KELOMPOK : 6
FAKULTAS PETERNAKAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengelolaan Pejantan” ini. Penulis sangat bersyukur
karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Manajemen Ternak Perah. Disamping
itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pengelolaan pejantan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam suatu usaha
peternakan ternak perah (sapi, kerbau, kambing dan domba perah) secara keseluruhan. Selain
betina, keberadaan jantan dan atau pejantan dalam suatu peternakan sangat penting baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk menunjang kesinambungan proses produksi dan
reproduksi. Reproduksi merupakan suatu kemewahan fungsi tubuh yang tidak vital bagi individu
tersebut tetapi sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu bangsa ternak. Defenisi ini
memberikan suatu pemahaman bahwa reproduksi perlu dikelola secara baik apabila dalam suatu
peternakan perah diinginkan hasil/produksi yang optimal dan efisien.
Pengelolaan pejantan harus sudah dilakukan semenjak masa pedet, dengan demikian
dapat diikuti perkembangan performansnya dari awal. Perawatan dan latihan yang teratur dapat
menghasilkan jantan dan pejantan yang mudah ditangani dan dikendalikan. Pemberian pakan
yang baik (proporsional) sesuai masa pertumbuhan pedet jantan dapat menunjang pertumbuhan
dan perkembangan pedet jantan menjadi jantan muda yang memiliki kondisi tubuh prima.
Penerapan seleksi dengan metode yang baik dan benar dapat membantu menyediakan pejantan
unggul dalam peternakan. Seleksi dimaksud dapat dilakukan melalui uji keturunan (progeny test).
Kemajuan IPTEKS telah membuka peluang yang besar untuk mengelola reproduksi tanpa
kehadiran pejantan (yaitu, dengan Inseminasi Buatan dan atau Transfer Embrio). Akan tetapi
kehadiran pejantan unggul dalam suatu peternakan juga memiliki arti tersendiri, karena peternak
dapat dengan mudah melaksanakan proses perkembangbiakan ternak.
1.3 Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui cara pengelolaan pejantan mulai dari penanganan pedet
jantan hingga pemilihan pejantan yang unggul.
BAB II
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Bath, D. L., F. N. Dickinson, H. A. Tucker and R. D. Apleman, 1978, Dairy Cattle: Principle
Practices Problem Profits, 2nd ed. Lea and Febiger, Philadelphia.
Eustice, R. F. 1988. Pedoman Pengelolahan Sapi Perah. Namdi Amerta Agung, Salatiga.
Hardosubroto, W. dan J.M. Astuti, 1993. Buku Pintar Peternakan, PT. Gramedia Widisarana
Indonesia, Jakarta.
Murti, T.W. dan G. Ciptadi, 1987, Kerbau Perah dan Kerbau Kerja, Mediyatama Sarana Perkasa,
Jakarta.
Murtidjo, B.A., 1993, Kambing sebagai Ternak Potong dan Perah, Kanisius, Yogyakarta.
Quinn, T. 1980. Dairy Farm Management. Publishing by Van Nostrand Reinhold Company a
Division of Litton Educational Publishing Inc., New York
Siregar S. 1990. Sapi Perah; Jenis , Teknik Pemeliharaan dan Analisa Usaha, Penebar Swadaya,
Jakarta