = 0,16 m²
- Total luasan lantai prabot untuk toilet = 1,36 m²
- Sirkulasi 20% x 1,36 m² = 0,272 m²
- Kebutuhan ruang gerak untuk 1 orang = 1,44 m²
- Luas ruangan = Total luasan prabot + Total luasan ruang
gerak + sirkulasi
- Total luas ruangan = 1,36 m² + 1,44 m² + 0,272 m² = 3,072
m² = 3 m²
- Catatan : Karena pengguna terdiri dari pria dan wanita
maka toilet terdiri dari 2 unit dengan luasan yang sama.
- Total luas keseluruhan front office cottage = (10 + 4 + 10 +
4,5 + 9 + 10 + 10 + 3 + 3) = 63,5 m²
Gazebo (Standar Perabot : NAD Edisisi 33 Jilid 3 Hal.12)
- Standar 1,2 m2 / org
- Kapasitas 4 orang, 4,8 m2,
- LuasanSirkulasi 10% = 0,48 = 5,28m2
Pos jaga & Loket karcis (NAD Edisi 33 Jilid 2 Hal.13 Tahun 2002)
Merupakan tempat jaga keamanan kawasan pantai serta pembayaran karcis masuk
ke dalam area Kawasan Wisata Pantai Teluk Gurita dengan luasannya sebagai
berikut :
Ruang jaga
Kapasitas 2 orang (2 x 1,44) =2,88 m2
Kebutuhan perabot :
- 1 meja (0,80 x 1.20) = 0,96 m2
- 2 kursi (2 x 0,50 x 0,45) = 0,425 m2
- Sirkulasi 20% x 2,625 = 0,525 m2
- Total luas ruang jaga 2,625 + 0,525 = 3,15 m2
Ruang istrahat
Kapasitas 2 orang (1 x 1,44) = 2,88 m2
Kebutuhan perabot :
- 2 buah tempat tidur (1,95 x 0,95) = 1,85 m2
- Sirkulasi 20% x 3,29 = 0,658 m2
- Total luas ruang istrahat 3,29 + 0,658 = 3,948m2
- Km/wc (1,50 x 2,00) = 3,00 m2
Loket Karcis
Asumsi pemakai 2 orang 2 x 1,5 = 3 m2
- Asumsi perabot 1 buah meja dan 1 buah kursi 1 x 1,20 +
0,50= 1,7 m2
- 1 buah lemari 1 x 0,6= 0,6 m2
Restoran
Restoran adalah tempat untuk menikmati makanan atau hidangan sehingga
ruangannya memberikan kesan nyaman, aman dan memiliki potensi yang bagus.
Di asumsikan 40% dari pengunjung menggunakan fasilitas ini 40% x 200 = 80
orang / hari dengan luasan ruang sebagai berikut :
Ruang saji makan (Standar perabot: NAD Edisi 33 Jilid 2 Hal.119
Tahun 2002)
Kebutuhan perabot :
- 10 set meja restoran (1 meja 4 kursi) 10 x 5,29 m2 = 52,9 m2
- 10 set meja restoran ( 1 meja 2 kursi) 10 x 2,75 m 2= 27,5
m2
- Sirkulasi 20% x 80,4 = 16,8 m2
- Total luas ruang saji makan (80,4 + 16,8 = 96,48 m2
Dapur (Standar ruang dapur: NAD Edisi 33 Jilid 2 Hal.123 Tahun
2002)
Jumlah pemakai 6 orang (6 x 1,44) = 8,64 m2
Kebutuhan perabot :
- 2 buah meja racik 2 x (1 x 1,20) = 2,4 m2
- Meja tempat peralatan masak (0,80 x 4)= 3,2 m2
- Sirkulasi 20% x 14,24 = 2,84 m2
- Total luas dapur (14,24 + 2,84) = 17,08 m2
Gudang (Standar perabot: NAD Edisi 33 Jilid 2 Hal.37 Tahun 2002)
- Gudang basah (3,00 x 3,00) = 9 m2
- Gudang kering (3,00 x 3,00) = 9 m2
Ruang pantry (Standar perabot: NAD Edisi 33 Jilid 2 Hal.37 Tahun
2002)
- (3,00 x 3,00) (Neufert,2000)
Ruang pendingin (Standar perabot: NAD Edisi 33 Jilid 2 Hal.37
Tahun 2002)
- (2,00 x 2,00) (Neufert,2000) = 4 m2
Toilet (Standar perabot: NAD Edisi 33 Jilid 2 Hal.37 Tahun 2002)
- Pria
- Disediakan 2 buah (2 x 1,50 x 1,50)= 4,5 m2
- Wanita
- Disediakan 2 buah (2 x 1,50 x 1,50 ) = 4,5 m2
- Sirkulasi 20% x 4,5 = 0,9 m2
