Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan keindahan alam serta
kebudayaan yang beragam, sehingga memiliki potensi yang bagus di bidang
pariwisata. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya
Tarik Wisata merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai keunikan, kemudahan, dan
keanekaragaman seperti kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi tujuan kunjungan wisatawan. Dari daya tarik wisata yang dimiliki Indonesia
menjadikan sektor pariwisata merupakan aset yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan secara maksimal.

Di Jawa Barat terdapat sebuah wilayah yang memiliki potensi wisata yang
bagus yaitu wilayah Bandung Selatan. Bandung Selatan merupakan wilayah
Kabupaten Bandung di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, ibu kotanya adalah Soreang.
Kabupaten Bandung berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung Barat, Kota
Bandung, Kabupaten Cimahi, dan Kabupaten Garut. Luas wilayah keseluruhan
Kabupaten Bandung 176.238,67 Ha, sebagian besar wilayahnya dekat dataran tinggi
seperti, gunung - gunung dan bukit – bukit. Hal tersebut menjadikan wilayah
Kabupaten Bandung sebagai salah satu tempat tujuan wisata yang strategis.

Bandung selatan merupakan salah satu destinasi keunggulan Jawa Barat dengan
kekayaan alamnya yang melimpah. Objek Wisata Bandung Selatan memiliki berbagai
jenis daya tarik wisata alamnya seperti, pegunungan, kawah, danau, air terjun, bukit,
perkebunan teh, dan keanekaragaman hayati. Hal tersebut membuat Wisata Bandung
Selatan dikenal oleh wisatawan sebagai tujuan destinasi wisata alamnya. Akan tetapi
sesungguhnya, kawasan Bandung Selatan memiliki potensi wisata lainnya seperti,

1
kekayaan budaya dan hasil buatan manusia atau wana wisata yang dapat menjadi opsi
lain untuk tujuan wisatawan.

Di kawasan Bandung Selatan terdapat alternatif tempat tujuan wisata yang


menggabungkan potensi wisata alam serta wisata buatan yaitu adalah Wana Wisata
Curug Tilu atau dulu lebih dikenal dengan Situ Lembang. Lokasi Wana Wisata Curug
Tilu atau Situ Lembang bukan di Lembang melainkan di Desa Alamendah Kecamatan
Rancabali Kabupaten Bandung. Memang ada Situ Lembang di Lembang dan Curug
Tilu Leuwi Opat, namanya yang mirip menjadikan kesalahpahaman yang terjadi
dikalangan masyarakat dan di ulasan internet.

Wana Wisata Curug Tilu atau Situ Lembang merupakan wana wisata yang
dikelola oleh agrowisata perkebunan rancabali. Berdasarkan sejarahnya situ lembang
merupakan danau buatan yang dibangun oleh para leluhur untuk sumber air dan
pengairan lahan tanaman. Wana Wisata Curug Tilu memiliki daya tarik untuk
dikunjungi wisatawan yang ingin menyaksikan pesona alam yang sangat indah dengan
kesejukan udara pegunungan, yang membuat semua pengunjung merasa lebih rileks.
Selain menyuguhkan keindahan alam dengan kesejukan udaranya, terdapat sarana
sarana penunjang lainnya, seperti rumah makan, kolam pemancingan, camping ground,
tempat istirahat (saung awi, gazebo), taman air yang unik dan beberapa sarana lainnya
yang akan membuat wana wisata ini lebih lengkap.

Dari potensi yang dimiliki Wana Wisata Curug Tilu dapat menjadi daya tarik
wisatawan berkunjung, namun Wana Wisata Curug Tilu belum begitu dikenal oleh
masyarakat luas. Hal tersebut terbukti dari jumlah pengunjung yang paling sedikit
dibandingkan dengan objek wisata lainnya yang terdata di Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (DISPARBUD). Tercatat pada hari libur idul fitri 2015 jumlah
pengunjung di Wana Wisata Curug Tilu 1.210 pengunjung, pada libur natal 2015
sampai dengan libur tahun baru 2016 mencapai 1.300 pengunjung dengan jumlah 2.510
pengunjung. Angka kunjungan tersebut terbilang paling sedikit berbanding dengan

2
angka kunjungan ke wana wisata lainnya seperti Gunung Puntang yang mencapai 7.250
pengunjung dan Cibolang yang mencapai 17.133 pengunjung.

