KOLOKIUM
KOLOKIUM
OLEH:
(1606090050)
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Remaja ialah
masa perubahan atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis,
perubahan psikologis, dan perubahan sosial (Sofia & Adiyanti, 2013).
Masa remaja merupkan masa pencarian identitas diri, dimana identitas diri ini dibentuk
dari hubungan psikologis remaja dengan individu lain yaitu dengan teman dan sahabat. Karakter
seseorang yang dijadikan teman pun akan sangat berpengaruh pada perkembangan remaja.
Hubungan kelompok teman sebaya yang positif akan memberi hasil pada prestasi akademik dan
keterlibatan dalam kegiatan sekolah. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi
remaja untuk memperoleh informasi, mengevaluasi, dan memperbaiki pemahaman mereka saat
bertemu dengan pemikiran orang lain serta saat mereka berpartisipasi dalam sebuah kelompok.
Kota Kupang merupakan salah satu Kota yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, jumlah penduduk di provinsi Nusa
Tenggara Timur berjumlah 5.541.394 jiwa secara keseluruhan untuk jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Sedangkan data keseluruhan jumlah remaja dari usia 10-19 tahun di NTT berjumlah
1.163.777. Anak laki-laki dari usia 10-19 tahun berjumlah 591.328 jiwa, sedangkan perempuan
berjumlah 572.446 jiwa.
Jumlah remaja di Kota Kupang secara keseluruhan laki-laki dan perempuan dari umur 10-
19 tahun berjumlah 161.273 jiwa. Jumlah remaja laki-laki adalah 83.393 jiwa, sedangkan
perempuan berjumlah 77.880 jiwa.
jumlah komunitas/kelompok yang ada di Kota Kupang berdasarkan data yang didapat dari
berbagai sumber berjumlah 11 komunitas. Diantaranya : Sentra UMKM APASA, Komunitas
Peace Maker Kupang (kompak, Kupang Road Cycling, Komunitas Pecinca Sepak Bola, Fotografi
Kota Kupang, komunitas film kupang, Komunitas Leko, komunitas Sahabat Lingkungan, Timore
Art Graffiti, Ikatan Musisi Muda Timor Kupang, Timor Creative People. Dari masing-masing
komunitas ini terdiri dari berbagai kalangan dan umur untuk remaja sendiri berusia dari 10-19
tahun keatas.
Dapat dilihat pada data diatas bahwa Kota Kupang memiliki potensi yang besar
berdasarkan jumblah remaja yang berada dalam usia produktif dan jumlah dari
komunitas/kelompok yang ada. Banyak hasil karya yang dapat mereka hasilkan bila bakat dan
talenta mereka ditempa dengan baik. Namun sayangnya banyak remaja dan kelompok/komunitas
di Kota Kupang yang terlibat dalam hal-hal negatif yang sangat merugikan diri mereka sendiri,
keluarga dan masyarakat. Hal negatif tersebut berupa mabuk-mabukan, melakukan pemalakan
pada angkutan-angkutan umum, dan melakukan balapan liar.
Pentingnya dibangun wadah tempat berkumpul dan berlatih bagi para remaja menjadi hal
yang patut diperhatikan oleh pemerintah. Remaja yang berkumpul dan melakukan hal-hal negatif,
harusnya bisa diubah menjadi positif jika mendapatkan fasilitas yang mewadahi perkembangan
minat dan bakat mereka. Masalah-masalah seperti kurangnya ruang gerak agar bebas berlatih,
kurangnya kantor atau ruang administrasi yang dapat mengatur jalannya kegiatan para
remaja/komunitas, serta kurangnya sumber pengetahuan bagi para remaja untuk memperluas ilmu
atau bakat yang mereka miliki menjadi penghalang bagi pribadi-pribadi muda untuk berkembang
kearah yang lebih baik. Maka berdasarkan data dan masalah pengembangan potensi pada remaja,
penulis menetapkan judul perancangan berupa, “Perancangan Pusat Youth Center di Kota
Kupang” sebagai fasilitas umum bagi para remaja dan kelompok di Kota Kupang untuk
mengembangkan bakat dan potensi. Perancangan Youth Center dalam aspek arsitektural akan
didasari pada tema perancangan yaitu Arsitektur tropis sebagai penerapan material pada
perancangan bangunan Youth Center guna menghasilkan sebuah bangunan yang bersenergi
dengan kegitan remaja dan kelompok-kelompok tertentu.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang yang telah dikemukakan diatas, masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut
1.2.1. Identifikasi masalah
Kota Kupang merupakan salah satu kota yang belum memiliki Youth Center bagi
kalangan remaja/komunitas yang mampu menyediakan berbagai macam fasilitas pembelajaran
dan pelatihan bagi anggota-anggota komunitas/remaja untuk mengembangkan bakat mereka,
sehingga diperlukan sarana prasarana seperti Youth Center yang mampu memenuhi segala
kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi aktifitas yang dilakukan bagi remaja/komunitas.
1.2.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah :
Bagaiamana Perencanaan Pusat kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang
dapat mewadahi aktifitas dari remaja/kominutas yang ada di Kota kupang.
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah : Untuk
merencana Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang dengan fasilitas-
fasilitas yang mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Remaja/Komunitas yang ada.
1.4. Sasaran
Dalam mencapai tujuan diatas, maka sasaran yang hendak dipakai adalah :
a. Teridentifikasihkannya aktivitas pengelola dan pengunjung dalam perancangan pusat
kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center).
b. Teridentifikasihkannya fasilitas-fasilitas dalam perancangan pusat kegiatan Youth Center
di Kota Kupang.
c. Tercapainya perancangan pusat kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota
Kupang.
1.5. batasan masalah
Pada tulisan ini permasalahan yang dibatasi adalah :
a. lokasi perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) ini berlokasi di
Kota Kupang pada kawasan campuran dan sesuai dengan RTRW Kota Kupang.
b. Fasilitas yang diciptakan adalah fasilitas yang menunjang kegiatan Remaja/komunitas saat
melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan dan pembelajaran.
c. Menerapkan material-material yang mampu mewujudkan suasana di dalam dan diluar
bangunan menjadi nyaman dan aman bagi pengguna dan pengunjung Remaja/Komunitas
berdasarkan tema perancangan tropis.
