Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial e-ISSN 2540-7694 http://ejournal.upi.edu/index.

php/jpis
JPIS Volume 27, Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN 0854-5251 jurnaljpis@upi.edu

Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah di


Wana Wisata Kawah Putih Kabupaten Bandung

Lela Monika1, Fitri Rahmafitria2, Upi Supriatna3


lelamonika20@gmail.com
1,2,3Program Studi Manajemen Resort & Leisure, Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRACT
This study aims to design non-personal interpretation media to provide knowledge
and education for tourists. The theme applied to non-personal interpretation media
planning is the History of Kawah Putih using the Interpretation and Map Board. This
research uses qualitative method and quantitative method. The results showed that
non-personal media could provide new knowledge or education to visitors about the
Kawah Putih. The new knowledge that tourists get from this media is Gunung
Patuhas’ characteristics, Kawah Putih and Kawah Saat formation process, Kawah
Putihs’ characteristics, and Goa Bekas Tambang Belerang. In addition, this media also
helps tourists to know the distribution of facilities in the area Kawah Putih.

Keywords: Planning, Non-Personal Interpretation, and History

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merancang media interpretasi non-personal guna
memberikan pengetahuan dan edukasi bagi wisatawan. Tema yang diterapkan
pada perencanaan media interpretasi non-personal yaitu Sejarah Kawah Putih
dengan menggunakan Papan Interpretasi dan Peta. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dan metode kuantitatif. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa
media non-personal dapat memberikan pengetahuan baru atau edukasi kepada
pengunjung mengenai Kawah Putih. Pengetahuan baru yang didapatkan wisatawan
dari media ini adalah karakteristik Gunung Patuha, Awal Mula Kawah Putih dan
Kawah Saat, karakteristik Kawah Putih, dan karakteristik Goa Bekas Tambang
Belerang. Selain itu, media ini pun membantu wisatawan untuk mengetahui
sebaran fasilitas di area Kawah Putih.

Kata kunci: Perencanaan, Interpretasi Non-Personal, dan Sejarah

PENDAHULUAN kawasan Ciwidey. Berdasarkan Rencana


Kabupaten Bandung merupakan Tata Ruang Wilayah Kabupaten
salah satu wilayah yang memiliki Bandung Tahun 2007-2027 menyatakan
potensi daya tarik wisata yang cukup bahwa Kawasan Ciwidey merupakan
besar di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten salah satu kawasan yang memiliki
Bandung memiliki potensi alam yang fungsi kegiatan khusus pariwisata
indah dan menakjubkan sehingga (RTRW) [1]. Kawasan Ciwidey ini terdiri
menarik minat berkunjung wisatawan, dari Kecamatan Rancabali, Kecamatan
baik wisatawan nusantara maupun Ciwidey dan Kecamatan Pasirjambu.
wisatawan mancanegara. Sebagian Daya tarik wisata yang terdapat di
besar tujuan destinasi favorit para kawasan ini beberapa diantaranya yaitu
wisatawan berada di Kabupaten Situ Patengan, Glamping Lakeside, Air
Bandung bagian Selatan lebih tepatnya Panas Ciwalini Punceling, Taman Wisata

Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah… 61


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

Alam Cimanggu, Kampung Cai saat ini, kemajuan teknologi internet


Rancaupas, dan Wana Wisata Kawah telah membuka banyak peluang pada
Putih. Salah satu daya tarik wisata sektor pariwisata. The internet has
favorit wisatawan yaitu Wana Wisata become a media that creates a tourist
Kawah Putih. segment so that tourist destination
Pada tahun 1987 Perum managers no longer difficult to promote
Perhutani mulai mengembangkan Wana the uniqueness of their tourist
Wisata Kawah Putih menjadi daerah attractions [3]. Bahkan, internet pun
kunjungan wisatawan. Wana Wisata dapat menjadi sarana untuk menarik
Kawah Putih menjadi daya tarik wisata wisatawan mancanegara yang berasal
alam yang diminati oleh wisatawan dari tempat yang sangat jauh [4]. Oleh
yang berkunjung ke Kabupaten karena itu, penggunaan media untuk
Bandung. Berikut data jumlah wisata- sektor wisata menjadi isu yang penting
wan yang berkunjung ke Wana Wisata untuk diteliti dan dikembangkan.
Kawah Putih selama lima tahun terakhir Pada saat ini mayoritas
disajikan pada tabel 1. wisatawan yang berkunjung ke tempat
wisata untuk sekedar berfoto dan
Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan menikmati keindahan alam sekitar.
Wana Wisata Kawah Putih Tahun 2012- Begitu pula wisatawan yang berkunjung
2016 ke Wana Wisata Kawah Putih untuk
Jumlah Kunjungan wisatawan umum, mayoritas wisatawan
Tahun melakukan foto-foto dengan latar
Wisatawan (orang)
2012 261.172 belakang pemandangan yang indah. Hal
2013 247.047 ini cukup disayangkan karena di tempat
wisata alam khususnya Kawah Putih
2014 293.258
terdapat berbagai sumber daya alam
2015 364.142
dan hal lainnya yang dapat menambah
2016 227.757 pengetahuan bagi pengunjung.
Sumber: Dokumen Pengelola Wana Wisata Berdasarkan hasil wawancara
Kawah Putih [2]
dengan Pengelola Wana Wisata Kawah
Putih disebutkan bahwa Wana Wisata
Berdasarkan Tabel 1. dapat
Kawah Putih memiliki fungsi edukasi
dilihat bahwa kunjungan wisatawan di
melalui wisata edukasi. Wisata Edukasi
Wana Wisata Kawah Putih selama lima
ini termasuk ke dalam program
tahun terakhir mengalami fluktuatif
ekowisata yang diterapkan pengelola di
jumlah kunjungan. Hal ini dikarenakan
Wana Wisata Kawah Putih. Saat ini
oleh beberapa faktor salah satunya
wisata edukasi telah diterapkan pada
faktor perubahan cuaca. Pada tahun
program paket wisata yang ditujukan
2016 cuaca di Wana Wisata Kawah Putih
kepada sebagian besar pelajar. Program
sangat ekstrim oleh sebab itu diberla-
paket wisata tersebut meliputi edukasi
kukan sistem buka tutup kawasan.
mengenai flora dan fauna yang
Selain itu pada penghujung tahun 2016
terdapat di Wana Wisata Kawah Putih.
terdapat kerusakan jembatan Cisomang
Dalam kegiatan ini sudah tersedia
yang berpengaruh pada pembatalan
seorang interpreter yang berkompeten
kunjungan dari travel-travel wisata.
di bidangnya yang akan melayani
Jumlah wisatawan yang naik
program wisata tersebut. Saat ini
fluktuatif seharusnya dapat disikapi
wisata edukasi melalui program
secara tepat. Seperti yang dirasakan

