KABUPATEN SAMBAS
Musanif1)
Abstrak
Potensi sumberdaya yang dimiliki kawasan wisata Pantai Putri Serayi di Kabupaten Sambas perlu
digali dan dikembangkan secara optimal melalui perencanaan penataan kawasannya, karena
pengembangan sektor wisata tanpa perencanaan yang baik akan mengakibatkan kehilangan dan
penurunan mutu kawasan yang tidak diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi
terhadap aspek fisik kondisi pantai mendukung bagi pengembangan wisata bahari, aspek
sumberdaya masyarakat menunjukkan terdapat dukungan yang baik dalam perencanaan penataan
kawasan wisata pantai serta konsep arahan penataan kawasan disusun dengan memperhatikan
aspek-aspek terkait dengan masyarakat, aktivitas wisata serta keberlanjutan lingkungan. Pola
penataan zona-zona yang berada di kawasan pantai mengacu dan berorientasi ke arah perairan
untuk mempertegas citra dan karakternya sebagai area tepi air (waterfront).
Kata-kata kunci: penataan, kawasan wisata pantai
15
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 14 NOMOR 1 – JUNI 2014
16
Penataan Kawasan Wisata Pantai Putri Serayi di Kabupaten Sambas
(Musanif)
macam gangguan, baik dari alam maupun penataan dan pendesainan waterfront
dari campur tangan manusia. Pengertian adalah:
pantai bukan hanya merupakan daratan berlokasi dan berada di tepi suatu
yang berhadapan dengan laut, namun wilayah perairan yang besar (laut,
sekaligus bisa berupa teluk (bay), muara danau, sungai, dan sebagainya);
(estuary), danau di tepi laut (lagoon) biasanya merupakan area pelabuhan,
(Danial, 2008). perdagangan, permukiman, atau
Pentingnya kawasan pantai menyebabkan pariwisata;
pantai perlu dilindungi dari kerusakan, memiliki fungsi-fungsi utama sebagai
baik dari faktor alamiah maupun campur tempat rekreasi, permukiman,
tangan manusia. Faktor-faktor alamiah industri, atau pelabuhan;
penyebab kerusakan pantai, antara lain dominan dengan pemandangan dan
adalah serangan badai dengan gelombang orientasi ke arah perairan;
besar dan angin kencang, arus pantai, pembangunannya dilakukan ke arah
angkutan sedimen pantai, perubahan vertikal-horisontal.
kenaikan muka air laut, sedangkan faktor Dalam perencanaan waterfront ada tiga
campur tangan manusia, antara lain aspek yang dominan, yaitu aspek arsitek-
adalah penambangan pasir, pembangunan tural, aspek keteknikan, dan aspek sosial
kawasan pantai yang berlebihan sehingga budaya. Aspek arsitektural berkaitan
merusak ekosistem pantai, pembangunan dengan pembentukan citra (image) dari
dan penggunaan lahan yang tidak sesuai kawasan waterfront dan bagaimana
peruntukan dan daya dukung kawasan, menciptakan kawasan waterfront yang
pencemaran pantai oleh kegiatan manusia memenuhi nilai-nilai estetika. Aspek
seperti banyaknya sampah dan limbah keteknikan berkaitan terutama dalam
akibat adanya industri dan pemukiman perencanaan struktur dan teknologi
(Danial, 2008). konstruksi yang dapat mengatasi
2.3 Kawasan Tepi Air kendala-kendala dalam mewujudkan
rancangan waterfront, seperti stabilisasi
Kawasan tepi air (waterfront) merupakan perairan, banjir, korosi, erosi, kondisi
suatu area atau kawasan yang berbatasan alam setempat, dan sebagainya. Aspek
dengan air yang memiliki kontak fisik sosial budaya bertujuan untuk
dan visual dengan air laut, danau, sungai meningkatkan kualitas kehidupan
atau badan air lainnya. Lebih lanjut masyarakat yang tinggal di dalam dan di
didefinisikan bahwa waterfront adalah sekitar kawasan waterfront tersebut.
