Oleh
DESI Y. MANGGOMBO
551416052
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sangat besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Provinsi Gorontalo
provinsi Gorontalo adalah provinsi yang berkembang dan juga merupakan kota
Gorontalo sebagai pusat dari berbagai kegiatan baik itu dari bidang
peningkatan dan perkembangan pembangunan secara pesat, ini dapat kita lihat
kehidupan manusia akan berkembang sesuai dengan sifat dan ciri reformasi dan
globalisasi.
yang mandiri dan beragama, salah satu terobosan dan inovasinya adalah
penyediaan Fasilitas tempat ibadah bagi umat beragama kristen Protestan (GPIG)
di Gorontalo (GPIG) sudah mendirikan satu sinode yang diketuai oleh Pdt. Ds.
Pondaa. Yang tempatnya berada di Jln. P Kalengkongan, Kel. Tenda, Kota
Gorontalo. Sejak awal berdirinya Sinode ini sampai sekarang sudah mempunyai
54 Dewan Gereja, yang terbagi atas 10 Wilayah. Setiap satu dewan Gereja
mempunyai 1-3 orang Pendeta dan Anggota jemaat kurang lebih 150 jemaat.
Salah satu anggota dari Sinode ini adalah dewan Gereja yang ada di Jln Irian
, Liluwo, Yang sampai saat ini belum bisak menjadi standarilisasi pusat Gereja
Protestan yang ada di Gorontalo (GPIG), daya tampung gedung Gereja belum
bisak menampung keinginan jemat yang ingin datang beribadah, sehingga banyak
jemaat lain pergi beribadah di Gereja lain, gedung Gereja ini hanya bisa
gedung Gereja pusat sebagai basis utama dari umat Kristiani (GPIG) untuk
Ditinjau dari kondisi gedung saat ini, bangunan yang ada sekarang belum
memenuhui syarat standarilisasi sebuah gedung Gereja yang menjadi pusat Gereja
Protestan yang ada di Gorontalo. Hal ini ditinjau dari kondisi gedung saat ini,
peribadatan jemaat.
peluang yang baik untuk dimanfaatkan oleh umat Kristiani sehingga menjadi salah
satu alternatif tempat tujuan untuk dapat beribadah kepada yang Kuasa.
B. Permasalahan
Bertolak dari latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan di atas,
pengguna ruang.
C. Rumusan Masalah.
masalah sebagai berikut: “Bagaimana cara mendesain suatu Gereja yang secra
1. Tujuan
Gorontalo”adalah :
satu tempat yang ditunjang dengan fasilitas lain, yang lebih presentatif,
Menghadirkan satu tempat yang layak untuk dapat dijadikan salah satu
2. Sasaran
E. Batasan
propinsi Gorontalo.
rancangan.
2. Pembahasan aspek struktural dan utilitas terbatas pada prinsip kerja dasar
sistem tersebut.
bangunan(building design).
F. Lingkup Pembahasan
2. Sumber Data
arsitektur maupun data lain yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
3. Objek Pembahasan
penampilan bangunan.
G. Metodologi
Metode yang dipakai pada perencanaan objek adalah metode yang berpijak
pada proses perancangan. Uraian proses perancangan lima langkah pada konteks
1. Langkah permulaan
direncanakan).
2. Langkah Persiapan
masalah.
4. Langkah Evaluasi
5. Tindakan
proses pradesign.
H. Sistimatika Penulisan/perancangan
1. Sistimatika Penulisan
sistimatika laporan.
BAB II :Tinjauan objek, terdiri dari tinjauan umum dan tinjauan khusus.
penunjang perancangan.
laporan.