Menurut informasi dari Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan (DISPARBUD)


Kabupaten Bandung, pengenalan mengenai semua objek wisata yang terdaftar dan
terdata sudah dilakukan sekaligus melalui media website dan brosur. Namun melihat
dari jumlah pengunjung yang ada di Wana Wisata Curug Tilu paling sedikit, berarti
upaya yang dilakukan tersebut tidak begitu efektif. Hal ini disebabkan karena tidak
adanya perhatian khusus dari pihak pemerintah dan pihak pengelola mengenai tiap
objek wisata yang ada di Kabupaten Bandung khususnya di Wana Wisata Curug Tilu.

Sangat disayangkan masyarakat masih kurang mengetahui keberadaan dan


keindahan dari Wana Wisata Curug Tilu. Perlu adanya suatu upaya yang dilakukan
untuk menginformasikan kepada masyarakat lebih luas agar dapat menarik minat
wisatawan untuk berkunjung ke Wana Wisata Curug Tilu. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah melalui promosi. Promosi memegang peranan penting dalam
perkembangan sebuah tempat wisata. Tanpa promosi sebuah tempat wisata belum tentu
bisa diketahui oleh masyarakat, sehingga masyarakat bisa memilih tempat lain yang
lebih menarik. Pentingnya sebuah promosi membuat kita perlu mengetahui media
media apa saja yang bisa digunakan dan media apa saja yang tepat sasaran, sesuai
dengan tujuan promosi dan audiensnya (Ardhi, 2013).

Dari hasil data dan observasi dapat disimpulkan bahwa Wana Wisata Curug
Tilu perlu adanya pengenalan khusus terkait informasi dari objek wisata tersebut.
Melalui strategi promosi dan pengadaan media – media promosi untuk
menginformasikan kepada masyarakat luas khususya warga Bandung. Berdasarkan hal
itu penulis akan membuat perancangan strategi promosi sebagai sarana meningkatkan
minat wisatawan terhadap Wana Wisata Situ Lembang dengan judul “Perancangan
Promosi Wana Wisata Curug Tilu Di Bandung Selatan”

3
1.2 Permasalahan

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat mengidentifikasikan


masalahnya sebagai berikut:

1. Kurangnya promosi terkait Wana Wisata Curug Tilu yang dilakukan


pihak pemerintah dan pengelola terhadap wisatawan yang
mengakibatkan rendahnya jumlah pengunjung.
2. Pentingnya perancangan strategi promosi dan media promosi pada
Wana Wisata Curug Tilu.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan maka dapat


ditentukan rumusan masalahnya, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana perancangan strategi kreatif untuk mempromosikan Wana
Wisata Curug Tilu di Bandung Selatan?
2. Bagaimana perancangan strategi media visual yang sesuai target
audiens pada Wana Wisata Curug Tilu di Bandung Selatan?

4
1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada perancangan ini dibatasi dalam hal yang dapat dikerjakan
sesuai bidang studi Desain Komunikasi Visual, konsentrasi Advertising. Perancangan
ini berupa strategi promosi dan media visual pada Wana Wisata Curug Tilu yang
dikemas dalam bentuk 5W1H:

1. Apa
Perancangan Promosi Wana Wisata Curug Tilu di Bandung Selatan.
2. Siapa
Target audiens keluarga dengan usia 28 tahun hingga 40 tahun, berasal dari
kalangan sosial ekonomi menengah. Dasar Psikografis: sayang keluarga,
senang piknik, ingin praktis/mudah. Demografis: Bandung Kota,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
3. Kapan
Penelitian dimulai dari tanggal 8 Agustus sampai dengan 26 Oktober 2017.
Promosi dijadwalkan pada awal November sampai waktu libur sekolah 26
Desember 2017. Event akan dijadwalkan pada hari libur menjelang tahun
baru yaitu pada tanggal 30, 31 Desember 2017.
4. Dimana
Penelitian dilaksanakan di Desa Alamendah Kecamatan Rancabali
Kabupaten Bandung.
5. Kenapa
Permasalahan yang ada pada kesalahpahaman yang terjadi sehingga
rendahnya minat wisatawan karena kurangnya promosi yang dilakukan
serta pentingnya perancangan strategi promosi dan media pada Wana
Wisata Curug Tilu.
6. Bagaimana
Perancangan strategi kreatif untuk mempromosikan Wana Wisata Curug
Tilu melalui media visual sesuai target audiens.

5
1.4 Tujuan Perancangan

Penelitian tugas akhir ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya:

1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah terlaksananya perancangan strategi
promosi dan strategi media visual yang tepat sesuai target audiens.
2. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam perancangan ini adalah membangun positioning baru,
dengan mempromosikan Wana Wisata Curug Tilu sebagai salah satu wisata
unggulan, untuk dijaga dan dikembangkan.

1.5 Manfaat Perancangan

Dari hasil perancangan ini diharapkan adanya manfaat yang didapatkan,


diantaranya:

a. Manfaat Bagi Mahasiswa


Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang bagaimana membuat
sebuah strategi promosi dan strategi media serta mendapatkan pengalaman
dalam merancang sebuah desain promosi wisata.
b. Manfaat Bagi Pemerintah Kabupaten Bandung
Mendapat informasi dan metode baru dari konsep promosi wisata
sebagai salah satu solusi untuk mengenalkan potensi wisata yang ada di
Kawasan Bandung Selatan kepada masyarakat Kabupaten Bandung.
c. Manfaat Bagi Masyarakat Kabupaten Bandung
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang keunikan Wana
Wisata Curug Tilu di Bandung Selatan sehingga dapat dijadikan sebagai
alternatif referensi perjalanan wisata.

6
1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam perancangan Tugas Akhir ini adalah metode
kualitatif. Berupa teknik pengumpulan data melalui langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Sugiyono (2013:224). Berikut adalah tahapan dari teknik pengumpulan data:

1. Observasi

Observasi menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145) adalah suatu


suatu proses kompleks yang tersusun dari berbagai proses psikologis dan biologis.
Seperti proses-proses pengamatan dan ingatan yang merupakan dua proses yang
terpenting. Penulis melakukan pengamatan langsung di Kabupaten Bandung,
khususnya wilayah Selatan seperti mendatangi ke tempat objek masalah yaitu Wana
Wisata Curug Tilu, daerah sekitar objek wisata dan khalayak dengan melakukan
pengamatan guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

2. Wawancara

Wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) adalah pertemuan


dua orang dengan tujuan bertukar informasi dan mendapatkan gagasan mengenai topik
yang dimaksud melalui proses tanya jawab. Penulis melakukan wawancara kepada
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (DISPARBUD) bagian destinasi Kabupaten
Bandung, kepada Agrowisata Rancabali, kepada pengelola, dan kepada pengunjung
Wana Wisata Curug Tilu.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka menurut Soewardikoen (2013:6) adalah suatu proses membaca


referensi sebagai dasar pemikiran dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman,
kemudian diapresiasikan kedalam konteks. Penulis memilah teori dan referensi dari
beberapa buku dan memperoleh informasi lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan
penyusunan laporan dan perancangan tugas akhir ini.

