Anda di halaman 1dari 222

Modul

TEORI KOMUNIKASI

FIRMAN TAQUR

ButirKOPI
Publisher

Kata Pengantar
PUJI dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
Robbul Alamin atas segala kemurahan dan kebaikan-Nya
yang

telah

dicurahkan

menyelesaikan

sehingga

penyusunan

modul

penulis

dapat

kuliah

Teori

Komunikasi.
Alhamdulillah,
rintangan,

halangan

penyusunannya,

meskipun
serta

namun

banyak

hambatan
penulis

mengalami

selama

proses

akhirnya

dapat

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

menyelesaikan

dengan

segala

kemampuan

dan

keterbatasan yang ada.


Penulis menyadari betul bahwasannya modul kuliah
ini sangatlah jauh dari nilai kesempurnaan, baik dari aspek
substansi maupun sistematisasi. Oleh karena itu penulis
sangat

mengharapkan

adanya

sumbangsih

saran,

masukan dan kritik yang membangun terhadap isi dari


modul kuliah ini.
Akhir kata terlepas dari segala kekurangan yang
ada semoga modul kuliah ini dapat bermanfaat adanya,
khususnya bagi mahasiswa/mahasiswi peserta mata kuliah
Teori Komunikasi, semoga.
Wassalam.
Cianjur, Pebruari 2010

Penulis,

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
[1]

Prolog
Ilmu Pengetahuan
1.1
Tentang Ilmu
Pengertian Ilmu

Dasar Ilmu
Prosedur Pencarian Ilmu

Dimensi Ilmu
1.2 Tentang Pengetahuan
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Jenis Pengetahuan

1.3 Tentang Ilmu Pengetahuan

[2]

Pengertian Ilmu Pengetahuan

Objek Ilmu Pengetahuan

Sumber Ilmu Komunikasi

Syarat Ilmu Pengetahuan

Cara Memeroleh Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan

Komunikasi Sebagai Ilmu Pengetahuan

Ilmu Komunikasi
2.1 Pengertian Ilmu Komunikasi
2.2 Perkembangan Ilmu Komunikasi

Studi Komunikasi Awal

Retorika dan Pidato


Jurnalisme
Pidato Dan Jurnalisme (Tahun 1900 s.d 1930)

Pertumbuhan Interdisiplin (Tahun 1940 s.d


1950)

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Integrasi (Tahun 1960)

Pertumbuhan dan Spesialisasi (1970 s.d awal


1980)
Abad Informasi (Akhir Tahun 1980 s.d 1990)

2.3 Ruang Lingkup Ilmu Komunikasi

[3]

Bentuk Komunikasi
Komponen Komunikasi

Tujuan Komunikasi
Fungsi Komunikasi
Media Komunikasi
Proses Komunikasi
Hakekat Komunikasi
Teori Komunikasi
3.1 Tentang Teori
Pengertian Teori

Sifat-Sifat Teori
Fungsi Teori
Prinsip Teori
Pengembangan Teori
Tentang Teori Komunikasi

Sosiopsikologi (Sociopsychological)

Sibernetika (Cybernetic)

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Retorika (Rhetorical)
Semiotika (Semiotic)
Sosiokultural (Sociocultural)
Kritis (Critical)
Fenomenologi (Phenomenology)
Teoritisi Komunikasi

John Dewey
Charles Horton Cooley

Robert E. Park
George Herbert Mead
4 Teori Komunikasi
Teori-Teori Umum

Teori-Teori Kontektual
Teori Komunikasi Tahap Awal
1 Lasswells Model (Model Lasswell)
2

S O - R Theory (Teori S O - R)

S M C - R Model (Model S M C - R)

4
5

The
Mathematical
Theory
of
Communication
The Osgood and Schramm Circular Model

DanceHelical Model (Model Helical Dance)

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

7
8

NewcombABX
Model
(Model
Newcomb)
The Theory of Cognitive Dissonance

Innoculation Theory (Teori Inokulasi)

ABX

10 The Bullet Theory of Communication


2

Teori Komunikasi Tahap Lanjutan


1
2
3
4
5

Four Theories of The Press (Empat Teori


Pers)
Individual Differences Theory
Social Categories Theory (Teori Kategori
Sosial)
Social Relationships Theory

Cultural Norms Theory (Teori Norma


Budaya)
Social Learning Theory (Teori Belajar Sosial)

Diffusion of Innovations Model

Agenda Setting Model

Uses and Gratifications Model

10 Clozentropy Theory (Teori Clozentropy)


Referensi
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Prolog
KENDATI

komunikasi

terbilang

baru

dari

segi

disiplin ilmu, namun secara hakikat, Ilmu Komunikasi


merupakan ilmu purba, karena keberadaannya sudah ada
sejak manusia tercipta. Komunikasi merupakan kebutuhan
paling

mendasar

eksistensinya.

bagi

manusia

untuk

menjaga

Sebagai makhluk sosial, manusia harus

melakukan interaksi dan komunikasi dengan orang lain.


Karenanya komunikasi memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia.
Watzlawick, Beavin dan Jackson bahkan pernah
menegaskan, we cant not communicate -kita tidak bisa
tidak berkomunikasi-- Kalimat cant not merupakan sebuah
penegasan dan penekanan bahwa manusia benar-benar
tidak bisa hidup

tanpa berkomunikasi, karena pada

hakekatnya manusia tidak bisa hidup secara soliter


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

selama-lamanya,
membutuhkan

ia

dalam

intreraksi

sesi
untuk

perjalanan

hidupnya

melakukan

proses

komunikasi, kendati ia mentasbihkan dirinya sebagai


sosok yang soliter dan anti sosial.
Sebagai sesuatu yang esensial dalam kehidupan.
Komunikasi dapat dilakukan mulai dengan cara yang
paling sederhana, seperti komunikasi langsung antar
personal,

sampai

cara

yang

kompleks,

propaganda,

retorika maupun komunikasi massa. Kehidupan seseorang


akan memiliki nilai jika ia mampu berkomunikasi secara
efektif sehingga menghasilkan efek atau feedback yang
diharapkan.
Dengan penguasaan komunikasi yang baik manusia
tentunya akan memiliki nilai tambah, baik sebagai individu
maupun saat ia memainkan

peranannya di tengah

kehidupan masyarakat sekitar. Sebagai komunikator atau


pelaku komunikasi ia akan tampil sebagai pribadi yang
produktif.
Lantas, yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa
kita dituntut harus mempelajari studi Ilmu dan teori
Komunikasi? Ruben & Steward, (2005) dalam salah satu
bukunya pernah mengatakan bahwa mempelajari studi
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Komunikasi

setidaknya

memiliki

beberapa

urgensitas

utama, antara lain :


1.

Komunikasi Adalah Fundamental


Dalam kehidupan manusia, komunikasi memegang

peranan penting.
dilepaskan

dari

Setiap aktivitas manusia tidak bisa


unsur

komunikasi.

Manusia

dapat

membuat beberapa perbedaan yang esensial manakala


berkomunikasi dengan pihak lain, baik dalam jangka
pendek ataupun jangka panjang.
Komunikasi adalah cara berhubungan satu dengan
lainnya, bagimana suatu hubungan terbentuk, bagaimana
cara seseorang memberikan kontribusi sebagai anggota
keluarga,

kelompok,

komunitas,

organisasi

dan

masyarakat secara luas membutuhkan suatu komunikasi.


Dengan demikian, komunikasi menjadi hal yang sangat
fundamental dalam kehidupan manusia.
2.

Komunikasi Adalah Kompleksitas


Komunikasi adalah suatu aktifitas yang komplek.

Hal

Ini

menunjukkan,

melakukannya,

namun

kendati
ternyata

setiap

orang

aktifitas

mampu

komunikasi

bukanlah suatu aktifitas yang mudah dan bisa dilakukan


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

oleh semua orang secara baik dan efektif. Untuk mencapai


kompetensi

komunikasi,

understanding

dan

suatu

seseorang

memerlukan

keterampilan

sehingga

komunikasi yang dilakukan menjadi efektif.


Ellen langer dalam Ruben & Stewart (2005:3)
menyebut

konsep

seseorang

mindfulness

akan

terjadi

ketika

memberikan perhatian pada situasi dan

konteks, ia terbuka dengan informasi baru dan menyadari


bahwa ada banyak perspektif di kehidupan ini.
3.

Komunikasi Adalah Vitalitas


Setiap individu memerlukan kemampuan dalam

memahami situasi komunikasi, mengembangkan strategi


komunikasi efektif, memerlukan kerjasama antara satu
dengan yang lain, dan dapat menerima kehadiran ide-ide
yang efektif melalui saluran komunikasi.
Untuk

mencapai

kesuksesan

dari

suatu

peran

tertentu dalam mencapai kompetensi komunikasi antara


lain melalui kemampuan secara personal dan sikap,
kemampuan interpersonal, kemampuan dalam melakukan
komunikasi oral dan tulisan dan lain sebagainya.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

4.

Komunikasi Adalah Kompetensi


Anggapan bahwa komunikasi hanyalah sesuatu

yang bersifat common sense dimana setiap orang pasti


mampu melakukannya adalah keliru.

Sesungguhnya

banyak yang tidak memilki ketrampilan berkomunikasi


yang baik karena ternyata banyak pesan-pesan dalam
komunikasi manusia itu yang disampaikan tidak hanya
dalam

bentuk

verbal

tetapi

juga

secara

nonverbal.

Karenanya, ada keterampilan komunikasi dalam bentuk


tulisan dan oral, ada ketrampilan berkomunikasi secara
interpersonal, ataupun secara kelompok sehingga dapat
berkolaborasi sebagai anggota dengan baik, dan lain-lain.
Kadang-kadang seseorang mengalami kegagalan
dalam berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi
tetapi tidak memilki ketrampilan berkomunikasi secara
baik dan memadai sehingga mengakibatkan kegagalan
dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
demikian,

maka

komunikasi

adalah

Dengan

sesuatu

membutuhkan kompetensi dan perlu dipelajari.


5.

Komunikasi Adalah Populis

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

yang

Komunikasi adalah suatu bidang popular. Banyak


bidang-bidang komunikasi modern sekarang ini yang
memfokuskan pada studi tentang pesan, ada juga tentang
hubungan antara komunikasi dengan bidang profesional
lainnya,

seperti

bidang

hukum,

bisnis,

informasi,

pendidikan, maupun ilmu komputer, dan lainnya.


Sebagai suatu disiplin ilmu sosial/perileku dan suatu
seni,

komunikasi

bersifat

multidisiplin,

karena

dapat

diaplikasi dan berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya, seperti


Psikologi, Sosiologi, Antroplogi, Ilmu Politik, dan disiplin
ilmu lainnya

[1]
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Ilmu Pengetahuan
1.1

Tentang Ilmu
Pada prinsipnya ilmu merupakan usaha untuk

mengorganisir dan mensitematisasikan sesuatu. Sesuatu


tersebut

dapat

diperoleh

dari

pengalaman

dan

pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Namun sesuatu


itu dilanjutkan dengan pemikiran secara cermat dan teliti
dengan menggunakan berbagai metode.
Ilmu dapat merupakan suatu metode berfikir secara
objektif

(objective

thinking)

yang

bertujuan

untuk

menggambarkan atau memberi makna terhadap dunia


faktual.

Hal ini diperoleh melalui proses observasi,

eksperimen,

dan

klasifikasi.

Sementara

analisisnya

merupakan hal yang objektif dengan menyampingkan


unsur pribadi, mengedepankan pemikiran logika, dan
bersikap netral (tidak dipengaruhi oleh kedirian atau
subjektif).
Pada hakekatnya, ilmu merupakan milik manusia
secara komprehensif sebagai lukisan atau keterangan
yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang
dipelajarinya dalam ruang dan waktu sejauh jangkauan
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

logika serta yang dapat diamati langsung oleh panca


indera manusia.
Perlu

dipahami

bahwa

ilmu

adalah

kumpulan

pengetahuan, namun bukan sebaliknya, kumpulan ilmu


adalah pengetahuan. Kumpulan pengetahuan agar dapat
dikatakan ilmu harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Syarat-syarat yang dimaksudkan adalah objek material
dan objek formal.

Setiap bidang ilmu, baik itu khusus

maupun filsafat harus memenuhi kedua objek itu.


Ilmu merupakan suatu bentuk aktiva yang dengan
melakukannya umat manusia memperoleh sesuatu yang
lebih lengkap dan lebih cermat tentang alam di masa
lampau, sekarang dan kemudian, serta suatu kemampuan
yang meningkat untuk menyesuaikan dirinya dengan
kehidupan.

Pengertian Ilmu
Dalam upaya memperoleh pemahaman mengenai
ilmu dan teori komunikasi, maka di awal pembahasan
yang

perlu

dipahami

bersama

adalah

mengenai apa itu ilmu secara umum.

pemahaman

Pasalnya, banyak

sekali pengertian yang bisa dikemukakan mengenai ilmu.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Menurut Mulyadhi Kartanegara,

ilmu merupakan

any organized knowledge atau sekumpulan pengetahuan.


Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda, terutama
sebelum abad ke-19.
terbatas

pada

Namun, setelah itu sains lebih

bidang-bidang

fisik

atau

inderawi,

sedangkan ilmu melampauinya pada bidang-bidang non


fisik, seperti metafisika.
Adapun arti atau definisi ilmu yang terdapat dalam
kamus Bahasa Indonesia adalah : Suatu pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu, (Admojo, 1998).
Sementara

itu,

untuk

lebih

jelasnya

tentang

pengertian dan definisi dari ilmu tersebut, berikut ini


sejumlah definisi ilmu menurut para ahli di antaranya :
Ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam
satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan
percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal
yang sedang dikaji,
Ashley Montagu,
Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah
yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari


dalam,
Mohammad Hatta,

Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang


komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman
dengan istilah yang sederhana,
Karl Pearson,

Ilmu adalah pengetahuan manusia tentang alam,


masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan
konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang
ketetapannya
dan
kebenarannya
diuji
dengan
pengalaman praktis,
Afanasyef,

Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang


disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode
pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia
yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada
prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia,
Harsojo,

Ilmu adalah sesuatu yang empiris, rasional, umum


dan sistematik, dan ke empatnya serentak,
Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag,
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Dari sejumlah pengertian di atas dapat disimpulkan


bahwa ilmu pada dasarnya, pengetahuan tentang sesuatu
hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau
sosial yang diperoleh manusia melalui proses berfikir.
Itu

artinya

bahwa

setiap

ilmu

merupakan

pengetahun tentang sesuatu yang menjadi objek kajian


dari ilmu terkait. Selain itu, pengertian ilmu juga identik
dengan dunia ilmiah, karenanya ilmu mengindikasikan tiga
ciri, di antaranya :
1. Ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang
didasarkan pada logika.
2.

Ilmu

harus

terorganisasikan

secara

sistematis.
3.

Ilmu harus berlaku umum.

Dasar Ilmu
Rasa ingin tahu tentang peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam sekitarnya dapat bersifat sederhana dan
juga dapat bersifat kompleks. Rasa ingin tahu yang
bersifat

sederhana

didasari

dengan

rasa

ingin

tahu

tentang apa (ontologi), sedangkan rasa ingin tahu yang


bersifat kompleks meliputi bagaimana peristiwa tersebut
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

dapat

terjadi

(epistemologi),

dan
serta

mengapa
untuk

peristiwa

apa

itu

peristiwa

terjadi
tersebut

dipelajari (aksiologi).
Ke tiga landasan tadi yaitu ontologi, epistemologi
dan aksiologi merupakan ciri spesifik dalam penyusunan
suatu ilmu. Ketiga landasan ini saling terkait satu sama
lain dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya.
Berbagai usaha untuk dapat mencapai atau memecahkan
peristiwa yang terjadi di alam atau lingkungan sekitarnya.
Adapun dasar ontologi ilmu mencakup seluruh
aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera
manusia.

Jadi,

masih

dalam

manusia atau bersifat empiris.

jangkauan

pengalaman

Adapun objek empiris

dapat berupa objek material seperti ide-ide, nilai-nilai,


tumbuhan, binatang, batu-batuan dan manusia itu sendiri.
Ontologi merupakan salah satu objek lapangan
penelitian kefilsafatan yang paling kuno. Untuk memberi
arti

tentang

mengemukakan

suatu
ada

objek
2

ilmu,

(dua)

Supriyanto

asumsi

yang

(2003)
perlu

diperhatikan, yakni :

Asumsi pertama, adalah suatu objek bisa


dikelompokkan berdasarkan kesamaan bentuk,

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

sifat (substansi), struktur atau komparasi dan


kuantitatif asumsi.
Asumsi

kedua,

adalah

kelestarian

relatif

artinya ilmu tidak mengalami perubahan dalam


periode tertentu (dalam waktu singkat). Asumsi
ketiga yaitu determinasi artinya ilmu menganut
pola

tertentu

atau

tidak

terjadi

secara

kebetulan.
Sementara epistemologi atau teori pengetahuan
merupakan cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat
dan

ruang

pengandaian
jawaban

atas

lingkup
dan

pengetahuan,

dasar-dasarnya

sejumlah

besar

pengandaian-

serta

pertanggung

pertanyaan

mengenai

pengetahuan yang dimiliki.


Sebagian ciri yang patut mendapat perhatian dalam
epistemologi perkembangan ilmu pada masa modern
adalah

munculnya

pandangan

baru

mengenai

ilmu

pengetahuan. Pandangan itu merupakan kritik terhadap


pandangan Aristoteles, yaitu bahwa ilmu pengetahuan
sempurna

tak

boleh

mencari

untung,

namun

harus

bersikap kontemplatif, diganti dengan pandangan bahwa


ilmu pengetahuan justru harus mencari untung, artinya
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

dipakai untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi


ini (Bakhtiar, 2005).
Sedangkan dasar aksiologi berarti sebagai teori nilai
yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh,

seberapa

besar

sumbangan

ilmu

bagi

kebutuhan umat manusia. Dasar aksiologi ini merupakan


sesuatu yang paling penting bagi manusia karena dengan
ilmu segala keperluan dan kebutuhan manusia menjadi
terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah.
Berdasarkan aksiologi, ilmu terlihat jelas bahwa
permasalahan yang utama adalah mengenai nilai.

Nilai

yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia


untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa
yang dinilai.
Teori tentang nilai ini dalam filsafat mengacu pada
permasalahan etika dan estetika. Etika mengandung dua
arti yaitu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian
terhadap

perbuatan

predikat

yang

manusia

dipakai

untuk

perbuatan-perbuatan

atau

Sedangkan

berkaitan

estetika

dan

merupakan

membedakan

manusia-manusia
dengan

nilai

suatu
hal-hal,

lainnya.
tentang

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

pengalaman

keindahan

yang

dimiliki

oleh

manusia

terhadap lingkungan dan fenomena disekelilingnya.

Prosedur Pencarian Ilmu


Salah satu ciri khas ilmu pengetahuan adalah
sebagai suatu aktivitas, yaitu sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan secara sadar oleh manusia. Ilmu menganut pola
tertentu dan tidak terjadi secara kebetulan. Ilmu tidak saja
melibatkan aktivitas tunggal, melainkan suatu rangkaian
aktivitas, sehingga dengan demikian merupakan suatu
proses.
Proses

dalam

rangkaian

aktivitas

ini

bersifat

intelektual, dan mengarah pada tujuan-tujuan tertentu.


Disamping ilmu sebagai aktivitas, juga sebagai suatu
produk. Dalam hal ini ilmu dapat diartikan sebagai
kumpulan pengetahuan yang merupakan hasil berpikir
manusia.
Kedua ciri dasar ilmu yaitu wujud aktivitas manusia
dan hasil aktivitas tersebut, merupakan sisi yang tidak
terpisahkan dari ciri ketiga yang dimiliki ilmu yaitu sebagai
suatu metode. Metode ilmiah merupakan suatu prosedur
yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, cara
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan


baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah ada.
Perkembangan ilmu sekarang ini dilakukan dalam
wujud

eksperimen.

Menurut

Tjahyadi

(2005)

eksperimentasi ilmu kealaman mampu menjangkau objek


potensi-potensi alam yang semula sulit diamati. Pada
umumnya

metodologi

yang

digunakan

dalam

ilmu

kealaman disebut siklus-empirik.


Hal ini menunjukkan pada dua hal yang pokok,
yaitu siklus yang mengandaikan adanya suatu kegiatan
yang

dilaksanakan

berulang-ulang,

dan

empirik

menunjukkan pada sifat bahan yang diselidiki, yaitu halhal yang dalam tingkatan pertama dapat diregistrasi
secara indrawi.
Dikemukakan
empirik

mencakup

Soeprapto

(2003)

metode

siklus-

tahapan

yang

disebut

(lima)

observasi, induksi, deduksi, eksperimen, dan evaluasi.


Sifat ilmiahnya terletak pada kelangsungan proses yang
runut dari segenap tahapan prosedur ilmiah tersebut,
meskipun pada prakteknya tahap-tahap kerja tersebut
sering kali dilakukan secara bersamaan.

Dimensi Ilmu
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Ilmu dalam usahanya untuk menyingkap rahasiarahasia alam haruslah mengetahui anggapan-anggapan
kefilsafatan mengenai alam tersebut. Penegasan ilmu
diletakkan

pada

tolok

ukur

dari

sisi

atau

dimensi

fenomenal dan dimensi struktural.

Dimensi Fenomenal
Dalam dimensi fenomenal, ilmu menampakkan diri

pada hal-hal berikut :


1. Masyarakat yaitu suatu masyarakat yang elit
yang

dalam

konsern

hidup

pada

kesehariannya

kaidah-kaidah

sangat

universaI,

komunalisme, disinterestedness, dan skeptisme


yang terarah dan teratur.
2. Proses yaitu olah krida aktivitas masyarakat elit
yang dilakukan melalui refleksi, kontemplasi,
imajinasi, observasi, eksperimentasi, komparasi,
dan sebagainya tidak pernah mengenal titik
henti untuk mencari dan menemukan kebenaran
ilmiah.
3. Produk yaitu hasil dari aktivitas tadi berupa dalildalil, teori, dan paradigma-paradigma beserta
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

hasil penerapannya, baik yang bersifat fisik,


maupun non fisik.

Dimensi Struktural
Dalam

dimensi

struktural,

ilmu

tersusun

atas

komponen-komponen sebagai berikut :


1.

Objek sasaran yang ingin diketahui.

2.

Objek sasaran terus menerus dipertanyakan


tanpa mengenal titik henti.

3.

Ada alasan dan dengan sarana dan cara tertentu


objek

sasaran

tadi

terus

menerus

dipertanyakan.
4.

Temuan-temuan yang diperoleh selangkah demi


selangkah disusun kembali dalam satu kesatuan
sistem.
Sementara itu, ilmu dapat dikelompokkan menjadi

tiga yaitu Ilmu Pengetahuan Abstrak, Ilmu Pengetahuan


Alam dan Ilmu Pengetahuan Humanis. Secara rinci seperti
skema di bawah ini :

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Berdasarkan skema di atas terlihat bahwa ilmu


melingkupi tiga bidang pokok yaitu ilmu pengetahuan
abstrak, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan
humanis.
Ilmu

pengetahuan

abstrak

meliputi

metafisika,

logika, dan matematika. Ilmu pengetahuan alam meliputi


Fisika, kimia, biologi, kedokteran, geografi, dan lain
sebagainya. Ilmu pengetahuan humanis meliputi psikologi,
sosiologi, antropologi, hukum dan lain sebagainya.

1.2

Tentang Pengetahuan
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata

dalam

bahasa

Encyclopedia

of

Inggris

yaitu

Philosophy

knowledge.

dijelaskan

bahwa

Dalam
difinisi

pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge


is justified true belief).
Sedangkan secara terminologi, pengetahuan terdiri
atas sejumlah definisi, di antaranya :

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

1. Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau


hasil pekerjaan tahu.

Pekerjaan tahu tersebut

adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti


dan pandai.
milik

atau

Pengetahuan itu adalah semua


isi

pikiran.

Dengan

demikian

pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha


manusia untuk tahu.
2. Pengetahuan adalah proses kehidupan yang
diketahui

manusia

kesadarannya

sendiri.

secara
Dalam

langsung
hal

ini

dari
yang

mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui


(objek) di dalam dirinya sendiri sedemikian aktif
sehingga yang mengetahui itu menyusun yang
diketahui pada dirinya sendiri dalam kesatuan
aktif.
3. Pengetahuan adalah segenap apa yang kita
ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk
didalamnya ilmu, seni dan agama. Pengetahuan
ini merupakan khasanah kekayaan mental yang
secara langsung dan tak langsung memperkaya
kehidupan manusia.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu


manusia

terhadap

manusia

untuk

sesuatu,

atau

memahami

segala

suatu

perbuatan

objek

tertentu.

Pengetahuan dapat berwujud barang-barang, baik lewat


indera

maupun

dipahami

lewat

berbentuk

akal,

ideal,

dapat
atau

pula

objek

yang

yang

bersangkutan

keseluruhan

pengetahuan

dengan masalah kejiwaan.


Pengetahuan

adalah

yang belum tersusun, baik mengenai metafisik maupun


fisik, juga merupakan informasi berupa common sense,
tanpa metode dan mekanisme tertentu, namun berakar
pada adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan serta
dilakukan secara pengulangan-pengulangan.
Dengan demikian, maka landasan dari pengetahuan
tersebut menjadi kurang kuat sehingga cenderung kabur
dan

samar-samar.

pengetahuan

tidak

berdasarkan

asumsi

Menurut
teruji
yang

Supriyanto

karena
tidak

kesimpulan
teruji

lebih

(2003)
ditarik
dahulu.

Pencarian pengetahuan lebih cendrung trial and error dan


berdasarkan pengalaman belaka.
Adapun

ruang

Lingkup

pengetahuan

secara

ontologi, epistomologi dan aksiologi tersebut ada 3 (tiga)


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

jenis, yaitu Ilmu, Agama dan Seni, seperti yang tergambar


pada skema di bawah ini :

Jenis Pengetahuan
Menurut Crose (dalam Paryati Sudarman, 2008)
pengetahuan setidaknya dapat dibagi ke dalam dua jenis
utama, yaitu, 1) Pengetahuan logis; dan 2) Pengetahuan
intuitif.
1. Pengetahuan Logis

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Merupakan

pengetahuan

yang

berhubungan

dengan sesuatu hal yang secara logis dapat


diulang (scientific object). Contohnya, secara
logis bola itu bulat, maka dimana pun bola itu
dibuat, akan tetap diulang-ulang dalam bentuk
bulat.

Asumsinya, jika tidak bulat, maka itu

bukan bola.
2. Pengetahuan intuitif
Merupakan pengetahuan yang berkaitan dengan
sesuatu hal yang unik dan bersifat individual
(aesthetic object).

Pada bidang-bidang seni

termasuk menulis, pengetahuan intuitif sangat


berperan.

Pengetahuan

dijelaskan

secara

intuitif

logika,

sifatnya yang personal.

sulit

karena

untuk

memang

Sebagai akibat dari

pengetahuan intuitif terutama dalam bidang


seni, berkaitan erat dengan keindahan (estetis)
yang tidak bisa dikonseptualkan, melainkan
bersifat segera dan langsung dapat dirasakan.
Pengetahuan yang berkaitan dengan intuitif,
biasanya berkaitan dengan pengalaman dan
refleksi

diri.

Sedangkan

estetis

biasanya

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

berkaitan

dengan

pengalaman.

Dengan

demikian, masing-masing dari individu memiliki


pengetahuan
sehingga

intuitif

akan

yang

berbeda-beda,

menghasilkan

karya

yang

berbeda-beda pula.

1.3

Tentang Ilmu Pengetahuan


Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat

dan ilmu-ilmu khusus merupakan bagian dari filsafat.


Sehingga dikatakan bahwa filsafat merupakan induk atau
ibu dari semua ilmu (mater scientiarum).

Karena objek

material filsafat bersifat umum yaitu seluruh kenyataan,


sementara ilmu-ilmu membutuhkan objek khusus, maka
hal ini menyebabkan berpisahnya ilmu dari filsafat.
Meskipun pada perkembangannya masing-masing
ilmu memisahkan diri dari filsafat, ini tidak berarti
hubungan

filsafat

dengan

ilmu-ilmu

khusus

menjadi

terputus.

Dengan ciri kekhususan yang dimiliki setiap

ilmu, hal ini menimbulkan batas-batas yang tegas di


antara masing-masing ilmu.
Dengan kata lain, tidak ada bidang pengetahuan
yang menjadi penghubung ilmu-ilmu yang terpisah. Di
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

sinilah filsafat berusaha untuk menyatu padukan masingmasing ilmu.

Dengan demikian, maka filsafat adalah

mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu pandangan


hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusian yang
luas.
Lagipula, terdapat hubungan timbal balik antara
ilmu dengan filsafat.

