Anda di halaman 1dari 49

KOLOKIUM

“PERANCANGAN PUSAT KEGIATAN REMAJA/KELOMPOK PADA


YOUTH CENTER SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN BAKAT DI
KOTA KUPANG”

OLEH:

EDWARD ADE SURYA BALIANDO

(1606090050)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN & TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

2022
BAB I
PENDAHULIAN
1.1.Latar Belakang
Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak kemasa
dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik,
psikis dan psikososial. Masa remaja merupakan salah satu periode dari
perkembangan manusia. Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-
anak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis,
dan perubahan sosial (Sofia & Adiyanti, 2013). Dalam masa pencarian identitas
diri, dimana identitas diri ini dibentuk dari hubungan psikologis remaja dengan
individu lain yaitu dengan teman dan sahabat. Karakter seseorang yang dijadikan
teman pun akan sangat berpengaruh pada perkembangan remaja. Hubungan
kelompok teman sebaya yang positif akan memberi hasil pada prestasi akademik
dan keterlibatan dalam kegiatan sekolah.
pada kontek social dari pembelajaran dan pengetahuan bahwa itu semua
dibagi secara bersama. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi
remaja untuk memperoleh informasih, mengevaluasi, dan memperbaiki
pemahaman mereka saat bertemu dengan pemikiran orang lain serta saat mereka
berpartisipasi dalam sebuah kelompok. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik)
Tercatat, pada tahun 2020 jumlah penduduk di Provinsi NTT berjumlah 5.541 394
jiwa untuk keseluruhan mengenai jenis kelamin dari laki-laki dan perempuan,
sedangkan untuk Data keseluruhan jumlah remaja dari usia 10-19 tahun di NTT
berjumlah 1.163.777 jiwa. mencakup dari keseluruhan jumlah laki-laki dari usia
10-19 tahun berjumlah 591.328 jiwa dan perempuan berjumlah 572.446 jiwa.

Table 1. jumlah remaja di NTT


umur Laki-laki perempuan total

10-14 303 235 297 888 601 123

15-19 288 093 274 558 526 651


Sumber:BPS Nusa Tenggara Timur, 2020
sedangkan jumlah remaja di kota kupang untuk keseluruhan dari laki-laki
dan perempuan dari umur 10-19 tahun berjumlah 161.273 jiwa. Mencakup dari
jumlah remaja laki-laki berjumlah 83.393 jiwa, sedangkan perempuan berjumlah
77.880 jiwa.
Table 2. jumlah remaja di kota kupang
umur Laki-laki perempuan total

10-14 17935 17539 35474

15-19 25767 26835 52592

Sumber:BPS kota kupang, 2020

Dilihat dari jumlah remaja dan masalah yang terjadi dari individu masing-
masing dan kelompok-kelompok remaja di kota kupang maka harus adanya sarana
dan fasilitas untuk menunjang itu semua sebagai tempat untuk mengembangkan
potensi mereka dan menghindari dari masalah-masalah yang sering terjadi di
kalangan remaja dan kelompok-kelompok. Maka berdasarkan penulisan di atas
dan mengenai masalah dan potensi pada remaja, penulis menetapkan judul
perancangan berupa, “perancangan pusat Youth Center di kota kupang” sebagai
fasilitas umum bagi para remaja dan kelompok di kota kupang untuk
mengembangkan bakat dan potensi. Perancangan youth center dalam aspek
arsitektural akan didasari pada tema perancangan yaitu pusat kegiatan remaja dan
kelompok pada YOUTH CENTER guna menghasilkan sebuah bangunan yang
bersenergi dengan kegitan remaja dan kelompok-kelompok tertentu.

1.2 rumusan masalah


Berdasarkan pada isu yang telah dipaparkan pada latar belakang, rumusan
masalah dalam penulisan ini adalah:
1. bagaimana merancang sebuah fasilitas (youth center) yang dapat dijadikan
sebagai tepat kegiatan remaja/ kelompok di kota kupang.
2. bagaimana merancang sebuah fasilitas bangunan berdasarkan analisis
terhadap masalah pada remaja dan komunitas untuk mengembangkan
bakat mereka pada bangunan youth center.

1.3. Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah di atas adalah:
1. Untuk Merancang pusat kegiatan remaja/komunitas (Youth Center)
yang dapat mewadai kegiatan yang dilakukan oleh remaja/komunitas.
2. Untuk Melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada di dalam
dan luar bangunan pada pusat kegiatan remaja/komunitas (Youth
Center).

1.4. Sasaran
Sasaran dari rumusan masalah diatas adalah:
1. Sebagai sarana pusat kegiatan remaja dan komunitas di kota kupang di
bidang non-akademik (olahraga, seni, social/bisnis, keagamaan, dan
teknilogi).
2. Dapat Menyediakan fasilitas dan sarana prasarana yang dapat
mewadahi aktifitas di dalam YOUTH CENTER di kota kupang

1.5. Manfaat
Ada pun manfaat dari penulisan perancangan pusat kegiatan remaja/
komunitas (youth center) kota kupang ini adalah:
1. Manfaat bagi penulis
a. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai hakikat pusat kegiatan
remaja/komunitas (youth center).
b. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai sarana/prasarana serta
fasilitas pada pusat kegiatan remaja/komunitas (youth center).
2. Manfaat bagi Masyarakat
a. Sebagai gambaran mengenai kegiatan-kegiatan remaja diluar
lingkungan sekolah.
b. Sebagai gambaran mengenai lingkungan sosial yang sebaiknya
disediakan khusus untuk para remaja mengembangkan hobi dan
passion mereka.
3. Manfaat bagi Akademisi
a. Sebagai literatur rancangan dengan objek pusat kegiatan
remaja/komunitas (youth center).

4. Manfaat bagi Pemerintah Daerah


a. Sebagai gambaran rancangan pusat kegiatan remaja/komunitas
(youth center) di kota kupang yang sesuai dengan RDTR Kota
kupang.
b. Sebagai gambaran rancangan kegiatan-kegiatan yang dapat
dikembangkan pada pusat kegiatan remaja/komunitas (youth
center) di Kota kupang.

1.6. Batasan studi


1.Batasan Skala Pelayanan
Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) ini mencakup
seluruh kegiatan dan komunitas remaja (10-19 tahun) di seluruh wilayah
Kota kupang.
2.Batasan Objek
Fasilitas yang dirancang bukan hanya mendesain bangunan tetapi
juga memperhatikan penataan landscape dan fasilitas pada perancangan
dikhususkan pada fasilitas umum dan fasilitas kompetisi.
3. Batasan Tema
Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center)
4. Batasan Lokasi
Lokasi dilakukannya perancangan berada dikawasan kota kupang,
desesuikan dengan peruntukan lahan sebagai kawasan campuran yang
telah diatur dalam RTRW kota kupang.
1.7. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan dalam landasan program perancangan arsitektur
disusun dengan urutan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran,
batasan studi, manfaat, keluaran yang dihasilkan, metode
perancangan, kerangka perpikir dan sustematika penulisan.
BAB II TUJUAN PERANCANGAN
Berisi uraian tentang judul dan keputusan tentang objek
perancangan yaitu pusat kegiatan remaja/komunitas (youth center)
di Kota Kupang.
BAB III METODE PERANCANGAN
Menjelaskan tentang objek perancangan secara umum.
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN
Berisi tentang analisa tapak dan programming ruang.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang kesimpulan hasil analisa perancangan.
Daftar pustaka
BAB II
TINJAUAN PERANCANGAN
2.1.Studi Literatur

2.1.1. tinjauan judul


Tulisan ini berjudul “perancangan pusat kegiatan remaja/kelompok pada
youth center sebagai sarana pengembangan bakat di kota kupang”. berikut
penguraian judul yang bertujuan untuk memberi pemahaman secara garis besar
bagi pembaca mengenai apa isi dalam tulisan ini.

a. Pengertian remaja/kelompok
 Remaja

b. Pengertian youth center

c. Pengertian sarana pengembangan bakat

d. Pengertian kota kupang


Kota kupang merupakan sebuah kotamadya yang terletak di pesisir
teluk kupang di pulau timor yang menjadi ibu kota dari provinsi Nusa
Tenggara Timur. Luas wilayah kota kupang adalah 180.27 km² dengan
jumlah penduduk pada tahun 2020 adalah 5.541 394 jiwa. Kota kupang
terbagai menjadi 6 kecamatan dan 51 kelurahan (BPS kota kupang, 2020).

