Anda di halaman 1dari 40

1

DIKTAT TEORI-TEORI DASAR KOMUNIKASI 1. Teori Model Lasswell Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering dikutif anyak orang yakni! Siapa "#ho$, er i%ara apa "Says what$, dalam saluran yang mana "in whi%h %hannel$, kepada siapa "to whom$ dan pengaruh seperti apa "what that effe%t$ "Little&hon, 199'$. (. Teori )omunikasi dua tahap dan pengaruh antar pri adi Teori ini dilakukan erawal dari hasil penelitian *aul La+arsfeld dkk mengenai efek dengan asumsi ahwa proses stimulus eker&a dalam media massa dalam kampanye pemilihan umum tahun 194,. Studi ini menghasilkan efek media massa. -amun hasil penelitian menun&ukan se aliknya. .fek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respon tidak %ukup menggam arkan realitas audien%e media massa dalam penye aran arus informasi dan menentukan pendapat umum.

/. Teori 0nformasi atau Matematis Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori1teori komunikasi selan&utnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan entuk pen&a aran dari karya 2laude Shannon dan #arren $, Mathemati%al Theory of 2ommuni%ation. agaimana transmitter #ea3er "1949, #ea3er. 1949

Teori ini melihat komunikasi se agai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif! komunikasi se agai transmisi pesan dan %ontoh gam lang dari ma+ha menggunakan saluran dan media komunikasi. 0ni merupakan salah satu proses yang mana melihat kode se agai sarana untuk mengonstruksi pesan dan mener&emahkannya "en%oding dan

de%oding$. Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses. *roses yang dimaksud adalah komunikasi seorang pri adi yang agaimana ia mempengaruhi tingkah laku atau state of mind pri adi yang lain. 4ika efek yang ditim ulkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka ma+ha ini %enderung er i%ara tentang kegagalan komunikasi. 0a melihat ke tahap1 proses &uga %enderung mempergunakan dan sosiologi, dan %enderung )arya Shannon dan tahap dalam komunikasi terse ut untuk mengetahui di mana letak kegagalannya. Selain itu, ma+ha ilmu1ilmu sosial, terutama anyak psikologi

memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi. #ea3er ini kemudian

erkem ang setelah *erang 5unia 00 di 6ell

Telephone La oratories di 7merika Serikat mengingat Shannon sendiri adalah insiyiur di sana yang erkepentingan atas penyampaian pesan yang %ermat melalui telepon. )emudian #ea3er mengem angkan konsep Shannon ini untuk diterapkan pada semua utamanya adalah entuk komunikasi. Titik ka&ian agaimana menentukan %ara di mana saluran "%hannel$

komunikasi digunakan se%ara sangat efisien. Menurut mereka, saluran utama dalam komunikasi yang dimaksud adalah ka el telepon dan gelom ang radio. Latar elakang keahlian teknik dan matematik Shannon dan #ea3er ini tampak dalam penekanan mereka. Misalnya, dalam suatu sistem telepon, faktor yang terpenting dalam ke erhasilan komunikasi adalah le ih pada 7ksiologi. ukan pada pesan atau makna yang disampaikan1seperti pada ma+ha semiotika, tetapi erapa &umlah sinyal yang diterima dam proses transmisi. *en&elasan Teori 0nformasi Se%ara .pistemologi, 8ntologi, dan Teori informasi ini menitik eratkan titik perhatiannya pada se&umlah sinyal yang lewat melalui saluran atau media dalam proses komunikasi. 0ni sangat erguna pada pengaplikasian sistem elektrik dewasa ini yang mendesain transmitter, re%ei3er, dan %ode untuk memudahkan efisiensi informasi.

4.

Teori

Pengharapan

Nilai

"The

Expectacy-Value

Theory$

*hillip *almgreen erusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratifi%ation dengan men%iptakan suatu teori yang dise utnya se agai e9pe%tan%e13alue theory "teori pengharapan nilai$. 5alam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang 7nda %ari dari media ditentukan oleh sikap 7nda terhadap media 11keper%ayaan 7nda tentang apa yang suatu medium dapat erikan kepada 7nda dan e3aluasi 7nda tentang ahan terse ut. Se agai %ontoh, &ika 7nda per%aya ahwa situated %omedy "sit%oms$, seperti 6a&a& 6a&uri menyediakan hi uran dan 7nda senang dihi ur, 7nda akan men%ari kepuasan terhadap ke utuhan hi uran 7nda dengan menyaksikan sit%oms. 4ika, pada sisi lain, 7nda per%aya ahwa sit%oms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan 7nda tidak menyukai hal seperti ini 7nda akan menghindari untuk melihatnya. 5. Teori Ketergantungan (Dependency Theory) Teori ketergantungan terhadap media mula1mula diutarakan oleh Sandra 6all1:okea%h dan Mel3in 5efleur. Seperti teori uses and gratifi%ations, pendekatan ini &uga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. ;ntuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengam il suatu pendekatan sistem yang le ih &auh. 5i dalam model mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang ersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang le ih esar. Se&alan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifi%ations, teori ini memprediksikan ahwa khalayak tergantung kepada informasi yang erasal dari media massa perlu dalam rangka memenuhi ahwa ke utuhan tidak khalayak memiliki media. ersangkutan serta men%apai tu&uan tertentu dari proses konsumsi media massa. -amun digaris awahi sama khalayak ketergantungan yang terhadap semua

Sum er ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menun&ukkan sistem media dan institusi sosial itu saling hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih sehingga melainkan kondisi sosial. ;ntuk mengukur efek yang ditim ulkan media massa terhadap khalayak, ada e erapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset eksperimen, sur3ey dan riset etnografi. . Teori Agen!a Setting 7genda1setting diperkenalkan oleh M%2om s dan 5L Shaw "19<($. 7sumsi teori ini adalah ahwa &ika media mem eri tekanan pada suatu peristiwa, agi ukan maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. 4adi apa yang dianggap penting media, maka penting &uga kuat, terutama karena asumsi ini erkaitan dengan proses ela&ar masyarakat. 5alam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat dengan peru ahan sikap dan pendapat. ". Teori Depen!en#i E$e% Ko&uni%a#i Ma##a Teori ini dikem angkan oleh Sandra 6all1:okea%hdan Mel3in L. 5e=luer "19<'$, yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur ke%enderungan ter&adinya suatu efek media massa. Teori ini erangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media massa diangap se agai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara, peru ahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, dan indi3idu dalam akti3itas sosial. Se%ara ringkas ka&ian terhadap efek terse ut dapat dirumuskan dapat dirumuskan se agai erikut! erhu ungan dengan khalayak dalam men%iptakan ke utuhan dan minat. *ada gilirannya er agai media, ukan sum er media massa yang men%iptakan ketergantungan,

a. )ognitif, men%iptakan atau menghilangkan am iguitas, pem entukan sikap, agenda1setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan> pen&elasan nilai1nilai. . 7fektif, men%iptakan ketakutan atau ke%emasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral. %. 6eha3ioral, mengaktifkan isu tertentu atau menggerakkan atau meredakan, atau pem entukan dermawan. 8. Teori ;ses and ?ratifi%ations ")egunaan dan )epuasan$ atau penyelesaiannya, men&angkau

menyediakan strategi untuk suatu akti3itas serta menye a kan perilaku

Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Her ert 6lumer dan .lihu )at+ "19<4$. Teori ini mengatakan ahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media terse ut. 5engan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. *engguna media erusaha men%ari sum er media yang paling aik di dalam usaha memenhi ke utuhannya. 7rtinya pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan ke utuhannya. .lemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini ")arl dalam 6ungin, (,,<$! "1$ )e utuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan "($ er agai kom inasi antara intra dan ekstra indi3idu, dan &uga dengan "/$ struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan "4$ er agai agi per%ampuran personal indi3idu, dan "@$ persepsi mengenai solusi persoalan terse ut, yang menghasilkan "'$

er agai motif untuk men%ari

pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan "<$ per edaan pola konsumsi media dan " per edaan pola perilaku lainnya, yang menye a kan "9$ per edaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi "1,$ kom inasi karakteristik intra dan ekstra indi3idu, sekaligus akan

memengaruhi pula "11$ struktur media dan er agai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat. '. Teori The Spiral o$ Silen(e Teori the spiral of silen%e "spiral keheningan$ dikemukakan oleh .li+a eth -oelle1-euman "19<'$, erkaitan dengan pertanyaan agaimana ter entuknya pendapat umum. Teori ini men&elaskan ahwa ter entuknya

pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pri adi, dan persepsi indi3idu tentang pendapatnya dalam hu ungannya dengan pendapat orang1orang lain dalam masyarakat. )*. Teori Kon#tru%#i #o#ial &e!ia &a##a ?agasan awal dari teori ini adalah untuk mengoreki teori konstruksi sosial atas realitas yang di angun oleh *eter L 6errger dan Thomas Lu%kmann "19'', The so%ial %onstru%tion of reality. 7 Treatise in the so%iology of knowledge. Tafsir sosial atas kenyataan! se uah risalah tentang sosisologi pengetahuan$. Mereka menulis tentang konstruksi sosial atas realitas sosial di angun se%ara simultan melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, o &ekti3asi, dan internalisasi. *roses simultan ini ter&adi antara indi3idu satu dengan lainnya di dalam masyrakat. 6angunan realitas yang ter%ipta karena proses sosial terse ut adalah o &ektif, su &ektif, dan sim olis atau intersu &ektif. )). Teori Di$u#i Ino+a#i Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh .3erett :ogers dan para koleganya. :ogers menya&ikan deksripsi yang menarik mengenai mengenai penye aran dengan proses peru ahan sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi "atau komunikasi$, dan konsekwensi1konsekwensi. *eru ahan seperti di atas dapat ter&adi se%ara internal dari dalam kelompok

