Anda di halaman 1dari 93

KOLOKIUM

“PERANCANGAN PUSAT KEGIATAN REMAJA/KOMUNITAS YOUTH CENTER DI


KOTA KUPANG”

OLEH:

EDWARD ADE SURYA BALIANDO

(1606090050)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN & TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Remaja ialah
masa perubahan atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis,
perubahan psikologis, dan perubahan sosial (Sofia & Adiyanti, 2013).

Masa remaja merupkan masa pencarian identitas diri, dimana identitas diri ini dibentuk
dari hubungan psikologis remaja dengan individu lain yaitu dengan teman dan sahabat. Karakter
seseorang yang dijadikan teman pun akan sangat berpengaruh pada perkembangan remaja.
Hubungan kelompok teman sebaya yang positif akan memberi hasil pada prestasi akademik dan
keterlibatan dalam kegiatan sekolah. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi
remaja untuk memperoleh informasi, mengevaluasi, dan memperbaiki pemahaman mereka saat
bertemu dengan pemikiran orang lain serta saat mereka berpartisipasi dalam sebuah kelompok.

Kota Kupang merupakan salah satu Kota yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, jumlah penduduk di provinsi Nusa
Tenggara Timur berjumlah 5.541.394 jiwa secara keseluruhan untuk jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Sedangkan data keseluruhan jumlah remaja dari usia 10-19 tahun di NTT berjumlah
1.163.777. Anak laki-laki dari usia 10-19 tahun berjumlah 591.328 jiwa, sedangkan perempuan
berjumlah 572.446 jiwa.

Jumlah remaja di Kota Kupang secara keseluruhan laki-laki dan perempuan dari umur 10-
19 tahun berjumlah 161.273 jiwa. Jumlah remaja laki-laki adalah 83.393 jiwa, sedangkan
perempuan berjumlah 77.880 jiwa.

jumlah komunitas/kelompok yang ada di Kota Kupang berdasarkan data yang didapat dari
berbagai sumber berjumlah 11 komunitas. Diantaranya : Sentra UMKM APASA, Komunitas
Peace Maker Kupang (kompak, Kupang Road Cycling, Komunitas Pecinca Sepak Bola, Fotografi
Kota Kupang, komunitas film kupang, Komunitas Leko, komunitas Sahabat Lingkungan, Timore
Art Graffiti, Ikatan Musisi Muda Timor Kupang, Timor Creative People. Dari masing-masing
komunitas ini terdiri dari berbagai kalangan dan umur untuk remaja sendiri berusia dari 10-19
tahun keatas.

Dapat dilihat pada data diatas bahwa Kota Kupang memiliki potensi yang besar
berdasarkan jumblah remaja yang berada dalam usia produktif dan jumlah dari
komunitas/kelompok yang ada. Banyak hasil karya yang dapat mereka hasilkan bila bakat dan
talenta mereka ditempa dengan baik. Namun sayangnya banyak remaja dan kelompok/komunitas
di Kota Kupang yang terlibat dalam hal-hal negatif yang sangat merugikan diri mereka sendiri,
keluarga dan masyarakat. Hal negatif tersebut berupa mabuk-mabukan, melakukan pemalakan
pada angkutan-angkutan umum, dan melakukan balapan liar.

Pentingnya dibangun wadah tempat berkumpul dan berlatih bagi para remaja menjadi hal
yang patut diperhatikan oleh pemerintah. Remaja yang berkumpul dan melakukan hal-hal negatif,
harusnya bisa diubah menjadi positif jika mendapatkan fasilitas yang mewadahi perkembangan
minat dan bakat mereka. Masalah-masalah seperti kurangnya ruang gerak agar bebas berlatih,
kurangnya kantor atau ruang administrasi yang dapat mengatur jalannya kegiatan para
remaja/komunitas, serta kurangnya sumber pengetahuan bagi para remaja untuk memperluas ilmu
atau bakat yang mereka miliki menjadi penghalang bagi pribadi-pribadi muda untuk berkembang
kearah yang lebih baik. Maka berdasarkan data dan masalah pengembangan potensi pada remaja,
penulis menetapkan judul perancangan berupa, “Perancangan Pusat Youth Center di Kota
Kupang” sebagai fasilitas umum bagi para remaja dan kelompok di Kota Kupang untuk
mengembangkan bakat dan potensi. Perancangan Youth Center dalam aspek arsitektural akan
didasari pada tema perancangan yaitu Arsitektur tropis sebagai penerapan material pada
perancangan bangunan Youth Center guna menghasilkan sebuah bangunan yang bersenergi
dengan kegitan remaja dan kelompok-kelompok tertentu.

1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang yang telah dikemukakan diatas, masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut
1.2.1. Identifikasi masalah
Kota Kupang merupakan salah satu kota yang belum memiliki Youth Center bagi
kalangan remaja/komunitas yang mampu menyediakan berbagai macam fasilitas pembelajaran
dan pelatihan bagi anggota-anggota komunitas/remaja untuk mengembangkan bakat mereka,
sehingga diperlukan sarana prasarana seperti Youth Center yang mampu memenuhi segala
kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi aktifitas yang dilakukan bagi remaja/komunitas.
1.2.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah :
Bagaiamana Perencanaan Pusat kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang
dapat mewadahi aktifitas dari remaja/kominutas yang ada di Kota kupang.

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah : Untuk
merencana Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang dengan fasilitas-
fasilitas yang mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Remaja/Komunitas yang ada.

1.4. Sasaran
Dalam mencapai tujuan diatas, maka sasaran yang hendak dipakai adalah :
a. Teridentifikasihkannya aktivitas pengelola dan pengunjung dalam perancangan pusat
kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center).
b. Teridentifikasihkannya fasilitas-fasilitas dalam perancangan pusat kegiatan Youth Center
di Kota Kupang.
c. Tercapainya perancangan pusat kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota
Kupang.
1.5. batasan masalah
Pada tulisan ini permasalahan yang dibatasi adalah :
a. lokasi perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) ini berlokasi di
Kota Kupang pada kawasan campuran dan sesuai dengan RTRW Kota Kupang.
b. Fasilitas yang diciptakan adalah fasilitas yang menunjang kegiatan Remaja/komunitas saat
melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan dan pembelajaran.
c. Menerapkan material-material yang mampu mewujudkan suasana di dalam dan diluar
bangunan menjadi nyaman dan aman bagi pengguna dan pengunjung Remaja/Komunitas
berdasarkan tema perancangan tropis.
1.6. Manfaat
dalam penulisan ini penulis berharap dapat berguna bagi pihak-pihak lain yang
membutuhkan. Adapun manfaatnya adalah :
a. Bagi Pemerintah Kota Kupang.
b. Penulis ini diharapkan dapat menjadi usulan kepada Pemerintah Kota Kupang sebagai
acuan dalam penataan pusat kegiatan Remaja/Komunitas.
c. Bagi aspek pengembangan ilmu.
d. Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang ilmu arsitektur
khususnya dalam perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas di Kota Kupang.
e. Sebagai pemenuhan akan syarat umum mata kuliah dalam perkuliaan Arsitektur di
Universitas Nusa Cendana.
1.7. Keluaran
Adapun hasil dari tulisan ini adalah konsep perancangan pusat kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kupang.

1.8. Metode Perancangan


Dalam sebuah proses peracangan diperlukan beberapa metode yang dipakai unutk
mendapatkan hasil rancangan diataranya jenis dan sumber data serta teknik pengambilan data.
1.9. Kerangka Berpikir

Kota Kupang merupakan salah satu Kota yang belum memiliki satu
kawasan khusus yang mampu memenuhi segala kebutuhan
Remaja/Komunitas, baik itu dalam bentuk kegiatan-kegiatan atau
festival semua kegiatan hanya dilakukan di luar ruang dan public
space saja.

Untuk Mengetahui perancangan pusat kegiatan


Remaja/Komunitas Youth Center di Kota Kupang

Teori perancangan pusat kegiatan Remaja/Komunitas

Studi literature : Studi presend :


1. Teori Youth Center 1. Garry Comer Youth
2. Tinjauan fasilitas pusat Center
kegiatan 2. Plumstead Centre /
Remaja/Komunitas Hawkins\Brown
3. Tinjauan tema pencangan

a. Fasilitas Lokasi: Kota Kupang Data


Fasilitas utama, Provinsi Nusa Tenggara Timur Eksiting
pendukung dan Site
penunjang
b. Fasilitas tapak Metode perancangan
c. Fasilitas bangunan
d. Pola site Analisis
e. Pola tata ruang
f. sirkulasi
Konsep
1.10. Batasan studi

1. Batasan Skala Pelayanan

Batasan skala pelayanan perancangan ini adalah usat Kegiatan Remaja/Komunitas


(Youth Center) ini mencakup seluruh kegiatan dan komunitas remaja pada usia 10 sampai
19 tahun di seluruh wilayah Kota Kupang.

2. Batasan Objek

Fasilitas yang dirancang bukan hanya untuk mendesain bangunan tetapi juga
memperhatikan penataan landscape dan fasilitas pada perancangan yang dikhususkan pada
fasilitas umum dan fasilitas kompetisi.

3. Batasan Tema

Batasan tema perancangan ini adalah arsitektur tropis sebagai penerapan material
pada perancangan bangunan Youth Center.

4. Batasan Lokasi

Lokasi perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) akan


terletak di kawasan pemerintahan dan pendidikan yang ada di Kota Kupang.
1.11. Sistemmatika penulisan

Sistematika penulisan dalam landasan program perancangan arsitektur disusun


dengan urutan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, batasan studi, manfaat,
keluaran yang dihasilkan, metode perancangan, kerangka perpikir dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PERANCANGAN
Berisi uraian tentang judul dan keputusan tentang objek perancangan yaitu pusat kegiatan
remaja/komunitas (Youth Center) di Kota Kupang.
BAB III GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN
Menjelaskan tentang objek perancangan secara umum.
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN
Berisi analisa tapak dan programming ruang.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi kesimpulan hasil analisa perancangan.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PERANCANGAN

Judul yang di angkat pada perancangan ini adalah “Perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) Di Kota Kupang”. Untuk memahami judul lebih
mendalam, maka akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan judul sebagai berikut: menurut
(Jogiyanto, 2005) perancangan merupakan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh.

Menurut (Mulyadi, 2007) perancangan adalah suatu fase yang diawali dengan evaluasi
atas alternatif rancangan sistem yang diikuti dengan penyiapan spesifikasi rancangan yang
berorientasi kepada pemakaian tertentu dan diakhiri dengan pengajuan rancangan pada manjemen
puncak.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan sebuah proses
pembuatan sistem baru atau pengembangan dari sistem yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini
beberapa pengertian mengenai pusat, kegiatan, remaja, komunitas, kota, Kota Kupang:

a. Pengertian pusat
 Pusat merupakan pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan dalam berbagai
urusan, hal dan sebagainya. (KBBI, 2017)
 Pusat merupakan tempat yang berada di tengah-tengah atau berada di satu titik
yang menjadi sebuah patokan (KBBI, 2017)
b. Pengertian kegiatan
Kegiatan merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang pada umumnya tidak
dilakukan secara terus menerus. Penyelenggaraan kegiatan itu sendiri bisa merupakan
badan, instansi, pemerintah, organisasi, orang pribadi, lembaga, dll.
c. Pengertian remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau
to grow maturity (Golinko, 1984 dalam rice, 1990). Masa remaja merupakan masa
peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa yang
ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis, ditandai dengan tumbuh
dan berkembangnya seks primer dan sesk sekunder sedangkan secara psikologis
ditandai dengan sikap dan perasaan, keinginan dan emosi yang labil atau tidak
menentu (Hurlock, 1990)
d. Pengertian komunitas
Istilah kata Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata
dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang.
e. Pengertian kota
Pengertian kota yang lebih sering digunakan di Indonesia adalah tempat dengan
konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena terjadi pemusatan
kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas penduduknya. Kota
merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukan oleh kumpulan rumah-
rumah yang mendominasi tata ruangnya secara mandiri (Anonim, 2015). Dengan
ungkapan yang berbeda, definisi kota yang lain adalah permukiman yang berpenduduk
relatif besar, luas area terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan
penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok orang dalam jumlah tertentu dan bertempat
tinggal dalam suatau wilayah gografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional,
ekonimis, dan individualis (Ditjen Cipta Karya, 1997).
f. Kota Kupang
Kota Kupang adalah sebuah Kotamadya dan merupakan Ibu Kota dari Provinsi Nusa
Tenggara Timur.

2.1. Tinjauan Terhadap remaja/komunitas

Tinjauan terhadap kegiatan remaja/kominutas terdiri dari studi literatur pusat mengenai
kegiatan remaja/komunitas dan juga studi kasus terhadap pusat kegiatan remaja/komunitas.

2.1.1. Pengertian remaja

Remaja memiliki berbagai istilah dan definisi yang berbeda-beda disetiap negara. Pada
kepustakaan atau bahasa dari negara lain (Belanda dan Inggris), kata remaja sering
diperbincangkan dengan istilah “adolescent” atau “adolescentia”. Adolescentia berasal dari istilah
latin yang berarti masa muda yang terjadi antara 10-19 tahun yang merupakan masa transisi atau
peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan
aspek fisik, psikis, dan psikososial. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat di Indonesia lebih
akrab menyebut masa remaja dengan istilah “puber”. Puber atau pubertas dalam bahasa latin
memiliki arti kelaki-lakian dan menunjukkan kedewasan yang dilandasi oleh sifat kelakian dan
ditandai oleh kematangan fisik. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan jasmaniah yang
berkaitan dengan proses kematangan jenis kelamin serta perkembangan psikososial yang
berhubungan berfungsinya seseorang dalam lingkungan sosial, yakni dengan melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap orangtua.