Youth Center atau pusat remaja di didefinisikan sebagai tempat


pendidikan sosial bagi remaja berusia 10-19 tahun agar termotivasi untuk
menemukan jati diri mereka melalui partisipasi dalam berbagai kegiatan yang
sesuai dengan usianya. Dalam referensi lain Youth Center juga diartikan sebagai
fasilitas yang disediakan bagi seluruh komunitas dengan berbagai latar belakang
untuk membangun generasi muda. Dari kedua definisi tersebut ada persamaan
yang dapat di simpulkan yaitu bahwa Youth Center adalah fasilitas bagi remaja
dan ditujukan untuk membina remaja.
Pusat remaja juga kerap diidentikan dengan Youth Clubs, yakni fasilitas
serupa yang secara terlokalisasi menyediakan berbagai fasilitas penunjang
kegemaran remaja dengan tujuan menghindarkan dari jalanan. Jadi pada dasarnya
Youth Center sama dengan Youth Club.
Tempat untuk bermain, membaca, serta mempelajari kemampuan dan
keterampilan baru bagi remaja sekaligus bagi tempat bersosialisasi yang
digunakan diluar jam sekolah
Aset milik negara yang dikelola oleh Balai Pemuda dan Olahraga. Youth
Center pada mulanya adalah proyek pemerintah pusat dan tersebar di seluruh
indonesia. Namun seiring dengan perubahan sistem pemerintahan menjadi
otonom daerah, pengelolaan Youth Center terhenti dan diserahkan kepada
pemerintah daerah masing-masing. Tujuanya agar remaja senantiasa aktif dalam
kegiatan kegiatan positif,sehingga mereka tidak banyak turun ke jalan. Tak bisa di
pungkiri kegiatan sesederhana olahraga pun bisa menjadi sarana untuk mencegah
remaja dari berbagai kegiatan negatif.

A. Klasifikasi
Youth Center dapat di klasifikasikan berdasarkan beberapa hal yang dijelaskan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan tujuan pendirian Youth Center ditinjau dari tujuan
pendirianya terbagi menjadi dua yaitu sebagai fasilitas pembinaan yang
prefentif dan kuratif
a. Preventif : Youth Center yang didirikan sebagai upaya pembinaan remaja
untuk mencegah kenakalan
b. Kuratif : Youth Center yang didirikan sebagai upaya pembinaan untuk
penyembuhan kenakalan pada remaja.
2. Berdasarkan tipe pengelompokan
a. Ideologi : Islamic Youth Center, Christian Youth Center
b. Budaya : Java Youth Center, Baless Youth Center ,Betawi Youth Center
3. Berdasarkan keanggotaan Keanggotaan Youth Center dapat
diklasifikasikan sebagai berikut
a. Youth Center yang beranggotakan individu
b. Youth Center yang beranggotakan kelompok
c. Youth Center yang beranggotakan komunitas

Menurut Pedoman Penyelenggaraan Gelanggang Remaja/Youth Center di


klasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :

1. Tipe A/Pemula
a. Ruang serbaguna adalah ruang tempat berolahraga dan pementasan
kesenian
b. Ruang belajar adalah ruang yang digunakan untuk tempat pelatihan dan
kursus
c. Kamar ganti pakaian atau kamar kecil
d. Ruang ibadah
e. Ruang pengelola
f. Tempat tinggal petugas jasa dan Gudang
g. Lapangan tebuka serbaguna
2. Tipe B/Madya
Tipe B pada hakekatnya sama dengan tipe A dengan perluasan pada ruang
serbaguna menjadi gedung serbaguna yang menampung olahraga bola voli dan
perluasan ruang belajar menjadi ruang diklat.
3. Tipe C/Utama
Pada dasarnya sama dengan tipe B, hanya ada penambahan pada fasilitas
gedung olahraga yang menampung kegiatan kesenian maupun pertunjukan dan
kolam renang.
B. Beberapa Fungsi dalam Youth Center
A. Klub Penelitian
Klub ini merupakan sebuah klub yang menyediakan program dan
sumber ilmu pengetahuan sains bagi remaja yang tertarik pada bidang
ini. Secara umum tujuan klub ini adalah memberikan wadah bagi para
pelajar untuk mengeksplorasi ilmu sains di luar pembelajaran sekolah
dan mengaplikasikannya ke dalam hal yang sederhana.
B. Klub Seni
Klub seni merupakan wadah komunitas pecinta seni mengembangkan
ide kreatifnya dalam berbagai bidang seni.
C. Klub Olahraga
Klub ini merupakan perkumpulan remaja yang memiliki ketertarikan
pada kegiatan olahraga. Klub olahraga sendiri di wadahi dalam sebuah
pusat olahraga yakni suatu tempat yang menyediakan berbagai macam
fasilitas fisik maupun non fisik untuk berbagai macam olahraga.
D. Klub Keagamaan
Klub keagamaan merupakan klub yang bergerak dalam bidang
pembinaan keagamaan dengan tujuan meningkatkan kuailat keimanan
dan ketaqwaan anggotanya.

Dari penjelasan yang telah dijelaskan diatas, pengertian Pusat Kegiatan


YOUTH CENTER secara terminologi adalah suatu wadah tempat berhimpunnya
beberapa jenis aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh remaja pada usia 10-19
tahun baik secara personel maupun kelompok serta dikemas sesuai karakteristik
dan sifat remaja yang masih dalam fase proses perubahan psikis untuk
mengembangkan hobi dan passion mereka. Kegiatan-kegiatan remaja yang
dimaksud tersebut meliputi:
Tabel 3. Jenis kegiatan berdasarkan usia
NO KEGIATAN UMUR
1 kegiatan olahraga 10-19 thn
2 kegiatan kesenian. 15-19 thn
3 kegiatan sosial/bisnis. 15-19 thn
4 kegiatan keagamaan. 10-19 thn
Sebagai tempat yang mewadahi kegiatan para remaja di beberapa bidang
yang berbeda berdasarkan umur dari remaja, Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas
(Youth Center) ini memiliki berbagai fasilitas yang dapat mendukung kegiatan-
kegiatan tersebut supaya remaja/komunitas dapat mengembangkan dan
mengeksplor hobi dan passion yang mereka miliki secara teratur dan terarah
dengan bertanggung jawab.

Selain itu, fungsi Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) ini


juga untuk menciptakan lingkungan sosial yang sehat dikalangan remaja dan
mewadahi kreatifitas generasi muda untuk berkembang dengan baik dan
bertanggung jawab. Tempat ini juga dapat menjadi tempat bagi generasi muda
untuk terlibat dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara dan berpartisipasi
dalam pelaksanaan pembangunan nasional dari kegiatan serta komunitas yang
tercipta didalamnya.
2.1.2. Tinjauan tentang Remaja
Remaja memiliki berbagai istilah dan definisi yang berbeda-beda disetiap
negara. Pada kepustakaan atau bahasa dari negara lain (Belanda dan Inggris), kata
remaja sering diperbincangkan dengan istilah “adolescent” atau “adolescentia”.
Adolescentia berasal dari istilah latin yang berarti masa muda yang terjadi antara
10-19 tahun yang merupakan masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis,
dan psikososial. dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia lebih akrab
menyebut masa remaja dengan istilah “puber”. Puber atau pubertas dalam bahasa
latin memiliki arti kelaki-lakian dan menunjukkan kedewasan yang dilandasi oleh
sifat kelakian dan ditandai oleh kematangan fisik. Pada masa ini terjadi
perubahan-perubahan jasmaniah yang berkaitan dengan proses kematangan jenis
kelamin serta perkembangan psikososial yang berhubungan berfungsinya
seseorang dalam lingkungan social, yakni dengan melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap orangtua.
Tabel 4. Jumlah Penduduk berdasarkan Usia

Sumber: BPS (Kota kupang, 2022)


Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistika Kota
kupang, jumlah remaja yang ada di Kota kupang sebagian besar ialah remaja yang
ada pada fase remaja akhir atau periode late adolescent (dimulai pada usia 19
tahun keatas). Jumlah remaja pada fase tersebut ialah 115.600 orang dengan
jumlah remaja laki-laki 73.207 orang dan jumlah remaja perempuan 42.393 orang.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) ini pengguna yang nantinya dominan ada di
perancangan ialah remaja pada usia 10-19 tahun.