1.6. Manfaat
dalam penulisan ini penulis berharap dapat berguna bagi pihak-pihak lain yang
membutuhkan. Adapun manfaatnya adalah :
a. Bagi Pemerintah Kota Kupang.
b. Penulis ini diharapkan dapat menjadi usulan kepada Pemerintah Kota Kupang sebagai
acuan dalam penataan pusat kegiatan Remaja/Komunitas.
c. Bagi aspek pengembangan ilmu.
d. Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang ilmu arsitektur
khususnya dalam perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas di Kota Kupang.
e. Sebagai pemenuhan akan syarat umum mata kuliah dalam perkuliaan Arsitektur di
Universitas Nusa Cendana.
1.7. Keluaran
Adapun hasil dari tulisan ini adalah konsep perancangan pusat kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang.
Kota Kupang merupakan salah satu Kota yang belum memiliki satu
kawasan khusus yang mampu memenuhi segala kebutuhan
Remaja/Komunitas, baik itu dalam bentuk kegiatan-kegiatan atau
festival semua kegiatan hanya dilakukan di luar ruang dan public
space saja.
2. Batasan Objek
Fasilitas yang dirancang bukan hanya untuk mendesain bangunan tetapi juga
memperhatikan penataan landscape dan fasilitas pada perancangan yang dikhususkan pada
fasilitas umum dan fasilitas kompetisi.
3. Batasan Tema
Batasan tema perancangan ini adalah arsitektur tropis sebagai penerapan material
pada perancangan bangunan Youth Center.
4. Batasan Lokasi
Judul yang di angkat pada perancangan ini adalah “Perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) Di Kota Kupang”. Untuk memahami judul lebih
mendalam, maka akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan judul sebagai berikut: menurut
(Jogiyanto, 2005) perancangan merupakan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh.
Menurut (Mulyadi, 2007) perancangan adalah suatu fase yang diawali dengan evaluasi
atas alternatif rancangan sistem yang diikuti dengan penyiapan spesifikasi rancangan yang
berorientasi kepada pemakaian tertentu dan diakhiri dengan pengajuan rancangan pada manjemen
puncak.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan sebuah proses
pembuatan sistem baru atau pengembangan dari sistem yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini
beberapa pengertian mengenai pusat, kegiatan, remaja, komunitas, kota, Kota Kupang:
a. Pengertian pusat
Pusat merupakan pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan dalam berbagai
urusan, hal dan sebagainya. (KBBI, 2017)
Pusat merupakan tempat yang berada di tengah-tengah atau berada di satu titik
yang menjadi sebuah patokan (KBBI, 2017)
b. Pengertian kegiatan
Kegiatan merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang pada umumnya tidak
dilakukan secara terus menerus. Penyelenggaraan kegiatan itu sendiri bisa merupakan
badan, instansi, pemerintah, organisasi, orang pribadi, lembaga, dll.
c. Pengertian remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau
to grow maturity (Golinko, 1984 dalam rice, 1990). Masa remaja merupakan masa
peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa yang
ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis, ditandai dengan tumbuh
dan berkembangnya seks primer dan sesk sekunder sedangkan secara psikologis
ditandai dengan sikap dan perasaan, keinginan dan emosi yang labil atau tidak
menentu (Hurlock, 1990)
d. Pengertian komunitas
Istilah kata Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata
dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang.
e. Pengertian kota
Pengertian kota yang lebih sering digunakan di Indonesia adalah tempat dengan
konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena terjadi pemusatan
kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas penduduknya. Kota
merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukan oleh kumpulan rumah-
rumah yang mendominasi tata ruangnya secara mandiri (Anonim, 2015). Dengan
ungkapan yang berbeda, definisi kota yang lain adalah permukiman yang berpenduduk
relatif besar, luas area terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan
penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok orang dalam jumlah tertentu dan bertempat
tinggal dalam suatau wilayah gografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional,
ekonimis, dan individualis (Ditjen Cipta Karya, 1997).
f. Kota Kupang
Kota Kupang adalah sebuah Kotamadya dan merupakan Ibu Kota dari Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Tinjauan terhadap kegiatan remaja/kominutas terdiri dari studi literatur pusat mengenai
kegiatan remaja/komunitas dan juga studi kasus terhadap pusat kegiatan remaja/komunitas.
Remaja memiliki berbagai istilah dan definisi yang berbeda-beda disetiap negara. Pada
kepustakaan atau bahasa dari negara lain (Belanda dan Inggris), kata remaja sering
diperbincangkan dengan istilah “adolescent” atau “adolescentia”. Adolescentia berasal dari istilah
latin yang berarti masa muda yang terjadi antara 10-19 tahun yang merupakan masa transisi atau
peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan
aspek fisik, psikis, dan psikososial. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat di Indonesia lebih
akrab menyebut masa remaja dengan istilah “puber”. Puber atau pubertas dalam bahasa latin
memiliki arti kelaki-lakian dan menunjukkan kedewasan yang dilandasi oleh sifat kelakian dan
ditandai oleh kematangan fisik. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan jasmaniah yang
berkaitan dengan proses kematangan jenis kelamin serta perkembangan psikososial yang
berhubungan berfungsinya seseorang dalam lingkungan sosial, yakni dengan melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap orangtua.
Seperti halnya dengan semua periode tentang perkembangan remaja yang penting selama
rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan
periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut adalah:
Pada masa perkembangan remaja ini ada beberapa aspek yang sangat menonjol
perkembangannya. Antara lain adalah sebagai berikut :
a. Perkembangan Fisik
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan fisik sangat pesat pada usia 12/13-
17/18 tahun. Pada masa ini, remaja merasakan ketidaknyamanan dan ketidakharmonisan
pada diri mereka karena anggota badan dan otot-otonya tumbuh secara tidak seimbang.
Pertumbuhan otak secara cepat terjadi pada usia 10-12/13 dan 14- 16/17 tahun.
Pertumbuhan otak wanita meningkat 1 tahun lebih cepat daripada laki-laki yaitu pada usia
11 tahun, sedangkan pertumbuhan otak laki-laki meningkat 2x lebih cepat dari pada
wanita dalam usia 15 tahun.
b. Perubahan Eksternal
Untuk tinggi rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang pada usia
anatar 17-18 tahun. Sedangkan laki-laki 1 tahun lebih lambat dari pada perempuan. Untuk
berat perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi, tetapi
berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung
sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali. Sedang untuk organ seks, organ
seks laki-laki maupun perempuan akan mencapai ukuran yang matang pada akhir masa
remaja. Pada seks, anak perempuan memulai pestanya lebih cepat daripada anak laki-laki.