2.1.2. Ciri-ciri Remaja

Seperti halnya dengan semua periode tentang perkembangan remaja yang penting selama
rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan
periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut adalah:

a. Masa remaja sebagai periode yang penting


Ada beberapa periode usia yang lebih penting dari pada beberapa periode lainnya,
karena akibat yang ditimbulkannya langsung berpengaruh terhadap sikap dan perilaku,
karena akibat-akibat jangka panjangnya. Pada periode remaja, tindakan yang dilakukan
baik yang berakibat langsung maupun jangka panjang tetaplah penting.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya bukan berarti terputus
dengan periode sebelumnya, tetapi apa yang telah terjadi sebelumya akan
meninggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
Ada lima perubahan yang sama dan hampir bersifat universal pada setiap remaja.
Pertama, meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan
fisik dan psikis yang terjadi. Kedua perubahan tubuh yang akan lebih dijelaskan pada
aspek perkembangan. Ketiga perubahan minat dan peran yang diharapkan oleh
kelompok sosial untuk diperankan. Keempat dengan berubahnya minat dan pola
perilaku, mka nilai-nilai juga berubah. Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap
penting, sekarang sudah tidak penting lagi, contohnya dalam memiliki teman sudah
tidak penting lagi aspek kuantitas tapi lebih pada aspek kualitas.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Masalah masa remaja sering menjadi nasalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-
laki maupun anak perempuan Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu. Pertama,
sepanjang masa kanak-kanak, sebagain masalah seringkali diselesaikan oleh orang tua
dan guru-guru sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi
masalah. Kedua, para remaja merasa diri mandiri, menolak bantuan orang tua dan
guru-guru.
e. Masa remaja sebagai masa mencari indentitas
Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih
penting bagi laki-laki maupun perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan
identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dlam
segala hal, seperti sebelumnya.

2.1.3. Aspek-Aspek Perkembangan Remaja

Pada masa perkembangan remaja ini ada beberapa aspek yang sangat menonjol
perkembangannya. Antara lain adalah sebagai berikut :

a. Perkembangan Fisik
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan fisik sangat pesat pada usia 12/13-
17/18 tahun. Pada masa ini, remaja merasakan ketidaknyamanan dan ketidakharmonisan
pada diri mereka karena anggota badan dan otot-otonya tumbuh secara tidak seimbang.
Pertumbuhan otak secara cepat terjadi pada usia 10-12/13 dan 14- 16/17 tahun.
Pertumbuhan otak wanita meningkat 1 tahun lebih cepat daripada laki-laki yaitu pada usia
11 tahun, sedangkan pertumbuhan otak laki-laki meningkat 2x lebih cepat dari pada
wanita dalam usia 15 tahun.
b. Perubahan Eksternal
Untuk tinggi rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang pada usia
anatar 17-18 tahun. Sedangkan laki-laki 1 tahun lebih lambat dari pada perempuan. Untuk
berat perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi, tetapi
berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung
sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali. Sedang untuk organ seks, organ
seks laki-laki maupun perempuan akan mencapai ukuran yang matang pada akhir masa
remaja. Pada seks, anak perempuan memulai pestanya lebih cepat daripada anak laki-laki.
Untuk proporsi tubuh berbagai bagian tubuh lambat laun akan menunjukkan
perbandingan yang baik, misalnya badan melebar dan memanjang yang mengakibatkan
tubuh tak kelihatan terlalu panjang
c. Perkembangan emosi
Perkembangan emosi pada masa remaja ini cenderung lebih tinggi dari masa anak-
anak. Hal ini dikarenakan mereka berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi
yang baru. Sedangkan selama mereka pada masa kanak-kanak kurang mempersiapkan diri
untuk menghadapi kehidupan bermasyarakat.
d. Perkembangan sosial
Sosial cognition berkembang pada masa remaja. Sosial Cognition yaitu
kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja dapat memhami orang lain sebagai
individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat nilai-nilai maupun
perasaanya. Pemahaman ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih
akrab dengan mereka, terutama teman sebaya.

Tabe l 1. Jumlah Penduduk berdasark an U sia

Sumber: BPS (Kota Kupang, 2022)

Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistika Kota Kupang, jumlah
remaja yang ada di Kota Kupang sebagian besar ialah remaja yang ada pada fase remaja akhir
atau periode late adolescent (dimulai pada usia 19 tahun keatas). Jumlah remaja pada fase tersebut
ialah 115.600 orang dengan jumlah remaja laki-laki 73.207 orang dan jumlah remaja perempuan
42.393 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) ini pengguna yang nantinya dominan ada di perancangan ialah
remaja pada usia 10-19 tahun.

2.1.4. Pengertian tentang Komunitas

Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata dasar
communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang. Wikipedia Bahasa Indonesia
menjelaskan pengertian komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas
manusia, individu-individu didalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,
preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa (Agoes Patub BN, 2011).
Komunitas (community) adalah sebuah kelompok sosial yang terdiri dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama, komunitas
dalam konteks manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan,
sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas
berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari
communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.

Berdasarkan istilah dari pengertian komunitas di atas di Kota Kupang, memiliki beberapa
komunitas di berbagai bidang yang mencakup umur dari kegiatan berdasarkan usia seperti yang
akan dijelaskan sebagai berikut:

Table 2. jumlah komunitas di Kota Kupang( Nusa Tenggara Timur)


No Klasifikasi Komunitas Penjelasan Jenis Kegiatan/ Jumlah umur
Ruang remaja
1. Ekonomi Sentra Mewadahi penyuka Perkumpulan, 15
UMKM musik dan makanan Studio TAHUN
APASA musik,ruang KE
terbuka ATAS
Sentra Wadah bagi Perkumpulan, 15
UMKM pemusik untuk Studio TAHUN
APASA menyalurkan musik,ruang KE
bakatnya, berbagi terbuka ATAS
tutorial, sharing
ilmu pengetahuan
yang berhubungan
dengan dunia musik
dan kuliner.
2. Agama Komunitas KOMPAK bermula Perkumpulan/ 17
Peace dari keresahan akan Area, berkumpul TAHUN
Maker kurangnya interaksi (Ruang terbuka KE
Kupang antar warga Kota atau aula ATAS
(kompak) Kupang yang terdiri sekretariat)
dari beragam latar
belakang etnis,
ekonomi,
kepercayaan
maupun sikap motto
“KomPaK hanyalah
Komunitas Orang
Muda yang ingin
belajar DAMAI,
ingin Menghargai
Setiap Perbedaan
dan ingin bilang ke
semua orang
"Betapa Indahnya
Perbedaan"
3. Olahraga Kupang Di Kupang, tidak Perkumpulan/ 10
Road ada jalur yang Ruang terbuka TAHUN
Cycling benar-benar flat. KE
Karena konturnya ATAS
adalah batu karang
jadi meskipun rute
harian 30 km tapi
elevasi bisa
mencapai 200
meter.“Karena
Kupang banyak
pegunungannya,
jadi titik kumpul
disepakati di
‘bawah’ atau garis
pantai lalu gowes
menanjak ke
gunung. Kadang
juga titik kumpul di
‘tengah’. Tinggal
disesuaikan dengan
tujuan gowes hari
itu,”
Komunitas Merupakan Perkumpulan/ 10
Pecinca perkumpulan Sekretariat TAHUN
Sepak Bola komunitas fan dari KE
pecinta sepak bola atau ruang ATAS
seperti Menchester, menonton
Chelsea, dll (bioskop mini) dan
futsal.
4. Teknologi Fotografi Momunitas yang Perkumpulan, 17
Kota mewadahi penggiat pameran/ TAHUN
Kupang fotografi, sekretariat dan KE
mempelajari dan spot foto ruang ATAS
berbagi ide tentang terbuka,ruang
fotografi. Selain itu, pameran
mereka juga
melakukan hunting
spot foto Bersama.
komunitas komunitas Film Perkumpulan/ 19
film Kupang adalah Ruang Komputer, TAHUN
kupang sebuah komunitas studio film dan KE
pecinta film yang ruang menonton ATAS
memberi wadah
kepada orang-orang
yang menyukai film
dan ingin lebih
dalam memahami
seputar dunia
perfilman. Dalam
komunitas ini, para
anggotanya
diajarkan tentang
cara membuat
sebuah film dan
berkarya bersama-
sama untuk
mengembangkan
dan membesarkan
komunitas ini. Para
anggota juga saling
rangkul merangkul
satu sama lain untuk
meningkatkan
kesolidaritasan antar
sesama.
5. Sosial Komunitas Anggota komunitas Perkumpulan/ 15
Leko Leko, Randu sekretariat TAHUN
(pendidika mengatakan, KE
n) kegiatan tersebut atau ruang ATAS
merupakan sebuah komunal
langkah awal untuk perpustakaan,
menanamkan
budaya baca buku di
Flobamora. Selain
menggelar kegiatan
membaca gratis,
para pegiat literasi
ini juga membangun
diskusi-diskusi
seputar budaya
literasi.
komunitas Dalam rangka Perkumpulan, 15
Sahabat mendukung sosialisasi/ ruang TAHUN
Lingkunga pengembangan komunal, aula KE
n Generasi Muda ATAS
Bergerak Bersama
Untuk Indonesia
Hijau, BDLHK
Kupang memfasilitasi
pembentukan
komunitas yang
peduli lingkungan.
6. Seni Timore Art Timore Art Graffiti Perkumpulan, 18
Graffiti adalah sebuah pameran/ Studio TAHUN
kolektif seni yang Seni gambar, KE
didirikan pada tahun ruang pameran, ATAS
2015. Berfokus dan ruang terbuka
pada seni jalanan
dan intervensi ruang
publik dengan isu
urban-rural
Ikatan Ikatan dengan Perkumpulan, 10
Musisi spesialis musikal ini pertunjukan TAHUN
Muda dirintis  sebagai musik/ KE
Timor tanggapan Studio musik. ATAS
Kupang transformatif
(IM2TK) serentak berdaya
guna membekali
para pemuda
dengan bakat-bakat
yang khusus dalam
dunia musiK.

Timor "TCP terbentuk Perkumpulan/ 15


Creative 2014 bisa ruang komunal, TAHUN
People mempersatukan dan Ruang KE
para model yang terbuka ATAS
ada di Kupang. TCP
sebagai wadah para
model yang cinta
terhadap budaya
tenun ikat. Dan di
kelompok pertama
ada Angel Bulan
yang adalah Putri
Indonesia NTT
tahun 2020,"
sebagai wadah
untuk para model
yang mencintai
tenun ikat NTT.
Sum ber: Komunitas- komunitas,2020

Berdasarkan tabel penjelasan komunitas-komunitas yang ada di Kota Kupang di atas,


dapat di ketahui bahwa komunitas remaja yang ada di Kota Kupang berdasarkan jenisnya
berjumlah 11 komunitas. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa rancangan Pusat Kegiatan
Remaja/Komunitas (Youth Center) di Kota Kota Kupang membutuhkan ruang atau wadah bagi
para komunitas yang ada di Kota Kupang untuk mengembangkan bakat yang ada di dalam para
remaja dan masyarakat sekitar.

2.2. Tinjauan terhadap Youth Center

Tinjauan terhadap Youth Center terdiri dari studi literature mengenai pusat kegiatan
Remaja/komunitas pada (Youth Center) dan studi kasus terhadapt pusat kegiatan
Remaja/komunitas pada (Youth Center

2.2.1. Definisi Youth Center

Youth berarti remaja. Youth merupakan salah satu tahap perkembangan manusia. Ada
banyak pengertian dari Youth dilihat dari banyak perspektif diantaranya:

1. Merupakan salah satu bagian dalam selang kehidupan suatu individu : bagian dari
perkembangan psikologi.
2. Merupakan salah satu elemen dalam pergantian kegidupan : suatu bagian dalam hidup
yang ditandai dengan ketidak sempurnanya dalam hubungan sosial.
3. Youth atau remaja sebagai inter-lingking sphere atau struktur mikro dan makro dalam
suata hubungan sosial.
4. Youth adalah suatu periode dari pertumbuhan kognitif yang luas. Dalam tahap ini
perkembangan pengertahuan da kemampuan yang baru berkembang sangat cepat,
dapat dilihat dari kemampuan belajar.

Center berarti pusat :

1. Pusat, sentral, adalah bagian paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi
dalam komunitas
2. Suatau tempat dimana sesuatu yang menarik aktif atau fungsi terkumpul atau
terkonsentrasi.
Jadi pengertian Youth Center adalah tempat yang menjadi pusat dari kegiatan yang
berhubungan dengan perkembangan hidup remaja/ komunitas.

2.2.2. Pengertian Youth Center


Istilah Youth Center merupakan terjemahan dari istilah bahasa Indonesia, gelanggang
remaja. Kata gelanggang mengandung pengertian suatu arena atau tempat bertanding. Dengan
demikian Gelanggang Remaja memiliki pengertian tempat bertanding atau berkompetisi para
remaja dalam berbagai macam kegiatan.
Sehubungan dengan itu maka Gelanggang Remaja juga dapat dipahami sebagai suatu
arena atau tempat yang bersifat tetap bagi para remaja untuk menyelenggarakan berbagai macam
kegiatan secara teratur dan terarah dengan penanggung jawab tertentu. Di dalam gelanggang
mereka dapat berekreasi dan berkreasi sesuai dengan aspirasi, hasrat, bakat dan niatnya serta
dapat menggunakan fasilitasi yang tersedia di tempat. Sehingga arena ini bermaksud memberikan
fasilitas bagi penyaluran dan pengembangan aspirasi, hasrat dan minat yang kreatif dimana
penyelenggaraannya berlandaskan pada unsur-unsur pendidikan dan rekreasi.

2.2.3. Tujuan Youth Center

a. Tujuan umum
Menciptakan iklim yang sehat dan memberi kemungkinan kreatifitas generasi muda
dalam sebua komunitas berkembang secara wajar dan bertanggung jawab.
b. Tujuan khusus
1. Mengusahakan agar generasi muda pada komunitas terlibat dalam proses
kehidupan berbangsa dan bernegara serta pelaksanaan pembangunan nasional
2. Menciptakan generasi muda pada komunitas yang kreatif, dinamis, terampil,
dan bertanggung jawab.
3. Membantu generasi muda dalam sebuah komunitas untuk menyelanggarakan
kegiatan-kegiatan di bidang mental spiritual, ilmu pengetahuan, dan ketrapilan,
kreasi serta rekreasi.

2.2.4. Tugas dan Fungsi Youth Center

Youth Center memiliki tugas dalam menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan


remaja/komunitas melalui penyediaan fasilitas dan program kegiatan. Sesuai dengan tugas
tersebut, maka Youth Center memiliki beberapa fungsi yaitu :

1. Menyediakan sarana dan prasarana kegiatan remaja antara lain kegiatan di bidang
keagamaan, ilmu pengetahuan dan ketrampilan serta rekreasi.
2. Menyiapkan program kegiatan dalam rangka memupuk dan menyalurkan aspirasi,
hasrat, bakat, dan minat Remaja/komunitas kea rah kegiatan yang positif.
3. Mengadakan kerjasama dengan instansi atau organisasi lain yang berkaitan dengan
pembinaan dan pengembangan remaja/komunitas.