- Total luas toilet keseluruhan (4,5 + 0,9) = 5,4 m2
Kasir (Standar perabot: NAD Edisi 33 Jilid 2 Hal.37 Tahun 2002)
Jumlah pemakai 1 orang (1 x 1,44) = 1,44 m2
Kebutuhan perabot :
- 1 meja kasir (0,80 x 1,20) = 0,96 m2
- Sirkulasi 20% x 2,4 = 0,48 m2
- Total luas kasir keseluruhan (2,4 + 0,48) = 2,88 m2
- Total luas keseluruhan bangunan restoran adalah : (96,48 +
17,08 + 9 + 9 + 9 + 4 + 5,4 + 2,88)= 154,28 = 155 m2
Pujasera (Standar perabot: NAD Edisi 33 Jilid 2 Hal.37 Tahun 2002)
Pujasera merupakan tempat pusat perbelanjaan serba ada yang disediakan untuk
menjual kebutuhan pengunjung dengan luasannya sebagai berikut :
- Asumsi kebutuhan perabot :
- 1 meja (0,6 x 1,5 ) = 0,9 m2
- 1 kursi (0,6 x 2 ) = 1,2 m2
- 1 meja kasir (0,6 x 1 ) = 0,6 m2
- Luas ruang gerak (20 orang x 1,5) = 30 m2
- Total luas ruangan keseluruhan (2,7 + 30) = 32,7 m2
- Tujuan Analisa :
Yakni untuk mendapatkan beberapa alternatif lokasi yang
digunakan serta menentukan hasil lokasi perencanaan Kawasan
wisata Pantai Teluk Gurita yang direncanakan.
- Kriteria Penentuan Lokasi :
Beberapa kriteria yang menjadi tolak ukur dalam menentukan
lokasi perencanaan ini yakni dengan memperhatikan :
- Luasan lahan
- Tapak
- Pencapaian / Akses
- Kebisingan
- Persediaan jaringan utiltas pada tapak dan
- Fasilitas pendukung di sekitar tapak
Lokasi
Perencanaan
Kriteria Alternatif 1
Point 3
Point 3
Fasilitas Pendukung 3
Sekitar Lokasi
Point 3
Point 3
Point 3
Point 1
Jumlah penilaian 19
Sumber : Olahan Penulis, 2021
Keuntungan :
- Tapak terkesan nampak lebih alami.
- Tidak membutuhkan biaya perawatan.
- Tidak membutuhkan tenaga ekstra dalam pengawasan.
- Mudah dalam menguasai
Kerugian :
- Membutuhkan perhatian / pengontrolan khusus.
- Penempatan bangunan harus lebih memperhatikan
banyak faktor.
Gambar 4.3 Kondisi Tapak Alami
Sumber : Dokumentasi 14 agustus 2020
2. Analisa Penzoningan
Penzoningan
Perlu dilakukan penzoningan pada lokasi perencanaan kawasan wisata
pantai Teluk Gurita untuk menghasilkan suatu alur pergerakan aktivitas
yang baik dan jelas. Pada pengelompokannya zona kawasan wisata pantai
Teluk Gurita meliputi empat aspek zona yang diperuntukan bagi kegiatan
wisata, yaitu zona publik, zona semi privat , zona privat dan servis.
Zona-zona ini dibagi dengan mengacuh pada aktivitas yang akan dilakukan
pada areanya.
1. Zona public
Zona ini merupakan area berlangsungnya kegiatan atau
aktivitas yang bersifat umum juga aktivitas pokok pada sebuah
kawasan wisata area yang dimaksud separti jalur pedestrian,
fasilitas penunjang.
3. Zona privat
Merupakan kawasan yang didalamnya memerlukan suatu
syarat privasi yang tinggi misalnya seperti kamar tidur untuk
pengunjung yang menginap dan sebagainya.
Keuntungan :
- Lebih mudah menjangkau semua kegiatan dalam tapak
- Lebih terpusat
- Tidak mengganggu aktifitas zona
Kerugian :
- Area aktifitas terbatas atau tidak menyeluruh
PUBLIK
Alternatif 2
Keuntungan :
- Dapat dicapai dalam waktu yang relatif singkat.
