Kolokium Edward Baliando 1606090050
Kolokium Edward Baliando 1606090050
OLEH:
(1606090050)
2022
BAB I
PENDAHULIAN
1.1.Latar Belakang
Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak kemasa
dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik,
psikis dan psikososial. Masa remaja merupakan salah satu periode dari
perkembangan manusia. Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-
anak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis,
dan perubahan sosial (Sofia & Adiyanti, 2013). Dalam masa pencarian identitas
diri, dimana identitas diri ini dibentuk dari hubungan psikologis remaja dengan
individu lain yaitu dengan teman dan sahabat. Karakter seseorang yang dijadikan
teman pun akan sangat berpengaruh pada perkembangan remaja. Hubungan
kelompok teman sebaya yang positif akan memberi hasil pada prestasi akademik
dan keterlibatan dalam kegiatan sekolah.
pada kontek social dari pembelajaran dan pengetahuan bahwa itu semua
dibagi secara bersama. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi
remaja untuk memperoleh informasih, mengevaluasi, dan memperbaiki
pemahaman mereka saat bertemu dengan pemikiran orang lain serta saat mereka
berpartisipasi dalam sebuah kelompok. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik)
Tercatat, pada tahun 2020 jumlah penduduk di Provinsi NTT berjumlah 5.541 394
jiwa untuk keseluruhan mengenai jenis kelamin dari laki-laki dan perempuan,
sedangkan untuk Data keseluruhan jumlah remaja dari usia 10-19 tahun di NTT
berjumlah 1.163.777 jiwa. mencakup dari keseluruhan jumlah laki-laki dari usia
10-19 tahun berjumlah 591.328 jiwa dan perempuan berjumlah 572.446 jiwa.
Dilihat dari jumlah remaja dan masalah yang terjadi dari individu masing-
masing dan kelompok-kelompok remaja di kota kupang maka harus adanya sarana
dan fasilitas untuk menunjang itu semua sebagai tempat untuk mengembangkan
potensi mereka dan menghindari dari masalah-masalah yang sering terjadi di
kalangan remaja dan kelompok-kelompok. Maka berdasarkan penulisan di atas
dan mengenai masalah dan potensi pada remaja, penulis menetapkan judul
perancangan berupa, “perancangan pusat Youth Center di kota kupang” sebagai
fasilitas umum bagi para remaja dan kelompok di kota kupang untuk
mengembangkan bakat dan potensi. Perancangan youth center dalam aspek
arsitektural akan didasari pada tema perancangan yaitu pusat kegiatan remaja dan
kelompok pada YOUTH CENTER guna menghasilkan sebuah bangunan yang
bersenergi dengan kegitan remaja dan kelompok-kelompok tertentu.
1.3. Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah di atas adalah:
1. Untuk Merancang pusat kegiatan remaja/komunitas (Youth Center)
yang dapat mewadai kegiatan yang dilakukan oleh remaja/komunitas.
2. Untuk Melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada di dalam
dan luar bangunan pada pusat kegiatan remaja/komunitas (Youth
Center).
1.4. Sasaran
Sasaran dari rumusan masalah diatas adalah:
1. Sebagai sarana pusat kegiatan remaja dan komunitas di kota kupang di
bidang non-akademik (olahraga, seni, social/bisnis, keagamaan, dan
teknilogi).
2. Dapat Menyediakan fasilitas dan sarana prasarana yang dapat
mewadahi aktifitas di dalam YOUTH CENTER di kota kupang
1.5. Manfaat
Ada pun manfaat dari penulisan perancangan pusat kegiatan remaja/
komunitas (youth center) kota kupang ini adalah:
1. Manfaat bagi penulis
a. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai hakikat pusat kegiatan
remaja/komunitas (youth center).
b. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai sarana/prasarana serta
fasilitas pada pusat kegiatan remaja/komunitas (youth center).