2.2.5. Pelaksanaan Program Kegiatan

A. Peranan Youth Center


Dalam pelaksanaan program kegiatan dalam Youth Center dapat berperan secara aktif
dan pasif. Dalam perannya secara aktif, Youth Center melakukan perencanaan,
penganturan dan pelaksanaan program kegiatan. Dalam tugasnya secara aktif ini
terdapat beberapa kemungkinan dalam pelaksanaan program.
1. Para remaja mengikuti program kegiatan hanya sebagai peserta saja.
2. Para remaja diikutkan secara aktif dalam pelaksanaan program.
3. Mengikutsertakan masyarakat, yaitu organisai-organisasi jenis kegiatan yang
bersangkutan.
Sedangkan dalam perannya secara pasif Youth Center hanya melakukan kegiatan
berupa penyediaan fasilitas yang diperlukan atau memberi pelayanan saja bagi
pelaksanaan program kegiatan. Pelaksanaan program kegiatan pada dasarnya
dilakukan oleh remaja dan komunitas.
B. Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Pelaksanan program kegiatan Youth Center sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya adalah:
1. Fasilitas (tempat dan peralatan)
2. Biaya
3. Tenaga pembimbing
4. Desakan kebutuhan remaja/komunitas
Berkaca dari fator-faktor diatas, satu sama lain saling mempengaruhi. Faktor-faktor
fasilitas da biaya akan tergantung pada kemampuan pengguana dan pemerintah
daerah.
Demikian halnya faktor tenaga pembimbing akan menentukan apakah suatu program
kegiatan dapat dilaksankan seperti yang diharapkan. Tenaga pembimbing ialah pihak
yang dipandang ahli dalam suatu bidang teknis tertentu. Para tenaga pembimbing
yang dimaksud adalah seperti pengajar atau guru, pelatih atau instruktur dan
organisasi. Sehingga dapat dipahami walaupun fasilitas dan biaya tersedia tetapi bila
tidak tersedia tenaga pembimbing maka program kegiatan tidak dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
C. Penjadwalan Pelaksanaan
Program kegiatan yang berkesinambungan dapat diwujudkan dalam penjadwalan
program kegiatan yang dilaksanakan di Youth Center. Penjadwalan program kegiatan
dapat disusun berdasarkan urutan seperti mingguan, bulanan, tiga bulan stengah tahun
dan tahunan. Selain itu, penjdwalan pelaksanaan program kegiatan disusun dalam
bentuk daftar yang memuat keterangan-keterangan mengenai:
1. Waktu (jam. Tanggal, bulan dan tahun)
2. Jenis-jenis kegiatan
3. Tempat /ruangan
4. Pembimbing/ penanggung jawab
Adanya jadwal pelaksanaan program kegiatan tentunya akan memudahkan
persiapan sarana kegiatan dan memudahkan para remaja/komunitas untuk mengikuti jenis-
jenis kegiatan yang diselenggarakan.
2.2.6. Jenis Dan Materi Kegiatan

Dari berbagai jenis kegiatan yang diselenggarakan di Youth Center pada umunya dapat
dibagi menjadi 3 golongan jenis kegiatan diantaranya:

1. Kegiatan bidang keagamaan


2. Kegiatan bidang pengetahuan dan keterampilan dimana mencakup materi kegiatan
berupa:
a. Kursus
b. Latihan
c. Lomba karya ilmiah
d. Lomba karya ketrapilan
e. Kegiatan kepustakaan dan kegiatan kelompok belajar
3. Kegiatan bidang kreasi dan rekreasi
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memupuk dan mengembangkan kesegaran
jasmani dan rohani serta daya kreasi yang terwujud dalam bentuk kegiatan sebagai
berikut:
a. Latihan dan pertandingan olahraga seperti bulu tangkis, bola basket, bola voli, dan
bola kaki(futsal)
b. Latihan, pameran, lomba dan festival seni budaya seperti seni tari, seni suara, dan
seni musik.
c. Wisata ( diorganisasikan oleh pengelola (remaja/komunitas) pada Youth Center).

2.2.7. Arah Kegiatan yang akan diwadahi

a. Sebagai sarana pendidikan non formal


1. Meningkatkan pengetahuan dan pembentukan pribadi yang sehat untuk dijadikan bekal
dalam kehidupan.
2. Mengarahkan kegiatan pada pengisian waktu luang agar bermanfaat.
b. Sebagai arena rekreasi dan komunikasi
1. Diharapkan dapat digunakan sebagai tempat membuang kejenuhan lewat aktifitas yang
bersifat rileks.
2. Sebagai arena bertukar informasi dan pengalaman antara remaja/komunitas.
2.2.8. Perumusan kegiatan yang akan diwadahi

Berangkat dari pernyataan bahwa Youth Center merupakan fasilitas pembinaan yang berupa
wadah pendidikan non formal, dimana kegiatan yang berlangsung di dalamnya tidak berdasarkan
kurikulum buku. Sehingga selanjutnya perlu dirumuskan kegiatan yang tepat guna, berdaya guna
serta berhasil sesuai dengan aspirasi tuntutan kebutuha remaja/komunitas dan masyarakat.

1. Sistem pembinaan
Sistem pembinaan akan menentukan bentuk dan wadah yang add dimana sistem
pembinaan ini meliputi:
a. Sistem pembinaan satu arah
Untuk pengetahuan yang bersifat pasif seperti penataran dan pengembangan tori
ketrampilan di dalam kelas.
b. Sistem pembinaan dua arah
Untuk berbagai kegiatan diskusi, bertukar informasi, bimbingan belajar dan
penyuluhan.
c. Sistem pembinaan yang bersifat latihan berat
d. Latihan pembinaan fisik seperti bulu tangkis, bola basket, bola voli, bola kaki(futsal),
latihan musik dan menari.
2. Sifat pembinaan
Sifat pembinaan dosesuaikan dengan karakter remaja dalam komunitas dan kebutuhan
akan sarana tertentu untuk masing-masing kegiatan. Sifat-sifat pembinaan tersebut antara
lain adukatif, kratif dan rekreatif.
3. Tinglat kegiatan pembinaan
a. Kegiatan primer
Tingakat kegiatan primer yaitu kegiatan utama yang akan diwadahi di Youth Center
dimana meliputi:
1) Kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan
kebribadian remaja dalam komunitas seperti ceramah, diskusi dan
kepustakaan.
2) Kegiatan yang beruhubungan dengan pembinaan sikap sosial
kemsyarakatan bagi remaja dalam komunitas.
3) Kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan
daya kreasi remaja seperti kesenian dan pengembangan minta.
4) Kegiatan yang berhubungan denga hal-hal yanh bersifat
rekreatifkomunikatif seperti koperasi remaja/ komunitas.
b. Kegiatan sekunder
Kegiatan sekunder yaitu kegiatan yang menunjang kegiatan utama yakni:
1) Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan Youth Center sperti pengelola
pelaksanaan program dan pengelola fasilitas pembinaan.
2) Kegiatan pelengkap yaitu kegitan servis seprti parker dan penyimpanan
perlengkapan.

2.2.9. Sarana dan prasarana

Sesuai dengan peranan Youth Center dalam pembinaan remaja/komunitas, maka titik berat
Youth Center adalah pada penyediaan fasilitas khususnya sarana dan prasarana secara tetap dan
berkesinambungan bagi kegiatan remaja/komunitas

Ada berbabagai jenis fasilitas prsarana dan sara yang dapat disediakan oleh Youth Center.
Secara garis besar fasilitas tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis fasilitas yaitu:

a. Fasilitas fisik, seperti prasarana dan sarana


b. Fasilitas non fisik

2.3. Tema Rancangan

Tema rancangan adalah Arsitektur Tropis sebagai rancanan penerapan pada bangunan
Youth Center bagi kalangan Remaja/Komunitas Kota Kupang.

2.3.1. Pengertian Tropis

Tropis merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani, yaitu “tropikos” yang berarti garis
balik yang meliputi sekitar 40% dari luas seluruh permukaan bumi. Garis-garis balik ini adalah
garis lintang. Daerah tropis didefinisikan sebagai daerah yang terletak di garis isotherm 20˚ di
sebelah bumi utara dan selatan (Lippsmeier, 1994)
- Ciri-ciri daerah beriklim tropis, antara lain:
a) Suhu udara rata-rata 23˚C
b) Tekanan udara rendah
c) Curah hujan tinggi (diatas 2000 mm)
d) Kelembapan udarah relative tinggi diatas 90%
e) Radiasi matahari tergolong sedang sampai kuat
f) Pertukaran panas sedikit
g) Hembusan angina sedikit
Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi matahari sangat
berpengaruh terhadap kegiatan Remaja/Komunitas.kekuatan efektifnya ditentukan oleh energy
radiasi matahari, pemantulan pada permukaan bumi, berkurangnya radiasi oleh penguapan, dan
arus radiasi di atmosfer. Semuanya membentuk keseimbangan termal pada bumi.

Namun menurut curah hujannya, daerah beriklim teropis terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Iklim hujan tropis


Daerah berklim hujan tropis terletak pada 0-10 LU/LS. Didaerah ini cuaca selalu panas dan
basah, tidak terdapat musim kemarau yang tegas dan nyata, serta terdapat banyak hutan tropis
yang lebat dengan berbagai tumbuhan dan hewan.
b. Iklim sabana
Daerah beriklim sabana terletak pada 5-10 LU/LS. Didaerah ini perubahan musim hujan dan
musim kemarau terlihat jelas serta banyak terdapat tanaman rumput panjang dan dan alang-
alang yang disertai pepohonan.

2.3.2. Pengertian Arsitektur Tropis

Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu Arsitektur yang mempelajari tentang
Arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca pada lokasi di mana massa bangunan
atau kelompok bangunan berada serta dampak ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar.
Keberadaan Arsitektur tropis sangat dipengaruhi oleh faktor arah peredaran dan posisi
matahari dan terjadinya hujan. Maka dari itu mayoritas Arsitektur tropis mempunyai bentuk
elemen bangunan yang sudah beradaptasi dengan daerah dengan curah hujan dan panas yang
tinggi.
Adaptasi Arsitektur terhadap iklim terutama adaptasi terhadap matahari dan hujan, agar
suatu hunian dapat selaras dan bersinergi dengan alam dan manusia. Ada beberapa yang perlu di
teliti persyaratan-persyaratan iklim untuk setiap bangunan secara terperinci melalui informasi
mengenai kondisi iklim berikut:
1. Radiasi matahari
Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi matahari
sangat berpengaruh terhadapt kehidupan manusai (Remaja/komunitas). Kekuatan
efektifnya ditentukan oleh energi radiasi (insolasi) matahari pemantulan pada permukaan
bumi berkurangnya radiasi oleh penguapan dan arus radiasi di atmosfir. Semuanya
membentuk keseimbangan termal pada bumi.
2. Temperature
Daerah yang paling panas adalah daerah yang paling banyak menerima radiasi
matahari, yatu daerah katulistiwa. Tetapi pengurangan temperatur dari katulistiwa ke
kutub tidak seragam, karena pengaruh beberapa faktor.
3. Kelembaban udarah
Kadar kelembaban udara berbeda dengan unsur-unsur yang lain dapat mengelami
fluktuasi yang tinggi dan tergantung terutama pada perubahan temperatur udara. Semakin
tinggi temperatur semakin tinggi pula kelembaban menyerap air.
4. Presipitasi
Presipitasi terbentuk oleh kondensasi atau sublimasi uap air. Presipitasi jatuh
berupa hujan, hujan gerimis, hujan es, atau hujan salju, sedangkan dipermukaan bumi
terbentuk embun atau embun baku.
Pembentukan presipitasi terjadi karena beberapa sebab antara lain oleh
pengumpulan partikel air pada :
a) Tetesan air atau kristal es, terutama pada awan yang bergerak vertikal.
b) Kristal garam di atas lautan.
c) Partkel lainnya di atas daerah industri.
5. Arah dan gaya angina
Gerakan udara terjadi yang disebabkan oleh pemanasan lapisan- lapisan udara
yang berbeda-beda. Skalanya berkisar mulai dari angin sepoi-sepoi sampai angin topan
yakni kekuatan angin 0 – 12 (skala beaufort).
Jadi arah angin sangat menentukan orientasi bangunan. Jika didaerah lembab
diperlukan sirkulasi udara yang terus menerus didaerah kering orang cenderun
membiarkan sirkulasi udara hanya pada waktu dingin atau malam hari. Karena itu
didaerah tropika basah dinding-dinding luar sebuah bangunan terbuka untuk sirkulasi
udara lebih besar dari pada yang dibutuhkan untuk pencahayaan. Sedangkan di daerah
kering lubang cahaya biasanya dibuat lebih kecil dari pada yang dibutuhkan untuk
pencahayaan.
Data-data pengukuran lokasi banguna yang direncanakan harus diikutsertakan
dalam studi sebagai kontrol terhadap data-data meteorologi umum. Karena dengan
mengamati arah dan kecepatan angin serta faktor-faktor yang dapat mengubahnya, kondisi
iklim interior dapat diperbaiki.

Bangunan dengan desain arsitektur tropis memiliki ciri khas atau karakter yang
menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis atau memiliki bentuk tropis. Desain bangunan dengan
karakter tropis memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut yaitu :

1. Sistem pengudaraan alami


Sistem pengudaraan alami pada arsitektur tropis yakni penerapan model atap bertingkat
bukaan yang tepat seperti letak jendela, lubang ventilasi, dan klerestori, dan ruang-ruang
ber-void.
2. Ventilasi
Prinsip mengalirkan udara di bangunan adalah adanya ventilasi silang yang dapat dicapai
dengan meletakkan bukaan-bukaan yang saling berseberangan dan berbeda ukuran.
3. Bukaan
Pada arsitektur tropis, terdapat bukaan jendela dan pintu yang lebar, bukaan yang lebar
dapat juga dimaksimalkan dengan menciptakan teras di sekeliling rumah.
4. View dan orientasi bangunan
Arsitektur tropis memiliki ciri-ciri view dan orientasi sebagai berikut:
a. Menghadap pada arah dimana sinar matahari diusahakan dapat memasuki ruangan
pada pagi dan sore hari.
b. Ruangan dengan fungsi public atau pusat aktifitas berada pada kawasan yang
mendapat cahaya matahari langsung, dengan suatu sistem pelindung yang menambah
kenyamanan manusia.
5. Menggunakan bahan atau bagian pendukung kenyamanan pada kondisi tropis
a. Sunshading
Sun Shading adalah suatu bagian penyaring sinar matahari pada bukaan atau ventilasi
ruangan, yang biasanya terdapat pada material kaca atau penyangga ventilasi
bangunan.
b. Sunprotection
Sun protection adalah suatu bagian memprotek atau menjaga bagian dalam bangunan
atau interior, dengan suatu sistem atau bahan, yang dapat menambah kenyamanan.
c. Sunlouver
6. Memperhatikan standar pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar (window radiation)
7. Window radiontion maksudnya pengaruh material atau sistem pada bukaan atau jendela
baik terhadap lingkungan interior bangunan ataupun lungkungan luar eksterior bangunan.
8. Memberikan jarak ketinggian antara lantai dasar dengan permukaan tanah.
9. Memiliki karakter atau ciri khas yang Sun protection adalah suatu bagian memprotek atau
menjaga bagian dalam bangunan atau interior dengan suatu sistem atau bahan yang dapat
menambah kenyamanan Bangunan tropis memiliki suatu sistem penggunaan material
ataupun warna yang berbeda dari bangunan lainnya hal ini tergantung dari konsep
bangunan, fungsi bangunan, lokasi site bangunan, serta tujuan bangunan di desain.