2.1.3. Tinjauan tentang Komunitas


Remaja di Kota kupang memiliki beberapa komunitas di berbagai bidang
yang mencakup umur dari kegiatan berdasarkan usia seperti yang akan dijelaskan
sebagai berikut:

Tabel 5. Data Komunitas di Kota kupang


No Klasifikasi Komunitas Penjelasan Jenis Kegiatan/
Ruang
1. Ekonomi Sentra UMKM Mewadahi penyuka musik dan Perkumpulan,
APASA makanan Studio musik,ruang
terbuka

Sentra UMKM Wadah bagi pemusik untuk Perkumpulan,


APASA menyalurkan bakatnya, berbagi Studio musik,ruang
tutorial, sharing ilmu pengetahuan terbuka
yang berhubungan dengan dunia musik
dan kuliner.
2. Agama Komunitas KOMPAK bermula dari keresahan akan Perkumpulan/
Peace Maker kurangnya interaksi antar warga kota Area, berkumpul
Kupang
(kompak) Kupang yang terdiri dari beragam latar (Ruang terbuka
belakang etnis, ekonomi, kepercayaan atau aula
maupun sikap motto “KomPaK sekretariat)
hanyalah Komunitas Orang Muda yang
ingin belajar DAMAI, ingin Menghargai
Setiap Perbedaan dan ingin bilang ke
semua orang "Betapa Indahnya
Perbedaan"
3. Olahraga Kupang Road Di Kupang, tidak ada jalur yang benar- Perkumpulan/
Cycling benar flat. Karena konturnya adalah Ruang terbuka
batu karang jadi meskipun rute harian
30 km tapi elevasi bisa mencapai 200
meter.“Karena Kupang banyak
pegunungannya, jadi titik kumpul
disepakati di ‘bawah’ atau garis
pantai lalu gowes menanjak ke
gunung. Kadang juga titik kumpul di
‘tengah’. Tinggal disesuaikan dengan
tujuan gowes hari itu,”
Komunitas Merupakan perkumpulan komunitas Perkumpulan/
Pecinca Sepak fan dari pecinta sepak bola seperti Sekretariat atau
Bola Menchester, Chelsea, dll ruang menonton
(bioskop mini) dan
futsal.
4. Teknologi Fotografi Momunitas yang mewadahi penggiat Perkumpulan,
Kota kupang fotografi, mempelajari dan berbagi pameran/
ide tentang fotografi. Selain itu, sekretariat dan spot
mereka juga melakukan hunting spot foto ruang
foto Bersama. terbuka,ruang
pameran
komunitas komunitas Film Kupang adalah sebuah Perkumpulan/
film kupang komunitas pecinta film yang memberi Ruang Komputer,
wadah kepada orang-orang yang studio film dan
menyukai film dan ingin lebih dalam ruang menonton
memahami seputar dunia perfilman.
Dalam komunitas ini, para anggotanya
diajarkan tentang cara membuat
sebuah film dan berkarya bersama-
sama untuk mengembangkan dan
membesarkan komunitas ini. Para
anggota juga saling rangkul merangkul
satu sama lain untuk meningkatkan
kesolidaritasan antar sesama.
5. Sosial Komunitas Anggota komunitas Leko, Randu Perkumpulan/
Leko mengatakan, kegiatan tersebut sekretariat atau
(pendidikan) merupakan sebuah langkah awal untuk ruang komunal
menanamkan budaya baca buku di perpustakaan,
Flobamora. Selain menggelar kegiatan
membaca gratis, para pegiat literasi
ini juga membangun diskusi-diskusi
seputar budaya literasi.
komunitas Dalam rangka mendukung Perkumpulan,
Sahabat pengembangan Generasi Muda Bergerak sosialisasi/ ruang
Lingkungan Bersama Untuk Indonesia Hijau, BDLHK komunal, aula
Kupang memfasilitasi pembentukan
komunitas yang peduli lingkungan.
6. Seni Timore Art Timore Art Graffiti adalah sebuah Perkumpulan,
Graffiti kolektif seni yang didirikan pada tahun pameran/ Studio
2015. Berfokus pada seni jalanan dan Seni gambar, ruang
intervensi ruang publik dengan isu pameran, dan ruang
urban-rural terbuka
Ikatan Musisi Ikatan dengan spesialis musikal ini Perkumpulan,
Muda Timor dirintis  sebagai tanggapan pertunjukan musik/
Kupang transformatif serentak berdaya guna Studio musik.
(IM2TK) membekali para pemuda dengan
bakat-bakat yang khusus dalam dunia
musiK.
Timor "TCP terbentuk 2014 bisa Perkumpulan/
Creative mempersatukan para model yang ada ruang komunal, dan
People di Kupang. TCP sebagai wadah para Ruang terbuka
model yang cinta terhadap budaya
tenun ikat. Dan di kelompok pertama
ada Angel Bulan yang adalah Putri
Indonesia NTT tahun 2020,"
sebagai wadah untuk para model yang
mencintai tenun ikat NTT.

Berdasarkan tabel penjelasan komunitas-komunitas yang ada di Kota


kupang di atas, dapat kita ketahui bahwa komunitas remaja di Kota kupang
berjumlah 11 komunitas serta beberapa komunitas dari berbagai jenisnya. Untuk
itu, dapat disimpulkan bahwa rancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas
(Youth Center) di Kota kota kupang membutuhkan ruang atau wadah bagi para
komunitas yang ada di kota kupang.

2.1.4. Tinjauan Arsitektural Objek


Adanya perbedaan potensi/hobi dan komunitas-komunitas yang beragam
berpengaruh terhadap fasilitas yang terdapat pada Perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center). Dari pemaparan yang telah dijelaskan dalam
sub-bab sebelumnya, didapatkan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung
perancngan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) ini.

Fasilitas yang akan diberikan pada masing-masing komunitas ialah ruang


sekretariat/kantor komunitas, juga ruang pengembangan/kerja yang sesuai dengan
bidang komunitas tersebut dan kelas-kelas pelatihan. Sedangkan, sarana/fasilitas
yang akan dijelaskan berdasarkan hobi/passion akan diklasifikasikan berdasarkan
enam bidang, yaitu: bidang ekonomi, bidang keagamaan, bidang olahraga, bidang
teknologi, dan bidang seni.
2.2 studi banding
Dalam perancangan pusat kegiatan remaja dan komunitas (youth center)
ini membutuhkan studi banding/studi kusus sebagai perencanaannya.

2.2.1. Studi banding objek sejenis 1


A. Euralille Youth Centre in Lille, France by JDS Architects
Gambar 2.1 : Bangunan Euralille Youth Center (sumber:
www.dezeen.com)

Arsitek: JDS Arsitek

Lokasi: Lille, Prancis

Tim Proyek: Antoine Allard, dll

Klien: SAEM Euralille

Kolaborator: Agence Franck Boutte

Konsultan, Egis, SL2EC

Anggaran: 11400000 EUR


Gambar 2.2 Penzoningan Euralille Youth Centre
Ukuran: 6.000 m² (Sumber : www.archdaily)
Status sqm : Konstruksi 2012

Proyek ini muncul dari ide menciptakan katalis perkotaan, menampung


tiga program yang berbeda di situs segitiga, dengan fungsi rumah youth hostel,
taman kanak-kanak dan kantor ini merupakan hasil dari kompetinsi yang di
undang oleh JDS dimenangkan dan bekerja sama dengan egis, franck agence
boutle konsultan.
Gambar 2.3 JDS Architects Euralille Youth Centre Lokasi: Lille
(Sumber : www.archdaily)
Dengan menempatkan program di setiap titik dari segitiga bangunan ini
menawarkan privasi maksimal yang memungkinkan pengunjung untuk dapat
berinteraksi di ruang luar yang diselenggarakan di sekitar taman, seperti berada
tenang di pusat kota. Pencabutan massa program di sudut-sudut menerangi dan
mengaktifkan ruang publik yang berdekatan dan menciptakan kesinambungan dari
luar ke dalam gedung.

Gambar 2.4 Gubahan massa JDS Architects Euralille Youth Centre


Lokasi: Lille, Prancis(Sumber : www.archdaily)
Dari analisa dan gubahan massa yang di lakukan oleh bangunan ini,
bangunan ini sangat baik menerima sinar matahari sebagai sinar cahaya alami
yang di terima oleh bangunan tersebut.

Gambar 2.5 Site plan dan groundplan JDS Architects Euralille Youth
Centre Lokasi: Lille, Prancis) (Sumber : www.archdaily)
Selama dua puluh tahun terakhir bangunan ini menjadi hubungan Eropa
sebagai sebuah tujuan bisnis, dan kongre dan sebagi tempatyang bagus untuk
belajar dan hidup, dan juga sebagi tujuan wisata.