Banyak masalah filsafat yang

memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila


pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan keliru.
Ilmu dewasa ini dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah
besar bahan yang berupa fakta-fakta yang sangat penting
bagi perkembangan ide-ide filsafati yang tepat sehingga
sejalan

dengan

pengetahuan

ilmiah

(Siswomihardjo,

2003).
Dalam perkembangan selanjutnya, filsafat tidak
saja dipandang sebagai induk atau sumber dari segala
sumber ilmu, tetapi sudah merupakan bagian dari ilmu itu
sendiri, yang juga mengalami proses spesialisasi.
Dalam taraf peralihan inilah maka filsafat tidak
mencakup keseluruhan, tetapi sudah menjadi sektoral.
Contohnya filsafat agama, filsafat hukum, dan filsafat ilmu,

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

merupakan bagian dari perkembangan filsafat yang sudah


menjadi sektoral dan terkotak dalam satu bidang tertentu.
Dalam konteks inilah maka kemudian ilmu sebagai
kajian filsafat sangat relevan untuk dikaji dan didalami
secara lebih komprehensif (Bakhtiar, 2005).

Pengertian Ilmu Pengetahuan


Membicarakan masalah ilmu pengetahuan beserta
definisinya

ternyata

tidak

semudah

berbagai

dengan

diperkirakan.

Adanya

definisi

pengetahuan

ternyata belum dapat menolong

yang

tentang

ilmu
untuk

memahami hakikat ilmu pengetahuan itu. Sekarang orang


lebih berkepentingan dengan mengadakan penggolongan
(klasifikasi) sehingga garis demarkasi antara (cabang) ilmu
yang

satu

dengan

yang

lainnya

menjadi

lebih

diperhatikan.
Berdasarkan definisi di atas terlihat jelas ada hal
prinsip yang berbeda antara ilmu dengan pengetahuan.
Seperti yang dikemukakan sebelumnya, pengetahuan
adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun,
baik

mengenai

matafisik

maupun

fisik.

Adapun

pembuktian kebenarannya berdasarkan penalaran akal


atau rasional atau menggunakan logika deduktif. Premis
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

dan

proposisi

rasionalisme.

sebelumnya
Kelemahan

menjadi

logika

acuan

deduktif

berpikir

ini

sering

pengetahuan yang diperoleh tidak sesuai dengan fakta.


Jika dianalogikan, ilmu seperti sapu lidi, yakni
sebagian lidi yang sudah diraut dan dipotong ujung dan
pangkalnya kemudian diikat, sehingga menjadi sapu lidi.
Sedangkan

pengetahuan

adalah

lidi-lidi

yang

masih

berserakan di pohon kelapa, di pasar, dan tempat lainnya


yang belum tersusun dengan baik.

Objek Ilmu Pengetahuan


Kumpulan pengetahuan agar dapat dikatakan ilmu
harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat
yang dimaksudkan adalah objek material dan formal.
Setiap bidang ilmu, baik itu khusus maupun filsafat harus
memenuhi kedua objek itu.
Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan
sasaran

pemikiran

(Gegenstand),

sesuatu

hal

yang

diselidiki atau sesuatu hal yang dipelajari. Objek material


mencakup hal konkrit misalnya manusia,tumbuhan, batu
ataupun hal-hal yang abstrak seperti ide-ide, nilai-nilai,
dan kerohanian.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Objek formal adalah cara memandang, meninjau


yang dilakukan oleh peneliti terhadap objek materialnya
serta prinsip yang digunakannya. Objek formal dari suatu
ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu, tapi pada
saat yang sama membedakannya dari bidang yang lain.
Satu objek material bisa ditinjau dari berbagai sudut
pandang

sehingga

menimbulkan

ilmu

yang

berbeda

(Mudhofir, 2005).

Sumber Ilmu Pengetahuan


Dikemukakan

Paryati

Sudarman

(2008)

dalam

bukunya Menulis di Media Massa, dalam ajaran Islam,


ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, di
antaranya :
1. lnsting (Gharizah)
Ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia sejak
lahir. Ilmu pengetahuan ini merupakan bekal
kehidupan yang diberikan langsung dari Allah.
Menurut Prof. Haidar Putra, pengetahuan jenis
ini tidak perlu diajarkan, setiap orang secara
instinktif

telah

memilikinya

(Haidar

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Putra,

2007:187). Seperti menyukai lawan jenis/cinta


kasih, rasa haus, dan lain-lain.
2. Indra
Ilmu pengetahuan yang kita peroleh dari panca
indra kita. Seperti dari penglihatan, penciuman,
perabaan, dan indra lainnya, merupakan bagian
dari sumber pengetahuan. AI-Qur'an menyuruh
manusia untuk mempergunakan indranya.
3. Akal
Bagian terpenting dalam proses berpikir. Para
inovator

menemukan

pengetahuan

yang

berbagai

ilmu

bermanfaat

bagi

kesejahteraan umat manusia karena berpikir,


menggunakan akalnya. Menurut Haidar Putra,
para

filosof

menggunakan

akal,

setinggi-

tingginya, sehingga sampai ke tingkat akal


mustafad. Akal mustafad adalah tingkatan akal
yang

tertinggi

yang

dimiliki

oleh

manusia

setelah tingkatan akal potensial dan aktual.


4. Pengalaman
Setiap

orang

berbeda-beda,

memiliki
dan

pengalaman

setiap

orang

yang

memiliki

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

pengalaman yang unik dan menarik. Semua itu


bisa diungkapkan dan ditulis untuk memenuhi
kebutuhan media massa.
5. Intuitif
Pengetahuan yang kita peroleh tanpa penalaran.
Jujun Suriasumantri menggambarkan seseorang
yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu
masalah tiba-tiba saja menemukanjawaban atas
permasalahan tersebut tanpa melalui proses
berpikir yang berliku-liku, tiba-tiba saja dia
sampai di situ (Suriasumantri, 1982:53).
6. Qalbu
Pangkal dari segala rasa. Para pemikir Islam dan
para Sufi, banyak mempergunakan qolbunya
untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga
mendapatkan ilmu. Metodenya biasanya dengan
membersihkan hati dari berbagai macam rasa
yang tercela, sehingga hati peka, dan mudah
memahami

serta

memecahkan

berbagai

persoalan.
7. Wahyu

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Merupakan ajaran nabi yang bersumber dari AlQur'an dan Al-Hadits. Dalam Wahyu tersebut,
tersimpan

berbagai

informasi,

baik

berupa

perintah, larangan/ tamsil, dan lain lain, yang


berguna bagi kehidupan umat manusia.
8. Mimpi
Sebagian rasul mendapatkan wahyu dari mimpi.
Seperti Nabi Ibrahim ketika menerima perintah
untuk mengorbankan anaknya. Para Rasul dan
orang sadiqin, memiliki mimpi yang benar (ArRii'ya

Ash-Shadiqah),

yang

bisa

dijadikan

sebagai sumber ilmu pengetahuan.

Syarat Ilmu Pengetahuan


Pada

umumnya

ilmu

pengetahuan

memiliki

(empat) syarat mutlak, yakni, 1) objektif; 2) sistematis; 3)


universal; dan 4) metodologis.
1. Objektif
Syarat

yang

bahwa

ilmu

tertentu.

pertama

ini

pengetahuan

mengandung
memiliki

Misalnya objek ilmu

arti
objek

komunikasi,

secara formal objek ilmu komunikasi adalah


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

pernyataan

antarmanusia,

materialnya

adalah

sedangkan

objek

manusia

serta

kehidupannya.
2. Sistematis
Artinya bahwa pengetahuan merupakan sesuatu
yang dapat kita sistemkan sehingga menjadi
satu kesatuan yang tak terpisahkan. Misalnya
pengetahuan tentang manusia, manusia terdiri
atas jiwa dan raga.

Raga manusia terdiri atas

tulang, daging, otot, darah dan organ-organ


lainnya,

yang

mana

masing-masing

organ

tersebut satu sama lain tak bisa terpisahkan.


Jika salah satu terpisahkan dari sistem yang
dimaksud maka pengetahuan kita pun berubah.
Misalnya jika seseorang sudah tak bernyawa lagi
atau mati, maka pengetahuan menyebutnya
bukan lagi sebagai manusia tetapi berubah
menjadi mayat.
3. Universal
Artinya

bahwa

ilmu

pengetahuan

bersifat

umum, diterima secara umum atau universal.


Misalnya semua orang sepakat bahwa garam
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

rasanya asin, gula rasanya manis, matahari


terbit dari arah timur dan tenggelam di arah
barat. Jika garam rasanya manis, gula rasanya
asin, tentu secara umum hal ini ditolak dan ini
bukanlah

suatu

melainkan

pengetahuan

kesalahan

yang

berpikir

benar,
karena

bertentangan dengan kesepakatan umum.


4. Metodologis
Artinya

bahwa

ilmu

pengetahuan

diperoleh

dengan menggunakan metode atau cara-cara


tertentu.

Misalnya

pengetahuan

untuk

tentang

memperoleh

komunikasi,

secara

bahasa, komunikasi berasal dari bahasa Inggris,


communication, yang bersumber dari bahasa
Latin "communis", yang artinya sama. Sama di
sini adalah sama makna.

Jadi, sesuatu dapat

dikatakan komunikasi jika di antara pelaku


komunikasi (baik penyampai pesan maupun
penerima

pesan)

terjadi

persamaan

makna

tentang sesuatu hal yang disampaikannya.

Cara Memeroleh Ilmu Pengetahuan


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Untuk memperoleh ilmu pengetahuan biasanya ada


beberapa cara yang bisa kita lakukan. Pada umumnya ilmu
pengetahuan

kita

peroleh

melalui

pendidikan.

Baik

pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.


Pendidikan

formal

yaitu

pendidikan

yang

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan secara formal.


Seperti pendidikan yang pernah kita lalui dari bangku
taman

kanak-kanak,

sekolah

dasar

bahkan

hingga

perguruan tinggi. Pendidikan nonformal yaitu pendidikan


yang kita peroleh di luar pendidikan formal.

Seperti

pendidikan yang kita peroleh dari keluarga, dari pergaulan


di masyarakat, dan yang penting adalah dari membaca
atau iqra.
Kata Iqra' (bacalah) tidak akan diletakkan pada
awal kalimat perintah-Nya jika makna yang dikandungnya
tidak sedemikian penting. Ada dua jenis membaca dalam
hal ini, yakni membaca secara tekstual dan membaca
secara kontekstual.
Membaca tekstual adalah membaca dari buku-buku
atau referensi-referensi lain yang telah ditulis oleh orang
lain.

Leo

pendidikan

Fay
yang

(1980), seorang
juga mantan

peneliti

dan

pakar

Presiden Internasional

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Reading Association, mengatakan "read is prossess a


power for transcending whatever physical power human
can master".
membaca

Sedangkan membaca kontekstual adalah

yang

berkaitan

dengan

membaca

situasi,

kondisi atau fenomena-fenomena apa saja yang terjadi di


sekitar lingkungan atau kehidupan.

Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan


Perbedaan
dengan

yang

pengetahuan

paling
adalah

signifikan

antara

pengetahuan

ilmu

diartikan

hanyalah sekadar tahu, yaitu hasil tahu dari usaha


manusia untuk menjawab pertanyaan what, misalnya
apa tanah, apa laut, apa air, dan sebagainya. Sedangkan
ilmu bukan hanya sekadar dapat menjawab apa tetapi
akan dapat menjawab mengapa dan bagaimana (why
dan how). Misalnya mengapa laut lebih luas dari daratan,
atau mengapa gunung dapat meletus, dan sebagainya.
Berdasarkan keterangan di atas terlihat jelas ada
hal

prinsip

yang

pengetahuan.
pengetahuan
metafisik

berbeda

Pengetahuan
yang

maupun

belum
fisik.

antara

ilmu

adalah

tersusun,

keseluruhan

baik

Pengetahuan

dengan
mengenai

juga

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

dapat

dikatakan, informasi yang berupa common sense, tanpa


memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan
berakar pada adat dan tradisi yang menjadi kebiasaan dan
pengulangan-pengulangan.
Hal ini menunjukkan, landasan pengetahuan kurang
kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan
tidak teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi
yang tidak teruji lebih dahulu.
lebih

cendrung

trial

and

Pencarian pengetahuan
error

dan

berdasarkan

pengalaman belaka (Supriyanto, 2003).


Pembuktian kebenaran pengetahuan berdasarkan
penalaran akal atau rasional atau menggunakan logika
deduktif. Premis dan proposisi sebelumnya menjadi acuan
berpikir rasionalisme.

Kelemahan logika deduktif ini di

antaranya, sering sekali pengetahuan yang diperoleh tidak


sesuai dengan fakta.

Komunikasi Sebagai Ilmu Pengetahuan


Dalam

kaitannya

dengan

pemahaman

ilmu

pengetahuan di atas, ilmu komunikasi sering mendapatkan


keraguan

dalam

keberadaan

dan

keeksistensiannya

sebagai ilmu di tengah kemajuan teknologi informasi saat


ini.

Hal

ini

mungkin

salah

satunya

disebabkan

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

perkembangan historis komunikasi menjadi sebuah ilmu


melalui tahapan dimensi waktu yang terlalu jauh jika
merujuk pada pemahaman catatan sejarah perkembangan
ilmu komunikasi di daratan Amerika.
Perkembangan

komunikasi

sebagai

ilmu

selalu

dikaitkan dengan aktifitas retorika yang terjadi di zaman


Yunani kuno, sehingga menimbulkan pemahaman bagi
pemikir-pemikir barat bahwa perkembangan komunikasi
pada zaman itu mengalami masa kegelapan (dark ages)
karena tidak berkembang di zaman Romawi kuno.
baru

mulai

dicatat

perkembangannya

pada

Dan
masa

ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg (1457).


Sehingga masalah yang muncul adalah, rentang
waktu

antara

perkembangan

ilmu

komunikasi

yang

awalnya dikenal retorika pada masa Yunani kuno, sampai


pada pencatatan sejarah komunikasi pada masa pemikiran
tokoh-tokoh pada abad 19, sangat jauh.

Sehingga

mengakibatkan sejarah perkembangan ilmu komunikasi itu


sendiri terputus kira-kira 1400 tahun.
Padahal menurut catatan lain, sebenarnya aktifitas
retorika yang dilakukan pada jaman Yunani kuno juga
dilanjutkan

perkembangan

aktifitasnya

pada

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

jaman

pertengahan

(masa

persebaran

agama).

Sehingga

menimbulkan asumsi bahwa perkembangan komunikasi


itu menjadi sebuah ilmu tidak pernah terputus, artinya
tidak

ada

mata

rantai

sejarah

yang

hilang

pada

perkembangan komunikasi.
Dengan demikian, jaman persebaran agama yang
berlangsung

antara

rentang

waktu

tersebut

(zaman

pertengahan) menjadi bagian dari perkembangan ilmu


komunikasi.

Sehingga

jaman

pertengahan

menjadi

jembatan alur perkembangan komunikasi dari zaman


yunani

kuno

ke

zaman

renaissance,

modern,

dan

kontemporer.
Pada awalnya, perkembangan komunikasi yang
terjadi di jaman Romawi (sebagai perkembangan dari
Yunani kuno sekitar tahun 500 SM-5 M) mengalami
kendala, karena pada masa itu Romawi mengalami masa
kegelapan (dark ages).

Padahal, masa kegelapan yang

terjadi di Eropa tersebut merupakan sisi lain dari masa


keemasan

peradaban Islam, dimana pada masa itu

perkembangan

ilmu

pengetahuan

(termasuk

aktifitas

komunikasi) cukup signifikan.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Selain itu, perkembangan komunikasi juga sangat


maju pesat di Cina yang telah dimulai pada tahun 550 SM.
Memang, aktifitas komunkasi dalam bentuk retorika yang
berlangsung di Cina dan Islam ini lebih menekankan pada
penyebaran ajaran dan keyakinan. Berbeda di Yunani dan
Romawi yang lebih bersifat politis.
Salah satu ajaran yang berkembang yaitu ajaran
konfusiunisme

di

Cina.

Kong

hu

Cu

(bagian

dari

konfusianisme) lahir pada sekitar 550 SM yang ajarannya


telah berusia 2000 tahun. Konfusius mulai mengajarkan
filsafat hidupnya ketika Cina masih terpecah-pecah.
Dalam penyebarannya, komunikasi yang dilakukan
sudah sangat maju setelah ditemukannya kertas oleh Tsai
Lun (105 M). Namun, ketika dinasti Qin (215 SM-206 SM),
kaisar Qin Shi Hung melarang ajaran Konfusianisme,
sehingga banyak buku-buku yang dibakar. Namun, ketika
masa dinasti Han (206 SM-220 M), konfusianisme mulai
mencapai masa emasnya kembali.
Misalnya dengan didirikannya semacam Imperial
University yang meninggalkan sejumlah kitab ajaran
konfusianisme, seperti kitab Shi Ching (kumpulan lagulagu), Shu Ching (dokumen-dokumen), I Ching (buku ahli
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

ramalan), Chun Chiu (peristiwa penting), dan Li Chi


(upacara-upacara).
Konfusianisme ini berlangsung cukup lama sampai
pada masa jatuhnya dinasti Ching (1644-1911). Hal ini
mengidentifikasikan bahwa adanya proses perkembangan
komunikasi yang lebih condong pada penyebaran ajaranajaran konfusianisme di Cina.
Aktifitas komunikasi dalam bentuk propaganda juga
telah ada pada jaman Isa Al-Masih. Isa yang pada waktu
itu

ingin

mengajarkan

ajaran

tantangan dari kaum Yahudi.

Allah

Swt,

mendapat

Ia dianggap figur yang

sangat berbahaya dan membahayakan eksistensi bangsa


Yahudi, sehingga orang-orang Yahudi tersebut berusaha
memancing kemarahan pihak penguasa Romawi yang
ketika itu menguasai Palestina.
Akhirnya, usaha tersebut berhasil memengaruhi
sikap politik penguasa Romawi yang pada awalnya tidak
ikut campur dalam keagamaan, kini berubah haluan
dengan memerintahkan tentaranya untuk menangkap Isa
As dan menghukumnya.
Namun,

catatan

sejarah

menunjukkan

bahwa

sebenarnya Isa As tidak mati terkutuk di tiang salib, ia


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

berhasil diselamatkan oleh Pilatus yang telah bekerjasama


dengan yusuf Aritmatea (Injil Yahya, 19:38).
memperlihatkan

bukti-bukti

kepada

muridnya

Setelah
bahwa

beliau tidak mati di kayu salib (Injil Markus, 16:19-20),


maka Al Masih memutuskan atas perintah Allah untuk
meninggalkan Palestina dan menjelajahi berbagai negeri
dimana

berdiam

melanjutkan

suku-suku

menyampaikan

Israil

yang

risalah-Nya

hilang

untuk

(berdakwah)

(kitab Ester 3:6, 1:1, 2:6, dan II Raja-raja 15:29).


Negeri terakhir dimana tempat peristirahatan beliau
adalah Srinagar, India.

Komunikasi dalam bentuk ajaran

dakwah yang dilakukan di jaman Isa ini terbukti dengan


adanya penjelasan Dalai Lama (pendeta Budhah Tibet)
bahwa Isa adalah salah satu orang suci yang dihormati
dalam ajaran Budha.

Hal ini berkaitan erat dengan

kepercayaan Budha yang mengatakan bahwa Baghawa


Metteya (pengembara kulit putih; Isa Al Masih) pernah
datang mengajarkan ajarannya di India.
Selain itu, juga dengan diketemukannya scroll
(gulungan yang jumlahnya 84.000 gulungan) yang isinya
menceritakan aktifitas penyebaran ajaran Isa di India.
Bukti lain juga dengan ditemukannya kuburan Yus Asaf di
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Srinagar, Kashmir oleh tim Jerman Barat yang merupakan


kuburan nabi Isa yang meninggal pada usia 120 tahun
(Thre Tribune, Chandigarh, 11 Mei 1984).
Komunikasi di dunia Islam pun sebenarnya telah
mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Sama
seperti fenomena komunikasi yang terjadi di jaman Isa Al
Masih, komunikasi Islam pun lebih berorientasi pada
sistem

dakwah

yang

berusaha

mengubah

atau

mempengaruhi alam pikiran seseorang untuk mengikuti


syariat Islam.
Peradaban umat Islam dalam kaitannya dengan
perkembangan komunikasi telah mencatatkan sejarah
yang cukup menakjubkan.

Pada masa bani Umayah

misalnya,

suatu

telah

ditemukan

cara

pengamatan

astronomi pada abad 7 M, tepatnya 8 abad sebelum


Galileo Galilei dan Copernicus menekuni ilmu tentang
perbintangan tersebut.
Korelasi antara Timur dan Barat selama perang
Salib (1100-1300 M) sangat penting bagi perkembangan
komunikasi ilmu pengetahuan di daratan eropa, karena
pada waktu ekspansi, jazirah Arab di bawah kendali Islam
telah mengambil alih kebudayaan Byzantium, Persia, dan
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Spanyol, sehingga tingkat kebudayaan Islam jauh lebih


tinggi daripada kebudayaan Eropa (Brower, 1982).
Universitas Bagdad, Damsyik, Beirut, dan Kairo
misalnya menyimpan dan memberikan warisan ilmiah dari
India, Persia, Yunani, dan Byzantium, sehingga eropa
menerima warisan filsafat Yunani melalui orang Arab yang
terlebih dahulu mempelajarinya, karena bangsa Arab telah
menterjemahkan karya-karya fisuf termasyur seperti Plato,
Hipokrates dan Aristoteles.
Bahkan sekitar abad ke-14 pada zaman dinasti Yuan
(1260-1368), pengaruh Islam ditandai dengan lahirnya
seorang peneliti di bidang astronomi pertama yang
mendirikan observatorium, yaitu Jamal Al-Din.
Perkembangan komunikasi dalam Islam yang lebih
bersifat dakwah tadi tidak lepas dari kaitannya sebagai
bagian dari bentuk komunikasi, karena dalam bahasa
arab, dakwah berarti seruan, panggilan, atau ajakan.
Dikemukakan Salahuddin Sanusi, yang didefinisikan oleh
Al Ustadz Bahiyul Khuli dalam bukunya yang berjudul
Tadzkiratud Duat dakwah ialah suatu komunikasi yang
ditimbulkan dari interaksi antar individu maupun kelompok
manusia yang bertujuan memindahkan umat dari suatu
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

situasi yang negatif (zaman jahiliyah) ke situasi yang


positif.
Pada jaman Nabi Muhammad Saw (570 M-632 M),
penyebaran Islam berlangsung dalam waktu yang relatif
singkat (8-9 M).

Muhammad melakukan dakwahnya ke

Mekah pada tahun 610 M. Hanya dalam tempo 25 tahun,


Nabi

Muhammad

Saw

beserta

pengikutnya

dapat

mengambil alih kekuasaan di kawasan Arab dari tangan


kaum Quraisy, dan Islam pun kemudian berkembang
dengan sangat pesatnya.
Sekitar tahun 650 M, jazirah Arab, seluruh daerah
timur tengah, serta Mesir dikendalikan oleh orang-orang
Islam, sehingga pada tahun 700 M, Islam pun akhirnya
mendominasi area besar mulai dari daratan China dan
India di timur sampai Afrika Utara dan Spanyol di barat.
Cepatnya perkembangan Islam bisa jadi merupakan
dampak dari penggunaan dakwah-dakwah yang berisi
tentang ajaran-ajaran Islam, seperti dakwah yang berisi
tentang jihad fisabilillah, yaitu jaminan untuk masuk surga
bagi

mereka

yang

mati

dalam

usahanya

memperjuangkan Islam.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

untuk

Dalam berdakwah, Rasulullah selalu melakukan


komunikasi sebagai dakwah dengan metode yang tepat
dan apabila dicermati akan sangat relevan dengan metode
diskusi saat ini. Dalam dakwahnya, diskusi yang dilakukan
pasti

didasari

hal-hal

berikut,

yakni

alasannya

kuat

(hujjah), tutur kata yang arif dan bijak (uslub), dan adab
sopan santun yang baik.
Artinya, terdapat bentuk komunikasi yang efektif
sehingga dapat mempengaruhi keyakinan jutaan umat
dalam waktu yang sangat singkat.
dengan

adanya

perintah

dari

Komunikasi diawali
Allah

kepada

Nabi

Muhammad Saw untuk memberikan peringatan kepada


ummat manusia untuk percaya kepada Allah.
Awalnya komunikasi itu dilakukan secara diam-diam
lalu

dilanjutkan

secara

terbuka

seiring

dari

wahyu

berikutnya yang memerintahkan Nabi untuk berdakwah


secara terang-terangan (Q.S Al-Hijr;94-95).
Begitupun halnya komunikasi dalam media tulisan,
sebenarnya telah dirintis oleh Rasulullah, yaitu ketika
beliau mengirimkan surat yang isinya ajakan untuk
memeluk Islam kepada para raja di Eropa.

Sebagai

contoh, nabi pernah mengirimkan surat dakwah kepada


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

raja Hiraqla (raja di Roma Timur) yang bernama Hiraclius


atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hercules, raja
Habsyi yang bernama Najsyi, dan lain-lain. Dalam setiap
suratnya, nabi selalu membubuhi stempel yang terbuat
dari

perak

yang

berukirkan

tulisan

Muhammadurrasulullah.
Kembali hubungannya dengan pers sebagai bagian
dari komunikasi, Islam telah merintis

perkembangan

komunikasi itu sendiri, sekali lagi dalam bentuk dakwah.


Misalnya turun temurunnya hadits-hadits nabi dan sunnah
Rasul.

Sejarah

telah

mengungkapkan

bahwa

perkembangan dan kecemerlangan ajaran Islam telah


menerobos cakrawala abad dan jaman serta melewati
negara-negara dan benua.
Hal ini tentu saja berkat para jurnalis-jurnalis Islam
seperti Syafii, Malik Ahmad Hambali, Hanafi, Abu Dawud,
dan sebagainya yang tulisannya dalam bidang hukum
fiqih. Sementara di bidang filsafat ada Al Kindi, Al Farabi,
Ibnu Sina, Imam Ghazali, Jamaludin Al afgani, Muhammad
Abduh, Muhammad Rasyid Ridla, dan lain-lain. Di bidang
kedokteran, Ibnu Sina telah menulis buku yang berisi
aturan-aturan

dalam

ilmu

kedokteran

yang

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

banyak

diadaptasi

oleh

ilmuwan-ilmuwan

dalam

bidang

kedokteran dewasa ini.


Dari uraian tersebut, dapatlah dikatakan bahwa
sebenarnya peradaban Islam (dalam kaitannya sebagai
jembatan

penghubung

sejarah

komunikasi)

telah

melanjutkan atau mewariskan komunikasi dari ajaranajaran Yunani yang telah disinggung di atas, untuk
kemudian

baru

diadaptasi

oleh

bangsa

Eropa

dan

seterusnya Amerika (sebagai dampak dari intellectual


migration dari daratan Eropa ke utara benua Amerika pada
masa kekuasaan Adolf Hitler di daratan eropa).
Melihat uraian sejarah perkembangan komunikasi di
jaman pertengahan di atas, timbullah satu pertanyaan,
mengapa aktifitas retorika dalam kaitannya dakwah yang
terjadi di jaman pertengahan tidak dijadikan bagian dari
mata rantai sejarah perkembangan komunikasi oleh para
pemikir-pemikir barat?
Untuk menjawab pertanyaan ini, dapat melihat
fase-fase perkembangan ilmu itu sendiri dari jaman ke
jaman. Ilmu berkembang pertama kali pada masa Yunani
kuno. Lalu dilanjutkan pada jaman pertengahan (yang
sebenarnya adalah masa-masa persebaran agama). Telah
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

disinggung di atas, contoh persebaran agama yang


diambil adalah Islam yang memang berlangsung pada
zaman pertengahan.
Setelah itu, ilmu berkembang lagi pada jaman
renaissance (14-17 M), dimana kebanyakan pemikiran
tokoh-tokoh pada abad ini sudah bebas dan tidak terikat
lagi oleh dogma-dogma agama, sebut saja seperti Isaac
Newton dan Charles Darwin.
Jaman tersebut merupakan jaman peralihan dari
jaman pertengahan menuju jaman modernitas. Ketika di
jaman modern, ilmu-ilmu yang berkembang itu lebih
didasari

oleh

pemikiran-pemikiran

yang

ilmiah

dan

empiris. Seperti Darwin yang sangat fanatik dengan teori


evolusinya.

Inilah mungkin yang menyebabkan banyak

teori-teori komunikasi yang tidak pernah mencantumkan


nama-nama besar dari cendikiawan-cendikiawan Islam
(seperti Al Kindi, Al Farabi, dll) sebagai tokoh yang berjasa
dalam mengembangkan komunikasi itu sendiri pada jaman
pertengahan.
Hal ini mungkin ini ada korelasinya dengan masa
kegelapan (dark ages) yang terjadi di Eropa yang kala itu
merupakan jaman keemasan peradaban Islam.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Contoh

peristiwa

penting

yaitu

perang

Salib

yang

terulang

sebanyak enam kali.


Hal ini tidak hanya menjadi ajang peperangan fisik,
tetapi juga menyadarkan serdadu-serdadu eropa akan
kemajuan negara-negara Islam yang sedemikian pesatnya.
Sehingga mereka menyebarkan pengalaman-pengalaman
mereka itu sekembalinya di negara masing-masing.
Pada tahun 1453 M, Istambul jatuh ke tangan Turki,
sehingga para pendeta atau sarjana mengungsi ke Italia
atau negara-negara lain. Mereka inilah yang menjadi
pionir-pionir perkembangan

ilmu

di Eropa.