- Komponen-komponen yang direncanakan dalam tapak
langsung dinikmati oleh pengunjung misalnya tata tapak,
plaza, dan lain-lain.
Kerugian :
- Perencanannya harus dibuat secara matang agar tercipta
urut-urutan pengalaman visual yang baik hingga titik
klimaks.
Kerugian :
- Kurang efisien untuk menikmati obyek-obyek karena jarak
yang relatif jauh.
Alternatif 1
Pola terpusat yakni penataan pola tata massa fasilitas
penunjang terpusat pada satu titik di zona public.
Keuntungan :
- Lebih mudah menjangkau semua kegiatan dalam
tapak
Kerugian :
- Area aktifitas terbatas atau tidak menyeluruh
Alternatif 2
Pola linear yakni penataan pola tata massa fasilitas
penunjang mengikuti keadaan tapak.
Keuntungan :
- Kegiatan dalam tapak lebih maksimal
- Lebih mudah dalam penataan tata masa
bangunan
Kerugian :
- Butuh tenaga ekstra dalam pengontrolan
Pada penataan pola tata masa terdapat dua alternatif
pola penataan masa yaitu pola terpusat dan linear
namun mengingat bentuk tapak yang memanjang
maka yang lebih cocok adalah pola linear demi
pemanfaatan ruang terbuka yang efektif.
Kekurangan :
- Sirkulasi ke zona-zona menjadi lebih panjang.
- Sirkulasi kendaraan menjadi lebih rumit, kemungkinan adanya
crossing.
Kekurangan :
Sirkulasi kurang jelas.
Gambar 4. 15 Parkir menyebar
Bentuk Parkir
Alternatif 1 : Pola parkir sudut ( 600 ) kendaraan roda 2, 4, 6
dan Penyandang disibilitas
Keuntungan :
- Keluar masuk kendaraan lebih mudah dan tidak terganggu.
Kerugian :
- Luasan parkir lebih luas.
Gambar 4. 16 Gambar Pola Parkiran 60° & penyandang disibilitas
Keuntungan :
- Lebih menghemat luasan parkir.
Kerugian :
- Keluar masuk kendaraan terganggu.
Alternatif 2 :
6. Ruang terbuka
Di dalam penataan tapak, elemen landscap merupakan unsur yang penting
yang membutuhkan perencanaan dan penataan yang baik. Elemen
landsecap antara lain :
Lampu taman
Jenis lampu taman yang digunakan adalah jenis lampu
taman hemat energi.
Alternatif 1
Keuntungan :
- Instalasinya mudah untuk dilakukan, hanya perlu
menempatkan lampu di suatu tempat yang tidak tertutup dan
tidak dibayangi benda lain.
- tidak perlu untuk menghubungkan kabel atau kawat dalam
lampu surya tersebut.
- Banyak jenis lampu surya yang tersedia.
Kerugian :
- Lampu surya adalah lampu portabel yang bekerja
menggunakan lampu LED, lampu LED tidak menyala seterang
lampu konvensional
- Perlu membeli lebih banyak lampu surya untuk penerangan
luar ruangan yang memadai.
Alternatif 2
Keuntungan :
- Tahan Lama dapat bertahan 30 ribu hingga 50 ribu jam.
Kerugian :
Sculpture
Merupakan elemen pendukung yang berfungsi
sebagai titik utama dalam site. Biasanya sculpture
berupa patung, dan sebagainya yang diletakan
ditengah plaza, atau pada depan bangunan sebagai
vocal point sehingga dapat menarik perhatian
pengunjung pada tapak. Plaza Berfungsi sebagai
tempat berinteraksi sosial antara pengunjung atau
pengelola. Bentuk plaza pada umumnya berbentuk
bulat yang bertujuan untuk memperoleh kesan yang
stabil ke segala arah, dan mampu menjadi titik
simpul/temu dari segala arah.
Pagar
Fungsi pagar adalah sebagai pembatas tapak antara
lingkungan didalam tapak dengan lingkungan
diluarnya dan sekaligus menambah keindahan.
7. Finishing Permukaan
Untuk mengatasi keadaan penutup tanah pada Tapak Perencanaan,
beberapa alternatif sebagai berikut :
Alternatif 1 Batu Alam
Keuntungan :
- Cukup baik saat peresapan air
- Menyerap panas
- Mudah dalam pengerjaan
Kerugian :
Membutuhkan biaya yang banyak
Kerugian :
- Penataan vegetasi tidak rapi.