Gambar 2.5 Interior JDS Architects Euralille Youth Centre Lokasi: Lille,
Prancis) (Sumber : www.archdaily)
2.2.2. studi banding objek sejenis 2
A. Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5 Arquitectos Pada studi preseden
objek

Gambar 2.6 Peta Lokasi Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5 Arquitectos
(Sumber : www.archdaily)
Rivas-Vaciamadrid, Madrid, Spanyol
 Arsitek : Manuel Collado Arpia y Nacho Martín Asunción
 kolaborator : Eider Holgado, Richar y Diego Barajas
 Teknik : Juan Travesí (Estructuras)
 Kontraktor : Dragados
 anggaran belanja : 2.344.502 €
 Luas Site : 1.834,0 meter persegi
 proyek Tahun : 2009

Gambar 2.7 Ekseterior Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5 Arquitectos


(Sumber : www.archdaily)
Youth center di Rivas Vaciamadrid ini berada di Spanyol dan merupakan
bangunan youth center yang didirikan untuk pemuda kelas menengah di kota
Madrid Spanyol, sejak awal proyek ini di dirikan dengan kemungkinan yang akan
dibuat di bawah tanah, sedangkan konstruksi yang dirancang berlandaskan radikal
pemuda Madrid pada umumnya, dan pemuda Rivas pada khususnya. Proyek ini
bercita-cita untuk menjadi eksplisit remaja dengan mengambil suara dan bahasa
mereka sebagai bahan proyek.

Gambar 2.8 Gubahan Massa Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5 Arquitectos
(Sumber : www.archdaily)

Bentukan massa seperti bintang 2 dimensi selanjutnya dipertegas dengan


garis plafon yang seperti bintang 3 dimensi yang akhirnya ditutupi oleh penutup
atap yang berbentuk bintang pula. Hal ini dilakukan bertujuan sebagai filosofi
agar para pemuda tetap bersemangat dalam meraih bintang, dan bentukan yang
ekspresi tidak hanya pada fasade bangunan tapi juga layout denah bangunan ini.
Gambar 2.9 Interior 1 Rivas Vaciamadrid Youth Cente /MI5 Arquitectos
(Sumber : www.archdaily)
Bentuk yang dinamis yang diterapkan pada bangunan ini memberi kesan
bebas bagi para pemuda, sehingga para pemuda lebih semangat dalam melakukan
suatu kegiatan mereka, warna tebal dan warna yang mencolok juga dapat
meningkatkan semangat bagi para pemuda yang ada di Spanyol.
Ruang-ruang yang disediakan pada bangunan youth center ini adalah
a) Ruang konser
b) Bar
c) Serambi
d) R. Kuliah
e) R. Peralihan tertutup
f) R. Kebersihan
g) R. Pelatihan dan toilet
h) R. Beladiri
i) Administrasi dan pengelola
2.2.3. studi banding 3
1. Air Combat Command Youth Center
Air Combat Command Youth Center ini didirikan sebagai salah satu usaha
untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dari bagian kelembagaan Air Force
United States of America. Program dari ACC Youth Center ini adalah untuk
menghasilkan aktifitas yang komprehensif bagi remaja dalam perkembangan
sosial, rekreasional, budaya, pendidikan, olahraga dan kesehatan yang dapat
mempengaruhi perkembangan serta karakter remaja yang ada disana. Untuk itu,
Youth Center ini dirancang semaksimal mungkin agar dapat memberikan
kenyamanan bagi anak-anak serta remaja diarea tersebut.
A. Tinjauan Objek Preseden
Table 2.4. Tinjauan Preseden ACC Youth Center
No Aspek Tinjauan
Arsitektural (Gambar dan
Keterangan)
1. Konsep

Gambar 2.10 ACC


Youth Center
(sumber:
www.wbdg.fcc)

ACC Youth Center merupakan fasilitas yang disediakan


untuk meningatkan kualitas anak-anak pasukan
angkatan udara yang sering tidak memiliki waktu untuk
keluarga mereka. Untuk itu, Youth Center ini memiliki
konsep “safety and aesthetic” yakni dengan bentukan
bangunan, material, dan sirkulasi yang aman dan
nyaman bagi anak-anak dan remaja. Bentukan massive
yang berirama dengan material ekspos pada eksterior
ACC Youth Center dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan kesan pusat remaja dalam
bangunan.
2. Fungsi

Gambar 2.11 Kegiatan pada ACC Youth Center


(sumber: www.wbdg.fcc)

Fungsi utama ACC Youth Center adalah


mengembangkan program program- program
inovatif yang menarik dan menggairahkan bagi
pengunjung. Program ACC Youth Center
menyediakan kegiatan komperehensif untuk anak-
anak dan remaja usia sekolah yang mencakup
perkembangan ketenagakerjaan, rekreasi, kultur,
Pendidikan, pengajaran, dan keterampilan olahraga
dan kebugaran. Kegiatan-kegiatan tersebut
berkontribusi terhadap perembangan pribadi dan
perkembangan fisik serta mental anak-anak dan
remaja.
3. Tatanan Massa

Gambar 2.12 Site youth center


(sumber: www.wbdg.fcc)
Air Combat Command Youth Center hanya
memiliki satu massa bangunan. Bangunan ini
terletak dekat dengan area perumahan, sekolah dan
dekat dengan area kegiatan remaja lainnya. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan jangkauan Youth
Center oleh anak-anak/remaja dari sekolah atau
area rumah mereka. Selain itu, lokasi Youth Center
jauh dari area yang ribut atau ramai seperti area
kemacetan, jalur pesawat dan area Industri. Pada
setiap area outdoor diseitas bangunan diberikan
area bermain atau area aktivitas khusus di luar
ruangan.
4. Sirkulasi

Gambar 2.13 organisasi ruang (sumber:


www.wbdg.fc )

Sirkulasi dalam bangunan ACC Youth Center


memiliki satu pintu (depan bangunan) masuk dan
tiga pintu keluar (satu samping dan dua belakang).
Pintu keluar sendiri ditempatkan disamping dan
belakang untuk menjangkau area bermain di luar.
Area-area ruang pada youth center
sendiri telah dikelompokkan berdasarkan tingkat
kebisingan dan fungsinya.
Misal, mereka memposisikan area kantor dan
administrasi yang mudah dilihat dari area public
(pintu masuk). Lalu memposisikan ruang musik,
ruang seni, dan ruang komputer berdekatan satu
sama lain. Hal ini memudahan pengunjung untu
menjangkau area-area dan memudahkan sirkulasi
service area tersebut.

6. Ruang Sebagian besar ruangan dalam ACC Youth Center


ini memiliki konsep warna pastel yang terkesan
nyaman. Selanjutnya, dapat dilihat bahwa setiap
sudut ruangan memiliki kesan aman dengan
penggunaan material dan fasilitas yang tumpul.
Pada tinjauan ruang di ACC Youth Center ini akan
dibahas satu-per-satu ruang yang ada dalam
bangunan, baik itu ruang luar maupun ruang dalam.
Selain itu akan ditinjau pula fasilitas-fasilitas apa
saja dalam ruang tersebut.
a. Parkir 1. Penyediaan lahan parkir
yang sesuai dengan estimasi
jumlah pengunjug
2. Menggunakan tanaman
sebagai pelindung antar
jalan dan parkir.
3. Menyediakan area motor
dan mobil di area yang
Gambar 2.14
berbeda.
area parkir 4. Memiliki droping area.
(sumber: 5. Melokasikan parkir jauh
www.wbdg.fcc) dari depan bangunan dan jalan
utama.
b. Entrance 1. Menyediakan tempat
sampah dekat dengan area
masuk dan jaga agar area
masuk tetap bersih.
2. Menempatkan tanda dan
arah jalan dengan arahan yang
sesuai.
Gambar 2.15 3. Menempatkan keterangan
entrance
jam buka dan operasi di area
(sumber:
enterance dengan jelas.
www.wbdg.fcc)
c. Landscape 1. Menggunakan semua
bagian taman aman untuk
digunakan remaja dan anak-
anak.
2. Menggunakan pohon,
bebatuan dan tanaman hijau
untuk melindung bangunan
Gambar 2.16 3. Menggunakan tanaman yang
lanskap menarik dan tidak
(sumber: mengandung racun
www.wbdg.fcc)
d.Ruang 1. Ruang komputer yang
mudah diakses
Komputer 2. Mengorganisasikan ruang
komputer yang dapat
digunakan untuk remaja
mengerjakan tugas bersama-
sama.
3. Penggunaan karpet dan
Gambar 2.17 ruang penutup dinding yang tahan
komputer lama pada ruangan
(sumber:
www.wbdg.fcc)
e.Ruang 1. Menyediakan ruang
Musik musik untuk aktifitas
bermain/kelas musik baik
secara individu/kelompok.
2. Penggunaan dinding dan
plafon yang kedap suara.
3. Menyediakan
Gambar 2.18
ruang musik instrument/alat music yang
(sumber: dibutuhkan.
www.wbdg.fcc)
f.Ruang 1. Menyediakan ruang yang
Serbaguna dapat digunakan untuk
berbagai aktivitas seperti
mengobrol, bermain, dll.
2. Menyediakan area cuci
tangan.
3. Menyediakan papan
Gambar 2.19 ruang mading/ informasi.
bersama (sumber: 4.menciptakan area yang
www.wbdg.fcc) atraktif dan menyenangkan.
g.Game 1. Memposisikan area game
Center center jauh dari ruang yang
memiliki jam belajar/les
(ruang music, computer, dll).
2. Memberikan ruang yang
cukup antar meja permainan
yang memungkinkan
Gambar 2.20 ruang penggunaan secara
bermain (sumber: bersamaan.
www.wbdg.fcc)
h.Area Luar 1. Menyediakan area bermain
outdoor seperti lapangan
sepakbola, playground
outdoor, dll.
2. Menyediakan area-area
yang aman.