Padahal

sebenarnya mereka ini mendapatkan pengetahuannya dari


peradaban Islam yang telah maju lebih dulu.
Mengenai perkembangan komunikasi yang lebih
cenderung diklaim sebagai bagian dari perkembangan
ilmu pengetahuan di Amerika dan Eropa, sebenarnya
kembali

pada

pola

pemikiran

dari

manfaat

ilmu

pengetahuan yang ditemukan.


Pada

dasarnya,

orang

Amerika

dan

Eropa

cenderung untuk mematenkan suatu ciptaan, sedangkan


pemikir-pemikir di Asia dan peradaban Timur tengah lebih
cenderung kepada manfaat dari hasil temuannya itu.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Padahal jelas, sejarah menceritakan secara gamblang


bahwa peradaban yang sangat maju telah berlangsung
lebih dulu di Cina dan Timur Tengah.
Penjelasan

sejarah

di

atas

sudah

cukup

membuktikan bahwa sebenarnya sejarah perkembangan


komunikasi sebenarnya tidak pernah terputus.

Karena

pada dasarnya hubungan antara komunikasi sebagai


bagian dari perkembangan peradaban manusia begitu
erat. Hal ini semata dikarenakan aktifitas retorika sudah
ada

di

jaman

pertengahan,

tetapi

memang

belum

berbentuk ilmu.
Fenomena yang lebih banyak bersifat dakwah
(persebaran agama) ini baru berupa gejala-gejala sosial,
dan

pada

masa

mengkhususkan

itu
fokus

belum
dan

ada
lokus

suatu

ilmu

kajiannya

yang

tentang

komunikasi.
Tetapi setidaknya hal di atas cukup memberikan
argumen bahwa komunikasi merupakan fenomena yang
sudah sangat lama terjadi dan baru dikaji secara utuh
sebagai suatu ilmu pada abad ke-19 di daratan Amerika
melalui kelompok Chicago dan terutama nanti dengan

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

kemunculan apa yang disebut sebagai administrative


research.
Melalui kelompok yang berpusat di Universitas
Colombia ini terdapat beberapa figur atau tokoh penting
yang memiliki kontrobusi besar dalam pengembangan
ilmu komunikasi, terutama dengan figur sentral, Paul F.
Lazarfeld.
Sekalipun penting pula untuk dipahami bahwa
kemunculan kajian ilmu komunikasi pada periode ini tidak
dapat dilepaskan pada era dominannya era propaganda,
sehingga figur Wilbur Schramm menjadi penting dalam
proses pelembagaan ilmu komunikasi.
Komunikasi selain sebagai ketrampilan atau seni
juga merupakan fenomena ilmu pengetahuan. Karena ilmu
komunikasi memiliki metode seperti content analysis, uses
&

gratification,

agenda

setting,

cultivation

analysist,

experiments, dan sebagainya.


Pendekatan eksperimen telah dilakukan oleh Carl
Hovland yang meneliti mengenai komunikasi persuasif.
Penelitian content analysist telah dilakukan Harold D.
Lasswell

dan

Bernard

Berelson

untuk

mengkaji

propaganda pada dekade 40-an di Amerika.


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Sementara penelitian survey oleh Paul F. Lazarfeld,


Elihu Katz, telah membuahkan temuan two steps flow of
communication.

Bahkan dalam perkembangan lain, jika

merujuk pada mashab interpretatif, maka akan banyak


dijumpai ragam penelitian yang memakai pendekatan
semiotic, ethnografi, dan sebagainya dari paradigma
interpretatif.
Dalam tradisi Amerika, retorika atau yang dikenal
sebagai

speech,

telah

menjadi

kajian

yang

penting

sebelum dikenal tradisi kajian komunikasi massa atau ilmu


komunikasi sebagaimana dewasa ini.
yang terkenal Watching Dallas".
dengan

pendekatan

penonton televisi.

etnografi

Dengan karyanya

Sedangkan James Lull


komunikasi

dikalangan

Robert E. Park, dari generasi Chicago

School juga menggunakan penelitian lapangan (field


research).
Berdasarkan gambaran di atas dapatlah dikenali
ciri-ciri komunikasi sebagai ilmu pengetahuan, terutama
yang berkaitan dengan metode penelitiannya. Dari situ
tampak

bahwa

pengetahuan

komunikasi

dapat

sebagai

diterima

fenomena

sebagaimana

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

ilmu
dapat

dibuktikan dengan munculnya jurnal komunikasi, hasil


penelitian komunikasi, dan buku-buku komunikasi

[2]
Ilmu Komunikasi
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

2.1

Pengertian Ilmu Komunikasi


Pengertian

mengenai

Ilmu

Komunikasi

pada

dasarnya mempunyai ciri yang sama dengan pengertian


ilmu secara umum. Namun, yang membedakan adalah
objek kajiannya, dimana perhatian dan telaah difokuskan
pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia.
Berger
Komunikasi

&

Chafee

adalah,

(1987)

Suatu

menyatakan,

pengamatan

Ilmu

terhadap

produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda


dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang
dapat

diuji

dan

digeneralisasikan

dengan

tujuan

menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi,


proses

dan

pengaruh

dari

sistem-sistem tanda dan

lambang,
Pengertian di atas memberikan tiga pokok pikiran,
di antaranya sebagai berikut :
1. Objek pengamatan yang jadi fokus perhatian
dalam ilmu komunikasi adalah produksi, proses
dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan
lambang dalam konteks kehidupan manusia.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

2. Ilmu

komunikasi

bersifat

ilmiah

empiris

(scientific) dalam arti pokok-pokok pikiran dalam


ilmu komunikasi (dalam bentuk teori-teori) harus
berlaku umum.
3. Ilmu

komunikasi

fenomena

sosial

bertujuan
yang

menjelaskan

berkaitan

dengan

produksi, proses dan pengaruh dari sistem tanda


dan lambang.
Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa
Ilmu Komunikasi adalah, Pengetahuan tentang peristiwa
komunikasi

yang

diperoleh

melalui

suatu

penelitian

tentang sistem, proses, dan pengaruhnya yang dapat


dilakukan

secara

rasional

dan

sistematis,

serta

kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan,

2.2

Perkembangan Ilmu Komunikasi


Pada

awal

kehidupan

di

dunia,

komunikasi

digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.


Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan
untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka
sinyal-sinyal

kimiawi

primitif

yang

digunakan

dalam

berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin


pada ikan.
Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga
dilakukan

untuk

menunjukkan

keunggulan,

biasanya

dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar


250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi
penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis
terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai
emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih
terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya
dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".
Manusia

berkomunikasi

untuk

membagi

pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi


manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan,
dan

penyiaran.

transaktif,
komunikasi,

Komunikasi

bertujuan,
sikap

atau

dan

dapat

berupa

tak

bertujuan.

perasaan

interaktif,

seseorang

Melalui
atau

sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan


tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan
tersebut.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama


dan termasuk barang antik, topik ini menjadi penting
khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi
digambarkan sebagai penemuan yang revolusioner, hal
ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang
pesat seperti radio.
Televisi,

telepon,

satelit

dan

jaringan

komuter

seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar


dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat
akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri
dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa,
komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya,
namun subyeknya akan tetap.
Pekerjaan
keberagaman

dalam

komunikasi

komunikasi

mencerminkan

itu

Mencari

sendiri.

teori

komunikasi yang terbaik pun tidak akan berguna karena


komunikasi adalah kegiatan yang lebih dari satu aktifitas.
Masing-masing teori dipandang dari proses dan sudut
pandang yang berbeda dimana secara terpisah mereka
mengacu dari sudut pandang mereka sendiri.
Komunikasi merupakan satu dari disiplin-disiplin
yang paling tua tetapi yang paling baru. Orang Yunani
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

kuno melihat teori dan


sesuatu yang kritis.

praktek

komunikasi sebagai

Popularitas komunikasi merupakan

suatu berkah (a mixed blessing).


Teori-teori resistant untuk berubah bahkan dalam
berhadapan dengan temuan-temuan yang kontradiktif.
Komunikasi merupakan sebuah aktifitas, sebuah ilmu
sosial, sebuah seni liberal dan sebuah profesi. Menurut
Ruben

&

Steward

(1998:18-37)

perkembangan

ilmu

komunikasi tersebut terbagi atas beberapa fase, antara


lain :
Studi Komunikasi Awal
Sebenarnya sangat sulit untuk mendeteksi kapan
dan

bagaimana

komunikasi

pertama

kali

dipandang

sebagai faktor yang penting dalam kehidupan manusia.


Berdasarkan

sejarah,

komunikasi

diekspresikan

dan

berperan dalam kehidupan manusia yaitu pada abad 5 SM


dalam tulisan klasik bangsa Mesir dan Babilonia serta
tulisan essay dari Hommer yang berjudul Iliad pada abad
3000 SM.
Selanjutnya,

perkembangan

komunikasi

mulai

tampak pada awal tahun 2675 SM melalui kehadiran The


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Precepts yang berisi tentang panduan berkomunikasi


secara efektif.

Selain itu, juga tampak pada literatur-

literatur dalam kitab perjanjian lama (Bible) ketika Tuhan


bersabda kepada umatNya : Let there be light:and there
was light.
Proses (studi) komunikasi juga beberapa tahun
kemudian
melakukan

muncul

pada

kehidupan

masayarakat

demokratis

Yunani

dengan

yang

melakukan

proses komunikasi oral.


Retorika dan Pidato
Secara harfiah Retorika merupakan seni berkatakata

atau

berbicara.

Bukan

hanya

untuk

sekedar

berbicara, Retorika juga merupakan teknik mempengaruhi.


Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) pidato berarti pengungkapan pikiran dalam bentuk
kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak (khalayak).
Karenanya, sasaran pidato atau komunikan lebih luas dan
banyak dibandingkan komunikasi antar persona.
Dengan

demikian,

proses

penyampaian

pesan

melalui pidato memerlukan persiapan dan penyusunan


agar pesan yang disampaikan nanti menjadi efektif dan

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

efisien. Karenanya, dalam praktek pidato memerlukan


teknik retorika.
Ada beberapa tokoh dalam perkembangan ilmu
komunikasi studi retorika dan pidato ini, antara lain :
1. Corax dan Tisias
Teori komunikasi pertama yang dikembangkan di
greece adalah oleh Corax dan kemudian disusun
kembali oleh muridnya Tisias. Teori ini berkaitan
dengan berbicara di ruang pengadilan sebagai
ketrampilan persuasi. Tisias meyakini bahwa
persuasi adalah suatu seni yang kemudian
disebut

retorika.

Corax

dan

Tisias

mengembangkan konsep organisasi pesan, yaitu


terdiri dari introduction, body, dan kesimpulan.
2. Protagoras
Dia mengembangkan tentang debat.

Dia juga

mengajarkan bagaimana seharusnya menjadi


pembicara yang baik.
3. Gorgias dan Leontini
Ia mengajarkan tentang penggunaan emosional
dalam pidato persuasif, penggunaan gaya dan
figur-figur yang tepat untuk suatu pidato.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

4. Socrates
Ia

mengajarkan

bagaimana

seorang

orator

seharusnya dilatih dengan seni liberal dan


bagaimana menjadi seorang pembicara yang
baik.
5. Plato
Dalam

tulisannya,

pentingnya

plato

mempelajari

menggarisbawahi
retorika

yang

memberikan kontribusi untuk dapat menjelaskan


perilaku manusia. Bidang ini mempelajari sifat
kata-kata, sifat manusia, cara mereka hidup,
dan segala yang dapat mempengaruhi manusia
dalam kehidupannya.
6. Aristoteles
Aristoteles adalah tokoh sentral dalam studi
komunikasi

awal

ini.

Keduanya

yang

mengibarkan bahwa komunikasi adalah sebuah


seni untuk dipraktekkan dan sebagai area studi.
Ia mendeskripsikan komunikasi menjadi suatu
orator atau speaker yang memberikan suatu
argumen untuk dipresentasikan dalam suatu
pidato untuk pendengar atau audience. Karya
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

klasiknya

adalah

the

rhetoric

yang

memfokuskan pada persuasi mengenai ethos,


pathos dan logos.
7. Augustine
Ia

mengaplikasikan

komunikasi

dalam

melakukan interpretasi dari bible dan tulisan


religius lainnya. Ia juga yang menyatukan aspek
praktis dan teoritis dari studi komunikasi.
8. Sir Francis Bacon
Ia

mengenalkan

penulisannya

pembuatan

yang

di

susun

pidato
untuk

dan
tujuan

praktis.
9. Cicero
Ia mengembangkan teori retorika dan melihat
komunikasi sebagai persoalan akademik dan
praktis.

Pandangannya

bahwa

komunikasi

adalah komprehensif yang melibatkan seluruh


domain ilmu sosial.
10. Quintilian
Ia

mengajarkan

bagaimana

cara

menjadi

seorang komunikator yang baik itu perlu dididik.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Jurnalisme
Jurnalisme

adalah

kegiatan

mengumpulkan,

menulis, mengedit, menerbitkan berita melalui koran dan


majalah atau memancarkan berita melalui radio dan
televisi.
Jurnalisme

merupakan

massa secara luas.

bagian

dari

komunikasi

Kendati pengertian jurnalisme kini

mencakup medium yang sangat luas (termasuk juga radio,


televisi bahkan bioskop), medium dasar dari jurnalisme
adalah koran atau suratkabar. Wartawan radio dan televisi
umumnya mengadopsi metode dan prinsip jurnalisme
tradisional pada koran dan majalah.
Prototip

awal

dari

koran

masa

pengumuman-pengumuman

resmi

yang

kini

adalah

dikenal

pada

Zaman Romawi sebagai Acta Diurna atau Gazzetta.


Medium perkabaran serupa juga dikenal di Cina sebagai
Tching-pao atau "Kabar dari Istana" yang muncul setiap
hari sekitar Abad ke-8 M. Di Romawi maupun Cina itu,
pengumuman

biasanya

disebarkan

dengan

medium

tulisan tangan antara pribadi atau dengan mulut.


Revolusi persuratkabaran dipicu penemuan mesin
cetak oleh Johan Guttenberg pada 1450.

Koran cetakan

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

yang berbentuk seperti sekarang ini muncul pertama


kalinya pada 1457 di Nurenberg, Jerman. Salah satu
peristiwa besar yang pertama kali diberitakan secara luas
di

suratkabar

adalah

pengumuman

hasil

ekspedisi

Christoper Columbus ke Benua Amerika pada 1493.


Pada Abad ke-17, di Inggris kaum bangsawan
umumnya memiliki penulis-penulis yang membuat berita
untuk kepentingan sang bangsawan. Para penulis itu
membutuhkan suplai berita.

Organisasi pemasok berita

(sindikat wartawan atau penulis) bermunculan bersamaan


dengan maraknya jumlah koran yang diterbitkan. Pada
saat yang sama koran-koran eksperimental, yang bukan
berasal dari kaum bangsawan mulai pula diterbitkan pada
Abad ke-17 itu, terutama di Prancis.
Pada Abad ke-18, jurnalisme lebih merupakan bisnis
dan alat politik ketimbang sebuah profesi. Komentarkomentar tentang politik, misalnya, sudah bermunculan
pada

masa

ini.

desain/perwajahan

Demikian
mulai

pula

berkembang

ketrampilan
dengan

kian

majunya teknik percetakan.


Perkembangan
diwarnai dengan

awal

jurnalisme

ini

juga

mulai

perjuangan panjang kebebasan pers

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

pergulatan

abadi

penguasa.

hingga

Pers

kini

antara

Amerika

dan

wartawan
Eropa

dan

berhasil

menyingkirkan batu-batu sandungan sensorsip pada akhir


Abad ke-18, dan memasuki era jurnalisme modern seperti
yang kita kenal sekarang.
Sementara
percetakan

perkembangan

ditandai

dengan

lebih

lanjut

dalam

pulp

(bubur

penemuan

kertas), mesin-mesin percetakan baru dan teknologi lain


(seperti

telpon) membuat proses produksi koran kian

cepat kian cepat, murah dan massal.


Sampai dengan awal Abad ke-19, koran tak lebih
dari sekadar perpanjangan tangan dari pemerintah atau
partai politik. Perceraian

antara jurnalisme dan politik

terjadi pada sekitar 1825-an, sehingga wajah jurnalisme


sendiri

menjadi

independen
muncul

lebih

dan

pada

jelas

berwibawa.

abad

itu

dan

berkarakter,

Sejumlah

bahkan

jurnalis

lebih

yakni
yang

berpengaruh

ketimbang tokoh-tokoh politik atau pemerintahan.


Maka jadilah jurnalisme sebagai bentuk profesi
yang mandiri dan profesional. Lebih jauh, jurnalisme juga
muncul sebagai cabang bisnis baru yang makmur dan
menjanjikan

profit

yang

menguntungkan.

Pemodal-

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

pemodal basar meramalkan bisnis ini dalam bentuk


investasi, pencaplokan dan merger.
Pidato dan Jurnalisme (Tahun 1900 s.d 1930)
Awal abad 19 pidato muncul sebagai sebuah disiplin
tersendiri di AS yang ditandai oleh sejumlah peritiwa, di
antaranya :
1. Tahun 1909 dibentuk (Eastern States Speech
Association).Tahun 1910 mengadakan konferensi
tahunan pertama.
2. Tahun 1914 terbentuk The National Association
of Teachers of Public Speaking(sekarang Speech
Communication Association)
3. Tahun 1915 terbit jurnal Quaterly Journal of
Public Speaking diikuti journal Quaterly Journal
of Speech.
Pertumbuhan Interdisiplin (Tahun 1940 s.d
1950)
Sejumlah sarjana dari variasi disiplin ilmu sosial
mulai

mengembangkan

merupakan

perluasan

teori-teori

komunikasi

bidang-bidang

yang

komunikasi.

Contohnya bidang antropologi yang mengkaji dan gestureFirman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

gesture pada budaya-budaya tertentu berdasarkan pada


kajian komunikasi non verbal yang lebih luas.
Peneliti mulai memberikan perhatian pada persuasi,
termasuk bagaimana propaganda dilakukan, bagaimana
opini publik dibentuk dan bagaimana perkembangan
media yang memberi kontribusi pada usaha persuasif. Kurt
Lewin dan koleganya memimpin penelitian pada kelompok
dinamik. Carl Hovland dan Paul Lazarfeld melakukan riset
awal pada komunikasi massa.
Ilmuwan sosiologi dan politik mempelajari sifat
media massa dalam berbagai aktifitas sosial dan politik
misalnya

voting

behaviour.

mengkaji

mengenai

Dalam

komunikasi

bidang

diantara

zoology
binatang-

binatang. Demikian juga bidang linguistic , sematik umum,


dan semiotic yang memfokuskan pada sifat bahasa dan
perannya dalam kehidupan manusia yang mendorong
studi ilmu komunikasi.
Dalam retorika dan pidato pada akhir tahun 1940an dan 1950-an mengkaji mengenai interpretasi oral,
suara, dan diksi, debat, theater, fisiologi pidato, dan
patologi pidato.

Jurnalisme dan studi media massa

memberi perhatian pada sifat dan efek media massa.


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Sampai akhir tahun 1950 an mulai terbentuk The


National

Society

for

the

Study

of

Communication

(sekarang The International Communication Association)


dengan tujuan membuat satu kesatuan hubungan antara
pidato, bahasa, dan media. Perkembangan-perkembangan
ini

mempercepat

pertumbuhan

komunikasi

sebagai

sebuah disiplin ilmu.


Pada masa ini banyak muncul tokoh-tokoh antara
lain Harold D Lasswell yang mengkaji tentang propaganda
politik pada tahun 1948.

Setahun kemudian, Claude

Shannon mempublikasikan hasil penelitiannya di Bell


Telepon tentang soal mesin dari pengiriman/transmisi
signal.

Hasilnya adalah menjadi dasar utama model

Shannon dan Weaver.

Wirburr Schramm juga mengkaji

bahwa komunikasi merupakan upaya bertujuan untuk


menciptakan suatu kesamaan makna diantara sumber dan
penerima.
Pada tahun 1955 ilmuwan politik Elihu Katz dan Paul
Lazarfeld memperkenalkan two step flow model. Mereka
mengenalkan konsep opinion leader (pemuka pendapat).
Dan Bruce Westley dan Malcom S. Maclean,Jr. menyatakan
bahwa

proses

komunikasi

adalah

dimulai

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

dari

penerimaaan pesan bukan dari pengiriman pesan. Hal ini


merupakan gabungan antara komunikasi interpersonal
dan komunikasi dalam media massa.
Integrasi (Tahun 1960)
Pada tahun 1960 an para ilmuwan melakukan
sintesa dari retorika dan pidato, jurnalisme dan media
massa, dan disiplin ilmu sosial lainnya. Kontribusi pada
integrasi ini ditandai dengan berbagai buku antara lain
The Process of Communication (1960), The Effect s of Mass
Communication, (Diffusion of Innovations (1962), The
Science of Human Commnunication (1963), and Theories
of Mass Communication (1966).
Komunikasi menarik minat beberapa displin lain
selama decade 1960an. Para ahli sosiologis memfokuskan
pada dinamika kelompok, relasi social, asal pengetahuan
sosial.

Para ilmuwan politik menulis tentang peran

komunikasi dalam pemerintahan, opini publik, propaganda


dan

pembentukan

citra

politik

merupakan

bidang

komunikasi politik.
Pada bidang administrasi memperlajari tentang
organisasi, managemen,

kepemimpinan, dan jaringan

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

informasi yang menjadi dasar pertumbuhan komunikasi


organisasi yang muncul pada tahun 1970an. Bidang
antropologi

dan

linguistic

bersama-sama

sehingga

memunculkan are studi komunikasi antar budaya dan


selama

tahun

1960an

para

ahli

zoology

mengkaji

komunikasi binatang.
Pertumbuhan dan Spesialisasi (Tahun 1970
s.d awal 1980)
Dalam periode ini beberapa bidang kajian mulai
popular. Perluasan dan spesialisasi bidang mencapai
tingkatan tinggi pada periode ini. Komunikasi interpersonal
menjadi bidang yang populer seperti mempelajari interaksi
nonverbal, ilmu informasi, teori informasi dam sistem
informasi

komunikasi

merupakan

topik

lainnya

yang

menarik. Di samping itu, di tahun yang sama komunikasi


kelompok,

organisasi,

politik,

dan

intercultural

hadir

sebagai area studi.


Abad Informasi (Akhir Tahun 1980 s.d 1990)
Sebuah masa dimana komunikasi dan tehnologi
informasi

secara

meningkat

telah

memainkan

peran

penting di masyarakat, informasi sebagai komoditas,


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

media baru dan media penyatu, pengaruh ekonomi dan


pasar serta komunikasi sebagai proses, memperkuat
hubungan-hubungan antar disiplin, di antaranya :

Psikologi

kognitif

(persepsi,

interpretasi,

penyimpanan dan penggunaan informasi).

Kajian kritis dan budaya (pengaruh sejarah,


sosial, budaya, transmisi, interpretasi, akibat
dan penggunaan pesan)

Ekonomi (produksi dan konsumsi informasi


sebagai sumberdaya ekonomi)

Ilmu

komputer

(penyimpanan,

dan

rekaya

mendapatkan

elektrik
kembali,

manipulasi dan transmisi informasi

Ilmu informasi (klasifikasi, dan penyimpanan


informasi)

Jurnalisme

(sumber

informasi,

isi,

komsi

publik dan media)

Sastra

(penciptaan,

interpretasi

pembaca

pada materi teks)

Pemasaran (kebutuhan dan pilihan pengguna


untuk adopsi dan penggunaan pesan, produk
dan layanan)

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Filsafat

(dimensi

dari

proses

komunikasi

individual dan media massa)

2.3

Ruang Lingkup Ilmu Komunikasi


Onong Uchjana Effendy (1998) dalam bukunya

Dimensi Komunikasi menyatakan, ruang lingkup atau


cakupan komunikasi terbagi atas :

Bentuk Komunikasi

Komunikasi Personal
Komunikasi

antar

pribadi

communication)

adalah

individu-individu

(Littlejohn,

(interpersonal

komunikasi
1999).

antara
Bentuk

khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah


komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua
orang secara tatap-muka, yang memungkinkan
setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain
secara langsung, baik secara verbal ataupun
nonverbal, seperti suami-isteri, ibu dan anak,
dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru
dengan seorang muridnya, dan sebagainya.
Sementara

komunikasi

personal

itu

terdiri atas :
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

sendiri

a)

Komunikasi Intrapersonal
Merupakan

proses

berlangsung

dalam

berkomunikasi

komunikasi
diri

yang

seseorang,

dengan

diri

atau

sendiri,

contohnya, merenung, dan berdoa.


b) Komunikasi Interpersonal
Merupakan

proses

komunikasi

yang

berlangsung antara individu satu dengan


individu lain. Contohnya percakapan antara
suami-istri di meja makan.

Komunikasi Kelompok
Merupakan
dalam

proses

sekumpulan

komunikasi
orang

yang

yang

terjadi

mempunyai

tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain


untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu
sama lainnya, dan memandang mereka sebagai
bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana,
2005). Komunikasi kelompok terbagi atas :
a) Komunikasi Kelompok Kecil
Merupakan

proses

berlangsung

dan

komunikasi

yang

dimungkinkan

terjadi

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

secara dialogis, contohnya ceramah, diskusi


panel, simposium, forum, seminar, kuliah,
dan lainnya.
b) Komunikasi Kelompok Besar/Public Speaking
Merupakan

proses

berlangsung

dan

komunikasi
tidak

yang

dimungkinkan

terjadinya suatu proses dialogis, contohnya


kegiatan kampanye atau rapat akbar.

Komunikasi Massa
Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa
Inggris,

mass

communication,

sebagai

kependekan dari mass media communication.


Artinya, komunikasi yang menggunakan media
massa atau komunikasi yang mass mediated.
Istilah

mass

communication

atau

communications diartikan sebagai salurannya,


yaitu

media

massa

(mass

media)

sebagai

kependekan dari media of mass communication.


Massa mengandung pengertian orang banyak,
mereka tidak harus berada di lokasi tertentu
yang

sama,

mereka

dapat

tersebar

atau

terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

yang

sama

memperoleh

atau

hampir

bersamaan

dapat

pesan-pesan

komunikasi

yang

sama. (Wiryanto, 2005)

Komponen Komunikasi
Onong Uchjana Effendi (2000) membagi komunikasi
ke dalam beberapa komponen, di antaranya :
a. Komunikator/Penyampai pesan/Sumber/Source
Semua proses komunikasi berasal dari sumber,
yang dapat berupa perorangan , jika dalam
komunikasi individual atau antar perorangan,
atau seorang dengan beberapa orang suatu
lembaga atau organisasi, atau orang yang
dilembagakan

(komunikasi

dengan

media

massa)
b. Pesan/Message
Unsur pesan meliputi semua materi atau isi
yang dikomunikasikan antara pihak-pihak yang
terlibat dalam proses komunikasi, baik yang
disampaikan secara verbal maupun non verbal.,
baik secara langsung maupun tidak

langsung

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

(melalui media massa misalnya).

Pesan dapat

berupa :

Pesan verbal, misalnya: bahasa/kata-kata


lisan atau tertulis

Pesan non verbal, misalnya: isyarat, gambar,


warna

Pesan

paralinguistik,

misalnya

kualitas

suara, tekanan suara (tinggi rendah nada


bicara), kecepatan suara, vokalisasi.
c. Saluran/Media/Channel
Unsur saluran merupakan sarana tempat pesan
yang disampaikan sehingga bisa diterima dan
dimaknai

oleh

komunikan.

Misalnya:

media

massa (surat kabar, majalah, televisi, radio dll.)


telepon, surat.
d. Komunikan/Penerima pesan/Receiver
Unsur

penerima

merupakan

sasaran

dari

komunikasi, bisa terdiri dari seseorang atau


beberapa orang atau suatu lembaga/organisasi.
e. Tujuan/Destination/Efect

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Efek

merupakan

hasil

dari

suatu

kegiatan

komunikasi, merupakan tujuan dari pesertapeserta di dalam proses komunikasi.


f. Umpan Balik/Feedback
Feedback atau umpan balik ini merupakan
tanggapan atas pesan dari komunikan apabila
tersampaikan

atau

disampaikan

kepada

komunikator.
g. Gangguan/Noise
Merupakan gangguan tak terencana yang terjadi
saat

proses

komunikasi

mengakibatkan

pesan

berlangsung

yang

yang

diterima

oleh

komunikan menjadi berbeda dengan pesan yang


disampaikan
komunikan

oleh

komunikator

tersebut.

Misalnya,

kepada
kegiatan

perkuliahan yang terganggu akibat ada pesawat


terbang yang melintas rendah di atas kelas,
atau pembicaraan yang tidak jelas di telepon
akibat gangguan sinyal selular.

Tujuan Komunikasi
Tujuan
membangun

utama
atau

dari

komunikasi

menciptakan

adalah

pemahamam

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

untuk
atau

pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti


bukan berarti harus menyetujui tetapi mungkin dengan
komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat,
perilaku maupun perubahan secara sosial. Berikut tujuan
komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi :
A. Perubahan sikap (attitude change)
Seseorang komunikan setelah menerima pesan
kemudian sikapnya berubah, baik postif maupun
negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha
mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha
agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan
kita.
b. Perubahan pendapat (opinion change)
Komunikasi

adalah

pemahaman,

yakni

untuk

menciptakan

kemampuan

memahami

pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan


komunikator.
dimaksud

Setelah

komunikator

memahami
maka

apa

akan

yang

tercipta

pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan,


contohnya, berita di surat kabar.

