Anda di halaman 1dari 8

12/11/2019

• Analisis isi adalah suatu teknik analisis yang


digunakan untuk melakukan pembahasan
mendalam terhadap suatu isi/tulisan dalam media
massa. Analisis ini digunakan untuk membuat
kesimpulan yang dapat ditiru dan bersifat valid
untuk digunakan dalam suatu penelitian
• (Krappendorff, 2004).

• Teknik analisis ini bersifat fleksibel, dapat


diterapkan baik untuk penelitian yang bersifat
kualitatif ataupun bersifat kuantitatif. (White, 2006)

1
12/11/2019

Sejarah Perkembangan Analisis Isi (Neuendorf,


2002)
2000 SM 1800-an 1950 an
Digunakan oleh Aristoteles Analisis Isi digunakan di Perkembangan mulai pesat,
dalam pemahaman mengenai Swedia dalam Penyelidikan banyak dipakai ilmuwan sosial
retorika buku di Gereja Ortodoks (Baker, 2006)

Analisis Isi digunakan untuk


penyelidikan surat kabar Analisis isi mulai diakui secara
dalam jurnalisme di Amerika, ilmiah dan digunakan dalam
namun belum diakui secara merumuskan strategi perang
ilmiah pada perang dunia
1200-an
1920-an 1961
Istilah analisis isi mulai
masuk kamus Inggris
(Webster Dictionary Of
English).

Ciri Analisis Isi (Eriyanto, 2011)


Objektif Isi yang tampak
Analisis isi harus bersifat objektif. Seorang peneliti harus menghilangkan Analisis isi digunakan untuk menyelidiki isi yang tampak. Menurut
subjektifitasnya dalam penafsiran sebuah tulisan. Eriyanto (2011), hal tersebut dikarenakan analisis isi berbeda
dengan analisis lain, seperti framming analysis, analisis wacana,
naratif, dan lain sebagainya. Objektifitas sebuah analisis isi juga

Sistematis menjadikan penelitian ini hanya mampu menilai isi yang tertulis
secara tersurat pada tulisan.

Kata kunci yang ditemukan disusun untuk dapat ditarik suatu Rangkuman
kesimpulan analisis.
Tujuan analisis isi adalah untuk menarik kesimpulan dari suatu
Replikabel tulisan. Perangkuman yang dilakukan berupa karakteristik suatu
tulisan. Hasil temuan dalam tahap coding kemudian disusun
untuk dilakukan perangkuman
Penelitian yang dilakukan menggunakan analisis isi harus repikable.
Hasil analisis harus dapat dulang dengan temuan yang juga sama,
sepanjang seorang peneliti menggunakan teknik yang sama Generalisasi
Ciri terakhir analisis isi adalah peneliti dalam melakukan analisis
isi adalah hasil temuan harus bersifat general.

2
12/11/2019

Pendekatan Analisis Isi (Eriyanto, 2011)


2. Konseptualisasi
1. Analisis Isi Deskriptif
Analisis isi deskriptif bertujuan untuk
meggambarkan suatu teks tertentu. Penelitian
deskriptif tidak ditujukan untuk menguji suatu
hipotesis.
2. Analisis Isi Eksplanatif
Analisis isi eksplanatif adalah analisis isi yang
menjelaskan suatu tulisan dengan
menggunakan uji hipotesis

3. Analisis Isi Prediktif


Pendekatan analisis ini bertujuan untuk
memprediksi hasil yang akan terjadi
berdasarkan temuan analisis isi. (Neuendorf,
2002). Dalam menggunakan analisis ini,
seorang peneliti perlu untuk melakukan
beberapa teknik penelitian, seperti melakukan
pengumpulan data melalui survei, melakukan
eksperimen, hingga menilai keterkaitan antar
variabel

Jenis penelitian Analisis Isi


1. Penelitian Kualitatif: Data bersifat kuantitatif dan
berupa statistic
2. Penelitian Kuantitatif: Rekonstruksi kondisi
eksisting agar dipahami maknanya. Bentuk
klasifikasi analisis isi menggunakan penelitian
kualitatif ada beragam, antara lain adalah sebagai
berikut (Krippendorff, 1991):
a. Analisis Isi Pragmatis. Klasifikasi tanda
menurut sebab akibat
b. Analisis Isi Semantik; klasifikasi tanda menurut
maknanya.
c. Analisis Sarana Tanda; klasifikasi tanda
menurut sifat fisik.

3
12/11/2019

1. Merumuskan 2. Konseptualisasi
Tujuan Analisis

3. Menyusun Lembar 4. Menentukan Unit


Coding (Coding Sheet) Analisis
Tahapan
Analisis Isi
(Eriyanto, 5. Proses Coding dan
2011) Uji Reliabilitas Validita
6. Uji Reliabilitas
Validitas

7. Input dan Analisis Data


.