Untuk proporsi tubuh berbagai bagian tubuh lambat laun akan menunjukkan
perbandingan yang baik, misalnya badan melebar dan memanjang yang mengakibatkan
tubuh tak kelihatan terlalu panjang
c. Perkembangan emosi
Perkembangan emosi pada masa remaja ini cenderung lebih tinggi dari masa anak-
anak. Hal ini dikarenakan mereka berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi
yang baru. Sedangkan selama mereka pada masa kanak-kanak kurang mempersiapkan diri
untuk menghadapi kehidupan bermasyarakat.
d. Perkembangan sosial
Sosial cognition berkembang pada masa remaja. Sosial Cognition yaitu
kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja dapat memhami orang lain sebagai
individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat nilai-nilai maupun
perasaanya. Pemahaman ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih
akrab dengan mereka, terutama teman sebaya.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistika Kota Kupang, jumlah
remaja yang ada di Kota Kupang sebagian besar ialah remaja yang ada pada fase remaja akhir
atau periode late adolescent (dimulai pada usia 19 tahun keatas). Jumlah remaja pada fase tersebut
ialah 115.600 orang dengan jumlah remaja laki-laki 73.207 orang dan jumlah remaja perempuan
42.393 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) ini pengguna yang nantinya dominan ada di perancangan ialah
remaja pada usia 10-19 tahun.
Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata dasar
communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang. Wikipedia Bahasa Indonesia
menjelaskan pengertian komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas
manusia, individu-individu didalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,
preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa (Agoes Patub BN, 2011).
Komunitas (community) adalah sebuah kelompok sosial yang terdiri dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama, komunitas
dalam konteks manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan,
sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas
berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari
communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.
Berdasarkan istilah dari pengertian komunitas di atas di Kota Kupang, memiliki beberapa
komunitas di berbagai bidang yang mencakup umur dari kegiatan berdasarkan usia seperti yang
akan dijelaskan sebagai berikut:
Tinjauan terhadap Youth Center terdiri dari studi literature mengenai pusat kegiatan
Remaja/komunitas pada (Youth Center) dan studi kasus terhadapt pusat kegiatan
Remaja/komunitas pada (Youth Center
Youth berarti remaja. Youth merupakan salah satu tahap perkembangan manusia. Ada
banyak pengertian dari Youth dilihat dari banyak perspektif diantaranya:
1. Merupakan salah satu bagian dalam selang kehidupan suatu individu : bagian dari
perkembangan psikologi.
2. Merupakan salah satu elemen dalam pergantian kegidupan : suatu bagian dalam hidup
yang ditandai dengan ketidak sempurnanya dalam hubungan sosial.
3. Youth atau remaja sebagai inter-lingking sphere atau struktur mikro dan makro dalam
suata hubungan sosial.
4. Youth adalah suatu periode dari pertumbuhan kognitif yang luas. Dalam tahap ini
perkembangan pengertahuan da kemampuan yang baru berkembang sangat cepat,
dapat dilihat dari kemampuan belajar.
1. Pusat, sentral, adalah bagian paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi
dalam komunitas
2. Suatau tempat dimana sesuatu yang menarik aktif atau fungsi terkumpul atau
terkonsentrasi.
Jadi pengertian Youth Center adalah tempat yang menjadi pusat dari kegiatan yang
berhubungan dengan perkembangan hidup remaja/ komunitas.
a. Tujuan umum
Menciptakan iklim yang sehat dan memberi kemungkinan kreatifitas generasi muda
dalam sebua komunitas berkembang secara wajar dan bertanggung jawab.
b. Tujuan khusus
1. Mengusahakan agar generasi muda pada komunitas terlibat dalam proses
kehidupan berbangsa dan bernegara serta pelaksanaan pembangunan nasional
2. Menciptakan generasi muda pada komunitas yang kreatif, dinamis, terampil,
dan bertanggung jawab.
3. Membantu generasi muda dalam sebuah komunitas untuk menyelanggarakan
kegiatan-kegiatan di bidang mental spiritual, ilmu pengetahuan, dan ketrapilan,
kreasi serta rekreasi.
1. Menyediakan sarana dan prasarana kegiatan remaja antara lain kegiatan di bidang
keagamaan, ilmu pengetahuan dan ketrampilan serta rekreasi.
2. Menyiapkan program kegiatan dalam rangka memupuk dan menyalurkan aspirasi,
hasrat, bakat, dan minat Remaja/komunitas kea rah kegiatan yang positif.
3. Mengadakan kerjasama dengan instansi atau organisasi lain yang berkaitan dengan
pembinaan dan pengembangan remaja/komunitas.
Dari berbagai jenis kegiatan yang diselenggarakan di Youth Center pada umunya dapat
dibagi menjadi 3 golongan jenis kegiatan diantaranya:
Berangkat dari pernyataan bahwa Youth Center merupakan fasilitas pembinaan yang berupa
wadah pendidikan non formal, dimana kegiatan yang berlangsung di dalamnya tidak berdasarkan
kurikulum buku. Sehingga selanjutnya perlu dirumuskan kegiatan yang tepat guna, berdaya guna
serta berhasil sesuai dengan aspirasi tuntutan kebutuha remaja/komunitas dan masyarakat.
1. Sistem pembinaan
Sistem pembinaan akan menentukan bentuk dan wadah yang add dimana sistem
pembinaan ini meliputi:
a. Sistem pembinaan satu arah
Untuk pengetahuan yang bersifat pasif seperti penataran dan pengembangan tori
ketrampilan di dalam kelas.
b. Sistem pembinaan dua arah
Untuk berbagai kegiatan diskusi, bertukar informasi, bimbingan belajar dan
penyuluhan.
c. Sistem pembinaan yang bersifat latihan berat
d. Latihan pembinaan fisik seperti bulu tangkis, bola basket, bola voli, bola kaki(futsal),
latihan musik dan menari.
2. Sifat pembinaan
Sifat pembinaan dosesuaikan dengan karakter remaja dalam komunitas dan kebutuhan
akan sarana tertentu untuk masing-masing kegiatan. Sifat-sifat pembinaan tersebut antara
lain adukatif, kratif dan rekreatif.
3. Tinglat kegiatan pembinaan
a. Kegiatan primer
Tingakat kegiatan primer yaitu kegiatan utama yang akan diwadahi di Youth Center
dimana meliputi:
1) Kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan
kebribadian remaja dalam komunitas seperti ceramah, diskusi dan
kepustakaan.
2) Kegiatan yang beruhubungan dengan pembinaan sikap sosial
kemsyarakatan bagi remaja dalam komunitas.
3) Kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan
daya kreasi remaja seperti kesenian dan pengembangan minta.
4) Kegiatan yang berhubungan denga hal-hal yanh bersifat
rekreatifkomunikatif seperti koperasi remaja/ komunitas.
b. Kegiatan sekunder
Kegiatan sekunder yaitu kegiatan yang menunjang kegiatan utama yakni:
1) Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan Youth Center sperti pengelola
pelaksanaan program dan pengelola fasilitas pembinaan.
2) Kegiatan pelengkap yaitu kegitan servis seprti parker dan penyimpanan
perlengkapan.
Sesuai dengan peranan Youth Center dalam pembinaan remaja/komunitas, maka titik berat
Youth Center adalah pada penyediaan fasilitas khususnya sarana dan prasarana secara tetap dan
berkesinambungan bagi kegiatan remaja/komunitas
Ada berbabagai jenis fasilitas prsarana dan sara yang dapat disediakan oleh Youth Center.
Secara garis besar fasilitas tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis fasilitas yaitu:
Tema rancangan adalah Arsitektur Tropis sebagai rancanan penerapan pada bangunan
Youth Center bagi kalangan Remaja/Komunitas Kota Kupang.
Tropis merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani, yaitu “tropikos” yang berarti garis
balik yang meliputi sekitar 40% dari luas seluruh permukaan bumi. Garis-garis balik ini adalah
garis lintang. Daerah tropis didefinisikan sebagai daerah yang terletak di garis isotherm 20˚ di
sebelah bumi utara dan selatan (Lippsmeier, 1994)
- Ciri-ciri daerah beriklim tropis, antara lain:
a) Suhu udara rata-rata 23˚C
b) Tekanan udara rendah
c) Curah hujan tinggi (diatas 2000 mm)
d) Kelembapan udarah relative tinggi diatas 90%
e) Radiasi matahari tergolong sedang sampai kuat
f) Pertukaran panas sedikit
g) Hembusan angina sedikit
Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi matahari sangat
berpengaruh terhadap kegiatan Remaja/Komunitas.kekuatan efektifnya ditentukan oleh energy
radiasi matahari, pemantulan pada permukaan bumi, berkurangnya radiasi oleh penguapan, dan
arus radiasi di atmosfer. Semuanya membentuk keseimbangan termal pada bumi.
Namun menurut curah hujannya, daerah beriklim teropis terbagi menjadi dua, yaitu:
Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu Arsitektur yang mempelajari tentang
Arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca pada lokasi di mana massa bangunan
atau kelompok bangunan berada serta dampak ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar.
Keberadaan Arsitektur tropis sangat dipengaruhi oleh faktor arah peredaran dan posisi
matahari dan terjadinya hujan. Maka dari itu mayoritas Arsitektur tropis mempunyai bentuk
elemen bangunan yang sudah beradaptasi dengan daerah dengan curah hujan dan panas yang
tinggi.
Adaptasi Arsitektur terhadap iklim terutama adaptasi terhadap matahari dan hujan, agar
suatu hunian dapat selaras dan bersinergi dengan alam dan manusia. Ada beberapa yang perlu di
teliti persyaratan-persyaratan iklim untuk setiap bangunan secara terperinci melalui informasi
mengenai kondisi iklim berikut:
1. Radiasi matahari
Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi matahari
sangat berpengaruh terhadapt kehidupan manusai (Remaja/komunitas). Kekuatan
efektifnya ditentukan oleh energi radiasi (insolasi) matahari pemantulan pada permukaan
bumi berkurangnya radiasi oleh penguapan dan arus radiasi di atmosfir. Semuanya
membentuk keseimbangan termal pada bumi.
2. Temperature
Daerah yang paling panas adalah daerah yang paling banyak menerima radiasi
matahari, yatu daerah katulistiwa. Tetapi pengurangan temperatur dari katulistiwa ke
kutub tidak seragam, karena pengaruh beberapa faktor.
3. Kelembaban udarah
Kadar kelembaban udara berbeda dengan unsur-unsur yang lain dapat mengelami
fluktuasi yang tinggi dan tergantung terutama pada perubahan temperatur udara. Semakin
tinggi temperatur semakin tinggi pula kelembaban menyerap air.
4. Presipitasi
Presipitasi terbentuk oleh kondensasi atau sublimasi uap air. Presipitasi jatuh
berupa hujan, hujan gerimis, hujan es, atau hujan salju, sedangkan dipermukaan bumi
terbentuk embun atau embun baku.
Pembentukan presipitasi terjadi karena beberapa sebab antara lain oleh
pengumpulan partikel air pada :
a) Tetesan air atau kristal es, terutama pada awan yang bergerak vertikal.
b) Kristal garam di atas lautan.
c) Partkel lainnya di atas daerah industri.
5. Arah dan gaya angina
Gerakan udara terjadi yang disebabkan oleh pemanasan lapisan- lapisan udara
yang berbeda-beda. Skalanya berkisar mulai dari angin sepoi-sepoi sampai angin topan
yakni kekuatan angin 0 – 12 (skala beaufort).
Jadi arah angin sangat menentukan orientasi bangunan. Jika didaerah lembab
diperlukan sirkulasi udara yang terus menerus didaerah kering orang cenderun
membiarkan sirkulasi udara hanya pada waktu dingin atau malam hari. Karena itu
didaerah tropika basah dinding-dinding luar sebuah bangunan terbuka untuk sirkulasi
udara lebih besar dari pada yang dibutuhkan untuk pencahayaan. Sedangkan di daerah
kering lubang cahaya biasanya dibuat lebih kecil dari pada yang dibutuhkan untuk
pencahayaan.
Data-data pengukuran lokasi banguna yang direncanakan harus diikutsertakan
dalam studi sebagai kontrol terhadap data-data meteorologi umum. Karena dengan
mengamati arah dan kecepatan angin serta faktor-faktor yang dapat mengubahnya, kondisi
iklim interior dapat diperbaiki.
Bangunan dengan desain arsitektur tropis memiliki ciri khas atau karakter yang
menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis atau memiliki bentuk tropis. Desain bangunan dengan
karakter tropis memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut yaitu :
]
2.4. Tinjauan preseden
Dalam perancangan pusat kegiatan remaja dan komunitas (Youth Center) ini membutuhkan
tinjauan preseden sebagai perencanaannya.
