Anda di halaman 1dari 46

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT

NOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH


KABUPATEN RAJA AMPAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI RAJA AMPAT,

Menimbang : a. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Raja Ampat Nomor 4


Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah, sudah tidak relevan dengan tuntutan dan
kebutuhan perkembangan dinamika masyarakat serta
adanya kebijakan Negara terhadap Daerah dalam hal
pengelolaan potensi sumber daya alam dan sumber daya
lainnya kepada Daerah;
b. bahwa untuk mewujudkan tuntutan serta menjawab
kebijakan Negara sebagaimana dimaksud pada huruf a,
maka perlu dilakukan perubahan dan penataan kembali
kelembagaan perangkat Daerah Kabupaten Raja Ampat
dalam bentuk Dinas Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan
Daerah tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Raja Ampat;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang


Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4151 ) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 57, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4842);
3. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom,
Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat,
Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo,
Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten
1
Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni,
Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten
Teluk Wondama di Provinsi Papua (Lembaran Negara
Tahun 2002 Nomor 129);
4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4389);
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003, tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang
Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
11. Peraturan pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten /Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007, Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);

2
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006
tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006
tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006
tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007
tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan
Organisasi Perangkat Daerah;
20. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Raja Ampat Lembaran
Daerah Nomor 02;

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
dan
BUPATI RAJA AMPAT

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT


TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
DINAS DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Raja Ampat.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4. Kepala Daerah adalah Bupati Raja Ampat.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Raja Ampat,
sebagai lembaga mitra sejajar dengan Pemerintah Daerah dan
merupakan bagian dari unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3
6. Dinas adalah Dinas yang bertanggungjawab di bidang tugasnya.
7. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selajutnya disingkat Kepala
SKPD adalah Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Raja
Ampat.
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selajutnya disingkat U P T D adalah
Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Daerah Kabupaten Raja Ampat.

BAB II
PEMBENTUKAN

Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Raja Ampat.
(2) Dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a. Dinas Pendidikan;
b. Dinas Pemuda dan Olah Raga;
c. Dinas Kesehatan;
d. Dinas Sosial;
e. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
f. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
g. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil;
h. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
i. Dinas Pekerjaan Umum;
j. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM;
k. Dinas Perkebunan;
l. Dinas Pertanian dan Peternakan;
m. Dinas Kehutanan;
n. Dinas Kelautan dan Perikanan;
o. Dinas Pertambangan dan Energi;
p. Dinas Pendapatan Daerah.

BAB III
SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK

Bagian Kesatu
Dinas Pendidikan
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 3
(1) Struktur Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Pendidikan Dasar terdiri dari :
1. Seksi Sarana dan Prasarana;
2. Seksi Tenaga Teknis dan Kurikulum;
3. Seksi Bina TK dan SD.
d. Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan terdiri dari :
1. Seksi Sarana Prasara;
2. Seksi Tenaga Teknis dan Kurikulum;
4
3. Seksi SLTP, SMU, SMK;
e. Bidang Pendidikan Luar Sekolah terdiri dari :
1. Seksi Pramuka dan UKS;
2. Seksi Bakat dan Minat;
3. Seksi Kursus dan Ketrampilan;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan sebagaimana tercantum
pada lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 4
Dinas Pendidikan adalah merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah
dibidang Pendidikan, dipimpin seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 5
Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan, dibidang
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan kejuruan, dan pendidikan luar
sekolah.

Pasal 6
Kepala Dinas Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, diangkat
dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.

Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Dinas
Pendidikan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Kedua
Dinas Pemuda dan Olah Raga
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 8

(1) Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan Olah Raga terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
5
c. Bidang Kepemudaan dan Masyarakat terdiri dari :
1. Seksi Pembinaan Generasi Muda;
2. Seksi Pembinaan Masyarakat.
d. Bidang Olah Raga terdiri dari :
1. Seksi Bakat Olah Raga Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat;
2. Seksi Lomba dan Pengembangan Olah Raga Tradisional;
e. Bidang Bina Fasilitas Olah Raga terdiri dari :
1. Seksi Sarana dan Prasarana;
2. Seksi Organisasi Olah Raga, Perijinan dan Pengawasan.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagaimana
tercantum pada lampiran II dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan , Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 9
Dinas Pemuda dan Olah Raga adalah merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah dibidang Pemuda dan Olah Raga, dipimpin seorang Kepala yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.

Pasal 10
Dinas Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan,
dibidang Pemuda dan Olah Raga.

Pasal 11
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.

Pasal 12
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Dinas
Pemuda dan Olah Raga menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Dinas Kesehatan
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 13
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :

6
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Kesehatan terdiri dari :
1. Seksi Ibu, Anak dan Keluarga Berencana (KB);
2. Seksi Gizi;
3. Seksi Penyuluhan Kesehatan.
d. Bidang Pelayanan Masyarakat terdiri dari :
1. Seksi Puskesmas;
2. Seksi Rumah Sakit;
3. Seksi Kesehatan Khusus dan Farmasi.
e. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit terdiri dari :
1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit;
2. Seksi Pemberantasan Penyakit;
3. Seksi Penyehatan Lingkungan.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum
pada lampiran III dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan ,Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 14

Dinas Kesehatan adalah merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah


dibidang kesehatan, dipimpin seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 15
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan, dibidang
Kesehatan.