Gambar 2.21 area


bermain (sumber:
www.wbdg.fcc)
i.Pusat 1. Penggunaan pintu ganda
Olahraga terbuka ke luar untuk
mencegah cedera pada ruang
gymnasium.
2. Penggunaan lantai
serbaguna yang
Gambar 2.22 memungkinkan seluruh
Lapangan basket kegiatan olahraga sehingga
indoor terjamin keamanannya.
(sumber:
www.wbdg.fcc)
j.Area 1. Pemberiaan
Istirahat bukaan/jendela diseluruh sisi
ruangan untuk pengawasan
orang dewasa.
2. Penyediaan area lesehan
dan area duduk.
Gambar 2.23
ruang santai
(sumber:
www.wbdg.fcc)
k.Resepsionis 1. Terdapat pada pusat atau
area yang mudah ditemukan.
2. Mudah diakses ke seluruh
area ke seluruh area youth
center.
3. Mudah dijangkau oleh
pengunjung cacat.
Gambar 2.24 area
resepsionis
(sumber:
www.wbdg.fcc)
l.Ruang 1. Menyediakan area sosial
Komunal yang interaktif dan
dilengkapi fasilitas seperti
TV, sofa, dll.

Gambar 2.25 ruang


komunal (sumber:
www.wbdg.fcc)
m. Kantor 1. Perletakan posisi kantor
dekat dengan ruang
administrasi dan ruang
direktur/ pimpinan youth
center
2. Menyediakan komputer
pada ruang kantor.
Gambar 2.26 3. Pemberian partisi non-
ruang kantor massive antar karyawan
(sumber:
www.wbdg.fcc)
n. Dapur 1. Penggunaan lantai dan
dinding yang tahan lama dan
mudah dibersihkan.
2. Penggunaan alat-alat dan
fasilitas ,memasak yang
mudah dijangkau oleh
seluruh pengguna.
Gambar 2.27
dapur (sumber:
www.wbdg.fcc)

2.3. Rangkuman Hasil Studi Literatur dan Studi


Banding
2.3.1. Rangkuman Studi Literatur
Table.2.4 jurnal dan literatur

NO NAMA MASALAH HASIL


1 PENDEKATAN -Menyusun konsep -Merencananakan sebuah
BUILDING perencanaan dan Youth Center dengan
INFILL PADA perancangan Pusat pendekatan Building Infill
PERANCANGAN Pemberdayaan dan merupakan sebuah
YOUTH CENTER Kegiatan Remaja (Youth tantangan
DI KOTATUA Center) dengan dimana bangunan yang
JAKARTA menerapkan metode Building akan dirancang harus
infill yang dapat mencirikan karakter
difokuskan pada tapak dan usia remaja.
fasad bangunan. -Untuk mendapatkan data
- Membuat konsep desain mengenai apa saja
Youth Center yang yang diperlukan, maka
dapat diterapkan wilayah digunakan pendekatan
Kotatua Jakarta kualitatif
sebagai sebuah wilayah
konservasi.

2 PERANCANGAN  Kegiatan Tahunan Menghadirkan fasilitas


YOUTH CENTER berupa Lomba dan yang dapat
DI KOTA Olimpiade menjadi wadah dan ruang
BENGKULU, Pendidikan yang ekspresi minat
PROVINSI belum ada wadah di bidang pendidikan, seni
BENGKULU  Minat Pelajar dan budaya
Mahasiswa di bidang menjadi basis data bagi
sains dan seni pelajar &
budaya yang mahasiswa
berprestasi di kancah
internasional
3 YOUTH CENTER Bagaimana wujud rancangan Pengembangan desain dan
DI bangunan Youth Center di perancangan Youth
YOGYAKARTA Yogyakarta yang merupakan Community Center di
DENGAN fasilitas bagi anak muda Yogyakarta ini akan
PENDEKATAN untuk mengembangkan nilai ditekankan pada ruang
EKSPRESI sosial, kreativitas, interaksi sosial dan
KONTEMPORER kebudayaan, dan kegiatan pengembangan
keolahragaan yang memiliki diri para pemuda,
karakter filosofi unity in sehingga diharapkan
diversity melalui tata ruang dengan adanya Youth
dalam dan Community Center ini
tata rupa dengan pendekatan dapat mengurangi
ekspresi kontemporer kegiatan-kegiatan negatif
dan
mengalihkannya dengan
kegiatan-kegiatn
positif seperti
bersosialisasi atau
melakukan
kegiatan yang
berhubungan dengan
pengembangan minat dan
bakat.
Studi literatur yang digunakan dari berbagai jurnal di atas dapat membantu
untuk mentukan maslah dan hasil dari studi perancangan . pusat kegiatan
remaja/komunitas (youth center), guna merancang sebuah bangunan yang
memberikan sarana/prasarana dan akomadasi yang menunjang aktifitas remaja
dan komunitas yang akan digunakan oleh pelaku dan masyarakat yang ada di Kota
Kupang.

2.3.2. Rangkuman objek Studi Banding sejenis


Bangunan yang dirancang pada Studi Banding 1, 2, dan 3 menunjukkan
bahwa Youth Center patut dibangun disetiap daerah. Bangunan ini memiliki
fungsi yang efisien dalam mengembangkan potensi anak-anak dan remaja dalam
proses tumbuh kembang mereka. Ketiga Studi Banding ini menghadirkan desain
serta fungsi yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan remaja dan sosial daerah
masing-masing.