Garry Comer (1927-2006) adalah penemu dari katalog pakaian Land’s End. Ia berasal dari
daerah Grend Crossing, Chicago, USA. Ketika ia kembali ke kampung halamannya, ia sedih
karena banyaknya kekerasan dan kejahatan vandalism yang dilakukan beberapa kelompok yang
terdiri dari remaja dan dewasa di daerah tersebut. Untuk itu diamembuat Youth Center untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
.
Gam bar 2.3. Suasana Gymnasium Garry Come r YC
Sumbe r: http://www.archdaily.com
Youth Center ini menyediakan ruang untuk berbagai program pendidikan dan rekreasi
remaja . Ruang utama bangunan , sebuah gimnasium beradaptasi yang berfungsi sebagai ruang
praktek sehari-hari. Ruang ini , bersama-sama dengan kantin yang berdekatan yang menghadap
gimnasium.
Secara garis besar Youth Center ini mempunyai beberapa ruangan yang difokuskan untuk
kegiatan yang spesifik. Ruangan-ruangan ini berisi program-program pendidikan dan rekreasi
pemuda, termasuk seni dan kerajinan kamar , laboratorium komputer , ruang tari , studio
rekaman , toko desain kostum , les dan studi ruang , ruang kelas , kantor dan ruang pameran.
Selain itu terdapat bar yang terkoneksi antara setiap ruang dan bersifat fleksibel yang dapat
dimodifikasi dari waktu ke waktu sebagai skeberlanjutan program di Youth Center. Bar ini
berhenti dalam ruang penting pada eksterior bangunan ( kamar tari , seni kamar ) untuk
mengiklankan kegiatan di dalam masyarakat.
Kaca di dalam gedung difungsikan sebagai akses visual antara ruang program yang
berbeda untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antara pengguna bangunan yang berbeda, serta
menciptakan rasa aman bagi anak-anak yang menggunakan fasilitas di dalam Bangunan tersebut.
Gam bar 2.4. Kac a Sebagai Pembatas Antar Ruang Kantin dengan Gymnasium
Sumbe r: http://www.archdaily.com
Selain itu Di lantai 2 bangunan terdapat taman yang berada di atas area gymnasium.
Taman tersebut merupakan struktur atap hijau dengan luas 8.160 sf dengan kedalaman tanaman
18-24 inci. Taman ini memungkinkan untuk memproduksi pangan seperti kubis , bunga matahari ,
wortel , selada dan stroberi.
Desain atap hijau ini menampung enam sumur cahaya logam besar, yang berfungsi
sebagai unsur ekspresi artistik dan juga memberikan pencahayaan matahari pasif ke gimnasium
dan cafe yang berada di bawah taman tersebut. Selain itu terdapat jendela di sepanjang koridor
sirkulasi lantai tiga hal ini agar siswa dapat melihat kebun ketika mereka bergerak dari satu kelas
ke kelas yang lain. Taman ini juga merupakan sebuah ruang kelas ruang kelas yang menawarkan
remaja untuk belajar hal-hal yang dapat diterapkan di taman seperti geometri , teknologi atap
hijau , manajemen usaha kecil , seni kuliner dan ilmu lingkungan .
Gam bar 2.5. G reen R oof yang te rletak di lantai 1 Garry Com er YC
Sumbe r: http://www.archdaily.com
Gam bar 2.6. Site Pla,de nah, potongan Garry Come r Youth Ce nte r
Sumbe r: http://www.archdaily.com
Area :2.329 m
Tahun :2020
Hawkins\Brown telah mengubah gedung perpustakaan yang kurang terpakai di Plumstead
High Street menjadi pusat gabungan yang menyediakan fasilitas budaya, rekreasi, dan olahraga
publik atas nama Royal Borough of Greenwich. Fasilitas baru termasuk perpustakaan anak-anak
dan orang dewasa yang terpisah, kafe, ruang kolaborasi yang fleksibel, gym dan lapangan bulu
tangkis, serta dua studio besar untuk seni pertunjukan, yoga, atau pameran.
Penyelesaian The Plumstead Center menandai fase pertama Kerangka Kerja Urban Royal
Borough of Greenwich untuk Plumstead. Pendekatan kolaboratif untuk proyek ini didorong oleh
tujuan 'perpustakaan lokal' yang didefinisikan ulang, membawa kehidupan baru ke gedung yang
ada dan menciptakan tujuan baru bagi masyarakat Plumstead.
G ambar 2.9. ruang & tam pak luar bangunan pada P lumste ad Ce ntre / Hawkins\B rown
Sumbe r: http://www.archdaily.com
Ekstensi telah dibangun dengan bahan yang sama dengan perpustakaan: batu bata, kaca,
dan logam digunakan untuk membuat bangunan modern yang simpatik, tetapi secara gaya
berbeda dari tetangganya. Di jantung bangunan baru, pintu masuk dan 'gunung buku'
menyediakan pengaturan sosial informal untuk membaca, bekerja, atau sekadar melihat ke seluruh
bangunan. Pusat ini telah dirancang dengan keterbukaan dan inklusivitas pada intinya,
memungkinkan pengguna untuk melihat ke seluruh bangunan, melalui ruang dan aktivitas yang
berbeda, dari satu ujung ke ujung lainnya, menyambut semuanya.
N KEL.KOMUNITA UMUR PRISIP TEORITIS GAMBARAN FASILITAS
O S Garry Comer Youth Center Plumstead Centre /
Hawkins\Brown
Kesimpulan dari studi perancangan sejenis dan teori reaksi berdasarkan tingkat umur pada
pusat kegiatan remaja/komunitas (YOUTH CENTER):
2.5.1. Pelaku
Aktifitas yang akan terjadi dalam kawasan reaksi ini berdasarkan pada pelaku kegiatan
atau pengunjung dari kalangan remaja/komunitas yang akan menikmati segala fasilitas yang
tersedia didalam pusat Youth Center ini.
2.5.2. Fasilitas
a. Kelas-kelas teori :untuk anak-anak umur 10-14 tahun, berdasarkan hoby dan bakat yang
dimiliki
b. Kelas-kelas pelatihan: untuk anak-anak usia 15-19 tahun, seperti futsal, basket, voli,
bulutangkis dan fotografis (teknologi)
c. Area santai : taman baca
d. Ada pun fasilitas yang dapat dinikmati semua kalangan umur contohnya fasilitas
perpustakaan, cafeteria dan area seni.
BAB III
GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN
3.1. Gambaran Umum Lokasi
Lokasi perancangan berada di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur dan berikut ini
merupakan penjelasan mengenai letak geografis Kota Kupang
3.1.1. Letak Geografis, luas Wilayah, dan Wilayah Administrasi
Perancangan pusat kegiatan Remaja/Komunnitas ini akan menjadi salah satu pusat
edukasi dan pelatihan di Kota Kupang yang mampu mewadahi segala kebutuhan
Remaja/Komunitas pada banguna Youth Center.