Informasi

dapat diterima oleh semua khalayak, namun

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

pendapat yang muncul tiap individu berbedabeda.


c. Perubahan perilaku (behavior change)
Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku
maupun

tindakan

kampanye

seseorang,

kesehatan

mengenai

contohnya
HIV/AIDS.

Setelah mengikuti kampanye tersebut seorang


remaja misalnya kemudian berusaha menjaga
pergaulannya dari pengaruh seks bebas.
d. Perubahan sosial (social change)
Membangun dan memelihara ikatan hubungan
dengan orang lain sehingga menjadi hubungan
yang makin baik.

Dalam proses komunikasi

yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan


kadar hubungan interpersonal, contohnya di
perkantoran,

seringkali

terjadi

komunikasi

dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi


atau

mempengaruhi

kadang-kadang

sikap

terdapat

semata,

maksud

tetapi

implisit

di

sebaliknya, yakni untuk membina hubungan


baik.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Fungsi Komunikasi
Onong uchjana Effendi dalam bukunya DimensiDimensi Komunikasi mengatakan bahwa sebuah proses
komunikasi

yang

dilakukan

setidaknya

mempunyai

sejumlah fungsi sebagaimana berikut ini, antara lain :


a. Menyampaikan informasi (to inform)
Memberitahukan/menerangkan informasi atau
hal-hal yang belum diketahui seseorang maupun
publik

terhadap

apa

yang

terjadi

kepada

seseorang ataupun publik, sehingga informasiinformasi

yang

diberikan

dapat

pengetahuan dan wawasan.

menambah

Misalnya, media

massa melaporkan hal-hal luar biasa ataupun


berita-berita
sehingga

aktual

publik

kepada

menjadi

publik/audiens

mengetahui

dan

mengerti akan berita tersebut.


b. Mendidik (to educate)
Memberikan pendidikan dan pengetahuan yang
bermanfaat baik secara formal, non formal
maupun

informal

pembentukan

sehingga

watak

dan

mendorong
pendidikan

keterampilan serta kemahiran yang diperlukan


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

pada

semua

seorang

bidang

guru

kehidupan.

yang

Misalnya,

mengajarkan

ilmu

pengetahuan kepada murid-muridnya.


c. Membujuk (to persuade)
Membujuk,
suatu

mempengaruhi

opini

seseorang

atau

membentuk

maupun

publik,

meyakinkan tentang informasiinformasi yang


diberikannya sehingga benar-benar mengetahui
situasi yang terjadi di lingkungannnya. Misalnya,
Iklan TV yang mengiklankan produk, dengan
gaya

persuasinya

membujuk

atau

mempengaruhi pemirsanya untuk menggunakan


produk tersebut.
d. Menghibur (to entertaint)
Memberikan hiburan atau kesenangan, sehingga
seseorang maupun publik memperoleh selingan
dari kejenuhan yang dialaminya karena takanantekanan baik dalam pekerjaan, pergaulan dan
lainlain yang dialami dalam kehidupan seharihari. Misalnya: Musik, Komedi, Tari, Olah Raga.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Sementara menurut Harol D. Lasswell, fungsi dari


komunikasi adalah sebagai berikut :
1. The surveillance of the environment; fungsi
komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan
menyebarkan

informasi

mengenai

kejadian

dalam suatu lingkungan (kalau dalam media


massa hal ini sebagai penggarapan berita).
2. The correlation of correlation of the parts of
society in responding to the environment; dalam
hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi
terhadap informasi mengenai lingkungan (disini
dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau
propaganda).
3. The transmission of the social heritage from one
generation
transmission

to
of

the

next;

culture

dalam

hal

difocuskan

ini

kepada

kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilainilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke
generasi lain.

Media Komunikasi

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Media komunikasi terbagi ke dalam 2 (dua) jenis,


yakni, media umum (nirmassa) dan media massa.
1.

Media Umum
Terdapat beberapa jenis media komunikasi yang

bersifat umum atau nirmassa untuk melakukan suatu


komunikasi, di antaranya sebagai berikut :

Tatap muka langsung. Pengirim melakukan


komunikasi secara langsung kepada penerima
dengan tatap muka. Rapat, pertemuan, obrolan
antara dua orang atau lebih secara langsung
merupakan

contoh-contoh

dari

jenis

media

komunikasi tatap muka langsung.

Komunikasi
Pengirim,

melalui

sumber

media
atau

elektronik.
komunikator

menggunakan fasilitas media elektronik, seperti


fax, voice mail, video, telepon, komputer untuk
melakukan komunikasinya.

Komunikasi tertulis pribadi. Bentuk umum


komunikasi tertulis pribadi adalah surat pribadi,
atau bisa juga berupa pesan tertulis lainnya.

Komunikasi tertulis bukan pribadi. Untuk


komunikasi non-personal atau komunikasi resmi

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

yang digunakan organisasi, komunikasi tertulis


dapat berupa surat, memo, laporan, proposal
dan bentuk-bentuk komunikasi tertulis lainnya.
2.

Media Massa
Media massa biasanya digunakan pada bentuk

komunikasi massa. Media massa terbagi atas, medai cetak


dan elektronik. Seiring perkembangan teknologi informasi,
media komunikasi pun bertambah satu, yakni media
massa internet. Contohnya media cetak (majalah, tabloid,
surat kabar), dan media elektronik (radio, televisi dan
internet).

Proses Komunikasi
Dalam proses komunikasi yang dilakukan sedikitnya
terbagi atas dua (2) jenis, yakni :
A.

Proses Komunikasi Primer


Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan

seseorang

kepada

orang

lain

dengan

lambang [symbol] sebagai media.

menggunakan

Media terdiri atas,

bahasa, kial [gesture], isyarat, gambar, warna, dsb. Media


yang paling banyak digunakan dalam sebuah interaksi
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

atau proses komunikasi adalah bahasa. Pasalnya, bahasa


mampu menerjemahkan pikiran sesorang kepada orang
lain, berupa idea, gagasan, informasi atau opini.
Dalam

bahasa

terkandung

sejumlah

kata-kata.

Kata-kata itu sendiri terdiri atas dua jenis pengertian,


yakni :

Denotatif, arti sebagaimana tercantum dalam


kamus (dictionary meaning)

Konotatif,

arti

emosional

atau

mengandung

penilaian tertentu/ kiasan (emotional or evaluate


meaning)
B.

Proses Komunikasi Sekunder


Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada

orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai


media kedua setelah memakai lambang (bahasa) sebagai
media pertama.

Pemakaian sarana dikarenakan prose

komunikasi yang dilakukan relatif jauh atau dengan jumlah


yang banyak. Beberapa sarana atau medium yang dapat
digunakan untuk melakukan proses komunikasi sekunder
di antaranya, surat, telepon, faxsimili, majalah, surat
kabar, radio, TV, film, e-mail, serta internet.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Hakekat Komunikasi
Pada hakekatnya, suatu proses atau kegiatan
komunikasi merupakan :
1. Komunikasi Sebagai Proses Sosial
Artinya, tindakan komunikasi antar individu atau
kelompok yang melibatkan intensitas, motivasi
dan

kemampuan

yang

berlangsung

terus

menerus tanpa akhir.


Hal tersebut menjadikan komunikasi merupakan
hal

yang

bersifat

kompleks,

berubah secara kontinyu.

dinamis

serta

Komunikasi sebagai

proses membuat sifat komunikasi menjadi suatu


hal tidak dapat diulang (irreversible).
Proses

dan

Simbol

disatukan

oleh

adanya

makna. Makna juga merupakan suatu persepsi


seseorang

terhadap

pesan.

Bahasa

menunjukkan suatu tingkat kemajuan kemajuan


teknologi

pada

masyarakat.

Hal

tersebut

diakibatkan karena bahasa sebagai salah satu


simbol dari komunikasi sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor lingkungan (faktor di luar individu

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

yang

melakukan

komunikasi),

adapun

yang

termasuk faktor lingkungan adalah :


a. Faktor fisik

c. Faktor Sosial

b. Faktor psikologis

d. Faktor waktu

2. Komunikasi Sebagai Peristiwa Sosial


Artinya, saat terjadi proses sosial maka terjadi
juga peristiwa komunikasi. Peristiwa Komunikasi
disebut juga kejadian interaksi dari sejumlah
orang dengan perantaraan lambang-lambang
komunikasi.

interaksi dari sejumlah orang

tersebut menjadikan peristiwa komunikasi sama


dengan peristiwa sosial.
Adapun hal-hal yang terjadi dalam peristiwa
sosial tersebut adalah :
a. Proses produksi
b. Proses seleksi
c. Pengaruh dari sistem lambang-lambang yang
digunakan.
3. Komunikasi Sebagai Ilmu
Dalam hal ini komunikasi dipandang sebagai
ilmu yang bersifat multi disipliner, dalam artian
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

bahwa ilmu komunikasi berkembang melalui


disiplin dari sejumlah ilmu lain, seperti :
a. Politik
b. Psikologi
c. Matematika
d. Antropoligi
e. Dll
Hal tersebut terbukti dengan adanya sejumlah
model dasar ilmu komunikasi dari beberapa ahli
di luar bidang komunikasi, di antaranya :
a. Harold Dwight Lasswell (Politik) --> The
Founding Fathers
b. Lewin (Psikologi) --> The Founding Fathers
c. Paul Felix Lazarsfeld (Sosiologi) --> The
Founding Fathers
d.

Carl Iver Hovland ((Psikologi) --> The


Founding Fathers

e. Claudio Shanon (Matematik)


f.

Newcomb

g. Dll
4. Komunikasi Sebagai Ketrampilan

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Antar

komunikasi

dan

bidang

profesional

terdapat kaitan yang sangat signifikan. Sebagai


penunjang

suatu

profesi

yang

menuntut

pemahaman pada sifat dasar komunikasi, maka


cara dalam melakukan teknik berkomunikasi
yang

kompeten

dan

efektif

sangatlah

menentukan.
Karena

komunikasi

skill/ketrampilan

khusus

dipandang
yang

sebagai

berlaku

pada

banyak bidang, maka munculah bidang karir


untuk para profesional komunikasi, seperti :
a. Komunikasi massa
b. Komunikasi organisasi
c. Komunikasi politik
d. Periklanan
e. Public relation
f.

Riset komunikasi

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

[3]
Teori Komunikasi
3.1

Tentang Teori

Teori merupakan abstraksi dari realitas.

Oleh

karena itu, posisi teori sangat penting karena ia memang


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

menjelaskan tentang realitas atau kenyataan tersebut.


Meskipun demikian, teori tidaklah bersifat abstrak dalam
arti

yang

sesungguhnya,

karena

pengalaman

selalu

mempengaruhi dan merupakan dasar dari pembentukan


teori

tersebut,

sehingga

mempengaruhi

pada

konsepsi

gilirannya

teori

seseorang

akan

tentang

pengalamannya.

Pengertian Teori
Menurut Bates (2005), teori dapat dilihat sebagai
keseluruhan generalisasi dan prinsip yang dikembangkan
untuk satu bidang tertentu. Selain itu, teori juga adalah
sebuah sistem asumsi, prinsip, dan antarhubungan yang
dibuat untuk menjelaskan serangkaian fenomena tertentu.
Secara

implisit,

teori

metateori dan metodologi.

seringkali

mengandung

Namun, pada umumnya, inti

dari teori adalah ide pokok yang menjelaskan makna dari


sebuah

fenomena

tertentu.

Metateori

itu

sendiri

merupakan landasan filsafat dari sebuah teori, yakni


merupakan serangkaian ide mendasar tentang bagaimana
seharusnya sebuah fenomena tertentu dipikirkan dan
dipelajari.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Dikemukakan M.J. Bates (2005) dalam bukunya


yang

diberi

theories,

judul

and

An

introduction

models,

untuk

to

metatheories,

mendefinisikan

teori,

setidaknya dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang,


yakni, sudut pandang sains atau eksakta dan sudut
pandang sosial.
1.

Teori dalam Ilmu Sains


Secara klasik, perkembangan teori dalam ilmu-ilmu
alam atau sains mengikuti proses description, prediction,
explanation.

Pada tahap pertama, sebuah fenomena

alam mendapat penjelasan atau deskripsi. Tentu saja sulit


menyelidiki sesuatu tanpa menjelaskannya lebih dahulu.
Lalu, ketika sudah ada beberapa pengetahuan tentang
sebuah fenomena tertentu, ilmuwan mulai membuat
dugaan atau prediksi tentang

keterkaitan, proses, atau

urutan kejadan (sequences) tentang fenomena tersebut.


Lantas, berdasarkan pengujian tentang dugaan-dugaan
tersebut itulah maka dikembangkan penjelasan atau
eksplanasi yang biasa disebut teori.
Dalam bidang sains pula lah pengertian teori
dikaitkan dengan metode ilmiah yang biasa disebut
metode

sederhana

untuk

melakukan

induksi-deduksi

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

(nave inductive-deductive method).

Ben-Ari (2005),

menguraikan bahwa kegiatan seorang ilmuwan dimulai


dari pengamatan terhadap jagat raya (universe) dan
merekam hasil pengamatannya itu sebagai fakta ilmiah.
Setelah itu, ia (ilmuwan) melakukan proses induksi
dengan

memeriksa

berbagai

hasil

pengamatannya

tersebut untuk kemudian membuat generalisasi yang


dapat disebut sebagai sebuah teori tentang fakta yang
bersangkutan.
Selanjutnya dilakukan deduksi dengan memakai
logika untuk memperkirakan benar-tidaknya teori dengan
melakukan

berbagai

eksperimen.

Jika

eksperimennya

berhasil, maka teorinya mendapatkan pembenarannya.


Jika tidak, maka teori tersebut dapat dianggap salah.
2.

Teori dalam Ilmu Sosial


Dalam

ilmu-ilmu

sosial,

Sarantakos

(1998)

menyatakan bahwa pengertian teori pada umumnya


adalah pengertian yang dipakai oleh ilmu pasti (alam) dan
yang kemudian diimpor oleh aliran positivis ke dalam
sosiologi.
Perlu diingat bahwa sosiologi dan ilmu-ilmu lain
pada awalnya cenderung menggunakan metode penelitian
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

ilmu pasti (alam) yang sudah terlebih dahulu terbangun


dalam tradisi ilmiah.

Belakangan, terjadi penolakan

terhadap penggunaan prinsip-prinsip ilmu pasti tersebut,


sehingga para pemikir sosiologi dan kebudayaan mulai
menggunakan prinsip-prinsip yang berbeda.

Kendati

begitu, pengertian teori yang digunakan oleh ilmu pasti


(alam) tetap mendominasi pengertian umum.
Pengertian teori seperti ini di dalam ilmu sosialbudaya sebagian besarnya didasari pada pandangan yang
percaya bahwa ada persamaan antara ilmu sosial dan ilmu
alam, dan bahwa seorang ilmuwan harus menghindari
subjektivitas dan spekulasi.
Di dalam pengertian ini, maka teori secara umum
dapat

diartikan

sebagai

serangkaian

proposisi

(atau

pernyataan tentang kebenaran) yang sudah diuji secara


sistematis dan dikaitkan secara logis, dibangun melalui
serangkaian penelitian untuk menjelaskan suatu fenomena
sosial. Pembuatan teori dalam pengertian ini didasarkan
pada cara-cara sistematis yang mengandung prosedur
yang

jelas,

eksplisit

dan

formal

di

setiap

langkah

penelitian.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Pengertian teori sebagaimana diungkapkan di atas


tidak sepenuhnya diterima oleh para penganut paham
yang menolak positivism, terutama dalam hal hubungan
sebab-akibat. Adapun kaum yang menolak positivisme di
bidang ilmu sosial menolak penyederhanaan fenomena
masyarakat

sebagai

hubungan

sebab-akibat

yang

digambarkan dalam rumus-rumus statistik.


Pembahasan

tentang

aliran

pandangan

yang

menerima dan menolak positivisme ini memerlukan ruang


yang lebih luas, dan tidak akan diulas lebih jauh di sini.
Pada

umumnya,

kita

lebih

mudah

memakai

istilah

kuantitatif dan kualitatif untuk membahas perbedaan


antara keduanya. Pengertian teori yang berpuncak pada
penjelasan

sebab-akibat

sebagaimana

diulas

di

atas

adalah pengertian yang pada umumnya dipakai oleh


penelitian kuantitatif.
Menurut

Schwandt

(2001),

penelitian

memakai pengertian yang sedikit berbeda.


demikian, terdapat

kualitatif
Dengan

4 (empat) pengertian teori dalam

penelitian kualitatif, yaitu :

Sebagai generalisasi yang diperoleh melalui


penelitian empiris.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Sebagai penjelasan sebab-akibat yang padu dan


sistematis tentang berbagai fenomena sosial.

Sebagai orientasi atau perspektif untuk melihat


masalah,

memecahkan

masalah,

dan

memahami serta menjelaskan realitas sosial.

Sebagai

teori

kritis

(critical

theory),

yang

merupakan cara membuat teori dan produk dari


cara membuat teori itu. Cara dan produk ini
bertentangan

dengan

cara

pandang

yang

menghasilkan dua pengertian pertama karena :


a)

Melakukan

tinjauan

kritis

terhadap

konsep, pemahaman, kategori yang saat ini


sudah

ada

tentang

kehidupan

sosial

manusia, yang selama ini dianggap sudah


dari sananya (taken for granted).
b)

Menganggap teori sebagai sesuatu

yang melekat kepada praxis. Dalam tradisi


empiris,

ilmuan

kegiatan

ilmiahnya

bukan

sosial

sehari-hari,

kehidupan

beranggapan

bahwa

bagian

dari

melainkan

sebuah kegiatan terpisah dan netral. Kalau


sebuah teori akan diterapkan, maka harus
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

ada kegiatan lain yang tidak digolongkan


sebagai ilmiah. Teori kritis, sebaliknya,
menganggap bahwa seorang ilmuan harus
punya

kepentingan

sekaligus

punya

dan

nilai

setiap

empiris

teori

(praktis)

maupun normatif.
c)

Merupakan teori yang menggunakan

metode kritik secara terus menerus dan


ketat (imminent critique) terhadap semua
pemikiran yang saat ini sudah ada, bekerja
dari dalam struktur pemikiran tersebut untuk
menemukan pertentangan-pertentangan dan
hal-hal yang selama ini disembunyikan.
Jadi,

secara

eksplisit

para

teoritisi

kritis

bermaksud membongkar tatanan ilmiah yang


selama ini dibangun lewat cara-cara non-kritis.
Perbedaan pengertian teori dalam ilmu sosial juga
dapat muncul karena pandangan yang menekankan cara
dan proses pembentukan teori. Misalnya, Strauss dan
Corbin (1998), sebagai penganjur grounded theory yang
sering dipakai oleh para peneliti kualitatif, berpendapat

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

bahwa teori memang dibangun dari konsep dan proposisi


sebagaimana yang diuraikan di atas.
Tetapi

mereka

menegaskan

bahwa

metodologi

grounded theory akan menghasilkan teori yang padat


konsep

karena

para

penelitinya

lebih

berupaya

mengungkapkan proses yang sesungguhnya terjadi di


dalam interaksi antar manusia.

Setelah mengamati

sebuah proses secara seksama dan terinci, para peneliti


grounded theory menemukan pola dan tahap yang secara
analitis dapat dilihat sebagai bagian-bagian yang terpisah
tetapi mempunyai keterkaitan.
Identifikasi pola dan tahap inilah yang merupakan
konseptualisasi atau penemuan konsep, yang kemudian
dilanjutkan dengan proposisi dan akhirnya teori. Dengan
kata lain, terjadi proses dari bawah ke atas (bottom up)
dan dari data kasar ke konsep yang semakin halus.
Sementara itu kita juga musti ingat, bahwa jika
teori-teori

ilmu

alam

pada

umumnya

datang

dari

pengamatan terhadap jagat raya dan fenomena alam


untuk menjelaskan gejala itu, maka teori-teori ilmu sosial
sebenarnya juga muncul dari pandangan tentang moral.
Sebagaimana dijelaskan oleh Heilbron (1995), teori ilmu
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

sosial pada awalnya bukan hanya merupakan upaya


menjelaskan

apa

yang

bagaimana

manusia

dilakukan

bertingkah

manusia
laku,

atau

tetapi

juga

bagaimana seharusnya manusia bertindak dengan tepat


dan bijaksana di dalam lingkungan sosialnya.
Menurut Best (2004) secara umum setiap teori
sosial memiliki 4 (empat) elemen utama, yaitu :
1) Epistemologi atau teori tentang pengetahuan
(theory

of

knowledge)

yang

merupakan

penjelasan tentang bagaimana manusia dapat


mengetahui/mempelajari

apa

yang

manusia

perlu ketahui. Semua teori sosial mengandung


petunjuk

tentang

bagaimana

mendapatkan

pengetahuan tentang suatu hal.


2) Ontologi atau teori tentang realita untuk
menjelaskan

atau

memberikan

dasar

pemahaman tentang kenyataan, atau tentang


apa saja gejala yang nyata dapat dipelajari.
3) Lokasi historis untuk menjelaskan bilamana
teori tersebut pertama dibentuk, dalam konteks
situasi

seperti

apa,

agar

pengguna

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

teori

memiliki pengetahuan latarbelakang tentang


teori yang bersangkutan.
4) Serangkaian

usulan

(prescription)

untuk

digunakan sebagai panduan dalam kegiatan


sehari-hari sebagai mahluk sosial.
Sementara itu, secara umum istilah teori dalam
ilmu

sosial

mengandung

beberapa

pengertian,

di

antaranya,
1) Teori adalah abstraksi dari realitas;
2) Teori adalah terdiri dari sekumpulan prinsip dan
defenisi

yang

secara

konseptual

mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris


secara sistematis;
3)

Teori

terdiri

dari

asumsi-asumsi,

proposisi-

proposisi, dan aksioma-aksioma dasar yang


saling berkaitan;
4)

Teori

terdiri

dari

teorema-teorema,

generalisasi-generalisasi

yang

diterima

yakni
atau

dapat dibuktikan secara empiris.


Dari unsur di atas dapat disimpulkan bahwa teori
pada dasarnya merupakan konseptualisasi atau penjelasan
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

logis dan empirik tentang suatu fenomena. Bentuknya


merupakan

pernyataan-pernyataan

yang

berupa

kesimpulan tentang suatu fenomena.


Sementara itu, Alexis Stan mendefinisikan teori ke
dalam 3 (tiga) kategori, yakni :
1. Adalah

penjelasan

atau

pernyataan

umum

mengenai fenomena-fenomena yang mencakup


sejumlah

besar

hubungan

di

fenomena
antara

dan

hubungan-

fenomena-fenomena

tersebut.
2. Adalah proposisi yang memberikan penjelasan
tentang suatu fenomena atau gejala.
3. Adalah sekumpulan hukum-hukum atau prinsipprinsip

umum

ang

saling

berhubungan

mengenai salahsatu aspek daripada realitas.

Sifat-Sifat Teori
Dalam

pengertian

orang

kebanyakan,

teori

dipahami sebagai sesuatu yang tidak praktek, atau


kebalikan dari praktek, dan bahkan tidak ada faktanya.
Sebenarnya, anggapan tersebut tidak terlalu salah jika

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

yang dimaksudkannya adalah hypothetical theory semata,


tanpa ada tindak lanjut pengujiannya.
Orang hanya berpraanggapan, berpraduga, atau
berkesimpulan tertentu terhadap adanya fakta dibalik
fenomena yang tampak.

Misalnya, ketika di Indonesia

terjadi krisis ekonomi yang awalnya dimulai akhir tahun


1997-an, yang kemudian diikuti oleh keterpurukan nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga titik terendah.
Lantas,

banyak

orang

berteori

bahwa

itu

merupakan dampak dari krisis identitas, yakni akibat


korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara serta
akibat ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintahan,
dan masih banyak lagi teori-teori yang muncul tentang
masalah tersebut, bahkan ada yang mengklaim, kalau
semua itu semata karena kesalahan manajemen Soeharto
sebagai presiden Indonesia kala itu.
Semua teori tersebut pada dasarnya hanyalah
sebuah dugaan atau hipotesis belaka tanpa ada yang
menguji validitas dan reliabilitasnya. Di sini, yang disebut
teori bukan itu maknanya, tapi sudah melibatkan aspekaspek

praktis

sebagai

kelanjutannya

atau

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

bahkan

didahului dengan kegiatan praktis, kemudian disusunlah


penjelasan lengkap atas kegiatan dimaksud.
Konsep

dan

penjelasan

dimaksud

itulah

yang

dikategorikan sebagai teori, terutama jika penjelasanpenjelasannya benar.

Artinya memenuhi kaidah-kaidah

tertentu, seperti sistematis, runtut, didukung data empiris,


dan adanya tahapan analisis untuk menguji hipotesis tadi,
yang

akhirnya

terbentuklan

suatu

temuan

atau

kesimpulan.
Teori

memang

digunakan

untuk

menjelaskan

konsep-konsep secara luas tentang suatu fenomena,


hingga menemukan faktanya. Sekaitan dengan itu, untuk
menggeneralisasikan konsep akan teori sedikitnya terbagi
atas 2 (dua) kelompok, yakni :

Semua teori bersifat abstraksi, atau merupakan


abstraksi

abstraksi

dari

fenomena.

Teori

komunikasi informasi bukan merupakan proses


yang dikonseptualisasikan, sehingga masingmasing teori itu terpisah satu sama lain. Teori
hanya memusatkan diri pada sesuatu hal dan
mengabaikan

halhal

lainnya.

Dalam

pemahaman ini tidak ada teori tunggal. Atau


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

teori dipandang sebagai sebuah sistem kecil


yang seolah berdiri sendiri, tanpa dikonteksan
dengan teori lain yang sejenis.

Semua

teori

dipandang

sebagai

suatu

konstruksi, yang merupakan ciptaan dari ide


manusia. Teori mewakili cara peneliti melihat
lingkungannya, namun teori itu sendiri tidak
merefleksikan realitas. Teori memang bukan
sekadar alat untuk mengungkapkan fakta-fakta
tersembunyi. Teori adalah cara melihat faktafakta,

mengorganisasikannya,

mewakilinya.

dan

akhirnya

Intinya, teori merupakan suatu

cara untuk melihat dan berpikir tentang dunia.


Diibaratkan bahwa teori lebih baik disebut
sebagai lensa yang digunakan pada observasi,
daripada sebuah cermin tentang dunia.

Fungsi Teori
Mengenai

fungsi

teori,

secara

rinci

Littlejohn

menyatakan ada 9 (sembilan) fungsi dari teori tersebut,


antara lain :

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

1. Mengorganisasikan

dan

menyimpulkan

pengetahuan tentang suatu hal. Hal ini berarti


dalam

mengamati

melakukan

realitas

tidak

sepotong-sepotong. Namun

boleh
perlu

mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal


yang terjadi dalam kehidupan nyata. Pola-pola
dan hubungan-hubungan harus dapat dicari dan
ditemukan. Pengetahuan yang diperoleh dari
pola atau hubungan itu kemudian disimpulkan.
Hasilnya (berupa teori) akan dapat dipakai
sebagai rujukan atau dasar bagi upaya-upaya
studi berikutnya.
2. Pemusatan atau focusing. Di samping fungsinya
untuk

mengorganisasikan

data,

teori

juga

berfungsi untuk memusatkan perhatian kepada


beberapa

variabel

secara

tertentu,

tidak

sembarang. Analoginya, seperti melihat peta,


dimana
dengan

hanya

bagian-bagian

lingkungan

tertentu

sekitarnya

saja
yang

diperhatikan, dan tidak perlu melihat wilayah


lainnya. Intinya, apa yang akan dilihat dan

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

diperhatikan, itulah yang menjadi titik perhatian


teori.
3. Menjelaskan.

Teori

harus

mampu

membuat

suatu penjelasan tentang hal yang diamatinya.


Misalnya

mampu

menjelaskan

pola-pola

hubungan dan menginterpretasikan peristiwaperistiwa tertentu. Teori memberikan penunjuk


jalan

bagi

penafsiran,

penjelasan,

dan

pemahaman akan kompleksitas hubungan antar


manusia.

Dengan

membicarakan

fungsi-fungsi

hubungan

antar

memahami

manusia,

atau

teori

tentang

maka

variabel-

variabel yang terlibatnya pun sangat beragam,


seberagam aspek kehidupan manusia itu sendiri
yang serba beda dan unik.
4. Pengamatan.
penjelasan,

Teori
tapi

tidak

juga

sekedar

memberi

memberikan

petunjuk

bagaimana cara mengamatinya, berupa konsepkonsep operasional yang akan dijadikan patokan
ketika mengamati hal-hal rinci yang berkaitan
dengan

elaborasi

menawarkan

teori.

sesuatu

Teori

berfungsi

yang

bersifat

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

observasional. Teori tidak hanya menunjukkan


apa yang diamati melainkan juga bagaimana
mengamati. Dengan kata lain, teori itu bersifat
praktis.