Pasal 16
Kepala Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, diangkat
dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Dinas
Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

7
Bagian Keempat
Dinas Sosial
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 18
(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Pemberdayaan Sosial terdiri dari :
1. Seksi Pemberdayaan Keluarga;
2. Seksi Organisasi dan Kemitraan;
3. Seksi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil;
d. Bidang Bantuan Jamiman Sosial terdiri dari :
1. Seksi Bencana Sosial;
2. Seksi Jaminan Sosial;
e. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia;
2. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandan Cacat;
3. Seksi Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban Narkotika.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial sebagaimana tercantum pada
lampiran IV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan Dan Tugas Pokok

Pasal 19
Dinas Sosial adalah merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah dibidang
Sosial Kemasyarakatan, dipimpin seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 20
Dinas Sosial mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang Sosial
Kemasyarakatan.

Pasal 21
Kepala Dinas Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 22

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Dinas


Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;

8
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Kelima
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 23
(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perumahan
terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja terdiri dari :
1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja;
2. Seksi Perluasan dan Bursa Tenaga Kerja;
d. Bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja terdiri dari :
1. Seksi Instruktur Latihan dan Lembaga Sertifikasi;
2. Seksi Penyediaan Lapangan Kerja dan Penempatan Kerja;
e. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan terdiri dari :
1. Seksi Hubungan Industrial;
2. Seksi Norma Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
f. Bidang Transmigrasi terdiri dari :
1. Seksi Pembangunan Kawasan Trasmigrasi;
2. Seksi Pembinaan dan Peningkatan Mutu, Ketrampilan
Trasmigrasi;
3. Seksi Penempatan Pelatihan Transmigrasi;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Perumahan sebagaimana tercantum pada lampiran V dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan dan Tugas Pokok

Pasal 24
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah dibidang Tenaga kerja dan Transmigrasi, dipimpin
seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 25
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan dibidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perumahan.

9
Pasal 26

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 24, diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Keenam
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 28
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika,
terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Perhubungan Darat terdiri dari :
1. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Darat;
2. Seksi Teknis dan Prasarana Keselamatan;
d. Bidang Perhubungan Laut terdiri dari :
1. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan laut;
2. Seksi Kepelabuhanan dan Penunjang Keselamatan Pelayaran;
e. Bidang Perhubungan Udara terdiri dari :
1. Seksi Kebandaraan;
2. Seksi Penunjang Keselamatan Penerbangan;
f. Bidang Komunikasi dan Informatika terdiri dari :
1. Seksi Pos dan Telekomunikasi;
2. Seksi Komunikasi dan Informatika;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika sebagaimana tercantum pada lampiran VI dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini

Paragraf 2
Kedudukan dan Tugas Pokok

Pasal 29
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika adalah merupakan unsur
pelaksana Otonomi Daerah dibidang Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika, dipimpin seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

10
Pasal 30
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan dibidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

Pasal 31
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29, diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 32
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Ketujuh
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 33
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Pendaftaran Penduduk terdiri dari :
1. Seksi Identitas Penduduk;
2. Seksi Pindah Datang Penduduk;
3. Seksi Pengawasan dan Penyidikan Dokumen Pendaftaran
Penduduk;
d. Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari :
1. Seksi Perkawinan dan Perceraian;
2. Seksi Kelahiran dan Kematian;
3. Seksi Pengawasan dan Penyidikan Dokumen Pencatatan Sipil;
e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Penduduk terdiri dari :
1. Seksi Perpindahan Administrasi Penduduk;
2. Seksi Teknologi Informasi;
3. Seksi Jaringan dan Komunikasi Data;
f. Bidang Pendayagunaan Data dan Informasi terdiri dari :
1. Seksi Perkembangan Kependudukan;
2. Seksi Penyerasian Kebijakan Kependudukan;
3. Seksi Perencanaan Kependudukan dan Komunikasi Informasi
dan Edukasi;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
11
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sebagaimana tercantum pada lampiran VII dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan dan Tugas Pokok

Pasal 34
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah merupakan unsur
pelaksana Otonomi Daerah dibidang Kependudukan dan Catatan Sipil ,
dipimpin seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 35
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Pasal 36
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34, diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 37
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Kedelapan
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 38
(1) Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
c. Bidang Obyek dan Daya Tarik Usaha Sarana Pariwisata terdiri dari :
1. Seksi Sarana Jasa Pariwisata;
2. Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata;
d. Bidang Promosi Pariwisata terdiri dari :
1. Seksi Promosi;
2. Seksi Informasi.
e. Bidang Permuseuman, Purbakala, Bahasa Sastra dan Sejarah terdiri
dari:

12
1. Seksi Sejarah dan Purbakala;
2. Seksi Seni dan Budaya;
f. Bidang Nilai-Nilai Budaya dan Estetika terdiri dari :
1. Seksi Nilai-Nilai Seni dan Budaya;
2. Seksi Nilai Estetika;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
sebagaimana tercantum pada lampiran VIII dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan dan Tugas Pokok
Pasal 39
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah dibidang Kebudayaan dan Pariwisata, dipimpin seorang
Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Pasal 40
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Pasal 41
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 39, diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.