]
2.4. Tinjauan preseden

Dalam perancangan pusat kegiatan remaja dan komunitas (Youth Center) ini membutuhkan
tinjauan preseden sebagai perencanaannya.

2.4.1. Objek Sejenis berdasarkan dengan tema perancangan

A. Garry Comer Youth Center

Gam bar 2.1. G arry Come r Youth Cente r Malam H ari


Sumbe r: http://www.archdaily.com

Garry Comer (1927-2006) adalah penemu dari katalog pakaian Land’s End. Ia berasal dari
daerah Grend Crossing, Chicago, USA. Ketika ia kembali ke kampung halamannya, ia sedih
karena banyaknya kekerasan dan kejahatan vandalism yang dilakukan beberapa kelompok yang
terdiri dari remaja dan dewasa di daerah tersebut. Untuk itu diamembuat Youth Center untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

Gam bar 2.2. G arry Come r Youth Cente r Siang Hari


Sumbe r: http://www.archdaily.com
Youth Center ini mempunyai ide dari pelangi yang tampak dari bentuk yang sangat
berwarna di setiap temboknya. Di dalamnya remaja di daerah tersebut dapat belajar, membuat
sesuatu dengan benar dan tidak merusak lingkungan daerah tersebut. pembangunan ini selesai
pada tahun 2006 dan dapat dilihat oleh Garry Comer sebelum ia meninggal.
Pusat pemuda ini , terletak di lingkungan di sisi selatan Grand Crossing, Chicago , USA.
Tempat ini menyediakan lingkungan yang konstruktif bagi pemuda daerah untuk menghabiskan
setelah jam sekolah mereka. Pusat ini menyediakan dukungan untuk program-program dari
kelompok seperti Bor Team South Shore and Performing Arts Ensemble yang terdiri dari 300
member grup penari yang berumur antara 8 sampai 18 tahun yang melakukan paradae 50 kali
setiap tahunnya.

.
Gam bar 2.3. Suasana Gymnasium Garry Come r YC
Sumbe r: http://www.archdaily.com

Youth Center ini menyediakan ruang untuk berbagai program pendidikan dan rekreasi
remaja . Ruang utama bangunan , sebuah gimnasium beradaptasi yang berfungsi sebagai ruang
praktek sehari-hari. Ruang ini , bersama-sama dengan kantin yang berdekatan yang menghadap
gimnasium.
Secara garis besar Youth Center ini mempunyai beberapa ruangan yang difokuskan untuk
kegiatan yang spesifik. Ruangan-ruangan ini berisi program-program pendidikan dan rekreasi
pemuda, termasuk seni dan kerajinan kamar , laboratorium komputer , ruang tari , studio
rekaman , toko desain kostum , les dan studi ruang , ruang kelas , kantor dan ruang pameran.
Selain itu terdapat bar yang terkoneksi antara setiap ruang dan bersifat fleksibel yang dapat
dimodifikasi dari waktu ke waktu sebagai skeberlanjutan program di Youth Center. Bar ini
berhenti dalam ruang penting pada eksterior bangunan ( kamar tari , seni kamar ) untuk
mengiklankan kegiatan di dalam masyarakat.
Kaca di dalam gedung difungsikan sebagai akses visual antara ruang program yang
berbeda untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antara pengguna bangunan yang berbeda, serta
menciptakan rasa aman bagi anak-anak yang menggunakan fasilitas di dalam Bangunan tersebut.

Gam bar 2.4. Kac a Sebagai Pembatas Antar Ruang Kantin dengan Gymnasium
Sumbe r: http://www.archdaily.com

Selain itu Di lantai 2 bangunan terdapat taman yang berada di atas area gymnasium.
Taman tersebut merupakan struktur atap hijau dengan luas 8.160 sf dengan kedalaman tanaman
18-24 inci. Taman ini memungkinkan untuk memproduksi pangan seperti kubis , bunga matahari ,
wortel , selada dan stroberi.
Desain atap hijau ini menampung enam sumur cahaya logam besar, yang berfungsi
sebagai unsur ekspresi artistik dan juga memberikan pencahayaan matahari pasif ke gimnasium
dan cafe yang berada di bawah taman tersebut. Selain itu terdapat jendela di sepanjang koridor
sirkulasi lantai tiga hal ini agar siswa dapat melihat kebun ketika mereka bergerak dari satu kelas
ke kelas yang lain. Taman ini juga merupakan sebuah ruang kelas ruang kelas yang menawarkan
remaja untuk belajar hal-hal yang dapat diterapkan di taman seperti geometri , teknologi atap
hijau , manajemen usaha kecil , seni kuliner dan ilmu lingkungan .

Gam bar 2.5. G reen R oof yang te rletak di lantai 1 Garry Com er YC
Sumbe r: http://www.archdaily.com
Gam bar 2.6. Site Pla,de nah, potongan Garry Come r Youth Ce nte r
Sumbe r: http://www.archdaily.com

2.4.2. Objek Bangunan Sejenis

1. Plumstead Centre / Hawkins\Brown


G ambar 2.7. Plum stead Ce ntre / Hawk ins\Brown
Sumbe r: http://www.archdaily.com

 Arsitek : Hawkins/ Brown

 Area :2.329 m

 Tahun :2020
Hawkins\Brown telah mengubah gedung perpustakaan yang kurang terpakai di Plumstead
High Street menjadi pusat gabungan yang menyediakan fasilitas budaya, rekreasi, dan olahraga
publik atas nama Royal Borough of Greenwich. Fasilitas baru termasuk perpustakaan anak-anak
dan orang dewasa yang terpisah, kafe, ruang kolaborasi yang fleksibel, gym dan lapangan bulu
tangkis, serta dua studio besar untuk seni pertunjukan, yoga, atau pameran.

G ambar 2.8. ruang pada Plumste ad Centre / Hawkins\B rown


Sumbe r: http://www.archdaily.com

Penyelesaian The Plumstead Center menandai fase pertama Kerangka Kerja Urban Royal
Borough of Greenwich untuk Plumstead. Pendekatan kolaboratif untuk proyek ini didorong oleh
tujuan 'perpustakaan lokal' yang didefinisikan ulang, membawa kehidupan baru ke gedung yang
ada dan menciptakan tujuan baru bagi masyarakat Plumstead.

Pembangunan kembali Perpustakaan Plumstead yang terdaftar Tingkat II telah


melestarikan dan meningkatkan karakter bersejarah dari bangunan perpustakaan yang ada,
memperbarui interiornya agar sesuai dengan standar modern dan menyediakan fasilitas yang
ditingkatkan secara keseluruhan. Perpanjangan dua lantai ke belakang gedung perpustakaan
menyediakan rumah bagi fasilitas rekreasi baru. Di ambang batas antara lama dan baru, 'kotak'
kaca setinggi penuh menciptakan pintu masuk tingkat baru yang mengarah ke ruang sosial
informal yang menekankan fungsi bangunan sebagai pusat sipil terbuka.

G ambar 2.9. ruang & tam pak luar bangunan pada P lumste ad Ce ntre / Hawkins\B rown
Sumbe r: http://www.archdaily.com

Ekstensi telah dibangun dengan bahan yang sama dengan perpustakaan: batu bata, kaca,
dan logam digunakan untuk membuat bangunan modern yang simpatik, tetapi secara gaya
berbeda dari tetangganya. Di jantung bangunan baru, pintu masuk dan 'gunung buku'
menyediakan pengaturan sosial informal untuk membaca, bekerja, atau sekadar melihat ke seluruh
bangunan. Pusat ini telah dirancang dengan keterbukaan dan inklusivitas pada intinya,
memungkinkan pengguna untuk melihat ke seluruh bangunan, melalui ruang dan aktivitas yang
berbeda, dari satu ujung ke ujung lainnya, menyambut semuanya.
N KEL.KOMUNITA UMUR PRISIP TEORITIS GAMBARAN FASILITAS
O S Garry Comer Youth Center Plumstead Centre /
Hawkins\Brown

1 OLAHRAGA 10 THN KE Beberapa Remaja/komunitas


ATAS melakukan kegiatan-kegiatan
olahraga dengan minat dan hobi
mereka contohnya baket, gym

2 TEKNOLOGI 17 THN KE Golongan Remaja/komunitas pada


ATAS bagian teknologi dibagi berdasarakn
pola kegiatan yang di minati
berdasarkan hoby dan bakat

3 SOSIAL 15 THN KE Golongan pada bagian sosial untuk


ATAS remaja/komunitas di dasari pada
aktifitas berdasarkan hoby seperti
bercocok tanam dan membaca

4 SENI 15 THN KE Pada golongan seni


ATAS remaja/komunitas pada Youth
Center di pergunakan sebagai ruang-
ruang pajangan dan pelatihan secara
teori

5 EKONOMI 15 THN KE Dalam bangunan Youth Center


ATAS untuk bagian ekonomi di
kategorikan dengan ruang cafeteria
bagi pengunjung dan pengguna di
dalamnya
2.5. Kesimpulan Hasil Studi Literatur dan Studi khasus

Kesimpulan dari studi perancangan sejenis dan teori reaksi berdasarkan tingkat umur pada
pusat kegiatan remaja/komunitas (YOUTH CENTER):

2.5.1. Pelaku

Aktifitas yang akan terjadi dalam kawasan reaksi ini berdasarkan pada pelaku kegiatan
atau pengunjung dari kalangan remaja/komunitas yang akan menikmati segala fasilitas yang
tersedia didalam pusat Youth Center ini.

Pengelompokan fasilitas yang disediakan berdasarkan usia:

a. Anak-anak usia 10-14 tahun


b. Remaja usia 15-19 tahun

2.5.2. Fasilitas

Fasilitas yang akan disediakan berdasarkan pengelompokan umur remaja/komunitas

a. Kelas-kelas teori :untuk anak-anak umur 10-14 tahun, berdasarkan hoby dan bakat yang
dimiliki
b. Kelas-kelas pelatihan: untuk anak-anak usia 15-19 tahun, seperti futsal, basket, voli,
bulutangkis dan fotografis (teknologi)
c. Area santai : taman baca
d. Ada pun fasilitas yang dapat dinikmati semua kalangan umur contohnya fasilitas
perpustakaan, cafeteria dan area seni.
BAB III
GAMBARAN OBJEK PERANCANGAN
3.1. Gambaran Umum Lokasi
Lokasi perancangan berada di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur dan berikut ini
merupakan penjelasan mengenai letak geografis Kota Kupang
3.1.1. Letak Geografis, luas Wilayah, dan Wilayah Administrasi
Perancangan pusat kegiatan Remaja/Komunnitas ini akan menjadi salah satu pusat
edukasi dan pelatihan di Kota Kupang yang mampu mewadahi segala kebutuhan
Remaja/Komunitas pada banguna Youth Center.
Lokasi perancangan pusat Youth Center ini berada di Kota Kupang. Kota Kupang
merupakan kota terbesar di Pulau Timor yang terletak di pesisir Teluk Kupang,bagian Barat
Laut Pulau Timor (Anonim, 2021), dengan kondisi topografi Kota Kupang yang berbukit dan
terdiri dari daerah pantai dan dataran rendah.
Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km² dengan Jumlah remaja di Kota Kupang
secara keseluruhan laki-laki dan perempuan dari umur 10-19 tahun berjumlah 161.273 jiwa.
Jumlah remaja laki-laki adalah 83.393 jiwa, sedangkan perempuan berjumlah 77.880 jiwa

G ambar 3.1 Pe ta wilayah administrasi Kota Kupang


(Sum ber:Peta Pem atik Indonesia, diunduh tanggal 27 april 2022)

- Timur : Kecamatan Kupang Tengah dan Tabenu Kabupaten Kupang


- Barat : Kecamatan Kupang Barat dan Selat Semau
- Utara : Teluk Kupang
- Selatan : Kecamatan Kupang Barat dan Nekamese
3.1.2. Demografi Penduduk
Penduduk Kota Kupang tahun 2020 berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2019 adalah
sebanyak 446.193 jiwa yang terdiri dari 222.400 jiwa laki-laki dan 212.572 jiwa perempuan.
Kepadatan jumlah penduduk di Kota Kupang sebanyak 2.412,89 jiwa per km2.
Kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Kota Lama
dengan kepadatan 12.741,92 jiwa per km2. Sementara itu, jumlah rumah tangga di Kota
Kupang tahun 2019 adalah 102.998,00 rumah tangga.
Table 4 . distribusi dan kepadatan pe nduduk menurut kecamatan kota kupang

No Kecamatan Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk Per Km2

1 Alak 16,47 877,22


2 Maulafa 21,31 1.801,50
3 Oebobo 22,95 7.478,34
4 Kota Raja 13,90 10.556,39
5 Kelapa Lima 16,53 5.098,07
6 Kota Lama 8.85 12.741,92
Kota Kupang 100,00 2.412,89
Sumber :BPS Kota Kupang dalam amgka 2019
Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km² dengan Jumlah remaja di Kota Kupang
secara keseluruhan laki-laki dan perempuan dari umur 10-19 tahun berjumlah 161.273 jiwa.
Jumlah remaja laki-laki adalah 83.393 jiwa, sedangkan perempuan berjumlah 77.880 jiwa.

3.2. Struktur Tata Ruang Wilayah Kota Kupang

Berdasarkan peraturan daerah Kota Kupang nomor 11 tahun 2011 tentang rencana tata ruang
wilayah Kota Kupang tahun 2011-2031, dikatakan bahwa rencana struktur ruang wilayah Kota
Kupang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pusat kegiatan, meningkatakan kualitas dan
jangkauan pelayanan jaringan prasarana utama, dan sistem jaringan prasarana lainya.