Langkah

dalam

pengujian

teori

ini

terkadang tidak cukup hanya dengan teknik


hipotetis

saja,

melainkan

harus

dilakukan

pengujian langsung di lapangan.


5. Membuat
diamati

prediksi.
berlaku

Meskipun

pada

masa

kejadian
lalu,

yang
namun

berdasarkan data dan hasil pengamatan ini


harus dibuat suatu perkiraan tentang keadaan
yang

bakal

terjadi

apabila

hal-hal

yang

digambarkan oleh teori juga tercermin dalam


kehidupan di masa sekarang. Fungsi prediksi ini
terutama sekali penting bagi bidang-bidang
kajian komunikasi terapan seperti persuasi dan
perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi,
dinamika kelompok

kecil, periklanan, public

relations dan media massa.


6. Fungsi heuristik atau heurisme. Arti harfiahnya
adalah membantu untuk menemukan.

Bahwa

teori yang baik harus mampu merangsang


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

penelitian selanjutnya. Hal ini dapat terjadi


apabila konsep dan penjelasan teori cukup jelas
dan

operasional

sehingga

dapat

dijadikan

pegangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.


7. Komunikasi. Teori tidak harus menjadi monopoli
penciptanya.

Teori

harus

dipublikasikan,

didiskusikan dan terbuka terhadap kritikan, yang


memungkinkan untuk menyempurnakan teori.
Dengan cara ini maka modifikasi dan upaya
penyempurnaan teori akan dapat dilakukan.
8. Fungsi kontrol yang bersifat normatif. Asumsiasumsi teori dapat berkembang menjadi nilainilai atau norma-norma yang dipegang dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, teori
dapat berfungsi sebagai sarana pengendali atau
pengontrol tingkah laku kehidupan manusia.
9. Generatif.

Maksudnya

adalah

menggunakan

teori untuk menantang kehidupan budaya yang


sudah ada dan melahirkan budaya yang baru.
Dengan
mencapai

kata

lain,

teori

perubahan.

Di

berfungsi

untuk

samping

turut

memperkuat norma yang berlaku, teori juga


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

punya potensi untuk merubah norma yang


sedang berlalu.

Ketika Galileo, seorang ahli

astronomi Italia (1564-1642) mengemukakan


teori

mengenai

bumilah

yang

sistem

tata

mengelilingi

surya,

bahwa

matahari,

maka

pandangan masyarakat, terutama kaum gereja


(termasuk sebagian besar ilmuwan saat itu)
menjadi gempar dan tidak percaya, meskipun
lama kelamaan menjadi percaya juga. Padahal
kepercayaan dan keyakinan selama berabadabad

ke

belakang,

mataharilah

yang

mengelilingi bumi. Sekarang, sebagian orang


awam juga masih ada yang tidak percaya bahwa
bumi mengelilingi matahari.

Prinsip Teori
Penjelasan dalam teori tidak hanya menyangkut
penyebutan nama-nama serta pendefenisian dari variabelvariabel, tetapi juga berupaya untuk mengidentifikasikan
keberaturan hubungan di antara variabel-variabel.
Menurut Litlejohn (1987), penjelasan dalam teori
berdasarkan pada prinsip keperluan (the principle of
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

necessity), yakni suatu penjelasan yang menerangkan


variabel-variabel apa yang mungkin diperlukan untuk
menjelaskan atau menghasilkan sesuatu.
Misalnya untuk menghasilkan variable X, mungkin
diperlukan variabel Y dan Z. Selanjutnya dijelaskan pula
bahwa prinsip ini terdiri dari 3 macam, yaitu :
1. Causal Necessity (keperluan kausal).
Adalah berdasarkan pada azas sebab-akibat.
Misalnya, karena ada X dan Z maka ada Y.
2. Practical Necessity (keperluan praktis).
Mengacu pada hubungan tindakan-konsekuensi.
Menurut prinsip ini X dan Z memang bertujuan
untuk menghasilkan Y.
3. Logical Necessity (keperluan logis).
Prinsip ini berdasarkan asas konsistensi logis.
Artinya X dan Z secara konsisten dan logis akan
selalu menghasilkan Y.

Pengembangan Teori
Proses pengembangan atau pembentukan teori
umumnya mengikuti model pendekatan eksperimental
yang lazim dipergunakan dalam ilmu pengetahuan alam.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Menurut

pendekatan

deductive

method,

ini,

biasa

proses

disebut

Hyphotetif-

pengembangan

teori

melibatkan 4 (empat) tahap sebagai berikut :


1. Developing

questions

(mengembangkan

pertanyaan)
2. Forming hyphotheses (membentuk hipotesis)
3. Testing the hyphotheses (menguji hipotesis)
4. Formulating theory (memformulasikan theory)
Ada

beberapa

patokan

yang

dapat

dijadikan

sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi kesahihan teori,


antara lain :
1. Cakupan teoritis (theoritical scope). Teori yang
dibangun harus memiliki keberlakuan umum.
Artinya

dapat

dijadikan

standar

untuk

mengamati fenomena yang berkaitan dengan


teori itu.
2. Kesesuaian (appropriatness). Apakah isi teori
sesuai

dengan

permasalahan

pertanyaan-pertanyaan
teoritis

yang

diteliti.

atau

Artinya

landasan pikirnya dapat memberikan cara yang


sesuai dan benar untuk menjawab pertanyaan
penelitian.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

3. Heuristic. Apakah suatu teori yang dibentuk


punya potensi untuk menghasilkan penelitian
atau

teori-teori

lainnya

yang

berkaitan.

Sebagaimana telah dijelaskan diawal suatu teori


merupakan

hasil

konstruksi

atau

ciptaan

manusia, maka suatu teori sangat terbuka untuk


diperbaiki.
4. Validity.

Konsistensi

internal

dan

eksternal.

Artinya memiliki nilai-nilai objektivitas

yang

akurat, karena teori merupakan suatu acuan


berpikir.

Konsistensi

internal

mempersoalkan

apakah konsep dan penjelasan teori konsisten


dengan pengamatan, sementara itu konsistensi
eksternal mempertanyakan apakah teori yang
dibentuk didukung oleh teori lainnya yang telah
ada.
5. Parsimony. Kesederhanaan, artinya teori yang
baik adalah teori yang berisikan penjelasanpenjelasan yang sederhana.
Sementara itu, sekaitan dengan perubahan teori
sesuai dengan sifatnya, menurut Thomas Kuhn, (dalam
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Littlejohn,

1996)

setidaknya

terdapat

(tiga)

cara

perubahan suatu teori, yakni sebagai berikut :


1. Tumbuh meluas (grouwth by extension). Konsep
yang ada bertambah dan berkembang secara
meluas. Dari konsep satu ke konsep-konsep lain
sesuai dengan sifat perkembangannya. Di sini
aspekaspek baru dimunculkan.
2. Tumbuh meningkat (growth by intension). Hal ini
berkaitan

dengan

peningkatan

pemahaman

seseorang

pada

daya

konsep

yang

digagasnya.
3. Berubah melalui revolusi. Teori berubah atau
berkembang

secara

normal

jika

memenuhi

kaidah tumbuh meluas dan meningkat seperti


dua konsep di atas, namun ada perubahan lain
yang

tidak

seperti

itu,

melainkan

melalui

revolusi. Dalam revolusi ilmiah, dua paradigma


diadu satu dengan yang lainnya.

Paradigma

lama mewakili sains normal, sedangkan yang


baru menggambarkan revisi dari yang lama tadi.
Dalam hal ini konsep-konsep lama diubah secara
radikal

dan

berbeda,

dirumuskan

kembali

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

definisinya

secara

menyeluruh.

Dengan

demikian, bidang studi lama bisa saja mati, dan


yang baru bisa dilahirkan, serta perkawinan
antara keduanya juga bisa terjadi.

3.2

Tentang Teori Komunikasi


Para ahli komunikasi telah lama berupaya untuk

memberikan penjelasan mengenai pengertian 'komunikasi'


melalui berbagai teori yang dikemukakannya.

Namun

nyatanya, semakin banyak upaya yang dilakukan, justru


menjadikan pengertian komunikasi semakin beragam.
Berbagai perbedaan pandangan tersebut semata
dikarenakan

para

ahli

komunikasi

tersebut

memiliki

ketertarikan yang berbeda-beda pula terhadap berbagai


bidang atau aspek yang tercakup dalam ilmu komunikasi.
Mereka

juga

memiliki

pandangan

yang

tidak

sama

mengenai hal apa yang menjadi fokus perhatian atau


aspek apa dalam komunikasi yang menurut mereka paling
penting dalam kajian ilmu dan teori komunikasi.
Kendati banyak perbedaan pandangan tersebut,
namun

melalui

penelaahan

secara

melalui

suatu

metamodel teori komunikasi yang bersifat menyeluruh


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

(komprehensif) dapat membantu menjelaskan berbagai


topik dan asumsi serta membantu dalam melakukan
pendekatan terhadap berbagai teori yang ada. Metamodel
teori komunikasi tersebut menyediakan suatu sistem yang
kuat untuk mengorganisir berbagai teori komunikasi.
Dalam menjelaskan berbagai teori komunikasi yang
jumlahnya banyak tersebut, Craig membaginya ke dalam
7 (tujuh) kelompok pemikiran atau tujuh tradisi pemikiran,
antara lain :
1.

Sosiopsikologi (Sociopsychological)
Pemikiran

sosiopsikologi
sosial.

yang

berada

memandang

Teori-teori

yang

di

individu
berada

bawah

naungan

sebagai

makhluk

di

bawah

tradisi

sosiopsikologi memberikan perhatiannya antara lain pada


perilaku individu, pengaruh, kepribadian dan sifat individu
atau bagaimana individu melakukan persepsi.
Sosiopsikologi digunakan dalam topik-topik tentang
pribadi

individu,

pesan,

percakapan,

hubungan

interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan


kajian tentang masyarakat. Tradisi ini mewakili perspektif
objektif/scientific.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Penganut tradisi ini percaya bahwa kebenaran


komunikasi bisa ditemukan melalui pengamatan yang teliti
dan sistematis. Tradisi ini mencari hubungan sebab-akibat
yang

dapat

memprediksi

kapan

sebuah

perilaku

komunikasi akan berhasil dan kapan akan gagal.


Adapun

indikator

keberhasilan

dan

kegagalan

komunikasi terletak pada ada tidaknya perubahan yang


terjadi pada pelaku

komunikasi, terutama

komunikan atau sasaran komunikasi.

pada diri

Semua itu dapat

diketahui melalui serangkaian eksperimen.


Salah satu tokoh dari tradisi ini adalah Carl I
Hovland, adalah seorang ahli psikologi yang sekaligus
peletak dasar-dasar penelitian eksperimen yang berkaitan
dengan efek-efek komunikasi, yakni sebagai berikut :

Menjadi peletak dasar proposisi empirik yang


berkaitan dengan hubungan antara stimulus
komunikasi,

kecenderungan

audiens

dan

perubahan opini.

Memberikan kerangka awal untuk membangun


teori berikutnya.

Hovland mengungkapkan, dalam formula who says


what to whom with what effect, sedikitnya terdapat 3
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

(tiga) variabel yang memiliki sifat persuasif, yakni : Who--sumber pesan; What---isi pesan.; dan Whom---karakteristik
audiens.
Sementara

efek

utama

yang

diukur

adalah

perubahan pendapat yang dinyatakan melalui skala sikap


yang diberikan sebelum dan pesan disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan. Jadi, perhatian penting
dalam tradisi ini, antara lain perihal pernyataan, pendapat
(opini), sikap, persepsi, kognisi, interaksi dan efek atau
pengaruh.
2.

Sibernetika (Cybernetic)
Sibernetika memandang komunikasi sebagai suatu

sistem

dimana

berbagai

elemen

yang

terdapat

di

dalamnya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.


Komunikasi dipahami sebagai sistem yang terdiri dari
bagian-bagian yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Sibernetika digunakan dalam topik-topik tentang diri
individu, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok,
organisasi, media, budaya dan masyarakat.
Ide

komunikasi

sebagai

pemrosesan

informasi

pertama kali dikemukakan oleh Shannon & Weaver dengan


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

karyanya Mathematical Theory Communication.

Bahkan

teorinya diterima secara luas sebagai salah satu benih


yang keluar dari studi komunikasi. Menurut teori ini,
komunikasi dipandang sebagai transmisi pesan.
Karya mereka tersebut berkembang selama Perang
Dunia

kedua

di

Bell

Telephone

Laboratories

di AS.

Eksperimennya dilakukan pada saluran kabel telepon dan


gelombang radio bekerja dalam menyampaikan pesan.
Meskipun

eksperimennya

sangat

berkaitan

dengan

masalah eksakta, tapi mereka mengklaim bahwa teori


tersebut bisa diterapkan secara luas terhadap semua
pertanyaan

tentang

komunikasi

insani

(human

communication).
Jadi, dalam tradisi ini konsep-konsep penting yang
dikaji antara lain pengirim, penerima, informasi, umpan
balik, redudancy, dan sistem. Walaupun dalam tradisi ini
seringkali mendapat kritik, terutama berkenaan dengan
pandangan asumtif yang cenderung menyamakan antara
manusia dengan mesin dan menganggap bahwa suatu
realitas atau gejala timbul karena hubungan sebab akibat
yang linier.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

3.

Retorika (Rhetorical)
Retorika didefinisikan sebagai seni membangun

argumentasi dan seni berbicara. Dalam perkembangannya


retorika juga mencakup proses untuk menyesuaikan ide
dengan orang dan menyesuaikan orang dengan ide
melalui

berbagai

macam

pesan.

Sekaitan

dengan

komunikasi sebagai ilmu bicara yang sarat seni, sedikitnya


ada 6 (enam) keistimewaan sebagai ciri tradisi ini, yakni :
1.

Keyakinan bahwa berbicara membedakan

manusia dari binatang.


2.

Ada kepercayaan bahwa pidato publik yang

disampaikan dalam forum demokrasi adalah


cara yang lebih efektif untuk memecahkan
masalah politik.
3.

Retorika merupakan strategi dimana seorang

pembicara

mencoba

memengaruhi

seorang

audiens dari sekian banyak audiens melalui


pidato yang jelas-jelas bersifat persuasif. Public
speaking pada dasarnya adalah komunikasi satu
arah.
4.

Pelatihan kecakapan pidato adalah dasar

pendidikan kepemimpinan. Seorang pemimpin


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

harus mampu menciptakan argumen-argumen


yang

kuat

lalu

dengan

lantang

menyuarakannya.
5.

Menekankan pada kekuatan dan keindahan

bahasa

untuk

menggerakkan

orang

banyak

secara emosional dan menggerakkan mereka


untuk

beraksi/bertindak.

Pengertian

Retorika

lebih merujuk kepada seni bicara daripada ilmu


berbicara.
6.

Sampai tahun 1800-an, perempuan tidak

memiliki
haknya.

kesempatan
Jadi,

keistimewaan

untuk

retorika
bagi

menyuarakan

merupakan

pergerakan

sebuah

wanita

di

Amerika yang memperjuangkan haknya untuk


bisa berbicara di depan publik.
4.

Semiotika (Semiotic)
Semiotika adalah ilmu tentang tanda dan cara

tanda-tanda itu bekerja. Sebuah tanda adalah sesuatu


yang menunjukkan sesuatu yang lain. Contohnya, asap
menandai

adanya

api.

Lebih

lanjut,

Pawito

(2007)

menyatakan, semiotika lebih memusatkan pada perhatian


lambang-lambang dan simbol-simbol, dan memandang
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

komunikasi sebagai suatu jembatan antara dunia individuindividu

dengan

ruang

di

mana

lambang-lambang

digunakan oleh individu-individu untuk membawa maknamakna tertentu kepada khalayak.


Semiotika memandang komunikasi sebagai proses
pemberian makna melalui tanda yaitu bagaimana tanda
mewakili objek, ide, situasi, dan sebagainya yang berada
diluar diri individu. Semiotika digunakan dalam topik-topik
tentang pesan, media, budaya dan masyarakat.
5.

Sosiokultural (Sociocultural)
Cara pandang sosiokultural menekankan gagasan

bahwa realitas dibangun melalui suatu proses interaksi


yang terjadi dalam kelompok, masyarakat dan budaya.
Sosiokultural lebih tertarik untuk mempelajari pada cara
bagaimana

masyarakat

secara

bersama-sama

menciptakan realitas dari kelompok sosial, organisasi dan


budaya mereka. Sosiokultural digunakan dalam topik-topik
tentang diri individu, percakapan, kelompok, organisasi,
media, budaya dan masyarakat.

Premis sosiokultural

adalah ketika orang berbicara, mereka sesungguhnya


sedang memproduksi dan memproduksi kembali budaya.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Sebagian besar orang beranggapan bahwa kata-kata


mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi.
Pandangan seseorang tentang realitas sebenarnya
dibentuk oleh bahasa yang telah digunakannya sejak
dilahirkan ke dunia. Ahli bahasa dari Universitas Chicago,
Edwar Sapir dan Benyamin Lee Whorf adalah figur yang
mempelopori tradisi sosio cultural ini.

Hipotesis yang

diusungnya

suatu

adalah

struktur

bahasa

budaya

menentukan apa yang orang pikirkan dan lakukan.


Dapat

dibayangkan

menyesuaikan

dirinya

bagaimana
dengan

seseorang

realitas

tanpa

menggunakan bahasa, dan bahwa bahasa hanya sematamata digunakan untuk mengatasi persoalan komunikasi
atau refleksi tertentu.
Hipotesis ini menunjukkan bahwa proses berpikir
dan

cara

gramatika

memandang
dari

dunia

bahasa

yang

dibentuk

oleh

struktur

digunakan.

Secara

fungsional, bahasa adalah alat yang dimiliki bersama


untuk mengungkapkan gagasan (socially shared), karena
bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di
antara

anggota-anggota

kelompok

sosial

menggunakannya.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

untuk

Bahasa diungkapkan dengan kata-kata dan katakata

tersebut

Contohnya,

sering

terhadap

menyebutnya
gedang.

cau

diberi

arti

buah
dan

arbiter

pisang,

orang

jawa

(semaunya).

orang

sunda

menyebutnya

Secara formal, bahasa adalah semua kalimat

yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan


bahasa. Setiap bahasa dapat dikatakan mempunyai tata
bahasa atau grammarnya tersendiri.
6.

Kritis (Critical)
Istilah teori kritis berasal dari kelompok ilmuwan

Jerman yang dikenal dengan sebutan Frankfurt School.


Para teoritisinya mengadopsi pemikiran Marxis. Kelompok
ini telah mengembangkan suatu kritik sosial umum,
dimana komunikasi menjadi titik sentral dalam prinsipprinsipnya. Sistem komunikasi massa merupakan fokus
yang sangat penting di dalamnya. Tokoh-tokoh pelopornya,
adalah Max Horkheimer, Theodore Adorno serta Herbert
Marcuse.
Ketika
berimigrasi

bangkitnya
ke

Amerika.

Nazi
Di

di

sana

Jerman,
mereka

mereka
menaruh

perhatian besar pada komunikasi massa dan media


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

sebagai struktur penindas dalam masyarakat kapitalistik,


khususnya struktur di Amerika.
Teori

kritis

mengungkap

menganggap

tugasnya

adalah

kekuatan-kekuatan

penindas

dalam

masyarakat melalui analisis dialektika. Teori kritis juga


memberikan perhatian yang sangat besar pada alat-alat
komunikasi

dalam

masyarakat.

Komunikasi

sendiri

merupakan suatu hasil dari tekanan antara kreativitas


individu dalam memberi kerangka pesan dengan kendalakendala sosial terhadap kreativitas tersebut.
Salah satu kendala utama pada ekspresi individu
adalah bahasa itu sendiri. Kelas-kelas dominan dalam
masyarakat menciptakan suatu bahasaa penindasan dan
pengekangan,

yang

membuat kelas

pekerja menjadi

sangat sulit untuk memahami situasi mereka dan untuk


keluar dari situasi tersebut.
Kewajiban dari teori kritis adalah menciptakan
bentuk-bentuk

bahasa

baru

yang

memungkinkan

diruntuhkannya paradigma dominan. Hal itulah yang


diungkapkan oleh Jurgen Habermas, tokoh terkemuka
kelompok Franfurt School di era berikutnya.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Habermas

menaruh

perhatian

khusus

pada

dominasi kepentingan teknis dalam masyarakat kapitalis


kontemporer. Dalam masyarakat seperti itu, publik dan
swasta terjalin sampai pada tingkat di mana sektor publik
tidak mampu mempertahankan diri terhadap penindasan
kepentingan teknis swasta. Idealnya, publik dan swasta
seimbang, dan sektor publik harus cukup kuat untuk
memberikan suatu iklim bagi kebebasan gagasan dan
debat.
Dari bahasan tersebut, jelaslah bahwa Habermas
menilai, komunikasi sangat penting bagi pembebasan.
Bahasa sendiri merupakan hal pokok bagi kehidupan
manusia, dan bahasa menjadi alat dimana kepentingan
pembebasan dipenuhi. Karenanya, kompetensi komunikasi
diperlukan

untuk

partisipasi

yang

efektif

dalam

pengambilan keputusan.
7.

Fenomenologi (Phenomenology)
Fenomenologi

memandang

komunikasi

sebagai

pengalaman melalui diri sendiri atau diri orang lain melalui


dialog.

Tradisi

memandang

menginterpretasikan

manusia

pengalaman

secara

mereka

aktif

sehingga

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

mereka

dapat

memahami

lingkungannya

melalui

pengalaman personal dan langsung dengan lingkungan.


Fenomenologi memberikan penekanan yang sangat
kuat terhadap persepsi dan interpretasi dari pengalamanpengalaman subjektif manusia.

Pendukung teori ini

berpandangan bahwa cerita atau pengalaman individu


adalah lebih penting dan memiliki otoritas lebih besar dari
pada

hipotesa

penelitian

sekalipun.

Fenomenologi

digunakan dalam teori-teori tentang pesan, hubungan


interpersonal, budaya dan masyarakat.
Berbagai
masing-masing

perbedaan
kelompok

yang
tradisi

terkandung
komunikasi

dalam
tersebut

mempengaruhi pada cara melakukan riset atau penelitian


komunikasi dan mempengaruhi pilihan teori yang akan
digunakan. Meski fenomenologi adalah sebuah filosofi
yang mengagumkan, pada dasarnya menunjukkan analisis
terhadap

kehidupan

fenomenologi
mempersepsi

sehari-hari.

adalah
serta

pada

Titik

berat

bagaimana

memberikan

tradisi
individu

interpretasi

pada

pengalaman subyektifnya.
Bagi
seseorang

seorang
lebih

fenomenologis,

penting

daripada

cerita

kehidupan

axioma-axioma

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

komunikasi. Seorang psikologis, Carl Rogers percaya


bahwa

kesehatan

kliennya

akan

pulih

ketika

komunikasinya mampu menciptakan lingkungan yang


nyaman baginya untuk berbincang atau berkomunikasi.
Dia menggambarkan tiga kondisi yang penting dan
kondusif bagi perubahan suatu hubungan dan kepribadian,
yakni :
a. Kecocokan/kesesuaian, adalah kecocokan antara
perasaan dalam hati individu dengan tampilan
luar . Orang yang tidak memiliki kecocokan akan
mencoba

mempengaruhi,

bermain

peranan,

sembunyi di balik suatu tedeng aling-aling.


b. Hal positif yang tidak bersyarat, adalah sebuah
sikap

penerimaan

yang

bukan

merupakan

kesatuan dalam penampilan.


c. Pemahaman empatik.
Setiap teori pada dasarnya selalu menggunakan
cara atau metode riset yang berbeda yang secara umum
dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar paradigma
penelitian yaitu, 1) objektif; dan 2) interpretatif.

Objektif
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Ilmu pengetahuan seringkali diasosiasikan dengan


sifatnya yang objektif (objectivity) yang berarti bahwa
pengetahuan selalu mencari standarisasi dan kategorisasi.
Dalam

hal

ini,

para

peneliti

melihat

bahwa

dunia

sedemikian rupa sehingga peneliti lain yang memakai cara


atau metode melihat yang sama akan menghasilkan
kesimpulan yang sama pula.
Dengan kata lain, suatu replikasi atau penelitian
yang berulang-ulang akan selalu menghasilkan kesimpulan
yang persis sama sebagaimana penelitian dalam ilmu
pengetahuan alam (natural sciences).
Penelitian
sering

disebut

yang

menggunakan

dengan

penelitian

metode

empiris

objektif

(scientific

scholarship) atau positivis. Perlu ditegaskan bahwa apa


yang dikenal selama ini sebagai tipe penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif masuk dalam kategori penelitian
objektif positivis ini.

Interpretatif
Mereka yang memakai pendekatan ini disebut
sebagai humanistic

scholarship.

(kuantitatif/kualitatif)

bertujuan

Jika metode
untuk

objektif

membuat

standarisasi observasi maka metode subjektif (penelitian


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

interpretatif) berupaya menciptakan interpretasi. Jika ilmu


pengetahuan berupaya untuk mengurangi perbedaan di
antara para peneliti terhadap objek yang diteliti, maka
para peneliti humanistik berupaya untuk memahami
tanggapan subjektif individu.
Pendekatan interpretatif ini memandang bahwa
metode penelitian ilmiah tidaklah cukup untuk dapat
menjelaskan misteri' mengenai pengalaman manusia
sehingga diperlukan unsur manusiawi yang kuat dalam
penelitian.

Kebanyakan

mereka

yang

berada

dalam

kelompok ini lebih tertarik pada kasus-kasus individu


daripada kasus-kasus umum.
Berdasarkan klasifikasi teori komunikasi dari Robert
Craig tersebut, teori komunikasi memiliki sifat objektif dan
interpretatif, maka kelompok teori komunikasi yang paling
objektif adalah Sosisopsikologi, sedangkan kelompok teori
yang paling subjektif interpretatif adalah fenomenologi,
sosiokultural dan kritis.
pendekatan

harfiah,

Sementara itu, berdasarkan

teori

komunikasi

bisa

dibilang

konseptualisasi atau penjelasan logis mengenai fenomena


komunikasi dalam kehidupan.

3.3

Teoritisi Komunikasi

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Dalam rangka melacak teori komunikasi tentunya


perlu terlebih dahulu melakukan penelaahan terhadap
pemikiran para pakar dari disiplin ilmu sosial secara umum
serta para pakar disiplin ilmu komunikasi secara khusus.
Ilmu komunikasi sendiri mengalami perkembangan
pesat di Amerika.

Sejumlah ilmuwan turut membantu

mengembangkannya.

Sejumlah tokoh, seperti Dewey,

Cooley, Park dan Mead ditenggarai sebagai tokoh sentral


bagi perkembangan ilmu Komunikasi di dunia, khususnya
di Amerika.
Mereka menekankan pendekatan fenomenologis
pada

komunikasi

manusia,

menitikberatkan

bahwa

subjektivitas individual ketika mempersepsi suatu pesan


secara hakiki adalah kualitas manusiawi. Jadi, mereka
berpendapat,

bagaimana

informasi

bagaimana

dan

seseorang
makna

mengartikan

tersebut

diberikan

kepada suatu pesan merupakan suatu aspek fundamental


dari proses komunikasi.
Lebih jelasnya tentang pendapat mereka terhadap
ilmu dan teori komunikasi, berikut uraian singkatnya.
Kendati, tidak dianggap sebagai orang komunikasi, namun

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

pemikirannya

memberikan

pengaruh

besar

terhadap

perkembangan ilmu dan teori komunikasi.

John Dewey
John Dewey adalah seorang dosen filsafat pada
Universitas Michigan dari tahun 1884 s.d. 1894.

Dalam

pernyataannya, Dewey berpandangan kalau komunikasi


massa

merupakan

sarana

perubahan

sosial

(social

change).
Karenanya, dibantu seorang mahasiswanya, Robert
Park, ia menerbitkan surat kabar bernama Thought News.
Tujuannya

untuk

melaporkan

penemuan-penemuan

mutakhir ilmu sosial dan untuk membahas masalahmasalah sosial. Walaupun usaha-usaha penerbitannya
tersebut gagal. Namun Dewey tidak pernah menyerah
dalam upaya menampilkan perubahan sosial berdasarkan
potensi media massa.
Dewasa
fragmatiknya,

ini,

Dewey

karenanya

komunikasi yang pertama.

terkenal
ia

dijuluki

karena
sebagai

filsafat
filsuf

Dewey berkeyakinan bahwa

suatu idea akan benar apabila dipraktekkan. Pragmatisme


menolak dualisme pikiran dan keyakinan, subjek dan
objek.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Charles Horton Cooley


Cooley dilahirkan di Ann Arbor, Michigan. Semasa
hidupnya,m yakni dalam rentang 1864 s.d 1929, ia
berkarir sebagai pengajar di universitas yang menjadi
almamaternya dulu, Universitas Michigan.
Minat
pendapat

teoritisnya
dirinya

yang

paling

mengenai

(komunikasi)

terhadap

mengatakan,

keturunan

pengaruh

perubahan
dan

terkenal

adalah
interaksi

indivdu.

individualisme

Cooley
bukan

merupakan penentu kepribadiaan seseorang. Sebaliknya,


ia menganggap, komunikasi dalam kelompok

primer

merupakan landasan utama dari sosialisasi.