Lokasi perancangan pusat Youth Center ini berada di Kota Kupang. Kota Kupang
merupakan kota terbesar di Pulau Timor yang terletak di pesisir Teluk Kupang,bagian Barat
Laut Pulau Timor (Anonim, 2021), dengan kondisi topografi Kota Kupang yang berbukit dan
terdiri dari daerah pantai dan dataran rendah.
Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km² dengan Jumlah remaja di Kota Kupang
secara keseluruhan laki-laki dan perempuan dari umur 10-19 tahun berjumlah 161.273 jiwa.
Jumlah remaja laki-laki adalah 83.393 jiwa, sedangkan perempuan berjumlah 77.880 jiwa
Berdasarkan peraturan daerah Kota Kupang nomor 11 tahun 2011 tentang rencana tata ruang
wilayah Kota Kupang tahun 2011-2031, dikatakan bahwa rencana struktur ruang wilayah Kota
Kupang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pusat kegiatan, meningkatakan kualitas dan
jangkauan pelayanan jaringan prasarana utama, dan sistem jaringan prasarana lainya.
Sistem pusat pelayanan kota meliputi pusat pelayanan kota, sub pusat pelayanan kota, dan pusat
lingkungan dengan fungsinya masing-masing. Sub pusat pelayanan kota terdiri dari 7 Bagian
Wilayah Kota (BWK), meliputi:
a. BWK I meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima, Kecamatan Kota Raja, sebagian
Kecamatan Kota Lama, sebagian Kecamatan Oebobo, sebagian Kecamatan Alak dan
sebagian Kecamatan Maulafa dengan Pusat BWK terletak di Kelurahan Naikoten I
b. BWK II meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima dan sebagian Kecamatan Oebobo dan
sebagian Kecamatan Kota Lama dengan Pusat BWK terletak di sekitar kawasan pasar
Oebobo Kelurahan Fatululi
c. BWK III meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima, sebagian Kecamatan Maulafa dan
sebagian wilayah Kelurahan Liliba di Kecamatan Oebobo dengan Pusat BWK terletak di
pertigaan Kelurahan Oesapa dan Oesapa Barat (Bundaran Undana)
d. BWK IV meliputi sebagian Kecamatan Alak dan sebagian kecil Kecamatan Maulafa
dengan Pusat BWK terletak di Kelurahan Alak
e. BWK V meliputi sebagian Kecamatan Maulafa serta sebagian Kelurahan Liliba dan
Kelurahan Oebufu Kecamatan Oebobo dengan Pusat BWK di KelurahanKolhua
f. BWK VI meliputi kelurahan Naioni Kecamatan Alak dan Kelurahan Fatukoa Kecamatan
Maulafa dengan Pusat BWK terletak di kelurahan Naioni
g. BWK VII meliputi sebagian Kelurahan Sikumana, sebagian Kelurahan Bello, dan
sebagian Kelurahan Kolhua di Kecamatan Maulafa dan sebagian Kecamatan Alak dengan
Pusat BWK terletak di Kelurahan Bello.
Gambaran umum lokasi perancangan meliputi kriteria pemilihan tapak, potensi lokasi dan
gambaran umum fasilitas Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) berdasarkan tingakat
umur Remaja dan Komunitas.
Untuk mendapatkan tapak yang sesuai dengan peruntukan perancangan pusat kegiatan
Remaja/Komunitas Youth Center di Kota Kupang, terdapat beberapa aspek penilaian yang
menjadi dasar pertimbangan yang didapat dari pendekatan studi kasus dan rujukan dari
peraturan menteri daerah
a. Peruntukan lahan untuk sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kawasan (RTRW) Kota
Kupang dengan fungsi lahan sebagai area pemerintahan, pendidikan dan permukiman
b. Luas pada tapak mencukupi untuk pusat Youth Center di Kota Kupang, juga untuk
pengembangan sarana kedepannya.
c. Tapak dilalui oleh jaringan transportasi umum, pencapaian dari jalan
raya relatif dekat, terutama bagi pejalan kaki.
Pada analisa programing item yang akan dibahas berupa analisa perancangan,
indetifikasi pelaku kegiatan, analisa jumlah pengunjung, analisa kebutuhan ruang,
analisa tapak yang terdiri dari analisa eksisting site, alternatif perancangan dan
solusi perancangan.
A. Fungsi Perancangan
Fungsi dari desain pusat kegiatan Youth Center adalah menyediakan fasilitas
edukasi,pengembangan bakat (tempat pelatihan) dan bermain bagi kalangan
remaja/komunitas di Kota Kupang. terdapat 3 fungsi dalam desain yaitu :
1 Fungsi Fungsi utama (primer) adalah fungsi yang menjadi Bola voli, futsal, basket, bulu tangkis,
Primer prioritas utama dalam perancangan. seni musik, seni tari, fotografer, studio
film, dan cafetaria
3 Fungsi Fungsi tersier merupakan fungsi penunjang Toilet,area mekanika,dan area servis
Tersier aktivitas dalam perancangan agar fungsi primer
dan sekunder dapat berjalan dengan baik.
