Anda di halaman 1dari 7

PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAWASAN PANTAI POHON CINTA

KABUPATEN POHUWATO

PROPOSAL TUGAS AKHIR/SKRIPSI


Diajukan untuk pertimbangan sebagai proyek usulan Tugas Akhir
Program Studi S1 Teknik Arsitektur

Oleh:
ZULKIFLI ABDULLAH
NIM: 551416003

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARSITEKTUR


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Pohuwato merupakan kabupaten yang berada di ujung barat Provinsi
Gorontalo dengan letak Geografis antara 0,27o 1,01o lintang utara 121,23o 122,44o
Bujur Timur dengan iklim 24,4 33,2o C. Sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Buol, sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini, Sebelah barat
berbatasan dengan kabupaten Parigi Moutong dan sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Boalemo. Luas wilayah adalah 4.244,31 Km2 atau 34,75% dari luas
wilayah Provinsi Gorontalo.
Secara geografis, Kecamatan Marisa merupakan Kecamatan yang termasuk di
daerah tengah Kabupaten Pohuwato. Kecamatan Marisa merupakan ibukota dari
Kabupaten Pohuwato. Berdasarkan data dari Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Pohuwato, Kecamatan Marisa memiliki luas wilayah sebesar 28,29 km2 atau 0,65
persen dari total luas Kabupaten Pohuwato. Kecamatan Marisa berbatasan dengan
Kecamatan Buntulia di sebelah utara, Teluk Tomini di sebelah selatan, Kecamatan
Duhiadaa di sebelah barat dan Kecamatan Paguat di sebelah timur.
Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kabupaten Pohuwato (Jiwa),
tahun 2013-2019
Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik
Wisatawan
2019 2018 2017 2016 2015 2014 2013
Mancanegara 10 118 59 55 25 11 11
Domestik 38.696 35.607 32.260 16.599 9.696 7.410 8.060