Dalam skema konseptualnya, Cooley menempatkan
komunikasi pada nilai yang tinggi, suatu mekanisme
dalam formasi yang ia sebut the looking glass sely yang
amat penting. Ini ebrarti bahwa interaksi dengan ortang
lain bagaikan sejenis cermin yang membantu penentukan
konsep

diri

memegang

seseorang.
peranan

Bagi
sebagai

Cooley,

komunikasi

sarana

sosialisasi.

Karenanya, kKomunikasi menjadi tali pengikat masyarakat.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Robert E. Park
Oleh para pakar komunikasi, Park dianggap sebagai
teoritikus komunikasi massa yang pertama. Bahkan, Park
juga dianggap sebagai peneliti komunikasi massa yang
pertama. Park adalah seorang pemimpin utama Chicago
School of Sociology.
sosiolog,

kendati

Karenanya, Park adalah seorang

pada

perkembangannya

ia

banyak

berkecimpung dalam ilmu komunikasi.


Tahun

1887,

Park

bekerja

sebagai

wartawan.

Selama bekerja sebagai reporter untuk sejumlah media


massa, Park banyak melakukan pengamatan mengenai
sejumlah

perilaku

menyimpang,

semisal

kejahatan,

pelacuran, dan tindak kriminalitas lainnya.

Dia juga

menyelidiki jurnalisme yang menjadi sarana perkasa


dalam perubahan sosial masyarakat.
Park mendefinisikan komunikasi sebagai proses
sosial psikologis dimana seseorang mampu menerima
sikap dan pandangan orang lain.

Pernyataan yang

subjektivis ini menyanggap model komunikasi linear, suatu


pemikiran satu arah yang kemudian menjadi dasar teori
informasi Claude Shannon dan Warren Weaver (1950).

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Adapun konsepsi Komunikasi yang diusung Park


menunjukkan bahwa dua orang atau lebih dapat bertukar
informasi

selama

berlangsungnya

proses

komunkasi

dimana keduanya memberikan makna yang berbeda.

George Herbert Mead


Dalam kumpulan materi kuliahnya saat ia mengajar
filsafat di Universtas Chicago yang berjudul, Mind, Self
and Society tentang interaksionisme simbolik, Mead
menekankan, komunikasi manusia sebagai agen sosialisasi
yang fundamental.
Mead menegaskan bahwa diri (the self) mulai
berkembang pada seorang individu di saat ia belajar
memerankan orang lain, belajar mengintimidasi peranan
orang lain dan mengantisifasi tanggapan mereka terhadap
peranan orang lain.
Mead
dirinya

menyatakan,

melalui

berkomunikasi

interaksi

individu-individu

menyadari

dengan

lain

dengannya.

orang

Mead

yang

menegaskan,

keampuhan empatik terdapat dalam penggunaan bahasa


yang dipelajarinya dalam interaksi sosial dalam kelompok
primernya.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

3.4

Teori Komunikasi
Dikemukakan

oleh

Littlejohn

(1989)

bahwa

berdasarkan metode penjelasan serta cakupan mengenai


objek

pengamatannya,

secara

umum

teori-teori

komunikasi dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) bagian


besar, yakni 1) teori-teori Umum (general theories); dan 2)
teori-teori kontekstual.

Teori-Teori Umum (General Theories)


Teori ini merupakan teori yang mengarah pada
bagaimana menjelaskan fenomena komunikasi berikut
metode

penjelasannya. Karenanya teori ini memberi

analisa pikir terhadap suatu teori, yang terdiri atas


sejumlah sub-teori lainnya, di antaranya :

Teori-Teori Fungsional dan Struktural


Ciri dan pokok pikiran dari teori ini adalah, individu
dipengaruhi oleh struktur sosial atau sistem sosial dan
individu

merupakan

bagian

dari

struktur

tersebut,

sehingga cara pandangnya dipengaruhi struktur yang


berada di luar dirinya.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Pendekatan teori ini lebih menekankan tentang


sistem

sebagai

struktur

yang

berfungsi.

Adapun

karakteristik dari pendekatan ini adalah sebagai berikut :


a.

Mementingkan

kurun

waktu

(perubahan

sinkroni

tertentu)

dalam

(stabilitas
daripada

kurun

dalam

diacrony

waktu

tertentu).

Misalnya, dalam mengamati suatu fenomena


menggunakan dalil-dalil yang jelas dari suatu
kaidah.

Perubahan

terjadi

melalui

tahapan

metodologis yang baku.


b.

Cenderung memusatkan perhatiannya pada

akibat-akibat

yang

tidak

diinginkan

(unintended consequences) daripada hasil yang


sesuai

tujuan.

mempercayai

Pendekatan
konsep

ini

tidak

subjektivitas

dan

kesadaran. Fokusnya pada faktor-faktor yang


berada di luar kontrol kesadaran manusia.
c.

Memandang realitas sebagai sesuatu yang

objektif

dan

independen.

Oleh

karena

itu,

pengetahuan dapat ditemukan melalui metode


empiris yang cermat.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

d.

Memisahkan

bahasa

dan

lambang

dari

pemikiran dan objek yanng disimbolkan dalam


komunikasi.

Bahasa

hanyalah

alat

untuk

merepresentasikan apa yang telah ada.


e.

Menganut prinsip the correspondence theory

of truth. Menurut teori ini bahasa harus sesuai


dengan

realitas.

Simbol-simbol

harus

merepresentasikan sesuatu secara akurat.

Teori-Teori Behavioral dan Kognitif


Teori ini berkembang dari ilmu psikologi yang
memusatkan pengamatannya pada diri manusia secara
individual.

Beberapa pokok pikirannya adalah sebagai

berikut :
a. Salah satu konsep pemikirannya adalah model
stimulus-respon

(S-R)

yang

menggambarkan

proses informasi antara stimulus dan respon.


b. Mengutamakan analisa variabel.
pada

dasarnya

Analisis ini

merupakan

upaya

mengidentifikasi variabel-variabel kognitif yang


dianggap penting dan mencari hubungan antar
variabel.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

c. Menurut pandangan ini komunikasi dipandang


sebagai manifestasi dari proses berfikir, tingkah
laku dan sikap seseorang. Oleh karena itu,
variabel-variabel penentu memegang peranan
penting terhadap kognisi seseorang (termasuk
bahasa) yang biasanya berada di luar kontrol
individu.
Contoh lain teori atau model yang termasuk dalam
kelompok teori ini adalah Model Psikologi Comstock
tentang efek televisi terhadap individu. Tujuan model ini
adalah

untuk

memperhitungkan

dan

membantu

memperkirakan terjadinya efek terhadap tingkah laku


orang perorang dalam suatu kasus tertentu, dengan jalan
menggabungkan

penemuan-penemuan

atau

teori-teori

tentang kondisi umum dimana efek selama ini dapat


ditemukan.
Model

ini

dinamakan

model

psikologi

karena

melibatkan masalah-masalah keadaan mental dan tingkah


laku orang perorang.
hendaknya

dianggap

Model ini berpendapat, televisi


sederajat

dengan

setiap

pengalaman, tindakan atau observasi personal yang dapat


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

menimbulkan

konsekuensi

terhadap

pemahaman

(learning) maupun tindakan (acting).


Jadi model ini mencakup kasus dimana televisi tidak
hanya mengajarkan tingkah laku kepada khalayak yang
dapat dipelajari dari sumber-sumber lain.

Teori-Teori Konvesional dan Interaksional


Teori

ini

beranggapan,

berlangsung,

individu-individu

menggunakan

aturan-aturan

lambang-lambang.

Bukan

komunikasi
yang
dalam

hanya

dapat

berinteraksi
menggunakan

aturan

mengenai

lambang itu sendiri tetapi juga harus sepakat dalam giliran


berbicara,

bagaimana

bersikap

sopan

santun

atau

sebaliknya, bagaimana harus menyapa dan sebagainya.


Teori ini berkembang dari aliran interactionisme
simbolik yang menunjukan arti penting dari interaksi dan
makna. Adapun pokok pikiran teori ini adalah :
a. Kehidupan

sosial

merupakan

suatu

proses

interaksi yang membangun, memelihara, serta


mengubah

kebiasaan-kebiasaan

tertentu,

termasuk dalam hal ini bahasa dan simbol.


Komunikasi

dianggap

sebagai

alat

masyarakat (the glue of society).


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

perekat

b. Struktur

sosial

dilihat

sebagai

produk

dari

interaksi. Interaksi dapat terjadi melalui bahasa,


sehingga bahasa menjadi pembentuk struktur
sosial. Pengetahuan dapat ditemukan melalui
metode interpretasi.
c. Struktur sosial merupakan produk interaksi,
karena

bahasa

dan

simbol

direproduksi,

dipelihara serta diubah dalam penggunaannnya.


Sehingga focus pengamatannya adalah pada
bagaimana bahasa membentuk struktur social,
serta

bagaimana

bahasa

direproduksi,

dipelihara, serta diubah penggunaannya.


d. Makna dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu
dari konteks ke konteks. Sifat objektif bahasa
menjadi

relatif

dan

temporer.

Makna

pada

dasarnya merupakan kebiasaan-kebiasaan yang


diperoleh melalui interaksi. Oleh karena itu
makna dapat berubah dari waktu ke waktu,
konteks ke konteks, serta dari kelompok social
ke kelompok lainnya. Dengan demikian sifat
objektivitas dari makna adalah relative dan
temporer.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Teori-Teori Kritis dan Interpretif


Jenis teori ini berkembang dari tradisi sosiologi
interpretift, yang dikembangkan oleh Alfred Schulzt, dan
Paul Ricour.

Sedangkan teori kritis berkembang dari

pemikiran Max Weber, Marxisme dan Frankfurt.


Interpretif

berarti

pemahaman

yang

berusaha

menjelaskan makna dari suatu tindakan, karena suatu


tindakan dapat memiliki banyak arti, maka makna tidak
dapat dengan mudah diungkap begitu saja. Interpretasi
secara harfiah merupakan proses aktif dan inventif.
Teori interpretif umumnya menyadari bahwa makna
dapat berarti lebih dari apa yang dijelaskan oleh pelaku.
Jadi interpretasi adalah suatu tindakan kreatif dalam
mengungkap kemungkinan-kemungkinan makna.
Implikasi

social

kritis

pada

dasarnya

memiliki

implikasi ekonomi dan politik, tetapi banyak diantaranya


yang

berkaitan

komunikasi

dalam

dengan

komunikasi

masyarakat.

dan

Meskipun

tatanan
demikian,

teoritisi kritis biasanya enggan memisahkan komunikasi


dan elemen lainnya dari keseluruhan sistem. Jadi, suatu

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

teori kritis mengenai komunikasi perlu melibatkan kritik


mengenai masyarakat secara keseluruhan.
Pendekatan kelompok ini terutama sekali popular di
negara-negara Eropa.

Adapun karakteristik umum yang

mencirikan teori ini adalah a) Penekanan terhadap peran


subjektifitas yang didasarkan pada pengalaman individual;
b) Makna merupakan konsep kunci dalam teori-teori ini.
Pengalaman dipandang sebagai meaning centered; c)
Bahasa dipandang sebagai kekuatan yang mengemudikan
pengalaman manusia.
Di samping karakteristik di atas yang menunjukan
kesamaan, terdapat juga perbedaan mendasar antara
teori-teori

interpretif

dan

teori-teori

kritis

dalam

pendekatannya. Pendekatan teori interpretif cenderung


menghindarkan

sifat-sifat

preskriptif

dan

keputusan-

keputusan absolute tentang fenomena yang diamati.


Pengamatan menurut teori interpretif, hanyalah
sesuatu yang bersifat tentative dan relative. Sementara
teori-teori

kritis

lazimnya

cenderung

menggunakan

keputusan-keputusan absolut, preskriptif dan juga politis


sifatnya.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Jadi dapat disimpulkan

bahwa teori interpretif

ditujukan untuk memahami pengalaman hidup manusia,


atau

untuk

menginterpretasikan

makna-makna

teks.

Sedangkan teori kritis berkaitan dengan cara-cara di mana


kondisi

manusia

menciptakan

mengalami

berbagai

kendala

metode

dan

untuk

berusaha

memperbaiki

kehidupan manusia.

Teori-Teori Kontekstual
Berdasarkan konteks dan tingkatan analisisnya,
teori komunikasi dapat dibagi ke dalam 5 (lima) bagian
utama, yakni :
1.

Intra Personal Communication


Adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam
diri

seseorang.

bagaimana

Fokusnya

jalannya

adalah

proses

pada

pengolahan

informasi yang dialami seseorang melalui sistem


syaraf dan inderanya.

Umumnya membahas

mengenai proses pemahaman, ingatan, dan


interpretasi

terhadap

simbol-simbol

ditangkap melalui pancainderanya.


2.

Interpersonal Communication

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

yang

Komunikasi

antar

perorangan

dan

bersifat

pribadi baik yang terjadi secara langsung (nonmedia) atau tidak langsung (media). Fokus teori
ini adalah pada bentuk dan sifat hubungan,
percakapan,

interaksi

dan

karakteristik

diantara

orang-orang

komunikator.
3.

Group Communication
Fokus

pada

interaksi

dalam kelompok kecil. Komunikasi kelompok


juga

melibatkan

namun

komunikasi

pembahasannya

antar

pribadi,

berkaitan

dengan

dinamika kelompok, efisiensi dan efektifitas


penyampaian informasi dalam kelompok, pola
dan

bentuk

interaksi

serta

pembuatan

keputusan.
4.

Organization Communication
Adalah mengarah pada pola dan bentuk-bentuk
komunikasi yang terjadi dalam konteks dan
jaringan

organisasi.

Komunikasi

organisasi

melibatkan bentuk-bentuk komunikasi formal


dan informal. Pembahasan teori ini menyangkut
struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

manusia,

komunikasi

dan

proses

pengorganisasiannya serta budaya organisasi.


5.

Mass Communication
Adalah komunikasi melalui media massa yang
ditujukan pada sejumlah khalayak yang besar.
Proses komunikasi melibatkan keempat teori
sebelumnya.

Teori

ini

secara

umum

memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang


menyangkut struktur media, hubungan media
dan masyarakat, hubungan antara media dan
khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi
massa,

serta

dampak

komunikasi

massa

terhadap individu.
Sementara menurut Onong Uchjana Effendi (2000)
dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi
membagi teori komunikasi ke dalam 2 (dua) fase utama,
yakni :

1.

Teori Komunikasi Awal


Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari seratusan
teori dan model komunikasi yang diketengahkan para
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

pakar

komunikasi,

terutama

pakar

komunikasi

dari

Amerika. Namun, dalam materi ini tidak akan dipaparkan


secara keseluruhan, tetapi akan dipilih beberapa bentuk
saja dari teori komunikasi yang dianggap penting dan
memiliki korelatif dengan aplikasi komunikasi.
Menurut Onong Uchjana Effendy (2003) dalam
bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, teori dan
model komunikasi yang tampil pada era pertama sekitar
dekade 1940-an s.d 1950-an adalah sebagai berikut :

Lasswells Model (Model Lasswell)


Teori komunikasi yang dianggap paling awal (1948).
Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk
menerangkan

proses

komunikasi

adalah

menjawab

pertanyaan, Who says in which channel to whom with


what effect (Siapa mengatakan apa melalui saluran apa
kepada siapa dengan efek apa).
Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Lasswell
tersebut

merupakan

komunikasi,

yakni

bentuk

dari

unsur-unsur

proses

Message,

Media,

Communicator,

Receiver, dan Effect (timbal balik).

Adapun fungsi

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

komunikasi menurut Harold D. Lasswell adalah sebagai


berikut :
a. The

surveillance

of

the

environment

(pengamatan lingkungan)
b. The correlation of the parts of society in
responding

to

the

environment

(korelasi

kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika


menanggapi lingkungan).
c. The transmission of the social heritage from one
generation to the next (transmisi warisan sosial
dari generasi yang satu ke generasi yang lain).
Surveillance
kegiatan

yang

mengumpulkan

dimaksud
dan

Lasswell

menyebarkan

adalah,
informasi

mengenai peristiwa-peristiwa dalam suatu lingkungan.


Dengan

kata

lain,

perkataan

penggarapan

Sementara kegiatan yang disebut

berita.

correlation adalah

interpretasi terhadap informasi mengenai peristiwa yang


terjadi di lingkungan.
Dalam beberapa hal ini dapat didefinisikan sebagai
tajuk rencana atau propaganda. Sedangkan Kegiatan
transmission

of

culture

difokuskan

kepada

kegiatan

mengkomunikasikan informasi, nilai, dan norma sosial,


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

dari generasi satu ke generasi yang lain, atau dari anggota


suatu kelompok ke pendatang baru.

S O - R Theory (Teori S O - R)
Teori

S-O-R

sebagai

singkatan

dari

Stimulus

Organism-Respon ini semula berasal dari Psikologi. Kalau


kemudian menjadi sebuah teori komunikasi, hal ini karena
memang objek material dari Psikologi dan komunikasi
sama, yaitu manusia dimana jiwanya meliputi komponenkomponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi serta
konasi.
Menurut

teori

stimulus

respon

ini,

efek

yang

ditimbulkan merupakan suatu reaksi khusus terhadap


stimulus

khusus,

sehingga

seseorang

dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara


pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam teori
S-O-R ini adalah, 1) Pesan (Stimulus, S); 2) Komunikan
(Organisam, O); dan 3) Efek (Respon, R)
Dikemukakan Onong Uchjana Effendy (2000) dalam
proses komunikasi yang berkenaan dengan sikap adalah
Aspek How bukan aspek What maupun Why. Jelasnya

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

How to communicate, dalam hal ini How to change the


attitude, artinya bagaimana mengubah sikap komunikan.
Dalam

proses

perubahan

sikap

bahwa sikap tersebut dapat berubah.

tampak

sekali

Onong Uchjana

Effendy mengutip pernyataan dari Hovland, Janis dan


Kelley yang menyatakan bahwa, dalam sikap yang baru
ada tiga variabel penting, perhatian, pengertian, dan
penerimaan.
Jadi,

perubahan

sikap

yang

terjadi

pada

komunikan

(organism)

berlangung

secara

bertahap,

artinya

ketika

komunikan

tersebut

menerima

diri

pesan

(stimulus) maka yang pertama yang terjadi pada dirinya


adalah perhatian, lalu diikuti oleh pengertian dan terakhir
berlanjut pada tahap penerimaan.
Gambar 3.1
Teori S O R

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Sumber : Onong Uchjana Effendy, 2000 : 255

Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan


sikap

tergantung

kepada

proses

yang

terjadi

pada

individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada


komunikan mungkin akan diterima atau tidak diterima
oleh komunikan, komunikasi akan berlangsung jika ada
perhatian

terlebih

selanjutnya,

dahulu

komunikan

dari

komunikan.

mengerti

dan

Proses
setelah

menimbulkan pengertian maka komunikan mengolahnya


serta menerimanya (penerimaan) yang pada akhirnya
akan ditindak lanjuti dengan suatu sikap perilaku dari
komunikan.

S M C - R Model (Model S M C - R)
Rumus S-M-C-R merupakan singkatan dari Source,
yang berarti sumber atau komunikator, M singkatan dari
Message yang berarti pesan, C singkatan dari Channel
yang berarti saluran atau media, dan R singkatan dari
Receiver yang berarti penerima atau komunikan.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Jangan keliru dengan singkatan pada teori S O R


dimana S adalah singkatan dari Stimulus yang berarti
pesan. Sedangkan R singkatan dari Response yang dalam
bahasa Indonesia diartikan tanggapan. Khusus mengenai
istilah Channel yang disingkat C pada rumus S-M-C-R itu
yang berarti saluran/media, komponen menurut Edward
Sappir mengandung dua pengertian, yakni primer dan
sekunder.
Media sebagai saluran primer adalah lambang,
misalnya bahasa, kial (gesture), gambar atau warna, yaitu
lambang-lambang

yang

dipergunakan

komunikasi

muka

face-to-face

tatap

khusus

dalam

communication).

Sedangkan media sekunder adalah media yang berwujud,


baik media massa maupun media nirmassa.
Jadi, komunikator pada komunikasi tatap muka
hanya menggunakan satu media saja, misalnya bahasa,
sedangkan

pada

komunikasi

bemedia

seorang

komunikator, misalnya wartawan, penyiar atau reporter


menggunakan dua media, yakni media primer dan media
sekunder, jelasnya bahasa dan sarana yang ia operasikan.

The Mathematical Theory of Communication

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Teori

matematikal

ini

acapkali

disebut

model

Shannon dan Weaver, karena teori komunikasi manusia


yang muncul tahun 1949 ini merupakan perpaduan
gagasan Claude E. Shannon dan Warren Eaver.
Shannon pada tahun 1948 mengetengahkan teori
matematik dalam komunikasi permesinan (engineering
communication), yang kemudian bersama Warren pada
tahun 1949 diterapkan pada proses komunikasi manusia
(human

communication).

Sejak

saat

itu,

komunikasi

dipergunakan dalam pengertian yang luas yang mencakup


semua prosedur dimana pikiran seseorang mempengaruhi
pikiran orang lain.
Gambar 3.2
Model Matematikal Shannon dan Weaver

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Sumber : Onong
Uchjana Effendi, 2003 : 257

Gambar di atas menunjukkan, sumber informasi


(information

source)

memproduksi

sebuah

(message)

untuk dikomunikasikan. Pesan tersebut dapat terdiri dari


kata-kata lisan atau tulisan, musik, gambar, dan lain-lain.
Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi isyarat
(signal) yang sesuai bagi saluran yang akan dipergunakan.
Saluran (channel) adalah media yang menyalurkan isyarat
dari pemancara kepada penerima (receiver).
Dalam percakapan sumber informasi adalah benak
(brain)

pemancar

adalah

mekanisme

suara

yang

menghasilkan isyarat, saluran (channel) adalah udara.


Penerima (receiver) melakukan kebalikan operasi
yang dilaksanakan pemancar, yakni merekonstruksi pesan
dari isyarat. Sementara tujuan (destination) adalah orang
atau

benda

kepada

siapa

atau

kepada

apa

pesan

ditujukan.

The Osgood and Schramm Circular Model (Model


Sirkular Osgood dan Schramm)

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Jika model Shannon dan Weaver merupakan proses


linier, model Osggod dan Schramm dinilai sebagai sirkular
dalam

derajat

Shannon

yang

dan

tinggi.

Weaver

Perbedaan

lainnya,

menitikberatkan

jika

perhatiannya

langsung pada saluran yang menghubungkan pengirim


(sender) dan penerima (receiver), Schramm dan Osgood
menitikberatkan pembahasannya pada perilaku pelaku
utama dalam proses komunikasi.
Shannon dan Weaver membedakan source dengan
transmitter
Dengan

dan

kata

antara

lain,

dua

receiver

dengan

fungsi

dipenuhi

distination.
pada

sisi

pengiriman (transmiting) dan pada sisi pemnerimaan


(receiving) dari proses.
Pada Schramm dan Osgood ditunjukkan fungsinya
yang

hampir

sama.

Digambarkannya

dua

pihak

berperilaku sama, yaitu encoding atau menajdi, decoding


atau menjadi balik, dan interpreting atau menafsirkan.
Gambar 3.3
Model Sirkular Osgood dan Schramm

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Sumber : Onong Uchjana Effendi, 2003 : 258

DanceHelical Model (Model Helical Dance)


Model komunkasi helical ini dapat dikaji sebagai
pengembangan dari model sirkular dari Osggod dan
Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linier
dan

sirkular,

kebanyakan

Dance
orang

mengatakan
menganggap

bahwa

dewasa

ini

bahwa

pendekatan

sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses


komunikasi.
Padahal. Ia suatu bentuk melingkar yang semakin
membesar menunjukkan perhatian pada suatu fakta
bahwa proses komunikasi bergerak maju dan apa yang
dikomunikasikan kini akan mempengaruhi struktur dan isi
komunikasi yang datang menyusul.
Gambar 3.4
Model Helical Dance
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Sumber : Onong Uchjana Effendi, 2003 : 260

Proses komunikasi, seperti halnya semua proses


sosial, terdiri dari unsur-unsur, hubungan-hubungan dan
lingkungan-lingkungan

yang

terus

menerus

berubah.

Heliks menggambarkan bagaimana aspek-aspek dri proses


berubah dari waktu ke waktu.
Dalam percakapan misalnya, bidang kognitif secara
tetap

membesar

pada

mereka

yang

terlibat,

baik

komunikator maupun komunikan. Para aktor komunikasi


secara

berkesinambungan

memperoleh

informasi

mengenai topik termasa tentang pandangan orang lain,


pengetahuan dan sebagainya.

NewcombABX Model (Model ABX Newcomb)

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Pendekatan Theodore Newcomb (1953) terhadap


komunikasi adalah pendekatan seorang pakar psikologi
sosial berkaitan dengan interaksi manusia.
mengingatkan

kepada

diagram

Model ini

komunikasi

yang

berdasarkan pada pendekatan seorang pakar psikolog


sosial dan merupakan awal formulasi konsistensi kognitif.
Dalam bentuk yang paling sederhana dari kegiatan
komunikasi seseorang A menyampaikan informasi kepada
orang lain B mengenai sesuatu X. Model ini menyatakan
bahwa orientasi A (sikap) terhadap B dan terhadap X
adalah saling bergantung dan ketiganya membentuk
sistem yang meliputi empat orientasi.
Gambar 3.5
Model ABX Newcomb

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Sumber : Onong Uchjana Effendi, 2003 : 261

Keterangan gambar :
a. Orientasi A terhadap X termasuk sikap baik
terhadap X sebagai objek untuk didekati atau
dihindarkan maupun terhadap ciri-ciri kognitif.
b. Orientasi A terhadap B dalam pengertian yang
benar-benar sama.
c. Orientasi B terhadap X
d. Orientasi B terhadap A

The Theory of Cognitive Dissonance (Teori Disonansi


Kognitif)
Teori Disonansi Kognitif pertama kali dikembangkan
oleh Leon Festinger pada tahun 1962 (Communication
Capstone.

2001:

ketidakcocokan.

persuasion).

Disonansi

artinya

Menurut Festinger disonansi kognitif

adalah, Individu mencoba menghindari perasaan tidak


bahagia dan ketidakpastian dengan memilih informasi
yang

memperkokoh

keyakinannya

sambil

menolak

informasi yang bertentangan dengan kepercayaan yang


diyakininya,
Disonansi kognitif berarti ketidaksesuaian antara
kognisi sebagai aspek sikap dengan perilaku (behaviour)
yang terjadi pada diri seseorang. Orang yang mengalami
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

disonansi akan berupaya untuk mencari dalih untuk


mengurangi disonansinya.
Teori ini menjelaskan tentang adanya konflik batin,
atau konflik kepercayaan ketika orang akan menentukan
suatu

tindakan,

atau

adanya

berkaitan dengan orang lain.


berperilaku

ajeg

atau

konflik

kepercayaan

Pada umumnya orang

konsisten

dengan

apa

yang

diketahuinya. Tetapi pada kenyataan menunjukkan, sering


pula seseorang berperilaku tidak konsisten seperti itu. Jika
seseorang mempunyai informasi atau opini yang tidak
menuju ke arah menjadi perilaku, maka informasi atau
opini itu akan menimbulkan disonansi dengan perilaku.
Disonansi

Kognitif

terjadi

ketika

seseorang

dihadapkan kepada dua pilihan yang keduanya bagus,


namun harus menentukan salah satu pilihan tersebut,
kendati tidak yakin atas pilihannya itu. Dari situasi seperti
itu, ia harus mengurangi atau menurunkan pilihan lain
supaya dapat menenangkan dirinya sebagai konsekuensi
atas pilihannya itu.
Dengan kata lain, ia harus yakin kalau pilihannya
itu tepat, sehingga perasaannya tenang.
kepercayaan

bisa

berubah

karena

Sikap atau

adanya

terpaan

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

informasi yang selektif dan terus-menerus, meskipun


untuk kepercayaan, terutama agama, sangat sulit diubah.
Sikap dan kepercayaan yang dimaksudkan adalah yang
menyangkut suatu yang akan dilakukan seseorang atau
sekelompok orang.
Disonansi juga sering muncul dan sering dialami
ketika seseorang sedang mengalami masalah yang sangat
penting,

dimana

pilihan

atas

keputusan

menjadikannya sebagai pilihan yang tetap.

akan

Misalnya

dengan pameo, Jika salah pilih maka rugi seumur hidup,.

Innoculation Theory (Teori Inokulasi)


Teori

inokulasi

atau

teori

suntikan

merupakan

analogi dari suatu peristiwa medis yang dikembangkan


pertama kalinya oleh William Mcguire tahun 1961. Teori ini
menganalogikan,

seseorang

yang

terserang

penyakit

cacar, kemudian disuntikan serum cacar (imunisasi) untuk


merangsang mekanisme daya tahan tubuhnya.
Dalam dunia medis, suatu penyakit yang kurang
berbahaya akan memberikan imunitas terhadap seseorang
atas suatu penyakit yang lebih berbahaya.