Kepala balai
Kepala subbag tata Kepala seksi pemuda Kepala pengurus olahraga dan
usaha komunitas
Staf-staf pengurus
Gam bar 4.1. struk tur organisasi pengelola sum ber: widy a,2019
Table 6.bany akny a penduduk Kota Kupang menurut golongan umur dan jenis ke lam in
Maka asumsi pengunjung baik dari kalangan anak-anak remaja sampai dewasa
di Kota Kupang yang mengunjungi tempat pusat kegiatan Youth Center ini adalah
5.616 orang/hari
b. Pengelola
Jumlah pengelola dihitung dari pengelola kepala sampai staf dan pelatih
dalam pusat rekreasi
Table 7.asumsi jum lah pe nge lola pusat kegiatan Youth Ce nte r
security 4 orang
mekanika 8 orang
Ruang ganti
Ruang
penyumpanan
Ruang istirahat
Ruang
penyimapanan
Ruang ganti
Ruang
penyimpanan
Ruang istirahat
Ruang ganti
Ruang
penyimpanan
Ruang ganti
Ruang istirahat
Ruang
penyimpanan
Ruang istirahat
Latihan vocal
Latihan alat
musik
Ruang
penyimpanan
Ruang
penyimpanan
Ruagn
pengeditan
Ruang
penyimpanan
Ruang
pengeditan
Ruang berdoa
EKONOMI/ Makan & minum Area makan kantin
cafetaria
memasak dapur
menonton Convention
hall
1. Alur Sirkulasi Pelaku Managemen (Kepala balai, kepala Subbag tata usaha,
kepala seksi pemuda dan komunitas, kepala seksi olahraga dan kegiatan dan
staf-staf terkait)
2. Alur Sirkulasi Pelaku Managemen (Resepsionis)
Zona olahraga
Table 8.analisa luasan ruang zona olahraga ( are a kegiatan/pelatihan olahraga)
Area kegiatan/praktek olahraga
No Klasifikasi Ruang Kapasitas Standar Ruang Perhitungan (m²) Luas (m²) Sirkulasi Sum
Total
Area (org) (m²/org) ber
(m²)
1 Lobby Resepsionis 2 Modul orang duduk 1.06 2 kursi: 2x 1.06=2.12 m2 2.12+1.5 = 3.62 20%x3.62 = 0.724 EN 4.30
5 meja: 5x3.14x0.52=
3.92
2 Sekretariat Ruang diskusi Meja persegi 1.2x0.8 2 meja: 2x(1.2x0.8)= 1.92 1.92+12.72 = 80%X1 A 52.36
30 14.64 4.64=
12 kursi: 12x 1.06= 12.72
Ruang berkas 11.32
9 Fitness Area Loker 50 rak= 24 loker=0.5 x 1.2=0.6 4 rak= 0.6 x 4= 2.4 m2 2.4 + 160 + 8 30% x 170 = 50 m2 A 22
5
Area istirahat 15 m2 Gym 4 area =4 x 40= 160 = 170 m2 A
Area gym = 40 m2 /12 org m2
Area 50 Area istirahat= 4 x 4 = 8 EN
Fitness/gym
m2
10 bulutangkis Area Loker 20 1 rak= 24 4 rak= 0.6 x 4= 2.4 m2 2.4 + 36 + 25 100 % x 65= 65 m2 A 13
Loker= 0.5 x 1.2 = 0.6 m 2 = 65 0
Area istirahat 20 2 x 0.9= 1.8 m2 x 20= 36
Tenis meja= 2.74x1.52= 4.2 m2
Area bermain 12 6 area tenis meja= 25,2
11 Kantin Area Loker 20 1 rak= 24 loker=0.5 x 1.2= 0.6 Kitchen set 8 x 0.2 = 1.6 40% EN 15
A 0
m2 m2
Area istirahat 20 Tenis meja= 2.74x1.52= 4.2 Lemari penyimpanan 3 x 3= 9 m2
Area bermain 12 m2 50 x 2.79= 139.5 m2 50 x 2.79=
139.5 m2
12 Klinik Area registrasi Registrasi= 6 m2 Registrasi= 6 m2 6+6+10+1.8 = 23.8 m2 50% x 23.8= 11,90 A
10 Luas min. Klinik 60 60
Area periksa Periksa= 6 m2 Periksa= 6 m2 m2
Area tunggu Tunggu= 2 m2 Tunggu=5 x 2= 10 m2
Area istirahat Istirahat= 2 x 0.9= Istirahat= 2 x 0.9= 1.8 m2
1.8 m2
13 Ruang Area teknisi 5 Asumsi 1.5/orang 5 x 1.5 = 7.5 40% x 7.5 EN 3
Teknisi = 3 m2
m2
14 Tangga - - - - - - - -
m2
4 Ruang Rapat Area rapat divisi 10 1.42 m2 /org 12 meja= 12 (1.2x0.8)= 14.2+12.72 20% EN 47
. olahraga 0.96 x +11.52 x
12.72 m2 =
7.7
1.42 x 10= 14.2 m2
1 meja: 1x(2 x
0.75)=1.5 m2
Ruang tunggu 20 Meja 20 kursi: 20x 12.8+3.92 230%x16. EN 55
bulat 0.8x0.8=12.8 m2 =16.72 72=6.68
3.14x0.5 5 meja:
2
5x3.14x0.52= 3.92
2 Toilet Wanita 5 Toilet 2.4 Pria (5 x 2.4)=12 12+12+1.6+5.06 30% (0.3 EN 40
Pria 5 Urinoir = 0.32 =30.66 m2 x 30.66) =
Wanita (5 x 2.4)=12
Wastafle = 9.19 m2
Urinoir (5 x0.32)= 1.6
2.53
Wastafle (2x2.53)=
5.06
3 Galeri/plaza - - - - - - - -
4 Perpustakaan Area membaca dan 1 Minimal 300 1 x 300= 300 m2 300 m2 Sudah EN 300
penyipanan buku 0 termasuk
m2/10,000
0 dalam
exemplar
standar
buku
5 Sekretariat Sekretariat (seni, 30 0.6 m2/orang 30 x 0.6= 18 m2 2 x ( 18 30% x 52 = 15.6 m2 EN 67.6
Music) +8)=
Perlengkapan 8 m2 Perlengkapan= 8 m2
52m2
6 Kantor Pelatih Area kerja dan 12 2.3 m2 12 x 2.3 = 27.6 m2 58.32 m2 30% x 58.32= 17.5 m2 E 76
istirahat /orang N
12 meja= 12 (1.2x0.8)=
kursi= 1.06
0.96 x 12= 11.52 m2
m2 meja=
12 kursi= 12 x 1.06=
0.96 m2
19.2 m2
7 Ruang rapat Area rapat pelatih 15 1.42 m2 12 meja= 12 (1.2x0.8)= 14.2+12.7 20% x EN 47
seni/kerajinan /org 2+11.52 = 38.44
0.96 x 12= 11.52 m2
38.44 m2 m2= 7.7
12 kursi: 12x 1.06=
12.72 m2
m2
12 Studio Area melukis 20 Meja lukis 1 m2 20 x 1 = 20 m2 20+12.8= 32.8 m2 50% x E 49.2
Gambar/lukis 32.8= N
Kursi 0.64 m2 20 x 0.64= 12.8 m2
16.4 m2
13 Studio tari Area menari 20 Asumsi 8 x 5= 40 m2 A 40
Area kostum
14 Cafetaria Area Dapur 8 0.2 m2/ /orang Kitchen set 8 x 0.2 = 40% E 150
N
1.6 m2
A
Area Penyimpanan Fleksibel Asumsi 9 m2 Lemari penyimpanan 3 x 3= 9
T
m2 S
Area Makan 50 2.79 m2/orang 50 x 2.79= 139.5 m2 50 x 2.79= S
139.5 m2
or
g)
1 Pos Keamanan Ruang pengendali 2 A Ruang CCTV= 3 x 3= 9 m2 9 Terma EN 25
CCTV su + suk
Ruang kantor dan istirahat
m 1 dalam
petugas keamanan= 4 x
si 6 asumsi
ru 4=16 m2 = kebutu
an 2 han
g 5 ruang
3 m
x 2
3
m
2
3 Area Parkir Asumsi bus 10% dari 40 5 x 10 = 50 10% x 1750 (asumsi pengunjung) 250+250= 500 m2 N 8525
. Pengunjung total pengunjung org/ = 175 orang (:40 org/ bus) = 5 bus
m2
bus Sirkulasi 100% x 5 x 50= 250 m2
Asums 4 2 20% x 1750 (asumsi pengunjung)= 1100+1100= 2400 m2
i mobil or . 350 org (:4 org/mobil)= 88 mobil
20% g/ 5 Sirkulasi 100% x 88 x 12.5= 1100
dari m x
total o 5
pengun bi =
jung l 1
2
.
