KABUPATEN POHUWATO
Oleh:
ZULKIFLI ABDULLAH
NIM: 551416003
Saat ini tempat pariwisata menjadi pilihan setiap orang untuk melepas penat dari
rutinitas keseharian khususnya di libur akhir pekan atau dihari libur lainnya, hal ini
berbanding lurus dengan pertumbuhan obyek wisata yang ada di Indonesia.
Kegiatan pariwisata telah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia pada
umumnya. Pada saat ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melakukan
pengembangan di sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan devisa Negara
Industri pariwisata sebagai sebuah alternatif kegiatan ekonomi yang dapat
diandalkan sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Demikian halnya dengan Kabupaten Pohuwato di kenal sebagai tempat yang
jauh lebih berkembang walaupun hanya terbentuk belum sekian lama dan juga perlu
kita ketahui, bahwa Kabupaten Pohuwato sebagian wilayahnya adalah lautan.
Kabupaten Pohuwato memiliki pasar yang baik, hal tersebut disebabkan letak
geografis dari Kabupaten Pohuwato itu sendiri berada pada lokasi yang strategis,
selain dilewati oleh pelayaran dagang, juga dilewati pelayaran pesiar. Salah satu
daya tarik Kabupaten Pohuwato adalah dari segi potensi pariwisata yang dikenal
dengan banyaknya wisata pantai.
Objek wisata pantai merupakan objek wisata yang menjadi pilihan utama
banyak orang untuk menenangkan fikiran dan menjadi tujuan utama saat liburan.
Pantai wisata haruslah terjaga kelestarian alamnya dan terjaga lingkungannya karena
fokus utama objek wisata pantai tidak dilihat dari keindahan bangunannya tapi yang
menjadi fokus dari objek wisata pantai adalah keseimbangan alamnya. Lain halnya
dengan keadaan di pantai pohon cinta Marisa. Objek wisata pantai pohon cinta
Marisa adalah salah satu pantai yang paling banyak digemari oleh kalangan
masyarakat Gorontalo khususnya masyarakat Kabupaten Pohuwato. Keindahan
Alamnya tidak dapat dipungkiri lagi, objek wisata pantai pohon cinta ini merupakan
destinasi unggulan parawisata di Provinsi Gorontalo dan akan menjadi icon di
Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.
Pantai pohon cinta mempunyai pemandangan yang indah dan ombak yang
sangat tenang jadi tidak berbahaya jika para wisatawan berada dipantai ini. Cahaya
jingga matahari yang dipantulkan laut, seakan menjadi daya tarik para wisatawan
lokal ini. Setiap sore wisata pantai pohon cinta di Kecamatan Marisa, Kabupaten
Pohuwato, Gorontalo, yang kini didominasi beton itu ramai dikunjungi. Namun,
tidak jauh dari tempat itu, wisata alam dibangun. Menjadi alternatif bagi para
pengunjung yang bosan dengan tempat wisata yang hampir 80 persen merupakan
betonisasi. Adalah ekowisata mangrove, sebuah tempat yang menghadirkan sensasi
berwisata sambil mengenal jenis-jenis mangrove.
Pohuwato, tidak hanya dikenal sebagai daerah yang dihuni oleh burung endemik
Sulawesi, burung maleo (Macrocephalon maleo), juga dikenal sebagai wilayah yang
memiliki potensi wisata mangrove, sekaligus masalah terkait penyusutan kawasan
mangrove itu sendiri. Luas mangrove di kawasan ini hanya sekitar 20 hektare, di
sepanjang tepi mangrove, dibangun jembatan papan sepanjang kurang lebih 400
meter. Di setiap sisi jembatan dipasangi pegangan yang mencegah traveler tidak
jatuh. Pegangan itu dibuat dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Sebagai tambahan,
jembatan ini kemudian dicat warna-warni. Dengan begitu, tampak jembatan ini
terlihat kontras dengan warna mangrove yang didominasi hijau dan coklat.
Salah satu yang dapat menarik bagi wisatawan yaitu Pulau Lahe yang berada di
pulau sebelah pantai Marisa tersebut. Pulau lahe merupakan sala satu tempat tujuan
wisata baru yang menarik bagi wisatawan dengan luas pulau =16500m2, hal ini
dibuktikan dengan ada beberapa tempat yang menarik dapat dikunjungi di Pulau
lahe. Misalnya pantai pasir putih, wisata bawah laut, diving/snorkeling, bananaboad,
spot kenderaan bawah laut, serta menikmati pemandangan matahari terbit dan
terbenam. Keenam tujuan wisata ini memanfaatkan keindahan alam sekitar sebagai
daya pikat utamanya.
Untuk itu dibutuhkan sebuah bangunan hotel resort dengan fasilitas yang lebih
layak yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas hiburan lainnya dan dapat
memberikan hiburan alternatif bagi wisatawan sehingga tercipta suasana yang dapat
memberikan kesan bagi pengunjung yang datang, sebab dengan terbentuknya citra
wisata yang baik di kawasan wisata pantai pohon cinta ini maka hal tersebut akan
membuat pengunjung kembali lagi di waktu mendatang untuk menikmati obyek
wisata yang ada di tempat tersebut.
Dari uraian tersebut di atas, maka di kawasan pantai pohon cinta, di butuhkan
sarana untuk menampung semua kegiatan yang mendukung pariwisata yang bersifat
fungsional, komersial dan rekreatif. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan
tersebut, penyusun berusaha untuk merancang yang diwujudkan dalam Tugas Akhir
dengan judul “Perancangan Hotel Resort di Kawasaan Pantai Pohon Cinta
Kabupaten Pohuwato”
2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditetapkan rumusan masalahnya yaitu:
1. Bagaimana merancangan Hotel Resort di kawasan pantai pohon cinta dengan
tetap menjaga dan melestarikan lingkungan.
2. Bagaimana mendeseain bangunan Hotel Resort yang efisien dalam hal estetika,
strukur, dan utilitas yang sesuai dengan fungsi bangunan
4.1 Batasan
1. Lingkup dan batasan terhadap objek rancangan sebagai sarana yang merawat
atau mejaga lingkungan Kawasan.
2. Lingkup dan Batasan arsitektural:
Perencanaan ditekankan pada ilmu lain yang terkait dengan masalah yang
dibahas atau objek rancangan.
Pembahasan aspek estetika, struktural dan utilitas terbatas pada prinsip kerja
dasar sistem tersebut.
6.1 Metodologi
Metode yang dipakai pada perencanaan objek adalah metode yang berpijak pada
proses perancangan. Uraian proses perancangan lima langkah pada konteks
penulisan dijelaskan sebagai berikut :
1. Langkah permulaan meliputi pengumpulan dan batasan masalah.
2. Langkah Persiapan meliputi pengumpulan dan analisis informasi mengenai hal
atau masalah yang berhubungan dengan perencanaan objek.
3. Langkah Pengajuan Usul meliputi gagasan yang diajukan sebagai pemecahan
masalah.
4. Langkah Evaluasi yaitu melakukan evaluasi terhadap usul-usul yang diajukan.
5. Langkah Tindakan dalam batasan penulisan laporan yang dimaksud adalah
proses pradesign.