atau se%ara eksternal melalui kontak dengan agen1agen peru ahan dari dunia luar. )ontak mungkin ter&adi se%ara spontan atau dari ketidaksenga&aan, atau hasil dari ren%ana agian dari agen1agen luar dalam waktu yang er3ariasi, isa pendek, namun seringkali memakan waktu lama. 5alam difusi ino3asi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu ertahun1tahun untuk dapat terse ar. :ogers menyatakan ahwa pada realisasinya, satu tu&uan dari penelitian difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlam atan ini. Setelah terselenggara, suatu ino3asi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi A mungkin mereka Little&ohn, 199' ! //'$. ),. Teori Kulti+a#i *rogram penelitian teoritis lain yang erhu ungan dengan hasil sosiokultural komunikasi massa dilakukan ?eorge ?ar ner dan teman1temannya. *eneliti ini per%aya ahwa karena tele3isi adalah pengalaman ersama dari semua orang, dan mempunyai pengaruh mem erikan &alan sehari1hari kita. 5ramanya, iklannya, ersama dalam memandang dunia. Tele3isi adalah agian yang menyatu dengan kehidupan eritanya, dan a%ara lain mem awa dunia yang relatif koheren dari kesan umum dan mengirimkan pesan ke setiap rumah. Tele3isi mengolah dari awal kelahiran predisposisi yang sama dan pilihan yang iasa diperoleh dari sum er primer lainnya. Ham atan se&arah yang turun temurun yaitu melek huruf dan mo ilitas teratasi dengan ke eradaan tele3isi. Tele3isi telah men&adi sum er umum utama dari sosialisasi dan informasi sehari1hari "ke anyakan dalam entuk hi uran$ dari populasi heterogen yang lainnya. *ola erulang dari pesan1pesan dan kesan yang diproduksi massal dari tele3isi mem entuk arus utama dari lingkungan sim olis umum. erfungsi atau tidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau laten ":ogers dalam

?ar ner menamakan proses ini se agai %ulti3ation "kulti3asi$, karena tele3isi diper%aya dapat erperan se agai agen penghomogen dalam ke udayaan. Teori kulti3asi sangat menon&ol dalam ka&ian mengenai dampak media tele3isi terhadap khalayak. 6agi ?er ner, di andingkan media massa yang lain, tele3isi telah mendapatkan tempat yang sedemikian signifikan dalam kehidupan sehari1hari sehingga mendominasi Blingkungan sim olikC kita, dengan %ara menggantikan pesannya tentang realitas agi pengalaman pri adi dan sarana mengetahui dunia lainnya "M%Duail, 199' ! (@4$ Teori Kriti# !ala& Ko&uni%a#i a. Se-arah !an A#u&#i-A#u&#i Kun(i Teori komunikasi kritik ini mun%ul ketika ter&adi aksi1aksi mahasiswa di .ropa 6arat pada tahun 19',1an khususnya di 4erman pada tahun 19'< yang menuntut demokratisasi uni3ersitas. 7ksi1aksi itu kemudian dilan%arkan &uga kepada media massa yang dianggapnya tidak memperdulikan keterti an, hukum, tidak mengindahkan hakikat hasrat politik para mahasiswa, terutama pada media %etak. Teori komunikasi kritik itu semakin semarak, setelah mun%ul 4urgen Hu ermas. Hu ermas dikenal se agai filsuf masa kini tentang kritisnya terhadap pemikiran Mar9is. 5alam hu ungan ini se agai pengganti paradigma ker&a, Ha ermas menga%u kepada paradigma komunikasi. 0mplikasi dari paradigma aru ini adalah memahami pra9is emansipatoris ertolak elakang dengan teori1teori

se agai dialog1dialog komunikatif dan tindakan1tindakan komunikatif yang menghasilkan pen%erahan. Hal ini Mar9is klasik yang menempuh &alan re3olusioner untuk men&ungkir alikan struktur masyarakat demi ter%iptanya masyarakat sosialis yang di%ita1%itakan.

Ha ermas

menempuh

&alan

konsensus

dengan

sasaran

ter%iptanya

Cdemokrasi radikalC, yaitu hu ungan1hu ungan soisal yang ter&adi dalam lingkup komunikasi e as kekuasaan. 2ara erpikir aliran =rankfurt dapat dikatakan se agai teori kritik masyarakat atau eine )ritis%he Theorie der ?essels%haft. Maksud teori ini adalah mem e askan manusia dari manipulasi teknokrasi modern. )has pula apa ila teori ini erinspirasi pada pemikiran dasar )arl Mar9, meskipun tidak menutup kemungkinan ahwa inspirasi Teori )ritis anyak didialogkan dengan aliran1aliran esar filsafat A khususnya filsafat sosial pada waktu itu. ETeori kritis menyatakan ahwa ternyata faktor utama peru ahan sosial tidak terletak pada faktor ekonomi sa&a, tetapi ada faktor1faktor lain, seperti politik1 sosiologi dan ke udayaan yang turut &uga mempengaruhi dinamika sosial masyarakat dan indi3idu. 7liran frankfrut ingin memper&elas se%ara rasional struktur yang dimiliki oleh masyarakat pas%a industri dan melihat aki at1 aki at struktur terse ut dalam kehidupan manusia dan dalam ke udayaan. Teori kritis ingin men&elaskan hu ungan manusia dengan ertolak dari pemahaman rasio instrumental.Teori kritis ingin mem angun teori yang mengkritik struktur dan konfigurasi masyarakat aktual se agai aki at dari suatu pemahaman yang keliru tentang rasionalitasB. .. Pengaruh Teori Kriti# !ala& /a(ana Il&u Ko&uni%a#i *ertemuan pertama Teori )ritis dengan ilmu komunikasi se enarnya ter&adi ketika Teori )ritis erimigrasi ke 7merika Serikat. *erkem angan ilmu komunikasi di 7merika sudah mengalami perkem angan yang pesat. *remis awal 0lmu komunikasi di 7merika merupakan pernik awal perkem angan teknologi informasi ahkan se elum perang dunia 0. *erkem angan ilmu anyak ditandai dengan perkem angan komunikasi komunikasi di 7merika

massa di negara terse ut. Sementara itu, paradigma dominan ilmu komunikasi dipenuhi dengan paradigma positi3istik.

10

Teori )ritis yang di awa oleh para sar&ana 4erman akhirnya

erpindah di

e erapa uni3ersitas di 7merika pada tahun 19//. Tentu sa&a, pertemuan dua tradisi intelektual terse ut menghasilkan kontro3ersi. *aradigma kritis yang sangat kritis idealistik ertemu dengan tradisi keilmuan yang pragmatis. 5alam se&arah perkem angannya, penelitian komunikasi di 7merika dipengaruhi oleh kondisi se&arah sosial, politik dan udaya yang ter&adi.

)omunikasi pada titik tertentu, di 7merika, erada dalam titik pragmatik yang sangat komersial dan memun%ulkan diskursus klasik terhadap peru ahan sosial, terutama yang kapitalistik. 0de pragmatisme sangat mewarnai penelitian komunikasi di ;ni3ersitas 2hi%ago yang ka&iannya sangat empirik. *aul La+arfeld, )urt Lewin, Harold Laswell dan 2arl Ho3land. Studi yang dikem angkan oleh #il ur S%hramm adalah studi kuantitatif dalam konteks anthropologi komunikasi. )ontri usi kritisisme Teori )ritis dikem angkan oleh 7dorno yang mengkritik pendekatan *aul La+arfeld yang sangat dipengaruhi oelh pendekatan struktural fungsionalistik ala Tal%ott *arsons. Horkheimer dan 7dorno melihat %a%at epistemologi dalam ilmu komunikasi yang ideologis. Teori )ritis melihat erwatak totaliter dan ahwa ada ke%enderungan di kalangan erkaitan dengan arus kese&ahteraan yang ersifat

ilmuwan komunikasi men&adi ilmu ini untuk dipaksakan dalam wu&ud ilmu yang sangat mekanistik. Model pemikiran administratif yang dikem angkan oleh pemikir ;ni3ersitas 2hi%ago dikritisi oleh model pemikiran kritis. :iset komunikasi yang erkem ang ersamaan dengan asumsi pemikiran administratif adalah riset studi efek media massa. Selan&utnya dalam era /,1 4,1an pemikiran Teori )ritis mengem angkan studi tentang ekonomi politik media, analisis udaya atas teks, dan studi resepsi khalayak A studi ideologi dalam media yang pada akhirnya mengalami perkem angan yang pesat pada era <,18,1an.