Sistem pusat pelayanan kota meliputi pusat pelayanan kota, sub pusat pelayanan kota, dan pusat
lingkungan dengan fungsinya masing-masing. Sub pusat pelayanan kota terdiri dari 7 Bagian
Wilayah Kota (BWK), meliputi:

a. BWK I meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima, Kecamatan Kota Raja, sebagian
Kecamatan Kota Lama, sebagian Kecamatan Oebobo, sebagian Kecamatan Alak dan
sebagian Kecamatan Maulafa dengan Pusat BWK terletak di Kelurahan Naikoten I
b. BWK II meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima dan sebagian Kecamatan Oebobo dan
sebagian Kecamatan Kota Lama dengan Pusat BWK terletak di sekitar kawasan pasar
Oebobo Kelurahan Fatululi
c. BWK III meliputi sebagian Kecamatan Kelapa Lima, sebagian Kecamatan Maulafa dan
sebagian wilayah Kelurahan Liliba di Kecamatan Oebobo dengan Pusat BWK terletak di
pertigaan Kelurahan Oesapa dan Oesapa Barat (Bundaran Undana)
d. BWK IV meliputi sebagian Kecamatan Alak dan sebagian kecil Kecamatan Maulafa
dengan Pusat BWK terletak di Kelurahan Alak
e. BWK V meliputi sebagian Kecamatan Maulafa serta sebagian Kelurahan Liliba dan
Kelurahan Oebufu Kecamatan Oebobo dengan Pusat BWK di KelurahanKolhua
f. BWK VI meliputi kelurahan Naioni Kecamatan Alak dan Kelurahan Fatukoa Kecamatan
Maulafa dengan Pusat BWK terletak di kelurahan Naioni
g. BWK VII meliputi sebagian Kelurahan Sikumana, sebagian Kelurahan Bello, dan
sebagian Kelurahan Kolhua di Kecamatan Maulafa dan sebagian Kecamatan Alak dengan
Pusat BWK terletak di Kelurahan Bello.

Fungsi sistem pusat pelayanan kota, meliputi :

a. Kawasan perkantoran gubernur Nusa Tenggara Timur sebagai pusat pelayanan


pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur, perdagangan dan jasa dan pertanian lahan
basah
b. Kawasan Kota Lama sebagai pusat perdagangan dan jasa skala regional, kawasan rekreasi
bahari, reklamasi pantai, dan kawasan rekreasi kuliner
c. Kawasan Kota Baru sebagai pusat pelayanan pemerintahan Kota Kupang, pendidikan,
perdagangan dan jasa serta taman kota yang mendukung reklamasi.

Sub pusat pelayanan kota, terdiriatas:

a. BWK I memiliki arah pengembangan sebagai kawasan perdagangan, Pangkalan


Pendaratan Ikan (PPI), kawasan pemerintahan provinsi, kawasan pelayanan kesehatan dan
kawasan permukiman, kawasan pariwisata dan reklamasi pantai dengan intensitas kegiatan
tinggi
b. BWK II memiliki arah pengembangan sebagai kawasan pelayanan pemerintahan
kota,perdagangan, pariwisata kawasan pariwisata dan reklamasi pantai dan permukiman
dengan intensitas kegiatan tinggi
c. BWK III memiliki arah pengembangan sebagai kawasan pengembangan pendidikan
tinggi, perdagangan dan jasa, pusat pelayanan transportasi udara dan darat, kawasan
pariwisata, reklamasi pantai, dan kawasan permukiman kepadatansedang
d. BWK IV memiliki arah pengembangan sebagai kawasan pengembangan industri,
pergudangan, kawasan strategis Monapolitan, pelabuhan perikanan, pariwisata, reklamasi
pantai, permukiman, dan Pusat Listrik Tenaga Diesel Tenau serta tempat pembuangan
akhirsampah
e. BWK V memiliki arah pengembangan sebagai kawasan pengembangan permukiman
kepadatan sedang, perdagangan dan jasa
f. BWK VI memiliki arah pengembangan permukiman terbatas, kawasan agropolitan,
kawasan pekuburan dan kawasan konservasi untuk kepentingan resapan air
g. BWK VII memiliki arah pengembangan sebagai kawasan pengembangan permukiman
terbatas, kawasan agropolitan dan kawasan konservasi untuk kepentingan pengamanan
daerah tangkapan air rencana Bendungan Kolhua.
Rencana Pola Ruang Wilayah Daerah meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Kawasan lindung terdiri atas kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan di
bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan ruang terbuka hijau kota, kawasan suaka
alam dan cagar budaya, dan kawasan rawan bencana.
Sementara itu kawasan budidaya terdiri atas kawasan perumahan, kawasan perdagangan dan
jasa, kawasan perkantoran, kawasan industry, kawasan pariwisata, kawasan ruang terbuka non
hijau kota, kawasan ruang evakuasi bencana, kawasan peruntukan ruang bagi sector informal, dan
kawasan peruntukan lainnya yang fungsinya khusus dan bersyarat.
Gambar 3.2. Peta Re nc ana P ola Ruang Kota Kupang
Sum ber :Peme rintah Kota Kupang, Badan Pe renc anaan Pembangunan Dae rah (BA PPED A)

3.3. Gambaran Umum Lokasi Perancangan

Gambaran umum lokasi perancangan meliputi kriteria pemilihan tapak, potensi lokasi dan
gambaran umum fasilitas Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) berdasarkan tingakat
umur Remaja dan Komunitas.

3.3.1. Kriteria Pemilihan Tapak

Untuk mendapatkan tapak yang sesuai dengan peruntukan perancangan pusat kegiatan
Remaja/Komunitas Youth Center di Kota Kupang, terdapat beberapa aspek penilaian yang
menjadi dasar pertimbangan yang didapat dari pendekatan studi kasus dan rujukan dari
peraturan menteri daerah

a. Peruntukan lahan untuk sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kawasan (RTRW) Kota
Kupang dengan fungsi lahan sebagai area pemerintahan, pendidikan dan permukiman

b. Luas pada tapak mencukupi untuk pusat Youth Center di Kota Kupang, juga untuk
pengembangan sarana kedepannya.
c. Tapak dilalui oleh jaringan transportasi umum, pencapaian dari jalan
raya relatif dekat, terutama bagi pejalan kaki.

d. Kondisi tanah mendukung, mencakup keadaan kontur, daya dukung


tanah dan sebagainya.

e. Berdekatan dengan sarana pendukung lain, seperti tempat hiburan


atau edukasi

f. Memiliki potensi site baik dalam site maupun disekitar site.

Fasilitas yang harus Tersedia pada pusat kegiatan Remaja/Komunitas


Youth Center di Kota Kupang.

a. Pertamanan : dengan lahan terbuka yang ditumbuhi rumput, tanaman


hias, atau tanaman bunga dan pohon peneduh, dilengkapi jalan taman
dan tempat duduk.

b. Area bermain : Teduh dan nyaman, disediakan fasilitas bermain yang


mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan.

c. Fasilitas edukasi dan hiburan : sekurang-kurangnya 3 jenis sarana


edukasi yang mengandung unsur hiburan, pendidikan dan
kebudayaan.

d. Fasilitas pelayanan umum : kantor pengelola, tempat penerangan/


informasi, lavatory yang cukup, tempat sampah, P3K cukup dan pos
keamanan.

e. Instalasi teknik : tersedia sumber listrik dengan daya yang cukup,


memenuhi peraturan yang cukup, tersedia sumber air bersih, tiap
bangunan dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, mempunyai
sistem tata suara yang baik dan dapat digunakan untuk pengumuman.

Fasilitas Pelengkap yang harus tersedia pada pusat kegiatan


Remaja/Komunitas Youth Center di Kota Kupang meliputi:

a. Jasa pelayanan makan dan minum: restoran atau kafetaria

b. Fasilitas akomodasi : kelas teori atau fasilitas akomodasi lainnya.

c. Lain-lain : tempat penjualan cinderamata, barang keperluan lainnya,


tempat ibadah, angkutan dalam pusat Youth Center.
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
4.1. Analisa programing

Pada analisa programing item yang akan dibahas berupa analisa perancangan,
indetifikasi pelaku kegiatan, analisa jumlah pengunjung, analisa kebutuhan ruang,
analisa tapak yang terdiri dari analisa eksisting site, alternatif perancangan dan
solusi perancangan.

A. Fungsi Perancangan
Fungsi dari desain pusat kegiatan Youth Center adalah menyediakan fasilitas
edukasi,pengembangan bakat (tempat pelatihan) dan bermain bagi kalangan
remaja/komunitas di Kota Kupang. terdapat 3 fungsi dalam desain yaitu :

Table 5. fungsi dan fasilitas

NO FUNGSI DESKRIPSI FUNGSI FASILITAS

1 Fungsi Fungsi utama (primer) adalah fungsi yang menjadi Bola voli, futsal, basket, bulu tangkis,
Primer prioritas utama dalam perancangan. seni musik, seni tari, fotografer, studio
film, dan cafetaria

2 Fungsi Fungsi sekunder merupakan fungsi pendukung Senimar, penyeluhan,


Sekunder dalam perancangan dan mendukung bimbingan,perpustakaan,
terselenggaranya fungsi utama (primer).

3 Fungsi Fungsi tersier merupakan fungsi penunjang Toilet,area mekanika,dan area servis
Tersier aktivitas dalam perancangan agar fungsi primer
dan sekunder dapat berjalan dengan baik.

Sumbe r:analisa pe nulis, 2022

B. Indentifikasi Pelaku Kegiatan


Pelaku dalam pusat kegiatan Youth Center terdiri dari :
a. Masyarakat umum (bermain dan belajar mengisi waktu santai dengan
mengembangkan bakat baik dalam kalangan
anak-anak,remaja/komunitas)
b. Pengelola/staf, dalam hal pengatur baik dalam hal administrasi dalam
kantor maupun staf dalam mengelola fasilitas dan pusat kegiatan pada
Youth Center.

Kepala balai

Kepala subbag tata Kepala seksi pemuda Kepala pengurus olahraga dan
usaha komunitas

Staf-staf pengurus

Gam bar 4.1. struk tur organisasi pengelola sum ber: widy a,2019

c. Pelaku berkebutahan khusus (Disabilitas)


C. Analisis Jumlah Pengunjung
Analisis jumlah pengunjung dan pengelola yang akan mengunjungi pusat
kegiatan Youth Center berdasarkan data penduduk Kota Kupang tahun 2020
dan perhitungan kebutuhan jumlah pengelola.
a. Pengunjung
Pengunjung pusat kegiatan Youth Center remaja/komunitas ditentukan
berdasarkan pengelompokan umur yaitu anak-anak dan remaja

Table 6.bany akny a penduduk Kota Kupang menurut golongan umur dan jenis ke lam in

NO KELOMPOIK UMUR JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK JENIS KELAMIN


DAN UMUR (JIWA)

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

2020 2020 2020

1 10-14 15 675 14 822 30 497

2 15-19 17 963 18 402 36 365


3 20-24 20 956 21 437 42 393

jumlah 109 255

Sum ber: bps.Kota Kupang Tahun 2020

Berdasarkan table diatas banyaknya jumlah penduduk Kota Kupang


berdasarkan umur yaitu 109 255 jiwa, suda termasuk didalamnya pengunjung dan
pengelola. Oleh karena itu, untuk mendapat rata-rata pengunjung maka dihitung
berdasarkan kalangan umur dari anak-anak, remaja dan dewasa 10-14, 15-19, 20-
24 tahun.

Pengunjung anak-anak remaja dan dewasa jika diasumsikan akan banyak


pengunjung dari kalangan remaja yang berada dari berbagai komunitas. Jika
diasumsikan 80% pengunjung anak-anak sampai remaja (53.489) 20% untuk
orang dewasa (10.697)

- (80% X 53.489)/8 = 5.348 orang/hari


- (20% X 10.697)/8 = 268 orang/hari

Maka asumsi pengunjung baik dari kalangan anak-anak remaja sampai dewasa
di Kota Kupang yang mengunjungi tempat pusat kegiatan Youth Center ini adalah
5.616 orang/hari

b. Pengelola
Jumlah pengelola dihitung dari pengelola kepala sampai staf dan pelatih
dalam pusat rekreasi

Table 7.asumsi jum lah pe nge lola pusat kegiatan Youth Ce nte r

Pengelola utama 20 orang


- Kepala balai
- Kepala seksi pemuda
- Kepala subbag tata usaha
- Kepala pengurus olahraga dan komunitas
- Staf-staf pengurus

Petugas administrasi 15 orang

security 4 orang

mekanika 8 orang

Petugas kersihan 8 orang

Petugas restoran 12 orang

Petugas cafetaria 10 orang

Petugas setiap area di Youth Center 40 orang

JUMLAH 105 ORANG

D. Analisis Kebutuhan Ruang

Analisis kebutuhan ruang dibuat berdasarkan fungsi dalam perancangan


pusat kegiatan Youth Center.

Table 8.analisis kebutuhan ruang


JENIS
FUNGSI PELAKU KOMUNITAS AKTIVITAS KEBUTUHA KEBUTUHA
N FASILITAS N RUANG

FUNGS Pengunjung/ olahraga Bermain bola Lapangan Kelas teori


U pengguna usia 10-19 futsal
PRIMER tahun

Ruang ganti

Ruang
penyumpanan

Bermain bulu Lapangan Kelas teori


tangkis bulutangkis

Ruang istirahat

Ruang
penyimapanan

Ruang ganti

Bermain basket Lapangan Kelas teori


basket

Ruang
penyimpanan

Ruang istirahat

Ruang ganti

Bermain voli Lapangan voli Kelas teori

Ruang
penyimpanan

Ruang ganti

Ruang istirahat

seni Melukis/menggabar Studio Kelas teori


gambar/lukis

Ruang
penyimpanan

Latihan menari Studio tari Ruang


penyimpanan
Ruang ganti

Ruang istirahat

Latihan musik Studio musik Kelas teori

Latihan vocal

Latihan alat
musik

sosial Membaca buku perpustakaan Ruang baca

Ruang
penyimpanan

teknologi Berfoto-foto Studio fotografi Kelas teori

Ruang
penyimpanan

Ruagn
pengeditan

Membuat film Studio film Kelas teori

Ruang
penyimpanan

Ruang
pengeditan

keagaaman berdoa Mushola Tempat wuduh

Ruang berdoa
EKONOMI/ Makan & minum Area makan kantin
cafetaria

Memesan makan Area


pemesanan

memasak dapur

Fungsi olahraga Berdiskusi/ Area


sekunder bersantai santai/ruang
tunggu

menonton tribun Aula olahraga

seni membahas kegiatan Ruang brifing

Merias Ruang rias Studio


penari/musik

Menmapilkan panggung Aula


pertunjukan
tari/musik

menonton Convention
hall

Memajang hasil Galeri/plasza


karya

Menjual karya Etalase barang Toko penjualan

teknologi Mencari spot foto Ruangg


terbuka/area
Youth Center

Menonton Bioskop mini bioskop

Memajang hasil Area galeri galeri


karya foto
Rapat/brifing Tempat diskusi Ruang rapat

sosial Meminjam buku resepsionis Area sekretariat

Buang air toilet


kecil/besar

cafetaria Buang air toilet


kecil/besar

istirahat Ruang istirahat

Cuci tangan toilet

keagamaan Mengganti pakaian Ruang ganti

Fungsi Penggunjung & Area parkir Memarkirkan Tempat parkir


tersier pengelola kendaraan

transaksi Menarik uang atm

security Menjaga keamanan Ruang satpam

Se um ber: analisis penulis, 2022

E. Analisis Alur Aktifitas Pelaku Kegiatan

Alur aktifitas pelaku kegiatan pada perancangan ini dapat digambarkan


sebagai berikut.