Artinya,

seorang bisa disuntik dengan serum dengan maksud


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

untuk

meningkatkan

daya

tahan

terhadap

penyakit

tersebut.
Demikian pula halnya dengan orang yang tidak
memiliki informasi sama sekali mengenai suatu hal atau
tidak menyadari posisi mengenai hal tersebut, maka ia
akan lebih mudah untuk dipersuasi atau dibujuk (disuntik).
Karenanya, suatu cara untuk membuatnya agar tidak
mudah terkena pengaruh adalah menyuntiknya dengan
berbagai argumentasi balasan atau biasa dikenal dengan
istilah counterarguments.
Teori

ini

digunakan

untuk

menjelaskan

sifat

kekebalan atau ketahanan yang lebih besar terhadap diri


seseorang. Atau dalam konteks ini adalah bahwa proses
suplai

informasi

kepada

penerima

atau

komunikan

dilakukan sebelum komunikasi terjadi dengan harapan


bahwa informasi yang dikirimkannya mampu membuat
penerima atau komunikan tersebut lebih resistan.

The Bullet Theory of Communication (Teori Peluru)


Teori peluru ini merupakan konsep awal sebagai
efek komunikasi massa yang oleh para teoritis komunikasi

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

tahun 1970-an dinamakan Hypodermic Needle Theory


yang dapat diterjemahkan sebagai teori jarum hipodermik.
Penggagas teori ini adalah Wilbur Scramm pada
tahun 1950-an. Ia mengatakan, seorang komunikator
dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib
kepada khalayak yang pasif tidak berdaya.

Namun,

sejurus kemudian, 20 tahun berselang, atau sekitar tahun


1970-an,

Scramm

meralat

sendiri

teorinya

itu.

Menurutnya, khalayak yang menjadi sasaran komunikator


(media massa) ternyata tidak pasif.
Pengingkaran Scramm atas teorinya sendiri itu
mendapat dukungan dari Paul Lazarsfeld dan Raymond
Bauer. Lazarsfeld berpendapat bahwa jika khalayak atau
komunikan diterpa oleh peluru komunikasi, mereka tidak
akan jatuh terjerembab.

Pasalnya, terkadang peluru

tersebut tidak tembus. Dalam artian, ada kalanya efek


yang

timbul berlainan

dengan

tujuan

si penembak.

Namun, seringkali pula komunikan yang dijadikan sasaran


senang untuk ditembak.
Sementara

Raymond

Bauer

menilai,

khalayak

merupakan sasaran tembak yang tidak pasif, bahkan


mereka cenderung stubarn (keras kepala).

Secara aktif

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

mereka mencari yang diinginkan dari media massa. Jika


menemukannya,

mereka

(komunikan/khalayak)

akan

melakukan interpretasi sendiri sesuai dengan predisposisi


dan kebutuhannya.

2.

Teori Komunikasi Lanjutan


Teori komunikasi berlangsung terus menerus secara
berkesinambungan. Suatu teori yang dipakai sebagai
landasan pemikiran dalam suatu penelitian atau dipakai
sebagai pendekatan untuk menelaah suatu fenomena bisa
merupakan teori lama yang ditampilkan seorang cendekia
atau ahli satu dekade atau dua dekade sebelumnya,
bahkan lebih lama dari itu.
Berikut
umumnya

ini

adalah

berkaitan

teori-teori

dengan

komunikasi

media

massa

yang
yang

berkembang sejak tahun 1950-an dan terus mengalami


perkembangan

yang

signifikan

dan

penuh

inovasi

sehingga menyebabkan dampak yang dihasilkan menjadi


semakin kuat dan luas.

Four Theories of The Press (Empat Teori Pers)

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Dari

dimensi

sejarah

pertumbuhan

dan

perkembangan pers dunia, terdapat sedikitnya empat jenis


teori atau konsep dasar tentang pers, yang masing-masing
mencerminkan sistem sosial dan sistem politik dimana
pers itu berkembang.
Fred S. Siebert, Theodore Peterson dan Wibur
Schramm (1963), dalam bukunya yang diberi judul, Four
Theories of the Press membagi teori pers ke dalam 4
(empat) sistem pers yang berlaku diberbagai negara
hampir di seluruh dunia, yakni sebagai berikut, 1) teori
pers otoriter; 2) teori pers liberal; 3) teori pers komunis;
dan 4) teori pers tanggung jawab sosial.
1.

Teori Otoriter (Authorian Theory)


Teori otoriter lahir pada abad kelima belas sampai
keenam belas pada masa bentuk pemerintahan bersifat
otoriter (kerajaan absolut). Dalam teori ini, media massa
berfungsi

sebagai

penunjang

negara

(kerajaan)

dan

pemerintah dengan kekuasaan untuk memajukan rakyat


sebagai tujuan utama.
Dengan

teori

ini,

pemerintah

atau

penguasa

langsung menguasai dan mengawasi kegiatan media


massa.

Akibatnya,

sistem

media

massa

sepenuhnya

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

berada

di

bawah

pemberitaan

atau

pengawasan
informasi

pemerintah.

yang

akan

Setiap

diberitakan

mendapat pengawasan bahkan sortir terlebih dahulu dari


penguasa.

Kebebasan pers dalam teori ini sangat

bergantung

pada

kekuasaan

raja

yang

mempunyai

kekuasaan mutlak.
Dalam sistem ini manusia adalah bagian dari
masyarakat. Manusia baru dapat berarti kalau ia hidup
dalam kelompok.

Sebagai individu, kegiatannya sangat

terbatas. Kelompok lebih penting dari individu. Masyarakat


tercermin

dalam

organisasi-organisasi,

dan

yang

terpenting adalah negara.


Negara disebut sebagai tujuan akhir dari proses
organisasi masyarakat.
kegiatan.

Negara adalah pusat segala

Pengetahuan dan kebenaran dicapai melalui

interaksi individu.

Interaksi ini harus terkontrol dan

terarah, sehingga kepentingan akhir tidak dirugikan.


Berdasarkan
membentuk

asumsi
satu

di

sistem

atas,

teori

kontrol

ini

yang

cenderung
efektif

dan

menggunakan media massa sebagai alat penguasa.


Sistem politik Indonesia pada jaman Orde Baru
pernah menerapkan teori ini. A Muis (2005) mengatakan
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

negara-negara
menerapkan

yang

menganut

pemasungan

teori

terhadap

pers

otorian,

kebebasan

pers

seperti pemberlakukan UU no 11 tahun 1966 juncto UU no


21

tahun

1982.

Isinya,

secara

tersurat

memberi

kewenangan kepada pemerintah untuk mengatur polapola komunikasi sistem pers.


2.

Teori Liberal (Libertarian Theory)


Sistem pers liberal berkembang pada rentang abad
ke-17 dan ke-18 sebagai dampak dari peristiwa revolusi
industri di eropa dan perubahan besar di dalam pemikiranpemikiran masyarakat di Barat pada waktu itu yang lebih
dikenal sebagai abad Aufklarung atau abad pencerahan.
Dalam teori ini, manusia pada dasarnya punya hakhaknya

secara

mengembangkan

alamiah
potensinya

untuk

mengejar

dan

apabila

diberikan

iklim

kebebasan dalam hal menyatakan pendapat (freedom of


speech). Hal ini tidak mungkin berlaku apabila ada kontrol
pemerintah.
Menurut
hakekatnya

paham

dilahirkan

liberalisme,
sebagai

manusia

makhluk

bebas

pada
yang

dikendalikan oleh ratio atau akalnya. Kebahagiaan dan


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

kesejahteraan individu merupakan tujuan dari manusia,


masyarakat, dan negara. Manusia sebagai makhluk yang
menggunakan

akalnya

untuk

mengatur

dunia

sekelilingnya dan dapat mengambil keputusan-keputusan


yang sesuai dengan kepentingannya.
Oleh karena kemampuan yang dimilikinya ini, maka
manusia merupakan unsur utama dari dunia peradaban
dan sekaligus sebagai motor penggeraknya.
istimewa
masyarakat

yang

diberikan

libertarian

ini

kepada

Kedudukan

individu

mengakibatkan

dalam

timbulnya

anggapan bahwa fungsi dari masyarakat adalah untuk


memajukan

kepentingan

anggota-anggotanya

secara

individual.
Mengenai hakekat kebenaran dan pengetahuan,
paham leberal memandang sebagai tidak berasal dari
kelompok
merupakan

kecil

orang-orang

monopoli

mereka,

yang
akan

berkuasa

atau

tetapi

harus

ditemukan sendiri oleh manusia dengan manfaatkan


akalnya.
Mengenai kebebasan pers, teori ini menilai pers
harus punya kebebasan yang luas untuk membantu
manusia dalam usahanya mencari kebenaran.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Untuk

mencari

kebenaran,

manusia

memerlukan

kebebasan

untuk memperoleh informasi dan pikiran-pikiran yang


hanya dapat secara efektif diterima ketika itu, apabila
disampaikan melalui pers.
Sistem politik Indonesia, terutama pada tahun 1950
s.d

1959

melalui

perberlakukan

menerapkan teori pers liberal.

UUD-S,

pernah

Peraturan perundangan

tentang pers masih mengacu pada KUHP warisan kolonial.


Realitas kehidupan pers benar-benar menggambarkan
penerapan teori pers liberal. Pers pada masa ini cenderung
tidak lagi dipergunakan untuk perjuangan negara, namun
dipergunakan sebagai terompet bahkan alat propaganda
partai.
Banyak surat kabar yang beredar merupakan organ
dari

partai

politik

pada

sistem

politik

waktu

itu.

Sementara Surat Kabar Merdeka dan Indonesia Raya


merupakan surat kabar yang masih bisa disebut sebagai
surat kabar yang netral (memperjuangkan kepentingan
bangsa).
3.

Teori Komunis Soviet (Soviet Communist Theory)

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Teori ini berkembang pada awal abad ke 20 sebagai


akibat dari sistem komunis di Uni Soviet.

Sistem ini

mendasarkan diri pada teori Karl Marx tentang perubahan


sosial yang diawali oleh teori dialektika Hegel.
Sesuai

dengan

sejarah

kelahirannya

serta

pertumbuhannya yang tidak dapat dilepaskan dari sejarah


ideologi komunis dan berdirinya negara Uni Soviet, maka
teori pers ini lebih sering disebut dengan istilah teori pers
totalitar soviet atau pers komunis soviet.
Dalam teori komunis ini, media massa merupakan
alat pemerintah (partai) dan bagian integral dari negara.
Ini berarti, media massa harus tunduk pada perintah dan
kontrol dari pemerintah atau partai. Tunduknya media
massa pada partai komunis membawa arti lebih dalam,
yaitu sebagai alat dari partai komunis yang berkuasa.
Kritik diijinkan dalam media massa, tapi kritik terhadap
dasar ideologi dilarang.
Media massa melakukan apa yang terbaik menurut
pemimpin elit negara dan partai, dan apa yang terbaik
bagi elit negara dan partai. Yang dilakukan media massa
untuk mendukung komunis dan negara sosialis merupakan
perbuatan moral, sedangkan perbuatan membahayakan
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

atau merintangi pertumbuhan komunis adalah pembuatan


immoral.
Fungsi pers komunis ditetapkan sebagai alat untuk
melakukan indoktrinasi massa atau pendidikan massa
yang dilancarkan oleh partai. Bimbingan dan pendidikan
massa ini dilakukan melalui propaganda dan agitasi yang
merupakan salah satu aspek terpenting dari fungsi partai
dan kegiatan formal negara. Tunduknya pers secara total
kepada partai komunis ini membawa konsekuensi bahwa
kebebasan dibatasi untuk menerbitkan berita-berita atau
pandangan-pandangan sendiri, demikian juga usahanya
memanfaatkan

kebebasan

untuk

sedapat

mungkin

melayani kepentingan atau pendapat para pembacanya.


4.

Teori Tanggungjawab Sosial (Social Responsibility Theory)


Teori tanggung

jawab

sosial

ini muncul pada

permulaan abad kedua puluh sebagai protes terhadap


kebebasan

yang

mutlak

dari

Teori

Libertarian

yang

mengakibatkan kemerosotan moral pada masyarakat.


Dasar pemikiran teori ini adalah kebebasan pers harus
disertai tanggung jawab kepada masyarakat.
Teori ini merupakan hasil pemikiran para ahli pikir
ketika itu yang merasa bahwa teori lebertarian murni dan
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

tradisional sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan zaman


dan kebutuhan masyarakat pada waktu itu. Teori ini sering
dianggap

sebagi

bentuk

revisi

terhadap

teori-teori

sebelumnya, yang menganggap bahwa tanggung jwab


pers terhadap masyarakat sangat kurang.
Hal ini ingin ditekankan sebagai orientasi yang
utama dari pers. Penekanan tanggung jawab moral kepada
masyarakat

dengan

usaha

untuk

menghindari

kemungkinan terjadinya keadaan yang membahayakan


kesejahteraan umum.
Teori ini berasal dari dari sebagian besar laporan
Komisi Hutchins yang diterbitkan pada tahun 1947. dari
laporan ini dikembangkan pendapat betapa pentingnya
peran pers dalam masyarakat modern seperti sekarang
ini, menekankan pada keharusan akan adanya tanggung
jawab sosial dari setiap media komunikasi.
Para pemilik media (the have) pada teori tanggung
jawab sosial yang tidak puas terhadap fungsi pers dalam
teori libertarian, berpendapat bahwa pers tidak dapat
menjalankan fungsinya secara sempurna.
Dalam

memberikan

pelayanan

kepada

sistem

ekonomi, mereka mengharapkan agar tugas-tugas yang


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

dijalankan oleh pers tidak mendahului fungsi-fungsi pers


yang lain, seperti meningkatkan proses demokrasi dan
pemberian penerangan kepada masyarakat. Hiburan yang
disajikan

haruslah

mencukupikeuangan

hiburan

yang

media-media

baik.

individu

Dalam
tertentu,

hendaknya diberikan kebebasan untuk mencari pasar.


Theodore
mengatakan

Peterson

bahwa

(dalam

teori

Rachmadi,

tanggung

jawab

1990)
sosial

mendasarkan pada pandangannya kepada suatu prinsip


bahwa kebebasan pers harus disertai dengan kewajibankewajiban,

dan

pers

bertanggungjawab

mempunyai
kepada

kewajiban

masyarakat

untuk
guna

melaksanakan tugas-tugas pokok yang dibebankan kepada


komunikasi massa dalam masyarakat modern seperti
sekarang ini.
Uraian peterson ini mengandung makna bahwa
teori ini berorientasi kepada mementingkan kepentingan
umum, baik secara individual maupun kelompok, misalnya
pengertian mengenai siapa yang berhak menggunakan
media

massa,

oleh

teori

tanggung

jawab

sosial,

dianggapnya bahwa setiap orang mempunyai sesuatu


untuk dikatakan. Dan hak kontrol dari media yang
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

diberikan kepada kelompok-kelompok sebagai pendapat


masyarakat, tindakan konsumen, dan nilai profesi.

Individual

Differences

Theory

(Teori

Perbedaan

Individual)
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Melvin L.
Defleur. Awalnya teori ini bernama "Individual Differences
Theory

of

Mass

Communication

Effect"

atau

teori

perbedaan individu pada efek komunikasi massa.


Berdasarkan
mengenai

namanya,

teori

ini

di

antara

perbedaan-perbedaan

menelaah
individu

sebagai sasaran media massa saat mereka diterpa pesan


untuk memeroleh efek tertentu.
Teori

ini

menegaskan

bahwa

individu-individu

sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara


selektif menaruh perhatian kepada pesan-pesan terutama
yang berkaitan dengan kepentingannya.

Tanggapannya

terhadap pesan-pesan tersebut kemudian diubah oleh


tatanan psikologisnya.

Jadi, efek media massa pada

khalayak

seragam,

massa

dikarenakan

tidak

secara

personal,

melainkan

masing-masing

beragam
individu

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya dalam


struktur kejiwaannya.
Anggapan dasar dari teori ini adalah organisasi
psokologis manusia secara personal sangat bervariasi.
Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan
secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara
individual yang berbeda.
Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang
secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan
yang berbeda pula.

Dari lingkungan yang dipelajarinya

itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan


kepercayaan

yang

merupakan

tatanan

psikologisnya

masing-masing pribadi yang membedakannya dari yang


lain.
Teori

perbedaan

rangsangan-rangsangan

individual
khusus

ini

mengandung

yang

menimbulkan

interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan


anggota khalayak. Karena terdapat perbedaan individual
pada setiap anggota khalayak itulah, maka secara alamiah
efek yang dihasilkan atau yang muncul bervariasi sesuai
dengan perbedaan individu tersebut.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Social Categories Theory (Teori Kategori Sosial)


Melvin L DeFleur selaku pakar yang menampilkan
teori ini mengatakan, Teori Kategori Sosial terkadang
tumpang tindih dengan Teori Perbedaan Individual, namun
berasal

dari

sumber

yang

secara

disipliner

sangat

berbeda.
Teori

ini

menyatakan

adanya

perkumpulan,

kebersamaan atau kategori sosial pada masyarakat urbanindustrial yang perilakunya ketika diterpa rangsanganrangsangan tertentu hampir seragam.

Ciri-cirinya usia,

seks, pendidikan, pemukiman atau pertalian yang bersifat


religius.
Sebagai

contoh

dalam

kaitannya

dengan

komunikasi massa, di antaranya, acara gosip yang jarang


ditonton oleh kaum pria.

Sebaliknya, berita tentang

olahraga atau sepakbola langka dicermati oleh kaum


wanita.
Asumsi dasar dari ini adalah teori sosiologis yang
menyatakan bahwa meskipun masyarakat modern yang
bersifat heterogen, namun masyarakat yang memiliki
sejumlah ciri yang sama akan mempunyai pola hidup
tradisional yang sama pula, seperti persamaan gaya,
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

orientasi dan perilaku akan berkaitan dengan suatu gejala


seperti pada media massa dalam perilaku yang seragam.
Anggota-anggota dari suatu kategori tertentu akan
memilih pesan komunikasi yang kira-kira sama serta
menanggapinya dengan cara yang sama pula.
Teori Kategori Sosial merupakan formula yang lebih
bersifat

penjelasan

sepanjang

dapat

daripada

digunakan

pembahasan.
sebagai

Namun,

landasan

untuk

prediksi kasar dan sebagai pedoman untuk penelitian,


teori ini dapat berfungsi sebagai teori studi media massa.
Ditegaskan DeFleur, jika Teori Perbedaan Individual
menyajikan pandangan mengenai proses komunikasi yang
lebih konsisten dengan penemuan-penemuan dari studi
psikologi umum, maka Teori Kategori Sosial berasal dari
sosiologi umum mengenai massa.
Jika keduanya disinergikan akan menghasilkan teori
kontemporer mengenai teori komunikasi massa ke suatu
titik di mana baik perbedaan sosial (social differentation)
dari teori sosiologi, maupun perbedaan individual dari
teori psikologi, perlu sekali untuk diperhitungkan.
Dengan

demikian,

sinergitas

atas

kedua

teori

tersebut mewakili modifikasi dari teori S-R (StimulusFirman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Response) atau teori rangsangan tanggapan yang bersifat


mekanistis, di satu sisi mengganti proses psikologis yang
laten, dan di sisi lain mengganti keseragaman dalam
kategori sosial sebagai variabel antara rangsangan dan
tanggapan komunikasi.
Dalam

kaitannya

dengan

teori

itu,

DeFleur

mengutip formula Lasswell, "Who Says What In Which


Channel To Whom With What Effect", yang menurutnya
merupakan paduan dari kedua teori dengan variabel
situasional terkait.
Agar sinergitas dari kedua teori komunikasi massa
itu tetap berguna dan kontemporer, maka menurut Defleur
diperlukan tambahan seperangkat variabel antara, yakni
antara rangsangan media dengan tanggapan khalayak.
Elaborasi tambahan bagi formula S-R itu menunjukkan
pengakuan akan peranan pola interaksi antara para
anggota khalayak komunikasi.

Social Relationships Theory (Teori Hubungan Sosial)


Selain mengetengahkan dua teori di atas, Melvin L.
DeFleur juga menunjukkan bahwa hubungan sosial secara

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

informal berperan penting dalam mengubah perilaku


seseorang ketika diterpa pesan komunikasi massa.
Kenyataan menunjukkan bahwa berdasarkan hasil
penelitian di Amerika, orang-orang yang diterpa media
massa ternyata jumlahnya sangat terbatas.

Kebanyakan

masyarakat memeroleh suatu informasi dari orang lain


yang mendapat informasi pertama kalinya dari media
massa.
Dengan demikian, kegiatan informasi terjadi melalui
dua tahapan dasar, pertama, informasi bergerak dari
media kepada orang-orang yang secara relatif banyak
pengetahuannya

(well

informed);

kedua,

informasi

bergerak dari orang-orang melalui saluran antarpribadi


(interpersonal channels) mereka yang kurang diterpa
media dan banyak bergantung pada orang lain mengenai
suatu informasi.

Situasi komunikasi yang demikian

dinyatakan sebagai arus komunikasi dua tahap (two step


flow of communication).
Orang yang sering terlibat dalam komunikasi massa
tersebut

dinamakan

pemuka

pendapat

atau

opinion

leader.

Mereka memiliki peranan yang cukup penting

dalam

membantu

pembentukan

opini

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

melalui

transformasi informasi.

Mereka tidak hanya meneruskan

informasi, tetapi juga melakukan interpretasi terhadap


pesan komunikasi yang mereka terima. Proses komunikasi
tersebut dinamakan arus komunikasi dua tahap.
Situasi komunikasi yang merupakan hasil penelitian
dari Lazarsfeld, Berelson dan Gaudet pada tahun 1940 di
Erie County Ohio, Amerika Serikat tersebut yang dijadikan
landasan atas teori DeFleur ini juga dilakukan dalam
bidang kehidupan lainnya, misalnya di kalangan petani.
Misalnya, adopsi teknologi baru dalam bidang
pertanian merupakan proses yang erat kaitannya dengan
proses komunikasi massa.
masyarakat
memiliki

dimana

keluarga

keterkaitan

tetangganya.

Masyarakat tani merupakan

sosial

tani

yang

secara
kuat

individual

dengan

para

Jika suatu gagasan baru datang dari luar,

interpretasi yang diberikan para tetangga bisa merupakan


hal

yang

penting

tetapi

kritis

dalam

menentukan

berlangsungnya adopsi.

Cultural Norms Theory (Teori Norma Budaya)


Menurut Melvin L. DeFleur teori norma budaya pada
hakikatnya

menegaskan,

media

massa

melalui

penyajiannya yang selektif dan tematik menciptakan


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

kesan-kesan pada khalayak dimana norma-norma budaya


umum mengenai topik yang diberi bobot itu dibentuk
dengan cara tertentu.

Oleh karena itu, perilaku individu

biasanya dipandu oleh norma-norma budaya mengenai


suatu hal tertentu, maka media komunikasi secara tidak
langsung akan mempengaruhi perilaku tersebut.
Dalam hubungan ini terdapat paling sedikit tiga
cara dimana media massa secara potensial memengaruhi
situasi dan norma bagi individu-individu.
Pertama,

pesan

komunikasi

massa

akan

memperkuat pola-pola yang sedang berlaku dan


memandu khalayak untuk percaya bahwa suatu
bentuk

sosial

tertentu

tengah

dibina

oleh

masyarakat.
Kedua, media komunikasi dapat menciptakan
keyakinan

baru

khalayak

sedikit

mengenai
banyak

hal-hal
telah

dimana
memiliki

pengalaman sebelumnya.
Ketiga, komunikasi massa dapat mengubah
norma-norma
karenanya

yang

mengubah

tengah

berlaku

khalayak

dari

dan
suatu

bentuk perilaku menjadi bentuk periiaku lain.


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Mengenai hubungan yang potensial antara media


massa dengan norma, DeFleur menunjuk karya Lazarsfeld
dan Merton tentang fungsi media dalam memperkuat
norma. Dikatakannya, media beroperasi secara perlahan
dan mengikuti norma umum yang berkaitan dengan cita
rasa dan nilai, ketimbang membawanya ke bentuk baru.
Jadi, media massa memperkuat status quo ketimbang
menciptakan norma-norma yang baru atau mengubah
pola-pola terlembaga secara mendalam.
Namun

begitu,

media

juga

kadang

mensosialisasikan bentuk-bentuk baru dari perilaku yang


diterima oleh masyarakat. Dengan kata lain, dalam situasi
tertentu media massa dapat menciptakan budaya baru,
misalnya, pada koran, radio, televisi dan film, media
menampilkan banyak bentuk baru dari hiburan, bahkan
interaksi di kalangan keluarga.

Namun, Suatu aliran

pemikiran tertentu menyangkal bahwa media massa


memiliki kekuatan untuk mengubah perilaku yang sudah
mapan.
Kendati mendapat tentangan, DeFleur percaya akan
teorinya itu.

Ia mengemukakan suatu contoh mengenai

kampanye media massa yang disponsori American Cancer


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Society (Perhimpunan Kanker Amerika) yang bertujuan


untuk mengubah perilaku agar masyarakat Amerika mau
meninggalkan kebiasaan merokok.
Hasilnya, norma-norma yang sudah sangat mapan
dan merupakan kebiasaan umum itu (merokok) mulai
berubah sedikit demi sedikit. Bahkan, kali pertama dalam
sejarah, pada tahun 1968 kala itu, jumlah perokok di
Amerika menjadi berkurang dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya.
Contoh lain yang berkaitan dengan Teori Norma
Budaya ini adalah persoalan sentimen RAS di Amerika. di
mana orang kulit putih memandang orang Negro tak
ubahnya manusia yang jorok dan menjijikkan, sehingga
pekerjaan yang layak bagi mereka sebatas sebagai
pelayan, tukang membersihkan sepatu, buruh ladang,
bahkan sebagai narapidana.

Namun, sedikit demi sedikit

sentimen itu mulai terkikis bahkan hilang sama sekali,


sehingga istilah atau sebutan Negro diganti menjadi Black
American.

Social Learning Theory (Teori Belajar Sosial)

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Teori

belajar

sosial

yang

diusung

oleh

Albert

Bandura ini mengkaji proses belajar melalui media massa


sebagai

tandingan

tradisional.
bahwa

terhadap

proses

belajar

secara

Secara tradisional, teori ini menyatakan

belajar

terjadi

dengan

cara

menunjukkan

tanggapan (response) dan mengalami efek-efek yang


timbul.
Penentu utama dalam proses belajar tersebut
adalah kegiatan

peneguhan atau reinforcement, dimana

tanggapan-tanggapan

akan

diulangi

(dipelajari)

jika

organisme atau individu mendapat ganjaran. Namun, jika


individu

mendapat

tanggapan

tidak

tanggapan

tidak

hukuman

akan

diulangi

menggiringnya

(punishment)
kembali
ke

atau

tujuan

maka
bila
yang

dikehendaki. Jadi, perilaku tersebut diatur secara eksternal


oleh suatu kondisi stimulus yang ditimbulkan oleh kondisikondisi peneguhan.
Titik permulaan dari proses belajar adalah peristiwa
yang bisa diamati, baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh seseorang. Peristiwa tersebut mungkin
terjadi pada kegiatan sehari-hari, namun dapat pula
disajikan secara langsung oleh media massa lain.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Peristiwa

tersebut

bisa

merupakan

penunjukan

nyata suatu perilaku (seperti perilaku melankolis pada


sebuah karya fiksi) atau ilustrasi pola pikir (abstract
modeling).

Perilaku

nyata

dipelajari

dari

observasi

periiaku tersebut, sedangkan sikap, nilai, pertimbangan


moral, dan persepsi terhadap kenyataan sosial dipelajari
melalui

abstract

modeling

atau

model

yang

diabstraksikan.
Teori ini menganggap bahwa media massa sebagai
agen sosialisasi yang utama di samping keluarga, sekolah,
dan lingkungan.

Dalam belajar secara sosial langkah

pertama

perhatian

adalah

(attention)

kepada

suatu

peristiwa. Individu tidak dapat belajar dari suatu peristiwa


kecuali

menaruh

perhatian

terhadapnya

dan

secara

seksama mencerna hal-hal penting yang dicakupnya.


Perhatian kepada suatu peristiwa ditentukan oleh
karakteristik peristiwa itu sendiri dan karakteristik dari
pengamat. Peristiwa yang jelas dan simpel akan mudah
menarik perhatian, karena mudah dimodelkan.
Mengenai

ciri-ciri

pengamat

yang

menentukan

perhatian adalah antara lain kemampuan seseorang dalam


proses informasi, umur, intelegensi, daya persepsi, dan
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

taraf emosionai. Orang yang emosional, misalnya marah,


rasa penasaran, atau takut, akan lebih atentif terhadap
suatu rangsangan tertentu.
Menurut
(attentional

teori

ini,

process)

sesudah

berikutnya

langkah

pertama

retention

process,

dilanjutkan motor reproduction process, dan motivational


process.
Pada langkah kedua, yakni proses retensi tadi,
peristiwa

yang

menarik

perhatian

akan

langsung

dimasukkan ke dalam benak dalam bentuk lambang


secara verbal atau imaginal sehingga menjadi ingatan
(memory).
Pada langkah ketiga, motor reproduction process,
hasil

ingatan

tadi

akan

meningkat

menjadi

bentuk

periiaku. Kemampuan kognitif dan kemampuan motorik


pada langkah ini berperan penting. Reproduksi yang
seksama biasanya merupakan produk "trial and error" di
mana umpan balik turut mempengaruhi.
Langkah

terakhir,

motivasional

process

menunjukkan bahwa perilaku akan berwujud apabila


terdapat nilai peneguhan. Peneguhan dapat berbentuk
ganjaran

eksternal,

pengamatan

yang

menunjukkan

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

bahwa bagi orang lain ganjaran disebabkan perilaku yang


sama, serta ganjaran internal, misalnya rasa puas diri.
(Bandura, 1977 : 209 - 210).