Table 2.5. rangkuman studi banding

NO NAMA KESIMPULAN KETIGA STUDI BANDING


1 The Euralille Youth Pada Studi Banding pertama, yakni Euralille
Centre in Lille, France Youth Center yang dibangun di Lillie Prancis
by JDS Architects menunjukkan sebuah maha karya katalis
perkotaan yang idah. Bangunan yang berdiri
sejak tahun 2012 ini menampung 3 program
yang berbeda diatas situs segitiga. Euralille
Youth Center ini memiliki fungsi rumah
hostel, taman kanak-kanak dan kantor.
Bangunan berukuran 6000m2 ini dihasilkan
oleh kompetensi yang diundang oleh JDS dan
bekerjasama dengan Egis, Franck Agence
Boutle Konsultan. Analisa dan gubahan
massa yang dilakukan pada bangunan ini
didesain sedemikian rupa sehingga mampu
menerima cahaya alami matahari. Selama 20
tahun terakhir, Euralille Youth Center ini
menjadi pusat pertumbuhan Eropa, juga
sebagai destinasi bisnis dan wisata di Prancis.
2 Rivas Vaciamadrid Bangunan pada Studi Banding 2, yakni Rivas
Youth Center / MI5 Vaciamadrid Youth Center menujukkan
Arquitectos Pada studi Youth Center sebagai wadah berkembang
preseden objek bagi anak muda dan para remaja yang ada di
Rivas, Spanyol. Bangunan seluas 1.834,0 m2
ini terletak di Kota Madrid, Spanyol. Youth
Center yang berdiri sejak tahun 2009 ini
didesain dengan banyak menggunakan
bentukan bintang dengan filosofi kuat, agar
para pemuda serta remaja yang menjadikan
Rivas Vaciamadrid ini wadah bertumbuh dan
berkembang, termotivasi untuk giat melatih
skill dan potensi yang mereka miliki, guna
meraih bintang atau cita-cita yang mereka
impikan. Bangunan ini memiliki 9 ruangan
yang memfasilitasi para remaja dalam
kegiatan yang mereka seleggarakan
3 Air Combat Command menunjukan bangunan Youth Center yang
Youth Center nyaman dan aman bagi pertumbuhan serta
perkembangan karakter anak-anak dan
remaja dari anggota Air Force United State of
America. Pengembangan Air Combat
Command Youth Center ini dijalankan
dengan tujuan utama, yaitu meningkatkan
kualitas hidup keluarga dari Lembaga ini,
juga untuk menghasilkan aktifitas yang
komprehensif bagi perkembangan remaja
dalam ranah sosial, rekreasional, pendidikan,
budaya, olahraga dan kesehatan. Bangunan ini
didesain sebaik mungkin, sehingga membuat
para remaja menjadi nyaman untuk berkreasi
dalam mengembangkan bakat dan potensi
mereka. ACC Youth Center ini dilengkapi
dengan ruang musik, tempat diskusi, game
center, pusat olahraga, area istirahat, ruang
komunal, kantor dan dapur. Dengan fasilitas
yang sedemikian rupa, para remaja
terkhususnya mereka yang lama berada jauh
dari orang tua karena tugas dan
tanggungjawab yang diemban, maka ACC
Youth Center ini dapat menjadi adalah untuk
bertumbuh secara mandiri dan efektif.
Gedung-gedung yang dibangun sebagai Youth Center pada ketiga Studi
Banding diatas merupakan mahakarya yang menunjang tumbuh dan kembang para
generasi muda di tiap-tiap daerah. Bangunan-bangunan tersebut didesain
sedemikian rupa dan dengan ciri arsitektur yang berbeda pula, agar dapat
menampung berbagai kegiatan pengembangan diri bagi para remaja. Pentingnya
Youth Center dengan fasilitas yang lengkap seperti yang ditunjukkan oleh para
arsitek di Studi Banding 1, 2, dan 3 sangat membantu kelancaran kegiatan para
remaja. Youth Center sebagai waah yang nyaman dan lengkap menentukan karya
yang dihasilkan oleh para remaja yang berkembang didalamnya.
BAB III
METODE PERANCANGAN
3.1. Gambaran Umum Lokasi
A. Luas Wilayah dan Kondisi Geografis
Kota Kupang merupakan pusat pemerintahan di Provinsi NTT yang terletak di
bagian tenggara provinsi dengan luas 180.27 km2. Secara astronomis, Kota
Kupang terletak di antara 10º36’14’’-10º39’58’’Lintang Selatan dan 123º 32’ 23’’
- 123º 37’ 01’’ Bujur Timur.
Lokasi perancangan harus disesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah
(RTRW), yang secara khusus diatur dalam bagian wilayah kota (BWK).
Letak lokasi perencangan yaitu:
Fatululi, Kec. Oebobo, Kota Kupang,Nusa Tenggara Timur.

Gambar 3.1 Peta wilayah administrasi kota kupang


(Sumber:Peta Pematik Indonesia, diunduh tanggal 27 april 2022)
B. Batas-batas Wilayah
Berdasarkan wilayahnya, Kota Kupang memiliki batasan-batasan wilayah
yaitu batas utara, batas timur, batas barat, dan batas selatan. Batas-batas dari Kota
Kupang ialah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kupang
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kupang Tengah dan Tabenu
Kabupaten Kupang
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kupang Barat dan
Nekamese
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kupang Barat dan Selat
Semau
C. Wilayah Administrasi
Kota Kupang sendiri terdiri dari 6 kecamatan dengan kecamatan Alak adalah
kecamatan terluas di Kota Kupang dengan luas sebesar 86.91 km2 sedangkan
kecamatan dengan luasan wilayah terkecil adalah kecamatan Kota Lama yaitu
dengan luas sebesar 3.22 km2.
Kota Kupang juga memiliki 51 kelurahan, dimana kelurahan tersebut dibagi
lagi menjadi 4244 RW/RK dan 1.314 RT.
Table 3.6 Wilayah administrasi Kota Kupang
N Kecamatan Luas (km2) Kelurahan
o
1 Alak 86.91 Naioni, Manulai II, Batuplat, Alak, Manutapen, Mantasi, Fatufeto, Nunhila,
Nunbaun Delha, Nunbaun Sabu, Namosain, Penkase Oeleta
2 Maulafa 54.80 Fatukoa, Sikumana, Bello, Kolhua, Penfui, Naimata, Maulafa, Oepura, Naikolan

3 Oebobo 14.22 Oetete, Oebobo, Fatululi, Oebufu, Tuak Daun Merah, Kayu Putih, Liliba
4 Kota Raja 6.10 Bakunase, Bakunase II, Airnona, Naikoten I, Naikoten II, Kuanino, Nunleu,
Fontein
5 Kelapa Lima 15.02 Kelapa Lima, Oesapa, Oesapa Barat, Oesapa Selatan, Lasiana
6 Kota Lama 3.22 Airmata, Lahi Lai Bissi Kopan, Bonipoi, Merdeka, Solor, Todekisar, Oeba,
Fatubesi, Nefonaek, Pasir Panjang
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2017,2021

D. Klimatologi
Kota Kupang merupakan daerah beriklim tropis kering dimana Kota Kupang
memiliki 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau dengan kondisi
iklim yang juga tidak stabil. Berikut ini data iklim di Kota Kupang.
3.2. Kriteria Pemilihan Lokasi
Dalam memilih lokasi perancangan sebuah objek tentu ditinjau dari
berbagai aspek salah satunya ialah karakteristik lokasi. Karakteristik
pemilihan lokasi perancangan Youth Center di Kota Kupang ialah sebagai
berikut :
a. Lokasi harus sesuai dengan peruntukan lahan yang ada. Berdasarkan
kajian peruntukan lahan Bagian Wilayah Kota (BWK) Kota Kupang,
maka alternatif pemilihan lokasi perancangan Youth Center berada di
area BWK III yakni sebagai kawasan pengembangan perdagangan dan
jasa. Oleh karenna itu, pemilihan lokasi perancangan hendaknya berada
di area BWK III Kota Kupang.
b. Memperhatikan potensi dan sarana-prasarana yang ada di sekitar lokasi
yang dapat dikembangkan untuk mendukung ide perancangan.
c. Pencapaian dan aksesibilitas menuju lokasi perancangan hendaknya
dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum terutama bagi para pelajar dan mahasiswa.
d. Pemilihan lokasi perancangan hendaknya mendukung aspek
kenyamanan bekerja dan belajar pengguna.

3.3. PROSES PERANCANGAN


Dalam proses perancangan ini meliputi indetifikasih masalah,
pengumpulan dan kompilasi data, analisis dan sintesis, konsep dasar, konsep
perancangan, pra rancangan dan hasil rancangan.

3.2.1. Identifikasi masalah


Identifikasi masalah yang telah didapat dari studi lapangan dan studi
literature. Melalui pengamatan yang langsung dilakukan di lapangan, maka
didapat masalah sebagai berikut:

1. Perancangan Youth Center di Kota Kupang sebagai fasilitas edukasi


dan sarana belajar dan bekerja bagi remaja dan komunitas dengan
dilengkapi oleh sarana dan prasarana serta fasilitas-fasilitas penunjang
untuk mendukung aktivitas pengguna didalamnya.
2. Perancangan Youth Center di Kota Kupang dengan menerapkan
prinsip-prinsip arsitektural berdasarkan tema.