1. Alur Sirkulasi Pelaku Managemen (Kepala balai, kepala Subbag tata usaha,
kepala seksi pemuda dan komunitas, kepala seksi olahraga dan kegiatan dan
staf-staf terkait)
2. Alur Sirkulasi Pelaku Managemen (Resepsionis)

1. Alur Sirkulasi Seervis (Keamanan)

2. Alur Sirkulasi Seervis (Cleaning Service)

3. Alur Sirkulasi Servis (Teknisi)


4. Alur Sirkulasi Pengunjung Umum

5. Alur Sirkulasi Pengunjung Khusus (Pelatih)

6. Alur Sirkulasi Pengunjung Khusus (Anggota Pelatihan/Komunitas)


7. Alur Sirkulasi Pengunjung Khusus (Penyedia Jasa)

F. Analisis kelompok ruang


a. Kelompok ruang fungsi utama
Untuk fungsi utama diperlukan beberapa ruang di beberapa fasilitas
tempat olahraga, seni, sosial, agama, teknologi seperti
- Gazebo, dan taman
- Aula
- Toilet
- Studio
- Kelas
- Pos
- Tempat ganti
b. Kelompok Ruang Fungsi sekunder
- Menerima/pelayanan informasi dalam pembelian karya dan
pendaftaran
- Hall
- Loket pembelian
- Ruang informasi
- Area belanja, kuliner dan santai
Menyediakan barang-barang untuk dibeli dari hasil karya yang di
buat, makan & minum dan juga bersantai
-Retail, terdiri dari retail pembelian dan retail pajangan
-Café, terdiri dari ruang makan, bar dan kasir
-Plaza dan taman
- Ruang Administrasi
Ruang yang menampung aktivitas pengelola dan mengatur
kegiatan dalam pusat kegiatan Youth Center ini. Ruang yang
dibutuhkan adalah :
-Ruang kepala
-Ruang sekretaris
-Ruang arsip
-Ruang rapat
-Toilet
-Gudang
-Ruang mekanika dan elektronik
c. Kelompok Ruang Fungsi Tersier
Merupakan ruang yang menunjang keberlangsungan segala aktivitas dalam
kawasan Youth Center dan mendukung fungsi utama
- Tempat parkir
- Mushola
- Pos satpam
- Ruang cctv
- Ruang cleaning service
- Gudang
- Toilet
- Area persampahan
G. Analisis besaran ruang
Dasar perhitungan dan perhitugan dalam penentuan besaran ruang antara
lain:
I. Perhitungan standar
- Architect’s Data, Ernst Neufert (EN)
- Neufert Architect Data (N)
- Time Saver Standart For Building Type (TSS)
- Dimensi Manusia dan Ruang Interior (DR)
- Perhitungan Asumsi (A)
I. Perhitungan Khusus
- 10% : standart minimum
- 20% : kebutuhan keleluasaan sirkulasi
- 30% : kebutuhan kenyamanan fisik
- 40% : kebutuhan kenyamanan psikologis
- 50% : tuntutan persyaratan spesifik kegiatan
- 60% : keterlibatan terdahap servis kegiatan
 70-100% : keterkaitan dengan banyaknya kegiatan
a. Perhitungan Ruang
 Zona teknologi

Table 7. analisa besaran ruang zona teknologi


Area Teknologi (Pertunjukan)
Klasifikasi Ruang Kapasitas Standar Ruang Perhitungan (m2) Luas (m2) Sirkulasi Sum Total
Area (org) (m2/org) ber (m2)
Lobby Resep 2 Modul  2 kursi: 2x 1.06=2.12 m2 2.12+1.5 = 3.62 20%x3.62 = 0.724 EN 4.30
sionis orang
 1 meja: 1x(2 x 0.75)=1.5
duduk
m2
1.06
Ruang 20 Meja  20 kursi: 20x 12.8+3.92=16.72 230%x16.72 = 6.68 EN 55
tungg bulat 0.8x0.8=12.8 m 2
u 3.14x0.5
 5 meja: 5x3.14x0.52=
2 3.92
P Area 1000 0.65 1000 x 0.65= 650 m2 650 + 30 + 30 + 27 + 25.6 + 25.6 + 150 + 36 100% x 974.2 m2 = EN 1948
er duduk m2/org = 974.2 m2 974.2 m2
tu penon
nj ton
u Ruang 20/ruang 1.5/org 20 x 1.5= 30 m2
k rias (2
a ruang)
n Ruang 20/ruang 1.5/ org 20 x 1.5= 30 m2
Ganti
(2)
R. fleksibel 9 m2/jns 3 x 9= 27 m2
proye teknisi
ktor ,
Cahay
a&
tata
suara
R. 40 0.64/org 40 x 0.64 = 25.6 m2
tungg
u
Backst 40 0.64/org 40 x 0.64 = 25.6 m2
age (2
ruang)
Pangg 40 150 m2 150 m2
ung
Gudan fleksibel 36 m2 36 m2
g
Lavatory wanita 5 toilet 2.4 Pria (5 x 2.4)=12 12+12+1.6+5.06= 30.66 m2 30% (0.3 x 30.66) = EN 40
Urinoir = 0.32 Wanita (5 x 2.4)=12 9.19 m²
pria 5
Wastafle = 2.53 Urinoir (5 x0.32)= 1.6
Wastafle (2x2.53)= 5.06

Total Kebutuhan Ruang 2047



Sumber : Analisa Penulis, 2022

 Zona olahraga
Table 8.analisa luasan ruang zona olahraga ( are a kegiatan/pelatihan olahraga)
Area kegiatan/praktek olahraga
No Klasifikasi Ruang Kapasitas Standar Ruang Perhitungan (m²) Luas (m²) Sirkulasi Sum
Total
Area (org) (m²/org) ber
(m²)
1 Lobby Resepsionis 2 Modul orang duduk 1.06  2 kursi: 2x 1.06=2.12 m2 2.12+1.5 = 3.62 20%x3.62 = 0.724 EN 4.30

 1 meja: 1x(2 x 0.75)=1.5


m2
Ruang tunggu 20 Meja bulat 3.14x0.52  20 kursi: 20x 12.8+3.92=16.72 230%x16.72 = 6.68 EN 55
0.8x0.8=12.8 m2

 5 meja: 5x3.14x0.52=
3.92
2 Sekretariat Ruang diskusi Meja persegi 1.2x0.8  2 meja: 2x(1.2x0.8)= 1.92 1.92+12.72 = 80%X1 A 52.36
30 14.64 4.64=
 12 kursi: 12x 1.06= 12.72
Ruang berkas 11.32

Lemari Rak pajangan  2 meja: 2x(1.2x0.8)= 1.92 1.92+12.72 = 80%X1


14.64 4.64=
 12 kursi: 12x 1.06= 12.72
11.32
3 Loker Pelatih Area istirahat 10 Meja  1 meja: 1.2x0.8= 0.96 0.96+10.6+ 200%x1 A 59.
0.8+3.2 = 5.56 = 08
 10 kursi: 10 x 1.06=10.6
15.56 31.12
 1 meja makanan: 1x0.8= 0.8
 2 sofa: 2x (2x0.8)= 3.2
Area Loker Lemari loker  Loker: 2x0.4= 0.8 0.8+10.6 = 100%x1 A
11.2 1.2= 1.2
 Area duduk: 10 x 1.06=10.6
4 Aula Lapangan 20 pemain  1 L.futsal: 15x25  Area gawang : 2x(2.5x1)= 5 5+2+18+375 80%x440 = 352 EN 79
Olahraga rangkap +40 = 440 2
 1 L.basket: 14x26  Area ring : 2x(1x2)=2
 5 b.tangkis: 6x14  Area net: 5x(9x0.4)= 18
 1 L.volli: 9x18  Lapangan : 25x15= 375
 Area pergantian : 20x2=40

5 Gudang Penyimpanan - - - 7x6=42 40%x EN 58


alat 42 = .8
Olahraga 16.8
6 Loker Atlet Area istirahat 30 1.3 m2/ Orang  Orang: 30x1.3= 39 39+0.96+0.8 44x30% A
+3.2 = 44 = 13 58
 1 meja: 1.2x0.8= 0.96
.6
 1 meja makanan: 1x0.8= 0.8
 2 sofa: 2x (2x0.8)= 3.2
Area Loker 14 Loker: 2x0.4= 0.8 0.8 100%x0 EN 1.
.8 = 0.8 6
7 Bilas & ganti Kamar mandi 14 Toilet+KM 2.25 Area bilas:14x2.25 = 31.5 31.5+24.5 = 40%x56 EN 78
56 = 22.4 .4
Ruang ganti 14 Area Ganti 1.75 Area ganti : 14x1.75 = 24.5 EN

8 Lavatory Wanita 5  Toilet 2.4  Pria (5 x 2.4)=12 12+12+1.6+5.06 30% EN 40


 Urinoir = 0.32  Wanita (5 x 2.4)=12 = 30.66 m2 (0.3 x
Pria 5
 Wastafle = 2.53  Urinoir (5 x0.32)= 1.6 30.66)

 Wastafle (2x2.53)= 5.06 = 9.19 m2

9 Fitness Area Loker 50  rak= 24 loker=0.5 x 1.2=0.6  4 rak= 0.6 x 4= 2.4 m2 2.4 + 160 + 8 30% x 170 = 50 m2 A 22
5
Area istirahat 15 m2  Gym 4 area =4 x 40= 160 = 170 m2 A
 Area gym = 40 m2 /12 org m2
Area 50  Area istirahat= 4 x 4 = 8 EN
Fitness/gym
m2
10 bulutangkis Area Loker 20  1 rak= 24  4 rak= 0.6 x 4= 2.4 m2 2.4 + 36 + 25 100 % x 65= 65 m2 A 13
 Loker= 0.5 x 1.2 = 0.6 m 2 = 65 0
Area istirahat 20  2 x 0.9= 1.8 m2 x 20= 36
 Tenis meja= 2.74x1.52= 4.2 m2
Area bermain 12  6 area tenis meja= 25,2
11 Kantin Area Loker 20  1 rak= 24 loker=0.5 x 1.2= 0.6  Kitchen set 8 x 0.2 = 1.6 40% EN 15
A 0
m2 m2
Area istirahat 20  Tenis meja= 2.74x1.52= 4.2  Lemari penyimpanan 3 x 3= 9 m2
Area bermain 12 m2  50 x 2.79= 139.5 m2 50 x 2.79=
139.5 m2

12 Klinik Area registrasi Registrasi= 6 m2  Registrasi= 6 m2 6+6+10+1.8 = 23.8 m2 50% x 23.8= 11,90 A
10 Luas min. Klinik 60 60
Area periksa Periksa= 6 m2  Periksa= 6 m2 m2
Area tunggu Tunggu= 2 m2  Tunggu=5 x 2= 10 m2
Area istirahat Istirahat= 2 x 0.9=  Istirahat= 2 x 0.9= 1.8 m2
1.8 m2
13 Ruang Area teknisi 5 Asumsi 1.5/orang 5 x 1.5 = 7.5 40% x 7.5 EN 3
Teknisi = 3 m2
m2
14 Tangga - - - - - - - -

Total Luas Kebutuhan Ruang 1.807 m²


Sumber : Analisa Penulis, 2022
Tabel 9. Analisa luasan ruang zona olahraga ( area pengelola dan club olahraga)
Area pengelola & club olahraga
No Klasifikasi Area Ruang K Standar Perhitungan (m2) Luas Sirkulasi Sumber Total
ap Ruang (m2) (m2)
as
(m2/org)
it
as
(o
rg
)
1 Kelas teori Ruang kelas besar/ 30 siswa, 1 1 m2 / Orang 31 x 0.56= 17.36 m2 3 kelas x 40 % x 73= 29 EN 102
. Audit Instruktur Perlengkapan 2.5 24,3=
Luas minimum ruang m2
Jumlah= 3 kelas 73 m2
kelas olahraga= 24.3 m2
2 Ruang Club 2 ruang klub 30 orang/ 1.39 m2 1.39 x 30= 41.7 m2 2 x 41.7= 83.4 m2 40% x 83.4 = EN 117
. Olahraga Olahraga (futsal, voli, Ruang / orang 33.36 m2
b,tangkis, basket, t.meja,) klub
3 Kantor Pelatih Area kerja dan istiratah 12 2.3 m2  12 x 2.3 = 27.6 m2 27.6 + 100 EN 155
. Olahraga /orang 11.52 + %x
 12 meja= 12 (1.2x0.8)=
12.72 = 51.8
0.96 x
4
51,84 m2
12= 11.52 m2
m2
 12 kursi: 12x 1.06=
=10
12.72 m2 3.6

m2
4 Ruang Rapat Area rapat divisi 10 1.42 m2 /org  12 meja= 12 (1.2x0.8)= 14.2+12.72 20% EN 47
. olahraga 0.96 x +11.52 x

12= 11.52 m2 = 38.44 m2 38.4


4
 12 kursi: 12x 1.06= m2

12.72 m2 =
7.7
 1.42 x 10= 14.2 m2

5. Toilet Wanita 5  Toilet 2.4  Pria (5 x 2.4)=12 12+12+1.6+5.06 = 30% (0.3 x EN 40


 Urinoir = 0.32  Wanita (5 x 2.4)=12 30.66 m2 30.66)