11

*endekatan ekonomi politik memfokuskan pada ka&ian utama tentang hu ungan antara struktur ekonomi1politik, dinamika industri media, dan ideologi media itu sendiri. *erhatian penelitian ekonomi politik diarahkan pada kepemilikan, kontrol serta kekuatan operasional pasar media. 5ari titik pandang ini, institusi media massa dianggap se agai sistem ekonomi yang erhu ungan erat dengan sistem politik. *erspektif ekonomi politik kritis &uga menganalisa se%ara penuh pada %ampur tangan pu lik se agai proses legitimasi melalui ketidaksepakatan pu lik atas entuk1 entuk yang harus diam il karena adanya usaha kaum kapitalis mempersempit ruang diskursus pu lik dan representasi. 5alam konteks ini dapat &uga dise ut adanya distorsi dan ketidakseim angan antara masyarakat, pasar dan sistem yang ada. Sedangkan kriteria1kriteria yang dimiliki oleh analisa ekonomi politik kritis terdiri dari tiga kriteria. )riteria pertama adalah masyarakat kapitalis men&adi kelompok "kelas$ yang mendominasi. )edua, media dilihat se agai agian dari ideologis di mana di dalamnya kelas1kelas dalam masyarakat melakukan pertarungan, walaupun dalam konteks dominasi kelas1kelas tertentu. )riteria terakhir, profesional media menikmati ilusi otonomi yang disosialisasikan ke dalam norma1norma udaya dominan. *erspektif ekonomi1politik kritis memiliki tiga 3arian utama. )etiga 3arian terse ut adalah instrumentalisme, kulturalisme, dan strukturalisme. 5alam penelitian ini, 3arian yang digunakan adalah perspektif instrumentalisme. *erspektif ini mem erikan penekanan pada determinisme ekonomi, di mana segala sesuatu pada akhirnya akan dikaitkan se%ara langsung dengan kekuatan1kekuatan ekonomi. *erspektif ini melihat media se agai instrumen dari kelas yang mendominasi. 5alam hal ini kapitalis dilihat se agai pihak yang menggunakan kekuatan ekonominya 1 untuk kepentingan apapun 1

12

dalam sistem pasar komersial untuk memastikan ahwa arus informasi pu lik sesuai dengan kepentingannya. Studi )a&ian 6udaya )ritis &uga menempatkan media se agai salah satu aktor udaya dalam melakukan imperialisme udaya. 7ktor udaya dalam konteks ini adalah konteks ideologi dominan maka media men&adi ideologi%al apparatus. Studi resepsi kritis menempatkan ahwa kelompok khalayak ter agi dalam er eda.

klasifikasi status sosial dan ekonomi. Se%ara politis, masyarakat ter agi dalam kelompok sosial yang mempunyai tingkat resepsi yang *endekatan 6ordieu anyak memakai Teori-teori Ko&uni%a#i Organi#a#i ;-2.:T70-TF :.5;2T08- TH.8:F " TEORI PENGURANGAN DAN KETIDAKPASTIAN$ Teori prngurangan ketidakpastian kadang kala dise ut dengan Teori 0nteraksi 7wal "0nitial 0ntera%tion Theory$. Teori penguranagan ketidakpastian dipelopori oleh 2harles suatu organisasi. PERKEM0AN1AN Setelah 6erger dan 2ala rese mengemukakan teori ini "19<@$, dengan tu&uan untuk men&elaskan agaimana komunikasi digunakan untuk mengurangi ahwa ketika ketidakpastian di antara orang asing yang terli at dalam pem i%araan satu sama lain untuk pertama kali. 6erger dan 2ala rese yakin orang asing pertama kali ertemu, utamanya mereka tertarik untuk erger dan :i%hard %ala rese pada tahun 19<@.

Tahun 198< Lester mengem angkan teori ini men&adi termasuk teori dalam

meningkatkan predikta ilitas dalam usaha untuk memahami pengalaman

13

komunikasi mereka. Teori ini kemudian sedikit diper&elas "6erger, 19<9G 6erger H 6rada%, 198($. Iersi ter aru dari teori ini meyarankan ahwa terdapat dua tipe ketidakpastian dari per&umpaan awal! kognitif dan perilaku. )ognitif meru&uk pada keyakinan dan sikap yang kita dan orang lain anut. )etidakpastian kognitif "%ogniti3e un%ertainty$, meru&uk kepada tingkat ketidakpastian yang dihu ungkan dengan keyakinan dan sikap terse ut. )etidakpastian perilaku " eha3ioral un%ertainty$ merupakan C atasan sampai mana perilaku dapat di prediksi dalam se uah situasi tertentuC "6erger H rada%,198($ Le ih lan&ut lagi, 6erger dan %ala rese eragumen ahwa erpikir pengurangan ketidakpastian memiliki aik proses proaktif maupun retroaktif. *engurangan ketidakpastian proaktif ter&adi ketika seseorang mengenai pilihan1pilihan komunikasi se elum melakukannya dengan orang lain. *enguranagan ketidakpastian retroaktif terdiri atas usaha1usaha untuk men&elaskan perilaku setelah per&umpaan itu sendiri. *ada tahun 198< Lester mengem angkan teori ini dengan mengaplikasikan proses sosialisasi dari anggota1anggota suatu organisasi ketika pertama kali suatu organisasi. ASUMSI DASAR TEORI PEN1URAN1AN KETIDAKPASTIAN 2harles erger dan :i%hard %ala rese! 1. 8rang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal. Terdapat harapan er eda1 eda mengenai ke&adian interpersonal,maka ahwa orang merasakan ketidakpastian erga ung dengan

masuk akal untuk menyimpulkan

atau ahkan %emas untuk ertemu orang lain. (. )etidakpastian adalah keadaan yang tidak mengenakkan,menim ulkan stres se%ara kognitif. 6erada di dalam ketidakpastian mem utuhkan energi emosional dan psikologis yang tidak sedikit. /. )etika orang asing ertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi ketidakpastian mereka atau meningkatkan predikta ilitas.

14

*en%arian informasi dengan tu&uan

iasanya dilakukan dengan menga&ukan pertanyaan untuk memperoleh predikta ilitas

4. )omunikasi interpersonal adalah se uah proses perkem angan yang ter&adi melalui tahapan1tahapan. Menurut 6erger dan 2ala rese, iasanya, ke anyakan orang memulai

interaksi dalam se uah fase awal "entry phase$, yang dapat didefinisikan se agai tahap awal interaksi antara orang lain. Setelah itu, orang memasuki tahapan kedua, yang dise ut se agai fase personal "personal phase$ tahap di mana pertisipan mulai erkomunikasi dengan le ih spontan dan mem uka le ih anyak informasi pri adinya. Tahap ketiga, fase akhir "e9it phase$, indi3idu mem uat keputusan mengenai apakah mereka ingin untuk melan&utkan interaksi dengan pasangannya di masa yang akan datang. @. )omunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi ketidakpastian. )omunikasi mensyaratkan e erapa kondisi diantaranya adalah kemampuan untuk mendengar,tanda respons non3er aal dan er&alannya waktu. 6erfokus pada fakta ahwa komunikasi interpersonal adalah perkem angan. Teorikus penguiranagan ketidakpastian per%aya ahwa interaksi awal adalah elemen kun%i dalam proses perkem angan ini. <. Sangat mungkin untuk menduga perilaku orang dengan menggunakan %ara seperti hukum. *erilaku manusia diatur oleh prinsip1prinsip umum yang erfungsi dengan %ara seperti hukum. Tu&uan dari teori %akupan hukum adalah untuk menghasilkan hukum yang akan men&elaskan agaimana kita erkomunikasi. Lester! ahasa yang sama. '. )uantitas dan sifat informasi yang di agi oleh orang akan eru ah seiring

15

1. Set pertama dalam suatu hu ungan adalah menyinggung tentang akti3itas yang erhu ungan dengan organisasi. 7nggota1anggota suatu organisasi akan meningkatkan penilaian keper%ayaan mereka se agaimana mereka men&adi le ih merasa pasti dalam organisasi terse ut. (. 7pa ila keuntungan dan kerugian "seperti pem ayaran, promosi, atau resiko ker&a$ per andingannya sangat er eda, maka anggota1anggota suatu organisasi akan menilai keper%ayaan diri mereka akan rendah. Tetapi apa ila antara keuntungan dan kerugian sama antar organisasi maka mereka akan merasa per%aya diri. /. Mendengar %erita dari organisasi lain atau %erita dari organisasi sendiri yang isa ter ilang sukses dapat meningkatkan keper%ayaan diri untuk setiap pendatang aru. 4. Suatu organisai yang ersih dan tu&uan organisasi yang &elas akan

meningkatkan suatu sikap yang pasti akan suatu organisasi. setiap anggota dan mem entuk sikap yang pasti. )7:7)T.:0ST0) Setiap anggota kelompok yang aru erga ung men&adi anggota aru suatu organisasai akan melakukan sosialisasi diri terhadap lingkungan 8rganisasi sendiri ersangkutan. mendukung proses sosialisasi yang dilakukan oleh pendatang arunya. aru yang aik faktor internal maupun eksternal &uga sangat

0M*L.M.-T7S0

16

)etika seorang anak aru sa&a men&adi murid aru disalah satui tempat les ahasa inggris, dia akan men%o a untuk memprediksikan agiamana mereka akan erhasil dalam oranisasi terse ut. 6aik ketika erkomunikasi dengan anggota lainnya maupaun sikap yang sesuai dengan keadaan organisasi terse ut. Lester per%aya anggota1anggota aru di suatu orgnisasi akan agaiaman memiliki rasa per%aya diri yang le ih dalam mempredikasi sikap dari organisasi yang ersangkutan "kepastian sikap$.

mereka akan erhasil dalam suatu organisasi apa ila diperlihatkan tentang

Teori 2u.ungan Manu#ia


Tokoh ! .lton Mayo .lton Mayo "19/9$ dengan di antu oleh =rit+ :oethlis erger melakukan peneli1 tian yang dise ut dengan Studi Hawthorne. *enelitian yang erskala esar ini mem ahas produktifitas dan hu ungan1hu ungan so%ial di kompleks Hawthorne yang dimiliki #estern .le%tri% 2ompany. 5ikenal dengan BMana&emen dan *eker&aC. Studi ini dise ut se agai Beksperimen ilmiah esar pertama dalam industryC. Hasil terpenting ter&adi pada eksperimen penerangan lampu. *ada awalnya peneliti mengira ahwa semakin aik penerangan, semakin tinggi hasil peker&a. Maka, mereka memutuskan untuk mengadakan suatu ruangan eksperimen dengan er agai kondisi penerangan dan suatu ruangan yang er eda. Melalui kontrol dengan kondisi %ahaya yang konstan. 5ua kelompok peker&a dipilih untuk melakukan peker&aan mereka di dua tempat yang suatu periode waktu penerangan di ruangan eksperimen ditam ah hingga intensitas yang menyilaukan dan kemudian dikurangi hingga tingkat di mana %ahaya tidak ada. Hasil yang didapat adalah se agai anyaknya penerangan ertam ah, erikut ! ketika ertam ah &uga efisiensi peker&a