Saat ini tempat pariwisata menjadi pilihan setiap orang untuk melepas penat dari
rutinitas keseharian khususnya di libur akhir pekan atau dihari libur lainnya, hal ini
berbanding lurus dengan pertumbuhan obyek wisata yang ada di Indonesia.
Kegiatan pariwisata telah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia pada
umumnya. Pada saat ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melakukan
pengembangan di sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan devisa Negara
Industri pariwisata sebagai sebuah alternatif kegiatan ekonomi yang dapat
diandalkan sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Demikian halnya dengan Kabupaten Pohuwato di kenal sebagai tempat yang
jauh lebih berkembang walaupun hanya terbentuk belum sekian lama dan juga perlu
kita ketahui, bahwa Kabupaten Pohuwato sebagian wilayahnya adalah lautan.
Kabupaten Pohuwato memiliki pasar yang baik, hal tersebut disebabkan letak
geografis dari Kabupaten Pohuwato itu sendiri berada pada lokasi yang strategis,
selain dilewati oleh pelayaran dagang, juga dilewati pelayaran pesiar. Salah satu
daya tarik Kabupaten Pohuwato adalah dari segi potensi pariwisata yang dikenal
dengan banyaknya wisata pantai.
Objek wisata pantai merupakan objek wisata yang menjadi pilihan utama
banyak orang untuk menenangkan fikiran dan menjadi tujuan utama saat liburan.
Pantai wisata haruslah terjaga kelestarian alamnya dan terjaga lingkungannya karena
fokus utama objek wisata pantai tidak dilihat dari keindahan bangunannya tapi yang
menjadi fokus dari objek wisata pantai adalah keseimbangan alamnya. Lain halnya
dengan keadaan di pantai pohon cinta Marisa. Objek wisata pantai pohon cinta
Marisa adalah salah satu pantai yang paling banyak digemari oleh kalangan
masyarakat Gorontalo khususnya masyarakat Kabupaten Pohuwato. Keindahan
Alamnya tidak dapat dipungkiri lagi, objek wisata pantai pohon cinta ini merupakan
destinasi unggulan parawisata di Provinsi Gorontalo dan akan menjadi icon di
Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.
Pantai pohon cinta mempunyai pemandangan yang indah dan ombak yang
sangat tenang jadi tidak berbahaya jika para wisatawan berada dipantai ini. Cahaya
jingga matahari yang dipantulkan laut, seakan menjadi daya tarik para wisatawan
lokal ini. Setiap sore wisata pantai pohon cinta di Kecamatan Marisa, Kabupaten
Pohuwato, Gorontalo, yang kini didominasi beton itu ramai dikunjungi. Namun,
tidak jauh dari tempat itu, wisata alam dibangun. Menjadi alternatif bagi para
pengunjung yang bosan dengan tempat wisata yang hampir 80 persen merupakan
betonisasi. Adalah ekowisata mangrove, sebuah tempat yang menghadirkan sensasi
berwisata sambil mengenal jenis-jenis mangrove.
Pohuwato, tidak hanya dikenal sebagai daerah yang dihuni oleh burung endemik
Sulawesi, burung maleo (Macrocephalon maleo), juga dikenal sebagai wilayah yang
memiliki potensi wisata mangrove, sekaligus masalah terkait penyusutan kawasan
mangrove itu sendiri. Luas mangrove di kawasan ini hanya sekitar 20 hektare, di
sepanjang tepi mangrove, dibangun jembatan papan sepanjang kurang lebih 400
meter. Di setiap sisi jembatan dipasangi pegangan yang mencegah traveler tidak
jatuh. Pegangan itu dibuat dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Sebagai tambahan,
jembatan ini kemudian dicat warna-warni. Dengan begitu, tampak jembatan ini
terlihat kontras dengan warna mangrove yang didominasi hijau dan coklat.
Salah satu yang dapat menarik bagi wisatawan yaitu Pulau Lahe yang berada di
pulau sebelah pantai Marisa tersebut. Pulau lahe merupakan sala satu tempat tujuan
wisata baru yang menarik bagi wisatawan dengan luas pulau =16500m2, hal ini
dibuktikan dengan ada beberapa tempat yang menarik dapat dikunjungi di Pulau
lahe. Misalnya pantai pasir putih, wisata bawah laut, diving/snorkeling, bananaboad,
spot kenderaan bawah laut, serta menikmati pemandangan matahari terbit dan
terbenam. Keenam tujuan wisata ini memanfaatkan keindahan alam sekitar sebagai
daya pikat utamanya.
Untuk itu dibutuhkan sebuah bangunan hotel resort dengan fasilitas yang lebih
layak yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas hiburan lainnya dan dapat
memberikan hiburan alternatif bagi wisatawan sehingga tercipta suasana yang dapat
memberikan kesan bagi pengunjung yang datang, sebab dengan terbentuknya citra
wisata yang baik di kawasan wisata pantai pohon cinta ini maka hal tersebut akan
membuat pengunjung kembali lagi di waktu mendatang untuk menikmati obyek
wisata yang ada di tempat tersebut.
Dari uraian tersebut di atas, maka di kawasan pantai pohon cinta, di butuhkan
sarana untuk menampung semua kegiatan yang mendukung pariwisata yang bersifat
fungsional, komersial dan rekreatif. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan
tersebut, penyusun berusaha untuk merancang yang diwujudkan dalam Tugas Akhir
dengan judul “Perancangan Hotel Resort di Kawasaan Pantai Pohon Cinta
Kabupaten Pohuwato”
2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditetapkan rumusan masalahnya yaitu:
1. Bagaimana merancangan Hotel Resort di kawasan pantai pohon cinta dengan
tetap menjaga dan melestarikan lingkungan.
2. Bagaimana mendeseain bangunan Hotel Resort yang efisien dalam hal estetika,
strukur, dan utilitas yang sesuai dengan fungsi bangunan