2. Manfaat bagi Masyarakat
a. Sebagai gambaran mengenai kegiatan-kegiatan remaja diluar
lingkungan sekolah.
b. Sebagai gambaran mengenai lingkungan sosial yang sebaiknya
disediakan khusus untuk para remaja mengembangkan hobi dan
passion mereka.
3. Manfaat bagi Akademisi
a. Sebagai literatur rancangan dengan objek pusat kegiatan
remaja/komunitas (youth center).
a. Pengertian remaja/kelompok
Remaja
A. Klasifikasi
Youth Center dapat di klasifikasikan berdasarkan beberapa hal yang dijelaskan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan tujuan pendirian Youth Center ditinjau dari tujuan
pendirianya terbagi menjadi dua yaitu sebagai fasilitas pembinaan yang
prefentif dan kuratif
a. Preventif : Youth Center yang didirikan sebagai upaya pembinaan remaja
untuk mencegah kenakalan
b. Kuratif : Youth Center yang didirikan sebagai upaya pembinaan untuk
penyembuhan kenakalan pada remaja.
2. Berdasarkan tipe pengelompokan
a. Ideologi : Islamic Youth Center, Christian Youth Center
b. Budaya : Java Youth Center, Baless Youth Center ,Betawi Youth Center
3. Berdasarkan keanggotaan Keanggotaan Youth Center dapat
diklasifikasikan sebagai berikut
a. Youth Center yang beranggotakan individu
b. Youth Center yang beranggotakan kelompok
c. Youth Center yang beranggotakan komunitas
1. Tipe A/Pemula
a. Ruang serbaguna adalah ruang tempat berolahraga dan pementasan
kesenian
b. Ruang belajar adalah ruang yang digunakan untuk tempat pelatihan dan
kursus
c. Kamar ganti pakaian atau kamar kecil
d. Ruang ibadah
e. Ruang pengelola
f. Tempat tinggal petugas jasa dan Gudang
g. Lapangan tebuka serbaguna
2. Tipe B/Madya
Tipe B pada hakekatnya sama dengan tipe A dengan perluasan pada ruang
serbaguna menjadi gedung serbaguna yang menampung olahraga bola voli dan
perluasan ruang belajar menjadi ruang diklat.
3. Tipe C/Utama
Pada dasarnya sama dengan tipe B, hanya ada penambahan pada fasilitas
gedung olahraga yang menampung kegiatan kesenian maupun pertunjukan dan
kolam renang.
B. Beberapa Fungsi dalam Youth Center
A. Klub Penelitian
Klub ini merupakan sebuah klub yang menyediakan program dan
sumber ilmu pengetahuan sains bagi remaja yang tertarik pada bidang
ini. Secara umum tujuan klub ini adalah memberikan wadah bagi para
pelajar untuk mengeksplorasi ilmu sains di luar pembelajaran sekolah
dan mengaplikasikannya ke dalam hal yang sederhana.
B. Klub Seni
Klub seni merupakan wadah komunitas pecinta seni mengembangkan
ide kreatifnya dalam berbagai bidang seni.
C. Klub Olahraga
Klub ini merupakan perkumpulan remaja yang memiliki ketertarikan
pada kegiatan olahraga. Klub olahraga sendiri di wadahi dalam sebuah
pusat olahraga yakni suatu tempat yang menyediakan berbagai macam
fasilitas fisik maupun non fisik untuk berbagai macam olahraga.
D. Klub Keagamaan
Klub keagamaan merupakan klub yang bergerak dalam bidang
pembinaan keagamaan dengan tujuan meningkatkan kuailat keimanan
dan ketaqwaan anggotanya.
Gambar 2.5 Site plan dan groundplan JDS Architects Euralille Youth
Centre Lokasi: Lille, Prancis) (Sumber : www.archdaily)
Selama dua puluh tahun terakhir bangunan ini menjadi hubungan Eropa
sebagai sebuah tujuan bisnis, dan kongre dan sebagi tempatyang bagus untuk
belajar dan hidup, dan juga sebagi tujuan wisata.