Diffusion

of

Innovations

Model

(Model

Difusi

mengemukakan

model

Inovasi)
Pertama

kali

yang

komunikasi ini adalah Everett M. Rogers.


biasanya

digunakan

sebagai

Model difusi

pendekatan

dalam

komunikasi pembangunan, terutama di negara-negara


berkembang.
Rogers mendefinisikan difusi sebagai proses dimana
suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu
dalam jangka waktu tertentu di

antara para anggota

dalam suatu sistem sosial (the process by which an


innovation is communicated through, certain channels
overtime among the members of a social system).
Dengan demikian, difusi adalah suatu jenis khusus
komunikasi yang berkaitan dengan penyebaran pesanpesan

sebagai

didefinisikan

ide

sebagai

baru.
proses

Sedangkan
dimana

para

komunikasi
pelakunya

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

menciptakan informasi dan saling bertukar informasi untuk


mencapai pengertian bersama.
Dalam isi pesan tersebut terdapat ketermassaan
(newness) yang memberikan kepada difusi ciri khusus
yang

menyangkut

ketidakpastian

(uncertainty).

Ketidakpastian adalah suatu derajat dimana sejumlah


aiternatif dirasakannya berkaitan dengan suatu peristiwa
beserta

kemungkinan-kemungkinan

pada

alternatif

tersebut. Derajat ketidakpastian oleh seseorang akan


dapat dikurangi dengan jalan memperoleh informasi.
Adapun unsur-unsur utama dari difusi ide adalah (1)
inovasi;

(2)

yang

dikomunikasikan

melalui

saluran

tertentu; (3) Dalam jangka waktu tertentu; (4) di antara


para anggota suatu sistem sosial.
Sementara Inovasi adalah suatu ide, karya, atau
objek yang dianggap baru oleh seseorang. Ciri-ciri inovasi
yang dirasakan oleh para anggota suatu sistem sosial
menentukan tingkatan adopsi.

Adapun ciri dari inovasi

tersebut menurut Rogers terdiri atas lima (5) bagian, di


antaranya :
1) Relative advantage (keuntungan relatif); Adalah
suatu derajat dengan mana inovasi dirasakan
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

lebih

balk

daripada

ide

lain

yang

menggantikannya. Derajat keuntungan relatif


tersebut dapat diukur secara ekonomis, tetapi
faktor

prestasi

sosial,

kenyamanan

dan

kepuasan juga merupakan unsur penting.


2) Compatibility (kesesuaian); Adalah suatu derajat
dengan

mana

konsisten

inovasi

dengan

pengalaman

dan

dirasakan

nilai-nilai

ajeg

yang

kebutuhan

atau

berlaku,

mereka

yang

melakukan adopsi.
3) Complexity (kerumitan); Adalah mutu derajat
dengan mana inovasi dirasakan sukar untuk
dimengerti dan dipergunakan.
4) Trialability (kemungkinan dicoba); Adalah suatu
mutu

derajat

dengan

dieksperimentasikan

mana

pada

inovasi

dapat

landasan

yang

terbatas.
5) Observability (kemungkinan diamati); Adalah
suatu

derajat

dengan

mana

inovasi

dapat

disaksikan oleh orang lain.


Mengenai saluran komunikasi sebagai sarana untuk
menyebarkan inovasi, Rogers menyatakan bahwa media
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

massa lebih efektif untuk men-ciptakan pengetahuan


tentang inovasi.

Sedangkan saluran antarpribadi lebih

efektif dalam pembentukan dan percobaan sikap terhadap


terhadap ide baru, jadi dalam upaya mempengaruhi
keputusan untuk melakukan adopsi atau menolak ide
baru.
Aspek lain dalam kegiatan difusi adalah apa yang
dalam

komunikasi

homophily.

dikenal

sebagai

heterophily

dan

Mengenai waktu sebagai salah satu unsur

utama dari difusi, ide baru itu meliputi tiga (3) hal, yakni :
1.

Innovations

Decision

Process

(Proses

Inovasi

Keputusan)
Adalah proses mental di mana seseorang berlalu
dari pengetahuan pertama mengenai suatu inovasi ke
pembentukan

sikap

terhadap

inovasi,

ke

keputusan

menerima atau menolak, ke pelaksanaan idea baru, dan


ke peneguhan keputusan tersebut.
langkah

yang

dikonseptualisasikan

Sedikitnya ada lima


dalam proses

antara lain :
a. Knowledge (pengetahuan)
b. Persuasion (persuasi)
c. Decision (keputusan)
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

ini,

d. Implementation (pelaksanaan)
e. Confirmation (peneguhan)
Dalam proses inovasi keputusan ini seseorang
mencari

informasi

mengurangi

dalam

beberapa

langkah

untuk

ketidakpastian

mengenai

inovasi.

Pada

langkah pengetahuan seseorang menerima informasi yang


melekat pada inovasi teknologis; dia ingin mengetahui
inovasi apa itu dan bagaimana kerjanya.
Tetapi

pada

langkah

persuasi

dan

keputusan,

seseorang mencari informasi tentang penilaian inovasi


untuk mengurangi ketidakpastian mengenai konsekuensi
yang diharapkan dari inovasi itu. Langkah keputusannya
membawa ke penerimaan (adopsi), atau ke penolakan,
keputusan untuk menolak inovasi tersebut.
2.

Innovativeness (keinovatifan)
Adalah derajat dengan mana seseorang relatif lebih
dini dalam mengadopsi suatu ide-ide baru ketimbang
anggota-anggota

lain

dalam

suatu

sistem

sosial.

Pengadopsian tersebut dikategorikan sebagai berikut :

Innovators (inovator)

Early adopters (pengadobsi dini)

Early majority (mayoritas dini)

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

3.

Late majority (mayoritas terlambat)

Laggard (orang belakangan)

Innovation's rate of adoption (tingkat inovasi dan

adopsi)
Adalah

kecepatan

relatif

dengan

mana

suatu

inovasi diadopsi oleh anggota-anggota di dalam suatu


sistem sosial.

Rate of adoption atau tingkat adopsi

biasanya diukur dengan waktu yang diperlukan untuk


persentase tertentu dari para anggota sistem untuk
mengadopsi suatu inovasi.
Sementara yang dimaksudkan dengan sistem sosial
adalah tatanan kesatuan yang terhubungkan satu sama
lain dalam upaya pemecahan masalah dalam rangka
mencapai tujuan tertentu (Rogers, 1938: 36 - 37).

Agenda Setting Model (Model Penataan Agenda)


Teori Agenda Setting pertama kali dikemukakan
Walter Lippman (1965) pada konsep The World Outside
and the Picture in our head.

Sementara penelitian

empiris atas teori ini dilakukan oleh McCombs dan DL


Shaw ketika mereka meneliti proses pemilihan Presiden
Amerika pada tahun 1972.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Dalam penelitiannya tersebut mereka menemukan


cukup banyak bukti bahwa para penyunting dan penyiar
(televisi) memainkan peranan yang sangat penting dalam
membentuk realitas sosial, ketika mereka melaksanakan
tugas keseharian mereka dalam menonjolkan berita.
Dalam menganalisa fungsi agenda setting media
ini, McCombs and Shaw menemukan dua hal penting,
yakni kesadaran dan informasi. Mereka berkesimpulan
bahwa media massa memiliki pengaruh yang cukup
signifikan terhadap apa yang pemilih bicarakan mengenai
kampanye politik tersebut, dan memberikan pengaruh
besar

terhadap

isu-isu

apa

yang

penting

untuk

dibicarakan.
Agenda setting merupakan suatu proses penciptaan
mengenai kesadaran publik dan pemilihan isu-isu mana
yang dianggap penting melalui sebuah tayangan berita.
dua asumsi mendasar dari teori ini adalah :
1. Pers dan media tidak mencerminkan realitas
yang

sebenarnya,

membentuk

dan

melainkan
mengkonstruk

tersebut.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

mereka
realitas

2. Media

menyediakan

memberikan
tersebut

beberapa

penekanan

yang

lebih

selanjutnya

isu

dan

kepada

isu

memberikan

kesempatan kepada publik untuk menentukan


isu mana yang lebih penting dibandingkan
dengan isu lainnya.
Salah satu aspek yang paling penting dari konsep
agenda setting ini adalah masalah waktu pembingkaian
fenomena-fenomena tersebut, dalam artian bahwa tiaptiap media memiliki potensi-potensi agenda setting yang
berbeda-beda satu sama lainnya.
Khalayak

bukan

saja

belajar

tentang

isu-isu

masyarakat dan hal-hal lain melalui media, meraka juga


belajar sejauhmana pentingnya suatu isu atau topik dari
penegasan yang diberikan oleh media massa tersebut.
Misalnya,

dalam

merenungkan

apa

yang

diucapkan

kandidat selama kampanye, media massa tampaknya


menentukan isu-isu yang penting. Dengan kata lain, media
menentukan acara (agenda) kampanye. Dampak media
massa,

kemampuan

untuk

menimbulkan

perubahan

kognitif di antara individu-individu, telah dijuluki sebagai


fungsi agenda setting dari komunikasi massa.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Asumsi dari teori ini adalah, jika media memberi


tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.
Jadi, apa yang dianggap penting oleh media, maka akan
penting juga bagi masyarakat. Dengan demikian, media
memiliki efek yang sangat kuat, asumsi ini berkaitan
dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan
pendapat.
Melalui
penyaringan

teori
berita,

disiarkannya.
penyunting,

ini,

media

artikel,

atau

massa
tulisan

melakukan
yang

akan

Secara selektif, gatekeepers seperti


redaksi,

bahkan

wartawan

sendiri

menentukan mana yang pantas diberitkan dan mana yang


harus disembunyikan.
Setiap kejadian atau isu diberi bobot tertentu
dengan panjang penyajian (ruang dalam surat kabar,
waktu pada televisi dan radio) dan cara penonjolan
(ukuran

judul,

letak

pada

suratkabar,

frekuensi

penayangan, posisi dalam suratkabar, posisi dalam jam


tayang).
Misalnya berita mengenai dugaan pembunuhan
yang dilakukan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

(KPK) Antasari Azhar terhadap salah seorang direktur


BUMN, Nazarudin yang berlatar belakang asmara yang
terus menerus disiarkan dalam waktu rata-rata 30 menit di
televisi serta menghiasi kolom-kolom headline surat kabar
maupun halaman majalah.
Hal

ini

pendekar

menunjukkan,

hukum

yang

sosok
selama

Antasari
ini

sebagai

begitu

giat

menjebloskan para koruptor ke penjara tengah disorot


sebagai otak atas aksi pembunuhan tersebut. Media
sepertinya ingin menunjukkan sebuat ironisasi dalam
kasus tersebut.

Antasari sebagai figur dan Antasari

sebagai tersangka pembunuh.


Karena

pembaca,

pemirsa,

dan

pendengar

memeroleh kebanyakan informasi melalui media massa,


maka agenda media tentu berkaitan dengan agenda
masyarakat

(public

agenda).

Agenda

masyarakat

diketahui dengan menanyakan kepada anggota-anggota


masyarakat apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka
bicarakan dengan orang lain, atau apa yang mereka
anggap sebagai masalah yang tengah menarik perhatian
mereka (Community Salience).

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Agenda

setting

menjelaskan

begitu

besarnya

pengaruh media, berkaitan dengan kemampuannya dalam


memberitahukan kepada audiens mengenai isu-isu apa
sajakah yang penting.

Uses and Gratifications Model (Model Kegunaan dan


Kepuasaan)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert
Blumer dan Elihu Katz (1974). Teori ini mengatakan bahwa
pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih
dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain,
pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses
komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber
media yang paling baik di dalam usaha memenuhi
kebutuhannya.

Artinya pengguna media mempunyai

pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.


Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan
orang pada media, yaitu menggunakan media untuk
pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa
individu

sebagai

mahluk

supra-rasional

dan

selektif.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

sangat

Uses

and

kebutuhan

Gratifications

secara

meneliti

psikologis

dan

asal

mula

sosial,

yang

menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau


sumber-sumber lain yang membawa pada pola terpaan
media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan
lain),

dan

menimbulkan

pemenuhan

kebutuhan

dan

akibat-akibat lain.
Model komunikasi ini menunjukkan bahwa yang
menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media
mengubah sikap dan Perilaku khalayak, tetapi bagaimana
media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak.
Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang
sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan
khusus.
Menurut
Blumler,

dan

Gratifications

para

pendirinya,

Michael
meneliti

(Elihu

Gurevitch),
asal

mula

Katz,

Model

Jay

Uses

kebutuhan

G.
and

secara

psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu


dari

media

massa

atau

sumber-sumber

lain

yang

membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau


keterlibatan

pada

kegiatan

lain),

dan

menimbulkan

pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.


Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Menurut Rosengren (1974) perkembangan teori


Uses and Gratification Media dibedakan dalam tiga (3)
fase, antara lain :

Fase pertama, ditandai oleh Elihu Katz dan


Blumler (1974) memberikan deskripsi tentang
orientasi subgroup audiens untuk memilih dari
ragam isi media. Dalam fase ini masih terdapat
kelemahan metodologis dan konseptual dalam
meneliti orientasi audiens.

Fase kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan


operasionalisasi

variabel-variabel

sosial

dan

psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh


terhadap perbedaan polapola konsumsi media.
Fase ini juga menandai dimulainya perhatian
pada tipologi penelitian gratifikasi media.

Fase

ketiga,

ditandai

menggunakan

data

adanya

usaha

gratifikasi

untuk

menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi,


dimana harapan dan motif audiens mungkin
berhubungan erat dan signifikan.
Kristalisasi
penelitian

dari

tentang

gagasan,

Uses

and

anggapan,
Gratification

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

temuan
Media

mengatakan, bahwa kebutuhan sosial dan psikologis


menggerakkan harapan pada media massa atau sumber
lain yang membimbing pada perbedaan pola-pola terpaan
media dalam menghasilkan pemuasan kebutuhan dan
konsekuensi lain yang sebagian besar mungkin tidak
sengaja.
Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch
menguraikan lima (5) elemen atau asumsi-asumsi dasar
dari Uses and Gratification Media sebagai berikut :
a. Audiens adalah aktif, dan penggunaan media
berorientasi pada tujuan.
b. Inisiative

yang

menghubungkan

antara

kebutuhan kepuasan dan pilihan media spesifik


terletak di tangan audiens
c. Media bersaing dengan sumber-sumber lain
dalam upaya memuaskan kebutuhan audiens.
d. Orang-orang mempunyai kesadaran-diri yang
memadai

berkenaan

penggunaan

media,

kepentingan dan motivasinya yang menjadi


bukti

bagi

peneliti

tentang

gambaran

keakuratan penggunaan itu.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

e. Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens


tentang media spesifik atau isi harus dibentuk.
Pengujian-pengujian terhadap asumsi-asumsi Uses
and Gratification Media tersebut menghasilkan enam (6)
kategori identifikasi dan temuan-temuannya, antara lain :
1.

Asal Usul Sosial dan Psikologis Gratifikasi Media


John W.C. Johnstone (1974) menganggap bahwa

anggota audiens tidak anonimous dan sebagai individu


yang terpisah, tetapi sebagai anggota kelompok sosial
yang terorganisir dan sebagai partisipan dalam sebuah
kultur.
Sesuai dengan anggapan ini, media berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan dan keperluan individuindividu, yang tumbuh didasarkan lokalitas dan relasi
sosial individu-individu tersebut.
Faktor-faktor

psikologis

juga

berperan

dalam

memotivasi penggunaan media. Konsep-konsep psikologis


seperti kepercayaan, nilai-nilai, dan persepsi mempunyai
pengaruh

dalam

pencarian

gratifikasi

dan

menjadi

hubungan kausal dengan motivasi media.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

2.

Pendekatan Nilai Pengharapan


Konsep

pengharapan

audiens

yang

perhatian

(concern) pada karakteristik media dan potensi gratifikasi


yang ingin diperoleh merupakan asumsi pokoknya adalah
mengenai audiens aktif.
Jika anggota audiens memilih di antara berbagai
alternatif media dan non media sesuai dengan kebutuhan
mereka, mereka harus memiliki persepsi tentang alternatif
yang

memungkinkan

untuk

memperoleh

kebutuhan

tersebut. Kepercayaan terhadap suatu media tertentu


menjadi faktor signifikan dalam hal pengharapan terhadap
media itu.
3.

Aktifitas Audiens
Levy

dan

Windahl

(1984)

menyusun

tipologi

aktifitas audiens yang dibentuk melalui dua dimensi :

Orientasi audiens; selektifitas, keterlibatan dan


kegunaan.

Skedul aktifitas; sebelum, selama, dan sesudah


terpaan.

Katz, Gurevitch, dan Haas (1973) dalam penelitian


tentang

penggunaan

media,

menemukan

perbedaan

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

anggota audiens berkenaan dengan basis gratifikasi yang


dirasakan dan dipengaruhi beberapa factor, antara lain,
struktur media dan teknologi; isi media; konsumsi media;
aktifitas non media; dan persepsi terhadap gratifikasi yang
diperoleh.
Sedangkan Garramore (1983) secara eksperimental
menggali

pengaruh

rangkaian

motivasi

pada

proses

komersialisasi politik melalui TV. Ia menemukan bahwa


anggota audience secara aktif memproses/mencerna isi
media, dan pemrosesan ini dipengaruhi oleh motivasi.
4.

Gratifikasi yang Dicari dan yang Diperoleh


Pada awal sampai pertengahan 1970-an sejumlah

ilmuwan media menekankan perlunya pemisahan antara


motif konsumsi media atau pencarian gratifikasi (GS) dan
pemerolehan gratifikasi (GO). Penelitian tentang hubungan
antara GS dan GO, menghasilkan temuan sebagai berikut
GS individual berkorelasi cukup kuat dengan GO terkait.
Di lain pihak GS dapat dipisahkan secara empiris
dengan GO, seperti pemisahan antara GS dengan GO
secara konseptual, dengan alasan sebagai berikut :

GS dan GO berpengaruh, tetapi yang satu bukan


determinan bagi yang lain.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Dimensi-dimensi GS dan GO ditemukan berbeda


dalam beberapa studi.

Tingkatan rata-rata GS seringkali berbeda dari


tingkatan rata-rata GO.

GS dan GO secara independen menyumbang


perbedaan pengukuran konsumsi media dan
efek.

Penelitian GS dan GO menemukan bahwa GS dan


GO berhubungan dalam berbagai cara dengan variabelvariabel: terpaan; pemilihan program dependensi media;
kepercayaan; evaluasi terhadap ciri-ciri atau sifat-sifat
media.
5.

Gratifikasi dan Konsumsi Media


Penelitian mengenai hubungan antara gratifikasi

(GS-GO) dengan konsumsi media terbagi menjadi 2 (dua)


kategori utama, yaitu sebagai berikut :

Studi tipologis mengenai gratifikasi media.

Studi yang menggali hubungan empiris antara


gratifikasi

di

satu

sisi

dengan

pengukuran

terpaan media atau pemilihan isi media di sisi


lain.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Studi-studi

menunjukkan

bahwa

gratifikasi

berhubungan dengan pemilihan program. Becker dan Fruit


memberi bukti bahwa anggota audiens membandingkan
GO

dari

media

yang

berbeda

berhubungan

dengan

konsumsi media. Studi konsumsi media menunjukkan


terdapat

korelasi

rendah

sampai

sedang

antara

pengukuran gratifikasi dan indeks konsumsi.


6.

Gratifikasi dan Efek yang Diperoleh


Windahl (1981) penggagas model uses and effects,

menunjukkan bahwa bermacam-macam gratifikasi audiens


berhubungan dengan spectrum luas efek media yang
meliputi

pengetahuan,

dependensi,

sikap,

persepsi

mengenai realitas social, agenda setting, diskusi, dan


berbagai efek politik.
Blumer mengkritisi studi uses and effects sebagai
kekurangan perspektif. Dalam usaha untuk menstimulasi
suatu pendekatan yang lebih teoritis, Blumer menawarkan
tiga hipotesis sebagai berikut :

Motivasi kognitif akan memfasilitasi penemuan


informasi.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Motivasi

pelepasan

menghadiahi

dan

penemuan

pelarian
audiens

akan

terhadap

persepsi mengenai situasi sosial.

Motivasi identitas personal akan mendorong


penguatan efek.

Clozentropy Theory (Teori Clozentropy)


Clozentropy Theory pertama kali dipopulerkan oleh
Donald Darnell pada tahun 1970, kemudian dikembangkan
oleh Dennis T. Lowry dan Theodore J. Marr yang mengkaji
teori ini dalam komunikasi internasional.
Istilah "clozentropy" merupakan paduan dari "cloze
procedure" dari Wilson L. Taylor dan "entropy" dan teori
komunikasi yang ditampilkan oleh Claude E. Shannon dan
Warren

Weaver,

The

Mathematical

Theory

of

Communication.
Penelitian dengan landasan Clozentropy Theory ini
dilakukan karena ternyata di satu pihak komunikasi
internasional mencakup dari negara A dalam bahasa X
diterjemahkan ke dalam bahasa Y ketika disampaikan ke
negara B, tetapi di lain pihak ada komunikasi internasional
yang tidak memerlukan terjemahan. misalnya Amerika
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

dengan Inggris, Kanada dengan Australia, Meksiko dengan


Argentina, Ekuador dengan Bolivia, Portugal dengan Brasil,
Francis dengan Haiti, dan Indonesia dengan Malaysia.
Kendati

demikian,

adalah

menjadi

pertanyaan

apakah dalam komunikasi dengan menggunakan bahasa


resmi

yang

sama

itu

diperoleh

pemahaman

yang

maksimal, jika pesan yang disampaikan itu dalam konteks


nasional dan kebudayaan yang berbeda.
Studi yang dilakukan oleh Lowry dan Marr terhadap
Clozentropy

Theory

itu

menekankan

pentingnya

pra

keakraban dengan isi pesan yang janggal (prior familiarity


with idiosyncratic content) dalam hubungan
pengertian
komunikasi

pesan

komunikasi,

bersifat khas.

dalam

arti

dengan
isi

pesan

Dalam beberapa hal pra

keakraban iebih penting daripada taraf pendidikan formal.


Clozentropy Theory telah memperbaiki yang dikenal
sebelumnya, yakni "kenalilah diri mereka (know thyself)"
menjadi kenalilah pesan anda dan sasaran anda beserta
pertautannya. Komunikasi internasional dalam pengertian
sederhana proses penyampaian pesan dari satu negara ke
negara lain, sebenarnya sudah lama menarik perhatian
para peneliti. Sebagai contoh kegiatan itu telah dikaji dari
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

kerangka kerja analisis propaganda dan kerangka kerja


arus

informasi.

terlupakan

Tetapi

adalah

yang

sering

pemahaman

diabaikan

dalam

atau

komunikasi

internasional sejauh suatu pesan yang berasal dari suatu


negara dipahami oleh khalayak di negara lain.
Dari hasil penelitian Lowry dan Marr di Amerika
Serikat dan Philipina ini tampak pentingnya pra keakraban
(prior

familiarity)

dalam

komunikasi

internasional

sekalipun hubungan antara dua negara yang terlibat


dalam

komunikasi

ditinjau

dan

bahasa

bersifat

monolingual, apalagi jika antara dua negara berbeda


dalam bahasa, kebudayaan, dan politik

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Referensi
Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar
Ringkas. Armico, Bandung.
Bakhtiar A. 2005. Filsafat Ilmu. Ed 1. Cetakan ke 2. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Bungin, B. 2007. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma,
dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.
Penerbit Kencana, Jakarta.
Cangara, Hafidz. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Curtis, Dan B., Floyd, James J., Winsor, Jerry L. 2005.
Komunikasi Bisnis dan Profesional. PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Dale, Don Martin. 1984. Anthropology The Nature and


Typer of Sociologycal Theory. Fakultas Pascasarjana
Unpad, Bandung.
Djuarsa, Sasa. S. 2003. Teori
Universitas Terbuka, Jakarta.

Komunikasi.

Penerbit

Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.


PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Dilla, S. 2007. Komunikasi Pembangunan: Pendekatan
Terpadu. Simbiosa Rekatama, Bandung.
Effendy, Onong Uchjana. 1992. Spektrum Komunikasi.
Penerbit Mandar Madju, Bandung.
____________________. 1994. Ilmu Komunikasi: Teori dan
Praktek. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Fisher, B Aubrey. 1986. Perspectives of Human
Communication. Penerbit CV Remadja Karya, Bandung.
Fiske, John. 1999. Introduction To Communication Studies.
2nd Edition. Guernsey Press Co Ltd, London.
Griffin, EM. 2003. A First Look at Communication Theory,
5th Edition. McGrawHill, USA.
John, Fiske. 1996. Introduction to Communication Studies.
Sage Publications, USA.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Kuswata, Agus Toho dan Kuswara Surya Kusumah. 1990.


Komunikasi Islam dari Jaman ke Jaman. Arikha Media
Cipta, Jakarta.
Kattsoff, L.O. 1992. Pengantar Filsafat: Penerjemah
Soejono Soemargono. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta.
K.MA, Hajarudin. 1994. Isa Almasih A.S Wafat di India.
CV.Bintang, Bogor.
Kartanegara, Mulyadhi. 2003. Pengantar Epistemologi
Islam. Penerbit Mizan, Bandung
Levis, L. R. 1996. Komunikasi Penyuluhan Pedesaan. Citra
Aditya Bakti, Bandung.
Littlejon, Stephen W. 1996. Theories of Human
Communication, ed. ke-3. Wardsworth Publishing
Company, Belmont: California.
________________.
1999.
Theories
of
Communication. Wadsworth Publishing
Belmont: California.

Human
Company,

________________.
2002.
Theories
of
Communication. Wadsworth Group, USA.

Human

Mc Quail, Denis. 1989. Teori Komunikasi Massa, Edisi


Kedua. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Malik, Dedy Djamaluddin, Yosal Iriantra. 1994. Komunikasi
Persuasif. Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Miller,
Katherine.
2002.
Communication
Theories:
Perspectives, Processes, and Contexts. McGraw Hill,
USA.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.
PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mudhofir, A. 2005. Pengenalan Filsafat. Filsafat Ilmu.
Cetakan ketiga. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Nasution, Z. 2004. Komunikasi Pembangunan. Pengenalan
Teori dan Penerapannya. Rajawali Pers, Jakarta.
Nurudin. 2005. Sistem Komunikasi Indonesia. Rajawali
Pers, Jakarta.
Prajarto, Nunung. 2002. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik:
Komunikasi, Akar Sejarah dan Buah Tradisi Keilmuan.
Yogyakarta.
Rakhmat, Jalaluddin. 1994. Psikologi Komunikasi. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
_________________.
2005.
Ilmu
Komunikasi:
Pengantar. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suatu

Rogers, E. M (Ed). 1989. Komunikasi dan Pembangunan:


Perspektif Kritis. LP3S, Jakarta.
_______________. 1994. A History of Communication Study:
A Biographical Approach. The Press, New York.
_______________. 2003. Diffusion
Edition. Free Press, New York.

of

Innovations:

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Fifth

Susanto, Astrid. S. 1977.


Penerbit Binacipta, Jakarta

Komunikasi

Kontemporer.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1984. Teori-Teori Psikologi


Sosial, Penerbit CV Rajawali, Jakarta.
Suriasumantri, Jujun S. 2000.
Filsafat Ilmu Sebuah
Pengantar Populer. Cetakan XIII. Penerbit Sinar
Harapan, Jakarta.
Siswomihardjo, K.W. 2003. Ilmu Pengetahuan Sebuah
Sketsa
Umum
Mengenai
Kelahiran
dan
Perkembangannya
sebagai
Pengantar
untuk
Memahami Filsafat Ilmu. Dalam Filsafat Ilmu. Cetakan
ketiga. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Soeprapto, S. 2003. Landasan Penelaahan Ilmu. Dalam
Filsafat Ilmu. Cetakan ketiga. Penerbit Liberty,
Yogyakarta.
Supriyanto, S. 2003. Filsafat Ilmu. Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga,
Surabaya.
Sasa Djuarsa S. 2003. Teori Komunikasi. Universitas
Terbuka, Jakarta.
Tan, Alexis.S. 1981. Mass Communication Theories and
Research, Grid Publishing ING. Columbus: Ohio.
Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM. 1990.
Filsafat Ilmu. Liberty, Yogyakarta.
Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI
Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Tjahyadi, S. 2005. Ilmu, Teknologi dan Kebudayaan. Dalam


Filsafat Ilmu. Cetakan ketiga. Penerbit Liberty,
Yogyakarta.
Wahid, Abdurrahman. 1995. Konfusianisme di Indonesia:
Pergulatan Mencari Jati Diri. INTERFIDEI, Yogyakarta.
Warsito. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Firman Taqur | TEORI KOMUNIKASI


Modul TEORI KOMUNIKASI
Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

Anda mungkin juga menyukai