17

diruangan eksperimen tetapi efisiensi peker&a di ruangan kontrol &uga ertam ah. )etika %ahaya erkurang di ruangan tes, efisiensi kelompok tes dan &uga kelompok %ontrol ertam ah dengan perlahan tetapi mantap. )etika penerangan setaraf dengan penerangan tiga lilin di ruangan tes, para operator memprotes, mereka mengatakan ahwa mereka hampir tidak isa melihat apa yang sedang mereka ker&akan, pada saat itu angka produksi erkurang. Hingga saat itu para peker&a dapat mempertahankan efisiensi meskipun terdapat ham atan. Terdapat dua kesimpulan yang orang erkem ang dari studi Hawthorne yang

sering dise ut dengan .fek Hawthorne, yaitu ! "1$ *erhatian terhadap orang1 oleh &adi mengu ah sikap dan perilaku mereka. "($ Moral dan produktifitas dapat meningkat apa ila para pegawai mempunyai kesempatan untuk erinteraksi satu sama lainnya. Terdapat suatu kritik terhadap teori hu ungan manusiawi yaitu ahwa

pergerakan teori ini terlalu asyik dengan orang1orang dan hu ungan1 hu ungan mereka dan menga aikan keseluruhan sum er daya organisasi dan anggota1anggotanya. 5ewasa ini terdapat per edaan yang penting antara pengem angan hu ungan manusiawi yang aik dan pengem angan sum er daya manusia dalam suatu organisasi. )omunikasi organisasi men%o a mem erikan latar elakang guna mengem angkan kualitas sum er daya manusia dalam suatu organisasi, tidak hanya mengem angkan kualitas hu ungan manusiawi.

TEORI 3USI 0AKKE DAN AR14RIS 6akke "19@,$ dan 2hris 7rgyris "19@<$

18

Se&arah *erkem angan ! Sadar akan anyaknya masalah dalam rangka memuaskan minat manusia yang erlainan dan dalam rangka memenuhi tuntutan penting struktur erpendapat irokrasi. 6akke "19@,$ menyarankan suatu proses fusi. 0a

ahwa organisasi, hingga suatu tahap tertentu, mempengaruhi indi3idu, sementara pada saat yang sama indi3idu pun mempengaruhi organisasi. Hasilnya adalah suatu organisasi yang dipersonalisasikan oleh setiap indi3idu pegawai dan indi3idu1indi3idu yang disosialisasikan oleh organisasi. )arena itu setiap pegawai menun&ukkan %iri1%iri organisasi, dan setiap &a atan tampak unik seperti indi3idu yang mendudukinya. Setelah fusi, setiap pegawai tampak le ih menyerupai organisasi, dan setiap &a atan dalam organisasi dimodifikasi sesuai dengan minat khusus indi3idu. )emudian, 7rgyris "19@<$, seorang rekan 6akke di ;ni3ersitas Fale, memperluas dan menyempurnakan karya 6akke. 0a erpendapat ahwa ada suatu ketidaksesuaian yang mendasar antara ke utuhan pegawai yang matang dengan persyaratan formal organisasi. 8rganisasi mempunyai tu&uan yang erlawanan dengan tu&uan pegawai perseorangan. *ara pegawai mengalami frustrasi se agai aki at dan ketidaksesuaian terse utG se agian pegawai mungkin meninggalkan tempat ker&a mereka, men&adi apatis dan a%uh tak a%uh. Melalui konflik ini para pegawai lainnya menyadari untuk tidak mengharapkan kepuasan dari peker&aan mereka. 6anyak orang mengetahui erdasarkan pengalaman pri adi ahwa penyesuaian diri terhadap tuntutan1tuntutan suatu organisasi formal tidak mudah dan tidak dapat diharapkan ter&adi se%ara otomatis. 7rgyris memusatkan usahanya untuk men&elaskan perilaku orang dalam organisasi. 0a mengem angkan pokok utamanya yaitu tesis ahwa organisasi formal memerlukan Bperilaku yang %endrung kearah frustasi, mem uat

19

pertentangan dan men%iptakan kegagalan se%ara psikologis sehatC.

agi orang perseorangan yang

7da se&umlah Baki at yang tak diharapkanC, dari interaksi antara ke utuhan orang1perseorangan dan ke utuhan organisasi. )edua perangkat ke utuhan itu diadaptasikan atau dike%ewakan, dan tim ulah organisasi informal dengan norma1norma yang %o%ok agi orang1perseorangan yang frustasi dan apatis. 5engan demikian perilaku organisai sepenuhnya adalah suatu fungsi interaksi ke utuhan kelompok1kelompok informal dan ke utuhan organisasi. Selan&utnya, menurut teori lain, salah satu hal yang dapat mem uat anggota>karyawan tetap merasa etah adalah dengan memoti3asi mereka eker&a. Moti3asi atau motif> isa ersum er dari dan atau mengenal moti3asi mereka dalam

ke utuhan > desakan> keinginan atau dorongan adalah kata yang sering digunakan untuk menye ut kata moti3asi. moti3asi dalam diri orang atau ersum er dari luar diri orang. 7sumsi 5asar Teori 1. )etidaksesuaian yang mendasar antara ke utuhan pegawai yang matang dengan persyaratan formal organisasi. (. 8rganisasi mempunyai tu&uan yang perseorangan /. *enyesuaian diri terhadap tuntutan1tuntutan suatu organisasi formal tidak mudah dan tidak dapat diharapkan ter&adi se%ara otomatis. erlawanan dengan tu&uan pegawai

Kara%teri#ti% Teori 5 8rganisasi, hingga suatu tahap tertentu, mempengaruhi indi3idu, sementara

20

pada saat yang sama indi3idu pun mempengaruhi organisasi. Hasilnya adalah suatu organisasi yang dipersonalisasikan oleh setiap indi3idu pegawai dan indi3idu1indi3idu yang disosialisasikan oleh organisasi.

I&ple&enta#i Teori5 Se uah *erusahaan terkenal mem angun kantor %a ang di lokasi yang strategis dan erniat untuk memilih manager di kantor %a ang terse ut, enar siapa seorang pegawai merasa yakin ia akan dipilih men&adi manager karena merasa dirinya turut mem esarkan perusahaan itu. 0a tahu ri3alnya. :i3alnya adalah seorang pegawai yang digam arkan self mo3ing nya se agai manusia yang lam an, egois, tidak peduli pada ingkungan, dan moody. *egawai *ertama yang sudah sangat yakin akan diangkat men&adi mana&er ternyata pada kenyataannya tidak diangkat men&adi manager dengan alasan pemilik perusahaan menganggap dirinya masih terlalu muda dan tidak mempunyai %ukup pengalaman untuk memimpin perusahaan, ke%ewa dengan keputusan atasannya. *rediksi 6akke dan 7rgyris tepat, *egawai *ertama pun men&adi frustrasi dan memilih untuk meninggalkan perusahaan dan men%ari perusahaan yang tidak memangdang umur dan pengalaman, melainkan etos dan kiner&a seseorang. *ilihan seorang pegawai untuk keluar atau menetap di oganisasi dengan keputusasaan, perlu di%ermati oleh organisasi, &ika tidak menginginkan mereka men&adi duri dalam organisasi.

21

TEORI DI3USI INO6ASI


.3erett m. :ogers Se-arah Mun%ulnya Teori 5ifusi 0no3asi dimulai pada awal a ad ke1(,, tepatnya tahun 19,/, ketika seorang sosiolog *eran%is, ?a riel Tarde, memperkenalkan )ur3a 5ifusi er entuk S " S-shaped Di usio! "ur#e$. )ur3a ini pada dasarnya menggam arkan agaimana suatu ino3asi diadopsi seseorang atau sekolompok orang dilihat dari dimensi waktu. *ada kur3a ini ada dua sum u dimana sum u yang satu menggam arkan tingkat adopsi dan sum u yang lainnya menggam arkan dimensi waktu. *emikiran Tarde men&adi penting karena se%ara sederhana isa menggam arkan ke%enderungan yang terkait dengan proses difusi ino3asi. :ogers "198/$ mengatakan, TardeJs S1shaped diffusion %ur3e is of %urrent importan%e e%ause Bmost inno3ations ha3e an S1shaped rate of adoptionC. 5an se&ak saat itu tingkat adopsi atau tingkat difusi men&adi fokus ka&ian penting dalam penelitian1penelitian sosiologi. *ada tahun 194,, dua orang sosiolog, 6ry%e :yan dan -eal ?ross, mempu likasikan hasil penelitian difusi tentang &agung hi rida pada para petani di 0owa, 7merika Serikat. Hasil penelitian ini memper arui sekaligus menegaskan tentang difusi ino3asimodel kur3a S. Salah satu kesimpulan penelitian :yan dan ?ross menyatakan ahwa BThe rate of adoption of the agri%ultural inno3ation followed an S1shaped normal %ur3e when plotted on a %umulati3e asis o3er time.C *erkem angan erikutnya dari teori 5ifusi 0no3asi ter&adi pada tahun 19',, di mana studi atau penelitian difusi mulai dikaitkan dengan er agai topik yang le ih kontemporer, seperti dengan idang pemasaran, udaya, dan se againya. 5i sinilah mun%ul tokoh1tokoh teori 5ifusi 0no3asi seperti .3erett M. :ogers dengan karya esarnya 5iffusion of 0nno3ation "19'1$G =. =loyd Shoemaker yang ersama :ogers menulis 2ommuni%ation of