suatu daerah atau area yang terletak di
dekat/berbatasan dengan kawasan 2.4 Peran Masyarakat
perairan yang terdapat satu atau beberapa Peran serta masyarakat adalah
kegiatan dan aktivitas pada area keterlibatan masyarakat dalam proses
pertemuan tersebut. perencanaan. Masyarakat ikut ambil
Menurut Prabudiantoro dalam Susanti bagian dan menentukan dalam
dan Sastrawan (2006), kriteria umum dari mengembangkan, mengurus dan
17
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 14 NOMOR 1 – JUNI 2014
18
Penataan Kawasan Wisata Pantai Putri Serayi di Kabupaten Sambas
(Musanif)
19
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 14 NOMOR 1 – JUNI 2014
zona kawasan, sirkulasi dan garis besar Dari hasil identifikasi terhadap aspek
arahan penataan kawasan. fisik, Pantai Putri Serayi memiliki karak-
teristik arah garis pantai terbuka, vegetasi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
penutupan pantai dominan tanaman kelapa
4.1 Aspek Fisik Pantai Putri dalam, tipe garis pantai berbukit (stasiun
Serayi pengamatan 1) serta sempadan pantai yang
Identifikasi kondisi fisik dan lingkungan lebar dan landai (pada stasiun pengamatan
pantai dilakukan pada tiga stasiun 2 lebar pantai lebih kurang 65 m dan
pengamatan di Kawasan Wisata Pantai stasiun pengamatan 3 berkisar 40–60 m),
Putri Serayi, sebagaimana disajikan pada material dasar pembentukan pantainya
Gambar 1. Aspek yang diidentifikasi adalah pantai berpasir yang berwarna
meliputi karakteristik arah garis pantai, kuning (Gambar 2), kedalaman laut dari
vegetasi penutupan pantai, tipe garis 0–5 m dapat mencapai 8 km ke arah laut
pantai, bathimetri, material dasar, (DKP dalam Suriawan, 2007), rata-rata
kecepatan angin, gelombang, tipe pasang kecepatan angin tergolong tidak kencang
surut dan kecepatan arus. yaitu 4–8 km/jam atau 2,2–4,4 knots
(Stasiun Klimatologi Paloh, 2012; WMO
20
Penataan Kawasan Wisata Pantai Putri Serayi di Kabupaten Sambas
(Musanif)
dalam Danial, 2008), tinggi gelombang identifikasi terhadap aspek fisik dan ling-
10–60 cm (Suriawan, 2007), tipe pasang kungan Pantai Putri Serayi mendukung
surut termasuk pasang campuran (ganda bagi pengembangan wisata bahari.
dominan) (Pariwono dalam Suriawan,
4.2 Kondisi Sumberdaya
2007) serta kecepatan arus permukaan
Masyarakat
laut antara 0,08–1,0 m/detik (Suriawan,
2007). Mengacu kepada tinjauan pendapat Dari aspek sumberdaya masyarakat,
peneliti lainnya, menurut Yulianda dalam terdapat dukungan masyarakat setempat
Nugraha et al (2013), kesesuaian untuk yang masuk kategori baik dalam
wisata pantai kategori rekreasi ditinjau perencanaan penataan kawasan wisata
dari aspek fisik, antara lain: kedalaman Pantai Putri Serayi. Pengumpulan data
perairan 0–3 m; tipe pantai pasir putih; dilakukan melalui penyebaran kuisioner
lebar pantai > 15 m; material dasar perair- dengan responden berjumlah 72 KK
an pasir; kecepatan arus 0–0,17 m/detik; penduduk Desa Jawai Laut. Data diolah
kemiringan pantai < 10°; penutupan pan- dan dianalisis dengan teknik perhitungan
tai terdiri dari kelapa/lahan terbuka dan statistik pada variabel tunggal
ketersediaan air tawar < 0,5 km. Sejalan menggunakan rumus yang dikemukakan
dengan hal tersebut, Halim dan Haris oleh Sugiyono (2010), diperoleh hasil
dalam Nugraha et al (2013) juga menyata- sebagaimana disajikan pada Tabel 1.
kan bahwa perairan yang ideal untuk wi- Hasil analisis memberikan kesimpulan
sata rekreasi pantai adalah perairan yang bahwa daya dukung masuk kategori baik
memiliki kedalaman 0–5 m. Perairan ini (nilai p : 3,56), tingkat kesejahteraan
merupakan lokasi yang ideal untuk masuk kategori baik (nilai p : 3,86) dan
melakukan kegiatan rekreasi karena para kelembagaan masyarakat masuk kategori
pengunjung dapat bermain air dengan sangat baik (nilai p : 4,06). Sehingga
aman. Mengacu pendapat tersebut, hasil untuk mengambil simpulan aspek variabel
21
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 14 NOMOR 1 – JUNI 2014
kondisi sumberdaya masyarakat dalam wisata, sikap yang baik serta menjaga
rangka mendukung penataan Kawasan keberlanjutan lingkungan kawasan pantai
Wisata Pantai Putri Serayi ini masuk yang menjadi tempat mereka bermukim.
dalam kategori baik (nilai p : 3,79).