Pasal 42
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Kesembilan
Dinas Pekerjaan Umum
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 43
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Program;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Sub Bagian Keuangan;
c. Bidang Pengairan terdiri dari :
1. Seksi Pembangunan;
2. Seksi Operasi dan Distribusi;

13
3. Seksi Bina Manfaat dan Pelestarian Sumber Air;
d. Bidang Bina Marga terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Teknis Bina Marga ;
2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;
3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
e. Bidang Cipta Karya terdiri dari :
1. Seksi Teknis Cipta Karya;
2. Seksi Tata Ruang;
3. Seksi Tata Bangunan dan Perumahan;
f. Bidang Kebersihan dan Pertamanan terdiri dari :
1. Seksi Kebersihan;
2. Seksi Pertamanan;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana
tercantum pada lampiran IX dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan danTugas Pokok
Pasal 44
Dinas Pekerjaan Umum adalah merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah dibidang Pekerjaan Umum, dipimpin seorang Kepala yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 45
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang Pekerjaan Umum.

Pasal 46

Kepala Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44,


diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
Pasal 47
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Dinas
Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Kesepuluh
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 48
(1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah terdiri dari :
14
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
c. Bidang Perindustrian terdiri dari :
1. Seksi Penyiapan Program Industri logam, Mesin, Tekstil, Aneka
Agro dan Kimia;
2. Seksi Penyiapan Program Industri Kecil, Menengah dan Alat
Trasportasi serta Telematika;
d. Bidang Perdagangan terdiri dari :
1. Seksi Perdagangan dan Pendaftaran Perusahaan;
2. Seksi Dagang Asing dan Keagenan;
e. Bidang Koperasi terdiri dari :
1. Seksi Koperasi Kelembagaan dan Pengembangan SDM;
2. Seksi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta Permodalan;
f. Bidang Penanaman Modal dan Promosi terdiri dari :
1. Seksi Dunia Usaha;
2. Seksi Bimbingan dan Promosi;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah sebagaimana tercantum pada lampiran X
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.

Paragraf 2
Kedudukan dan Tugas Pokok

Pasal 49
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
adalah merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah dibidang
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
dipimpin seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 50
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Pasal 51
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 52
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

15
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Kesebelas
Dinas Perkebunan
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 53
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
c. Bidang Bina Potensi Perkebunan terdiri dari :
1. Seksi Iventarisasi Perkebunan;
2. Seksi Tata Guna dan Perpetakan;
3. Seksi Rencana Karya Kerja dan Sarana Teknis.
d. Bidang Produksi Perkebunan terdiri dari :
1. Seksi Lahan;
2. Seksi Sarana Produksi;
3. Seksi Rehabilitasi, Diversifikasi dan Intensifikasi;
e. Bidang Bina Usaha Perkebunan terdiri dari :
1. Seksi Pembinaan Usaha;
2. Seksi Perizinan;
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil;
f. Bidang Perlindungan Tanaman Perkebunan terdiri dari :
1. Seksi Sarana Perlindungan Tanaman;
2. Seksi Pengendalian Obat Penyakit Tanaman;
3. Seksi Pengawasan;
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan
sebagaimana tercantum pada lampiran XI dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan dan Tugas Pokok
Pasal 54
Dinas Perkebunan adalah merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah
dibidang Perkebunan, dipimpin seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 55
Dinas Perkebunan mempunyai tugas sebagai pelaksana kewenangan
pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang Perkebunan.

16
Pasal 56

Kepala Dinas Perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, diangkat


dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.

Pasal 57
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Dinas
Perkebunan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Keduabelas
Dinas Pertanian dan Peternakan
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 58
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
c. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura terdiri dari :
1. Seksi Pembenihan Tanaman Pangan dan Kacang-kacangan;
2. Seksi Pembenihan Holtikultura, Buah, Sayuran dan Tanaman
Hias;
3. Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura;
d. Bidang Sarana Pertanian dan Pengembangan Usaha Pertanian terdiri
dari :
1. Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi;
2. Seksi Rehabilitasi, Pengembangan Lahan, Hasil Pertanian
Pengelolaan Pestisida dan Pupuk;
3. Seksi Pengembangan Mutu Hasil Pertanian, Pemasaran dan
Usaha Kelembagaan Agro Bisnis.
e. Bidang Bina Produksi dan Usaha Ternak terdiri dari :
1. Seksi Bibit Ternak dan Pakan Ternak;
2. Seksi Teknologi Peternakan dan Sarana;
3. Seksi Sumber Daya, Pelayanan Usaha, Pengelola Pemasaran;
f. Bidang Kesehatan Hewan dan Pengembangan Ternak terdiri dari :
1. Seksi Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Hewan;
2. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pelayanan Kesehatan
Hewan;
3. Seksi Pengembangan Ternak Intensifikasi, Penyiapan dan
Evaluasi;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

17
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan
sebagaimana tercantum pada lampiran XII dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan dan Tugas Pokok
Pasal 59
Dinas Pertanian dan Peternakan adalah merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah dibidang Pertanian dan Peternakan, dipimpin seorang
Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Pasal 60

Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas sebagai pelaksana


kewenangan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan dibidang Peratanian dan Peternakan.