- Perletakan dan fungsi vegetasi tidak semua sesuai.
Gambar 4.30 Perletakan Sesuai eksting
tapak
Sumber : Olahan Penulis 2021
Kelebihan :
- Vegetasi yang ada menjadi lebih tertata dan terlihat rapi.
- Memperindah tapak.
- Vegetasi yang ada dapat berfungsi dengan baik dan jelas.
Kerugian :
- Membutuhkan biaya lebih dalam penataan ulang vegetasinya.
Kekurangan :
- Pemborosan pipa, karena disalurkan langsung ke masing-masing
kebutuhan.
- Pembagian air menjadi tidak merata.
Kekurangan :
- Sedikit repot karena jika air habis harus dihidupkan dari bak
penampungan.
- Proses distribusi menjadi lebih panjang.
Air Kotor
Alternatif 1:
Keuntungan:
- Pembagian pipa saluran air kotor rapih dan teratur.
- Limbahnya tidak tersebar ke sembarang tempat.
- Tidak menimbulkan bau tidak sedap.
Kekurangan :
- Tidak adanya saluran untuk limbah dari dapur.
Alternatif 2:
Keuntungan :
- Pembagian pipa saluran air kotor rapih dan teratur.
- Limbahnya tidak tersebar ke sembarang tempat.
- Tidak menimbulkan bau tidak sedap.
Kekurangan :
- Tidak adanya saluran untuk limbah dari dapur.
Gambar 4.37 Skema saluran air kotor
Sumber : Olahan Penulis, 2021
Kesimpulan:
Berdasarkan pertimbangan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada
kedua alternatif di atas, maka yang terpilih adalah kombinasi antara
alternatif 1 dan 2.
Sampah
Alternatif 1: pembuangan akhir ke TPU
Kelebihan :
- Pembuangan sampah terarah.
- Tempat pembuangan sementara tidak kotor terlalu lama.
- Tidak menimbulkan bau.
Kekuranagn :
- Sampah tertumpuk di tempat pembuangan umum.
- Letak tempat pembuangan umum jauh.
- Petugas kebersihan bekerja lebih banyak.
Kekurangan :
- Dapat menimbulkan ketidaknyamanan di sekitar kawasan yang
diakibatkan oleh kabut asap.
Gambar 4.39 Pembuangan dibakar
Sumber : Olahan Penulis, 2021
Kesimpulan:
Berdasarkan pertimbangan kelebihan dan kekurangan yang ada pada
kedua alternatif, maka yang terpilih adalah alternatif 2.
Drainase
Terkait dengan pembuangan atau pengaliran air sisa aktivitas atau
hujan pada bangunan dan tapak, dapat dilakukan dengan beberapa
alternative drainase yakni :
Alternative 1
Keuntungan
- Drainase saluran terbuka adalah sistem saluran yang
permukaan airnya terpengaruh dengan udara luar
(atmosfir). Drainase saluran terbuka biasanya
mempunyai luasan yang cukup dan digunakan untuk
mengalirkan air hujan atau air limbah
- Peruntukan bagi limbah yang tidak membahayakan
kesehatan lingkungan dan tidak mengganggu
keindahan.
Listrik (Pencahayaan)
Pada lokasi perencanaan, jaringan listrik telah tersedia. Pemanfaatan
jaringan listrik untuk kawasan dapat di pakai atlernatif berikut :
Alternatif 1 :
Menggunakan jaringan Listrik yang telah tersedia
Keuntungan:
- Tidak ada beban bulanan.
- Privasinya terjamin.
- Sistem digital.
- Lebih hemat.
- Aman dari kebakaran.
Kekurangan :
- Listrik bisa padam kapan saja, jika kehabisan pulsa.
- Pelayanan dari PLN agak lama jika terjadi masalah,
apalagi letak kampung yang jauh dari kota.
Gambar 4.43Jaringan listrik pada lokasi
Sumber : Olahan Penulis, 2021
Alternatif 2 :
Menggunakan panel surya untuk sumber listrik dalam penerangan tapak
pada Kawasan wisata . Sehingga jaringan listrik yang telah ada dapat di
manfaatkan khusus untuk Bangunan pada Kawasan.
Keuntungan :
- Menggunakan matahari sebagai sumber energi.
- Biaya pemeliharaannya relatif rendah.
Kekurangan :
- Biaya penjualan masih relatif mahal.
- Membuat tampilan bangunan kurang menarik.