22

0nno3ation! 7 2ross 2ultural 7pproa%h "19<1$ sampai Lawren%e 7. 6rown yang menulis 0nno3ation 5iffusion! 7 -ew *erpe%ti3e "1981$. A#u&#i !a#ar Teori 5ifusi 0no3asi pada dasarnya men&elaskan proses agaimana suatu ino3asi disampaikan "dikomunikasikan$ melalui saluran1saluran tertentu sepan&ang waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. Hal terse ut se&alan dengan pengertian difusi dari :ogers "19'1$, yaitu Bas the pro%ess y whi%h an inno3ation is %ommuni%ated through %ertain %hannels o3er time among the mem ers of a so%ial system.C Le ih &auh di&elaskan ahwa difusi adalah suatu entuk komunikasi yang ersifat khusus erkaitan dengan penye aranan pesan1pesan yang erupa gagasan aru, atau dalam istilah :ogers "19'1$ difusi menyangkut Bwhi%h is the spread of a new idea from its sour%e of in3ention or %reation to its ultimate users or adopters.C Sesuai dengan pemikiran :ogers, dalam proses difusi ino3asi terdapat 4 "empat$ elemen pokok, yaitu! "1$ 0no3asiG gagasan, tindakan, atau arang yang dianggap aru oleh seseorang. 5alam hal ini, ke aruan ino3asi diukur se%ara su &ektif menurut pandangan indi3idu yang menerimanya. 4ika suatu ide dianggap aru oleh seseorang maka ia adalah ino3asi untuk orang itu. )onsep J aruJ dalam ide yang ino3atif tidak harus aru sama sekali. "($ Saluran komunikasiG JalatJ untuk menyampaikan pesan1pesan ino3asi dari sum er kepada penerima. 5alam memilih saluran komunikasi, sum er paling tidakperlu memperhatikan "a$ tu&uan diadakannya komunikasi yang dan " $ karakteristik penerima. 4ika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu ino3asi kepada khalayak anyak dan terse ar luas, maka saluran komunikasi yang le ih tepat, %epat dan efisien, adalah media massa. Tetapi &ika komunikasi dimaksudkan untuk mengu ah sikap atau perilaku penerima se%ara

23

personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal. "/$ 4angka waktuG proses keputusan ino3asi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat erkaitan dengan dimensi waktu. *aling tidak dimensi waktu terlihat dalam "a$ proses pengam ilan keputusan ino3asi, " $ keino3atifan seseorang! relatif le ih awal atau le ih lam at dalammenerima ino3asi, dan "%$ ke%epatan pengadopsian ino3asi dalam sistem sosial. "4$ Sistem sosialG kumpulan unit yang er eda se%ara fungsional dan terikat dalam ker&asama untuk meme%ahkan masalah dalam rangka men%apai tu&uan ersama Kara%teri#ti% Le ih lan&ut teori yang dikemukakan :ogers "199@$ memiliki rele3ansi dan argumen yang %ukup signifikan dalam proses pengam ilan keputusan ino3asi. Teori terse ut antara lain menggam arkan tentang 3aria el yang erpengaruh terhadap tingkat adopsi suatu ino3asi serta tahapan dari proses pengam ilan keputusan ino3asi. Iaria el yang erpengaruh terhadap tahapan difusi ino3asi terse ut men%akup "1$ atri ut ino3asi " percei#ed atrri$ute o i!!o#asio!$, "($ &enis keputusan ino3asi "type o i!!o#atio! decisio!s$, "/$ saluran komunikasi "co%%u!icatio! cha!!els$, "4$ kondisi sistem sosial "!ature o social syste%$, dan "@$ peran agen peru ah " cha!&e a&e!ts$. Sementara itu tahapan dari proses pengam ilan keputusan ino3asi men%akup! 1. Tahap Mun%ulnya *engetahuan "K!o'led&e$ ketika seorang indi3idu "atau unit pengam il keputusan lainnya$ diarahkan untuk memahami eksistensi dan keuntungan>manfaat dan erfungsi agaimana suatu ino3asi

24

(. Tahap *ersuasi "Persuasio!$ ketika seorang indi3idu "atau unit pengam il keputusan lainnya$ mem entuk sikap aik atau tidak aik /. Tahap )eputusan "Decisio!s$ mun%ul ketika seorang indi3idu atau unit pengam il keputusan lainnya terli at dalam akti3itas yang mengarah pada pemilihan adopsi atau penolakan se uah ino3asi. 4. Tahapan 0mplementasi "I%ple%e!tatio!$, ketika sorang indi3idu atau unit pengam il keputusan lainnya menetapkan penggunaan suatu ino3asi. @. Tahapan )onfirmasi ""o! ir%atio!$, ketika seorang indi3idu atau unit pengam il keputusan lainnya men%ari penguatan terhadap keputusan penerimaan atau penolakan ino3asi yang sudah di uat se elumnya. )ategori 7dopter 7nggota sistem sosial dapat di agi ke dalam kelompok1kelompok adopter "penerima ino3asi$ sesuai dengan tingkat keino3atifannya "ke%epatan dalam menerima ino3asi$. Salah satu pengelompokan yang oleh :ogers "19'1$. dilihat se agai erikut! 1. 0nno3ators! Sekitar (,@K indi3idu yang pertama kali mengadopsi ino3asi. 2irinya! petualang, erani mengam il resiko, %o$ile, %erdas, kemampuan ekonomi tinggi (. .arly 7dopters "*erintis>*elopor$! 1/,@K yang men&adi para perintis dalam penerimaan ino3asi. 2irinya! para teladan "pemuka pendapat$, orang yang dihormati, akses di dalam tinggi /. .arly Ma&ority "*engikut 5ini$! /4K yang men&adi pera pengikut awal. 2irinya! penuh pertim angan, interaksi internal tinggi. 4. Late Ma&ority "*engikut 7khir$! /4K yang men&adi pengikut akhir dalam penerimaan ino3asi. 2irinya! skeptis, menerima karena pertim angan ekonomi atau tekanan so%ial, terlalu hati1hati. isa di&adikan ru&uakan adalah pengelompokan erdasarkan kur3a adopsi, yang telah du&i ?am aran tentang pengelompokan adopter dapat

25

@. Laggards ")elompok )olot>Tradisional$! 1'K terakhir adalah kaum kolot>tradisional. 2irinya! tradisional, terisolasi, wawasan ter atas, ukan opinion leaders,sum erdaya ter atas. I&ple&enta#i *ada awalnya, ahkan dalam e erapa perkem angan erikutnya, teori 5ifusi 0no3asi senantiasa dikaitkan dengan proses pem angunan masyarakat. 0no3asi merupakan awal untuk ter&adinya peru ahan sosial, dan peru ahan sosial pada dasarnya merupakan inti dari pem angunan masyarakat. :ogers dan Shoemaker "19<1$ men&elaskan difusi merupakan ahwa proses agian dari proses peru ahan sosial. *eru ahan sosial

adalah proses dimana peru ahan ter&adi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. *eru ahan sosial ter&adi dalam / "tiga$ tahapan, yaitu! "1$ *enemuan "i!#e!tio!$, "($ difusi "di usio!$, dan "/$ konsekuensi "co!se(ue!ces$. *enemuan adalah proses dimana ide>gagasan dikem angkan. 5ifusi adalah proses dimana aru di%iptakan atau ide>gagasan aru

dikomunikasikan kepada anggota sistem sosial, sedangkan konsekuensi adalah suatu peru ahan dalam sistem sosial se agai hasil dari adopsi atau penolakan ino3asi. Se&ak tahun 19',1an, teori difusi ino3asi erkem ang le ih &auh di mana fokus ka&ian tidak hanya dikaitkan dengan proses peru ahan sosial dalam pengertian sempit. Topik studi atau penelitian difusi ino3asi mulai dikaitkan dengan er agai fenomena kontemporer yang erkem ang di masyarakat. 6er agai perpektif pun men&adi dasar dalam pengka&ian proses difusi ino3asi,seperti perspektif ekonomi, perspektif Jmarket and infrastru%tureJ "6rown, 1981$. Salah satu definisi difusi ino3asi dalam taraf perkem angan ini antara lain dikemukakan *arker "19<4$, yang mendefinisikan difusi se agai suatu proses yang erperan mem eri nilai tam ah pada fungsi ahwa difusi produksi atau proses ekonomi. 5ia &uga menye utkan

merupakan suatu tahapan dalam proses peru ahan teknik " tech!ical

26

cha!&e$. Menurutnya difusi merupakan suatu tahapan dimana keuntungan dari suatu ino3asi erlaku umum. 5ari ino3ator, ino3asi diteruskan melalui pengguna lain hingga akhirnya men&adi hal yang iasa dan diterima se agai agian dari kegiatan produktif. 6erkaitan dengan proses difusi ino3asi terse ut Natio!al "e!ter or the Disse%i!atio! o Disa$ility Research )N"DDR $, 199', menye utkan ada 4 "empat$ dimensi pemanfaatan pengetahuan " *!o'led&e utili+atio!$, yaitu 1. Di%e!si Su%$er )SOUR"E, dise%i!asi, yaitu insitusi, organisasi, atau indi3idu yang ertanggunggung &awa dalam men%iptakan pengetahuan dan produk aru. (. Di%e!si Isi )"ONTENT, ya!& didise%i!asi*a! , yaitu pengetahuan dan produk aru dimaksud yang &uga termasuk ahan dan informasi agaimana pendukung lainnya. /. Di%e!si -edia )-EDIU-, Dise%i!asi, yaitu %ara1%ara pengetahuan atau produk terse ut dikemas dan disalurkan. 4. Di%e!si Pe!&&u!a )USER,, yaitu pengguna dari pengetahuan dan produk dimaksud.

Teori Antropologi(al !an Pen!e%atan Si&.oli#


Teori 7ntropologi%al dan *endekatan Sim olis *a%anowsky mempela&ari anggota dan 8L5onnell1Tru&illo "198(.198/$ mulai ela&ar untuk

anyak komunikasi organisasi se agai antropologi. Mereka untuk memahami er agai persepsi, mereka

menggunakan wawan%ara, audio dan 3ideotapes, dan o ser3asi pada organisasi menggunakan matapora kiner&a untuk tindakan manusia. 7nggota organisasi dianggap seperti aktor, ermain er agai peran dalam er agai kelompok. Misalnya, orang yang sama mungkin men&adi pelayan toko, seorang mana&er, seorang awahan, dan anggota tim perusahaan golf. *eran in akan er eda tergantung dengan situasi di mana anggota organisasi menemukan sendiri.