Pasal 61

Kepala Dinas Peratanian dan Peternakan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 59, diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
Pasal 62
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, Dinas
Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Ketigabelas
Dinas Kehutanan
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 63
(1) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
c. Bidang Potensi Hutan terdiri dari :
1. Seksi Intensivikasi Hutan;
2. Seksi Tata Guna Hutan dan Perpetaan;
3. Seksi Rencana Karya dan Teknis;
d. Bidang Sarana Produksi terdiri dari :
1. Seksi Sarana Produksi;
2. Seksi Pemungutan Hasil;
3. Seksi Pengolahan Hasil dan Pengendalian Hasil Produksi;
e. Bidang Peredaran Hasil Hutan terdiri dari :

18
1. Seksi Pengujian Hasil Hutan;
2. Seksi Perizinan Kehutanan;
3. Seksi Pengawasan Peredaran Hasil Hutan dan Informasi Pasar
Hasil Hutan;
f. Bidang Pengendalian dan Perlindungan Hasil Hutan terdiri dari :
1. Seksi Benih dan Sertifikasi Tanaman Hutan;
2. Seksi Aneka Guna Hutan, Reboisasi dan Rehabilitasi Hutan;
3. Seksi Pengamanan dan Konservasi Hutan;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan sebagaimana tercantum
pada lampiran XIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan dan Tugas Pokok
Pasal 64
Dinas Kehutanan adalah merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah
dibidang Kehutanan, dipimpin seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 65
Dinas Kehutanan mempunyai tugas sebagai pelaksana kewenangan
pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang Kehutanan.
Pasal 66

Kepala Dinas Kehutanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64, diangkat


dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.

Pasal 67
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Dinas
Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Keempatbelas
Dinas Kelautan Dan Perikanan
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 68
(1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;

19
c. Bidang Produksi terdiri dari :
1. Seksi Penangkapan;
2. Seksi Budi daya;
3. Seksi Sarana dan Prasarana;
d. Bidang Bina Usaha Tani dan Nelayan terdiri dari :
1. Seksi Perizinan dan Bina Usaha;
2. Seksi Pengolahan dan Bina Mutu;
3. Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan;
e. Bidang Pengawasan dan Perlindungan terdiri dari :
1. Seksi Pengawasan, Penangkapan dan Budi Daya;
2. Seksi Konservasi Laut dan Pesisir;
3. Seksi Pengawasan Sumber Daya Non Hayati;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan
sebagaimana tercantum pada lampiran XIV dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan Dan Tugas Pokok
Pasal 69
Dinas Kelautan dan Perikanan adalah merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah dibidang Kelautan dan Perikanan, dipimpin seorang Kepala yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.

Pasal 70
Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas sebagai pelaksana
kewenangan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan dibidang Kelautan dan Perikanan.

Pasal 71

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal


69, diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.

Pasal 72
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, Dinas
Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

20
Bagian Kelimabelas
Dinas Pertambangan dan Energi
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 73
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
c. Bidang Geologi terdiri dari :
1. Seksi Survey Geologi;
2. Seksi Sumber Daya Geologi;
3. Seksi Vulkanologi dan Nitigasi Bencana;
d. Bidang Pertambangan terdiri dari :
1. Seksi Ekslorasi, Eksploitasi dan Pemasaran;
2. Seksi Perizinan;
3. Seksi Pengawasan Evaluasi;
e. Bidang Migas terdiri dari :
1. Seksi Usaha Hulu Migas;
2. Seksi Usaha Hilir Migas;
3. Seksi Teknik dan Lingkungan Migas;
f. Bidang Ketenagalistrikan terdiri dari :
1. Seksi Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan;
2. Seksi Teknik Lingkungan Ketenagalistrikan;
3. Seksi Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi
sebagaimana tercantum pada lampiran XV dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan dan Tugas Pokok

Pasal 74
Dinas Pertambangan dan Energi adalah merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah dibidang Pertambangan dan Energi, dipimpin seorang
Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

Pasal 75
Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai tugas sebagai pelaksana
kewenangan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan dibidang Pertambangan dan Energi.

21
Pasal 76

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal


74, diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
Pasal 77
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Dinas
Pertambangan dan Energi menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Keenambelas
Dinas Pendapatan Daerah
Paragraf 1
Susunan Organisasi

Pasal 78
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
c. Bidang Retribusi terdiri dari :
1. Seksi Penetapan Retribusi;
2. Seksi Penerimaan Retribusi;
d. Bidang Pajak terdiri dari :
1. Seksi Penetapan Pajak;
2. Seksi Penagihan Pajak.
e. Bidang Pendapatan Lain-lain terdiri dari :
1. Seksi Penerimaan Lain-lain;
2. Seksi Penerimaan Bagi Hasil;
f. Bidang Pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan(BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan(PBB) terdiri dari:
1. Seksi Pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB);
2. Seksi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan(PBB);
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah sebagaimana
tercantum pada lampiran XVI dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2
Kedudukan dan Tugas Pokok
Pasal 79
Dinas Pendapatan Daerah adalah merupakan unsur pelaksana Otonomi
Daerah dibidang Pendapatan Daerah, dipimpin seorang Kepala yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.

22
Pasal 80
Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas sebagai pelaksana kewenangan
pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang Pendapatan Daerah.

Pasal 81
Kepala Dinas Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79,
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.