Adanya dukungan serta partisipasi masya- 4.3 Aspek Prasarana/Fasilitas
rakat yang baik dalam rangka pengem- dan Lingkungan
bangan wisata pantai menjadi modal 4.3.1 Jalan akses dan jalan lingkungan
sosial yang berharga dalam rangka
pencapaian hasil yang optimal bagi Jalan akses menuju ke lokasi merupakan
tujuan suatu kawasan wisata. Ada kalanya ruas jalan kabupaten, yaitu ruas jalan
kepariwisataan di suatu daerah tidak Matang Suri – Bukit Raya sepanjang 5,6
berkembang seperti yang diharapkan, km. Pintu masuk jalan ini melalui ruas
dikarenakan sikap lingkungan masyara- jalan Sungai Batang – Pinang Merah
katnya yang tidak mendukung. Partisipasi yang berada di pusat perdagangan
dapat menumbuhkan kemampuan masya- ibukota kecamatan (Matang Terap). Jalan
rakat untuk berkembang secara mandiri. ini kondisinya masih belum memadai
Partisipasi masyarakat dapat meningkat- untuk kelancaran dan kemudahan akses
kan upaya peningkatan taraf hidup transportasi menuju pantai. Kondisi
masyarakat. Masyarakat dengan dengan permukaannya masih berupa tanah yang
nilai-nilai kearifan lokalnya berpartisipasi bercampur pasir. Demikian juga jalan
untuk mempertahankan kelangsungan lingkungan di dalam kawasan pantai,
kehidupan sosial ekonominya, misalnya masih berupa jalan tanah/pasir yang
melalui usaha-usaha penyediaan layanan kondisi permukaannya belum dilakukan
22
Penataan Kawasan Wisata Pantai Putri Serayi di Kabupaten Sambas
(Musanif)
23
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 14 NOMOR 1 – JUNI 2014
saja dalam implementasinya, belum Konsep penataan zona pada kawasan ini
tersusun sebuah konsep penataan yang dilaksanakan dengan memperhatikan
jelas, sehingga potensi keindahan yang aspek-aspek terkait dengan masyarakat,
dimiliki oleh pantai ini tidak digali secara aktivitas wisata serta keberlanjutan
optimal. Aktivitas wisata sudah berjalan lingkungan, yaitu (a) mempertahankan
selama ini, didukung dengan penyediaan kelestarian lingkungannya, (b) mening-
fasilitas oleh pemerintah daerah dan katkan keterpaduan pembangunan dan
pengelola, hanya saja fasilitas pendukung ruang partisipasi masyarakat di kawasan
tersebut dirasakan masih terbatas. tersebut, dan (c) menjamin kepuasan
pengunjung dengan penyediaan
Dilihat dari tata guna lahan yang
prasarana/fasilitas yang memadai.
sebagian besar masih belum terbangun
pada saat ini maka penataan dalam Pola penataan zona-zona yang berada di
pemanfaatan kawasan menjadi sebuah kawasan pantai mengacu dan berorientasi
kegiatan perencanaan yang perlu menda- ke arah perairan untuk mempertegas citra
pat perhatian. Sebagai sebuah kawasan dan karakternya sebagai area tepi air
waterfront maka dalam menentukan pola (waterfront). Konsep penataan zona yang
penataan kawasan wisata ini jangan direncanakan di kawasan Pantai Putri
sampai menghilangkan ciri dan karak- Serayi adalah:
teristik sebuah kawasan waterfront.
1) Zona publik merupakan zona
Kawasan wisata pantai ini perlu dirancang
pelayanan yang digunakan untuk
penataannya karena pengembangan sektor
pengembangan fasilitas dan
wisata tanpa perencanaan yang baik akan
pelayanan bagi kenyamanan
mengakibatkan kehilangan dan penurunan
pengunjung. Pada umumnya, zona
mutu kawasan yang tidak diharapkan,
yang berada langsung berbatasan
sehingga kawasan yang menarik bagi
dengan daerah perairan utama
wisatawan juga turut hilang.
mempunyai fungsi-fungsi kegiatan
4.4.2 Konsep Penataan Zona Kawasan utama yang bersifat publik sehingga
Dalam penataan kawasan wisata pantai, dapat diakses dari segala arah oleh
diperlukan adanya penataan dan semua orang. Di dalam zona publik
penempatan zona, guna mempermudah juga kegiatan wisata dilaksanakan.
