php/jpis
JPIS Volume 27, Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN 0854-5251 jurnaljpis@upi.edu
ABSTRACT
This study aims to design non-personal interpretation media to provide knowledge
and education for tourists. The theme applied to non-personal interpretation media
planning is the History of Kawah Putih using the Interpretation and Map Board. This
research uses qualitative method and quantitative method. The results showed that
non-personal media could provide new knowledge or education to visitors about the
Kawah Putih. The new knowledge that tourists get from this media is Gunung
Patuhas’ characteristics, Kawah Putih and Kawah Saat formation process, Kawah
Putihs’ characteristics, and Goa Bekas Tambang Belerang. In addition, this media also
helps tourists to know the distribution of facilities in the area Kawah Putih.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merancang media interpretasi non-personal guna
memberikan pengetahuan dan edukasi bagi wisatawan. Tema yang diterapkan
pada perencanaan media interpretasi non-personal yaitu Sejarah Kawah Putih
dengan menggunakan Papan Interpretasi dan Peta. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dan metode kuantitatif. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa
media non-personal dapat memberikan pengetahuan baru atau edukasi kepada
pengunjung mengenai Kawah Putih. Pengetahuan baru yang didapatkan wisatawan
dari media ini adalah karakteristik Gunung Patuha, Awal Mula Kawah Putih dan
Kawah Saat, karakteristik Kawah Putih, dan karakteristik Goa Bekas Tambang
Belerang. Selain itu, media ini pun membantu wisatawan untuk mengetahui
sebaran fasilitas di area Kawah Putih.
responden harus memilih 3 tetapi hanya non-perso nal, menentukan saat yang
terdapat sebanyak 271. tepat untuk menginterpretasikan objek
dan menentukan letak strategis media
Tabel 4. Preferensi Wisatawan interpretasi non-personal. Berdasarkan
Terhadap Media Interpretasi Non- analisis karakteristik wisatawan dan
Personal preferensi wisatawan terhadap media
Preferensi interpretasi non-personal didapatkan
Fre- Per-
No media bahwa wisatawan yang berkunjung ke
kuensi sentase
interpretasi Wana Wisata Kawah Putih hampir
1 Brosur 35 12,92% seluruhnya berusia 17 s.d. 25 tahun dan
2 Pamflet 36 13,28% hampir seluruh wisatawan melakukan
3 Poster 49 18,08% aktivitas berfoto dan menikmati
Papan
4 77 28,41% pemandangan alam, hanya sebagian
interpretasi
kecil wisatawan melakukan aktivitas
5 Peta 74 27,31%
untuk menambah wawasan/edukasi
Jumlah 271 100%
Sumber: Data Penelitian dan melihat atau membaca papan
informasi kawasan wisata. Hal tersebut
Hal tersebut dikarenakan dapat dikarenakan sarana penunjang
terdapat responden yang hanya untuk menambah pengetahuan dan
memilih 1 atau 2 preferensi media edukasi kepada wisatawan belum
interpretasi non-personal yang ingin memadai. Oleh sebab itu, media yang
diterapkan di Wana Wisata Kawah direncanakan harus manyampaikan
Putih. Dengan demikian, hasil pengetahuan dan edukasi dengan
persentase dari preferensi wisatawan menarik minat baca wisatawan.
terhadap media interpretasi non- Preferensi wisatawan terhadap
personal yaitu 12,92% memilih Brosur, media interpretasi non-personal di
13,28 memilih pamflet, 18,08% memilih Wana Wisata Kawah Putih dengan
poster, 28,41% memilih papan persentase tertnggi yaitu Papan
interpretasi, dan 27,31% memilih peta. Interpretasi dan Peta yang akan
Papan interpretasi menjadi pilihan dijadikan sebagai rekomendasi media
pertama wisatawan dan peta menjadi untuk perencanaan media interpretasi
pilihan kedua wisatawan sebagai media non-personal. Adapun tema utama yang
interpretasi non-personal yang ingin diangkat pada perencanaan media
diterapkan di Wana Wisata Kawah Putih interpretasi non-personal ini yaitu
sedangkan poster, pamflet dan brosur ditentukan berdasarkan potensi daya
menjadi pilihan ketiga, keempat dan tarik wisata yang dapat menjadi
kelima wisatawan. sumberdaya interpretasi berdasarkan
Dalam membuat konsep expert judgement yang memiliki skor
perencanaan media interpretasi non- tertinggi yaitu Sejarah. Oleh sebab itu
personal di Wana Wisata Kawah Putih tema utama dalam perencanaan media
terdapat beberapa hal yang interpretasi non-personal yaitu Sejarah
dipertimbangkan yaitu menentukan Kawah Putih. Konsep perencanaan
bagaimana interpretasi diterapkan media interpretasi non-personal
serta rekomendasi media interpretasi disajikan pada gambar 1.