Gambar 2.5 Interior JDS Architects Euralille Youth Centre Lokasi: Lille,
Prancis) (Sumber : www.archdaily)
2.2.2. studi banding objek sejenis 2
A. Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5 Arquitectos Pada studi preseden
objek
Gambar 2.6 Peta Lokasi Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5 Arquitectos
(Sumber : www.archdaily)
Rivas-Vaciamadrid, Madrid, Spanyol
Arsitek : Manuel Collado Arpia y Nacho Martín Asunción
kolaborator : Eider Holgado, Richar y Diego Barajas
Teknik : Juan Travesí (Estructuras)
Kontraktor : Dragados
anggaran belanja : 2.344.502 €
Luas Site : 1.834,0 meter persegi
proyek Tahun : 2009
Gambar 2.8 Gubahan Massa Rivas Vaciamadrid Youth Center / MI5 Arquitectos
(Sumber : www.archdaily)
3 Oebobo 14.22 Oetete, Oebobo, Fatululi, Oebufu, Tuak Daun Merah, Kayu Putih, Liliba
4 Kota Raja 6.10 Bakunase, Bakunase II, Airnona, Naikoten I, Naikoten II, Kuanino, Nunleu,
Fontein
5 Kelapa Lima 15.02 Kelapa Lima, Oesapa, Oesapa Barat, Oesapa Selatan, Lasiana
6 Kota Lama 3.22 Airmata, Lahi Lai Bissi Kopan, Bonipoi, Merdeka, Solor, Todekisar, Oeba,
Fatubesi, Nefonaek, Pasir Panjang
Sumber : Kota Kupang dalam Angka 2017,2021
D. Klimatologi
Kota Kupang merupakan daerah beriklim tropis kering dimana Kota Kupang
memiliki 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau dengan kondisi
iklim yang juga tidak stabil. Berikut ini data iklim di Kota Kupang.
3.2. Kriteria Pemilihan Lokasi
Dalam memilih lokasi perancangan sebuah objek tentu ditinjau dari
berbagai aspek salah satunya ialah karakteristik lokasi. Karakteristik
pemilihan lokasi perancangan Youth Center di Kota Kupang ialah sebagai
berikut :
a. Lokasi harus sesuai dengan peruntukan lahan yang ada. Berdasarkan
kajian peruntukan lahan Bagian Wilayah Kota (BWK) Kota Kupang,
maka alternatif pemilihan lokasi perancangan Youth Center berada di
area BWK III yakni sebagai kawasan pengembangan perdagangan dan
jasa. Oleh karenna itu, pemilihan lokasi perancangan hendaknya berada
di area BWK III Kota Kupang.
b. Memperhatikan potensi dan sarana-prasarana yang ada di sekitar lokasi
yang dapat dikembangkan untuk mendukung ide perancangan.
c. Pencapaian dan aksesibilitas menuju lokasi perancangan hendaknya
dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum terutama bagi para pelajar dan mahasiswa.
d. Pemilihan lokasi perancangan hendaknya mendukung aspek
kenyamanan bekerja dan belajar pengguna.
1. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk
dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Wawancara dilakukan
dengan informan untuk mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan untuk
membangun sebuah youth center. Dari hasil wawancara dengan para informan
tersebut maka diperoleh data dibutuhkan sebagai bahan dasar perancangan youth
center.
2. Observasi
Observasi merupakan peninjauan atau pengamatan terhadap suatu objek.