27

)ita akan mengalami hipotesis mana&er dan se agai

er eda se agai pelayan, atau se agai pemimpin yang er i%ara.

su ordinat

*erasaan lain dari drama metapora dari perutun&ukan layar menun&ukkan ahwa peker&a mereka dilihat dari kenyataan untuk diri sendiri dan orang lain melalui tindakan mereka, termasuk komunikasi. misalnya, se agai pelayan yang mem erikan perintah pada awahannya. )omunikasi ini dapat dilihat erhu ungan dengan atasan dan erkomunikasi, pramuniaga yang se agai suatu Mkiner&aM yang menguak pelayan dari realitas sosial se agai sym ol hierarki dalam kegiatan yang awahannya menyatakan yang tepat. 5engan

ahwa dia adalah pemimpin dan memiliki kewenangan untuk

mem erikan perintah yang lain dan harus dilakukan. "Tru&illo, 198/$ Hal sema%am ini memungkinkan *a%anowsky dan analisis 8L5onnell1Tru&illo "198/$ untuk ela&ar udaya dari per edaan isnis ada menggam arkan pendekatan itu. 5ua teori udaya populer dari ilustrasi isnis yang memiliki per edaan dan aspek yang akan diteliti. *eters dan #aterman "198($ memeriksa '( organisasi isnis yang agus di er agai industri dan mereka telah menemukan delapan tema dalam udaya umumG 1. organisasi yang aik memiliki ias terhadap tindakan daripada peren%anaan dan analisa. (. mereka tetap dekat dengan pelanggan, mengidentifikasi ke utuhan pelanggan dan men%ari %ara untuk memenuhi ke utuhan mereka. /. tidak menekankan tradisi dan irokrasi, organisai yang aik akan mendorong anggota organisasi untuk mengam il tanggung &awa indi3idu untuk meme%ahkan masalah dan usulan organisasi. mereka menekankan otonomi dan inisiatif. 4. menekankan keprihatinan karyawan se agai anggota dari organisasi MkeluargaM. 8rganisasi yang orang1orang. aik menekankan produkti3itas melalui aru untuk kegiatan

28

@.

mereka menekankan tanggung &awa , 3alue1dri3en kegiatan. organisasi1 organisasi ini memilih kegiatan sesuai dengan nilai1nilai organi+asional. akan mendorong para mana&er untuk menggunakan Mtanggung &awa M pendekatan, yang akan ke erhasilan mereka. erhu ungan dengan agaimana peker&a melaksanakan peker&aan mereka sehari1hari dan apa masalah dan

'.

organisasi yang aik tidak menyamakan men&adi daerah isnis di mana mereka tidak memiliki keahlian! mereka knitting. ukan, mereka menemukan apa yang ter aik dan organisasi tidak menekankan &enis kegiatan ini. mereka tetap

<. 8.

mereka mempertahankan erkualitas.

entuk yang sederhana dan peker&a yang

menun&ukkan kehilangan kesamaan dan property yang ketat. para anggotanya sangat ersatu melalui nilai1nilai ersama dan aksi "ketat ila properti$, tetapi organisasi masih %ukup fleksi el untuk mengu ah diperlukan "longgar properti$.

5eal dan )ennedy "198($ merekomendasikan ahwa organisasi men%iptakan udaya yang kuat agar erhasil. Mereka mengidentifikasi empat aspek penting udaya organisasi! nilai1nilai, pahlawan, dan upa%ara1upa%ara ritual, udaya dan komunikasi &aringan. 1. keper%ayaan adalah nilai1nilai ersama tentang organisasi dan apa yang aik untuk itu. Materi peri+inan perguruan tinggi seperti 3iew ooks mem antu mengidentifikasi nilai1nilai %alon siswa dari er agai sekolah! misalnya, atletik mungkin sangat penting di sekolah tetapi prestasi artistik mungkin le ih dihargai oleh teman menghadiri se uah uni3ersitas. (. pahlawan adalah anggota organisasi yang erfungsi se agai %ontoh yang ertindak keluar organisasi nilai1nilai penting. di e erapa sekolah, mungkin pahlawan anggota tim atletik yang telah sukses karir olahraga

29

profesional. lainnya di shools, pahlawan mungkin famouse ilmuwan, filosof, atau pe&a at pemerintah. /. upa%ara1upa%ara ritual dan upa%ara yang penuh dengan sim olisme un tuk organisasi anggota. organisasi ini melakukan upa%ara untuk merayakan nilai1nilai dan mereka influn%e anggota aru untuk menerima mereka. )elulusan dan klu sosial initations adalah %ontoh dari upa%ara1 upa%ara dan ritual di perguruan tinggi. 4. 6udaya &aringan komunikasi informal komunikasi yang mem awa infor masi tentang nilai1nilai. pahlawan, dan upa%ara1upa%ara dan ritulas ke anggota organisasi. se elum 7nda memilih perguruan tinggi atau esar, 7nda pro a lu mendengarkan %erita di eritahu oleh teman1teman yang telah hadir sekolah dan kelas1kelas yang er eda. teman1teman ini adalah agian dari udaya komunikasi &aringan. *a%anowky dan 8L5onnell1Tru&illo, namun tidak fokus pada udaya se agai o yek statis tetapi pada proses di mana se uah organisasi memun%ulkan komunikasi dengan udaya. 5engan menggunakan metode yang di&elaskan se elumnya, teori ini meneliti topik seperti itu se agai organisasi yang rele3an mem angun, kenyataannya, praktik, kosa kata, metafor, %erita, dan upa%ara1upa%ara dan ritual. 5engan melalui melalui er agai kegiatan, teori dapat men%ari apa organisasi ersama1sama melihat kenyataan ini dan agaimana ia di uat dan dipelihara. misalnya, seandainya antropologi dari udaya lain datang ke uni3ersitas. &ika mereka ingin memahami apa yang akan mereka %onstru%ts perlu memahamiN

30

TEORI DRAMATUR1I )enneth 5u3a 6urke"May @, 189< A -o3em er 19, 199/$ seorang teoritis literatur 7merika dan filosof memperkenalkan konsep dramatisme se agai metode untuk memahami fungsi sosial dari ahasa dan drama se agai pentas sim olik kata dan kehidupan sosial. Tu&uan 5ramatisme adalah mem erikan pen&elasan logis untuk memahami motif tindakan manusia, atau kenapa manusia melakukan apa yang mereka lakukan "=o9, (,,($.5ramatisme memperlihatkan ahasa se agai model tindakan sim olik ketim ang model pengetahuan "6urke, 19<8$. *andangan 6urke adalah ahwa hidup ukan seperti drama, tapi hidup itu sendiri adalah drama. 19@9! The *resentation of Self in .3eryday Life Tertarik dengan teori dramatisme 6urke, .r3ing ?offman "11 4uni 19(( A 19 -o3em er 198($, seorang sosiolog interaksionis dan penulis, memperdalam ka&ian dramatisme terse ut dan menyempurnakannya dalam ukunya yang kemudian terkenal se agai salah satu sum angan ter esar agi teori ilmu sosial The *resentation of Self in .3eryday Life. 5alam 5ramaturgi. INI 0UKAN DRAMATUR1I ARISTOTE7ES 0stilah 5ramaturgi kental dengan pengaruh drama atau teater atau pertun&ukan fiksi diatas panggung dimana seorang aktor memainkan karakter manusia1manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gam aran kehidupan dari tokoh terse ut dan mampu mengikuti alur %erita dari drama yang disa&ikan. Meski enar, dramaturgi &uga digunakan dalam istilah teater namun term dan karakteristiknya er eda dengan dramaturgi yang akan kita pela&ari. 5ramaturgi dari istilah teater dipopulerkan oleh 7ristoteles. Sekitar tahun /@, SM, 7ristoteles, seorang filosof asal Funani, menelurkan, *oeti%s, hasil pemikirannya yang sampai sekarang masih dianggap se agai a%uan agi dunia teater. 5alam *oeti%s, 7ristoteles uku men&a arkan uku ini ?offman yang mendalami fenomena interaksi sim olik mengemukakan ka&ian mendalam mengenai konsep

31

penelitiannya

tentang

penampilan>drama1drama

erakhir

tragedi>tragis

ataupun kisah1kisah komedi. ;ntuk menghasilkan *oeti%s 7ristoteles meneliti hampir seluruh karya penulis Funani pada masanya. )isah tragis merupakan o yek penelitian utamanya dan dalam *oeti% &uga 7ristoteles menyan&ung )isah 8edipus :e9, se agai kisah drama yang paling dapat diperhitungkan. Meskipun 7ristoteles mengatakan puisi, namun 7ristoteles ahwa drama merupakan agian dari eker&a se%ara utuh menganalisa drama se%ara

keseluruhan. 6ukan hanya dari segi naskahnya sa&a tapi &uga menganalisa hu ungan antara karakter dan akting, dialog, plot dan %erita. 0a mem erikan %ontoh1%ontoh plot yang aik dan meneliti reaksi drama terhadap penonton. -ilai1nilai yang dikemukakan oleh 7ristoteles dalam maha karyanya ini kemudian dikenal dengan Baristotelian dramaC atau drama ala aristoteles, dimana deus e9 ma%hinaO1P adalah suatu kelemahan dan dimana se uah akting harus tersusun se%ara efisien. 6anyak konsep kun%i drama, seperti anagnorisisO(P dan katharsisO/P, di ahas dalam *oeti%a. Sampai sekarang Baristotelian dramaC sangat terlihat aplikasinya pada tayangan1tayangan t3, uku1 uku panduan perfilman dan "dramaturgi dasar$ yang dikemukakan oleh 7ristoteles. DRAMATUR1I5 0ENTUK 7AIN DARI KOMUNIKASI 6ila 7ristoteles mengungkapkan 5ramaturgi dalam artian seni. Maka, ?offman mendalami dramaturgi dari segi sosiologi. Seperti yang kita ketahui, ?offman memperkenalkan dramaturgi pertama kali dalam ka&ian sosial psikologis dan sosiologi melalui ukunya, The *resentation of Self 0n .3eryday Life. 6uku terse ut menggali segala ma%am perilaku interaksi yang kita lakukan dalam pertun&ukan kehidupan kita sehari1hari yang menampilkan diri kita sendiri dalam %ara yang sama dengan %ara seorang aktor menampilkan karakter orang lain dalam se uah pertun&ukan drama. 2ara ahkan kursus1kursus singkat perfilman ergantung kepada dasar pemikiran iasanya sangat