62 Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah…


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

interpretasi belum terlaksana secara interpretasi dapat menjadi sarana


maksimal untuk pengunjung wisatawan edukasi bagi pengunjung. Media
umum dikarenakan media interpretasi interpretasi yang akan diterapkan harus
sebagai sarana penunjang edukasi pun menarik dan mudah dipahami oleh
belum memadai. Sehingga berdasarkan pengunjung.
hal tersebut pengelola memerlukan Tujuan dari penelitian ini yaitu
program interpretasi non-personal Mengidentifikasi tujuan perencanaan
untuk memenuhi program wisata media interpretasi non-personal di
edukasi di Wana Wisata Kawah Putih Wana Wisata Kawah Putih;
seperti halnya yang disampaikan oleh Mengidentifikasi potensi daya tarik
General Manager KBM Wijas I dan Site wisata Wana Wisata Kawah Putih yang
Manager Kawah Putih. Guna memenuhi dapat dijadikan sumber daya
program pengelola dalam memberikan interpretasi; Menganalisis preferensi
pelayanan terhadap wisatawan akan wisatawan terhadap media interpretasi
rekreasi dan edukasi, maka diperlukan non-personal yang akan diterapkan di
media interpretasi untuk menyam- Wana Wisata Kawah Putih dan
paikan edukasi tersebut. Berdasarkan Membuat perencanaan media
hal tersebut maka diperlukan peren- interpretasi non-personal yang sesuai
canaan media interpretasi non-personal untuk diterapkan di Wana Wisata
di Wana Wisata Kawah Putih. Kawah Putih.
Perencanaan adalah suatu
proses mempersiapkan secara Interpretasi
sistematis kegiatan yang dilakukan Interpretasi adalah suatu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu kegiatan yang mengandung pendidikan,
[5]. Proses sistematis yang dilakukan bertujuan untuk mengungkap makna
dalam perencanaan media interpretasi dan hubungan berkaitan dengan
non-personal di Wana Wisata Kawah memanfaatkan objek asli, baik melalui
Putih yaitu merujuk pada tahapan pengalaman langsung maupun melalui
perencanaan interpretasi dari media ilustrasi atau visual, tidak hanya
Peart/Woods [6]. Tahapan perencanaan menyampaikan informasi faktual [7].
ini terdiri dari Why, menentukan tujuan Interpretasi adalah sebuah proses
perencanaan; What, menentukan komunikasi yang didesain untuk
sumberdaya yang akan diinterpre- menyampaikan arti dan hubungan dari
tasikan; Who, menentukan sasaran atau warisan budaya dan alam kepada publik
target interpretasi; How/When/Where, (pengunjung) melalui pengalaman
menyusun program interpretasi dan langsung dengan objek, artefak atau
rekomendasi media interpretasi. sebuah tempat [6] [8]. Interpretasi pun
Perencanaan media interpretasi non- dapat menjelaskan budaya yang
personal Wana Wisata Kawah Putih tersebar secara dialektis dan dinamis,
diperlukan guna mendukung yaitu tersebar dari ikatan darah dan
pengembangan daya tarik wisata alam meluas ke lingkungan masyarakat di
dalam program edukasi di Wana Wisata sekitarnya [9]. Interpretasi adalah
Kawah Putih. Perencanaan media sebuah seni dan ilmu dalam meng-
interpretasi diperlukan untuk mem- hubungkan pengunjung, seperti orang-
berikan pelayanan kepada wisatawan orang yang berekreasi, turis, tamu, klien
sehingga dapat menikmati Wana Wisata dan pelanggan dengan ide, sumber
Kawah Putih secara optimal. Media daya dan kesempatan untuk belajar.

Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah… 63


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

perencanaan interpretasi, What:


Bentuk Interpretasi menganalisis sumberdaya interpretasi,
Terdapat dua bentuk inter- Who: menganalisis sasaran/target inter-
pretasi yaitu interpretasi personal yang pretasi dan How/When/Where: mem-
melibatkan manusia di dalamnya dan buat program interpretasi.
interpretasi non-personal tidak melibat-
kan manusia tetapi menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
media seperti brosur, pamflet/buklet, Kawah Putih memiliki daya tarik
poster, koran, peta, flyer, dan wisata utama yaitu keindahan warna
interpretive exhibit seperti papan danau yang berubah-ubah. Wana
informasi, artefak dan lain-lain [8]. Wisata Kawah Putih terletak pada
ketinggian 2434 mdpl. Kondisi lapangan
METODE PENELITIAN umumnya datar, landai, curam sampai
Lokasi penelitian ini dilakukan di dengan berbukit. Suhu udara sekitar 8˚
Wana Wisata Kawah Putih yang terletak s.d. 22˚C dengan kelembapan sekitar
di Desa Alam Endah Kecamatan 70% s.d. 90%. Sumber air yang terdapat
Rancabali Kabupaten Bandung. Secara di Wana Wisata Kawah Putih
pengelolaan dikelola oleh Kesatuan tergantung pada musim hujan sedang-
Bisnis Mandiri Wisata & Jasa kan curah hujan tahunan antara 3743
Lingkungan I (Ecotourism) Perum s.d. 4043 mm/tahun. Wana Wisata
Perhutani [2]. Metode penelitian yang Kawah Putih memiliki Luas lahan 97 ha.
dilakukan dalam penelitian ini Berdasarkan hasil wawancara
menggunakan metode penelitian dengan pengelola (Site Manager)
kuantitatif dan metode penelitian bahwa di Wana Wisata Kawah Putih
kualitatif. Metode penelitian dalam terdapat program edukasi dengan
penelitian ini lebih banyak meng- konsep wisata edukasi yang harus
gunakan penelitian kualitatif sedangkan diterapkan oleh pengelola. Sampai saat
penelitian kuantitatif digunakan sebagai ini program wisata edukasi dapat
metode pendukung. dinikmati melalui paket wisata yang di
Pengumpulan data mengguna- dalamnya sudah terdapat interpretasi
kan data primer (wawancara, kuesioner personal melalui seorang interpreter.
dan observasi) serta data sekunder Pada paket wisata ini edukasi yang
(studi literatur dan dokumen penge- disampaikan pada pengunjung yaitu
lola). Populasi yang digunakan yaitu mengenai flora dan fauna yang
tempat, pelaku dan aktivitas. Pada terdapat di Wana Wisata Kawah Putih.
penelitian ini, sampel yang digunakan Tujuan dari wisata edukasi melalui
yaitu wisatawan, aktivitas wisatawan, paket wisata ini diantaranya untuk
serta Kawah Putih itu sendiri. Sampel meningkatkan pendapatan bagi penge-
wisatawan ditentukan menggunakan lola dan memberikan nilai tambah
rumus Slovin dengan jumlah yang pengetahuan bagi pengunjung yang
dihasilkan 100 responden. Instrumen sedang berekreasi. Akan tetapi nilai
penelitian menggunakan pedoman tambah pengetahuan ini belum dapat
wawancara, kuesioner dan catatan disampaikan kepada wisatawan umum/
observasi. Teknik analisis data yang reguler dikarenakan media penyampai
digunakan yaitu merujuk pada teori informasi dan edukasi yang terdapat di
perencanaan interpretasi Peart/Woods Wana Wisata Kawah Putih belum
[6] yaitu Why: menganalisis tujuan dari memadai. Oleh sebab itu pengelola