Adobe Photoshop CS5 Portable. Desain 42cm X 29,7cm. Pada gambar 6 dapat
ini dibuat dengan ukuran sesungguhnya dilihat desain interpretasi awal mula
60cm X 40cm. Pada gambar 4 dapat kawasan Gunung Patuha menjadi
dilihat desain interpretasi Sejarah kawasan wisata.
Kawah Putih.
Peta
Goa Bekas Tambang Belerang Peta merupakan persentase
Konten interpretasi ini tertinggi kedua setelah papan
mengandung sub tema interpretasi interpretasi yang diharapkan wisatawan
yaitu goa bekas tambang belerang untuk diterapkan di Wana Wisata
dibangun pada masa penjajahan Kawah Putih sebagai media interpretasi
Belanda dan Jepang. Konten tersebut non-personal. Peta merupakan suatu
mendeskripsikan mengenai keberadaan representasi sederhana dari sebuah
Gunung Patuha dan Kawah Putih lingkungan yang dapat memberikan
beserta energi panas bumi yang petunjuk arah, ketinggian maupun
terdapat di kawasan tersebut yang lokasi-lokasi tertentu seperti fasilitas.
menjadi awal mula pembentukan Pada perencanaan media interpretasi
pabrik tambang belerang pada masa ini peneliti bermaksud memberikan
penjajahan Belanda dan Jepang yang representasi sederhana mengenai
saat ini terdapat goa bekas peninggalan lokasi Wana wisata Kawah Putih berupa
tambang belerang. Interpretasi ini fasilitas maupun lokasi-lokasi tertentu.
memiliki tujuan agar wisatawan dapat Pada proses pembuatan peta ini,
mengetahui sejarah pembentukan goa penulis melakukan ploting area
bekas tambang belerang. Desain terhadap fasilitas maupun lokasi
konten papan interpretasi dibuat tertentu yang terdapat di Wana Wisata
menggunakan Adobe Photoshop CS5 Kawah Putih. Untuk mengambil data
Portable. Desain ini dibuat dengan titik (plot) area tersebut penulis
ukuran sesungguhnya 42cm X 29,7cm menggunakan Aplikasi Mobile
atau setara dengan ukuran kertas A3. Topographer. Adapun fasilitas maupun
Pada gambar 5 dapat dilihat desain lokasi yang akan ditampilkan pada peta
interpretasi goa bekas tambang yaitu front office, toilet, mushola,
belerang. terminal ontang-anting atas, view deck,
shelter, goa bekas tambang belerang
Awal Mula Kawasan Gunung Patuha dan rencana sebaran papan
Menjadi Kawasan Wisata interpretasi. Peta yang direncanakan ini
Konten interpretasi ini terdapat pada gambar 7.
mengandung sub tema interpretasi Pada gambar 7 tersebut
yaitu permulaan Kawah Putih dan menampilkan sebaran fasilitas dan titik-
kawasan Gunung Patuha menjadi titik tertentu di Wana Wisata Kawah
tempat wisata Wana Wisata Kawah Putih. Peta tersebut masih dalam
Putih.. Konten tersebut mendes- tampilan peta pada umumnya. Peta
kripsikan mengenai awal mula Kawasan tersebut dibuat di software ArcGIS dan
Gunung Patuha menjadi kawasan menggunakan Citra Google Earth (2017)
wisata. Desain konten papan sebagai peta dasar. Berdasarkan peta
interpretasi dibuat menggunakan sebaran lokasi fasilitas dan titik
Adobe Photoshop CS5 Portable. Desain tertentu, penulis membuat peta yang
ini dibuat dengan ukuran sesungguhnya dapat ditampilkan pada wisatawan.