Perumusan Tujuan
(Eriyanto, 2011)

Tujuan Harus mampu:


• Menggambarkan
karakteristik pesan
• Menarik kesimpulan
penyebab dari Suatu
Pesan

4
12/11/2019

Konseptualisasi
(Eriyanto, 2011)
• Konsep yang digunakan haruslah
dapat menjawab tujuan penelitian
yang telah disusun

Menyusun Lembar
coding sheet (Eriyanto, 2011)

Lembar coding merupakan


implementasi dari
operasionalisasi. Lembar coding
dilakukan dengan cara
memasukkan hal yang ingin
dilihat dan cara pengukurannya.

10

10

5
12/11/2019

Unit Analisis Eriyanto, 2011)

(Eri
1. Unit Sample
Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat
menggambarkan keseluruhan bagian objek yang
akan diteliti

2. Unit Pencatatan
Unit Analisis Aspek yang dicatat Unsur dari Teks yang dilihat
Fisik Bagian fisik dari suatu teks Teks secara keseluruhan
Sintaksis Elemen bahasa dari teks Kata, kalimat, potongat ayat
Referensial Elemen bahasa yang Kata, kalimat, ayat, potongan
mempunyai referensi sama adegan

Proporsional Pernyataan dalam suatu teks Gabungan antar kalimat


Tematik Gagasan atau ide dari suatu Paragraf, babak, bab, surat,
teks plot, dll

3. Unit Konteks
Unit konteks adalah bentuk intervensi peneliti
dalam memberikan sentuhan dan penilaian
terhadap hasil pencatatan. Peneliti bisa
memberikan ilustrasi menarik pada suatu
analisis, sehingga mempermudah dalam
memberikan pemahaman kepada pembaca.

11

Penyusunan Coding dilakukan dengan mengidentifikasi dan menyelidiki


kata yang dianggap penting. Pengisian Coding berpedoman pada petunjuk
penyusunan coding sheet yang telah disusun. Pengkodean menjadi hal
Coding
terpenting dalam penyusunan analisis isi (West, 2008)

12

6
12/11/2019

Uji Validitas Reliabilitas (Krappendorf, 2004)

Validitas Reliabilitas

Pengujian validitas data dapat dilakukan melalui sampling, Reliabilitas berkaitan dengan bagaimana sebuah hasil analisis
semantic validity, functional validity, correlative validity, dan isi dapat sama walaupun diteliti oleh orang yang berbeda.
predictive validity. Salah satu metode adalah menggunakan Setelah melakukan coding, peneliti menghitung angka
sampling validity. Dalam alam menghitung jumlah validitas reliabilitas dari hasil coding menggunakan beberapa rumus
menggunakan sample, dapat digunakan rumus sebagai berikut yang tersedia, seperti contohnya Holsti, Krippendorff, dan
(Krappendorff, 2004):
Cohen Kappa. Hasil perhitungan ini kemudian menjadi input
𝜎 𝑛−𝑁 data dalam analisis isi.
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑉𝑎𝑙𝑖𝑑𝑖𝑡𝑦 ≔ 1 − 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑒𝑟𝑜𝑟 = 1 − 𝑥
𝑁 𝑛−𝑁
Dimana:
𝜎 = Standar Deviasi
N= ukuran sampel.

13

Pendekatan analisis
Input Data dapat dilakukan
melalui deskriptif,
dan Analisis menguji keterkaitan
antar variabel
(eksplanatif),
maupun bersifat
prediktif. (Eriyanto,
2011)

14

7
12/11/2019

Daftar Pustaka
• Baker, L. M. (2006). Research Methods. Library Trends, 22-45.
• Crosswell, & W, J. (1994). Research Design: Qualitative,
Quantitative and Mixed Method. Los Angeles: SAGE Publications.
• Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk
Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta: Prenada Media Grup.
• Krappendorff, K. (2004). Content Analysis: An Introduction to Its
Methofology. London: SAGE Publications.
• Kriayntono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana.
• Krippendorff, K. (1991). Content Analysis: an introduction ot its
Methodology. London: SAGE Publication.
• Neuendorf, K. A. (2002). The Content Analysis Guidebook.
Cleveland: SAGE Publications, Inc.
• Panji, Y. (2011). Pendekatan Kuantitatif: Modul Metode Penelitian
Komunikasi. Jakarta: Universitas Mercubuana.
• West, R. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi. Jakarta: Penerbut Salemba Humanika.
• White, M. D. (2006). Content Analyisis: A Flexible Methodology.
Library Trends, 22-45.

15

Anda mungkin juga menyukai