Pasal 82
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Dinas
Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Bagian Ketujuhbelas

BAB IV
ESELONERING, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 83
(1) Kepala Dinas adalah jabatan eselon II/ b.
(2) Sekretaris adalah jabatan eselon III/ a.
(3) Kepala Bidang adalah jabatan eselon III/ b.
(4) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi , Kepala UPTD adalah jabatan eselon
IV/ a.
(5) Kepala Sub Bagian Pada UPTD adalah jabatan eselon IV/b.

Pasal 84
Pejabat Eselon III /a, Pejabat Eselon III/ b, Pejabat Eselon IV /a dan Pejabat
eselon IV/b, diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten
Raja Ampat atas pelimpahan Kewenangan oleh Bupati.

BAB V
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

Pasal 85
(1) Pada Organisasi Dinas dapat dibentuk 1 (satu) atau lebih U P T D.
(2) Pembentukan U P T D sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berdasarkan kebutuhan dinas dan memenuhi kriteria serta ketentuan
Perundang-undangan.
(3) Pembentukan U P T D ditetapkan tersendiri dengan Peraturan Bupati.

23
BAB VI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 86
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas-
tugas sesuai dengan kompetensi beban kerja dan kebutuhan.
(2) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan
beban kerja.

BAB VII
RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA

Pasal 87
Rincian tugas, fungsi dan tata kerja masing-masing Dinas di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 88
Dengan diberlakukan Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor
4 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 89
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang
mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati.

Pasal 90
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Raja Ampat.

Ditetapkan di Waisai,
Pada Tanggal 16 Maret 2011
BUPATI RAJA AMPAT,
TTD
MARCUS WANMA

Diundangkan di Waisai
Pada Tanggal 16 Maret 2011
SEKRETARIS DAERAH KAB. RAJA AMPAT,
TTD
Drs. FERDINAND DIMARA, M.Si
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19571212 198303 1 031

24
Untuk Salinan yang sah sesuai dengan
aslinya
An. SEKRETARIS DAERAH KAB. RAJA
AMPAT
ASISTEN BIDANG PEMERINTAHAN
Ub.
Kepala Bagian Hukum

MOHLIYAT MAYALIBIT, SH
PENATA
NIP. 19791020 200312 1 007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT TAHUN 2011 NOMOR 72

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT


NOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH


KABUPATEN RAJA AMPAT

I. PENJELASAN UMUM.
Dalam rangka penataan kembali Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang
dituangkan kedalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah yang menjadi
landasan operasional bagi Dinas-dinas daerah dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya menunjang berbagai kegiatan
pembangunan, kegiataan penatalayanan dan kegiatan pembinaan
kemasyarakatan di wilayah Kabupaten Raja Ampat yang sudah
berjalan efektif selama 3 tahun dirasa sudah tidak relevan dan harus
segera dievaluasi untuk direvisi kembali sesuai kondisi obyektif
berdasarkan tuntutan perkembangan perubahan dinamikan kehidupan
masyarakat pada saat ini, maupun adanya kebijakan negara dalam
pemberian kewenangan pengelolaan potensi sumber daya alam dan
potensi sumber daya lainnya yang berada didaerah untuk dikelolah
secara bertanggungjawab oleh daerah dengan tetap memperhatikan
azas manfaat dan azas kepatutan bagi kepentingan umum.

Bahwa salah satu perangkat aturan yang menjadi dasar


penyerahan kewenangan pengelolaan potensi sumber daya alam dan
potensi sumber daya lainnya kepada daerah oleh negara sebagaimana
dikemukakan diatas, adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2010
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dengan diberlakukannya
Undang-undang tersebut, maka ada beberapa kewenangan Pemerintah
25
dan Pemerintah Propinsi dibidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
yang diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk dikelola
guna peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan tetap harus
memperhatikan kondisi daerah dan kebutuhan rill kehidupan
masyarakat di wilayahnya.
Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Raja Ampat setelah
memperoleh kewenangan ini, segera mengambil langkah kebijakan
untuk menata kembali perangkat kelembagaan daerah yang sesuai
tugas pokoknya berfungsi untuk mencari, menggali dan menarik
sumber-sumber penerimaan yang berada di daerah, dengan cara
memperbesar fungsinya, menghilangkan dan atau menggabungkan
fungsinya. Sehingga perangkat daerah tersebut tidak saling tumpang
tindih dalam melaksanakan tugasnya tetapi akan saling mendukung
satu sama lainnya dalam menunjang berbagai kebijakan daerah yang
terkait dengan proses penyelenggaraan pemerintahan di daerah, guna
peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai amanat Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dengan demikian untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah secara efisien dan efektif. Maka
Pemerintah Daerah perlu melakukan penataan/perubahan dengan
merevisi Peraturan Daerah yang mengatur tentang kelembagaan
perangkat daerah dengan tetap berpedoman pada Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Penataan Organisasi
Perangkat Daerah, yang secara teknis diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 sebagaimana
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010
tentang Pedoman Penataan Organisasi Perangkat Daerah, serta
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 yang mengatur tentang
pembagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota,
yang bersifat urusan wajib dan urusan pilihan serta adanya urusan
sisa yang perlu diatur tersendiri. Sehingga Pemerintah Daerah dalam
menetapkan besarnya organisasi perangkat daerah, agar jangan
melampaui standar besaran yang sudah ditetapkan sesuai nilai skor
berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk dan potensi yang dimiliki
oleh daerah.
Bahwa selain ketentuan peraturan perundang-undangan diatas
sebagai pedoman dalam melakukan perubahan peraturan daerah ini,
sangatlah perlu pula memperhatikan kondisi obyektif wilayah baik
segi geografisnya, topografis, potensi Sumber Daya Alam dan juga tak
kalah pentingnya harus pula memperhatikan karakteristik budaya
masyarakat lokal yang bersifat heterogen.
Dengan demikian, secara yuridis formal Pemerintah Daerah
perlu menata dan merevisi kembali Peraturan Daerah yang mengatur
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah yang secara teknis
operasional menjalankan fungsi lininya untuk memberikan kontrubusi
penerimaan Pendapatan Asli Daerah /(PAD) kepada Pemerintah
Kabupaten Raja Ampat, dengan cara mencabut dan menetapkan