Gambar 4.44 Panel surya pada Lampu taman dan Pada Bangunan
Sumber : Google diakses 11 april 2021
Air Hujan
Pada lokasi perencanaan adanya saluran drainase untuk
pembuangan /pengaliran air hujan sehingga tidak menimbulkan
genangan air pada lokasi. Namun tetap di buat drainase pad sekitar
dalam kawasan Oleh karena itu perlu untuk merencanakan saluran
drainase pada kawasan.
Beberapa alternatif berikut dapat di pertimbangkan untuk
merencanakan drainase pada dalam kawasan yaitu :
Alternatif I : Merencanakan Drainase
Air hujan yang turun dialirkan dengan pipa ke selokan yang
mengelilingi bangunan dan di teruskan ke roil desa. Alternatif ini
sangat efektif jika bangunan berada pada kemiringan tanah yang
tinggi.
Bentuk Segitiga
Bentuk Lingkaran
Sifat : labil, bulat dan tuntas.
Kesan : memberi kesan dinamik dan bergerak. Penggunaan
bentuk ini lebih leluasa.
Untuk mendapatkan sebuah bentuk yang dapat
mengekspresikan bentuk obyek perencanaan yang sesuai
dengan karakter yang diinginkan maka perlu adanya upaya
pengelolahan bentuk masa bangunan.
Sebelum melakukan eksplorasi bentuk dan rupa pada rumah adat belu ,
perlu dikaji kembali aspek internal maupun eksternal yang
mempengaruhi proses transformasinya, antara lain : karakteristik rumah
Belu Matabesi, karakteristik arsitektur Nusantara, karakteristik iklim di
Belu Matabesi, karakteristik bangunan tropis dan karakteristik
Cottage,kantor pengelola,pos jaga,resto,dan fasilitas lainnya serta
bentuk yang mungkin muncul dari masing-masing aspek tersebut.
Alternatif pemilihan bentuk denah dan tampilan pada desain Penataan
Kawasan Wisata Pantai Teluk Gurita yaitu gabungan dari semua
bentuk, kemudian diolah sesuai bentuk yang di inginkan dan sesuai
dengan pendekatan Transformasi arsitektur.
b. Analisa Tampilan Bangunan :
Untuk menghasilkan tampilan pada bentuk bangunan
Kawasan Pantai Teluk Gurita yang sudah direncanakan
dengan menerapkan Pendekatan yang ditentukan
serta mampu menjawab kriteria -kriteria yang diharapkan.
Kriteria Analisa:
Alternatif 2 :
- Melakukan transformasi denah dengan bentuk bulat
kerucut, Memiliki fungsi sebagai tempat tinggal dan juga
untuk melaksanakan ritual adat. Denah pada rumah adat
Sumba Timur yang berbentuk kotak diterapkan pada
denah bangunan yang direncanakan. Namun, fungsi ruang
dari rumah adat disesuaikan dengan fungsi bangunan
kantor pengelola.
- Menggunakan teknik matra
Denah Kantor
Denah Uma Teknik Matra
Pengelola
Meo Meo
Alternatif 1 :
Alternatif 2 :
- Dengan teknik eliminasi, bagian menara atap
dipertahankan dan bagian bawahnya dihilangkan,
sehingga menghasilkan bentuk yang lebih kecil namun
tetap bisa memperlihatkan langgam Belu.
Analisa Cottage
Alternatif 1 :
- Transformasi Dimensional: Merubah satu atau lebih
dimensinya namun masih mempertahankan identitasnya
sebagai satu bentuk dasar tertentu.
Pada denah cottage transformasi dimensional ditunjukkan
dengan mempertahankan bentuk dasar Trapesium dan
segitiga .
Gambar 4.54 Transformasi Bentuk massa bangunan Teknik Dimensional
Sumber : Olahan Penulis, 2021
Alternatif 2 :
Analisa Pujasera
Alternatif 1 :
- Bentuk denah diterapkan dari bentuk Kotak sirih pinang
dengan mengalami perubahan bentuk (diperkecil) dengan
teknik eksagerasi. Kemudian melakukan pengulangan
(repetisi) sehingga menghasilkan bentuk kembar.
Alternatif 2 :
- Transformasi Dimensional: Merubah satu atau lebih
dimensinya namun masih mempertahankan identitasnya
sebagai satu bentuk dasar tertentu. Pada atap pujasera
menggunakan transformasi dimensional ditunjukkan
dengan mempertahankan bentuk dasar atap bulat kerucut
pada rumah adat / perahu terbalik dengan merubah atap
mengikuti bentuk denah bulat sehingga kelihatan menarik.