 Wastafle = 2.53  Urinoir (5 x0.32)= 1.6 = 9.19 m2


Pria 5  Wastafle (2x2.53)= 5.06
6 Tangga - -

Total Luas Kebutuhan Ruang 461 m2


Sumber : Analisa Penulis, 2022

 Zona area kesenian

Table 10.analisa luasan ruang zona seni (area kese nian)


Area Kesenian
No Klasifikasi Area Ruang Kapasitas Standar Ruang Perhitungan Luas (m2) Sirkulasi S Tot
(org) u al
(m2/org) (m2)
m
(m
b
)
e
r
1 Lobby Resepsionis 2 Modul orang duduk 1.06  2 kursi: 2x 1.06=2.12 2.12+1.5= 20%x3.62 EN 4.30
m2 3.62 =0.724

1 meja: 1x(2 x
0.75)=1.5 m2
Ruang tunggu 20 Meja  20 kursi: 20x 12.8+3.92 230%x16. EN 55
bulat 0.8x0.8=12.8 m2 =16.72 72=6.68
3.14x0.5  5 meja:
2
5x3.14x0.52= 3.92
2 Toilet Wanita 5 Toilet 2.4  Pria (5 x 2.4)=12 12+12+1.6+5.06 30% (0.3 EN 40
Pria 5 Urinoir = 0.32 =30.66 m2 x 30.66) =
 Wanita (5 x 2.4)=12
Wastafle = 9.19 m2
 Urinoir (5 x0.32)= 1.6
2.53
 Wastafle (2x2.53)=
5.06
3 Galeri/plaza - - - - - - - -
4 Perpustakaan Area membaca dan 1 Minimal 300 1 x 300= 300 m2 300 m2 Sudah EN 300
penyipanan buku 0 termasuk
m2/10,000
0 dalam
exemplar
standar
buku
5 Sekretariat Sekretariat (seni, 30 0.6 m2/orang 30 x 0.6= 18 m2 2 x ( 18 30% x 52 = 15.6 m2 EN 67.6
Music) +8)=
Perlengkapan 8 m2 Perlengkapan= 8 m2
52m2
6 Kantor Pelatih Area kerja dan 12 2.3 m2  12 x 2.3 = 27.6 m2 58.32 m2 30% x 58.32= 17.5 m2 E 76
istirahat /orang N
 12 meja= 12 (1.2x0.8)=
kursi= 1.06
0.96 x 12= 11.52 m2
m2 meja=
 12 kursi= 12 x 1.06=
0.96 m2
19.2 m2
7 Ruang rapat Area rapat pelatih 15 1.42 m2  12 meja= 12 (1.2x0.8)= 14.2+12.7 20% x EN 47
seni/kerajinan /org 2+11.52 = 38.44
0.96 x 12= 11.52 m2
38.44 m2 m2= 7.7
 12 kursi: 12x 1.06=
12.72 m2

 1.42 x 10= 14.2 m2


8 Kelas teori Area belajar 30 siswa 1 m /org
2
31 x 1 = 31 m2 31 + 2.5 = 40% x E 47
1 pelatih Perlengkapan 33.5 = N
Perlengkapan = 2.5 m2 33.5 m2
2.5 m2
13.4 m2
10 Studio Area kegiatan 10-20 1.4m2/org 20 x 1.4= 28 28 + 8 = 40% x 36 E 50
crafting/kriya kerajinan Perlengkapa Perlengkapan 8 m2 = 14.4 N
36 m2
n 8 m2
11 Studio musik Area bermusik 8 siswa Studio music STSI 1 x 80 = 80 m2 80 m2 30% x 80 A 100
1 pelatih 80 m2 m2= 24

m2
12 Studio Area melukis 20 Meja lukis 1 m2 20 x 1 = 20 m2 20+12.8= 32.8 m2 50% x E 49.2
Gambar/lukis 32.8= N
Kursi 0.64 m2 20 x 0.64= 12.8 m2
16.4 m2
13 Studio tari Area menari 20 Asumsi 8 x 5= 40 m2 A 40
Area kostum
14 Cafetaria Area Dapur 8 0.2 m2/ /orang Kitchen set 8 x 0.2 = 40% E 150
N
1.6 m2
A
Area Penyimpanan Fleksibel Asumsi 9 m2 Lemari penyimpanan 3 x 3= 9
T
m2 S
Area Makan 50 2.79 m2/orang 50 x 2.79= 139.5 m2 50 x 2.79= S
139.5 m2

Total Luas Kebutuhan Ruang 905 m2


Sumber : Analisa Penulis, 2022
 Zona servis

Table 11. analisa ruang zona serv is (area se rvis/pe nunjang)


Area Service/penunjang
No Klasifikasi Ruang Kapasit St Perhitung L Sirkulasi Sumber Total
Area a (org) a u
an (m2) (m2)
n a
d s
ar (
R m
u 2
a
)
n
g
(
m
2/

or
g)
1 Pos Keamanan Ruang pengendali 2 A  Ruang CCTV= 3 x 3= 9 m2 9 Terma EN 25
CCTV su + suk
 Ruang kantor dan istirahat
m 1 dalam
petugas keamanan= 4 x
si 6 asumsi
ru 4=16 m2 = kebutu
an 2 han
g 5 ruang
3 m
x 2
3
m
2

Kantor petugas 6 Asumsi 4 x 4


Keamanan
m2
Ruang istirahat 6
2 Power House Area genset dan trafo fleks A 6 x 10= 60 m2 6 Terma EN 110
ibel su 0 suk
m + dalam
si 2 asumsi
ru 0 kebutu
an + han
g 3 ruang
6 0
x =
1 1
0 1
m 0
2 m
2
Area panel dan listrik fleks A 4 x 5=20 m2
ibel su
m
si
ru
an
g
4
x
5
m
2

Area pengaturan fleks A 5 x 6=30 m2


plumbing kawasan ibel su
m
si
ru
an
g
5
x
6
m
2

3 Area Parkir Asumsi bus 10% dari 40 5 x 10 = 50  10% x 1750 (asumsi pengunjung) 250+250= 500 m2 N 8525
. Pengunjung total pengunjung org/ = 175 orang (:40 org/ bus) = 5 bus
m2
bus  Sirkulasi 100% x 5 x 50= 250 m2
Asums 4 2  20% x 1750 (asumsi pengunjung)= 1100+1100= 2400 m2
i mobil or . 350 org (:4 org/mobil)= 88 mobil
20% g/ 5  Sirkulasi 100% x 88 x 12.5= 1100
dari m x
total o 5
pengun bi =
jung l 1
2
.
5
m
2

Asumsi 2 1.5 x 2= 3 m2  50% x 1750 (asumsi pengunjung)= 2625+2625= 5250 m2


motor or 500 org (:2
50% g/  org/motor)= 875 motor
dari m  Sirkulasi 100% x 875 x 3 =
total ot 2625 m2
pengun or
jung
Asumsi 1 0.  10% x 1750 (asumsi 178.5+178.5= 357 m2
motor or 6  pengunjung)= 175 org (:1
10% g/ x  org/sepeda)= 175 sepeda
dari se 1.  Sirkulasi 100% x 1175 x 1.02=
total pe 7 178.5 m2
pengun da =
jung 1.
0
2
m
2

4 Area Parkir Asumsi 1 2 20% x 154 (asumsi pengelola)= 387.5+387.5 = 775 N 1226
Pengelola mobil or . 31 org (:1 org/mobil)= 31 mobil m2
20% dari g/ 5 Sirkulasi 100%x 31 x
total m x 12.5 = 387.5 m2
pengelola o 5
bi =
l 1
2
.
5
m
2

Asumsi 1 1.5 x 2= 3 m2 80% x 154 (asumsi pengelola)= 372+372= 744 m2


motor or 124 org (:1 org/motor)= 124 motor
80% dari g/ Sirkulasi 100% x 124 x 3 = 372 m2
total m
pengelola ot
or
6 Gazebo Area 1 3 6 gazebo x 9 = 54 m2 54 m2 A 54
santai/bel 0 x
ajar or 3
g/ =
g 9 m2
az
e
b
o

Total Luas Kebutuhan Ruang 2.972


Sumber : Analisa Penulis, 2022
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan ruang, maka diperoleh rekapitulasi besaran ruang Youth Center di Kota
Kupang yakni sebagai berikut :

Table 12.rekapitulasi be saran ruang


Kelompok zona Total

Total Luas Kebutuhan Ruang Teknologi (Pertunjukan) 2.047 m2


Total Luas Kebutuhan Ruang Praktik Olahraga 1.807 m2
Total Luas Kebutuhan Ruang Pengelola dan Club olahraga 461 m2
Total Luas Kebutuhan Ruang Kesenian 905 m2
Total Luas Kebutuhan Ruang Service dan penunjang 2.972 m2

Total 8.192 m2

Sumber : Analisa Penulis, 2022


4.2. Analisis fasilitas rancangan

Berdasarkan hasil tinjauan studi literature dan studi banding yang telah di
kaji, maka fasilitas-fasilitas yang akan dihadirkan dalam perancangan Youth
Center di Kota Kupang ialah sebagai berikut:

Tabel 17.fasilitas renc angan


NO FASILITAS INDOOR FASILITAS OUTDOOR

1 HALL LAPANGAN VOLI

2 LOBY DAN RESEPSIONIS LAPANGAN FUSTSAL

3 MUSHOLA LAPANGAN BASKET

4 STUDIO MUSIK/ALAT MUSIK LAPANGAN BULUTANGKIS

5 STUDIO TARI AREA FOTOGRAFIS

6 STUDIO FOTOGRAFI & FILM ATM

7 RUANG PERTUNJUKAN

8 GYM

9 RUANG KOMUNAL

10 PERPUSTAKAAN

11 GALERI

12 CAFETARIA

13 ATM CENTER

14 KANTOR

15

Ssumbe r :analisis penulis,2022


4.3. Analisis organisasi ruang

Pada bagian analisa organisasi ruang terdapat anlisa ruang mikro, analisa
ruang makro

4.3.1. Diangram Oragnisasi Ruang Makro dan Ruang Mikro

A. Analisis hubungan makro

Sum ber: analisis pe nulis,2022

B. Analisis hubungan mikro


- 1. Zona olahraga

Sum ber: analisis pe nulis,2022


- 2. Zona olahraga

Sum ber: analisis pe nulis,2022

- Zona teknologi

Sum ber: analisis pe nulis,2022

- Zona sosial ( plaza dan perpustkaan)

Sum ber: analisis pe nulis,2022


- Zona seni ( tari )

Sum ber: analisis pe nulis,2022


4.4. Analisis Pemilihan Lokasi Dalam Perancangan
Pemilihan lokasi dalam perancangan pusat kegiatan remaja/komunitas
dipertimbangkan sesuai dengan fungsi kawasan yaitu sebagai sarana edukasi,
hiburan dan pelatihan bagi Remaja/Komunitas di Kota Kupang.
Untuk mendapatkan lokasi yang tepat dalam perancangan ini maka
terdapat beberapa kriteris lokasi yang didapat dari pendekatan studi kasus dan
rujukan dari peraturan mentri pembangunan yaitu :

a. Lokasi harus sesuai dengan peruntukan lahan yang ada. Berdasarkan


kajian peruntukan lahan Bagian Wilayah Kota (BWK) Kota Kupang,
maka alternatif pemilihan lokasi perancangan Youth Center berada di
area BWK III yakni sebagai kawasan pengembangan perdagangan,
pemerintahan, pendidikan dan jasa. Oleh karenna itu, pemilihan lokasi
perancangan hendaknya berada di area BWK III Kota Kupang.
b. Memperhatikan potensi dan sarana-prasarana yang ada di sekitar lokasi
yang dapat dikembangkan untuk mendukung ide perancangan.
c. Pencapaian dan aksesibilitas menuju lokasi perancangan hendaknya
dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum terutama bagi para pelajar dan mahasiswa.

Pemilihan lokasi perancangan hendaknya mendukung aspek kenyamanan


bekerja dan belajar pengguna.

A. Alternatif 1
Untuk lokasi alternatif 1 terletak pada Jln. Bajawa, Fatululi, Kota Kupang,
Nusa Tenggara Timur (lokasi berdekatan dengan Transmart)
Keterangan tapak :
a. Berdasarkan peta rencana pola ruang Kota Kupang
termasuk dalam kawasan campuran (BWK III).
b. Mudah dijangkau dengan trasportasi baik umum mau pun
pribadi.
c. Dekat dengan fasilitas-fasilitas berupa pembelajaan,
pendidikan dan pemerintahan.
d. Dekat dengan pusat pendidikan dan pemerintahan sebagai
salah satu potensi site dan sekitar site.
e. Luas site ± 36.081 m²

Gam bar 4.1.alte rnafi lok asi 1


Sumbe r: olahan penulis,2022

Batas-batas tapak :

- Utara : permukiman penduduk


- Selatan : jalan umum
- Barat : tanah kosong
- Timur : Jln. Bajawa, fatululi

Kondisi tapak :
Merupakan tanah yang retatif datar dengan kondisi tapak yang berdekatan
dengan berbagai fasilitas-fasilitas di sekitar lokasi

B. Alternatif 2
Terletak di antara Jln. Gor Flobamora dan Jl. Kejora, Kec.Oebobo, Kota
Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Keterangan lokasi :
a. Berdasarkan peta rencana pola ruang Kota Kupang termasuk kawasan
campuran.
b. Mudah dijangkau dengan transpotasi baik umum maupun pribadi.
c. Luas site ± 28.676 m².
G ambar 4.2 .alte rnafi lok asi 2

Sumbe r: olahan penulis,2022

Batas- batas tapak:


- Utara : asrama PP.P dan PPLM NTT
- Selatan : jl.kejora
- Barat : taman budaya
- Timur : jl. Gor Flobamora
Kondisi tapak:
Tanah sawah dan relative datar
C. Alternatif 3
Lokasi ini berada di jalan Jl. Thamrin, kel. Kayu Putih, KEC.
OEBOBO,Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Keterangan lokasi:
a. Berdasarkan peta rencana pola ruang Kota Kupang termasuk dalam
kwasan campuran.
b. Mudah dijangkau dengan transportasi baik umum maupun pribadi.
c. Luas site ± 15.075 m².
Gam bar 4.3.alte rnatif 3
Sum ber :olahan pe nulis, 2022

Batas-batas tapak:
- Utara : permukiman penduduk
- Selatan : Yayasan swastisari KAK
- Barat : Kantor lurah kayu putih
- Timur : permukiman penduduk
Kondisi tapak
Tanah kosong dengan kontur berbatu.
a. Peruntukan lahan untuk rencana tata ruang kawasan (RTRW)
Kota Kupang dengan fungsi lahan sebagai lahan area
permukiman penduduk dan pendidikan.
b. Untuk menuju lokasi hanya bisa melalui transpotasi pribadi
saja.
c. Luas site ± 15.075 m².