64 Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah…


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

mengharapkan dan mendukung penuh penampakan fisik yang terdapat di


perencanaan media interpretasi non- Kawah Putih yaitu berbagai macam
personal di Wana Wisata Kawah Putih. batuan Kawah Putih. Terdapat penilaian
Tujuan dari perencanaan media untuk potensi daya tarik wisata di Wana
interpretasi non-personal di Wana Wisata Kawah Putih berdasarkan Expert
Wisata Kawah Putih ini diharapkan Judgement yang disajikan pada tabel 2.
dapat menyampaikan informasi dan
edukasi yang dimaksudkan oleh Tabel 2. Penilaian Potensi Daya Tarik
pengelola sehingga wisatawan umum Wisata di Wana Wisata Kawah Putih
Penampakan
atau reguler dapat mengetahui dan No Potensi Flora Fauna Sejarah
Fisik
memahami maksud dari program 1 Keunikan 5 3 3 2
2 Keindahan 4 2 4 2
interpretasi yang disampaikan. 3 Kelangkaan 2 4 5 2
Sumber daya interpretasi di 4
5
Aksesibilitas
Sensitivitas
5
4 4
1 5
4
4
2
Wana Wisata Kawah Putih ini merujuk 6 Seasonalitas 3 5 3 1
7 Fungsi Sosial 3 3 5 2
pada potensi daya tarik wisata yang SKOR 26 22 29 15
terdapat di Wana Wisata Kawah Putih Sumber: Data Penelitian
yang dapat dijadikan sebagai sumber
daya interpretasi. Potensi daya tarik Berdasarkan tabel 2 terdapat
wisata di Wana Wisata Kawah Putih penilaian mengenai keunikan,
yaitu, Flora dan Fauna Kawah Putih, keindahan, kelangkaan, aksesibilitas,
Sejarah Kawah Putih, dan penampakan sensitivitas, seasonalitas dan fungsi
fisik Kawah Putih. Wana Wisata Kawah sosial terhadap potensi daya tarik
Putih memiliki dua tipe vegetasi yaitu wisata di Wana Wisata Kawah Putih.
vegetasi hutan alam dan vegetasi hutan Dapat dilihat bahwa Flora memiliki
tanaman. Vegetasi hutan alam keunikan dan aksesibilitas yang sangat
diantaranya Kiputri, Baros, Saninten, tinggi dibandingkan dengan potensi
Puspa, Pasang, Rasamala, Kayu Manis, lainnya. Sejarah memiliki kelangkaan,
Damar, Cemara, Lemo, Kihujan, aksesibilitas dan fungsi sosial yang
Cangkuang, Kirinyuh, Takokak dan sangat tinggi. Fauna memiliki seasonali-
Cantigi. Sedangkan hutan tanaman tas yang sangat tinggi. Sedangkan
pada umumnya ditanami oleh Pinus penampakan fisik hanya memiliki
(Pinus merkusii) dan Kayu Putih aksesibilitas yang tinggi. Secara
(Eucalyptus sp). Selain flora, terdapat keseluruhan penilaian skor tertinggi
fauna endemik hutan Gunung Patuha ditempati oleh potensi daya tarik wisata
Kawah Putih diantaranya Surili, Lutung, Sejarah. Oleh sebab itu, potensi daya
Owa Jawa, Macan Tutul, Jalarang dan tarik wisata Sejarah menjadi sumber
Elang Jawa. Potensi daya tarik lainnya daya interpretasi atau tema utama yang
yaitu Sejarah Kawah Putih. Sejarah akan digunakan pada perencanaan
Kawah Putih bermula dari penamaan media interpretasi non-personal di
Gunung Patuha, awal mula Wana Wisata Kawah Putih. Sasaran
pembentukan Kawah Putih, sejarah interpretasi dalam penelitian ini adalah
penemuan Kawah Putih, pembentukan wisatawan yang berkunjung ke Wana
goa bekas tambbang belerang hingga Wisata Kawah Putih. Adapun
awal mula kawasan Gunung Patuha karakteristik wisatawan yang berkun-
Kawah Putih menjadi kawasan wisata. jung ke Wana Wisata Kawah Putih
Sedangkan potensi daya tarik terdapat pada Tabel 3 sebagai berikut.

Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah… 65


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

Tabel 3. Rekapitulasi Karakteristik Wisatawan


Mayoritas Responden
No Karakteristik Wisatawan Persentase
Pilihan
Tertinggi
1 Asal Daerah Kota Bandung 63%
2 Usia 17 s.d. 25 Tahun 86%
3 Jenis Kelamin Perempuan 71%
4 Status Perkawinan Belum Menikah 84%
5 Pendidikan Terakhir SMA 55%
6 Pekerjaan Mahasiswa 62%
7 Kali Kunjungan 1 Kali 47%
8 Sumber Informasi Teman 40%
9 Pola Kunjungan Keluarga 44%
10 Durasi Kunjungan 2 Jam 46%
Berfoto 80%
11 Aktivitas
Menikmati pemandangan alam 80%
Sumber: Data Penelitian

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat Putih hampir seluruhnya berfoto dan