26
kembali Peraturan Daerah tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah di Kabupaten Raja Ampat.

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas
27
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup jelas
Pasal 41
Cukup jelas
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas
Pasal 45
Cukup jelas
Pasal 46
Cukup jelas
Pasal 47
Cukup jelas
Pasal 48
Cukup jelas
Pasal 49
Cukup jelas
Pasal 50
Cukup jelas
Pasal 51
Cukup jelas
Pasal 52
Cukup jelas
Pasal 53
Cukup jelas
Pasal 54
Cukup jelas

28
Pasal 55
Cukup jelas
Pasal 56
Cukup jelas
Pasal 57
Cukup jelas
Pasal 58
Cukup jelas
Pasal 59
Cukup jelas
Pasal 60
Cukup jelas
Pasal 61
Cukup jelas
Pasal 62
Cukup jelas
Pasal 63
Cukup jelas
Pasal 64
Cukup jelas
Pasal 65
Cukup jelas
Pasal 66
Cukup jelas
Pasal 67
Cukup jelas
Pasal 68
Cukup jelas
Pasal 69
Cukup jelas
Pasal 70
Cukup jelas
Pasal 71
Cukup jelas
Pasal 72
Cukup jelas
Pasal 73
Cukup jelas
Pasal 74
Cukup jelas
Pasal 75
Cukup jelas
Pasal 76
Cukup jelas
Pasal 77
Cukup jelas
Pasal 78
Cukup jelas
Pasal 79
Cukup jelas
Pasal 80
Cukup jelas
Pasal 81
Cukup jelas
Pasal 82
Cukup jelas

29
Pasal 83
Cukup jelas
Pasal 84
Cukup jelas
Pasal 85
Cukup jelas
Pasal 86
Cukup jelas
Pasal 87
Cukup jelas
Pasal 88
Cukup jelas
Pasal 89
Cukup jelas
Pasal 90
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH TAHUN 2011 NOMOR 68

30
Lampiran I : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Nomor : 6 TAHUN 2011
DINAS PENDIDIKAN Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel. Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang


Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Luar Sekolah
dan Kejuruan

Seksi Seksi
Seksi
Sarana dan Pramuka dan UKS
Sarana
Prasarana
Prasarana

Seksi Seksi Seksi


Tenaga Teknis Tenaga Teknis Bakat dan Minat
dan Kurikulum dan Kurikulum

Seksi Seksi Seksi


Bina TK dan SD Kursus dan
SLTP, SMU,
Ketrampilan
SMK

UPTD

31
Lampiran II : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORAGNISASI Nomor : 6 TAHUN 2011
DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang


Kepemudaan & Olah Raga Bina Fasilitas Olah Raga
Masyarakat

Seksi
Sarana dan Prasarana
Seksi Seksi
Pembinaan Generasi Bakat Olah Raga
Muda Pelajar, Mahasiswa & Seksi
Masyarakat Organisasi Olah Raga,
Perijinan dan
Pengawasan
Seksi Seksi
Pembinaan Masyarakat Lomba &
Pengembangan Olah
Raga Tradisional

UPTD

32
Lampiran III : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Nomor : 6 TAHUN 2011
Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011
DINAS KESEHATAN

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang


Kesehatan Pelayanan Pencegahan dan
Masyarakat Pemberantasan Penyakit

Seksi Seksi
Ibu, Anak, dan Seksi Pengamatan &
KB PUSKESMAS Pencegahan Penyakit

Seksi
Gizi Seksi Seksi
Rumah Sakit Pemberantasan
Penyakit
Seksi
Penyuluhan Seksi
Seksi
Kesehatan Kesehatan Khusus
Penyehatan Lingkungan
& Farmasi

UPTD

33
Lampiran IV : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Nomor : 6 TAHUN 2011
DINAS SOSIAL Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang


Pemberdayaan Bantuan Jaminan Sosial Pelayanan dan
Sosial Rehabilitasi Sosial

Seksi
Seksi Seksi Pelayanan Sosial Anak dan
Pemberdayaan Lanjut Usia
Bencana Sosial
Keluarga

Seksi Seksi
Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi
Organisasi dan Jaminan Sosial
Kemitraan Penyandan Cacat

Seksi
Seksi
Pelayanan Rehabilitasi Tuna
Pemberdayaan
Sosial dan Korban Narkotika
Komunitas Adat
Terpencil

UPTD

34
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS Lampiran V : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Nomor : 6 TAHUN 2011
Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan Sub Bagian


Sub Bagian Sub Bagian
Fungsional Tata Usaha
Penyusunan Program Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang Bidang