Berdasarkan hasil analisa penentuan tapak, maka dipilih alternatif tapak


ke-1 sebagai lokasi perancangan yakni di Jl.bajawa, Fatululi, Kota Kupang, Nusa
Teanggara Timur. Lokasi tapak berada pada area BWK III Kota Kupang sebagai
fasilitas perdagangan, pemerintahan dan pendidikan dengan area seitar lokasi
merupakan area kepadatan tinggi sehingga memiliki ketentuan umum
perancangan yakni KDB tertingggi sebesar 70%, KLB tertinggi sebesar 6,0, KDH
paling rendah sebesar 25%, dan GSB dengan ketentuan ½ ruang milik jalan.
4.5. Analisis
Analisis tapak terdiri dari data eksisting berupa batas-batas site, dimensi
site, zonasi, sirkulasi, vegetasi, utilitas, struktur dan bentukan bangunan

4.5.1. Batas-batas site


Lokasi perancangan berada pada jalur primer yang terhubung dengan jl.
W.J lalamentik. Tapak perancangan berada pada JL. Bajawa, fatululi, Kota
Kupang. pada bagian sisi utara tapak berbatasan dengan permukiman penduduk,
batas barat berbatasan dengan tanah kosong yang di jadikan tempat bercocok
tanam bagi penduduk sekitar, batas timur berbatasan dengan jalan utama
Jl.bajawa, sedangkan untuk batas selatan site langsung berbatasan dengan jalan
lingkungan.

GA MBA R 4.4. SI TE EKSISTI NG


Sum ber: olahan pe nulis, 2022

Lokasi perancangan memiliki luasan 36.081 m².

4.5.2. Dimensi site

Site perancangan memiliki luasan 36.081 m².


GA MBA R 4.5. DIME NSI SI TE E KSISTI NG
Sumbe r: olahan penulis,2022

Bagian utara site berbatasan dengan perumahan warga yang merupakan


area permukiman kepadatan sedangkan berdasarkan peraturan daerah Kota
Kupang nomor 11 RTRW Kota Kupang tentang rencana tata ruang wilayah Kota
Kupang meliputi :

a. Koefisien lantai bangunan paling tinggi 60 %


b. Koefisien dasar hijau paling rendah sebesar
c. Garis sepadan bangunan dengan ketentuan ½ rumija +1
d. Untuk KDB paling tinggi = 60% maka =60%x luas site =60% X
36.081 m² =21.648 m²
e. Foefisien lantai bangunan paling tinggi sebesar ½
=1/2 x 36.081 / luas lahan yang dibutuhkan
=
f. Nilai KDH diambil dari luas lahan, maka 40% x luas lahan =40% x
36.081= 21.648 m²
Untuk rumija =7 m(jl.bajawa), maka
g. GSB=1/2 rumija +1 = 4 m
4.5.3. Analisa pencapaian
Site perancangan memiliki 2 akses utama yaitu pada jalan bajawa dan
depan jlan permukiman pada perancangan pintu masuk dan keluar dapat pasang
dengan 2 akses pada pintu masuk dan keluar melalui depan jalan utama dan akses
keluar melalu jalan permukiman yang berada di bagian selatan site.

GAMB AR 4.6. ANALISA PENCA PA IAN SITE


Sumbe r: olahan penulis,2022
Untuk mendapat konsep pencapaian pada kawasan Youth Center maka
diperlukan bebrapa alternatif diantaranya :

Alternatif 1:

- Kelebihan :
- Kekurangan :
Alternatif 2:

- Kelebihan :
- Kekurangan :
Dari beberapa alternatif pencapakai diatas maka terpilih satu alternatif
yang akan dijadikan konsep perancangan yaitu alternatif 1

4.5.4. Aanalisa Topografis


Topografi pada lokasi perancangan relative datar dan sedikit berbatu
karang. Namun memiliki kontur yang rata dan tidak berbukit sehingga tidak perlu
membutuhkan alternatif dalam penataan kontur pada tapak.
4.5.5. Orientasi Terhadap Matahari

Orientasi matahari mempengaruhi orientasi sebuah bangunan serta bukaan


pada bangunan. Lokasi perancangan merupakan lahan yang kosong dengan tidak
terdapat bangunan vegetasi yang banyak, begitupun dengan lahan disekitar site
yang juga merupakan lahan kosong. Hal ini berpengaruh terhadap intensitas sinar
matahari yangn diterima, maka lahan perancangan menerima istensitas sinar
matahari yang maksimal.

alternatif sebgai respon terhadap orientasi matahari antara lain:


Tanpa mengurangi jumlah dan dimensi bukaan, tritisan bangunan

Menggunakan kaca yang dapat diperlukan sehingga dapat menghadang sinar matahari

mengurangi panas dan intesitas cahaya

Mengiring bukaan di Menjadikan vegetasi sebagai barrier


sisi timur dan selatan

Mengiring bukaan di sisi timur dan


selatan

a. Mengiring bukaan di sisi timur dan selatan


b. Menggunakan kaca yang dapat mengurangi panas dan intesitas cahaya
matahari untuk menghindari silau di dalam bangunan
c. Menggunakan kaca yang dapat mengurangi panas matahari tanpa
mengurangi intesitas cahaya yang masuk ke dalam bangunan
d. Tanpa mengurangi jumlah dan dimensi bukaan, tritisan bangunan
diperlukan sehingga dapat menghadang sinar matahari
e. Menjadikan vegetasi sebagai barrier untuk mengurangi intesitas silau
matahari dengan pengaturan jarak tertentu.

4.5.6. Analisa sirkulasi

Dalam site tidak memiliki sikulasi yang pasti karna hanya merupakan
lahan yang kosong. Bebrapa alternatif sirkulasi yang akan dipakai adalah sirkulasi
manusia dan sirkulasi kendaraan:

a. Analisis sirkulasi pejalan kaki (pendistrian)


Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam perancangan
sirkulasi bagi pejalan kaki adalah:
- Mendukung penerapan perancangan yang tematik tropis
- Kenyamanan dan keamanan pejalan kaki

Solusi perancangan :
- Menyediakan fasilitas yang disesuikan dengan perancangan
- Memberi batasan yang jelas antara pedistian dan jalan untuk
memberi kenyamanan bagi pejalan kaki yang dapat dilakukan
dengan menggunakan vegetsi atau juga dengan memperthatikan
perbedaan ketinggian antara pedistian dengan jalan kendaraan.
b. Analisis sirkulasi kendaraan
Hal yang menjadi pertimbangan dalam perancangan sirkulasi kendaraan
adalah kenyamanan dan keamanan baik bagi pengemudi maupun bagi
pejalan kaki serta bagi kendaraan roda dua maupun roda empat
Beberapa alternatif yang dapat diterapkan dalam perancangan:
- Memberi batasan yang jelas antara jalan kendaraan dan pendistian
maupun bagi pejalan kaki.
- Memberi sistem akses untuk kendaraan dengan sistem dua arah
sehingga sirkulasi kendaraan lebih jelas dan mudah.
- Pemisahan jalan keluar antara kendaraan roda dua dan kendaranan
roda empat demi kelancaran dan kenyamanan saat menninggalkan
lokasi.

Alternatif 1 A-B

- Kelebihan :
- Kekurangan :
Alternatif 2 A-B

- Kelebihan :
- Kekurangan :

Solusi perancangan yang dipilih adalah alternatif………

4.5.7. Analisa vegetasi


Pada lokasi perancangan didominan oleh beberapa pohon lontar dan pohon
duri dan rerumputan dapa bagian tetrtentu. Kurangnya vegetasi pada tapak
mengharuskan perancangan membutukan banyak vegetasi. Oleh karena itu dalam
analisis vegetasi akan ditambahkan vegetasi yang diperlukan dalam tapak seperti
vegetasi peneduh, pengarauh dan vegetasi penutup tanah.

Berikut ini adalah data vegetasi yang berada pada site

Berikut ini adalah data vegetasi yang berada pada site


Vegetasi yang dihilangkan

Merupakan vegetasi yang tidak dibiarkan tetap berada pada lokasi


perancnagan dikarenakan jumlah dan letak yang mempengaruhi
perancangan. Vegetasi dalam hal ini adalah pohon lontar dan
pohon duri.
- Vegetasi yang diperlukan
Pada kawasan ini tidak akan ada vegetasi yang dipertahankan.

Penataan lebih lanjut perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil


perancangan yang lebih maksimal dengan penambahan dan penataan vegetasi
didalam tapak memperhatikan astetika dan kesesuaian dengan tema. Penentuan
jenis vegetasi yang diperlukan pada perancangan ini disajikan pda table berikut
dengan kriteri disesuaikan dengan perancangan.

Tabe l 18. je nis vege tasi


Vegetasi yang
No Fungsi Karakteristi Kriteria Gambar
Digunakan
. Tumbu k Vegetasi
han

Peneduh Dapat Bermas daun


terhadap melindungi
padat,tidak
kondisi dari panas - Kiara payung,
mudah
iklim matahari mangga,
tumbang,
Mengurangi angsana,
tidak gugur
intensitas ketapang
saat musim
tiupan angin
kemarau sebagai
kencang
vegetasi
peneduh

Penghias Memiliki - Rumput


Memiliki nilai warna yang jepang
estetika menarik, Sebagai
berukuran
penutup
kecil, dan
tidak terlalu lahan
rimbun - Bunga
boug
envie
Memberi Berdaun
Pembentuk arah dalam rimbun,
suasana tapak, bercabang,
membentu berukuran - Palem,
k ruang, sedang dan cemara,
menghadir memberi kelapa dan
kan suasana khas lontar
suasana yang identik
sesuai tema

Sumbe r: analisis pe nuslis, 2022

4.5.8. Analisa view


View pada site dibedakan menjadi View ke luar site dan View ke dalam
site.
a. View keluar site
Karena lokasi berada tengah-tengah pinggiran jaln dan pemukiman
penduduk makan view akan berfikos ke arah jalan bajawa dan jalan permukiman
menuju jalan W.J Lalamentik
b. View kedalam site
Analisa ini dimaksudkan untuk menemukan view terbaik dari luar site
yang berdampak pada pengolahan fasad bangunan, dimana dari sudut pandang
tersebut fasad bangunan dalam perancangan akan dibuat semenarik mungkin.
Bangunan dan fasilitas lainya diharapkan mampu dikenali saat sebelum orang
sampai pada tapak. Analisa pandangan ke arah tapak lebih di khususkan pada
pandangan orang yang akan menuju tapak.

4.5.9. analisa penzoningan


Kawasan Youth Center ini merupakan jenis rekreasi yang terbagi
berdasarkan pengelompokan umur namun terdiri dari fasilitas-fasilitas edukasi
dan olahraga dibutuhkan penzoningan berdasarkan jenisnya. Beberpa alternatif
yang dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan penzoningan pada pusat bangunan
Youth Center.
a. Alternatif 1
Pada altrnatif pertama area edukasi dan olahraga di gabung dan di campur
tanpa adanya pemisah.
Kelebihan :
Kekurangan :
b. Alternatif 2
Pada alternatif yang pertama ini ada satu hal yang menjadi perbedaan
diamana antara zona edukasi dipisahkan dari zona olahraga.
Kelebihan :
Kekurangan :

4.5.10. Analisa Orientasi Bangunan


Analisis ini bertujuan menentukan titik menarik baik itu bangunan maupun
fasilitas lainya pada lingkungan, arah hadap bangunan sesuai dengan kondisi
lingkungan sekitar dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Kemudahan pencapaian dan pengenalan bangunan
- Keberadaan akses utama menuju bangunan
- Menyesuaikan dengan analisis view

4.5.11. Analisis sistem utilitas


Site dilalui jaringa listrik dan air. Pada bagian selatan tepatnya di jl.bajawa
terdapat tiang listrik dan juga jalur pipa air dari PDAM.

a. Sistem distribusi air bersih


Sistem distribusi yang akan diterapkan pada perancangan adalah sebagai
berikiut:
Sum ber: analisis penulis, 2022

b. Sistem distribusi air kotor


Sistem distribusi air kotor pada bangunan sebagai berikut.

Sumbe r:analisis penulis,2022

c. Sistem instalasi listrik


Sumber listrik utama yang akan digunakan pada perancangan adalah PLN
sedangkan alternatif sumber listrik akan menggunakan genset. Kebutuhan
akan arus listrik yang besar terutama pada bagian Youth Center mengharuskan
distribusi aliran listrik yang baik, lokasi Youth Center yang dominan terhadap
air mengharuskan penyaluran aliran listik yang baik agar tidak terjadi hal-hal
yang dapat menyebabkan kecelakaan saat bangunan fasilitas-fasilitas sedang
digunakan oleh pengunjung dan pengguna.

4.5.12. Analisa parkir


Perancangan tempat parkir mendukung aktifitas dan kegiatan dalam
kawasan pusat Youth C Alternatif tempat parkir pada perancangan ini adalah
sebagai berikuit:

a. Alternatif 1 :
- sistem parkir 90º
Kelebihan : jumlah tempat parkir yang dihasilkan lebih banyak.
Kekurangan : keluar masuk kendaraan lebih sulit.
Sum ber : neufe rt,2002

b. Alternatif 2:
- sistem parkir 45º
- Kelebihan: kendaraan lebih mudah keluar dan masuk tempat parkir
yang ada
- Kekurangan: membutuhkan tempat dan luasan parkir yang besar.

Sumbe r : ne ufert,2002

4.5.13. Analisa Bentuk Bangunan

a. bentukan bangunan

b. penerapan konsep pada bangunan


BAB V
KONSEP PERANCANGAN

Konsep perancangan Pusat Kegiatan Remaja/Komunitas (Youth Center) di


Kota Kupang ini mengusung tema Tropis, dimana nuansa yang akan dihadirkan
dalam kawasan Youth Center terasa lebih alami dan natural dengan penggunaan
material alam sehingga pengunjung dan pengguna yang datang dapat merasakan
kenyamanan disaat melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan walaupun
dengan fasilitas yang dihadirkan dalam kawasan pusat Youth Center sudah
modern dan kekinian bagi remaja/Komunitas.

5.1. Penerapan Tema Perancangan

Anda mungkin juga menyukai