bahwa hasil dari penelitian yang menikmati pemandangan alam yang
dilakukan yaitu sebagian besar wisata- terdapat di Wana Wisata Kawah Putih
wan berasal dari Kota Bandung dengan sebesar 80%.
persentase sebesar 63%, hampir Selain karakteristik wisatawan,
seluruhnya wisatawan yang berkunjung terdapat preferensi wisatawan terha-
memiliki rentang usia 17 s.d. 25 tahun dap media interpretasi non-personal di
sebanyak 86%. Jenis kelamin wisatawan Wana Wisata Kawah Putih. Preferensi
sebagain besar perempuan sebanyak wisatawan pada penelitian ini adalah
71% dan hampir seluruhnya status pilihan yang diinginkan wisatawan
perkawinan wisatawan yaitu belum terhadap media interpretasi non-
menikah sebanyak 84%. Sebagian besar personal untuk diterapkan di Wana
wisatawan berpendidikan terkahir SMA Wisata Kawah Putih. Pada penelitian ini
dengan persentase sebesar 55% dengan responden wisatawan diharuskan
pekerjaan wisatawan sebagian besar memilih 3 dari 5 media interpretasi non-
sebagai Mahasiswa dengan persentase personal. Pilihan wisatawan terhadap
sebesar 62%. Hampir setengahnya dari media interpretasi non-personal dapat
responden wisatawan berkunjung ke dijadikan sebagai bahan pertimbangan
Wana Wisata Kawah Putih baru 1 kali dalam penentuan rekomendasi media
berkunjung sebanyak 47% dengan pada perencanaan media interpretasi
mendapatkan informasi mengenai non-personal di Wana Wisata Kawah
Wana Wisata Kawah Putih dari teman Putih. Tanggapan preferensi wisatawan
dengan persentase sebesar 40%. terhadap media interpretasi non-
Wisatawan hampir setengahnya datang personal terdapat pada Tabel 4. sebagai
bersama keluarga sebanyak 44% dengan berikut.
durasi kunjungan rata-rata berada di Berdasarkan tabel 4 jumlah skor
Wana Wisata Kawah Putih selama 2 jam pilihan wisatawan yang seharusnya
sebesar 40%. Aktivitas yang dilakukan berjumlah 300 dikarenakan dari 100
oleh wisatawan di Wana Wisata Kawah

66 Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah…


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

responden harus memilih 3 tetapi hanya non-perso nal, menentukan saat yang
terdapat sebanyak 271. tepat untuk menginterpretasikan objek
dan menentukan letak strategis media
Tabel 4. Preferensi Wisatawan interpretasi non-personal. Berdasarkan
Terhadap Media Interpretasi Non- analisis karakteristik wisatawan dan
Personal preferensi wisatawan terhadap media
Preferensi interpretasi non-personal didapatkan
Fre- Per-
No media bahwa wisatawan yang berkunjung ke
kuensi sentase
interpretasi Wana Wisata Kawah Putih hampir
1 Brosur 35 12,92% seluruhnya berusia 17 s.d. 25 tahun dan
2 Pamflet 36 13,28% hampir seluruh wisatawan melakukan
3 Poster 49 18,08% aktivitas berfoto dan menikmati
Papan
4 77 28,41% pemandangan alam, hanya sebagian
interpretasi
kecil wisatawan melakukan aktivitas
5 Peta 74 27,31%
untuk menambah wawasan/edukasi
Jumlah 271 100%
Sumber: Data Penelitian dan melihat atau membaca papan
informasi kawasan wisata. Hal tersebut
Hal tersebut dikarenakan dapat dikarenakan sarana penunjang
terdapat responden yang hanya untuk menambah pengetahuan dan
memilih 1 atau 2 preferensi media edukasi kepada wisatawan belum
interpretasi non-personal yang ingin memadai. Oleh sebab itu, media yang
diterapkan di Wana Wisata Kawah direncanakan harus manyampaikan
Putih. Dengan demikian, hasil pengetahuan dan edukasi dengan
persentase dari preferensi wisatawan menarik minat baca wisatawan.
terhadap media interpretasi non- Preferensi wisatawan terhadap
personal yaitu 12,92% memilih Brosur, media interpretasi non-personal di
13,28 memilih pamflet, 18,08% memilih Wana Wisata Kawah Putih dengan
poster, 28,41% memilih papan persentase tertnggi yaitu Papan
interpretasi, dan 27,31% memilih peta. Interpretasi dan Peta yang akan
Papan interpretasi menjadi pilihan dijadikan sebagai rekomendasi media
pertama wisatawan dan peta menjadi untuk perencanaan media interpretasi
pilihan kedua wisatawan sebagai media non-personal. Adapun tema utama yang
interpretasi non-personal yang ingin diangkat pada perencanaan media
diterapkan di Wana Wisata Kawah Putih interpretasi non-personal ini yaitu
sedangkan poster, pamflet dan brosur ditentukan berdasarkan potensi daya
menjadi pilihan ketiga, keempat dan tarik wisata yang dapat menjadi
kelima wisatawan. sumberdaya interpretasi berdasarkan
Dalam membuat konsep expert judgement yang memiliki skor
perencanaan media interpretasi non- tertinggi yaitu Sejarah. Oleh sebab itu
personal di Wana Wisata Kawah Putih tema utama dalam perencanaan media
terdapat beberapa hal yang interpretasi non-personal yaitu Sejarah
dipertimbangkan yaitu menentukan Kawah Putih. Konsep perencanaan
bagaimana interpretasi diterapkan media interpretasi non-personal
serta rekomendasi media interpretasi disajikan pada gambar 1.

Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah… 67


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

Sumber: Data Penelitian


Gambar 1. Konsep Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal

Pada Gambar 1. terlihat bahwa informasi dengan media interpretasi


tujuan dari akhir perencanaan media non-personal berupa papan interpretasi
interpretasi ini agar wisatawan memiliki ini dilakukan setiap saat karena papan
pengetahuan baru mengenai Sejarah interpretasi ini bersifat permanen dan
Kawah Putih beserta letak lokasi yang sebagai pengganti interpretasi personal
memiliki nilai sejarah sehingga yang menyampaikan informasi dan
berdasarkan hal tersebut wisatawan edukasi pada waktu tertentu. Berikut
akan memiliki rasa menghargai sejarah penerapan papan interpretasi di Wana
dan sadar bahwa menjaga lokasi Wisata Kawah Putih.
bersejarah merupakan hal yang penting
agar warisan sejarah tersebut tetap Asal Usul Penamaan Gunung Patuha
lestari dan dapat dinikmati oleh Konten interpretasi ini
generasi selanjutnya. Perencanaan mengandung sub tema interpretasi
media interpretasi non-personal di yaitu arti kata dari Gunung Patuha.
Wana Wisata Kawah Putih dapat dilihat Konten tersebut mendeskripsikan
pada uraian sebagai berikut. mengenai awal mula penamaan Gunung
Patuha. Interpretasi ini memiliki tujuan
Papan Interpretasi agar wisatawan dapat mengetahui awal
Pada perencanaan media inter- mula penamaan Gunung Patuha baik
pretasi non-personal di Wana Wisata menurut kepercayaan masyarakat
Kawah Putih penulis bermaksud maupun menurut para ahli atau secara
menambahkan media yang digunakan ilmiah sehingga wisatawan menda-
untuk menyampaikan informasi dan patkan pengetahuan baru pada saat
edukasi kepada pengunjung. Media berekreasi. Desain konten papan
tersebut salah satunya papan interpretasi dibuat menggunakan
interpretasi yang berisikan informasi Adobe Photoshop CS5 Portable. Desain
dan edukasi mengenai Sejarah Kawah ini dibuat dengan ukuran sesungguhnya
Putih yang akan diletakkan di beberapa 60cm X 80cm. Pada gambar 2 dapat
tempat yang memiliki nilai sejarah pada dilihat desain interpretasi asal usul
area Kawah Putih dan letaknya strategis penamaan Gunung Patuha sebagai
yakni dilalui oleh wisatawan. berikut.
Penyampaian nilai edukasi dan

68 Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah…


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

Gambar 2. Desain Interpretasi Asal Usul


Penamaan Gunung Patuha Gambar 3. Desain Interpretasi
Pembentukan Kawah Putih dan Kawah
Awal Mula Kawah Putih dan Kawah Saat
Saat
Konten interpretasi ini Sejarah Kawah Putih
mengandung sub tema interpretasi Konten interpretasi ini
yaitu mengenal lokasi sejarah dan mengandung sub tema interpretasi
pembentukannya. Konten tersebut yaitu memberikan gambaran masa kini
mendeskripsikan mengenai awal mula dan masa lampau Kawah Putih. Konten
pembentukan Kawah Putih dan Kawah tersebut mendeskripsikan mengenai
Saat serta Pamuka lawang. Interpretasi awal mula ditemukannya Kawah Putih
ini memiliki tujuan agar wisatawan oleh seorang naturalis, botanikus, ahli
dapat mengetahui sejarah Kawah Putih, geologi dan dokter yang berasal dari
Kawah Saat dan Pamuka Lawang dan Belanda peranakan Jerman yang
mengetahui letak Kawah Saat karena bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn
sampai saat ini hanya terdapat pada tahun 1837, lukisan Kawah Putih
informasi Gunung Patuha memiliki dua karya Junghun pada tahun 1856 dan
kawah. Desain konten papan komposisi air danau Kawah Putih.
interpretasi dibuat menggunakan Interpretasi ini memiliki tujuan agar
Adobe Photoshop CS5 Portable. Desain wisatawan dapat mengetahui sejarah
ini dibuat dengan ukuran sesungguhnya penemuan Kawah Putih, mengetahui
60cm X 80cm. Pada gambar 3 dapat penemu Kawah Putih, melihat
dilihat desain interpretasi awal mula gambaran keadaan masa lampau
pembentukan Kawah Putih dan Kawah Kawah Putih lewat lukisan dan
Saat sebagai berikut. mengetahui kandungan belerang pada
Kawah Putih. Desain konten papan
interpretasi dibuat menggunakan

Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah… 69


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

Adobe Photoshop CS5 Portable. Desain 42cm X 29,7cm. Pada gambar 6 dapat
ini dibuat dengan ukuran sesungguhnya dilihat desain interpretasi awal mula
60cm X 40cm. Pada gambar 4 dapat kawasan Gunung Patuha menjadi
dilihat desain interpretasi Sejarah kawasan wisata.
Kawah Putih.
Peta
Goa Bekas Tambang Belerang Peta merupakan persentase
Konten interpretasi ini tertinggi kedua setelah papan
mengandung sub tema interpretasi interpretasi yang diharapkan wisatawan
yaitu goa bekas tambang belerang untuk diterapkan di Wana Wisata
dibangun pada masa penjajahan Kawah Putih sebagai media interpretasi
Belanda dan Jepang. Konten tersebut non-personal. Peta merupakan suatu
mendeskripsikan mengenai keberadaan representasi sederhana dari sebuah
Gunung Patuha dan Kawah Putih lingkungan yang dapat memberikan
beserta energi panas bumi yang petunjuk arah, ketinggian maupun
terdapat di kawasan tersebut yang lokasi-lokasi tertentu seperti fasilitas.
menjadi awal mula pembentukan Pada perencanaan media interpretasi
pabrik tambang belerang pada masa ini peneliti bermaksud memberikan
penjajahan Belanda dan Jepang yang representasi sederhana mengenai
saat ini terdapat goa bekas peninggalan lokasi Wana wisata Kawah Putih berupa
tambang belerang. Interpretasi ini fasilitas maupun lokasi-lokasi tertentu.
memiliki tujuan agar wisatawan dapat Pada proses pembuatan peta ini,
mengetahui sejarah pembentukan goa penulis melakukan ploting area
bekas tambang belerang. Desain terhadap fasilitas maupun lokasi
konten papan interpretasi dibuat tertentu yang terdapat di Wana Wisata
menggunakan Adobe Photoshop CS5 Kawah Putih. Untuk mengambil data
Portable. Desain ini dibuat dengan titik (plot) area tersebut penulis
ukuran sesungguhnya 42cm X 29,7cm menggunakan Aplikasi Mobile
atau setara dengan ukuran kertas A3. Topographer. Adapun fasilitas maupun
Pada gambar 5 dapat dilihat desain lokasi yang akan ditampilkan pada peta
interpretasi goa bekas tambang yaitu front office, toilet, mushola,
belerang. terminal ontang-anting atas, view deck,
shelter, goa bekas tambang belerang
Awal Mula Kawasan Gunung Patuha dan rencana sebaran papan
Menjadi Kawasan Wisata interpretasi. Peta yang direncanakan ini
Konten interpretasi ini terdapat pada gambar 7.
mengandung sub tema interpretasi Pada gambar 7 tersebut
yaitu permulaan Kawah Putih dan menampilkan sebaran fasilitas dan titik-
kawasan Gunung Patuha menjadi titik tertentu di Wana Wisata Kawah
tempat wisata Wana Wisata Kawah Putih. Peta tersebut masih dalam
Putih.. Konten tersebut mendes- tampilan peta pada umumnya. Peta
kripsikan mengenai awal mula Kawasan tersebut dibuat di software ArcGIS dan
Gunung Patuha menjadi kawasan menggunakan Citra Google Earth (2017)
wisata. Desain konten papan sebagai peta dasar. Berdasarkan peta
interpretasi dibuat menggunakan sebaran lokasi fasilitas dan titik
Adobe Photoshop CS5 Portable. Desain tertentu, penulis membuat peta yang
ini dibuat dengan ukuran sesungguhnya dapat ditampilkan pada wisatawan.

70 Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah…


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

Gambar 4. Desain Interpretasi Kawah Putih

Gambar 5. Desain Interpretasi Goa Bekas Tambang Belerang

Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah… 71


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

Gambar 6. Desain Interpretasi Awal Mula Wana Wisata Kawah Putih

Gambar 7. Peta Sebaran Fasilitas Wana Wisata Kawah Putih

Peta pada gambar 7 tersebut di desain Letak Media Interpretasi Non-Personal


ulang menggunakan Adobe Photoshop Media interpretasi non-personal
CS5 Portable dengan dimensi 80 cm X yang direncanakan diletakan pada
60 cm yang terdapat pada gambar 8. tempat yang memiliki nilai sejarah
ataupun pada tempat yang strategis.