3.2.2. Pengumpulan dan kompilasi data


A. Sumber data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari
tangan pertama). Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari
responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, data hasil
wawancara peneliti dengan narasumber, dan data hasil observasi.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah
ada. Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan
berupa, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari koran, majalah,
website resmi suatu instansi dan lain sebagainya.
B. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk
dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Wawancara dilakukan
dengan informan untuk mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan untuk
membangun sebuah youth center. Dari hasil wawancara dengan para informan
tersebut maka diperoleh data dibutuhkan sebagai bahan dasar perancangan youth
center.
2. Observasi
Observasi merupakan peninjauan atau pengamatan terhadap suatu objek.
Observasi dilakukan dengan cara melakukan survey berupa pengambilan foto
kondisi eksisting, dan pengamatan pada lokasi mengenai potensi dan masalah
yang ada sehingga diperoleh data eksisting lokasi. Data lokasi perencanaan yang
dibutuhkan antara lain:
- Batas administrasi

- Peruntukan lahan

- Luasan lokasi

- Klimatologi

- Keadaan topografi

- Aksesibilitas

- Vegetasi

- Utilitas

3. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mengkaji literatur fungsi bangunan dan


pendekatan yang sejenis dengan objek perancangan untuk mendapatkan
pemahaman tentang judul perancangan dan menjadi pedoman dalam mendesain.

3.2.3. Analisis dan sintesis


A. Analisis Perancangan
Pada tahapan ini dimulai penyusunan pemrograman. Tahapan-tahapan
penyusunan pemrograman adalah sebagai berikut:
1. Analisis Non-fisik
a. Studi Pelaku Kegiatan Pada tahapan ini dilakukan identifikasi mengenai
pelaku kagiatan pada bangunan yang akan dirancang, dan pengaruhnya pada
rancangan. Data yang digunakan adalah data sekunder dari hasil studi literatur
dan studi banding. Metode analisa yang digunakan adalah metode kualitatif.

b. Studi Jenis Kegiatan/Aktivitas Pada tahapan ini, pelaku yang telah


diidentifikasi, dijabarkan kegiatan/aktivitas yang akan dilakukan oleh pelaku
di dalam perancangan. Data yang digunakan adalah data sekunder dari hasil
studi literatur dan studi banding. Metode analisa yang digunakan adalah
metode kualitatif.
c. Studi Sifat Kegiatan Analisis sifat kegiatan ini membahas tentang fasilitas-
fasilitas yang sudah digolongkan dalam beberapa sifat diantaranya penerima,
fasilitas utama, fasilitas penunjang, pengelola dan servis.

2. Analisis Fisik
a. Studi Lokasi Pada tahapan diharuskan mencari alternatif-alternatif
lokasi yang dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada. Lokasi yang
akan dijadikan sebagai tempat perancangan harus sesuai dengan
pembagian RTRW yang ada di Kota Kupang.
b. Studi Tapak Pada tahapan ini dilakuakan analisis terhadap data-data
tapak, yaitu;
1. Analisis Zonasi:
Analisis zonasi yang dilakukan untuk mengetahui pembagian kawasan ke
dalam beberapa zona sesuai dengan fungsi dan karakteristik dalam site
yang akan dibangun Auditorium seni musik dan teater. Dalam analisis
zonasi yang perlu di ketahui sebelum penentuannya adalah aktivitas dan
fasilitas dalam kawasan.
2. Analisis Sirkulasi:
Dalam analisis ini akan membahas bagaimana akses masuk dan keluar
tapak, pedestrian yang menghubungkan antar fasilitasfasiltas yang ada
dalam ruang lingkup Auditorium seni musik dan teater.
3. Analisis Vegetasi:
Dalam analisis ini akan membahas vegetasi-vegetasi yang perlu di
pertahankan pada tapak ataupun yang perlu ditambahkan pada tapak.
Vegetasi terdiri atas vegetasi peneduh, vegetasi pengarah dan vegetasi
penghias dan vegetasi penunjang kegiatan berbelanja dan bersantai
pengunjung di Auditorium seni musik dan teater.
4. Analisis topografi:
Dalam analisis ini akan dikaitkan dalam penggunaan yang optimal
terhadap kontur tanah yang ada pada lokasi perancangan yang mungkin
bisa dijadikan sebagai salah satu potensi pada tapak
5. Analisis klimatologi:
Dalam analisis ini akan membahas bagaimana bukaan, arah hadap, jenis
atap, yang digunakan dan material-material bangunan yang akan
digunakan pada perancangan shopping mall yang disesuaikan dengan
kondisi kilmatologi pada lokasi perancangan.
6. Analisis Utilitas:
Analisis ini bertujuan untuk mendukung penciptaan kemudahan,
kenyamanan, keselamatan pengguna dalam melakukan kunjungan ke
tapak. Analisis utilitas pada tapak seperti jaringan jalan, jaringan listrik,
dan jaringan air bersih,jaringan air kotor serta drainase.
7. Analisis bentuk:
Dalam analisis bentuk membahas tentang bentuk yang akan dipakai pada
perancangan Auditorium seni musik dan teater dan maksud dari bentuk
yang dipilih. Analisis bentuk dapat diperoleh dari konsep Arsitektur desain
yang mau digunakan.
B. Sintesis Perancangan

1. Sintesis non-fisik/fungsi

a. Program Ruang dan besaran ruang

Program ruang didapat dari aktifitas sedangkan besaran ruang didapat dari
luas total ukuran perabot, besaran ruang juga menggunakan standar yang ada di
literatur.

b.Urutan Kegiatan

Dalam perancangan alur kegiatan perlu dikaji karena dengan adanya


urutan kegiatan yang jelas akan tercipta program ruang dan diagram hubungan
ruang yang jelas.

c.Diagram bubble hubungan ruang

Merupakan diagram yang menggambarkan keterhubungan antara ruang-


ruang dalam sebuah bangunan, yang menunjukan akses sikulasi dalam bangunan
dan antar fasilitas.
2. Sintesis Fisik
a. Sintesis tapak
Merupakan proses analisis lanjutan dari kesimpulan analisis tentang
alternatif-alternatif pengembangan lokasi. Aspek yang termasuk dalam sintesis
tapak adalah analisis material dan bentuk untuk entrance, aksesibiltas, pedestrian
dan lain-lain.
b. Sintesis bangunan
Dalam sintesis ini lebih difokuskan pada analisis bentuk, dan struktur
bangunan.

3.2.4. Konsep dasar


Konsep yang dipakai dalam perancangan youth center adalah konsep
arsitetural modern dengan bentuk bangunan menyesuaikan dengan usia remaja
dimana dalam konsep ini berfokus pada bagian luar dan dalam pada bangunan
dengan melihat pada bagian fasat bangunannya dan bagian interior dan eksterior
dalam dan luar bagunan.
3.2.5. Konsep perancangan
Konsep perancangan merupakan proses penggabungan dan pemilihan hasil
analisis, dari proses ini muncul suatu konsep yang nantinya akan menjadi
pedoman dalam melakukan perancangan.
3.2.6. Pra rancangan
pada tahapan ini dilakukan rangcangan awal dari rancangan yang akan
dihasilkan (schematic design).
3.2.7. Rancangan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam tahapan penyusunan
perancangan, setelah konsep perancangan selesai disusun maka akan dilajutkan
dengan tahapan rancangan. Bagian dari tahapan rancangan adalah sebagai beriut:
a. Gambar rancangan
Pada tahap ini dilakukan proses gambar rancangan sesuai dengan konsep
dan hasil dari pra rancangan. Gambar yang dihasilkan adalah denah,
tampak, potongan, rencana-rencana, detail-detail,3D desain interior, dan
3D desain eksterior.
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
4.1. Kondisi Existing Tapak
4.1.1. Lokasi tapak

Gambar 4.1. Lokasi Perancangan (sumber : penulis, 2022)

Gambar 4.2. Batas tapak (sumber : dokumentasi, 2021)

Lokasi perancangan berada di jalan Frans seda belakang transmart kupang


antara jalan bajawa dan jalan w.j lalamentik. Lokasi sangat strategis karena berada
dekat dengan sarana Pendidikan dan pemukiman warga. Ketersediaan lahan yang
ada sebesar yang dipakai untuk merancang Youth Center karena kebutuhan ruang
Youth Center adalah 20.000 m².

4.1.2. KDB & KLB


Luas tapak yang ditetapkan adalah 20.000 m2. Koefisien Dasar Bangunan
(KDB) untuk kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi KDB adalah 70%.
Jadi,maksimal luasan terencana pada tapak perancangan adalah 10.249,2 m2.
Luasan ini memenuhi persyaratan yang ada karena jumlah luasan bangunan
adalah 8.557 m². Koefisien Lantai Bangunan pada lokasi perancangan adalah
maksimal 6 lantai. Namun tidak menutup kemungkinan untuk membangun
bangunan dengan lantai kurang dari 6 lantai, selagi masih memenuhi persyaratan
KDB dan KLB yang ada. KDH paling rendah sebesar 25%, dan GSB dengan
ketentuan ½ ruang milik jalan.