Observasi dilakukan dengan cara melakukan survey berupa pengambilan foto
kondisi eksisting, dan pengamatan pada lokasi mengenai potensi dan masalah
yang ada sehingga diperoleh data eksisting lokasi. Data lokasi perencanaan yang
dibutuhkan antara lain:
- Batas administrasi
- Peruntukan lahan
- Luasan lokasi
- Klimatologi
- Keadaan topografi
- Aksesibilitas
- Vegetasi
- Utilitas
3. Studi Literatur
2. Analisis Fisik
a. Studi Lokasi Pada tahapan diharuskan mencari alternatif-alternatif
lokasi yang dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada. Lokasi yang
akan dijadikan sebagai tempat perancangan harus sesuai dengan
pembagian RTRW yang ada di Kota Kupang.
b. Studi Tapak Pada tahapan ini dilakuakan analisis terhadap data-data
tapak, yaitu;
1. Analisis Zonasi:
Analisis zonasi yang dilakukan untuk mengetahui pembagian kawasan ke
dalam beberapa zona sesuai dengan fungsi dan karakteristik dalam site
yang akan dibangun Auditorium seni musik dan teater. Dalam analisis
zonasi yang perlu di ketahui sebelum penentuannya adalah aktivitas dan
fasilitas dalam kawasan.
2. Analisis Sirkulasi:
Dalam analisis ini akan membahas bagaimana akses masuk dan keluar
tapak, pedestrian yang menghubungkan antar fasilitasfasiltas yang ada
dalam ruang lingkup Auditorium seni musik dan teater.
3. Analisis Vegetasi:
Dalam analisis ini akan membahas vegetasi-vegetasi yang perlu di
pertahankan pada tapak ataupun yang perlu ditambahkan pada tapak.
Vegetasi terdiri atas vegetasi peneduh, vegetasi pengarah dan vegetasi
penghias dan vegetasi penunjang kegiatan berbelanja dan bersantai
pengunjung di Auditorium seni musik dan teater.
4. Analisis topografi:
Dalam analisis ini akan dikaitkan dalam penggunaan yang optimal
terhadap kontur tanah yang ada pada lokasi perancangan yang mungkin
bisa dijadikan sebagai salah satu potensi pada tapak
5. Analisis klimatologi:
Dalam analisis ini akan membahas bagaimana bukaan, arah hadap, jenis
atap, yang digunakan dan material-material bangunan yang akan
digunakan pada perancangan shopping mall yang disesuaikan dengan
kondisi kilmatologi pada lokasi perancangan.
6. Analisis Utilitas:
Analisis ini bertujuan untuk mendukung penciptaan kemudahan,
kenyamanan, keselamatan pengguna dalam melakukan kunjungan ke
tapak. Analisis utilitas pada tapak seperti jaringan jalan, jaringan listrik,
dan jaringan air bersih,jaringan air kotor serta drainase.
7. Analisis bentuk:
Dalam analisis bentuk membahas tentang bentuk yang akan dipakai pada
perancangan Auditorium seni musik dan teater dan maksud dari bentuk
yang dipilih. Analisis bentuk dapat diperoleh dari konsep Arsitektur desain
yang mau digunakan.
B. Sintesis Perancangan
1. Sintesis non-fisik/fungsi
Program ruang didapat dari aktifitas sedangkan besaran ruang didapat dari
luas total ukuran perabot, besaran ruang juga menggunakan standar yang ada di
literatur.
b.Urutan Kegiatan
4.1.3. KLIMATOLOGI
4.1.4. PENCAPAIAN
Untuk mencapai lokasi, dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dan
umum melalui jl. Frans seda dan jl. W.j lalamentik sedangkan kendaraan pribadi
saja dapat dicapai melalui jl. Bajawa.
4.1.6. TOPOGRAFI
Keadaan kontur dengan kemiringan 3-5% dapat dibangun semua tipe jenis
bangunan dengan sistem drainase yang sederhana tanpa diperlukan perlakuan
khusus.. Kondisi tanah berbatu yang sedang ditutupi ilalang.
4.1.7. VEGTASI
Vegetasi yang terdapat diarea sekitar tapak didominasi oleh pohon Gamal
(Gliricidia speium), beberapa pohon lontar (Borassus flabellifer), dan ilalang
(Imperata Cylindrica).