Alternatif 1 :
Alternatif 2 :
- Transformasi dilakukan pada dinding dengan
menggunakan teknik applique, yaitu salah satu motif yang
terdapat pada kain tenun diterapkan pada dinding sebagai
secondary skin, serta penerapan tiang pada bangunan
sesuai dengan tiang-tiang yang terdapat pada rumah adat.
Gambar 4.61 Hiasan pada pakaian adat digunakan untuk tempelan ornamen pada
bangunan
Sumber : Olahan Penulis, 2021
Kesimpulan :
Alternatif 1 :
- Bentuk dasar masa bangunan diambil dari bentuk rumah
adat Belu, dengan mengalami sedikit proses tranformasi,
yaitu diperkecil menggunakan teknik eksagerasi.
Gambar 4.62 Transformasi Bentuk massa bangunan dari
rumah adat
Sumber : Olahan Penulis, 2021
Alternatif 2 :
- Transformasi Aditif (penambahan) Penambahan bentuk
dasar masa tertentu dengan bentukan lain, sejenis maupun
yang berlainan. Bisa juga menjadi kombinasi bentukan
tertentu. Pada bentuk ini, transformasi diperlihatkan
dengan tonjolan pada bangunan yang juga difungsikan
sebagai ruangan.
Gambar 4.66 penggunaan Fasad dari transformasi motif kain adat pada bangunan
Sumber : Google diakses pada tanggal 04 Maret 2021
Keuntungan :
- Sederhana.
- Sangat cocok untuk menumpu tiang-tiang kayu.
- Mudah untuk dibongkar pasang (untuk bahan kayu).
- Mampu menahan beban yang cukup berat (untuk bahan
beton).
Kekurangan :
- Jika berbahan kayu, maka kurang kuat untuk memikul
beban yang cukup berat.
Pondasi umpak
beton terletak di
bagian bawah setiap
tiang penyangga
pada bangunan.
Kekurangan :
- Menimbulkan retakan.
- Kurang bisa saling mencengkram.
- Tidak cocok untuk mendukung bangunan bertingkat.
Alternatif 2 Softboard :
Keuntungan :
- Harga ekonomis
- Pemasangan cepat
Kekurangan :
- Perawan sulit
- Tidak tahan cuaca
Alternatif 1 Triplex :
Keuntungan :
- Harga ekonomis
- Pemasangan cepat & mudah didapat
Kekurangan :
- Tidak tahan cuaca & kurang menarik
Alternatif 2 Gypsum :
Keuntungan :
- Kedap suara
- Lebih hemat bahan & elegant
Kekurangan :
- Harga mahal & Pemasangan mahal
1. Listrik
Sumber listrik yang digunakan pada perencanaan ini yaitu Perusahaan
Listrik Negara (PLN). Berdasarkan sistem penyalurannya, terbagi atas
dua, yaitu saluran udara (overhead lines) dan saluran kabel tanah
(underground cable).
Keuntungan :
- Lebih murah
- Mudah dalam perawatan
- Mudah untuk mengetahui letak gangguan sehingga mudah
diperbaiki
Kekurangan :
- Mudah tersambar petir
- Mudah mengalami gangguan hubung singkat
Sumber air bersih berasal dari jaringan air PDAM dengan sumber
cadangan dari sumur artesis. Air dari jaringan PDAM dialirkan
ke ground water tank yang diletakkan di bawah muka air tanah,
kemudian dipompakan ke roof tank yang letaknya lebih tinggi,
terdapat dua jenis roof tank yang pertama untuk penggunaan sehari-
hari, yang kedua untuk pencegahan kebakaran. Dengan
mengandalkan gaya gravitasi, air dari roof tank kemudian
didistribusikan ke tiap titik pengambilan air seperti keran wastafel,
keran bak air mandi, sprinkler dan hidrant dengan sistem shaft.
Meskipun dengan pemakaian roof tank membutuhkan ruang
tersendiri serta beban struktur yang lebih namun dibandingkan
dengan menggunakan pompa yang langsung dialirkan ke titik-titik
pendistribusian air akan lebih efektif karena rusunawa yang
memiliki banyak ruang akan mebutuhkan tenaga atau daya dari
pompa dalam jumlah besar
Bagan 4.2 Pendistribusian air bersih
Alternatif 2