32

yang sama ini

erarti menga%u kepada kesamaan yang

erarti ada

pertun&ukan yang ditampilkan. 6ila 7ristoteles menga%u kepada teater maka ?offman menga%u pada pertun&ukan sosiologi. *ertun&ukan yang ter&adi di masyarakat untuk mem eri kesan yang aik untuk men%apai tu&uan. Tu&uan dari presentasi dari 5iri A ?offman ini adalah penerimaan penonton akan manipulasi. 6ila seorang aktor erhasil, maka penonton akan melihat aktor sesuai sudut yang memang ingin diperlihatkan oleh aktor terse ut. 7ktor akan semakin mudah untuk mem awa penonton untuk men%apai tu&uan dari pertun&ukan terse ut. 0ni dapat dikatakan se agai entuk lain dari komunikasi. )enapa komunikasiN )arena komunikasi se enarnya adalah alat untuk men%apai tu&uan. 6ila dalam komunikasi kon3ensional manusia er i%ara tentang agaimana memaksimalkan indera 3er al dan non13er al untuk men%apai tu&uan akhir komunikasi, agar orang lain mengikuti kemauan kita. Maka dalam dramaturgis, yang diperhitungkan adalah konsep menyeluruh agaimana kita menghayati peran sehingga dapat mem erikan feed a%k sesuai yang kita mau. *erlu diingat, dramatugis mempela&ari konteks dari perilaku manusia dalam men%apai tu&uannya dan ukan untuk mempela&ari hasil dari perilakunya terse ut. 5ramaturgi memahami ahwa dalam interaksi antar manusia ada BkesepakatanC perilaku yang disetu&ui yang dapat mengantarkan kepada tu&uan akhir dari maksud interaksi sosial terse ut. 6ermain peran merupakan salah satu alat yang dapat menga%u kepada ter%apainya kesepakatan terse ut. 6ukti nyata ahwa ter&adi permainan peran dalam kehidupan manusia dapat dilihat pada masyarakat kita sendiri. Manusia men%iptakan se uah mekanisme tersendiri, dimana dengan permainan peran terse ut ia isa tampil se agai sosok1sosok tertentu. Hal ini setara dengan yang dikatakan oleh Fenri+al "070- :aden =atah, *alem ang$, dalam makalahnya BTransformasi .tos )er&a Masyarakat Muslim! Tin&auan 5ramaturgis di Masyarakat *edesaan Sumatera SelatanC pada 7nnual 2onferen%e on 0slami% Studies, 6andung, (' A /, -o3em er (,,'! B5engan konsep dramaturgis dan permainan peran yang dilakukan

33

oleh manusia, ter%iptalah suasana1suasana dan kondisi interaksi yang kemudian mem erikan makna tersendiri. Mun%ulnya pemaknaan ini sangat tergantung pada latar elakang sosial masyarakat itu sendiri. Ter entuklah eradaptasi dengan er agai suasana kemudian masyarakat yang mampu

dan %orak kehidupan. Masyarakat yang tinggal dalam komunitas heterogen perkotaan, men%iptakan panggung1panggung sendiri yang mem uatnya isa tampil se agai komunitas yang isa ertahan melalui hidup dengan yang keheterogenannya. 6egitu &uga dengan masyarakat homogen pedesaan, men%iptakan panggung1panggung sendiri interaksinya, terkadang &ustru mem entuk proteksi sendiri dengan komunitas lainnya.C DRAMATUR1IS 5 KITA SE0ENARN4A 2IDUP DI ATAS PAN11UN1 Teori dramaturgi men&elaskan ahwa identitas manusia adalah tidak sta il agian ke&iwaan dan merupakan setiap identitas terse ut merupakan

psikologi yang mandiri. 0dentitas manusia isa sa&a eru ah1u ah tergantung dari interaksi dengan orang lain. 5isinilah dramaturgis masuk, agaimana kita menguasai interaksi terse ut. 5alam dramaturgis, interaksi sosial dimaknai sama dengan pertun&ukan teater. Manusia adalah aktor yang erusaha untuk mengga ungkan karakteristik personal dan tu&uan kepada orang lain melalui Bpertun&ukan dramanya sendiriC. 5alam men%apai tu&uannya terse ut, menurut konsep dramaturgis, manusia akan mengem angkan perilaku1 perilaku yang mendukung perannya terse ut. Selayaknya pertun&ukan drama, seorang aktor drama kehidupan &uga harus mempersiapkan kelengkapan pertun&ukan. )elengkapan ini antara lain memperhitungkan setting, kostum, penggunakan kata "dialog$ dan tindakan non 3er al lain, hal ini tentunya ertu&uan untuk meninggalkan kesan yang aik pada lawan interaksi dan ahwa ada memuluskan &alan men%apai tu&uan. 8leh ?offman, tindakan diatas dise ut dalam istilah Bimpression managementC. ?offman &uga melihat per edaan akting yang esar saat aktor erada di atas panggung "Bfront

stageC$ dan di elakang panggung "B a%k stageC$ drama kehidupan. )ondisi

34

akting di front stage adalah adanya penonton "yang melihat kita$ dan kita sedang erada dalam agian pertun&ukan. Saat itu kita erusaha untuk memainkan peran kita se aik1 aiknya agar penonton memahami tu&uan dari perilaku kita. *erilaku kita di atasi oleh oleh konsep1konsep drama yang ertu&uan untuk mem uat drama yang erhasil "lihat unsur1unsur terse ut a%k stage adalah e as tanpa pada impression management diatas$. Sedangkan tidak ada penonton. Sehingga kita dapat

keadaan dimana kita erada di elakang panggung, dengan kondisi ahwa erperilaku mempedulikan plot perilaku agaimana yang harus kita awakan. 2ontohnya, seorang front liner hotel senantiasa erpakaian rapi menyam ut tamu hotel dengan ramah, santun, gurau dengan saat front stage ersikap formil dan perkataan yang diatur. Tetapi, isa ersikap le ih santai, ersenda ersikap tidak formil saat istirahat siang, sang front liner

ahasa gaul dengan temannya atau

lainnya "merokok, ds $. Saat front liner menyam ut tamu hotel, merupakan aginya "saat pertun&ukan$. Tanggung &awa nya adalah aik hotel kepada tamu menyam ut tamu hotel dan mem erikan kesan

terse ut. 8leh karenanya, perilaku sang front liner &uga adalah perilaku yang sudah digariskan skenarionya oleh pihak mana&emen hotel. Saat istirahat makan siang, front liner e as untuk mempersiapkan dirinya menu&u a ak ke dua dari pertun&ukan terse ut. )arenanya, skenario yang disiapkan oleh mana&emen hotel adalah agaimana sang front liner terse ut dapat refresh untuk men&alankan perannya di a ak selan&utnya. Se elum erinteraksi dengan orang lain, seseorang pasti akan mempersiapkan perannya dulu, atau kesan yang ingin ditangkap oleh orang lain. )ondisi ini sama dengan apa yang dunia teater katakan se agai B reaking %hara%terC. 5engan konsep dramaturgis dan permainan peran yang dilakukan oleh manusia, ter%iptalah suasana1suasana dan kondisi interaksi yang kemudian mem erikan makna tersendiri. Mun%ulnya pemaknaan ini sangat tergantung pada latar elakang sosial masyarakat itu sendiri. Ter entuklah kemudian masyarakat yang mampu eradaptasi dengan er agai suasana dan %orak kehidupan.