dalam penempatan sarana dan fasilitas 2) Zona semi publik merupakan zona
bagi wisatawan. Zona berfungsi untuk peruntukan bagi kawasan permu-
membatasi daerah-daerah yang berbeda kiman penduduk serta aktivitas mata
pemanfaatan dan fungsinya. Zona-zona pencahariannya sehari-hari, yaitu
yang ada di area waterfront tercipta Dusun Bukit Raya Desa Jawai Laut.
karena area waterfront merupakan suatu Zona ini memiliki fungsi sebagai
kawasan yang menjadi tempat bertemu penunjang kawasan wisata pantai.
dan berintegrasinya beberapa fungsi Kawasan permukiman yang nyaman
kegiatan menjadi satu. dan asri, akan menyebabkan wisata-
wan betah untuk tinggal dan berkun-
24
Penataan Kawasan Wisata Pantai Putri Serayi di Kabupaten Sambas
(Musanif)
25
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 14 NOMOR 1 – JUNI 2014
dalam delineasi fungsi berupa subzona Garis besar konsep arahan dalam
peruntukan yang sesuai dengan karak- penataan Kawasan Wisata Pantai Putri
teristik zona-zona tersebut, sebagaimana Serayi meliputi:
disajikan pada Tabel 2 dan secara spasial
a) pengembangan aktivitas wisata yang
keruangan, konsep penataan subzona
potensial di samping yang sudah
sebagaimana pada Gambar 4.
berjalan selama ini, ditunjang dengan
26
Penataan Kawasan Wisata Pantai Putri Serayi di Kabupaten Sambas
(Musanif)
27
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 14 NOMOR 1 – JUNI 2014
sebagai area tepi air (waterfront). Alam Indah (PAI) Tegal. Tesis.
Konsep penataan zona pada Kawasan Semarang: Teknik Perencanaan
Wisata Pantai Putri Serayi meliputi Wilayah dan Kota, Universitas
zona publik yang dirinci ke dalam Diponegoro.
subzona peruntukan/fungsi kawasan Subri, Mulyadi. 2005. Ekonomi Kelautan.
meliputi peruntukan aktivitas wisata, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
parkir, ruang terbuka/play ground,
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
perdagangan dan home stay; zona
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
semipublik dirinci ke dalam subzona
Bandung: Alfabeta.
peruntukan/fungsi meliputi aktivitas
permukiman dan home stay terinteg- Suparjan dan Suyatno, Hempri. 2003.
rasi serta lahan usaha pertanian; zona Pengembangan Masyarakat: Dari
privat dan zona penyangga. Pembangunan Sampai Pemberda-
yaan. Yogyakarta: Aditya Media.
Daftar Pustaka Suriawan. 2007. Studi Transport Sedimen
Danial, Mochammad Meddy. 2008. di Pantai Jawai Selatan Kabupaten
Rekayasa Pantai. Bandung: Sambas Propinsi Kalimantan
Alfabeta. Barat. Tesis. Surabaya: Magister
Teknologi Kelautan ITS.
Grigg, Neil. 1988. Infrastructure
Engineering and Management. Susanti, Siska dan Sastrawan, Alexander.
John Wiley & Sons. 2006. "Pola Penataan Zona, Massa
dan Ruang Terbuka pada
Hakim, Rustam dan Utomo, Hardi. 2004,
Perumahan Waterfront (Studi
Komponen Perancangan Arsitektur
Kasus Perumahan PIK)". Dimensi
Lanskap Prinsip – Unsur dan
Teknik Arsitektur. Vol. 34 (2).
Aplikasi Disain. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar
Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Kodoatie, Robert J. dan Syarif, Roestam.
2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta: Yoeti, H. Oka A. 2008. Perencanaan dan
Andi. Pengembangan Pariwisata. Jakarta:
PT. Paradnya Paramita.
Maryani, Enok. 2008. "Penataan Ruang
Wisata Alam Pantai". Scientific
Meeting: Perubahan Iklim Global.
Bali 18 – 19 Maret 2008.
Nugraha, Himayan Prathista; Indarjo,
Agus; dan Helmi, M. 2013. “Studi
Kesesuaian dan Daya Dukung
Kawasan Untuk Rekreasi”. Journal
of Marine Research. Vol. 2.
Nugraha, Wasita. 2008. Analysis Suply –
Demand Atraksi Wisata Pantai
28