4.1.3. KLIMATOLOGI

Gambar 4.3. Arah edar matahari dan arah angin datang


(sumber : penulis, 2022)
Gambar 4.4. Rata-rata suhu udara dan curah hujan menurut bulan di
Kota Kupang, 2021
(Sumber www.meteoblue.com)

Gambar 4.5. Rata-rata kecepatan angin menurut bulan di Kota Kupang,


2021 (Sumber www.meteoblue.com)

4.1.4. PENCAPAIAN
Untuk mencapai lokasi, dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dan
umum melalui jl. Frans seda dan jl. W.j lalamentik sedangkan kendaraan pribadi
saja dapat dicapai melalui jl. Bajawa.

Gambar4.6. Pencapaian Lokasi (sumber : penulis, 2022)


4.1.5. SARANA & PRASARANA
Pada lokasi tapak perancangan yang terpilih terdapat sarana dan prasarana
yang cukup memadai. Saran yang terdapat di area sekitar tapak perancangan
seperti sarana pendidikan (SMA N 3 kota kupang dan SMK N 5 Kota kupang ),
sarana peribadatan yakni gereja, serta sarana perdagangan dan jasa seperti hotel
dan rumah makan. Sedangkan prasarana yang dimaksud berupa kelengkapan
dasar fisik lingkungan yakni jaringan listrik dan air, telekomunikasi, drainase dan
pedestrian, serta jaringan jalan sebagai parasarana transortasi darat.

Gambar 4.7. Sarana di sekitar lokasi (sumber : Analisa penulis, 2022)

4.1.6. TOPOGRAFI
Keadaan kontur dengan kemiringan 3-5% dapat dibangun semua tipe jenis
bangunan dengan sistem drainase yang sederhana tanpa diperlukan perlakuan
khusus.. Kondisi tanah berbatu yang sedang ditutupi ilalang.

Gambar 4.8. Kontur tapak

4.1.7. VEGTASI
Vegetasi yang terdapat diarea sekitar tapak didominasi oleh pohon Gamal
(Gliricidia speium), beberapa pohon lontar (Borassus flabellifer), dan ilalang
(Imperata Cylindrica).

Gambar 4.9. Vegetasi yang ada di tapak


(sumber : Dokumentasi, 2021)

4.1.8. KEBISINGAN
Kebisingan pada berkisar dari 45-96 dB, pada bagian Jl. Adi Sucipto dan
Jl. Piet A. Tallo adalah tingkat kebisingan paling tinggi karena banyak aktivitas
dari kendaraan bermotor yang lewat. Pada sisi barat kebisingan bertingkat rendah
karena aktivitas dari kendaraan yang lewat jalan local dan sisi selatan rendah
karena tingkat aktivitas cuma berasal dari aktivitas manusia di pemukiman warga.
Gambar 4.10. Tingkat kebisingan pada tapak
(sumber : penulis, 2022)

4.2. Analisa Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang


4.2.1. Analisa Fungsi

Pada Analisa fungsi ini akan dijelaskan fungsi-fungsi apa saja yang
nantinya akan diwadahi dalam Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center)
di Kota Kupang. Fungsi-fungsi tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu fungsi primer,
fungsi sekunder dan fungsi penunjang. Fungsi primer merupakan fungsi kegiatan
utama yang ada pada rancangan ini dan fungsi sekunder merupakan fungsi yang
nantinya akan mendukung kegiatan utama pada rancangan. Selanjutnya, fungsi
penunjang yaitu fungsi yang akan menunjang agar kegiatan primer dan kegiatan
sekunder dapat terpenuhi.

1. Fungsi Primer
Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota
Kupang memiliki beberapa fungsi kegiatan utama/primer sebagai berikut:
a. Pelatihan dan Pengembangan Hobi
Sebagai wadah untuk remaja mengembangkan hobi dan mendapatkan
pelatihan yang terarah di luar sekolah sesuai dengan bidang dan hobi yang
mereka minati.
b. Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas
Sebagai wadah untuk memfasilitasi kegiatan remaja dan komunitas di
Kota Kupang untuk melakukan kegiatan yang sesuai hobi diberbagai
bidang. Kegiatan yang dimaksudkan ialah kegiatan remaja/komunitas
diluar jadwal pelatihan yang ada di Youth Center.
o Rekreasi
Sebagai sarana rekreasi atau sosialisasi para remaja untuk mengisi
waktu luang yang bermanfaat. Fungsi hiburan ini bersifat pengunjung
remaja yang datang ke Youth Center secara insidensil atau tidak
memiliki pelatihan atau kegiatan khusus.
2. Fungsi Sekunder
Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota
Kupang memiliki beberapa fungsi kegiatan sekunder sebagai berikut
 Pameran dan pertunjukan (promosi)
Pameran dan pertunjukan merupakan fungsi sekunder yang mendukung
hasil dari kegiatan primer. Pameran atau pertunjukan ini dilakukan untuk
menampilkan dan memperlihatkan hasil dari pelatihan dan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh para remaja di Youth Center.
 Komersil
Sebagai area komersil untuk mendukung kegiatan utama. Contoh area
komersil ini ialah dengan disediakannya cafetaria, penjualan hasil
kerajinan dari komunitas- komunitas craft, dll.
 Pengelolaan dan Administrasi
Sebagai fungsi pengelolaan dan administrasi yang meliputi seluruh
aktivitas yang mengelola kegiatan-kegiatan yang ada di Youth Center.
3. Fungsi Penunjang
Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota
Kupang memiliki beberapa fungsi kegiatan penunjang sebagai berikut:
 Sebagai wadah yang menyediakan fungsi kebutuhan servis seperti
maintenance, keamanan, peribadatan, dll.

Gambar 4.11. Analisa fungsi Youth Center


(sumber : penulis, 2022)
4.2.2. Analisa Pelaku Dan Aktivitas

A . Klasifikasi Pelaku

Pelaku dalam Youth Center ini terdiri dari :

Gambar 4.12. Pelaku kegiatan dalam Youth Center


(sumber : Analisa penulis, 2022)

B. Alur Sirkulasi
1. Alur Sirkulasi Pelaku Managemen (Direktur, Staf Manager, Staf Devisi)

2. Alur Sirkulasi Pelaku Managemen (Resepsionis)


1. Alur Sirkulasi Seervis (Keamanan)

2. Alur Sirkulasi Seervis (Cleaning Service)

3. Alur Sirkulasi Servis (Teknisi)

4. Alur Sirkulasi Pengunjung Umum


5. Alur Sirkulasi Pengunjung Khusus (Pelatih)

6. Alur Sirkulasi Pengunjung Khusus (Anggota Pelatihan/Komunitas)

7. Alur Sirkulasi Pengunjung Khusus (Penyedia Jasa)

4.2.3. Analisa Kapasitas Pelaku


1. Pengunjung
Tabel 4.1. Asumsi kapasitas pelaku Youth Center (pengunjung)

Umur Laki- Perempuan Jumlah


laki
10_14 17935 17539 35474
15-19 25767 26825 52592
Jumlah  88.066
Sumber : BPS Kota Kupang, 2020
Tabel 4.1. Asumsi kapasitas pelaku Youth Center

Pelaku kegiatan keterangan Jumlah


pengunjung
Pengunjung khusus (pelatihan)

4.2.4. Pemrograman Ruang

Setelah menganalisa apa saja kebutuhan ruang aktivitas dalam Youth


Center di Kota Kupang, maka perlu dilakukan analisa untuk menentukan luasan
kebutuhan ruang yang telah diperoleh yakni program ruang yang akan dikajir
berdasarkan standar sebagai berikut:

a. Perhitungan Standart
 Architect’s Data, Ernst Neufert (EN)
 Neufert Architect Data (N)
 Time Saver Standart For Building Type (TSS)
 Dimensi Manusia dan Ruang Interior (DR)
 Perhitungan Asumsi (A)
b. Perhitungan Khusus
 10% : standart minimum
 20% : kebutuhan keleluasaan sirkulasi
 30% : kebutuhan kenyamanan fisik
 40% : kebutuhan kenyamanan psikologis
 50% : tuntutan persyaratan spesifik
kegiatan
 60% : keterlibatan terdahap sevis kegiatan
70-100% : keterkaitan dengan banyaknya kegiatan

4.3. Analisa Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang


(pemogramna)

Anda mungkin juga menyukai