3.1 Tujuan dan Saran


1. Tujuan
 Dapat menghasilkan rancangan yang bisa mendapat perhatian langsung dari
pemerintah maupun masyarakat agar kawasan tersebut terawat dan
mempunyai fasilitas yang memadai bagi wisatawan seperti Hotel Resort
 Menganalisa estetika, struktur dan utilitas yang sesuai untuk kawasan
pesisir pantai
2. Sasaran
Ada pun sasaran perencanaan yaitu diperuntukan terutama bagi
wisatawan yang ingin menginap untuk menunjang segala kebutuhan kegiatan
wisatanya. Sedangkan untuk masyarakat umum yang hanya melakukan
kunjungan wisata disediakan fasilitas lain seperti restoran, spa, ruang bermain,
taman dan fasilitas lain-lain yang mendukung kegiatan wisata.
Secara arsitektural, sasaran pembahasan langkah untuk menentukan
permasalahan dalam objek rancangan yaitu:
a. Konsep perancangan makro, meliputi:
 Konsep analisa dan pemilihan lokasi dan site
 Konsep orientasi bangunan
 Konsep Tata Massa
 Konsep pola penataan ruang Luar (Landscape)
b. Konsep perancangan mikro, meliputi:
 Konsep besaran dan kebutuhan ruang
 Konsep pola organisasi dan hubungan ruang
 Konsep bentuk dan penampilan bangunan
 Konsep sistem struktur dan meterial
c. Konsep sistim utilitas dan perlengkapan bangunan, meliputi:
 Konsep sistim air bersih
 Konsep sistim pembuangan
 Konsep pencahayaan
 Konsep penghawaan/Pengkondisian Udara

4.1 Batasan
1. Lingkup dan batasan terhadap objek rancangan sebagai sarana yang merawat
atau mejaga lingkungan Kawasan.
2. Lingkup dan Batasan arsitektural:
 Perencanaan ditekankan pada ilmu lain yang terkait dengan masalah yang
dibahas atau objek rancangan.
 Pembahasan aspek estetika, struktural dan utilitas terbatas pada prinsip kerja
dasar sistem tersebut.

5.1 Lingkup Pembahasan


1. Studi Literatur
Pada studi literatur ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai
pustaka yang akan digunakan sebagai referensi. Data tersebut berupa dasar teori,
publikasi jurnal penelitian, penemuan yang telah dilakukan peneliti sebelumnya
dan situs-situs di internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
2. Pengumpulan Data
 Pada penelitian ini menggunakan data sekunder baik data mengenai ilmu
arsitektur maupun data lain yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
perencanaan dan perancangan objek.
 Wawancara dengan pihak terkait untuk mendapatkan data-data primer
Mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan yang ada pada Hotel
Resort.
 Survey lapangan data ini dikumpulkan dengan survey langsung kelokasi
objek perencanaan dan melakukan pengamatan mengenai objek.

6.1 Metodologi
Metode yang dipakai pada perencanaan objek adalah metode yang berpijak pada
proses perancangan. Uraian proses perancangan lima langkah pada konteks
penulisan dijelaskan sebagai berikut :
1. Langkah permulaan meliputi pengumpulan dan batasan masalah.
2. Langkah Persiapan meliputi pengumpulan dan analisis informasi mengenai hal
atau masalah yang berhubungan dengan perencanaan objek.
3. Langkah Pengajuan Usul meliputi gagasan yang diajukan sebagai pemecahan
masalah.
4. Langkah Evaluasi yaitu melakukan evaluasi terhadap usul-usul yang diajukan.
5. Langkah Tindakan dalam batasan penulisan laporan yang dimaksud adalah
proses pradesign.

7.1 Sistimatika Penulisan/Perancangan


Adapun sistimatika penulisan mengemukakan gambaran secara garis besar
tentang isi penulisan yang dituangkan pada setiap babnya yaitu:
BAB I :Merupakan tahap pendahuluan yang memberikan gambaran
tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah,
maksud tujuan dan sasaran pembahasan, serta metode dan
sistimatika laporan.
BAB II :Tinjauan objek, terdiri dari tinjauan umum dan tinjauan khusus.
BAB III :Berisi program perancangan yang membahas lingkup dan
substansi perancangan kawasan, metode perancangan, analisa
pola organisasi ruang, analisa tata peragaan, dan konsep-konsep
penunjang perancangan.
BAB IV :Berisi kesimpulan, mengenai masalah yang dibahas dalam
laporan.

Anda mungkin juga menyukai