Pelatihan dan Pelatihan dan Hubungan Industrial Transmigrasi
Penempatan Tenaga Produktifitas Tenaga dan Pengawasan
Kerja Kerja

Seksi
Seksi Seksi Seksi Pembangunan
Penempatan Tenaga Instruktur Latihan Hubungan Industrial Kawasan Transmigrasi
Kerja dan Lembaga
Sertifikasi
Seksi
Seksi
Pembinaan dan
Seksi Norma Kerja, Keselamatan
Seksi Peningkatan
Penyediaan dan Kesehatan Kerja
Perluasan dan Mutu,Ketrampilan
Lapangan Kerja dan Transmigrasi
Bursa Tenaga Penempatan Kerja
Kerja
Seksi
Penempatan Pelatihan
Transmigrasi

UPTD

35
Lampiran VI : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS Nomor : 6 TAHUN 2011
PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011
INFORMATIKA

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang Bidang


Perhubungan Darat Perhubungan Laut Perhubungan Udara Komunikasi &
Informatika

Seksi Seksi
Lalu Lintas & Seksi
Lalulintas & Seksi
Angkutan Darat Kebandaraan
Angkutan Laut Pos dan
Telekomunikasi
Seksi Seksi Seksi
Teknis & Kepelabuhanan & Penunjang Keselamatan Seksi
Prasarana Penunjang Keselamatan Penerbangan Komunikasi dan
Keselamatan Pelayaran Informatika

UPTD

36
Lampiran VII : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Nomor : 6 TAHUN 2011
DINAS KEPEDUDUKAN DAN Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011
PENCATATAN SIPIL
KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional

Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian


Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang Bidang


Pendaftaran Pencatatan Sipil Pengelolaan Informasi Pendayagunaan Data dan
Penduduk Administrasi Penduduk Informasi

Seksi Seksi Seksi


Seksi Perkawinan & Perceraian Perpindahan Administrasi Perkembangan
Identitas Penduduk Penduduk Kependudukan

Seksi
Seksi Seksi
Kelahiran & Kematian
Seksi Teknologi Informasi Penyerasian Kebijakan
Pindah Datang Kependuduk
Penduduk Seksi
Pengawasan & Seksi Seksi
Seksi Penyidikan Dokumen Jaringan dan Komunikasi Perencanaan Kependudukan
Pengawasan & Penyidikan Pencatatan Sipil Data & Komunikasi Informasi &
Dokumen Pendaftaran Edukasi
Penduduk

UPTD

37
Lampiran VIII : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORAGINISASI
Nomor : 6 TAHUN 2011
DINAS KEBUDAYAAN
Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011
DAN PARIWISATA
KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional

Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian


Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang Bidang


Obyek dan Daya Tarik Promosi Pariwisata Permuseuman, Purbakala Nilai-Nilai Budaya &
Usaha Sarana Bahasa Sastra dan Sejahrah Estetika
Pariwisata

Seksi Seksi
Seksi Seksi Nilai-Nilai Seni & Budaya
Sarana Jasa Sejarah dan Purbakala
Promosi
Pariwisata
Seksi
Seksi Seni & Budaya Seksi
Seksi Informasi Nilai Estetika
Objek dan Daya
Tarik Wisata

UPTD

38
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Lampiran IX : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
DINAS PEKERJAAN UMUM Nomor : 6 TAHUN 2011
Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan & Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang Bidang


Pengairan Bina Marga Cipta Karya Kebersihan &
Pertamanan

Seksi Seksi
Seksi Seksi
Pembangunan Perencanaan
Teknis Cipta Karya Kebersihan
Teknis Bina Marga

Seksi Seksi
Operasi, & Seksi
Pembangunan Tata Ruang Seksi
Distribusi Jalan & Jembatan Pertamanan

Seksi Seksi
Bina Manfaat & Seksi Tata Bangunan
Pelestarian Pemeliharaan Jalan dan Perumahan
Sumber Air & Jembatan

UPTD

39
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS Lampiran X : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
Nomor : 6 TAHUN 2011
PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN , KOPERASI Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011
DAN UKM
KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional Sub Bagian Sub Bagian
Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang Bidang


Perindustrian Perdagangan Koperasi Penanaman Modal dan Promosi

Seksi Seksi
Penyiapan Program Perdagangan &
Seksi Seksi
Industri Logam, Mesin, Pendaftaran
Koperasi Kelembagaan & Dunia Usaha
Tekstil, Aneka Agro & Perusahan
Pengembangan SDM
Kimia

Seksi Seksi Seksi Seksi


Penyiapan Program Dagang Asing & Usaha Mikro, Kecil & Bimbingan dan Promosi
Industri Kecil, Menengah Keagenan Menengah serta Permodalan
& Alat Trasportasi serta
Telematika

UPTD

40
Lampiran XI : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Nomor : 6 TAHUN 2011
DINAS PERKEBUNAN Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang Bidang


Bina Potensi Produksi Bina Usaha Perkebunan Perlindungan Tanaman
Perkebunan Perkebunan Perkebunan