7
1.7 Metode Analisis

Dalam perancangan ini penulis menggunakan metode analisis Matriks, SWOT,


STP, AIO dan AISAS. Matriks menurut Soewardikoen (2013:50) terdiri dari kolom
dan baris mewakili dua dimensi berbeda yang berisi konsep dan kumpulan informasi.
SWOT yaitu singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity dan Threat sebagai
indikator petunjuk, pembeda, dan hasil yang dianalisis dari aspek kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman. Menurut Yuswohadi (2005) STP meliputi Segmentasi yaitu
aktivitas memilah karakteristik pelanggan, Targeting yaitu menentukan fokus segmen,
dan Positioning yaitu strategi memenangkan kepercayaan dan kredibilitas antara objek
dan target sasaran. AIO adalah analisis mendalam terhadap target audiens meliputi
aktivitas, minat dan pendapat dari pada target audiens tersebut. (Sumarwan, 2003: 58).
AISAS menurut Moriarty (2009:373) digunakan untuk menentukan tujuan target
capaian dalam suatu perencanaan aktivitas promosi, sebagai alat utama dalam
memahami informasi yang dikumpulkan dan telah teridentifikasi masalah utamanya,
AISAS merupakan model penelitian dalam mendeskripsikan perilaku konsumen pada
era internet.

8
1.8 Kerangka Perancangan

FENOMENA
Masyarakat luas masih belum mengetahui Wana Wisata Curug Tilu

LATAR BELAKANG
Wisata Bandung Selatan dikenal wisatawan sebagai tujuan destinasi wisata alamnya,
namun ada potensi lain seperti wisata buatan dan wana wisata yang dapat menjadi opsi
lain untuk tujuan berwisata, salah satu alternatif adalah Wana Wisata Curug Tilu.

.RUMUSAN MASALAH
Bagaimana perancangan strategi kreatif untuk mempromosikan Wana Wisata Curug Tilu di Bandung Selatan?
Bagaimana perancangan strategi media visual yang sesuai target audiens pada Wana Wisata Curug Tilu di
Bandung Selatan?

METODE PENGUMPULAN DATA

Data Teori
Observasi
Pariwisata Promosi
Wawancara
Kabupaten Bandung Pariwisata
Studi Pustaka
Agro Wisata Rancabali Komunikasi Pariwisata
Wana Wisata Curug Tilu Teori Perancangan
Permasalahan Teori Analisis
METODE ANALISIS

SWOT
STP AIO
AISAS

Solusi
What to How to
say Perancangan Strategi Promosi dan Media Visual say

Hasil Perancangan

Terciptanya media promosi yang sesuai dan


terjadinya peningkatan pengunjung untuk Wana
Wisata Curug Tilu di Bandung Selatan
9
Kesimpula dan saran
1.9 Pembabakan
a. Bab I Pendahuluan
Pada BAB I, berisi tentang sesuatu yang melatar belakangi permasalahan,
diidentifikasikan menjadi permasalahan yang akan diangkat. Rumusan masalah
dijadikan batasan masalah, menyebutkan tujuan dan manfaat penelitian, cara
yang digunakan dalam pengumpulan data, skema perancangan sebagai bagan
konsep dalam memetakan masalah, dan yang terakhir pembabakan untuk
penjelasan secara singkat mengenai tiap bab.
b. Bab II Dasar Pemikiran
Pada BAB II, berisi teori yang berhubungan dan digunakan sebagai dasar
pemikiran saat melakukan perancangan. Teori-teori tersebut antara lain teori
promosi, periklanan, pariwisata, komunikasi pariwisata, teori perancangan
desain komunikasi visual, event dan teori analisis.
c. Bab III Data dan Analisis Masalah
Data
Menjelaskan berbagai data yang berkaitan dengan obyek perancangan seperti
data tentang pariwisata di daerah Kab.Bandung, Agrowisata Rancabali dan
Wana Wisata Curug Tilu, segmen dan target objek perancangan.
Analisis
Berisi pengolahan berbagai data yang berkaitan dengan objek perancangan.
Dilakukan dengan analisis produk wisata, segmentasi dan target audiens serta
analisis perencanaan untuk menghasilkan strategi dalam perancangan.
d. Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan
Menjelaskan konsep strategi kreatif, strategi pesan, strategi promosi, dan
strategi media visual yang digunakan dalam perancangan media promosi Wana
Wisata Curug Tilu di Bandung Selatan serta hasil dari perancangan.
e. Bab V Penutup
Berisi masukan dan saran.

10

Anda mungkin juga menyukai