35

Masyarakat yang tinggal dalam komunitas heterogen perkotaan, men%iptakan panggung1panggung sendiri yang mem uatnya isa tampil se agai komunitas yang isa ertahan hidup dengan keheterogenannya. 6egitu &uga dengan masyarakat homogen pedesaan, men%iptakan panggung1panggung sendiri melalui interaksinya, yang terkadang &ustru mem entuk proteksi sendiri dengan komunitas lainnya. 7pa yang dilakukan masyarakat melalui konsep permainan peran adalah realitas yang ter&adi se%ara alamiah dan erkem ang sesuai peru ahan yang *ermainan peran ini akan erlangsung dalam diri mereka. erpengaruh dalam permainan eru ah1ru ah sesuai kondisi dan waktu

erlangsungnya. 6anyak pula faktor yang

peran ini, terutama aspek sosial psikologis yang melingkupinya. KRITIK TER2ADAP DRAMATUR1I 5ramarturgi hanya dapat erlaku di institusi total 0nstitusi total maksudnya adalah institusi yang memiliki karakter diham akan oleh se agian kehidupan atau keseluruhan kehidupan dari indi3idual yang terkait dengan institusi terse ut, dimana indi3idu ini erlaku se agai su 1ordinat yang mana sangat tergantung kepada organisasi dan orang yang erwenang atasnya. 2iri1%iri institusi total antara lain dikendalikan oleh kekuasan "hegemoni$ dan memiliki hierarki yang &elas. 2ontohnya, sekolah asrama yang masih menganut paham penga&aran kuno "disiplin tinggi$, kamp konsentrasi " arak militer$, institusi pendidikan, pen&ara, pusat reha ilitasi "termasuk didalamnya rumah sakit &iwa, iara, institusi pemerintah, dan lainnya. 5ramaturgi dianggap dapat erperan aik pada instansi1instansi yang menuntut penga dian tinggi dan tidak menghendaki adanya Bpem erontakanC. )arena di dalam institusi1 institusi ini peran1peran sosial akan le ih mudah untuk diidentifikasi. 8rang akan le ih memahami skenario sema%am apa yang ingin dimainkan. 6ahkan e erapa ahli per%aya diaplikasikan. ahwa teori ini harus di uktikan dahulu se elum

36

Menihil%an 8%e&a#9ara%atan: Teori ini &uga dianggap tidak mendukung pemahaman ahwa dalam tu&uan sosiologi ada satu kata yang seharusnya diperhitungkan, yakni kekuatan BkemasyarakatanC. 6ahwa tuntutan peran indi3idual menim ulkan %lash ila erhadapan dengan peran kemasyarakatan. 0ni yang se aiknya dapat disinkronkan. Dianggap (on!ong %epa!a Po#iti$i#&e 5ramaturgi dianggap terlalu %ondong kepada positifismeO4P. *enganut paham ini menyatakan adanya kesamaan antara ilmu sosial dan ilmu alam, yakni aturan. 7turan adalah pakem yang mengatur dunia sehingga tindakan nyeleneh atau tidak dapat di&elaskan se%ara logis merupakan hal yang tidak patut. ANA7ISA DRAMATUR1I 5ramaturgis masuk dalam *erspektif 8 yektif 5ramaturgis dianggap masuk ke dalam perspektif o yektif karena teori ini %enderung melihat manusia se agai makhluk pasif " erserah$. Meskipun, pada awal ingin memasuki peran tertentu manusia memiliki kemampuan untuk men&adi su yektif "kemampuan untuk memilih$ namun pada saat men&alankan peran terse ut manusia erlaku o &ektif, erlaku natural, mengikuti alur. Misalnya, pada kasus )ekerasan pada :umah Tangga "B)5:TC$, saat perilaku kekerasan itu hendak ter&adi, kor an se enarnya memiliki pilihan, erserah diri atau melakukan perlawanan. 6ila ia ila ia pasrah maka mem erontak maka konsekuensinya adalah ini dan

aki atnya seperti itu. *roses su yektif ini akan eralih men&adi o yektif saat ia men&alani peran yang dipilihnya terse ut. Misalnya yang ia am il adalah pasrah karena ia takut kalau ia melarikan diri konsekuensinya le ih parah, atau ia merasa terlalu tergantung kepada tersangka dan mengkhawatirkan nasih anaknya ila ia melawan. Maka, setelah itu ia akan men&alani perannya

37

se agai kor an. Se%ara naluriah ia akan menutupi mungkin men&adi sasaran kekerasan. 7tau ia

agian tu uhnya yang

erusaha untuk menutupi

telinganya untuk melindungi mental dan psikologisnya. 0tulah mengapa dramaturgi di se ut memiliki muatan o &ektif. )arena pelakunya, men&alankan perannya se%ara natural, alamiah mengetahui langkah1langkah yang harus di&alani. *endekatan )eilmuan Little 4ohn 1 *endekatan S%ientifi% "ilmiah 1 empiris$ Seperti telah di&a arkan diatas, 5ramaturgis merupakan teori yang mempela&ari proses dari perilaku dan ukan hasil dari perilaku. 0ni merupakan asas dasar dari penelitian1penelitian yang menggunakan pendekatan s%ientifi%O@P. 8 yektifitas yang digunakan disini adalah karena institusi tempat dramaturgi erperan adalah memang institusi yang terukur dan mem utuhkan peran1peran yang sesuai dengan semangat institusi terse ut. 0nstitusi ini kemudian yang diklaim se agai institusi total se agaimana telah di&a arkan se elumnya. 6ahwa hasil dari peranan itu sesungguhnya, konsistensi maka entuk akhirnya adalah sama. 2ontohnya, ila proses "rumusnya$ di&alankan sesuai dengan standar o ser3asi dan ila seorang penga&ar mempraktekkan %ara menga&ar sesuai dengan template perguruan tinggi maka kualitas keluaran perguruan tinggi terse ut akan menghasilkan kualitas yang isa dikatakan relatif sama. 7tau untuk %ontoh front liner hotel diatas, dan ila front liner dapat memainkan skenario penyam utan tamu ersedia untuk datang menginap kem ali di hotel terse ut. erasal dari ahasa Latin yang se%ara ahsa erarti Tuhan uatan, ima&iner, alat mana&emen hotel, nis%aya tamu akan merasa dihargai, dihormati, senang O1P =rase ini

keluar mem antu. Hal ini menun&uk pada karakter

ataupun peristiwa yang ti a1ti a sa&a ter&adi atau ada dalam se uah pertun&ukan fiksi atau drama se agai &alan keluar dari se uah situasi atau plot yang sulit "%ontohnya, ti a1ti a ada i u peri yang mun%ul untuk menolong 2inderella supaya isa datang ke pesta dansa di istana$.

38

O(P 7ristoteles mengartikan kata ini se agai Bperu ahan perilaku dari a%uh men&adi utuh karena perkem angan %erita "mengetahui yang sesungguhnnya$, tum uhnya rasa %inta atau en%i yang tim ul antar karakter yang ditakdirkan oleh alur %eritaC. 2ontohnya, pangeran dalam %erita 2inderella se elum tidak peduli pada gadis1gadis yang memiliki sepatu ka%a, tapi egitu ia mengetahui ahwa gadis misteriusnya memakai sepatu ka%a, maka ia men%ari gadis1gadis yang muat dengan sepatu ka%anya. O/P )ata ini menga%u kepada sensasi, atau efek turut ter awanya alur %erita ke dalam hati. *erasaan ini seyogyanya mun%ul di hati para penonton seusai menonton drama yang mengena. "%ontohnya, turut menangis,tertawa, atau perasaan i a terhadap karakter drama$. O4P *ositifisme dirunut dari asalnya pada a ad ke 19. 2omte erasal dari pemikiran 7uguste 2omte

erpendapat, positi3isme adalah %ara pandang

dalam memahami dunia dengan erdasarkan sains. O@P Menurut pandangan ini ilmu diasosiasikan dengan o &ekti3itas.

8 &ekti3itas yang dimaksudkan di sini adalah o &ekti3itas yang menekankan prinsip standardisasu o ser3asi dan kosistensi. Landasan philosofisnya adalah ahwa dunia ini pada dasarnya mempunyai entuk dan struktur.

39

Ri#et E%#peri&en :iset eksperimen "e9perimental resear%h$ merupakan pengu&ian terhadap efek media di awah kondisi yang dikontrol se%ara hati1hati. #alaupun penelitian yang menggunakan riset eksperimen tidak mewakili angka statistik se%ara keseluruhan, namun setidaknya hal ini yang er eda. :iset eksperimen yang paling erpengaruh dilakukan oleh 7l ert 6andura isa diantisipasi dengan erada dalam kondisi mem agi o yek penelitian ke dalam dua tipe yang

dan rekan1rekannya di Stanford ;ni3ersity pada tahun 19'@. Mereka meneliti efek kekerasan yang ditim ulkan oleh tayangan se uah film pendek terhadap anak1anak. Mereka mem agi anak1anak terse ut ke dalam tiga kelompok dan menyediakan oneka 6o o 5oll, se uah oneka yang ter uat dari plastik, di setiap ruangan. )elompok pertama melihat tayangan yang erisi adegan kekerasan erulang1ulang, kelompok kedua hanya melihat se entar dan kelompok ketiga tidak melihat sama sekali. Ternyata setelah menonton, kelompok pertama %enderung le ih agresif dengan melakukan tindakan 3andalisme terhadap oneka 6o o 5oll di andingkan dengan kelompok kedua dan ketiga. Hal ini mem uktikan ahwa media massa memiliki peran mem entuk karakter khalayaknya. )elemahan metode ini adalah erkaitan dengan generalisasi dari hasil penelitian, karena sampel yang diteliti sangat sedikit, sehingga sering mun%ul pertanyaan mengenai tingkat kemampuannya untuk diterapkan dalam kehidupan nyata "generali+a ility$. )elemahan ini kemudian sering diusahan untuk diminimalisir dengan pem uatan kondisi yang di uat serupa mungkin dengan keadaan di dunia nyata atau yang iasa dikenal se agai e%ologi%al 3alidity Strau haar dan Larose, 199< !41@$. Sur+e9 Metode sur3ey sangat populer dewasa ini, terutama kemanfaatannya untuk

40

dimanfaatkan se agai metode dasar dalam polling mengenai opini pu lik. Metode sur3ey le ih memiliki kemampuan dalam generalisasi terhadap hasil riset daripada riset eksperimen karena sampelnya yang le ih representatif dari populasi yang le ih esar. Selain itu, sur3ey dapat mengungkap le ih anyak faktor daripada manipulasi eksperimen, seperti larangan untuk menonton tayangan kekerasan seksual di tele3isi dan faktor agama. Hal ini akan diper&elas dengan %ontoh erikut. Ri#et Ethnogra$i :iset etnografi "ethnografi% resear%h$ men%o a melihat efek media se%ara le ih alamiah dalam waktu dan tempat tertentu. Metode ini erasal dari antropologi yang melihat media massa dan khalayak se%ara menyeluruh "holisti%$, sehingga tentu sa&a relatif mem utuhkan waktu yang lama dalam aplikasi penelitian.

Anda mungkin juga menyukai