4.1.8. KEBISINGAN
Kebisingan pada berkisar dari 45-96 dB, pada bagian Jl. Adi Sucipto dan
Jl. Piet A. Tallo adalah tingkat kebisingan paling tinggi karena banyak aktivitas
dari kendaraan bermotor yang lewat. Pada sisi barat kebisingan bertingkat rendah
karena aktivitas dari kendaraan yang lewat jalan local dan sisi selatan rendah
karena tingkat aktivitas cuma berasal dari aktivitas manusia di pemukiman warga.
Gambar 4.10. Tingkat kebisingan pada tapak
(sumber : penulis, 2022)
Pada Analisa fungsi ini akan dijelaskan fungsi-fungsi apa saja yang
nantinya akan diwadahi dalam Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center)
di Kota Kupang. Fungsi-fungsi tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu fungsi primer,
fungsi sekunder dan fungsi penunjang. Fungsi primer merupakan fungsi kegiatan
utama yang ada pada rancangan ini dan fungsi sekunder merupakan fungsi yang
nantinya akan mendukung kegiatan utama pada rancangan. Selanjutnya, fungsi
penunjang yaitu fungsi yang akan menunjang agar kegiatan primer dan kegiatan
sekunder dapat terpenuhi.
1. Fungsi Primer
Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota
Kupang memiliki beberapa fungsi kegiatan utama/primer sebagai berikut:
a. Pelatihan dan Pengembangan Hobi
Sebagai wadah untuk remaja mengembangkan hobi dan mendapatkan
pelatihan yang terarah di luar sekolah sesuai dengan bidang dan hobi yang
mereka minati.
b. Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas
Sebagai wadah untuk memfasilitasi kegiatan remaja dan komunitas di
Kota Kupang untuk melakukan kegiatan yang sesuai hobi diberbagai
bidang. Kegiatan yang dimaksudkan ialah kegiatan remaja/komunitas
diluar jadwal pelatihan yang ada di Youth Center.
o Rekreasi
Sebagai sarana rekreasi atau sosialisasi para remaja untuk mengisi
waktu luang yang bermanfaat. Fungsi hiburan ini bersifat pengunjung
remaja yang datang ke Youth Center secara insidensil atau tidak
memiliki pelatihan atau kegiatan khusus.
2. Fungsi Sekunder
Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota
Kupang memiliki beberapa fungsi kegiatan sekunder sebagai berikut
Pameran dan pertunjukan (promosi)
Pameran dan pertunjukan merupakan fungsi sekunder yang mendukung
hasil dari kegiatan primer. Pameran atau pertunjukan ini dilakukan untuk
menampilkan dan memperlihatkan hasil dari pelatihan dan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh para remaja di Youth Center.
Komersil
Sebagai area komersil untuk mendukung kegiatan utama. Contoh area
komersil ini ialah dengan disediakannya cafetaria, penjualan hasil
kerajinan dari komunitas- komunitas craft, dll.
Pengelolaan dan Administrasi
Sebagai fungsi pengelolaan dan administrasi yang meliputi seluruh
aktivitas yang mengelola kegiatan-kegiatan yang ada di Youth Center.
3. Fungsi Penunjang
Perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota
Kupang memiliki beberapa fungsi kegiatan penunjang sebagai berikut:
Sebagai wadah yang menyediakan fungsi kebutuhan servis seperti
maintenance, keamanan, peribadatan, dll.
A . Klasifikasi Pelaku
B. Alur Sirkulasi
1. Alur Sirkulasi Pelaku Managemen (Direktur, Staf Manager, Staf Devisi)
a. Perhitungan Standart
Architect’s Data, Ernst Neufert (EN)
Neufert Architect Data (N)
Time Saver Standart For Building Type (TSS)
Dimensi Manusia dan Ruang Interior (DR)
Perhitungan Asumsi (A)
b. Perhitungan Khusus
10% : standart minimum
20% : kebutuhan keleluasaan sirkulasi
30% : kebutuhan kenyamanan fisik
40% : kebutuhan kenyamanan psikologis
50% : tuntutan persyaratan spesifik
kegiatan
60% : keterlibatan terdahap sevis kegiatan
70-100% : keterkaitan dengan banyaknya kegiatan