Seksi Seksi Seksi Seksi


Inventarisasi Lahan Pembinaan Usaha Sarana Perlindungan
Perkebunan Tanaman
Seksi
Seksi Seksi
Perizinan
Tata Guna dan Sarana Produksi Seksi
Perpetakan Pengendalian Obat Penyakit
Tanaman
Seksi
Seksi Pengolahan dan
Seksi
Rencana Karya Pemasaran Hasil
Rehabilitasi Seksi
Kerja dan Sarana Diversifikasi dan Pengawasan
Teknis Intensivikasi

UPTD

41
Lampiran XII : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Nomor : 6 TAHUN 2011
DINAS PERTANIAN & PETERNAKAN Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011
KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang


Bidang
Produksi Tanaman Sarana Pertanian dan Kesehatan Hewan dan
Bina Produksi dan
Pangan, dan Pengembangan Usaha Pengembangan Ternak
Usaha Ternak
Holtikultura Pertanian

Seksi Seksi
Seksi Seksi Bibit Ternak dan Pakan Pengamatan, Pencegahan dan
Pembenihan Pengembangan dan Ternak. Pemberantasan
Tanaman Pangan & Pengelolaan Irigasi. Penyakit Hewan
Kacang-Kacangan
Seksi
Seksi Teknologi Peternakan Seksi
Seksi Rehabilitasi, dan Sarana Kesehatan Masyarakat
Pembenihan Pengembangan Lahan, Veteriner dan Pelayanan
Holtikultura, Buah, Hasil Pertanian, Kesehatan Hewan
Sayuran dan Pengelolaan Pestisida
Seksi
Tanaman Hias dan Pupuk Seksi
Sumber Daya,
Pelayanan Usaha Pengembangan Ternak
Seksi Pengolahan, Pemasaran Intensifikasi , Penyiapan
Seksi dan Evaluasi
Pengembangan Mutu
Perlindungan
Hasil Pertanian,
Tanaman Pangan
Pemasaran dan Usaha
dan Holtikultura
Kelembagaan Agro
Bisnis

UPTD

42
Lampiran XIII : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Nomor : 6 TAHUN 2011
DINAS KEHUTANAN Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program TU & Kepegawaian Keuangan & Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang Bidang


Potensi Hutan Sarana Produksi Peredaran Hasil Pengendalian dan
Hutan Perlindungan Hasil Hutan

Seksi Seksi
Intensifikasi Sarana Produksi Seksi Seksi
Hutan Pengujian Hasil Benih dan Sertifikasi
Hutan Tanaman Hutan

Seksi Seksi
Tata Guna Hutan Pemungutan Hasil Seksi Seksi
& Perpetaan Perijinan Kehutanan Aneka Guna Hutan,
Reboisasi dan
Rehabilitasi Hutan
Seksi Seksi
Seksi Pengolahan Hasil Pengawasan
Rencana Karya & & Pengendalian Peredaran Hasil Seksi
Teknis Hasil Produksi Hutan dan Informasi Pengamanan dan
Pasar Hasil Hutan Konservasi Hutan

UPTD

43
Lampiran XIV : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Nomor : 6 TAHUN 2011
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011
KEPALA Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011
Lampiran XVI : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA
AMPAT
Nomor : TAHUN 2011
Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011
SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang


Produksi Bina Usaha Tani dan Pengawasan
Nelayan dan Perlindungan

Seksi Seksi Seksi


Penangkapan Perizinan dan Bina Pengawasan, Penangkapan
Usaha dan Budi Daya

Seksi Seksi Seksi


Budi Daya Pengolahan dan Bina Konservasi Laut dan Pesisir
Mutu

Seksi
Sarana Seksi Seksi
dan Prasarana Sarana dan Prasarana Pengawasan
Perikanan Sumber Daya Non Hayati

UPTD

44
Lampiran XV : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS Nomor : 6 TAHUN 2011
PERTAMBANGAN DAN ENERGI Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang


Bidang
Geologi Pertambangan Ketenagalistrikan
Migas

Seksi Seksi Seksi Seksi


Survey Geologi Ekslorasi,Eksploitasi Usaha Hulu Migas Pembinaan Pengusahaan
dan Pemasaran Ketenagalistrikan

Seksi
Sumber Daya Geologi Seksi Seksi Seksi
Perizinan Usaha Hilir Migas Teknik Lingkungan
Ketenagalistrikan

Seksi Seksi
Seksi
Vulkanologi dan Pengawasan Evaluasi Seksi
Teknik & Lingkungan Migas
Nitigasi Bencana Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi

UPTD

45
Lampiran XVI : PERATURAN DAERAH KAB. RAJA AMPAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Nomor : 6 TAHUN 2011
DINAS PENDAPATAN DAERAH Tanggal : 16 MARET TAHUN 2011

KEPALA

SEKRETARIAT

Kel.Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Penyusunan Program Tata Usaha Keuangan dan Perlengkapan

Bidang Bidang Bidang Bidang


Retribusi Pajak Pendapatan Lain-Lain Pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah
& Bangunan (BPHTB) & Pajak Bumi &
Bangunan ( PBB)

Seksi Seksi
Seksi
Penetapan Retribusi Penetapan Pajak
Penerimaan Lain-Lain Seksi
Pemungutan Bea Perolehan Hak atas
Seksi Tanah & Bangunan (BPHTB)
Seksi Seksi
Penagihan Pajak Penerimaan Bagi Hasil
Penerimaan Retribusi
Seksi
Pemungutan Pajak Bumi &
Bangunan (PBB)

UPTD

46

Anda mungkin juga menyukai