5
m
2
4 Area Parkir Asumsi 1 2 20% x 154 (asumsi pengelola)= 387.5+387.5 = 775 N 1226
Pengelola mobil or . 31 org (:1 org/mobil)= 31 mobil m2
20% dari g/ 5 Sirkulasi 100%x 31 x
total m x 12.5 = 387.5 m2
pengelola o 5
bi =
l 1
2
.
5
m
2
Total 8.192 m2
Berdasarkan hasil tinjauan studi literature dan studi banding yang telah di
kaji, maka fasilitas-fasilitas yang akan dihadirkan dalam perancangan Youth
Center di Kota Kupang ialah sebagai berikut:
7 RUANG PERTUNJUKAN
8 GYM
9 RUANG KOMUNAL
10 PERPUSTAKAAN
11 GALERI
12 CAFETARIA
13 ATM CENTER
14 KANTOR
15
Pada bagian analisa organisasi ruang terdapat anlisa ruang mikro, analisa
ruang makro
- Zona teknologi
A. Alternatif 1
Untuk lokasi alternatif 1 terletak pada Jln. Bajawa, Fatululi, Kota Kupang,
Nusa Tenggara Timur (lokasi berdekatan dengan Transmart)
Keterangan tapak :
a. Berdasarkan peta rencana pola ruang Kota Kupang
termasuk dalam kawasan campuran (BWK III).
b. Mudah dijangkau dengan trasportasi baik umum mau pun
pribadi.
c. Dekat dengan fasilitas-fasilitas berupa pembelajaan,
pendidikan dan pemerintahan.
d. Dekat dengan pusat pendidikan dan pemerintahan sebagai
salah satu potensi site dan sekitar site.
e. Luas site ± 36.081 m²
Batas-batas tapak :
Kondisi tapak :
Merupakan tanah yang retatif datar dengan kondisi tapak yang berdekatan
dengan berbagai fasilitas-fasilitas di sekitar lokasi
B. Alternatif 2
Terletak di antara Jln. Gor Flobamora dan Jl. Kejora, Kec.Oebobo, Kota
Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Keterangan lokasi :
a. Berdasarkan peta rencana pola ruang Kota Kupang termasuk kawasan
campuran.
b. Mudah dijangkau dengan transpotasi baik umum maupun pribadi.
c. Luas site ± 28.676 m².
G ambar 4.2 .alte rnafi lok asi 2
Batas-batas tapak:
- Utara : permukiman penduduk
- Selatan : Yayasan swastisari KAK
- Barat : Kantor lurah kayu putih
- Timur : permukiman penduduk
Kondisi tapak
Tanah kosong dengan kontur berbatu.
a. Peruntukan lahan untuk rencana tata ruang kawasan (RTRW)
Kota Kupang dengan fungsi lahan sebagai lahan area
permukiman penduduk dan pendidikan.
b. Untuk menuju lokasi hanya bisa melalui transpotasi pribadi
saja.
c. Luas site ± 15.075 m².
Alternatif 1:
- Kelebihan :
- Kekurangan :
Alternatif 2:
- Kelebihan :
- Kekurangan :
Dari beberapa alternatif pencapakai diatas maka terpilih satu alternatif
yang akan dijadikan konsep perancangan yaitu alternatif 1
Menggunakan kaca yang dapat diperlukan sehingga dapat menghadang sinar matahari
Dalam site tidak memiliki sikulasi yang pasti karna hanya merupakan
lahan yang kosong. Bebrapa alternatif sirkulasi yang akan dipakai adalah sirkulasi
manusia dan sirkulasi kendaraan:
Solusi perancangan :
- Menyediakan fasilitas yang disesuikan dengan perancangan
- Memberi batasan yang jelas antara pedistian dan jalan untuk
memberi kenyamanan bagi pejalan kaki yang dapat dilakukan
dengan menggunakan vegetsi atau juga dengan memperthatikan
perbedaan ketinggian antara pedistian dengan jalan kendaraan.
b. Analisis sirkulasi kendaraan
Hal yang menjadi pertimbangan dalam perancangan sirkulasi kendaraan
adalah kenyamanan dan keamanan baik bagi pengemudi maupun bagi
pejalan kaki serta bagi kendaraan roda dua maupun roda empat
Beberapa alternatif yang dapat diterapkan dalam perancangan:
- Memberi batasan yang jelas antara jalan kendaraan dan pendistian
maupun bagi pejalan kaki.
- Memberi sistem akses untuk kendaraan dengan sistem dua arah
sehingga sirkulasi kendaraan lebih jelas dan mudah.
- Pemisahan jalan keluar antara kendaraan roda dua dan kendaranan
roda empat demi kelancaran dan kenyamanan saat menninggalkan
lokasi.
Alternatif 1 A-B
- Kelebihan :
- Kekurangan :
Alternatif 2 A-B
- Kelebihan :
- Kekurangan :
a. Alternatif 1 :
- sistem parkir 90º
Kelebihan : jumlah tempat parkir yang dihasilkan lebih banyak.
Kekurangan : keluar masuk kendaraan lebih sulit.
Sum ber : neufe rt,2002
b. Alternatif 2:
- sistem parkir 45º
- Kelebihan: kendaraan lebih mudah keluar dan masuk tempat parkir
yang ada
- Kekurangan: membutuhkan tempat dan luasan parkir yang besar.
Sumbe r : ne ufert,2002
a. bentukan bangunan