72 Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah…


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

Penentuan dan pencatatan titik lokasi pusat kawah. Pada titik nomor 6
media interpretasi non-personal merupakan papan interpretasi
menggunakan Aplikasi Mobile Topogr- mengenai awal mula Gunung Patuha
apher. Berdasarkan titik-titik lokasi menjadi Wana Wisata Kawah Putih yang
tersebut dibuat peta sebaran meda akan diletakan di area pintu masuk
interpretasi non-personal di Wana menuju area pusat kawah. Pada titik
Wisata Kawah Putih. Peta dasar yang merah merupakan Peta Kawah Putih
digunakan yaiu Citra Google Earth pada gambar 8 yang akan diletakan di
(2017). Peta sebaran media interpretasi area pintu masuk menuju area pusat
non-personal terdapat pada gambar 9 kawah. Rencana penempatan media
sebagai berikut. interpretasi tersebut diletakan di lokasi
Pada gambar 9 terlihat rencana yang strategis sehingga memudahkan
sebaran media interpretasi non-personal wisatawan untuk melihat dan
di Wana Wisata Kawah Putih area atas membacanya.
atau area kawah. Pada titik nomor 1 SIMPULAN
yaitu papan interpretasi mengenai Asal Tujuan dari perencanaan media
Usul Penamaan Gunung Patuha yang interpretasi non-personal di Wana
akan diletakan di dekat papan yang Wisata Kawah Putih yaitu memberikan
berisi informasi mengenai Gunung pengetahuan baru atau edukasi kepada
Patuha memiliki dua kawah yaitu pengunjung melalui media interpretasi
Kawah Putih dan Kawah Saat. Pada titik non-personal berdasarkan program
nomor 2 yaitu papan interpretasi pengelola mengenai wisata edukasi.
mengenai Sejarah Pembentukan Kawah Potensi daya tarik wisata yang dapat
yang akan diletakkan di dekat batu tugu menjadi sumber daya interpretasi yaitu,
Pamuka Lawang, di mana Pamuka Flora & Fauna Kawah Putih, Sejarah
Lawang tersebut memiliki nilai sejarah Kawah Putih dan Penampakan Fisik
berupa awal mula atau pintu masuk Kawah Putih.
atau jalan menuju Kawah Putih dan Pilihan media interpretasi non-
Kawah Saat. Pada titik nomor 3 yaitu personal yang disukai dan diinginkan
papan interpretasi mengenai Kawah wisatawan untuk diterapkan di Wana
Putih yang akan diletakkan di area Wisata Kawah Putih dengan persentase
dekat pusat kawah dengan penentuan yaitu Papan Interpretasi (28,41%), Peta
posisi tidak menghalangi pemandangan (27,31%), Poster (18,08%), Pamflet
kawah. Pada titik nomor 4 yaitu papan (13,28%) dan Brosur (12,92%). Hal
interpretasi mengenai Goa Bekas tersebut menjadi bahan pertimbangan
Tambang Belerang yang akan diletakan penulis untuk memberikan
di area depan Goa tersebut. Pada titik rekomendasi media pada perencanaan
nomor 5 merupakan papan interpretasi media interpretasi non-personal.
Kawah Putih (a) dan Goa Bekas
Tambang Belerang (b) yang yang REKOMENDASI
terletak di area pusat kawah akan Media interpretasi yang
diletakkan di View deck untuk lansia hal direkomendasikan yaitu pilihan pertama
ini diperuntukan bagi lansia ataupun dan kedua presentase tertinggi dari
wisatawan yang tidak dapat turun ke preferensi wisatawan terhadap media
area pusat kawah. Penempatan papan interpretasi non-personal yaitu papan
interpretasi tersebut tidak akan interpretasi dan peta. Tema utama yang
menghalangi pemandangan ke arah diusung yaitu Sejarah Kawah Putih.

Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah… 73


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

Gambar 8. Peta Kawah Putih

Gambar 9. Peta Sebaran Media Interpretasi Non-Personal

Terdapat lima desain papan Pembentukan Kawah, Sejarah Kawah


interpretasi yang dibuat yaitu Asal Usul Putih, Goa Bekas Tambang Belerang
Penamaan Gunung Patuha, Sejarah dan Awal Mula Gunung Patuha menjadi

74 Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah…


JPIS | Volume 27, Nomor 1, Juni 2018

Wana Wisata Kawah Putih. Sedangkan as tourism attractors the double


untuk peta, dibuat peta lokasi Kawah translation of insider and outsider
Putih area atas yang berisikan sebaran media. Nature + Culture, 11(1), 22-
fasilitas dan lokasi tertentu. Berda- 43. DOI: 10.3167/nc.2016.110102
sarkan media interpretasi yang [5] Wardiyanto dan Baiquni, M. (2011).
direkomendasikan, dibuat peta sebaran Perencanaan dan Pengembangan
media interpretasi non-personal di Pariwisata. Bandung: Alfabeta.
Wana Wisata Kawah Putih sebagai akhir [6] Veverka, John A. (1998).
dari rangkaian perencanaan media Interpretive Master Planning.
interpretasi non-personal. California: Acorn Naturalists.
[7] Ham, Sam H. (1992). Environ-
DAFTAR PUSTAKA mental Interpretation. USA: North
[1] Rencana Tata Ruang Wilayah American Press.
Kabupaten Bandung 2007-2027. [8] Wells, Lovejoy & Welch. (2009).
[2] Dokumen Pengelola – KBM Wisata Creating More Meaingful Visitor
dan Jasa Lingkungan I (Eco- Experiences: Planning for Inter-
tourism) Perum Perhutani – Wana pretation and Education. U.S
Wisata Kawah Putih Department of The Interior
[3] Jażdżewska, Iwona & Bureau of Reclamation.
Jagnuszewska, Anna. (2017). [9] Wulandari, Christina & Maftuh,
Tourism-Themed Internet Portals – Bunyamin. (2016). Transformasi
Are New Media Creating A New Nilai-Nilai Budaya Masyarakat
Tourist? A Case Study of Polish Etnis Tionghoa sebagai Sumber
Students. Bulletin of Geography. Pembelajaran IPS (Studi Kasus di
Socio–economic Series, Vol. 35, Desa Sewan Kota Tangerang).
Iss. 35, (2017): 35-44. DOI: Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol.
10.1515/bog-2017-0003 25, No. 1, Edisi Juni 2016. DOI:
[4] Stoddart, M. C. J. & Graham, P. 10.17509/jpis.v25i1.3666
(2016). Nature, history, and culture

Lela Monika, dkk. | Perencanaan Media Interpretasi Non-Personal Sejarah… 75

Anda mungkin juga menyukai