Penentuan dan pencatatan titik lokasi pusat kawah. Pada titik nomor 6
media interpretasi non-personal merupakan papan interpretasi
menggunakan Aplikasi Mobile Topogr- mengenai awal mula Gunung Patuha
apher. Berdasarkan titik-titik lokasi menjadi Wana Wisata Kawah Putih yang
tersebut dibuat peta sebaran meda akan diletakan di area pintu masuk
interpretasi non-personal di Wana menuju area pusat kawah. Pada titik
Wisata Kawah Putih. Peta dasar yang merah merupakan Peta Kawah Putih
digunakan yaiu Citra Google Earth pada gambar 8 yang akan diletakan di
(2017). Peta sebaran media interpretasi area pintu masuk menuju area pusat
non-personal terdapat pada gambar 9 kawah. Rencana penempatan media
sebagai berikut. interpretasi tersebut diletakan di lokasi
Pada gambar 9 terlihat rencana yang strategis sehingga memudahkan
sebaran media interpretasi non-personal wisatawan untuk melihat dan
di Wana Wisata Kawah Putih area atas membacanya.
atau area kawah. Pada titik nomor 1 SIMPULAN
yaitu papan interpretasi mengenai Asal Tujuan dari perencanaan media
Usul Penamaan Gunung Patuha yang interpretasi non-personal di Wana
akan diletakan di dekat papan yang Wisata Kawah Putih yaitu memberikan
berisi informasi mengenai Gunung pengetahuan baru atau edukasi kepada
Patuha memiliki dua kawah yaitu pengunjung melalui media interpretasi
Kawah Putih dan Kawah Saat. Pada titik non-personal berdasarkan program
nomor 2 yaitu papan interpretasi pengelola mengenai wisata edukasi.
mengenai Sejarah Pembentukan Kawah Potensi daya tarik wisata yang dapat
yang akan diletakkan di dekat batu tugu menjadi sumber daya interpretasi yaitu,
Pamuka Lawang, di mana Pamuka Flora & Fauna Kawah Putih, Sejarah
Lawang tersebut memiliki nilai sejarah Kawah Putih dan Penampakan Fisik
berupa awal mula atau pintu masuk Kawah Putih.
atau jalan menuju Kawah Putih dan Pilihan media interpretasi non-
Kawah Saat. Pada titik nomor 3 yaitu personal yang disukai dan diinginkan
papan interpretasi mengenai Kawah wisatawan untuk diterapkan di Wana
Putih yang akan diletakkan di area Wisata Kawah Putih dengan persentase
dekat pusat kawah dengan penentuan yaitu Papan Interpretasi (28,41%), Peta
posisi tidak menghalangi pemandangan (27,31%), Poster (18,08%), Pamflet
kawah. Pada titik nomor 4 yaitu papan (13,28%) dan Brosur (12,92%). Hal
interpretasi mengenai Goa Bekas tersebut menjadi bahan pertimbangan
Tambang Belerang yang akan diletakan penulis untuk memberikan
di area depan Goa tersebut. Pada titik rekomendasi media pada perencanaan
nomor 5 merupakan papan interpretasi media interpretasi non-personal.
Kawah Putih (a) dan Goa Bekas
Tambang Belerang (b) yang yang REKOMENDASI
terletak di area pusat kawah akan Media interpretasi yang
diletakkan di View deck untuk lansia hal direkomendasikan yaitu pilihan pertama
ini diperuntukan bagi lansia ataupun dan kedua presentase tertinggi dari
wisatawan yang tidak dapat turun ke preferensi wisatawan terhadap media
area pusat kawah. Penempatan papan interpretasi non-personal yaitu papan
interpretasi tersebut tidak akan interpretasi dan peta. Tema utama yang
menghalangi pemandangan ke arah diusung yaitu Sejarah Kawah Putih.